Sampel Tunggal
Sumber:
Dr. Ir. Harinaldi, Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik
dan Sains, Penerbit Erlangga, 2005
1-Konsep Dasar
Dalam upaya menarik kesimpulan dan mengambil
keputusan, berdasar pada asumsi-asumsi atau
perkiraan-perkiraan mengenai populasi.
Perkiraan seperti itu (yg mungkin salah atau
mungkin benar) disebut sebagai hipotesis statistic.
Secara umum, suatu hipotesis statistic merupakan
pernyataan mengenai distribusi probabilitas
populasi.
Hipotesis tersebut perlu diuji untuk kemudian
diterima atau ditolak.
• Perlu dicegah terjadinya dua jenis kesalahan (error)
dalam uji hipotesis, yaitu:
Kesalahan tipe-1 adalah bila “menolak suatu hipotesis
yang seharusnya diterima”
Kesalahan tipe-2 adalah bila “menerima suatu hipotesis
yang seharusnya ditolak”
• Untuk mencegah hal tersbut uji hipotesis dilakukan
dengan prosedur sbb.:
Prosedur Uji Hipotesis:
•1. Pernyataan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
• Hipotesis nol (Ho) merupakan asumsi yang akan
diuji. Hipotesis nol dinyatakan dalam hubungan
sama dengan. Jadi hipotesis nol menyatakan bahwa
suatu parameter (mean, persentase, varians, dll.)
bernilai sama dengan nilai tertentu.
• Hipotesis alternative (H1) adalah segala hipotesis
yang berbeda dari hipotesis nol. H1 merupakan
kumpulan hipotesis yang diterima dengan menolak
Ho. Pemilihan H1 ini tergantung pada sifat dari
masalah yang dihadapi.
Ho: = 100
H1: 100; H1 100; H1
•2. Pemilihan tingkat kepentingan/tingkat
keberartian/tingkat signifikansi / level of
significance =
• Tingkat kepentingan menyatakan suatu tingkat
resiko melakukan kesalahan dengan menolak
hipotesis nol. Dengan kata lain, tingkat
kepentingan menunjukkan probabilitas
maksimum yang ditetapkan untuk mengambil
resiko terjadinya kesalahan tipe-1.
• Dalam prakteknya tingkat kepentingan yang biasa
digunakan adalah 0,05 dan 0,01. Jadi dengan
mengatakan bahwa hipotesis telah ditolak
dengan tingkat kepentingan 0,05 artinya
keputusan itu bisa salah dengan probabilitas 0,05.
•3. Penentuan Distribusi Pengujian yang Digunakan.
Apakah digunakan distribusi normal standar (z), distribusi t,
distribusi (chi kuadrat).
4. Pendefinisian Daerah-daerah Penolakan (Kritis)
Daerah penolakan adalah bagian daerah dari distribusi
sampling yang dianggap tidak mungkin memuat suatu
statistic sampel jika Ho benar. Sedangkan daerah
selebihnya merupakan daerah penerimaan.
Setelah tingkat kepentingan dinyatakan dan distribusi
pengujian yang cocok dipilih, dalam langkah ini perlu
ditetapkan batas-batas daerah penolakan dari distribusi
sampling tersebut yang dinyatakan dalam satuan standar.
Misalnya jika perbedaan antara mean sampel x bar dengan
mean populasi yang diasumsikan dalam hipotesis nol
memiliki nilai yang berada dalam daerah penolakan
(disebut memiliki perbedaan yang berarti (significance
difference), maka hipotesis nol ditolak.
•5. Pernyataan Aturan Keputusan (Decision Rule)
• Suatu aturan keputusan adalah pernyataan formal
mengenai kesimpulan yang tepat yang akan dicapai
mengenai hipotesis nol berdasarkan hasil-hasil sampel.
• Format umum dari sebuah aturan keputusan adalah:
• “Tolak Ho jika perbedaan yang telah distandarkan,
misalnya antara x bar dan Ho berada di dalam daerah
penolakan. Jika sebaliknya Terima Ho”
6. Perhitungan pada Data Sampel dan Perhitungan
Rasio Uji
Setelah aturan-aturan dasar ditentukan untuk melaksanakan
pengujian, langkah berikutnya adalah menganalisis data actual.
Sebuah sampel dikumpulkan, statistic sampel dihitung, dan
asumsi parameter dilakukan (hipotesis nol).
Kemudian suatu rasio uji (RU) dihitung, yang kemudian dijadikan
dasar dalam menentukan apakah hipotesis akan diterima atau
ditolak.
Rasio uji ini adalah perbedaan antara stastistik dan parameter
asumsi yang dinyatakan dalam hipotesis nol yang telah
distandarkan.
RUz =
•Manajer
Pemasaran sebuah produk aditif bahan bakar
mengatakan bahwa jumlah rata-rata produk aditif
terjual adalh 1500 botol. Seorang karyawan di pabrik
ingin menguji pernyataan manajer pemasaran itu
dengan mengambil sampel selama 36 hari. Dia
mendapati bahwa jumlah penjualan rata-ratanya adalah
1450 botol. Dari catatan yang sudah ada, deviasi
standar penjualan adalah 120 botol. Dengan
menggunakan tingkat kepentingan kesimpulan yang bisa
ditarik oleh karyawan tersebut?
2.1.2. Uji Dua Ujung dengan Deviasi
Standar
Populasi Tidak Diketahui
• Pada kenyataannya, deviasi standr populasi jarang
diketahui. Oleh karena itu uji hipotesis dengan
deviasi standar yang tidak diketahui dilakukan
dengan memperhatikan aspek-aspek;
1. Distribusi sampling hanya dapat diasumsikan
mendekati bentuk normal, jika ukuran sampel n > 30
2. Dalam perhitungan rasio uji digunakan error standard
estimasi, dengan σcap xbar = s / Ѵn , dimana s =
deviasi standar sampel.
• Selebihnya prosedur dan langkah sama.
2.2-Uji Satu Ujung
Dalam uji satu ujung (one tailed test) hanya ada satu
daerah penolakan, dan hipotesis nol ditolak hanya
jika nilai statistic sampel berada dalam daerah ini.
Jika daerah penolakan ini berada di ujung kanan
distribusi sampling, maka uji hipotesisnya disebut uji
ujung kanan, sedangkan jika berada di kiri uji ujung
kiri.
2.2.1-Uji Satu Ujung dengan Standar Deviasi
Populasi Diketahui
• Dalam hal ini hipotesis nol dan hipotesis
alternatifnya adalah:
Ho: µ = nilai yang diasumsikan
H1: µ > nilai yang diasumsikan Uji ujung kanan, atau
H1: µ < nilai yang diasumsikan Uji ujung kiri
• =
• p = persentase sampel; = nilai hipotesis dari persentase populasi
• =
Contoh: