Anda di halaman 1dari 18

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

(Laporan Praktikum Fisika Dasar)

Oleh:

GILANG KENCANA
2014161001

JURUSAN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Hari, Tanggal : Sabtu, 26 Desember 2020

Tempat Praktikum : Laboratorium Fisika Dasar , Jurusan Teknik Pertanian ,


Fakultas Pertanian , Universitas Lampung.

Nama : Gilang Kencana

NPM : 2014161001

Jurusan : Agronomi dan Hortikultura

Fakultas : Pertanian

Bandar Lampung , 24 -12- 2020


Mengetahui,
Asisten Dosen

Dina Aulia
1814071027
I.PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Listrik dalam era industry termasuk kedalam keperluan yang sangat viral. Keperluan
listrik pada tegangan sesuai dapat terpenuhi dengan adanya transformator. Zaman
dahulu dikatakan untuk membawa listrik diperlukan kuda keterkaitan antara magnet
dan listrik yang ditemukan pertama kali oleh seorang ilmuwan fisika tahun 1820.
Penemuan itu berhasil membuktikan bahwa arus listrik dapat menimbulkan sebuah
medan magnet ( Ferdian , 2002 ).

Jika seberang magnet diletakkan dalam suatu ruang , maka terjadi perubahan pada
ruangan ini berupa dalam setiap titik dalam ruangan terdapat medan magnet. Seorang
professor pada tahun 1820 melalui suatu percapakan menemukan bahwa arus listrik
dapat menimbulkan medan magnetic. Membuka wawasan bahwa suatu muatan listrik
dapat berinteraksi dengan magnet ketika medan itu bergerak. Ampere mengusulkan
bahwa sesungguhnya barang magnet yang diam terdiri dari muatan – muatan listrik
( Bianca , 2001 ).

Sebuah kumparan kawat panjang yang terdiri dari banyak loop disebut solenada.
Solenda sebuah kawat panjang yang dililitkan dalam sebuah helic yang terbungkus
rapat dan menyangkut sebuah arus. Medan magnet solenada termasuk kedalam
jumlah vector dari medan medan yang ditimbulkan oleh semua lilitan yang
membentuk solenada tersebut ( Annas , 2002 ).
1.2.Tujuan

Tujuan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :


1.Menyelidiki adanya medan magnet disekitar kawat yang dialiri arus listrik
2.Menentukan induksi magnetic disekitar kawat berarus listrik
II.TINJAUAN PUSTAKA

Medan magnet adalah daerah sekitar magnet yang masih merasakan adanya gaya
magnet. Jika sebatang magnet diletakkan dalam suatu ruang. Maka terjadi perubahan
dalam ruang ini yaitu dalam setiap titik dalam ruang akan terdapat medan magnetic.
Arah medan magnetic disuatu titik didefinisikan sebagai arah yang ditunjukkan oleh
kutub utara jarum kompas ketika ditempatkan pada titik tersebut. Di sekitar kawat
berarus listrik pada tahun 1820 , seorang professor melalui suatu percobaan
menenmukan bahwa arus listrik dapat menimbulkan medan magnet ( Yas , 2007 ).

Induksi elektromagnetik adalah peristiwa yang terjadi pada proses pembuatan arus
listrik dengan cara mendekatkan sumber arus listrik pada sebuah magnet. Induksi
magnetic disebabkan oleh adanya perubahan garis gaya magnet yang ditangkap
kumparan akibat gerakan magnet batang keluar masuk kumparan. Gaya gerak listrik
yang timbul adanya perubahan jumlah garis gaya magnet yang disebut GGL induksi.
Arus yang mengalir disebut arus induksi ( Bayu , 2001 ).

