(b). Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana yang jawabannya dapat
dipakai menuntun siswa menemukan jawaban pertanyaan semuala.
Contoh: “Bagaimana keadaan ekonomi bangsa yang dijajah?”. Karena siswa
tidak dapat menjawab, guru mengajukan serentetan pertanyaan untuk
menuntutnya sebagai berikut: “ Apakah penjajah suka menolong bangsa
yang dijajahnya? Apakah penjajah suka membangun ekonomi bangsa
jajahannya? JIka tidak, bagaimana keadaan ekonomi bangsa yang dijajah?
(c). Mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya yang berhubungan dengan
pertanyaan itu.
Contoh: “ Bagaimana keadaan ekonomi bangsa yang dijajah?”. Karena
siswa tidak dapat menjawab, guru mengulangi penjelasan sebelumnya,
dengan mengatakan: “Ingatlah, bapak telah mengatakan kepadamu dahulu
bahwa penjajah tidak mempedulikan kepentingan bangsa yang dijajahnya,
misalnya hasil bumi dibawa ke negarinya, dan rakyat dibiarkan melarat, jadi
kalau demikian, bagaimana keadaan ekonomi bangsa yang dijajah?”
III. PENGGUNAAN KETERAMPILAN BERTANYA LANJUT
DALAM KELAS.
B. PRINSIP PENGGUNAAN.
Penggunaan keterampilan bertanya lanjut dalam proses belajar-mengajar dengan
tujuan-tujuan seperti tersebut di atas hanya mungkin tercapai jika ketermapilan bertanya
lanjut itu dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip tertentu. Prinsip-prinsip itu
meliputi:
1). Prinsip-prinsip yang berlaku pada ketermapilan bertanya dasar seperti kehangatan
dan keantusiasan, menghindari kebiasaan mengulangi pertanyaan sendiri,
mengulangi jawaban siswa, menjawab pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan
ganda dan pertanyaan yang memenacing jawaban serentak;
2). Pemberian waktu berpikir yang lebih lama dibanding dengan waktu yang
disediakan bagi keterampilan bertanya dasar agar siswa dapat menjawab
pertanyaan dengan lebih baik; Disamping pemberian waktu berpikir, setelah guru
mengajukan pertanyaan diperlukan pula tenggang waktu sejenak setelah siswa
menjawab pertanyaan. Hal ini diperlukan bagi siswa lain agar mereka mendapat
kesempatan membayangkan jawaban itu dan dapat menyusun pendapat
berdasarkan jawaban tersebut. Sedangkan guru akan memperoleh kesempatan
untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan berikutnya.
3). Guru hendaknya menyiapkan pertanyaan-pertanyaan pokok yang akan diajukan
selama jama pelajaran. Dengan disusunnya pertanyaan-pertanyaan pokok lebih
dahulu guru akan dapat secara teratur mengemukakan pertanyaan yang
memungkinkan adanya perubahan dari tingkat sederhana ke tingkat yang lebih
kompleks dan dari tingkat konkret ke tingkat abstrak. Di samping itu dengan
pertanyaan pokok itu guru dapat menyampaikan materi pelajaran dengan lebih
baik.
4). Menilai pertanyaan pokok sesudah pelajaran. Penilaian ini sangat penting, sebab
dengan penilaian itu guru dapat mengtahui pertanyaan yang telah disusunnya itu
terlalu banyak atau terlalu sedikit dibanding dengan waktu yang tersedia. Ditinjau
dari segi siswa apakah kualitas jawaban dari pertanyaan pokok itu benar-benar
meningkatkan daya nalar mereka dan apakah pertanyaan-pertanyaan tersebut
mamapu melibatkan sejumlah besar siswa dalam kegiatan belajar mengajar serta
memungkinkan interaksi antar siswa. Akhirnya jika ditinjau dari materi pelajaran,
dapat diketahui, apakah pertanyaan pokok itu telah mencakup seluruh materi
pelajaran yang diajarkan atau belum.
