Anda di halaman 1dari 28

HAMBATAN DAN

KAPASITANSI (L1)
Anggota Kelompok

1) Intansella Advinindra (081811433069)


2) Abima Setya R. (081811433070)
3) Aliefia Maulani (081811433073)
4) Dienaar Rarastiti W. (081811433074)

2
TUJUAN

✘ 1. Menentukan nilai hambatan listrik dengan


menggunakan jembatan Wheatstone.
✘ 2. Menetukan nilai kapasitansi dengan
menggunakan jembatan De Sauty.
✘ 3. Menguji kebenaran rumus-rumus
hambatan dan kapasitansi dengan hubungan
seri atau paralel.

3
ALAT DAN BAHAN

✗ Perangkat jembatan ✗ Kapasitor Standar


Wheatstone/De (Cs)
Sauty ✗ Kapasitor Objek (Cx)
✗ Catu daya AC/DC ✗ Galvanometer
✗ Hambatan Standar AC/DC
(Rs) ✗ Kabel-kabel
✗ Hambatan Objek (Rx) penghubung

4
DASAR TEORI
✘ Tegangan dan arus listrik merupakan 2 buah besaran listrik yang
masing-masing dilambangkan dengan V dan I. Satuan tegangan listrik
adalah V atau volt, sedangkan satuan arus listrik adalah A atau ampere.
Tegangan listrik merupakan beda potensial 2 buah teminal listrik.
✘ Arus listrik dibagi menjadi 2 macam yaitu arus searah atau DC (direct
current) dan arus bolak balik atau AC (alternating current). Arus searah
memiliki arah arus tetap, sedangkan arus bolak balik memiliki arah yang
berubah-ubah.
✘ Arus listrik searah adalah arus listrik yang mengalir jika kedua terminal
listrik tegangan searah dihubungkan dengan suatu hambatan listrik
sengan lambang R dan bersatuan Ω atau ohm. Hubungan antara
tegangan, arus dan hambatan listrik adalah
5
V=IR (1)
DASAR TEORI
✘ Hambatan listrik berfungsi menghambat arus listrik. Hambatan listrik
suatu bahan dengan panjang l dan luas penampang A adalah :

Dengan ρ adalah hambatan jenis bahan yang bersatuan Ωm.


✘ Dua buah hambatan dapat dirangkai secara seri atau paralel masing-
masing ditunjukkan oleh gambar 1(a) dan (b). Gambar 1(c) adalah
rangkaian hambatan yang merupakan materi percobaan.
✘ Kapasitor berfungsi menyimpan muatan listrik. Kapasitor yang paling
sederhana dibuat dari 2 buah lempeng logam sejajar yang diselipi bahan
dielektrik. Kapasitor memiliki nilai kapasitansi C dengan satuan F atau
6 farad.
DASAR TEORI

Rx1 Rx2
1 2 3

(a) (b) (c)

Gambar 1. (a) Rangkaian hambatan seri,


(b) Rangkaian hambatan paralel,
(c) Rankaian hambatan seri /paralel materi
percobaan

7
DASAR TEORI

Cx1 Cx2

1 2 3

(a) (b) (c)

Gambar 2. (a) Rangkaian kapasitor seri,


(b) Rangkaian kapasitor paralel,
(c) Rangkaian kapasitor seri/paralel materi
percobaan
8
DASAR TEORI

✘ Kapasitansi suatu kapasitor dengan luas lempeng A dan jarak antar lempeng d
adalah
(2)
Dengan ɛ adalah konstantan bahan dielektrik.
✘ Dua buah kapasitor dapat dirangkai secara seri atau paralel yang masing-
masing ditunjukkan oleh gambar 2(a) dan (b). Gambar 2(c) adalah rangkaian
kapasitor yang merupakan materi percobaan.

9
DASAR TEORI
✘ Rangkaian jembatan Wheatstone dengan catu daya V dan galvanometer G
ditunjukkan oleh gambar 3(a). Rangkaian ini mengandung 4 buah hambatan
R1, R2, Rs, sebagai hambatan standar dan Rx sebagai hambatan yang akan
ditentukan nilainya. Adanya catu daya V akan mengalir arus baik yang
melalui Rs dan R1 maupun arus yang melalui Rx dan R2 serta galvanometer.
Jika tegangan titik A sama dengan tegangan titik B maka tidak ada arus
mengalir dalam galvanometer G dan akan berlaku hubungan berikut.

