Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Laboratorium

2.1.1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Laboratorium adalah tempat atau kamar tertentu yang dilengkapi dengan

peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan).

2.1.2. Oxford English Dictionary

Laboratorium adalah ruang atau bangunan yang dilengkapi dengan

peralatan untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran,

atau pembuatan obat-obatan dan bahan-bahan kimia.

2.1.3. PERMENPAN No. 3 Tahun 2010

Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan,

berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola

secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam

skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode

keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau

pengabdian kepada masyarakat.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laboratorium

(disingkat lab) adalah suatu bangunan yang di dalamnya dilengkapi dengan

peralatan dan bahan-bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu untuk

melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan

pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi bahan tertentu.

1
Laboratorium Laboratorium merupakan salah satu sarana prasarana yang

harus disediakan oleh penyelenggara sekolah untuk menunjang kegiatan belajar

mengajar. Hal tersebut tercantum dalam PP no. 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan yang dijelaskan pada bab 2 pasal 2 tentang lingkup Standar

nasional Pendidikan yang meliputi: a. Standar isi b. Standar proses c. Standar

kompetensi lulusan d. Standar pendidikan dan tenaga kependidikan e. Standar

sarana dan prasarana f. Standar pengelolaan g. Standar pembiayaan h. Standar

penilaian pendidikan.

Selanjutnya standar sarana dan prasaran sekolah SMA/MA dijelaskan

dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24 Tahun 2007 yang terdiri

dari 3 pasal yang berbunyi:

 Pasal 1

1. Standar sarana dan prasarana untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah

(SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs),

dan sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) mencakup

kriteria minimum prasarana.

2. tandar sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tercantum pada peraturan menteri ini.

 Pasal 2

1. Penyelenggara pendidikan bagi satu kelompok pemukiman dan terkecil

penduduknya kurang dari 1000 (seribu) jiwa dan yang tidak dapat

dihubungkan dengan kelompok lain dalam jarak tempuh 3 kilometer

melalui lintasan jalan kaki yang tidak membahayakan dapat menyimpangi

2
standar sarana dan prasarana sebagaimana diatur dalam peraturan menteri

ini.

 Pasal 3 Peraturan menteri ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

a. Pengertian Laboratorium Secara etimologi kata “laboratorium” berasal

dari kata latin yang berarti “tempat bekerja” dan dalam

perkembangannya kata “laboratorium” mempertahankan kata aslinya

yaitu “tempat bekerja”, akan tetapi khusus untuk keperluan penelitian

ilmiah.

2.1.4. Adapun pengertian Laboratorium menurut para ahli adalah

 Menurut W.J.S. Poerwadarminta, dalam kamus umum Bahasa Indonesia

mengatakan bahwa: Laboratorium adalah tempat untuk mengadakan

percobaan (penyelidikan dan sebagainya) segala sesuatu yang berhubungan

dengan ilmu fisika, kimia, dan sebagainya. Sedangkan laboran adalah orang

(ahli ilmu kimia dan sebagainya) yang bekerja di laboratorium.

 Menurut A S Hornby, laboratory is a room or building used scientific research

, experiments, testing, etc. Laboratorium adalah ruangan atau bangunan yang

digunakan penelitian ilmiah, eksperimen, pengujian, dll.

 Dalam kamus Cambridge Advanced Leaner’s Dictionary, laboratorium atau

laboratory is a room or building with scientific equipment for teaching

science, or a place where chemicals or medicines produced. Laboratorium

adalah ruang atau bangunan dengan peralatan ilmiah untuk melakukan tes

ilmiah atau untuk mengajar ilmu pengetahuan, atau tempat dimana bahan

kimia atau obat-obatan yang diproduksi.

3
 Menurut Dr. Abdul Kahfi Assidiq, M.Sc dalam kamus Biologi, laboratorium

adalah ruang kerja khusus untuk percobaan-percobaan ilmiah yang dilengkapi

dengan peralatan tertentu.

 Menurut Nuryani R, Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan

dan penyelidikan dilakukan. Dalam pengertian sempit, laboratorium sering

diartikan sebagai ruang atau tempat yang berupa gedung yang dibatasi oleh

dinding dan atap yang didalamnya terdapat sejumlah alat dan bahan

praktikum.