Seorang fisikawan asal inggris bernama Michael Faraday melakukan suatu


eksperimen mengenai arus listrik yang disebabkan induksi. Untuk eksperimen yang
dilakukan oleh faraday diilustrasikan gulungan utama yang dihubungkan dengan
pematik dan baterai. Kemudian kabel tersebut digulungkan membungkus cincin besi.
Arus dan gulungan tersebut membentuk medan magnet ketika pemetik diaktifkan.
Gulungan kedua yang digulungkan disisi lain cincin besi dihubungkan ke ampermeter
Dalam rangkaian ini tidak terdapat sumber daya atau baterai. Arus yang terdeteksi
pada gulungan kedua terjadi karena adanya induksi dari luar ( Prasodjo , 2007 ).

Sebuah kawat berarus dapat menimbulkan medan magnet disekitarnya menurut


hokum bio-savart. Setelah pada 1820 percobaan serupa dianggap gagal. Skema dari
percobaan ini adalah menunjukkan sebuah magnet batang yang dililit suatu kawat
penghantar , diharapkan pada kawat penghantar ini timbul arus yang nantinya diukur
oleh galvanometer. Akan tetapi arus yang diharapkan tidak terjadi , dan percobaan ini
dianggap gagal. Namun faraday dan henry mengamati hal lain , bahwa ketika batang
magnet mulai dimasukkan kedalam lilitan kawat , terjadi arus yang terukur oleh
galvanometer , tetapi arus tersebut tidak bertahan lama beberapa saat kemudian
hilang. Hal yang sama terjadi ketika batang magnet dikeluarkan dari lilitan
( Wanyono , 2008 ).

GGL induksi adalah beda potensial yang terjadi pada ujung – ujung kumparan
dikarenakan pengaruh induksi elektromagnetik. Induksi elektromagnetik merupakan
dasar dari prinsip kerja dynamo atau generator dan peralatan listrik lainnya. Untuk
menggambarkan kuat medan digunakan garis – garis gaya magnet . Daerah yang kuat
garis garis gaya magnetnya rapat , sedangkan pada daerah yang medan magnetnya
kecil garis garisnya kurang rapat ( Risnadevi , 2014 ).
III. METODOLOGI

3.1.Waktu dan Tempat

Praktikum inidilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Desember 2020 pukul 16.00-17.50


WIB di Laboratorium Fisika Dasar, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Lampung.

3.2.Alat dan Bahan

1. Transformator dengan berbagai jumlah lilitan


2. Magnet batang
3. Sumber tegangan arus searah (baterai)
4. Serbuk listrik
5. Galvanometer
6. Amperemeter
7. Kawat tembaga
8. Batang besi
9. Kabel listrik
10. Busur
11. Kertas ukuran A4 warna putih
3.3 Langkah Kerja

3.3.1 Tahap 1
Disiapkan transformator 1500 lilitan hubungkanlah kabel jumper dari
galvanometer ke transformator

Dimasukkan magnet batang kedalam transformator lalu ukurlah nilai yang terbaca
pada galvanometer

Diulangi langkah 1 dan 2 dengan cara mengubah kecepatan

Diulangi langkah 1 sampai 3 pada trafo 2.000 lilitan dan 3.000 lilitan

Dicatat hasilnya pada tabel data yang telah disediakan

Hasil

3.3.2 Tahap 2
Disusun 2 buah baterai sehingga tegangannya mencapai 3 volt

Disiapkan kumparan kawat pada batang besi lalu dibuat rangkaian seri dengan
baterai
Dihubungkan jumper amperemeter pada kabel untuk mengukur besarnya arus
listrik

Diamati nilai hasil pengukuran kuat arus dan dicatat pada tabel data

Diletekkan kertas ukuran A4 di atas rangkaian

Diterbakan serbuk besi pada kertas sedikit demi sedikit

Diamati pola yang terbentuk dan diambil gambar pola serbuk besi yang terbentuk

Besar sudut yang dihitung menggunakan busur seperti gambar

Diulangi langkah 1 sampai 8 untuk tegangan 6 dan 9 volt

Hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil yang di peroleh pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Tahap Satu


No Jumlah Lilitan Kuat Arus Kuat Arus Kuat Arus Kuat Arus
Ulangan 1 (A) Ulangan 2 Ulangan 3 Rata-rata
(A) (A) (A)

1 1500 0,002 0,004 0,006 1,5 × 10-3

2 2000 0,0015 0,003 0,0045 3× 10-3

3 3000 0,001 0,002 0,003 4,5× 10-3

Tabel 2. Hasil Tahap Dua


No Tegangan Kuat ArusBesar SudutPanjang BesiPanjang Pola Induksi
(I) (θ) (L) (r) Elektromagnetik
(B)

1 3V 0,15 A 40o 5 cm 3,5 cm 3,92× 10-7

2 6V 0,3 A 40o 5 cm 3,5 cm 7,84× 10-7

3 9V 0,45 A 40o 5 cm 3,5 cm 1,17× 10-6


4.2.Pembahasan

Pembahasan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

Percobaan tahap 1, jumlah lilitan yang digunakan adalah 1500, 2000, dan
3000.Galvanometer digunakan untuk mengukur kuat arus. Pada jumlah lilitan
1500,kuat arus yang didapatkan l1 =0,002, l2 =0,0015, l3 =0,001,dan r = 1,5 × 10-3 .
Pada jumlah lilitan 2000,kuat arus yang didapatkan l1 =0,004, l2 =0,003, l3 =0,002,dan
r = 3 × 10-3 . Pada jumlah lilitan 3000,kuat arus yang didapatkan l1 =0,006, l2 =0,0045,
l3 =0,003,dan r = 4,5 × 10-3 .

Percobaan tahap 2, dihitung besar induksi elektromagnetik. Pada percobaan pertama,


voltase yang digunakan adalah 3 Volt, dengan menggunakan multimeter, kuat arus
yang didapatkan adalah 0,15 A,besar sudut yang terbentuk adalah 40°,panjang besi
yang digunakan 0,05 m,r =3,5 × 10-2 dan didapatkan nilai induksi elektromagnetik B
=3,92× 10-7 Tesla. Pada percobaan kedua, voltase yang digunakan adalah 6 Volt,
dengan menggunakan multimeter, kuat arus yang didapatkan adalah 0,3 A,besar sudut
yang terbentuk adalah 40°,panjang besi yang digunakan 0,05 m,r =3,5 × 10-2 dan
didapatkan nilai induksi elektromagnetik B =7,84× 10-7 Tesla . Pada percobaan
ketiga, voltase yang digunakan adalah 9 Volt, dengan menggunakan multimeter, kuat
arus yang didapatkan adalah 0,45 A,besar sudut yang terbentuk adalah 40°,panjang
besi yang digunakan 0,05 m,r =3,5 × 10-2 dan didapatkan nilai induksi
elektromagnetik B =1,17× 10-6 Tesla .
Berdasarkan hasil yang didapat,dapat dosimpulkan bahwa besar induksi
elektromagnetik (B) itu berbanding lurus dengan kuat arus (I),panjang besi (L) dan
besar sudut (θ). Galvanometer adalah komponen utama dalam alat ukur analog untuk
mengukur arus dan tegangan. Galvanometer ini terdiri dari suatu kumparan kawat
yang terpasang sedemikian hingga bebas bergerak pada sebuah poros dalam medan
magnet yang diberikan oleh sebuah magnet permanen. Cara kerja galvanometer
didasarkan pada fakta bahwa torsinya bekerja pada sebuah loop arus dibawah
pengaruh medan magnet. Torsi yang dialami oleh kumparan sebanding dengan arus
di dalamnya :semakin besar arusnya, semakin besar torsinya dan semakin cepat
kumparannya berputar sebelum pegasnya menjadi cukup ketat untuk menghentikan
putarannya. Oleh karena itu, penyimpangan dari sebuah jarum yang dihubungkan
dengan kumparannya akan sebanding dengan arusnya. Pada saat alat ukurnya
terkalibrasi dengan tepat, alat ukur ini dapat digunakan bersamaan dengan elemen-
elemen rangkaian lainnya untuk menghitung arus dan juga beda potensial (Serway,
2010).

Transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik


(AC) dari satu nilai tertentu menjadi nilai yang diinginkan. Transformator adalah
suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau
lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet
dan berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Transformator digunakan secara luas,
baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaan transformator
dalam sistem tenaga listrik yaitu untuk menaikan tegangan dari pembangkit listrik,
untuk ditransmisikan. Transformator juga dipakai untuk menurunkan tegangan listrik
akan didistribusikan (Prasodjo,2006).

Konsep induksi elektromagnetik dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,


seperti pada motor listrik, mainan anak-anak, dinamo listrik atau generator listrik AC
maupun generator DC, dan induktor. Generator merupakan alat yang
digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Generator terbagi menjadi generator
arus bolak-balik dan generator arus searah. Secara umum generator terdiri dari
magnet, kumparan yang berinti besi, cincin luncur dan sikat karbon. Ketika kumparan
berputar terjadi perubahan fluks magnet yang dilingkupi oleh kumparan tersebut,
akibatnya pada kumparan akan mengalir arus induksi. GGL induksi dari kumparan
dihubungkan dengan cincin sikat karbon ke rangkaian di luar generator. Selanjutnya
listrik yang dihasilkan generator bisa ditransmisikan.

Transformator adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu


tegangan AC ke taraf yang lain. Transformator (trafo) ialah alat listrik/elektronika
yang berfungsi memindahkan tenaga (daya) listrik dari input ke output atau dari sisi
primer ke sisi sekunder. Pemindahan daya listrik dari primer ke sekunder disertai
dengan perubahan tegangan baik naik maupun turun.Prinsip dasar Trafo adalah
hukum faraday Induksi Elektromagnetik digunakan sebagai pembangkit energi
listrik.Pembangkit listrik yang menggunakan induksi elektromagnetik adalah
generator dan transfomator.Di dalam generator terdapat kumparan dan
magnet.Kumparan atau magnet menyebabkan perubahan terjadinya GGL Induksi.
V.KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Pada jumlah lilitan 1500,kuat arus yang didapatkan l1 =0,002, l2 =0,0015, l3
=0,001,dan r = 1,5 × 10-3 . Pada jumlah lilitan 2000,kuat arus yang didapatkan l1
=0,004, l2 =0,003, l3 =0,002,dan r = 3 × 10-3 . Pada jumlah lilitan 3000,kuat arus yang
didapatkan l1 =0,006, l2 =0,0045, l3 =0,003,dan r = 4,5 × 10-3 .
2. Induksi elektromagnetik pada baterai 3 volt B =3,92× 10-7 Tesla. Pada 6 Volt B
=7,84× 10-7 Tesla . Pada 9 Volt B =1,17× 10-6 Tesla .
3. Transformator bekerja berdasarkan prinsip energi dapat di pindahkan melalui
induksi magnetik dari suatu lilitan ke lilitan lain oleh fluks magnetik yang berubah-
ubah.
DAFTAR PUSTAKA

Annas . 2002. Fisika Dasar Jilid 1. Yudhistira . Jakarta.

Bayu. 2001. Induksi Elektromagnetik. Gramedia. Jakarta.

Ferdian . 2002 . Fisika Elektromagnetik . Cv Aneka . Solo.

Prasodjo. 20007. Teori dan Aplikasi Fisika. Yudhistira. Bogor.

Prasodjo,Ir.Budi,Naryoko,Ir.2006. Teori dan Aplikasi FISIKA SMP KELAS IX.PT


Ghalia Indonesia Printing.Bogor.

Risnadevi. 2014. GGL Induksi dan Penerapannya. Fisikazone. Bandung.

Wanyono. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3. Pusat Perbukuan. Jakarta.

Yaz. 2007. Fisika 3. Quadra. Tanggerang.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai