BIOLOGI
Oleh: Tim
Dosen
Mata Kuliah Biologi
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
i
KATA PENGANTAR
Penuntun Praktikum Biologi ini disusun hanya untuk kalangan sendiri di Fakultas
Pertanian Universitas Lampung. Penuntun ini digunakan sebagai pedoman kerja
untuk mahasiswa yang melakukan praktikum dan panduan untuk mahasiswa yang
berminat mempelajari biologi pertanian.
Penuntun praktikum ini merupakan penyempurnaan dari penuntun yang sudah ada
sebelumnya, tetapi kami menyadari bahwa masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan adanya masukan baik berupa kritik
maupun saran perbaikan.
Penyusun,
Tim Dosen Biologi
ii
DAFTAR ISI
3
33
TATA TERTIB PRAKTIKUM
DI LABORATORIUM ILMU PENYAKIT TUMBUHAN
Kepala Laboratorium
4
4
I. KONTRAK PRAKTIKUM
1
II. IDENTIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Pendahuluan
Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu mengenali dan menyebutkan tumbuhan dan hewan di
sekitar kampus baik nama umum dan nama ilmiahnya.
2. Mahasiswa mampu mengenali dan menyebutkan berbagai jenis tanaman
dikotil dan monokotil dan hewan vertebrata dan avertebrata.
3. Mahasiswa mampu memahami definisi individu, populasi, komunitas,
ekosistem dan biosfer
Cara Kerja
1. Mahasiswa mengamati lingkungan dengan menghitung dan mencatat
makluk hidup yang ditemui disekitar kampus
2. Mahasiswa mengelompokkan masing-masing amatan yang ditemui
berdasarkan golongannya
3. Foto/Gambar keadaan amatan dengan membuat tabel dan keterangan
Lembar Kerja
No Gambar/Foto Taksonomi Ciri-ciri Keterangan
III. PENGENALAN MIKROSKOP DAN PENGGUNAANNYA
Mikroskop majemuk (Gambar 2) memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif,
lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler masing-masing
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa obyektif (dekat dan
menghadap meja preparat) berfungsi untuk memperbesar bayangan pertama dari
obyek. Lensa ini terdiri atas 3 atau empat perbesaran, yaitu 4x, 10x, 40x, dan 100x
(tinggi minyak imersi). Lensa okuler (dekat dan menghadap mata pengamat)
berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif ,
dengan perbesaran maksimum yang dihasilkan dapat mencapai 1000x. Lensa
okuler ada yang terdiri atas satu lensa tunggal (monokuler) atau lensa ganda
(binokuler). Dalam penggunaan mikroskop majemuk, mikroba yang akan diamati
harus disiapkan dalam bentuk yang tipis seperti olesan atau usapan menggunakan
kaca slide atau kaca obyek (object glass) dan ditutup dengan kaca penutup (cover
glass/cover slip). Lensa kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa-
lensa mikroskop lain.
Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum pengenalan mikroskop dan penggunaannya ialah:
1. Mengenal berbagai jenis mikroskop
2. Mengenali bagian-bagian penting mikroskop serta masing-masing
fungsinya
3. Mengetahui prosedur penggunaan mikroskop secara baik dan benar
Cara Kerja
1. Amati mikroskop yang ada di Laboratorium
2. Amati bagian-bagian dari mikroskop tersebut
3. Catat bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya
4. Catat perbedaan antara mikroskop majemukdan stereo
5. Foto atau gambar mikroskop tersebut
Lembar Kerja
Nama Mikroskop Foto/Gambar Fungsi Bagian- Perbedaan
Bagian mikroskop Mikroskop
Majemuk
Stereo
IV. PENGAMATAN STRUKTUR TUMBUHAN
Pendahuluan
Struktur tumbuhan terdiri dari dua sistem, yaitu sistem akar dan sistem pucuk.