Pertanyaan yang dikemukakan guru dapat mengundang proses mental yang berbeda-
beda. Ada yang menuntut proses mental yang rendah, dan ada pula pertanyaan yang
menuntut proses mental yang tinggi. Oleh karena itu guru dalam mengajukan pertanyaan
hendaknya dapat berusaha mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan
dari tingkat yang sekedar mengingat kembali fakta-fakta yang telah dipelajari siswa, ke
berbagai tingkat kognitif lainnya yang lebih tinggi seperti tingkat pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis, dan evaluasi*). Selain menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang disusun
dengan memperhatikan taksonomi Bloom tersebut, guru dapat pula menyusun dan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak ( probing) untuk memenuhi maksud pengubahan
tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan. Tentang pertanyaan pelacak dapat
dilihat komponen C.
Jika jawaban yang diberikan siswa oleh guru banar, tetapi masih dapat ditingkatkan
menjadi lebih sempurna maka guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada
siswa tersebut. Sedikitnya ada tujuh teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan guru.
1). Klarifikasi
Jika siswa menjawab pertanyaan guru dengan kalimat yang kurang jalan atau kurang tepat
kata-katanya, guru dapat memberikan pertanyaan pelacak yang meminta siswa tersebut
menjelaskan atau mengatakan dengan kata-kata lain sehingga jawaban siswa itu menjadi
lebih baik.
Conto :
- Dapatkah kamu menjelaskan sekali lagi apa yang kamu maksud dengan ……
- Dapatl\kah kamu menjelaskannya dengan kata-kata lain ?
- Dapatkah kamu membuat rangkuman singkat dari penjelasan itu ?
2) Meminta Siswa memberikan alasan
Guru dapat meminta siswa memberikan bukti untuk menunjang kebenaran suatu
pandangan yang diberikan dalam menjawab pertanyaan guru.
Contoh :
- Apa buktinya bahwa apa yang kamu katakana itu benar ?
- Mengapa kamu mengatakan demikian ?
- Bagaimana kamu mendapat kesimpulan semacam itu ?
3) Meminta kesepakatan pandangan.
Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa-siwa lainnya untuk menyatakan
persetujuan atau penolakan mereka serta memberikan alasan-alasannya terhadap suatu
pendangan yang diungkapkan oleh seseorang siswa dengan maksud agar diperoleh
pandangan yang benar dan dapat diterima oleh semua pihak.
Contoh :
- Siapa setuju dengan jawaban itu? Mengapa?
- Adakah yang tidak setuju dengan pandangan itu ?
- Beri alasan mengapa kamu tidak setuju ?
4) Meminta ketepatan jawaban.
Bila jawaban siswa belum tepat guru dapat meminta siswa untuk meninjau kembali
jawaban itu agar diperoleh jawaban yang tepat dengan mengajukan pertanyaan pelacak.
Pertanyaan tersebut tentu saja tidak boleh membuat siswa malu. Andaikata akan
menyebabkan malu, lebih baik guru menggunakan teknik pemindahan giliran.
Contoh :
Guru : Siapa yang memilih presiden di Negara kita?
Siswa : Rakyat
Guru : Ya. Tapi apakah rakyat langsung memilihnya ?
Siswa : Tidak. Presiden dipilih rakyat melalui wakil-wakil mereka di MPR
D. PERTANYAAN ANALISIS
Pertanyaan analisis menghendaki siswa untuk berpikir secara kritis dan mendalam.
Pertanyaan-pertayaan analisis meminta siswa untuk :
1) Mengidentifikasi motif, alasan-alasan, dan/atau sebab-sebab dari suatu kejadian.
2) Mempertimbangkan dan menganalisis informasi-informasi agar diperoleh
kesimpulan dan generalisasi yang berdasarkan kepada informasi tersebut.
3) Menganalisi suatu kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan kejadian-
kejadian yang dapat mendukung atau menolak kesimpulan atau alasan itu.
