Anda di halaman 1dari 19

Makalah Fisika Laboratorium

PEMELIHARAAN LABORATORIUM FISIKA

OLEH

Zahrani Dalimunthe 8166176022

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................3
1.3 Tujuan Makalah ........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................4

2.1 Pengertian Laboratorium ..........................................................................................4


2.2 Fungsi Laboratorium .................................................................................................4
2.3 Perawatan dan pemeliharaan peralatan laboratorium ...............................................5

BAB III KESIMPULAN .............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................13

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam sistem pendidikan sekarang, peserta didik dipacu dan dilatih untuk
mengembangkan ketrampilan ilmiah seperti mencari, mengumpulkan,
mengamati, bereksperimen, dan menyimpulkan data yang telah ada. Salah satu sumber belajar
yang dapatdimanfaatkan adalah laboratorium.

Laboratorium merupakan salah satu infrastruktur di sekolah dan Perguruan Tinggi


yangmendukung kegiatan belajar mengajar dan perkuliahan, seperti bidang ilmu bahasa
danilmu pengetahuan alam (fisika, biologi, dan kimia) di sekolah dan dalam bidang sains di
Perguruan Tinggi. Dengan adanya laboratorium kita bisa melakukan pembuktian antara
teoriyang didapatkan dengan realita yang sebenarnya.Banyak fungsi dan manfaat yang dapat
diambil dari penggunaan laboratorium. Olehkarena itu untuk mengoptimalkan fungsi
laboratorium perlu dikelola dan dipelihara secara baik untuk kelancaran proses belajar melajar
mengajar dan perkuliahan.( Triharyanta, 2014)

1.2 Rumusan Masalah


Bagamaaiman cara memelihara dan merawat laboratorium dan alat-alat laboratorium
dengan baik dan benar
1.3 Tujuan Makalah
Untuk mengetahui : cara memlihara dan merawat laboratorium dan alat-alat laboratorium
dengan baik dan benar

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laboratorium

Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,


pengukuranataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk
memungkinkandilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali Sementara menurut
Emha (2002) dalam Triharyanta, 2014, laboratorium diartikan sebagai suatu tempat
untukmengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan
ilmufisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain.Pengertian lain laboratorium ialah suatu
tempat dimanadilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat
merupakansuatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-
lain.Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan
untukmelakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi,dan
kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atauruangan terbuka
seperti kebun dan lain-lain.

2.2 Fungsi Laboratorium

Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai


metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadahdal
am proses belajar mengajar. Menurut Soejitno (1983 dalam Triharyanta, 2014) secara garis besar
fungsi laboratorium adalah sebagai berikut:

Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga


antarateori dan praktik bukan merupakan dua hal yang terpisah. Keduanya saling kaji-
mengkaji dan saling mencari dasar.
Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiahdari
sesuatu obyek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia
untukmencari dan menemukan kebenaran.

4
Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah seorangcalon
ilmuwan
2.3 Perawatan dan pemeliharaan peralatan laboratorium
1. Pengertian perawatan
Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan,
mempertahankan, dan mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai.
Dalam kaitannya dengan perawatan peralatan laboratorium, perawatan dimaksudkan sebagai
usaha preventif atau pencegahan agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik,
siap beroperasi. Disamping itu perawatan juga dimaksudkan sebagai upaya untuk menyetel atau
memperbaiki kembali peralatan laboratorium yang sudah terlanjur rusak atau kurang layak
sehingga dapat digunakan kembali.( http://ekapakketu.blogspot.co.id/2011/07/perawatan-dan-
pemeliharaan-peralatan.html, diakses, 19-09-2017, pukul 22.00)

2. Jenis Perawatan
Perawatan dapat dibedakan antara perawatan terencana dan perawatan tidak terencana :
Perawatan Terencana
Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang diprogramkan, diorganisir,
dijadwal, dianggarkan, dan dilaksanakan sesuai dengan rencana, serta dilakukan
monitoring dan evaluasi. Perawatan terencana dibedakan menjadi dua, yakni:
perawatan terencana yang bersifat pencegahan atau perawatan preventif, dan
bersifat korektif.
Perawatan Preventif
Perawatan preventif merupakan perawatan yang bersifat pencegahan, adalah
sistem perawatan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui
tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan peralatan
laboratorium.
Perwatan Korektif
Perawatan korektif merupakan perawatan yang bersifat koreksi, yakni
sistem perawatan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan
melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta

5
monitoring dengan tujuan untuk mengembalikan peralatan laboratorium
pada kondisi standar, sehingga dapat berfungsi normal.

Perawatan yang tidak terencana

Perawatan tidak terencana adalah jenis perawatan yang bersifat perbaikan


terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan perawatan
ini tidak direncanakan, dan tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat kerusakan
yang terjadi adalah pada tingkat kerusakan berat. Karena tidak direncanakan
sebelumnya, maka juga disebut perawatan darurat.

3. Tujuan Perawatan Laboratorium


Perawatan peralatan laboratorium memiliki beberapa tujuan yang mencakup:
Agar peralatan laboratorium selalu prima, siap dipakai secara optimal
Memperpanjang umur pemakaian
Menjamin kelancaran kegiatan pembelajaran
Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para pemakai
Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakan
Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak
Menghindari terjadinya kerusakan fatal
4. Sistem Perawatan Laboratorium
Dalam perawatan Laboratorium,sebelum penyusunan jadwal dan rencana
kebutuhan biaya perawatan perlu dilihat unsur-unsur berikut ini:
Obyek laboratorium yang akan dirawat.
Sumber daya manusia sebagai tenaga perawatan.
Sumber daya lain: alat, bahan, suku cadang, cara, waktu, dan biaya perawatan.
5. Pengelola Perawatan Laboratorium
Pengertian pengelolaan
Pengelolaan atau sering disebut manajemen adalah proses mengelola sumber daya
untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien. Sumber daya yang dikelola meliputi 6 M,
yakni: man, money, materials, machines, methods, dan minute (manusia, uang, bahan, mesin
atau peralatan, metode atau cara, dan waktu). Sedangkan fungsi manajemen meliputi empat

6
kegiatan, yakni: planning, organizing, actuating, dan controlling (perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengontrolan). Dengan demikian manajemen dapat diartikan sebagai proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan sumber daya manusia, biaya,
bahan, mesin atau peralatan, metode atau cara, dan waktu untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
secara efektif dan efesien.
Efektifitas merupakan landasan untuk mencapai sukses. Jadi efektifitas
berkenaan dengan derajat pencapaian tujuan baik secara eksplisit maupun implisit, yaitu
seberapa jauh rencana dapat dilaksanakan dan seberapa jauh tujuan tercapai.Sedangkan efisiensi
merupakan sumber daya minimal yang digunakan untuk mencapai kesuksesan itu. Jadi efisien
berarti optimasi penggunaan sumber daya, yaitu yang termudah cara mengerjakannya, termurah
biayanya, tersingkat waktunya, teringan bebannya, terpendek langkahnya.(
http://ekapakketu.blogspot.co.id/2011/07/perawatan-dan-pemeliharaan-peralatan.html, diakses,
19-09-2017, pukul 22.00)

Obyek perawatan laboratorium


Sebagai obyek laboratorium yang perlu dilakukan perawatan diantaranya
adalah: Ruang laboratorium, termasuk kebersihan lantai, kelembaban,
ventilasi, penerangan.
Perabot atau meubeler laboratorium, seperti almari, meja percobaan,
meja kerja,rak
Peralatan administrasi dan dokumentasi laboratorium, seperti computer
dan filenya, buku-buku manual
Sumber jaringan listrik, stop kontak, sekring, lampu.
Training obyek dan perlatan dan mesin-mesin pelatihan.
Aparatur dan perlengkapan percobaan.
Instrumen dan alat-alat ukur
Spesimen dan bahan-bahan untuk praktikum
Sumber daya sistem perawatan laboratorium
Tenaga perawat ( man )
Tenaga laboran/teknisi mempunyai tanggung jawab dalam merawat
laboratorium yang dikelolanya. Salah satu tugas seorang laboran/teknisi
adalah melaksanakan perawatan laboratorium yang meliputi pekerjaan