Sistem akar terdiri dari organ akar, sedangkan sistem pucuk terdiri dari organ
batang, daun, dan bunga. Masing-masing organ tersebut memiliki fungsi yang
tidak dapat digantikan satu sama lain. Akar berfungsi sebagai penyerap air dan
unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Batang berfungsi sebagai penyangga
sehingga tumbuhan dapat berdiri tegak, mengangkut air dan zat hara dari akar
kedaun serta juga dapat berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Daun berfungsi sebagai tempat membuat makanan melalui proses fotosintesis,
tempat pertukaran gas melalui stomata, dan juga sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan, contohnya pada bayam dan kol.
Organisme tumbuhan tersusun dari sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Sel
merupakan organisasi terkecil dari materil yang mengandung kehidupan.
Beberapa ahli biologi mengatakan adanya kehidupan didalam suatu partikel yang
lebih kecil dari sel yang terkecil di sebut virus. Sel gabus adalah jaringan yang
tersusun dari sel-sel parenkim gabus. Pada tumbuhan dikotil, jaringan gabus
dibentuk oleh kambium gabus atau felogen dan terletak disebelah bawah dari
jaringan epidermis. Epidermis adalah jaringan yang terletak paling luar pada
setiap organ tumbuhan (akar, batang dan daun, bunga, buah, dan biji) . Korteks
adalah letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat
sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan
parenkim
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi
yang sama membentuk organ. Jaringan permanen dikategorikan menjadi tiga
kelompok utama: epidermis (jaringan pelindung, terdiri dari sel-sel yang
menyusun lapisan luar daun dan bagian-bagian tumbuhan yang masih muda),
jaringan pengangkut (menyusun xilem dan floem), dan jaringan dasar (mencakup
parenkim, klorenkim, kolenkim, dan sklerenkim).
Stomata merupakan bagian pada epidermis organ tumbuhan yang terdiri dari suatu
celah yang dikelilingi oleh sel khusus yang disebut sel penjaga. Stomata sangat
penting bagi tumbuhan karena pori stomata merupakan tempat terjadinya
pertukaran gas dan air antara atmosfer dengan sistem ruang antar sel yang berada
pada jaringan mesofil di bawah epidermis. Hal ini menyebabkan stomata sangat
berperan dalam proses transpirasi dan fotosintesis. Stomata terdapat pada sisi atas
dan bawah daun, atau hanya pada permukaan bawah saja. Daun dengan
pertulangan menyirip seperti pada dikotil, stomatanya tersebar, sedangkan daun
dengan pertulangan sejajar, seperti pada Gramineae, stomatanya tersusun berderet
sejajar.
Tujuan Praktikum
1. Praktikan diharapkan mengetahui cara preparasi daun jagung, daun lebar
bawang, dan batang jagung
2. Dapat menunjukkan organel-organel objek yang diamati
3. Perbedaan bentuk stomata terbuka dan tertutup serta penyebarannya
4. Mengetahui bentuk sel bawang, sel gabus, dan stomata tanaman dikotil
dan monokotil
Cara Praktikum
1. Sampel yang akan dijadikan objek disiapkan dan dibersihkan
2. Preparasi daun untuk pengamatan stomata
Daun diberi kuteks putih pada bagian belakang daun karena pada bagian
terebut paling banyak stomata. Pembubuhan kuteks tidak terlalu tebal,
10
10
tunggu hingga kering lalu tempelkan selotip putih sepanjang 3cm. Secara
perlahan selotip di lepas kemudian ditempelkan ke kaca preparat.
Objek siap diamati dibawah mikroskop.