Kata-kata yang sering ditemukan dalam pertanyaan analisis adalah : Identifikasi
motif atau sebab-sebab, membuat kesimpulan, menetukan kejadian, dukungan, analisis,
mengapa.
Contoh :
- Mengapa kita menggunakan cara belajar siswa aktif ?
- Sekarang percobaanmu telah selesai. Kesimpulan apa yang dapat kamu ambil dari
hasil percobaan itu ?
- Bukti-bukti apa yang dapat kamu tunjukkan sehingga kamu dapat mengatakan bahwa
spiral adalah alat kontrasepsi yang paling efektif.
E. PERTANYAAN SINTESIS
Pertanyaan Sitesis adalah pertanyaan tingkat tinggi yang meminta siswa menampilkan
pikiran yang original dan kreatif. Pertanyaan jenis ini menghendaki siswa.
1) Menghasilkan komunikasi-komunikasi yang asli.
2) Membuat ramalan.
3) Memecahkan masalah-masalah.
Dalam pertanyaan sintesis pemecahan mendalam yang dikehendaki bukan untuk
memperoleh satu cara pemecahan masalah seperti pada pertanyaan penerapan tetapi
memungkinkan jawaban-jawaban yang kreatif yang bervariasi.
Kata-kata yang sering diketemukan dalam pertanyaan sintesis : memperkirakan,
menghasilkan, menulis, rencara, mengembangkan, sintesis, mengkonstruksi, bagaimana kita
bisa meningkatkan ? Apa yang akan terjadi jika…?, Bagaimana kita bisa memecahkan?
Contoh :
a. Untuk menghasilkan komunikasi asli.
- Nama apa yang layak bagi mesin sebaik ini ?
- Tertulis surat tentang isu sosial yang ada sangkut dengan kamu kepada editor suatu
majalah.
b. Membuat taksiran-taksiran.
- Apa yang akan terjadi jika bangsa Indonesia tidak merebut kemerdekaan pada tahun
1945 ?
- Akibat-akibat apa yang dapat terjadi jika pecah perang antara Rusia dengan
Amerika ?
c. Memecahkan masalah.
- Bagaimana cara mengukur tinggi suatu gedung jika kita tidak bisa masuk ke
dalamnya, dan tidak bisa pula memanjat dindingnya ?
- Dari mana kita dapat memperoleh uang untuk membiayai pembangunan bangsa
ini ?
F. PERTANYAAN EVALUASI
Pertanyaan evaluasi, seperti halnya pertanyaan analisi dan sintesis adalah tergolong
pertanyaan tingkat tinggi yang menuntut proses mental yang tinggi pula. Pertanyaan evaluasi
tidak mempunyai suatu jawaban benar tunggal. Pertanyaan evaluasi itu menghendaki siswa
dapat membuat keputusan bauk tidaknya suatu ide, pemecahan masalah atau suatu karya seni.
Di samping itu pertanyaan evaluasi juga meminta siswa mengemukakan pendapatnya
terhadap suatu isu.
Kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan-pertanyaan evaluasi: keputusan,
argumentasi, memutuskan, mengevaluasi, beri pendapatmu, yang mana gambar yang paling
baik, mana pemecahan yang paling baik, apakah anda setuju, apakah hal itu akan lebih baik,
dan sebagainya.
Contoh :
- Apakah anak-anak diberi keluasan membaca sembarangan buku yang mereka ingini
tanpa mempertimbangkan akibat-akibatnya?
- Gambar yang mana yang kamu paling sukai. Mengapa?
- Pendekatan mana yang paling baik untuk mengatasi masalah ini?
- Benarkah pelajaran sekolah itu terlalu sukar kamu?
Lampiran: 2
KETERAMPILAN BERTANYAAN
TRANSKRIP UNTUK PELAJARAN SPG KELAS I
G : Dalam kehidupan kita sehari-hari banyak pekerjaan yang dilakukan dengan mendorong
dan menarik di papan). Kalau kita menimba air di dalam sumur, apa yang kita kerjakan
terhadap tali timba?. Nani (Nani diam, nampak dari wajahnya ia berpikir).
G : Apakah kita tarik atau dorong tali timba itu?. Nani
S : Kita menarik tali timba itu.
G : Betul: Bagaimana lokomotif terhadap gerbong kereta api?...Eli (Eli diam,nampaknya
berpikir).
G : Apakah terdapat peristiwa menarik atau mendorong antara lokomotif dan gerbong
kereta api?...Eli
S : Oh, ya pak. Terdapat peristiwa menarik, yaitu lokomotif menarik gerbong kereta api.
G : Benar, Eli (sambil mengangguk). Bagaimana dengan penjual bakso terhadap kereta
baksonya?...Warno
S : Penjual bakso mendorong keretanya.
G : Baik sekali! Jadi kita telah mengetahui bahwa menarik atau mendorong itu dapat
dilakukan oleh manusia, dapat juga oleh benda atau mesin dan dapat pila oleh hewan.
Perhantikanlah hal yang berikut ini karena penting: tarikanatau dorongan disebut gaya
(kalimat ini ditulis di papan). Jadi kalau kuda menarik kereta, kita katakan kuda
mengadakan gaya pada kereta.
Kalau Anda mendorong meja ini ke sudut, apa yang Anda adakan pada meja ini?...
Wardi
S : Saya mendorong meja itu.
G : Memang benar jawabanmu itu. Tetapi karena dorongan disebut gaya, dapatkah Anda
menyatakan jawaban Anda tadi dengan susunan lain yang memakai kata gaya?. Wardi
S : Saya mengadakan gaya terhadap meja itu.
G : Terima kasih Warni. Itulah jawaban yang bapak nanti-nantikan.
Jadi, tiap tarikan atau dorongan yang dilakukan terhadap sesuatu benda, berarti kita
mengadakan gaya terhadap benda itu. Perhatikan ke mari. (guru memegang segumpal
plastisin yang agak bulat ditangannya. Kemudian guru mendorongnya dengan jari
telunjuk tangan lainnya) Apa yang bapak kerjakan terhadap plastisin ini?...Ani.
S : Bapak mendorongnya dengan jari bapak.
G : Benar. adakah yang dapat mengemukakan jawaban Ani tadi dengan cara lain?. Wardi
S : Bapak mengadakan gaya terhadap gumpalan plstisin itu.
G : Ya, itu baik (guru mengeluarkan kembali jarinya dari gumpalan plastisin). Perhatikan
bentuk plastisin ini. Bagaimana bentuknya sebelum bapak adakan terhadapnya?...Eli.
S : Bentuknya agak bulat.
G : Bagaimana bentuknya setelah bapak adakan gaya terhadapnya?...Ani.
S : Berlubang.
G : Baik (Guru membulatkan kembali plastisin ini, kemudian menariknya) apa yang bapak
kerjakan terhadap plastisin ini?...Yuli.
S : Bapak mengadakan gaya terhadap plastisin itu dengan cara menariknya.
G : Bagus sekali jawaban itu. Bagaiman bentuk plastisin sekarang ini setelah diadakan gaya
terhaapnya?...Nani.
S : Sekarang bentuknya memanjang.
G : Adakah perbedaan antara bentuk plastisin sebelum dan sesudah gaya diadakan
terhadapnya?..Warno
S : Ada. Sebelumnya, bentuknya bulat, sesudahnya berbentuk memanjang.
G : Kalau begitu, apa pengaruh gaya terhadap bentuk plastisin? Nani.
S : Gaya dapat mengubah bentuk plastisin.
G : Baik! Sekarang mari kita lihat pengaruh gaya pada benda lain. (Guru mengambil sebuah
karet gelang, dan menariknya dengan jari kedua belah tangannya).