7
menjaga, menyimpan, membersihkan, memelihara, memeriksa, menyetel
kembali, bahkan bila perlu dan dibutuhkan dapat melakukan penggantian
dan perbaikan komponen peralatan laboratorium yang rusak.
Untuk peralatan khusus dengan tingkat kerusakan yang sudah parah, dan
perbaikannya juga memerlukan kemampuan profesional yang khusus,
maka dapat memanfatkan tenaga teknisi ahli dari luar. Misalnya untuk
perbaikan peralatan ukur optik, peralatan ukur elektronik, yang
konstruksinya sangat rumit .
Untuk pekerjaan perawatan yang ringan dan rutin dapat melibatkan siswa
praktikan. Misalnya dalam menjaga kebersihan ruang dan tempat praktik,
menjaga kebersihan peralatan, membantu dalam penyimpanan peralatan.
Untuk keperluan pencegahan terhadap kemungkinan kerusakan akibat
kesalahan pemakaian sekaligus sebagai upaya pembinaan tanggungjawab
mahasiswa, dapat peraturan dan tata tertip penggunaan peralatan di
laboratorium.
Biaya perawatan ( money )
Perawatan membutuhkan biaya, bahkan kadang-kadang biaya yang
dibutuhkan untuk pekerjaan perawatan sangat mahal. Biaya perawatan
dibutuhkan untuk berbagai hal, antara lain:
Biaya pembelian bahan-bahan untuk perawatan, seperti sabun,
carbol, kain lap dsb.
Biaya pembelian suku cadang, seperti: kran air, kabel, mur baut,
lensa optik, mouse komputer, dan sebagainya.
Biaya pembelian peralatan perawatan, seperti: sapu, sikat, sulak,
kuas, solder, tang, obeng, gunting, dan sebagainya.
Upah tenaga perawatan jika perlu, khususnya apabila pekerjaan
perawatan terpaksa harus mengundang pihak luar, misalnya ahli
komputer.
Biaya perawatan di atas perlu dihitung dan dimasukkan dalam
usulan anggaran, sehingga tersedia dana untuk perawatan
laboratorium secara rutin.

8
Bahan perawatan ( materials)
Yang dimaksud dengan bahan perawatan adalah seluruh jenis bahan yang
dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan perawatan peralatan
laboratorium. Bahkan untuk pekerjaan perawatan ini harus tersedia dengan
jumlah yang memadai, karena bahan ini merupakan salah satu sumber
daya yang sangat urgen untuk merawat semua peralatan laboratorium.
Bahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan perawatan peralatan
laboratorium, antara lain :
Bahan untuk pekerjaan kebersihan, seperti:sabun, carbol, kain lap,
thinner, bahan pembersih alat-alat laboratorium, tempat sampah,
kantong plastik, dan bahan pembersih lainnya.
Bahan untuk pemelihara, seperti: bahan pengawet, minyak
pelumas, bahan pelapis, bahan pelindung, pembungkus, pupuk
tanaman dan makanan hewan pada laboratorium Biologi,
pembasmi serangga, dan sebagainya.
Suku cadang, seperti: seperti: kran air, kabel, mur baut, lensa
optik, mouse komputer, dan sebagainya.
Peralatan perawatan ( machines )
Tersedianya alat-alat perawatan merupakan sumber daya yang sangat
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan perawatan laboratorium. Apabila
laboratorium memiliki peralatan perawatan lengkap akan sangat
mendukung terlaksananya program perawatan peralatan laboratorium.
Peralatan untuk pekerjaan perawatan, tergantung dari jenis sarana atau
fasilitas yang dirawat serta jenis kegiatan perawatannya.
Peralatan perawatan laboratorium antara lain meliputi: peralatan untuk :
Peralatan penyimpanan, misalnya almari, rak
Peralatan pemeliharaan, misalnya alat pelumas, alat pelapis
Peralatan pemeriksaan, misalnya instrumen pengukuran
Peralatan penyetelan kembali
Peralatan perbaikan

9
Peralatan perawatan yang sifatnya umum, sederhana, dan secara
rutin sering dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan perawatan
peralatan sebaiknya dimiliki oleh setiap laboratorium.
Cara perawatan ( methodes)
Cara atau metode untuk melakukan pekerjaan perawatan peralatan
laboratorium yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:
Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan
melalui gambar atau tulisan, peraturan, tata tertib bagi pengguna
laboratorium/bengkel, memberi bahan pengawet
Menyimpan, misalnya menyimpan peralatan laboratorium agar
Terhindar ari kerusakan.
Membersihkan, agar peralatan laboratorium selalu bersih dari yang
dapat merusak, misalnya debu dan uap air yang dapat
menyebabkan terjadinya korosi
Memelihara, misalnya dengan meminyaki peralatan mekanis,
Memeriksa atau mengecek kondisi peralatan laboratorium untuk
mengetahui adanya gejala rusak
Waktu perawatan ( time )

Waktu untuk perawatan peralatan laboratorium dapat dilihat dari


tersedianya kesempatan atau waktu bagi pihak yang dilibatkan dalam
kegiatan perawatan dan pemanfaatan kesempatan tersebut secara efektif
dan efisien untuk melaksanakan kegiatan perawatan. Dari sisi obyek yang
dirawat, jadwal pelaksanakan pekerjaan perawatan laboratorium dapat
ditetapkan berdasarkan pada :
Berdasarkan pengalaman lalu dalam suatu jenis pekerjaan
perawatan alat yang sama peroleh pengalaman mengenai selang
waktu atau frekuensi untuk melakukan perawatan seminimal
mungkin dan seekonomis mungkin tanpa menimbulkan resiko
kerusakan alat tersebut. Bagi laboran/teknisi yang telah
berpengalaman dalam melakulan tugas perawatan peralatan

10
laboratorium akan banyak memiliki informasi untuk membantu
dalam menyusun jadwal perawatan
Berdasarkan sifat operasi atau beban pemakaian atau penggunaan
peralatan laboratorium. Untuk obyek atau alat yang sering
digunakan untuk kegiatan praktikum dan pemakainya banyak
orang, maka obyek atau alat tersebut akan cepat kotor atau rusak.
Untuk menjaga agar tetap bersih dan menghindari kerusakan,
mestinya jadwal perawatannya harus dibuat tinggi frekuensinya.
Artinya obyek atau alat tersebut harus sering dilakukan perawatan.
Berdasarkan rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan yang
dimiliki laboratorium. Biasanya peralatan laboratorium yang baru
dibeli dari pabrik dilengkapi dengan buku manual yang memuat
petunjuk operasi dan cara serta jadwal perawatan alat tersebut.
Informasi tersebut dapat dipakai sebagai rujukan dalam menyusun
jadwal perawatan.
Mengelola pekerjaan perawatan laboratorium
Dengan mengacu pada pengertian pengelolaan dan gambaran tentang sumber
daya yang dibutuhkan dalam sistem perawatan laboratorium, maka untuk
mengelola pekerjaan perawatan laboratorium mencakup kegiatan:
Merencanakan program perawatan dengan menetapkan obyek apa yang
dirawat, jenis pekerjaan perawatan yang dikerjakan, kapan jadwal
pelaksanannya, siapa pelaksana, apa bahan dan alat yang digunakan untuk
merawat, dan jika perlu berapa biaya yang dibutuhkan.
Mengorganisir sistem perawatan, menentukan deskripsi pekerjaan
perawatan dan mekanisme kerjanya.
Melaksanakan ( actuating ) program perawatan
Mengevaluasi dan melaporkan kinerja perawatan
Pemeliharaan peralatan laboratorium
Pemeliharaan alat-alat di laboratorium sebenarnya mempunyai andil besar dalam
menanggulangi banyaknya kecelakaan kerja di dalam laboratorium. Pemeliharaan

11
alat-alat laboratorium secara berkala dapat mengantisipasi kecelakaan yang timbul
secara lebih dini.

Begitu juga dengan kebersihan laboratorium. Biasanya, laboratorium merupakan


tempat bertemunya cairan-cairan tubuh manusia yang mengandung beberapa jenis
penyakit dari spesimen tersebut, dan tujuan menjaga kebersihan laboratorium ini
adalah untuk mencegah bibit-bibit penyakit yang terdapat pada jenis spesimen
yang di teliti tertular kepada para pekerja.
Berikut cara-cara yang di lakukan untuk pemeliharaan peralatan laboratorium:
Sebelum meninggalkan laboratorium biasakan dalam keadaan bersih
terlebih dahulu. Jangan sekali-kali meninggalkan laboratorium dalam
keadaan kotor karena dapat menimbulkan bibit-bibit penyakit.
Kembalikan alat-alat laboratorium pada tempatnya, seperti bahan-bahan
kimia kembalikan pada lemari yang telah tersedia
Bersihkan meja dan lantai laboratorium menggunakan antiseptik agar meja
tersebut tetap steril dan bebas dari kuman penyakit
Cucilah dengan bersih semua alat-alat yang telah dipakai seperti tabung
reaksi, pipet, kaca preparat, dll agar tetap steril dan siap untuk digunakan
kembali.
Cepat laporkan pada guru atau pengawas laboratorium jika ada alat yang
memerlukan perbaikan.
Jangan sekali-kali menggunakan alat laboratorium jika alat tersebut dalam
kondisi buruk.
Gunakan alat-alat laboratorium tersebut sesuai dengan keperluan agar
menjaga kestabilan alat tersebut.
Matikan semua alat laboratorium yang terhubung dengan arus listrik jika
alat tersebut tidak di gunakan kembali.
6. Macam-macam Peralatan laboratorium
Secara garis besar peralatan laboratorium dapat dikategorikan menjadi 4 (empat)
bagian, yaitu :

12
o Peralatan elektronika.
o Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam.
o Peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas.
o Peralatan yang terbuat dari bahan baku karet/plastik.
Peralatan elektronika adalah peralatan yang mempergunakan sumber daya listrik,
misalnya : Kit Listrik (catu daya, meter dasar, multi meter, audio generator, osiloskop, pembangkit
getaran)Bahan baku logam yang biasa dipakai untuk membuat peralatan, di antaranya nikel, tembaga,
besi, seng dan logam campuran lainnya. Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam misalnya : Kit
Mekanik (micrometer sekrup, jangka sorong, pegas spiral, neraca pegas), Kit Listrik dan Magnet
(papan rangkaian), Mikroskop.Bahan gelas yang biasa dipakai untuk membuat peralatan, di
antaranya : pyrex dan fiber glass. Peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas, di antaranya : Kit
Optika (lensa, balok kaca, prisma, cermin), Kit Kimia (tabung reaksi, pipet, buret), Kit Gelombang
dan temodinamika (gelas kimia, thermometer, batang gelas), cermin pada mikroskop.Peralatan yang
terbuat dari bahan baku karet/plastik, di antaranya : pemukul garpu tala, sarung tangan dan mistar.

Perawatan peralatan elektronika


o Peralatan elektronika memiliki sifat-sifat :
o Sensitif terhadap goncangan.
o Sensitif terhadap medan magnet.
o Tidak tahan terhadap suhu di atas 250 C.
o Tidak tahan terhadap terhadap udara lembab.
o Tidak tahan terhadap kotoran dan debu.
Berdasarkan sifat-sifatnya itu, maka peralatan elektronika perlu dihindari dari
guncangan dan medan magnetik agar sensitifitas peralatan dapat terjaga. Selain itu, hendaknya
penggunaan peralatan elektronika berada dalam ruangan yang bertemperatur antara 180 C 250 C.
Setelah penggunaan peralatan elektronika, peralatan hendaknya dibersihkan dari kotoran dan debu
kemudian disimpan di ruangan yang kering.

Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku logam.


Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam mudah mengalami karatan. Untuk
menghindari terjadinya karatan itu maka peralatan harus disimpan di tempat yang bertemperatur
tinggi ( 370 C) dan lingkungan kering. Jika perlu gunakan bahan silicon sebagai penyerap air.

13
Sebelum disimpan peralatan harus bebas dari kotoran, debu ataupun air yang melekat
kemudian diolesi dengan minyak olie, minyak rem atau paraffin cair.

Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas.


Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium kimia dan biologi. Ada beberapa keunggulan
maupun kelemahan peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas, yaitu :
Keunggulannya :
Bahan baku gelas tahan terhadap reaksi kimia.
Bahan baku gelas tahan terhadap perubahan temperatur yang mendadak.
Bahan baku gelas memiliki koefisien muai yang kecil.
Bahan baku gelas memiliki daya tembus cahaya yang besar.
Kelemahannya :
Bahan baku gelas mudah pecah terhadap tekanan mekanik.
Bahan baku gelas mudah tumbuh jamur sehingga mengganggu daya tembus
cahaya.
Bahan baku gelas mudah tergores.

Untuk perawatan terhadap peralatan yang terbuat dari gelas bukanlah perkara yang
sulit akan tetapi menuntut ketekunan laboran. Dengan memperhatikan keunggulan dan kelemahan
dari bahan baku gelas, maka untuk perawatan peralatan berbahan baku gelas harus memperhatikan :
o Ruang penyimpanan peralatan harus bertemperatur antara 270 C 370 C dan
diberi tambahan lampu 25 watt.
o Ruang penyimpanan diberi bahan silicon sebagai zat higroskopis.
o Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan di atas kawat
kasa. Boleh menggunakan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas
terbuat dari pyrex.
o Gelas yang akan direbus hendaknya tidak dimasukkan langsung ke dalam air
yang sedang mendidih melainkan gelas direndam dengan air bersih dan dingin
kemudian tambahkan detergent, larutan kalium dichromat 10 gr, asam belerang
25 ml dan aquadest 75 ml. Penggunaan detergent dapat menghilangkan lemak
dan tidak membawa efek perubahan fisik. Kadang-kadang memerlukan waktu
perendaman sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan air bersih. Keringkan
dengan udara panas lalu simpan di tempat yang kering.
14
o Debu, keringat, minyak dari telapak tangan mudah menempel pada peralatan
berbahan baku gelas. Oleh karena itu setelah digunakan luangkan waktu sejenak
untuk membersihkan permukaan peralatan dengan kain lembut atau dengan kertas
tissue khusus. Gunakan alcohol, acetone, kapas, sikat halus dan pompa angina
untuk membersihkan lensa jangan sampai merusak lapisan lensa. Saat ini terdapat
cairan pembersih khusus kaca/lensa yang dapat diperoleh di optic untuk
membersihkan kaca/lensa dengan lebih sempurna. Hindarkan membersihkan
kaca/lensa dalam keadaan kering apalagi dengan menggunakan kain yang
berseray kasar karena hal itu dapat menimbulkan goresan pada kaca/lensa.
o Letakkan peralatan berbahan baku gelas di tempat ketika tidak digunakan.
Meletakkan peralatan tidak di tempatnya beresiko merusak kondisi alat karena
mungkin saja peralatan tersebut tertindih atau tertekan yang mengakibatkan
terjadinya perubahan fisik permanent.

Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku karet/plastik.


Peralatan berbahan baku karet bersifat elastis dan tidak tahan terhadap panas karena
dapat menggangu elastisitas karet. Sarung tangan dari karet mudah sekali meleleh atau lengket
apabila disimpan terlalu lama. Untuk menghindari kerusakan pada peralatan berbahan baku
karet/plastik, hendaknya peralatan dibersihkan dari berbagai kotoran dengan menggunakan detergent
kemudian dikeringkan (sangat baik jika menggunakan hembusan udara panas). Setelah itu ditaburi
talk (bedak) pada seluruh permukaan karet dan disimpan dengan menggunakan tablet formalin.(Blog
Fahmi, Http :///Perawatan Laboratorium diakses 20-09-2017 pukul 22:30)

Membersihkan peralatan laboratorium


Kebersihan peralatan laboratorium, baik yang berupa peralatan gelas atau non
gelas seperti bejana polyethylene, polypropylene dan teflon, merupakan bagian yang sangat
mendasar dalam kegiatan laboratorium dan merupakan elemen penting dalam program jaminan
mutu.Perhatian kepada kebersihan barang-barang tersebut harus ditingkatkan dan harus
proporsional dengan tingkat kepentingan pengujian, akurasi pengukuran yang diperlukan dan
menurunnya konsentrasi analit yang akan ditentukan. Setiap laboratorium harus menetapkan
prosedur yang memadai untuk membersihkan peralatan gelas dan non gelas yang digunakan
dalam berbagai macam pengujian. Apabila metodologi pengujian tertentu mensyaratkan prosedur

15
membersihkan secara spesifik, maka prosedur tersebut harus diikuti.
http://analisbantul.blogspot.co.id/2012/09/cara-memelihara-alat-laboratorium.html diakses 20-
09-2017 pukul 23:00)

16
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan,
mempertahankan, dan mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai.
Dalam kaitannya dengan perawatan peralatan laboratorium, perawatan dimaksudkan sebagai
usaha preventif atau pencegahan agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik,
siap beroperasi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Triharyanta, 2014. Pemeliharan Laboratorium. Universitas Negeri Kupang: Kupang


Analisbantul.blog.spot.co.id. 2012. Cara memelihara alat Laboratorium
.http://analisbantul.blogspot.co.id/2012/0, 20199/cara-memelihara-alat-laboratorium.html diakses
20-09-2017 pukul 23:00)
Ekapakketu Blog Spot.co.id, 2011. Perawatan dan pemeliharaan Peralatan
(http://ekapakketu.blogspot.co.id/2011/07/perawatan-dan-pemeliharaan-peralatan.html, diakses,
19-09-2017, pukul 22.00)
Fachmi Blog Spot.co.id.2012, Peralatan Laboratorium(http:// Fachmi Blog Spot.co.id./2012/10/
Peralatan Laboratorium.html, dikases 19-09-2017, pukul 23:00)

18
19

Anda mungkin juga menyukai