Anda di halaman 1dari 7

Akibatnya, komponen horizontal medan yang dihasilkan elemen-elemen pada cincin saling

meniadakan sehingga medan total yang dihasilkan cincin hanya memiliki arah vertical. Oleh
karena itu, untuk menentukan medan total kita cukup menjumlahkan komponen vertical yang
dihasilkan oleh masing-masing elemen. Jadi medan total yang dihasilkan adalah

1 λh∆S 1 λh
E = ∑ ∆E v = ∑
4πεo (h 2 + a 2 )3 / 2 4πεo (h 2 + a 2 )3 / 2 ∑
= ∆S (1.19)

Ingat ∑ ∆S adalah jumlah panjang semua elemen cincin, dan ini tidak lain daripada keliling

cincin. Dengan demikian

E=
1 λh (2πa) (1.20)
4πεo (h + a 2 3)/ 2
2

Tetapi, λ (2πa) = q , yaitu muatan total cincin. Jadi kita peroleh medan total pada sumbu
cincin

1 qh
E= (1.21)
4πεo (h + a 2 3)/ 2
2

b) Medan Listrik Oleh Muatan Batang


Kita akan bahas medan listrik yang dihasilkan oleh batang yang memiliki panjang L di posisi
yang sejajar dengan sumbu batang. Titik pengamatan adalah pada jarak a dari ujung batang
terdekat. Batang memiliki kerapatan muatan homogen. Jika muatan batang Q maka krapatan
muatan batang adalah

Q
λ= (1.22)
L

Untuk menerapkan hokum Coulomb kita bagi batang atas N buah elemen yang sama panjang.
Panjang tiap elemen adalah

L
∆L = (1.23)
N

Jika N sangat besar maka ∆L sangat kecil sehingga tiap elemen dapat dipandang sebagai titik.

Kita lihat elemen di batang yang jaraknya x dati titik pengamatan. Lihat Gbr. 1.14. Muatan
yang dikandung elemen tersebut adalah

∆Q = λ∆L (1.24)

a+L dL

Gambar 1.13 Medan listrik yang dihasilkan oleh batang

Medan yang dihasilkan elemen tersebut pada titik pengamatan adalah

1 ∆Q 1 λ∆L
∆E = = (1.25)
4πεo x 2
4πεo x 2

Medan total di titik pengamatan adalah

1 ⎛ ∆L ∆L
E = ∑ ∆E = λ⎜
⎜ + 2 + ... + ⎞2 ⎟ (1.26)
∆L
4πεo ⎝ x 1 x xN ⎟
2 2 ⎠
dengan

x1 = a
xN = a + L

Penjumlahan dalam tanda kurung memberikan hasil

⎛ ∆L ∆L L
⎜ 2 + 2 + ... + ⎞2 ⎟ (1.27)
∆Lx1 xN ⎠ a(a + L)
⎝ = x2

Dengan demikian, medan total yang dihasilkan semua muatan pada batang adalah
E=
1
λ
L
=
1 λL = 1 Q
(1.28)
4πε o a(a + L) 4πε o a(a + L) 4πε o a(a + L)

c) Medan Listrik Oleh Dipol


Dipol adalah muatan yang sama besar dan berbeda tanda tetapo dipisahkan pada jarak tertentu.
Biasanya jarak tersebut cukup kecil. Dilihat dari jarak yang cukup jauh, dipol tampak netral
karena kedua muatan sangat berdekatan. Tetapi dilihat dari jarak yang cukup dekat, yaitu pada
orde yang sama dengan jarak pisah dua muatan, dipol tampak sebagai dua muatan terpisah.

Aplikasi dipol dapat dijumpai dalam berbadai hal. Bahan dielektrik yang dipakai secara luas
pada pembauatn kapasitor atau memori adalah bahan yang mudah menghasilkan dipol begitu
dikenai medan listrik dari luar. Makin mudah bahan tersebut menghasilkan dipole, maka
konstanta dielektrik bahan tersebut makin besar.

E2

β
E
β

θ
E1
r h r

-q +q

d/2 d/2

Gambar 1.15 Menentukan medan listrik oleg dipol

Pemamcar gelombang elektromagnetik seperti pemancar radio dan televisi umumnya


menghasilkajn osilasi dipole. Muatan posisi dan negatif dipisahkan dan diosilasikan (saling
mendekat dan menjauh). Berdasarkan teori elektromagnetik, muatan yang berosilasi
memancarkan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi samam dengan frekuensi osilasi
muatan.
Kita akan menghitung kuat medan listrik yang dihasilkan oleh dipole. Untuk mudahnya, kita
hanya menghitung kuat medan sepanjang gasris yang tegak lurus sumbu dipol. Lihat Gbr.
11.15.

Besar medan yang dihasilkan muatan negatif

1 q 1 q
E1 = = (menuju ke arah muatan) (1.29)
4πεo r 2
4πεo h + (d / 2) 2
2

Besar medan yang dihasilkan muatan positif

1 q 1 q
E2 = = (menjauhi muatan) (1.30)
4πεo r 2
4πεo h + (d / 2) 2
2

Medan resultan yang dihasilkan (hanya memiliki komponen arah horizontal).