Menurut kegunaannya, laboratorium dibagi menjadi dua jenis yaitu

laboratorium pembelajaran (classroom laboratory) dan laboratorium penelitian

(research laboratory). Laboratorium pembelajaran mempunyai ukuran yang lebih

besar dari laboratorium penelitian. Laboratorium pembelajaran bisa disebut juga

dengan laboratorium sekolah yang didesain untuk proses belajar mengajar,

praktikum dan kegiatan lain yang mendukung proses pembelajaran. Laboratorium

sekolah merupakan tempat atau lembaga tempat peserta didik belajar serta

mengadakan percobaan (penyelidikan) dan sebagainya yang berhubungan dengan

sains. Dengan begitu kegiatan laboratorium (praktikum) merupakan bagian

integral dari kegiatan belajar mengajar biologi.

2.2 Fungsi Laboratorium

Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai

metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau seb

agai wadahdalam proses belajar mengajar.Menurut Soejitno (1983) secara garis

besar fungsi laboratorium adalah sebagai berikut:

4
 

a. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga

antara teori dan praktik bukan merupakan dua hal yang terpisah. Keduanya

saling kaji-mengkaji dan saling mencari dasar. 

b. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.

c. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran

ilmiah dari sesuatu obyek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.

d. Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia

untuk mencari dan menemukan kebenaran.

e. Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah

seorang calon ilmuwan.

2.3 Manfaat Laboratorium

Dalam proses belajar mengajar kegiatan laboratorium atau praktikum juga

memiliki peran penting yang bermanfaat dalam mencapai 3 tujuan

pembelajaran, antara lain:

1. Keterampilan kognitif, misalnya:

 Melatih agar teori dapat dimengerti.

 Agar teori dapat diterapkan pada keadaan problem nyata.

2. Keterampilan afektif, misalnya:

 Belajar bekerja sama.

 Belajar menghargai bidangnya.

 Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri.

5
3. Keterampilan psikomotorik, misalnya:

 Belajar memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan. 

 Belajar memakai peralatan dan instrumen tertentu

2.4 Jenis-Jenis Laboratorium

2.4.1 Laboratorium IPA

Laboratorium sebagai salah satu sarana pendidikan IPA, sebagai tempat

peserta didik berlatih dan kontak dengan objek yang dipelajari secara langsung,

baik melalui pengamatan maupun percobaan (Sudaryanto, dkk., 1998: 2). Secara

etimologi kata ”laboratorium” berasal dari kata latin yang berarti ”tempat bekerja”

dan dalam perkembangannya kata ”laboratorium” mempertahankan arti aslinya

yaitu ”tempat bekerja”, akan tetapi khusus untuk keperluan penelitian ilmiah.

Ketika IPA/sains merasa perlu mengadakan ruang-ruang siswa melakukan

kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan saing. Sains merupakan suatu ilmu

empiris, yaitu ilmu yang didasari atas pengamatan dan eksperimentasi merupakan

bagian dari pendidikan sains. Laboratorium yang digunakan untuk kegiatan ini

disebut sebagai laboratorium sains sekolah (Kertiasa, 2006: 2).

Laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan

pembelajaran yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di

ruang kelas. Dengan kata lain, laboratorium IPA (fisika, kimia, dan biologi)

berfungsi sebagai tempat pembelajaran dalam upaya meniru ahli IPA mengungkap

rahasia alam dalam bentuk proses pembelajaran. Oleh karena itu, kepala sekolah,

pengelola, guru IPA, dan unsur-unsur terkait lainnya harus mampu mengelola dan

memanfaatkan laboratorium IPA secara efektif dan efisien, sehingga dapat

6
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPA bagi siswa. Pengertian

laboratorium IPA adalah (1) tempat yang dilengkapi peralatan untuk

melangsungkan eksperimen IPA atau melakukan pengujian dan analisis, (2)

bangunan atau ruangan yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan

penelitian ilmiah ataupun praktik pembelajaran bidang IPA, (3) tempat kerja

untuk melangsungkan penelitian ilmiah, dan (4) ruang kerja seorang ilmuwan dan

tempat menjalankan percobaan bidang studi IPA (kimia, fisika, biologi) (Sutrisno,

2007: 5).

Permendikbud No 23 Tahun 2013 menyebutkan bahwa di setiap SMP dan

MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi

yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA

untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik. Pendapat selanjutnya

diungkapkan oleh Sahertian (2000: 122-124), yang dimaksud dengan curriculum

library atau curriculum laboratory adalah suatu tempat yang dijadikan pusat

kegiatan dimana guru-guru memperoleh sumber-sumber materi untuk menambah

pengalaman mereka dalam rangka program inservice education. Dalam

laboratorium itu terdapat :

b. Buku-buku dan majalah serta sumber-sumber belajar lainnya.

c. Bermacam-macam bahan pelajaran seperti unit-unit pelajaran, gambar-

gambar-gambar, poster-poster charts maps, audio visual, bacaan

tambahan, buku pegangan, buku kerja, dan contoh-contoh lainnya.

Koleksi dari contoh-contoh model pelajaran yang disajikan secara visual

misalnya:

7
a. Contoh-contoh merumuskan tujuan operasional untuk tiap mata

pelajaran.

b. Contoh cara merumuskan belajar-mengajar.

c. Contoh alat-alat pelajaran sederhana yang dapat dibuat guru.

d. Contoh dan bermacam-macam sumber pengalaman belajar, buku-buku

pelajaran yang sudah pernah digunakan dalam melaksanakan suatu jenis

kurikulum.

e. Contoh tes-tes yang dibuat guru dan lain-lain.

Curriculum laboratory tidak hanya sebagai sumber materi tapi juga

sebagai tempat pusat untuk guru-guru mengadakan penelitian, percobaan dan

tempat bekerja sambil belajar baik pribadi maupun bersama untuk memecahkan

problema belajar mengajar. Tujuannya untuk menyediakan sumber-sumber materi

yang berhubungan dengan peningkatan proses belajar-mengajar. Sebenarnya

semua contoh bentuk-bentuk pelajaran selama beberapa tahun dapat dikumpulkan

merupakan koleksi pengalaman belajar, disusun secara teratur dan kontinu.Para

guru dapat melihat perbandingan, misalnya bentuk persiapan dari tahun ke tahun

yang sering berubah. Jenis-jenis tes/ulangan yang pernah dibuat guru dari tahun

ke tahun.Buku pelajaran yang pernah digunakan guru dari tahun ke tahun.

Laboratorium memiliki peranan penting dalam kurikulum dan pendidikan

sains, sebagaimana diungkapkan oleh Hofstein & Naaman (2007: 105) bahwa:

8
”Laboratory activities have long had a distinctive and central role in the

science curriculum and science educators have suggested that many

benefits accrue from engaging students in science laboratory activities.”

Berdasarkan pernyataan tersebut, kegiatan laboratorium memiliki peran

khusus dan utama di dalam kurikulum sains dan pendidikan sains memiliki

banyak keuntungan yang menyenangkan bagi siswa dari kegiatan laboratorium

sains.

Menurut Salirawati (2009: 1), pemanfaatan laboratorium secara efektif

merupakan salah satu prasyarat dalam pembelajaran/praktikum IPA. Oleh karena

itu, diperlukan adanya sistem pengelolaan atau manajemen laboratorium IPA yang

baik.

2.4.2 Laboratorium IPS

Laboratorium IPS adalah wahana peningkatan mutu pembelajaran dalam

mempersiapkan tenaga kependidikan IPS yang memiliki kompetensidan

professional di bidang IPS. Laboratorium IPS dikembangkan berdasarkan

kebutuhan dalam mendukung kompetensi dan profesional di bidang IPS.

Laboratorium IPS dapat berupa Laboratorium yang berada didalam institusi IPS,

seperti ruang sumber belajar dengan segala sarana dan prasarana, identifikasi,

asesmen dan pemberian bantuan kepada praktisi, maupun laboratorium yang

berada di luar institusi IPS, yaitu berupa institusi yang memberikan layanan pada

pihak pengguna jasa dan menjadi mitra jurusan/Program Studi IPS (Diknas,

2004).

9
Dalam kurikulum sekolah studi sosial merupakan kajian sistematis dan

terkoordinasi yang bersumber pada, disiplin ilmu-ilmu sosial, antara lain

Geografi, Sejarah, Ekonomi, Antropologi, Politik, Hukum, Sosiologi dan Agama;

didalamnya, selayaknya pula berisikan Humaniora, Matematika, dan lingkungan

alarm yangrelevan (NCSS, 2002) (Gambar 5.1).

Sehubungan dengan hal tersebut, sasaran IPS lebih diarahkan kepada

artipraktis dalam mencari alternative pemecahan masalah yang dibahas, maka

dengan pembelajaran IPS ini diharapkan dapat membantu guru dalam

mengembangkan kemampuannya untuk membuat keputusan yang rasional dan

berdasarkan informasi yang cukup sebagai wahana masyarakat yang baik dalam

keanekaragaman budaya serta masyarakat demokratis dalam dunia yang bebas.

Oleh karena itu, guru yangbelajar tentang IPS, perlu mengetahui kondisi

masyarakat yang nyata (dilapangan), kemudian menganalisis hasil lapangan

diruangan (laboratorium) untuk perkembangan berikutnya. Dengan demikian,

guru dapat belajar IPS secara nyata, tidak hanya secara teoretis.

Tujuan Standar minimal Laboratorium Pendidikan IPS adalah untuk

memberikan dasar agar laboratorium pendidikan IPS itu mampu:

1. Mampu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan praktikum pendidikan IPS

untuk memantapkan penguasaan bidang studi, pembelajaran yang

mendidik,memberikan bekal untuk pengembangan kepribadian dan

keprofesionalan.

10
2. Meningkatkan sikap akademik dan sosial lulusan Lembaga

PendidikanTenaga Kependidikan (LPTK) melalui kegiatan praktek,

latihan, dan penelitian.

3. Meningkatkan keterampilan tenaga kependidikan dalam mengembangkan

model- model inovatif dalam pembelajaran.

4. Meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dalam memanfaatkan

multimedia.

5. Memberikan layanan pada masysrakat dalam meningkatkan

mutupembelajaran dan pendidikan IPS.

Fungsi Laboratorium pendidikan IPS adalah berperan sebagai :

1. Pusat dan sumber pembelajaran, praktek, latihan, dan penelitian bagi calon

guru IPS

2. Pusat penelitian dan pengembangan pendidikan IPS bagi calon guru dan

guru IPS.

3. Pusat pengkajian dan pengembangan model-model inovatif pada

pembelajaran IPS.

4. Pusat pengembangan multimedia dalam pembelajaran pendidikan IPS.

5. Pusat layanan pada masyarakat dalam meningkatkan mutu pembelajaran

dibidang pendidikan IPS.

Tempat dan isi laboratorium terpadu IPS

1. Tempat Laboratorium

Pada dasarnya kegiatan dan aktivitas manusia ada di masyarakat dan

lingkunganya. Oleh karena itu Laboratorium Terpadu IPS sesungguhnya

11
adalah di Lapangan. Misalnya di pasar/Pekan, Lembaga- lembaga

Pemerintah/Swasta,Lingkungan Alam (pengunungan, sungai, danau,

tamdbak, hutan, dan lain-lain). Museum, Gedung DPR/MPR, Kantor

Lurah/ Desa dan lain-lain. Di dalam masyarakat dan di lapangan lah kita

dapat melihat keterpaduan dari ilmu- ilmu sosial itu terientegrasi.

Guru haruslah terjun atau hadir di tengah-tengah kehidupan masyarakat

untuk dapat merasakan, ikut berpartisipasi, bersosialisasi, dan berdiskusi

dengan warga masyarakat tentang permasalahan- permasalahan yang ada

di masyrakat. Namun demikian, kegiatan seperti ini pada dasarnya

memerlukan waktu yangcukup banyak, tenaga, dan biaya yang cukup

mahal. Tetapi dengan tujuan agar terwujudnya laboratorium dan

profesionalisme guru maka sebaiknya guru harus melakukan kegiatan-

kegiatan dimaksud. Disamping itu, agar proses pembelajaran dalam

praktikum pendidikan IPS dapat terlaksana, alangkah baiknya jika pusat-

pusat sumber materi IPS yang luas itu di masyarakat, dapat dipindahkan ke

dalam suatu tempat atau ruangan. Apabila kegiatan tersebut sudah menjadi

komitmen semua guru IPS di SD maka persepsi masyarakat dan siswa

tentang IPS sebagai “ mata pelajaranyang mudah atau cukup sebagai

mata pelajaran yang dihafal saja”, akan berubah kearah yang positif.

Kemudian, pada gilirannya dunia profesionalitas keguruan menjadi berarti

di tengah-tengah kehidupan masyarakat kita.