(3)

10
DASAR TEORI
G

Rs Rx
C

A D B

L1 L2
(a) (b)
Gambar 3. (a) RangkaianJembatan Wheatstone, (b) PerangkatJembatan Wheatstone
✘ Perangkat jembatan Wheatstone ditunjukkan oleh gambar 3(b). Antara titik A
dan B terdapat kawat dengan hambatan tertentu sebagai pengganti hambatan R1 dan
R2 serta pena logam yang menghubungkan kutub negatif catu daya dengan titik D di
antara A dan B. Dengan menggeser ujung pena logam diatas kawat antara A dan B
akan ditemukan titik D yang terkait dengan nilai arus dalam galvanometer sama
11
dengan nol. Jika panjang kawat AD adalah L1 dan panjang kawat DB adalah L2 maka
DASAR TEORI

(4)
✘ Rankaian jembatan De Sauty dengan catu daya bolak balik V dan galvanometer
G ditunjukkan oleh 4(a). Rangakain ini mengandung 2 buah hambatan R1 dan R2
serta 2 buah kapasitor Cs sebagai kapasitor standar dan Cx sebagai
kapasitoryang akan ditentukan nilainya. Jika tegangan bolak balik titik A sama
dengan tegangan titik bolak balik B maka tidak ada arus mengalir dalam
galvanometer G dan akan berlaku hubungan berikut.

(5)

12
DASAR TEORI
✘ Perangkat jembatan De Sauty ditunjukkan oleh gambar 4(b). Dengan menggeser
ujung pena diantara kawat A dan B akan ditemukan titik D yang terkait dengan nilai
arus dalam galvanometer sama dengan nol. Jika panjang kawat AD adalah L1 dan
panjang kawat DB adalah L2 maka
(6)
G
Cs Cx

A D B
a

(a) L1 (b) L2

13 Gambar 4.(a) Rangkaian jembatan De Sauty, (b) perangkat jembatan De Sauty.


PROSEDUR

1. Siapkan catu daya searah (DC) dan galvanometer searah (DC).


2. Siapkan perangkat jembatan Wheatstone seperti gambar 3(b) dan lakukan
pengamatan titik-titik A, B, C dan D.
3. Hubungkan titik A dan B dengan galvanometer.
4. Hubungkan terminal positif catu daya dengan titik C dan hubungkan terminal
negatif catu daya dengan pena (D).
5. Pasang hambatan standar Rs dan hambatan RX1. Catat nilai Rs.
6. Sentuhkan ujung pena logam pada kawat AB dan lakukan pengamatan arus
dalam galvanometer. Geser ujung pena logam pada kawat AB dan hentikan
penggeseran setelah arus yang mengalir dalam galvanometer sama dengan nol.
Catat panjang L1 (panjang AD) dan L2 (panjang DB).
7. Ulangi eksperimen butir 4 dan 5 untuk RX2.
8. Ulangi eksperimen butir 4 dan 5 untuk RX1 seri dengan RX2.
14
PROSEDUR

9. Ulangi eksperimen butir 4 dan 5 untuk RX1 paralel dengan RX2.


10. Siapkan catu daya bolak balik (AC) dan galvanometer bolak balik (AC).
11. Siapkan perangkat jembatan De Sauty seperti gambar 4(b).
12. Hubungkan titik A dan B dengan galvanometer, terminal catu daya (bolak balik)
dengan titik C dan pena (D)
13. Pasang kapasitor standar Cs dan kapasitor CX1. Catat nilai Cs.
14. Sentukan ujung pena logam pada kawat AB dan lakukan pengamatan arus dalam
galvanometer. Geser ujung pena logam sepanjang kawat AB dan hentikan
penggesaran setelah arus yang mengalir dalam galvanometer sama dengan nol.
Catat panjang L1 (panjang AD) dan L2 (panjang DB).
15. Ulangi eksperimen butir 4 dan 5 untuk CX2.
16. Ulangi eksperimen butir 4 dan 5 untuk CX1 seri dengan CX2.
17. Ulangi eksperimen butir 4 dan 5 untuk CX1 paralel dengan CX2.
15
LAMPIRAN PROSEDUR

Perangkat jembatan Wheatstone / De Sauty Kabel – Kabel Penghubung


16
LAMPIRAN PROSEDUR

17 Galvanometer AC / DC Catu Daya AC/DC


DATA HASIL PENGAMATAN

1. Jembatan Wheatstone : Rs = 1000 Ω


Penentuan Nilai L1 (mm) L2 (mm)

RX1 500 500

RX2 390 610

RX1 seri RX2 280 720

RX1 paralel RX2 625 275

18
DATA HASIL PENGAMATAN

2. Jembatan De Sauty : Cs = 21x10^-6 F

Penentuan Nilai L1 (mm) L2 (mm)

CX1 430 570

CX2 490 510

CX1 seri CX2 115 885

CX1 paralel CX2 600 400

19
ANALISIS DATA
RX 1 L2 C X 1 L1
 
Rs L1 Cs L2
L2
RX 1  xRs CX1 
L1
xCs
L1 L2
RX 1 0,5m

1000 0,5m (430)
CX1  x 2110 6
1000  0,5m (570)
RX 1 
0,5m
RX 1  1000 C X 1  1,58 x10 5 F
20
ANALISIS DATA

✘ Dengan Jembatan Wheatstone , nilai resistor adalah :


Penentuan
L1 (mm) L2 (mm) Hasil
Nilai

Rx1 500 500 1000 

Rx2 390 610 1560 

Rx1 seri Rx2 280 720 2570 

Rx1 paralel Rx2 625 375 600 

21
ANALISIS DATA
✘ Dengan Jembatan De Sauty, nilai kapasitor adalah :

Penentuan
L1 (mm) L2 (mm) Hasil
Nilai

Cx1 430 570 1,58 x10 5 F

Cx2 490 510 2,02 x10 5 F

Cx1 seri Cx2 115 885 2,7 x10 6 F

Cx1 paralel Cx2 600 400 3,15 x10 5 F


22
PEMBAHASAN

✘ Dari pengamatan di dapatkan hasil Rx1, Rx2, Rx3, dan Rxp


sebesar masing – masing Rx1 = (1000±2), Rx2 = (1560±3,28) ,
Rxs = Rx3=(2570±6,3) , dan Rxp=Rx4=(600±1,25) .
✘ Sedangkan Cx1, Cx2, Cxs, dan Cxp sebesar masing – masing Cx1 =
(1,58x10-5±3,15x10-8) F, Cx2 = (2,02x10-5±1x10-9) F, Cxs = Cx3 =
(2,7x10-6±1,62x10-7) F, dan Cxp = Cx4 = (3,15x10-5±6,5x10-8) F.
✘ Dengan presentase kesalahan Rx1, Rx2, Rx3, dan Rxp berturut –
turut 0,20%, 0,21%, 0,24%, dan 0,21% pada resistor dan Cx1, Cx2,
Cxs, dan Cxp berturut – turut 0,19%, 0,49%, 0,60%, dan 0,20%
pada kapasitor.
23
PEMBAHASAN
✘ Kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaan ini, Jika
galvanometer menunjukkan angka nol, maka tidak ada arus yang
mengalir melalui kawat. Ketika galvanometer menunjukkan angka
nol, maka tegangan pada ujung-ujung galvanometer adalah sama.
Galvanometer adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi atau
mengukur arus listrik pada suatu rangkaian.
✘ Maka kami sarankan untuk melakukan percobaan hambatan dan
kapasitans menggunakan jembatan wheatstone dan desauty ini,
dibutuhkan keakuratan alat dan juga pada saat prosedur percobaan
harus dilakukan dengan benar, agar dapat menghasilkan ukuran
hambatan dan kapasitansi yang benar juga seperti hasil percobaan
kami yang hanya berselisih sedikit dan sehingga dapat disimpulkan
24
sama.
KESIMPULAN
1. Nilai Hambatan listrik menggunakan jembatan Wheatstone.
Rx1 = 1000Ω dg %kesalahan sebesar = 0,20%
Rx2 = 1560Ω dg %kesalahan sebesar = 0,21%
Rx1 seri Rx2 = 2570Ω dg %kesalahan sebesar = 0,24%
Rx1 parallel Rx2 = 600Ω dg %kesalahan sebesar = 0,21%
2.. Nilai Kapasitansi menggunakan jembatan De Sauty
Cx1 = 1,58x10^-5 F dg %kesalahan sebesar = 0,19%
Cx2 = 2,02x10^-5 F dg %kesalahan sebesar = 0,49%
Cx1 seri Cx2 = 2,70x10^-6 F dg %kesalahan sebesar = 0,60%
Cx1 parallel Cx2 = 3,15x10^-5 F dg %kesalahan sebesar = 0,20%

25
KESIMPULAN

3. Kebenaran rumus didapat dari membandingkan


hasil rumus Wheatstone / De Sauty dengan rumus
asli dan kapasitor .
untuk Hambatan; untuk Kapasitansi.

26
DAFTAR PUSTAKA
Alonso Marcello dan Robert Resnick. 1980. Dasar – dasar
Fisika Universitas. Jakarta : Erlangga
Haliday David dan Robert Resnick. 1985. Fisika. Jakarta :
Erlangga
Tipler, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta :
Erlangga

27
TERIMA KASIH!
Apakah Ada
Pertanyaan?

28

Anda mungkin juga menyukai