Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

PERCOBAAN (KODE PRAKTIKUM)

(JUDUL PRAKTIKUM)

Hari : Senin Tanggal : 1 Maret Jam Ke : 3-4

Oleh :

Oliver Nathan Sipangkar (162012233068)

Anggota Kelompok :

Wafian Abdurrahman (162012233069)

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Soegianto S., M.Si.


Asisten Dosen : Ayu Kurnialis

FAKULTAS TEKNOLOGI MAJU DAN MULTIDISPLIN


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021

A. TUJUAN
1. Menentukan nilai hambatan listrik dengan menggunakan jembatan
Wheatstone.
2. Menentukan nilai kapasitansi dengan menggunakan jembatan De Sauty.
3. Menguji kebenaran rumus-rumus hambatan dan kapasitansi dengan
hubungan seri atau paralel.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Perangkat jembatan Wheatstone / De 5. Kapasitor standar (CS).
Sauty. 6. Kapasitor objek (CX).
2. Catu daya AC/ DC. 7. Galvanometer DC/ AC.
3. Hambatan standar (RS). 8. Kabel-kabel
4. Hambatan objek (RX). penghubung.

C. DASAR TEORI
Tegangan dan arus listrik merupakan 2 buah besaran listrik yang masing-
masing dilambangkan dengan V dan I. Satuan tegangan listrik adalah V atau
volt, sedangkan satuan arus listrik adalah A atau amper. Tegangan listrik
merupakan beda potensial 2 buah terminal listrik.

Arus listrik dibagi menjadi 2 macam yaitu arus searah atau DC (direct
current) dan arus bolak balik atau AC (alternating current). Arus searah
memiliki arah arus tetap, sedangkan arus bolak balik memiliki arah yang
berubah-ubah.

Arus listrik searah adalah arus listrik yang mengalir jika kedua terminal
listrik tegangan searah dihubungkan dengan suatu hambatan listrik dengan
lambang R dan bersatuan Ω atau ohm. Hubungan antara tegangan, arus dan
hambatan listrik adalah

V=IR (1)
Hambatan listrik berfungsi menghambat arus listrik. Hambatan listrik suatu
bahan dengan panjang l dan luas penampang A adalah

(2)

dengan adalah hambatan jenis bahan yang bersatuan Ωm.

Dua buah hambatan dapat dirangkai secara seri atau paralel masing-
masing ditunjukkan oleh Gambar 1(a) dan (b). Gambar 1(c) adalah rangkaian
hambatan yang merupakan materi percobaan.

Kapasitor berfungsi menyimpan muatan listrik. Kapasitor yang paling


sederhana dibuat dari 2 buah lempeng logam sejajar yang diselipi bahan
dielektrik. Kapasitor memiliki nilai kapasitansi C dengan satuan F atau farad.

Gambar 1 . (a) Rangkaian hambatan seri, (b) Rangkaian hambatan


paralel. (c) Rangkaian hambatan seri/ paralel materi percobaan

Gambar 2. (a) Rangkaian kapasitor seri, (b) Rangkaian kapasitor paralel,


(c) Rangkaian kapasitor seri/ paralel materi percobaan
Kapasitansi suatu kapasitor dengan luas lempeng A dan jarak antar
lempeng d adalah

(2)

dengan adalah konstanta bahan dielektrik.

Dua buah kapasitor dapat dirangkai secara seri atau paralel masing-
masing ditunjukkan oleh Gambar 2(a) dan (b). Gambar 2(c) adalah rangkaian
kapasitor yang merupakan materi percobaan.

Rangkaian jembatan Wheatstone dengan catu daya V dan galvanometer


G ditunjukkan oleh Gambar 3(a). Rangkaian ini mengandung 4 buah hambatan
R 1, R2, Rs sebagai hambatan standar dan Rx sebagai hambatan yang akan
ditentukan nilainya. Adanya catu daya V akan mengalir arus baik yang
melalui Rs dan R1 maupun arus yang melalui Rx dan R2 serta galvanometer.
Jika tegangan titik A sama dengan tegangan titik B maka tidak ada arus
mengalir dalam galvanometer G dan akan
berlaku hubungan berikut.