3. Preparasi bawang merah
Bawang merah secara perlahan diambil kulit yag berwarna merah
menggunakan cutter dan pinset. Setelah diambil epidermis diletakkan pada
kaca preparat lalu ditetesi dengan metilenblue lalu ditimpa dengan cover
Glass. Objek Siap diamati dibawah mikroskop
4. Preparasi pengamatan sel gabus (batang singkong)
Sayat tipis gabus dengan menggunakan silet yang tajam. Letakkan diatas
kaca objek. Tetesi dengan air lalu tutup dengan cover glass. Objek Siap
diamati dibawah mikroskop
Tugas Praktikan
1. Gambar Manual Objek yang teramati pada pembesaran 40x
2. Sebutkan fungsi dari masing2 organel yang teramati
3. Sebutkan perbedaan dari bentuk dan posisi stomata C3, C4 dan CAM.
4. Sebutkan jenis-jenis stomata
Lembar Kerja
Pendahuluan
Tubuh hewan tersusun atas banyak sel yang pada tempat tertentu sel-sel itu
membentuk jaringan, Contoh jaringan pada hewan adalah jaringan epitelium,
jaringan otot, dan jaringan tulang. Jaringan berkelompok bekerja bersama
melaksanakan fungsi tertentu membentuk suatu organ, misalnya organ jantung
dan hati. Beberapa jaringan organ bekerja bersama melaksanakan fungsi tertentu
membentuk sitem organ, misalnya sistem pencernaan, sistem transportasi, sistem
dan sistem reproduksi. Jaringan, organ, dan sistem organ bersama - sama
membentuk tubuh organisme.
Tujuan Praktikum
1. Mengetahui struktur hewan secara mikroskopi
2. Memahami fungsi dari masing-masing jaringan yang diamati
Cara Kerja
1. Siapkan preparat yang telah ditentukan
2. Amati di bawah mikroskop
3. Gambar atau foto objek yang ditemukan di bawah mikroskop
Jaringan Hepar
Tugas Praktikan
1. Mencari fungsi dari masing-masing sel yang diamati
2. Cari perbedaan sel hewan dan tumbuhan lainya
VII. DETERMINASI BUNGA
Pendahuluan
Tujuan Praktikum
1. Mengetahui klasifikasi suatu tanaman bunga
2. Mengetahui perbedaan morfologi beberapa bunga
Alat-alat yang diperlukan antara lain:
1. Buku Determinasi Tumbuhan (Bagian Bunga)
2. Alat tulis
Cara kerja
Tugas Praktikan
1. Jelaskan fungsi dari akar, batang, daun,dan bunga dari literatur (minimal 3
sumber)
VIII. HERBARIUM
PENDAHULUAN
Herbarium adalah bahan tanaman yang telah diawetkan yang berguna
untuk pengamtan diluar musim atau hanya sebagai koleksi saja. Definisi
Herbarium pertama kali digunakan oleh Turnefor (1700) untuk tumbuhan obat
yang dikeringkan sebagai koleksi. Luca Ghini (1490-1550) seorang Professor
Botani di Universitas Bologna, Italia adalah orang pertama yang mengeringkan
tumbuhan di bawah tekanan dan melekatkannya di atas kertas serta mencatatnya
sebagai koleksi ilmiah (Ramadhanil, 2003).
Herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa, tidak terserang hama,
penyakit atau kerusakan fisik lain. Tumbuhan berhabitus pohon dan semak
disertakan ujung batang, daun, bunga dan buah, sedang tumbuhan berbentuk
herba disertakan seluruh habitus. Herbarium kering digunakan untuk spesimen
yang mudah dikeringkan, misalnya daun, batang, bunga dan akar, sedangkan
herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair dan lembek, misalnya
buah (Setyawan dkk, 2005).
Tujuan Praktikum
1. Praktikan diharapkan dapat memiliki keterampilan dan seni dalam
mengawetkan tanaman.
2. Praktikan dapat mengetahui metode pembuatan herbarium secara
konvensional dan modern menggunakan microwave
Cara kerja
1. Praktikan menentukan jenis bahan yang akan diawetkan. Sebaiknya bukan
dari tanaman sukulen seperti kaktus karena akan sulit untuk dikeringkan.
2. Daun, Bunga atau akar yang akan diawetkan dibersihkan terlebih dahulu
menggunakan alkohol bukan air karena alkohol cepat menguap sedangkan
air akan menambah lama waktu pengeringan.
3. Jika bahan awetan berupa batang yang tebalnya lebih dari 0,3 cm maka
dapat dibelah bagian belakang agar cepat kering dan mudah pada saat akan
dilaminating
4. Jika menggunakan teknik pengawetan konvensional dapat menggunakan
tumpukan buku yang tebal. Bahan diletakkan didalam buku yang
sebelumnya dialasi oleh tissue kemudian dibiarkan selama 1 bulan (balik-
balik setiap minggu untunk mengecek apakah tissue rusak karena jamur
dll). Jika rusak segera ganti tissue tersebut agar jamur tidak merusak
awetan.
5. Jika menggunakan mikrowave. Bahan di letakkan di kaca mikrowave yang
telah dialasi oleh tissue atau kertas lalu heat in 1-5 menit.
6. Bahan yang telah kering sempurna setelah 1bulan untu awetan
konvensional dan 1-5 menit menggunakan mikrowave dapat di tempel
dikertas karton atau HVS sesuai selera.
7. Untuk menjaga agar awetan tetap pada posisi sebelum dilaminatng
sebaiknya beberapa titik disolasi/lem
8. Pemberian labeling dan deskripsi dilakukan pada bagian belakang sebelum
dilaminating berupa tanggal pengambilan, lokasi, nama herbarium serta
deskripsi mengenai awetan tersebut.
IX. DETERMINASI SERANGGA
Pendahuluan
Serangga merupakan golongan binatang yang gerbesar, kira-kira 75% dari
jumlah binatang yang hidup telah diketahui manusia adalah serangga. Serangga
ada yang menguntungkan manusia misalnya lebah, tetapi banyak yang sangat
merugikan karena merusak tanaman dan menyebarkan penyakit manusia dan
binatang ternak. Ukuran serangga cukup beragam, yang terkecil besarnya kurang
dari 0,25 mm, sedangkan yang terbesar mencapai 15-25 cm.
Secara morfologi tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga
bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya,
hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah
kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen). Caput merupakan sebuah
konstruksi yang padat dan keras dan terdapat beberapa suture yang menurut teori
evolusi caput tersebut terdiri dari empat ruas yang mengalami penyatuan. Torak
terdiri dari tiga ruas yang jelas terlihat, sedangkan abdomen terdiri dari + 9 ruas.
Caput merupakankepalaserangga yang berfungsisebagaitempatmelekatnyaantena,
mata majemuk, mata oseli, dan alat mulut. Berdasarkan posisinya kepala serangga
dibagi menjadi tiga, yaitu hypognathous, prognathous, dan ephistognathous.
Hypognathous apabila alat mulutnya menghadap ke bawah, contoh serangganya
adalah belalang Acrididae prognathous apabila alat mulutnya menghadap ke
depan, contoh serangganya adalah kumbang Carabidae dan ephistognathous
apabila alatmulutnya menghadap ke belakang, contoh serangga adalah semua
serangga ordo Hemiptera (Pedigdo, 1989).
Sesungguhnyatubuhseranggaterdiritidakkurang 20 ruas.
Enamruasterkonsolidasimembentukkepala, tigaruasmembentuktoraksdan 11
ruasmembentuk abdomen. Tidaksepertihalnya vertebrata,
seranggatidakmemilikikerangkadalam,
olehkarenaitutubuhseranggaditopangolehpengerasandindingtubuh yang
berfungsisebagaikerangkaluar (eksoskleton). Proses
pengerasandindingtubuhtersebutdinamakansklerotisasi.
Dindingtubuhataukulitseranggadisebut integument. Integument terdiriatassatu
lapis epidermis (yang dapatmenghasilkanlapisanluar yang keras), selput
(membran) dasardankutikula (Jumar, 2000).
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui taksonomi serangga.
Cara kerja
1. Amati spesimen insektarium yang kalian dapatkan
2. Gambar masing-masing amatan
3. Berikan klasifikasi dan tunjukkan bagaian-bagian dari masing-masing
organ amata tersebut dengan menggunakan buku determinasi serangga
Gambar Klasifikasi Keterangan
X. INSEKTARIUM
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa memahami pentingnya pembuatan insektarium
2. Mahasiswa mampu membuat insektarium
Cara Kerja:
Pembuatan awetan basah:
1. Cari serangga yang akan diawetkan
20
20
2. Pastikan serangga tersebut utuh (lengkap)
3. Celupkan serangga ke dalam wadah yang yang berisi alkohol 70%,
kemudian tutup rapat
4. Cantumkan informasi (nama umum serangga, klasifikasi serangga, tanggal
koleksi, lokasi asal spesimen)
Pendahuluan
Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan yang terdiri dari beberapa jenis
dan hidup bersama-sama. Kumpulan dari berbagai jenis tumbuhan yang masing-
masing tergabung dalam populasi yang hidup dalam suatu habitat dan berinteraksi
antara satu dengan yang lain yang dinamakan komunitas. Analisis vegetasi
bertujuan untuk mempelajari kemelimpahan jenis serta struktur (biomassa,
kerapatan tumbuh, pelapisan tajuk, dll) pada suatu vegetasi. Analisis tersebut
digunakan untuk mempelajari suatu komunitas tumbuhan.
Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat, baik
diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme
lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis.
Vegetasi, tanah dan iklim berhubungan erat dan pada tiap-tiap tempat mempunyai
keseimbangan yang spesifik. Vegetasi di suatu tempat akan berbeda dengan
vegetasi di tempat lain karena berbeda pula faktor lingkungannya. Pengamatan
yang dilakukan di sekitar kampus meliputi faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik
antara lain tanaman dan hewan. Faktor abiotik yaitu suhu, intensitas cahaya
matahari, batu-batuan, tekstur tanah.
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa memahami tentang analisis vegetasi
2. Mahasiswa memahami hubungan analisis vegetasi dengan faktor biotik
dan abiotik
Cara Praktikum
Tugas Praktikan
1. Sebutkan fungsi analisis vegetasi berdasarkan literatur seperti jurnal atau
text book minimal 3 sumber pustaka!
XII. SELEKSI ALAM (EVOLUSI)
Pendahuluan
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu
populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-
perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi,
dan seleksi. Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan
hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat
terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme
menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan
menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang
menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak
individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan
ini.
Tujuan Praktikum
1. Membuktikan bahwa evolusi dapat terjadi akibat proses seleksi alam dan
adaptasi.
2. Mengetahui dan memahami hubungan antara seleksi dan proses adaptasi.
Cara Kerja
1. Potong kertas karton berwarna kuning, hitam, biru dan merah muda masing-
masing sebanyak 100 buah
2. Masukkan semua potongan kertas ke dalam wadah.
3. Campurkan secara merata kertas yang ada dalam wadah.
4. Ukur area tanah berumput seluas 1x1 meter dan beri batas menggunakan tali
rafia.
5. Sebarkan semua potongan kertas pada area tanah berumput yang sudah diukur
6. Setiap predator mengambil potongan daun tersebut selama satu menit secara
bergantian
7. Setiap setelah satu predator mengambil potongan kertas tersebut, catat jumlah
masing-masing kertas yang terambil pada lembar kerja.
8. Sebarkan kembali potongan kertas yang terambil ke area tanah berumput agar
jumlah potongan kertas kembali 100 buah.
Tugas Praktikan
1. Kertas warna apakah yang paling banyak terambil? Beri penjelasan mengapa
demikian!
2. Kertas warna apakah yang paling sedikit terambil? Beri penjelasan yang tepat!
3. Kertas warna apakah yang paling banyak tersisa? Beri penjelasan!
4. Kertas warna apakah yang paling sedikit tersisa? Beri penjelasan!
5. Bagaimana perbandingan jumlah kertas yang terambil maupun yang tersisa
untuk setiap urutan makin banyak atau sedikit? Mengapa terjadi demikian?
6. Dalam percobaan ini kertas menggambarkan apa? Pengambilan kertas
menggambarkan apa?
7. Apakah percobaan ini dapat mempermudah pemahaman anda tentang proses
seleksi alam dan adaptasi? Beri alasan!