Apakah ada gaya yang bekerja pada karet gelang ini ?...Yuli
S : Ada, Yaitu tarikan jari tangan bapak.
G : Bagaimana bentuk karet gelang ini sementara gaya bekerja terhadapnya?. Eli
S : Bentuknya telah berubah, yaitu menjadi lebih panjang.
G : Benar! (guru melepaskan tarikan pada karet gelang itu).
Masih adakah gaya yang bekerja pada karet gelang ini?. Nani.
S : Tidak lagi.
G : Mengapa?...Nani
S : Sebab bapak telah tidak menariknya lagi.
G : Bagus! Bagiamana bentuk karet gelang itu sekarang?...Wardi.
S : Bentuknya telah kembali seperti semula.
G : Benar! Siapa dapat menyatakan dengan tepat apa pengaruh gaya terhadap karet
itu?..Ani.
S : Gaya mengubah bentuk karet itu.
G : Bagaimana bentuknya bila gaya telah berhenti bekerja atasnya?...Warno.
S : Bentuknya kembali seperti semula.
G : Siapa dapat menggabungkan jawaban Ani dan Warno dalam satu pertanyataan saja?.
Eli?
S : Gaya dapat mengubah bentuk karet itu, selama gaya bekerja padanya dan kembali
kepada bentuk semula bila gaya berhenti bekerja padanya.
G : Tepat sekali! Coba bandingkan perubahan bentuk pada plastisin tadi dengan perubahan
bentuk pada karet ini. Adakah persamaannya?...Wardi.
S : Ada, yaitu sama-sama terjadi perubahan bentuk waktu gaya bekerja terhadapnya.
G : Benar! Apa perbedaannya?. Diskusikan dengan teman di dekatmu. (guru menunggu
kira-kira 2 menit kemudian memberi giliran kepada Ani)
S : Bedanya ialah bahwa perubahan bentuknya segera kembali kepada bentuk semula,
ketika gaya berhenti bekerja atasnya.
G : Bandingkan jawaban Wardi dan Ani. Buatlah satu peryataan umum mengenai apa
pengaruh gaya terhadap bentuk benda.
Diskusikan dengan teman di sampingmu.
(gurumenunggu kira-kira 2 menit)
Siapa mau mencoba?. Yuli.
S : Gaya dapat mengubah bentuk benda secara tetap atau untuk sementara.
G : Jawaban ini sudah menuju kepada sasarannya. Perlu penyempurnaan sedikit.
Siapa mau mencoba?..Wardi.
S : Gaya dapat merubah bentuk benda. Ada benda yang perubahan bentuknya tetap,
walaupun gaya telah berhenti bekerja atasnya; sedangkan ada benda yang segera
bentuknya kembali ke bentuk semula, bila gaya telah berhenti bekerja atasnya.
G : Benar sekali jawaban ini, Jangan lupakan karena penting.
Sekarang mari kita perhatikan hal lain, yaitu pengaruh gaya atau gerak benda.
(guru meletakkan satu balok kayu di atas meja)
Bergerakkah balok ini?...Nani.
S ; Tidak
G : (menarik balok itu dengan karet gelang sampai bergerak).
Bergerakkah balok ini sekarang?. Warno.
S : Bergerak.
G : Mengapa balok itu bergerak?..Warno
S : Sebab bapak menariknya.
G : Benar Warno. Siap dapat mengatakan jawaban Warno ini dengan cara lain dan gunakan
kata gaya?...Eli!
S : Balok itu bergerak karena ada gaya yang bekerja atasnya.
G : Tepat sekali. (guru berhenti menaruknya)
Apakah balok ini masih bergerak?...Eni!
S : Tidak lagi, sebab bapak telah tidak menariknya.
G : Apa yang menyebabkan balok yang bergerak tadi berhenti bergerak?...Warno
S : Sebab tidak ada gaya yang bekerja atasnya lagi.
G : Jika demikian, apa pengaruh gaya terhadap gerak benda?...Nani
S : Tidak lagi, sebab bapak telah tidak menariknya.