12
2. Isi Laboratorium Terpadu IPS

Dalam mewujudkan Laboratorium Terpadu IPS tentunya memerlukan

sarana dan prasarana (alat, furnitur, ruangan, dan lain-lain). Adapun alat-

alat yang diperlukan untuk isi dan proses kegiatan Laboratorium Terpadu

IPS dapat dibagimenjadi 2 (dua) kelompok besar yaitu: (1) alat yang

berkaitan dengan outdoor (lapangan) (2) alat indoor (ruangan).

2.4.3 Laboratorium Bahasa

Laboratorium bahasa adalah sebuah laboratorium yang dibuat untuk

mempermudah penyampaian materi apapun di sebuah ruangan, pada umumnya

digunakan untuk materi bahasa, baik bahasa inggris, bahasa Indonesia, bahasa

asing lainnya. Sedangkan pengertian lainnya adalah: sebuah Laboratorium bahasa

mencakup ada seperangkat peralatan elektronik audio video yang terdiri atas

instructor console sebagai mesin utama, dilengkapi dengan repeater language

learning machine, tape recorder, DVD Player, video monitor, headset dan students

booth yang dipasang dalam satu ruang kedap suara. Banyak sekali komponen

yang ada di dalam ruangan lab bahasa, dan sebagaian besar adalah perlengkapan

elektronik yang terintegrasi sehingga menjadi sebuah kesatuan. Selain itu terdapat

juga perlengkapan lain yang tidak kalah penting, misalnya karpet dan meja

laboratorium bahasa.

Berdasarkan definisi singkat laboratorium bahasa tersebut maka dalam

suatu ruang laboratorium bahasa terdapat berbagai jenis peralatan yang digunakan

untuk aktivitas peningkatan kemampuan berbahasa asing tersebut. Secara garis

besar peralatan tersebut dibagi menjadi 3, yaitu:

13
 Perangkat elektronika utama, Peralatan yang mempunyai peran signifikan

untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa

asing.

 Perangkat furniture dan aksesoris ruangan, Peralatan ini lebih berfungsi

untuk memberi rasa nyaman bagi siswa untuk belajar di dalam ruangan.

 Peralatan multimedia, Peralatan tambahan yang keberadaannya tidak

mutlak pada suatu ruang lab bahasa.

Fungsi maksimal dari peralatan ini sangat tergantung dari kemampuan

maksimal dari perangkat utama yang digunakan. Jika perangkat utama lab

bahasa mempunyai fasilitas komunikasi lengkap maka peralatan

multimedia akan berguna secara maksimal. Tetapi jika peralatanutama lab

bahasa memiliki kemampuan minimal maka secanggih dan semahal

apapun perangkat utama yang dimiliki, peralatan multimedia hanya

menjadi pajangan yang tidak berguna secara maksimal untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa asing.

Fungsi Laboratorium Bahasa adalah :

 Fungsi Percakapan (Conversation): Fungsi lab bahasa ini dapat melatih

siswa terbiasa bercakap-cakap dengan siswa lain ataupun dengan pengajar.

Fungsi lab bahasa ini dapat membiasakan diri mahasiswa bercakap dengan

bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari.

 Fungsi mendengarkan (listening): Fungsi lab bahasa ini melatih siswa

untuk mendengarkan percakapan bahasa inggris langsung dari luar negeri.

14
Fungsi lab bahasa ini membiasakan siswa fasih mendengarkan percakapan

dengan orang asing.

 Fungsi Manajemen Instruktur: Fungsi lab bahasa ini memudahkan

pengajar dalam mengatur suatu kelas. Dalam fungsi lab bahasa ini,

pengajaran dengan mudah memberikan soal atau pertanyaan ataupun

bercakap dengan mahasiswa mempunyai tombol-tombol lab bahasa yang

ada.

2.4.4 Laboratorium Pendidikan

Laboratorium pendidikan, yaitu laboratorium yang digunakan untuk

pendidikan terutama tingkat SD, SMP, SMU, hingga perguruan tinggi. Semua

laboratorium jenis ini ditujukan untuk kelancaran proses kegiatan belajar dan

mengajar. Kegiatan penelitian di dalam laboratorium jenis ini biasanya dilakukan

oleh para guru/dosen dan pembelajar. Contoh dari laboratorium jenis ini misalnya

laboratorium IPA, laboratorium bahasa, laboratorium IT, laboratorium kimia,

laboratorium fisika, laboratorium pertanian, laboratorium matematika,

laboratorium kesehatan, laboratorium sains, dan lain sebagainya.

15

Anda mungkin juga menyukai