Judul
Sisi kiri Sisi Kanan
Debet Kredit
Sisi kiri akun disebut Debet, dan sisi kanan disebut kredit.
Jumlah yang dibukukan pada sisi kiri akun, apapun judul akun tersebut disebut debet
atau beban, dan akun tersebut dikatakan “di-debet” atau “dibebani”.
Sebaliknya jumlah yang dibukukan pada sisi kanan akun disebut kredit, dan akun
yang bersangkutan dikakan “di-kredit”
Contoh:
Kas
3.750 850
4.300 1.400
2.900 700
4.100 10.950 2.900
1.000
6.850
10.950 = total penerimaan kas (ditulis kecil/pakai pensil);
6.850 = jumlah pembayaran per kas.
4.100 = 10.950 – 6.850 = saldo akun saldo debet.
Setiap transaksi bisnis mempengaruhi sedikitnya dua akun.
Informasi ini mula-mula dimasukkan dalam catatan yang disebut
jurnal (journal).
Proses pencatatan dalam jurnal disebut penjurnalan.
Bentuk penyajiannya yang disebut ayat jurnal digambarkan sebagai
berikut:
Kas
3.500
MODAL PEMILIK
Akun Modal Pemilik
Debet untuk Kredit untuk
pengurangan penambahan
Akun Perhitungan Rugi Laba
Debet Kredit
(mengurangi modal pemilik) (menambah modal pemilik)
Akun Beban Akun Pendapatan
Debet untuk Kredit untuk Debet untuk Kredit untuk
penambahan pengurangan pengurangan penambahan
Pada akhir periode akuntansi, saldo pendapatan dan beban
dilaporkan dalam perhitungan rugi-laba.
Secara periodik, biasanya akhir tahun, semua akun pendapatan dan
beban dipindahkan ke suatu akun ikhtisar, dan dalam hal ini
dikatakan akun itu ditutup (closed).
Kemudian saldo akun ikhtisar, yang dapat berupa laba bersih atau
rugi bersih dalam periode itu dipindahkan ke akun modal pemilik
(akun laba yang ditahan untuk perseroan), dan akun ikhtisar itupun
ditutup.
Karena akun ini setiap periode harus ditutup, akun pendapatan dan
beban sering disebut akun sementara atau akun nominal.
AKUN SALDO NORMAL
Terjadi
TRANSAKSI Disiapkan Ayat Jurnal dicatat
DOKUMEN dalam BUKU Ayat jurnal
HARIAN dibukukan pada
/JURNAL BUKU BESAR
JURNAL / BUKU HARIAN DUA-
LAJUR
Sebelum dimasukkan ke dalam jurnal dua lajur, transaksi harus
dianalisis sesuai dengan urutan langkah sbb.:
1. Tentukan apakah aktiva, kewajiban, modal pemlik, atau beban
yang dipengaruhi;
2. Tentukan apakah aktiva, kewajiban, modal pemilik, atau beban
itu menaik atau menurun;
3. Tentukan apakah pengaruh transaksi harus dicatat sebagai debet
atau kredit dalam akun aktiva, kewajiban, modal pemilik,
pendapatan, atau beban.
Proses pencatatan transaksi dalam jurnal dua lajur diikhtisarkan sebagai berikut:
1. Catatlah tanggalnya:
a. Masukkan tahun pada bagian atas lajur Tanggal setiap halaman, kecuali kalau tahun
berubah;
b. Masukkan bulan pada garis pertama lajur Tanggal setiap halaman, kecuali kalau bulan
berubah;
c. Masukkan tanggal dalam lajur Tanggal pada baris pertama yang digunakan untuk
setiap transaksi, tanpa memperhatikan banyaknya transaksi selama hari itu.
2. Catatlah pendebetan Masukkan judul akun yang harus didebet pada bagian
paling kiri lajur Keterangan dan masukkan jumlahnya dalam lajur Debet.
3. Catatlah pengkreditan Masukkan judul akun yang harus dikredit di baewah
akun yang didebet agak menjorok ke dalam, dan masukkan jumlahnya dalam
lajur kredit.
4. Tulislah penjelasan Penjelasan singkat bisa ditulis di setiap ayat jurnal, agak
menjorok lagi ke dalam.
JURNAL Halaman 17
TANGGA REF
KETERANGAN DEBET KREDIT
L PEMB
2014 1
Mei Kas 1.822,25
Penjualan 1.822,25
Penjualan tunai hari ini
AKUN DUA LAJUR DAN AKUN
EMPAT LAJUR
Akun sederhana berbentuk huruf T terutama digunakan untuk tujuan ilustrasi.
Penambahan garis-garis pada akun T ini merupakan standar akun 2 lajur:
Akun KAS Akun Nomor 1
TANGGA URAIAN REF DEBET KREDIT TANGGA URAIAN REF DEBET KREDIT
L PEMB L PEMB
2014 Mei
Mei 2014
1 Saldo 5.245,00 1 350,00
1 17 1.822,25 1 995,00
3 17 960,40 3 192,50
3 1.882,25
4.607,90 8.027,65 3.419,75
Akun 4-lajur:
Akun KAS Akun No: 11
Ref Saldo
Tanggal Uraian Debet Kredit
Pemb Debet Kredit
2014 1 Saldo 5.245,00
Mei
1 17 1.822,25 7.067,25
1 17 350,00 6.717,25
1 17 995,50 5.721,75
3 17 960,40 6.682,15
3 17 192,00 6.490,15
3 17 1.822,25 4.607,90
PEMBUKUAN (POSTING)
1. Catat tanggal dan jumlah ayat jurnal ke akun.
2. Cantumkan nomor halaman jurnal pada lajur Referensi
Pembukuan dalam akun tersebut.
3. Cantumkan nomor perkiraan buku besar pada lajur
Referensi Pembukuan di dalam jurnal.
NERACA PERCOBAAN =
NERACA SALDO
Debet dan kredit pada buku besar harus diperiksa apakah
sama atau tidak pada setiap akhir periode akuntansi.
Bentuk pemeriksaan ini disebut Neraca Saldo atau Neraca
Percobaan
HILL PHOTOGRAPHIC STUDIO
NERACA SALDO
31 MARET 20XX
D K
Kas 1.631,00
Piutang Usaha 1.775,00
Perlengkapan 1.850,00
Sewa Dibayar Di Muka 2.400,00
Peralatan Foto 17.500,00
Hutang Usaha 2.000,00
Modal, Ann Hill 20.650,00
Prive, Ann Hill 1.500,00
Penjualan 5.525,00
Beban Gaji 1.150,00
Beban Rupa-Rupa 369,00
28.175,00 28.175,00
Jadi jelaslah bahwa harus benar-benar teliti ketika
mencatat transaksi, menjurnal dan membukukan ke
buku besar.
Ketelitian dalam penghitungan saldo perkiraan dan
melaporkan saldo tersebut dalam neraca percobaan
(neraca saldo) juga sama pentingnya.