G : Apa yang menyebabkan balok yang bergerak tadi berhenti bergerak?...Warno
S : Sebab tidak ada gaya yang bekerja atasnya lagi.
G : Jika demikian, apa pengaruh gaya terhadap gerak benda?...Nani
S : Benda bergerak jika gaya bekerja atasnya.
G: Ada yang menambah penjelasan atas jawaban Nani?...Yuli
S : Benda tidak bergerak, bila tidak ada gaya yang bekerja atasnya.
G: Setujukah anda dengan pendapat Yuli?..Eli
S : Setuju.
G: Mengapa setuju. Eli
S : Sebab balok itu berhenti bergerak katika bapak berhenti menariknya. Bapak tidak
menariknya, berarti tidak ada gaya yang bekerja atasnya. Jadi benda tidak bergerak, jika
tidak ada gaya bekerja atasnya.
G : Terima kasih atas jawaban ini. Baiklah selalu ingat akan hal-hal berikut yang telah kita
pelajari hari ini :
- Tarikandan dorongan disebut gaya.
- Gaya dapat mengubah bentuk enda.
Ada benda yang perubahan bentuknya tetap walaupun gaya telah berhenti bekerja
atasnya.
Ada benda yang segera kembali kepada bentuknya yang semula bila gaya berhenti
bekerja atasnya.
- Sesuatu benda dapat bergerak bila gaya bekerja atasnya.
- Sesuatu benda tidak bergerak jika tidak ada gaya bekerja atasnya.
Catatan G = guru
S = siswa
…. = tenggang waktu 3-5 detik
Lampiran : 3
Petunjuk : Pikiran baik-baik pelajaran yang baru saja kamu terima, lalu jawblah pertanyaan-
pertanyaan di bawah ini denagn memberi tanda (V) pada jawaban yang menurut
kamu paling benar.
1. Apakah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru ? - terlalu sukar ( )
- terlalu mudah ( )
- cukup ( )
2. Apakah kamu merasa memperoleh waktu berpikir yang - selalu ( )
Cukup sebelum kamu diminta menjawab ? - sebagian besar ( )
- kadang-kadang ( )
- tidak pernah ( )
3. Apakah kamu merasa bahwa guru tertarik pada jawaban - tidak ( )
yang anda berikan - beberapa saja ( )
- ya ( )
4. Selama pelajaran apakah kamu pernah memikirkan ide-ide - ya ( )
yang semula belum pernah kamu pikirkan ? - tidak ( )
5. Benarkah beberapa siswa diberi kesempatan berbicara - tidak ( )
terlalu banyak ? - beberapa ( )
- ya ( )
6. Kalau guru bertanya apakah kamu mengerti apa yang - tidak pernah ( )
dia maksud - kadang-kadang ( )
- sebagian besar ( )
- selalu ( )
7. Jika seorang menjawab salah apakah guru - menjawabnya ( )
- melontarkan
pada siswa ( )
1. mencoba mem
( )
bantu siswa itu
untuk menjawab
dengan benar
2. nampak tidak
senang ( )
8. Apakah kamu tahu persis tentang tujuan pelajaran itu? - ya ( )
- tidak ( )
Lampiran 5
CONTOH LEMBAR OBSERVASI
KETRAMPILAN BERTANYA LANJUTAN
Nama calin guru………………… Jurusan / kelas / tingkat …………………
Komponen-komponen ketrampilan Frekwensi Komentar
1.Pengubahan tuntutan tingkat kognitif
dalam menjawab pertanyaan
a.Ingatan
b.Pemahaman
c.Penerapan
d.Analisa
e.Sintesa
f.Evaluasi
2.Urutan Pertanyaan
3.Pertanyaan Pelacak
a.Klarifikasi
b.Pemberian alasan
c.Kesepakatan pandangan
d.Ketepatan
e.Relevan
f.Contoh
g.Jawaban kompleks