(3)

Gambar 3. (a) Rangkaian Jembatan Wheatstone, (b) Perangkat


jembatan Wheatstone
Perangkat jembatan Wheatstone ditunjukkan oleh Gambar 3(b).
Antara titik A dan B terdapat kawat dengan hambatan tertentu sebagai
pengganti hambatan R 1 dan R2 serta pena logam yang menghubungkan
kutub negatif catu daya dengan titik D di antara A dan B. Dengan menggeser
ujung pena logam di atas kawat antara A dan B akan ditemukan titik D yang
terkait dengan nilai arus dalam galvanometer sama dengan nol. Jika panjang
kawat AD adalah L 1 dan panjang kawat DB adalah L2 maka

(4)

Rangkaian jembatan De Sauty dengan catu daya bolak balik V dan


galvanometer G ditunjukkan oleh Gambar 4(a). Rangkaian ini mengandung 2
buah hambatan R 1 dan R2 serta 2 buah kapasitor Cs sebagai kapasitor
standar dan Cx sebagai kapasitor yang akan ditentukan nilainya. Jika
tegangan bolak balik titik A sama dengan tegangan bolak balik titik B maka
tidak ada arus mengalir dalam galvanometer G dan akan berlaku hubungan
berikut.

(5)

Perangkat jembatan De Sauty ditunjukkan oleh Gambar 4(b). Dengan


menggeser ujung pena di atas kawat antara A dan B akan ditemukan titik D
yang terkait dengan nilai arus dalam galvanometer sama dengan nol. Jika
panjang kawat AD adalah L1 dan panjang kawat DB adalah L2 maka

(6)
Gambar 4. (a) Rangkaian jembatan De Sauty, (b) Perangkat jembatan De Sauty

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menyiapkan catu daya searah (DC) dan galvanometer searah (DC).


2. Menyiapkan perangkat jembatan Wheatstone seperti Gambar 3(b) dan
melakukan pengamatan titik- titik A, B, C dan D.
3. M e n g h ubungkan titik A dan B dengan galvanometer.
4. M e n g h ubungkan terminal positif catu daya dengan titik C dan
m e n g h ubungkan terminal negatif catu daya dengan pena (D).
5. Memasang hambatan standar Rs dan hambatan R X1. Catat nilai RS.
6. Menyentuhkan ujung pena logam pada kawat AB dan melakukan
pengamatan arus dalam galvanometer. M e n geser ujung pena logam
sepanjang kawat AB dan menghentikan penggeseran setelah arcs yang
mengalir dalam galvanometer sama dengan not. Mencatat panjang L 1
(panjang AD) dan L2 (panjang DB).
7. M e n g u langi eksperimen butir 4 dan 5 untuk RX2.
8. M e n g u langi eksperimen butir 4 dan 5 untuk RX1 seri dengan RX2.

9. M e n g u langi eksperimen butir 4 dan 5 untuk RX1 paralel dengan RX2.


10. M e n yiapkan catu daya bolak balik (AC) dan galvanometer bolak
balik (AC).
11. M e n yiapkan perangkat jembatan De Sauty seperti Gambar 4(b).
12. M e n g h ubungkan titik A dan B dengan galvanometer, terminal
catu daya (bolak balik) dengan titik C dan pena (D).
13. Memasang kapasitor standar CS dan kapasitor CX1. Catat nilai CS.
14. Menyentuhkan ujung pena logam pada kawat AB dan
m e lakukan pengamatan arus dalam galvanometer. Menggeser ujung
pena logam sepanjang kawat AB dan menghentikan penggeseran setelah
arus yang mengalir dalam galvanometer sama dengan nol. Mencatat
panjang L 1 (panjang AD) dan L2 (panjang DB).
15. M e n g u langi eksperimen butir 4 dan 5 untuk CX2.
16. M e n g u langi eksperimen butir 4 dan 5 untuk CX1 seri dengan
CX2.
17. M e n g u langi eksperimen butir 4 dan 5 untuk CX1 paralel dengan
CX2.

Anda mungkin juga menyukai