E = E1 cos β + E2 cos β
1 2q
= cos β (1.31)
4πεo h + (d / 2) 2
2

Tetapi β = 90 o − θ , sehingga cos β = cos(90 o − θ ) = sin θ


Berdasarkan Gambar 11.15

d/2 d/2
sin θ = = (1.32)
r h 2 + (d / 2) 2

Akhirnya, medan listrik yang dihasilkan dipol adalah

1 2q
E= sin θ
4πεo h + (d / 2) 2
2

1 2q d/2
=
4πεo h 2 + (d / 2) 2 h 2 + (d / 2) 2

1 qd
=
[ ]
(1.33)
4πεo h + (d / 2) 23 / 2
2

Kita mendefinisikan momen dipol


p = qd (1.34)

Dengan demikian, diperoleh

1 p
E=
[ ]
(1.35)
4πεo h + (d / 2) 23 / 2
2

Kasus khusus yang akan kita peroleh adalah jika jarak titik pengamatan (h) sangat besar
dibandingkan dengan jarak antara dua muatan, atau d << h , maka kita dapat
mengaproksimasi

h 2 + (d / 2) 2 ≈ h 2

Dengan demikian,

1 p 1 p
E≈ = (1.36)
[ ]
4πε o h 2 3/ 4πε o h 3
2

1.4 Perhitungan Medan Dengan Metode Integral


Mari kita perluas cara perhitungan kuat medan listrik dengan menggunakan metode integral.
Misalkan kita memiliki benda sembarang seperti pada Gambar 1.16.

r r
r rP − r
rP

r
r

Gambar 1.16 Kuat medan listrik yang dihasilkan benda kontinu sembarang

Kita ingin mencari kuat medan listrik pada tikip sembarang P. Kita lihat suatu elemen kecil
benda yang mengandung muatan dq . Misalkan vektor posisi elemen tersebut adalah r dan
r
vektor posisi titik pengamatan adalah rP . Posisi relatif titik pengamatan terhadap elemen
r r r r
muatan adalah rP − r dan jarak titik pengamatan ke elemen muatan adalah rP − r . Jika

besar mauatan pada titik pengamatan adalah QP maka gaya yang dialami muatan tersebut
akibat elemen muatan dq adalah

r 1 QP dq rr − rr
dFP = ( 2 )
4πεo rrP − rr 3

Medan listrik di titik P yang dihasilkan oleh elemen muatan dq adalah

r
r dFP
dE P =
QP

1 dq r r
= r r (r 2 − r ) (1.37)
4πεo rP − r 3

Kuat medan total di titik P yang dialibatkan oleh seluruh muatan pada benda menjadi

r r
E P = ∫ dE P

1 dq r r
=
4πεo ∫ rr r 3 (r2 − r )
P −r
(1.38)

Persamaan (1.38) merupaka bentuk umum dari persamaan untuk mencri kuat medan listrik
yang dihasilkan oleh muatan yang terdistribusi kontinu. Berdasarkan jenis distribusi muatan,
kita menemui tiga macam yaitu distribusi muatan, yaitu satu dimensi, distribusi muatan dua
dimensi, dan ditribusi muatan tiga dimensi.
i) Untuk distribusi muatan satu dimensi, misalnya muatan pada kawat maka dq = λdx
dengan λ adalah rapat muatan per satuan panjang dan dx adalah elemen panjang kawat.
ii) Untuk distribusi muatan dua dimensi, misalnya muatan pada pelat maka dq = σdS
dengan σ adalah rapat muatan per satuan luas permukaan dan dS adalah elemen luas
permukaan.
iii) Untuk distribusi muatan tiga dimensi maka dq = ρdV dengan ρ adalah rapat muatan per
satuan volum dan dV adalah elemen volum benda.
Untuk lebih memahami aplikasi metode integral ini mari kita tinjau beberaoa contoh berikut
ini.

a) Muatan Pada Kawat Lurus Tak Berhingga


Kita akan mencari kuat medan listrik pada posisi yang berjarak a dari kawat lurus tak
berhingga. Lihat skema pada Gbr. 1.1

dEPv dEP
dθ P
dEPh
r a
θ

dq x

Gambar 1.17 Menentukan kuat medan magnet yang dihasilkan oleh elemen kawat lurus
panjang

Sebelum melakukan integral, kita harus menyederhanakan dulu ruas kanan persamaan (1.38).
Tinjau elemen kawat sepanjang dx yang memuat muatan sebesar dq = λdx . Medan listrik
yang dihasilkan elemen ini di titik pengamatan adalah

r 1 λdx (rr r
dE P = r r 2 − r)
4πεo rP − r 3

Apabila kita hitung besarnya saja maka besar medan listrik tersebut adalah

r 1 λdx r r
dE P = dE = r r r −r
3 2
4πεo rP − r

1 λdx
=
4πεo rP − rr 2
r

Berdasarkan Gambar 1.17, jarak antara titik pengamatan dan elemen muatan adalah
r r
rP − r = r . Dengan demikian

Anda mungkin juga menyukai