Anda di halaman 1dari 22

HIPOTESIS &

UJI HIPOTESIS
Sudjatmiko Setyobudihono

Prodi Kesehatan Masyarakat


Fak. Sains dan Teknologi
Universitas Cahaya Bangsa
Kompetensi
a. Standar Kompetensi
• Pada akhir kuliah mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan
menentukan Hipotesis.
b. Kompetensi Dasar
• Pada akhir kuliah diharapkan mahasiswa mampu:
• Menjelaskan pengertian hipotesis dan prinsip pengujiannya
• Membedakan arah dan bentuk uji hipotesis
• Mengidentifikasi kesalahan pengambilan keputusan dalam pengujian
hipotesis
• Menentukan tingkat kemaknaan dalam pengujian hipotesis dan menguraikan
jenis pengujian hipotesis

2
Uji Hipotesis
• Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari
analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak
terkontrol).

• Dalam statistik sebuah hasil dapat dikatakan signifikan secara statistik jika
kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan,
sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya.

• Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisa data". Keputusan dari uji
hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis nol.

• Hal ini merupakan pengujian untuk menjawab pertanyaan yang mengasumsikan


hipotesis nol adalah benar.

3
PENGERTIAN HIPOTESIS DALAM
PENELITIAN
• HIPOTESIS (HYPOTHESIS) Berasal dari bahasa Yunani, Hupo :
sementara ;Thesis=pernyataan/dugaan.
• Karena merupakan pernyataan sementara maka hipotesis harus diuji
kebenarannya.
• Hipotesis terbagi dua yaitu hipotesis penelitian (reseach hypothesis)
dan hipotesis statistik (Statistical hypithesis).
• Jadi hipotesis adalah suatu dugaan yang perlu diketahui
kebenarannya yang berarti dugaan itu mungkin benar mungkin
salah.

4
Hipotesis Statistik (Statistical
hypothesis)
• Kriteria menterjemahkan dugaan penelitian ke
dalam hipotesis statistik dalam bentuk H0 dan
H1(Ha). H0 dan H1(Ha) ini bersifat komplementer
artinya apa yang ada dalam H0 tidak terdapat
dalam H1 dan sebaliknya dalam notasi
• Hipotesis nol (H0) menyatakan bahwa tidak ada
perbedaan kejadian diantara dua kelompok
atau tidak ada hubungan antara satu variabel
dan variabel yang lain. Sedangkan alternatif
(Ha) menyatakan bahwa terdapat perbedaan
suatu kejadian diantara dua kelompok atau
terdapat hubungan satu variabel dengan
variabel yang lain.
5
Manfaat Hipotesis
1.Menjelaskan masalah penelitian
2.Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
3.Pedoman untuk memilih metode analisis data
4.Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.

6
Konsep Sumber Masalah
Kehidupan sehari-hari

Perumusan Teoritis

Hipotesis Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat

Perumusan Hipotesis

Instrumen penelitian
Variabel, Data

Pengujian Hipotesis

Kesimpulan Dan Implikasi


7
ARAH DAN BENTUK UJI
HIPOTESIS
• Bentuk hipotesis alternatif dapat menentukan arah uji statistik yaitu
satu arah (one tail) atau dua arah (two tail).
• Satu arah dipilih bila hipotesis alternatif menyatakan bahwa terdapat
perbedaan satu sama lain lebih tinggi atau lebih rendah. Contoh
hipotesis penelitian:
• Pekerja perokok lebih cepat lelah dibandingkan yang tidak merokok.
• Ada dugaan bahwa secara rata-rata tingkat partisipasi masyarakat desa dalam
pembangunan lebih tinggi dari pada rata-rata tingkat partisipasi masyarakat
kota.
• Contoh hipotesis statistik:
• Ho : μD ≥ μK dan Ha μD < μK, Perhatiankan tanda lebih besar pada Ha tanda
tersebut menunjukkan uji hipotesis satu arah, yaitu ke sebelah kiri
8
ARAH DAN BENTUK UJI HIPOTESIS

• Dua arah merupakan hipotesis alternatif yang hanya menyatakan


perbedaan tanpa melihat tinggi rendahnya perbedaan. Sebagai
contoh hipotesis penelitian:
• Ada perbedaan tingkat kelelahan pada pekerja perokok dan tidak perokok.
• Ada dugaan bahwa secara rata-rata tingkat partisipasi masyarakat desa dalam
pembangunan berbeda dengan rata-rata tingkat partisipasi masyarakat kota .
• Contoh hipotesis statistik :
• Berdasarkan dugaan penelitian tsb kita bisa menterjemahkan dalam Ho dan
Ha seperti berikut:
• Ho : μD = μK dan H1 μD ≠ μK
• Tanda tidak sama dengan, menunjukkan uji hipotesis berlangsung dua arah,
yaitu sebelah kiri dan sebelah kanan yang artinya bahwa daerah dan titik kritis
ada dibelah kiri dan sebelah kanan.

9
Kesalahan
Dalam
Pengambilan
Keputusan

Kesalahan Tipe I (α)


• Kesalahan ini terjadi karena menolak H0, padahal sesungguhnya H0 benar. Hal ini berarti
menyimpulkan adanya perbedaan padahal sesungguhnya tidak ada beda. Peluang kesalahan
tipe I atau α atau tingkat kemaknaan (significance level), sebaliknya peluang untuk membuat
kesalahan tipe I adalah sebesar 1-α disebut tingkat kepercayaan (confidence level).
Kesalahan Tipe II (β)
• Kesalahan ini terjadi karena tidak menolak H0, padahal sesungguhnya H0 salah. Hal ini
menyimpulkan tidak ada perbedaan, padahal sesungguhnya terdapat perbedaan. Peluang
untuk membuat kesalahan tipe II ini sebesar β. Peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe
II adalah sebesar I-β, dan dikenal dengan tingkat kekuatan uji (power of the test).
10
Langkah-langkah Dalam Pengujian
Hipotesis
• Tetapkan dulu rumusan hipotesis dengan tepat, baik hipotesis nol (H0) dan hipotesis
alternatif (Ha) apakah termasuk uji satu arah atau uji dua arah.
• Tetapkan taraf nyata α yang diinginkan sehingga dapat diperoleh nilai kritis dalam tabel
dengan demikian dapat digambarkan daerah penolakan atau penerimaan H0
• Tetapkan statistik uji yang cocok untuk menguji hipotesis nol. Rumus statistik uji sangat
tergantung pada parameter populasi yang diuji.
• Hitunglah nilai statistik uji berdasarkan data & informasi yang diketahui baik dari populasi
maupun dari sampel yang diambil dari populasi.
• Simpulkan tolak H0 bila nilai statistik uji jatuh atau terletak pada didaerah penolakan H0
bilamana Zh > Zα atau
• Zh < - Zα untuk uji satu arah Zh > Zα/2 atau
• Zh < - Zα/2 untuk uji dua arah

• Beberapa Nilai z yang penting


• Z5% = Z0,05 = 1.645
• Z2,5% = Z0,025 = 1.96
• Z1% = Z0,01 = 2,33
• Z0,5% = Z0,005 = 2,575 11
Macam Hipotesis

1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
• Pelayanan Rumah sakit Enggal Waras tidak Memuaskan
• Kinerja Keuangan Bank CBA Baik
• Semangat Kerja Karyawan PT. Yasinta Tinggi
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
• Rumah sakit enggal sempuh lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rumah sakit enggal
waras
• Kinerja keuangan bank CBA lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank Polli
• Semangat kerja karyawan PT.YASINTA lebih tinggi dibandingkan dengan semangat kerja
PT.YASINTO
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
• Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
• Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA
• Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas karyawan
12
Menguji Beda Mean Satu Sampel
Data dari pihak akademik menyatakan bahwa rata-rata tinggi badan mahasiswa 155 cm untuk menguji
pernyataan itu diambil 49 mahasiswa dan diukur TB 152 cm. Diketahui simpangan baku dari populasi adalah
3,2 cm. Ujilah pada tingkat 5% apakah betul bahwa rata-rata TB adalah 155 cm.
Diketahui:
• μ = 155, 𝑋 = 152, n = 49, σ = 3,2, α = 5%
Hipotesis
• Ho = μ = 155, Ha = μ ≠ 155
• H0 = rata-rata tinggi badan sama dengan 155 cm (Ha = rata-rata tinggi badan tidak sama dengan 155 cm)
• Titik kritis z tabel α = 5% yaitu ± 1,96
Penentuan keputusan
• Ho diterima bila -1,96 ≤ Z ≤ 1,96 (Ho ditolak bila Z < -1,96 atau Z ≥1,96)
Z Hitung:
𝑋−𝜇 152−155
• 𝑍= 𝜎 𝑍 = 3,2
𝑁 49
−3
• 𝑍= 𝑍 = −6,56
0,457
Keputusan
• Karena jatuh didaerah penolakan H0, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan rata-rata tinggi badan
mahasiswa tidak sama dengan 155 pada tingkat signifikansi 5 %.
13
UJI BEDA DUA RATA-RATA UNTUK SAMPEL
KECIL (n < 30)
• Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel kecil ( n
≤ 30 ), uji statistiknya menggunakan distribusi t.
• Sebuah perusahaan mengadakan pelatihan teknik pemasaran. Sampel
sebanyak 12 orang dengan metode biasa dan 10 orang dengan
terprogram. Pada akhir pelatihan diberikan evaluasi dengan materi
yang sama. Kelas pertama mencapai nilai rata-rata 80 dengan
simpangan baku 4 dan kelas kedua nilai rata-rata 75 dengan
simpangan baku 4,5. Ujilah hipotesis kedua metode pelatihan, dengan
alternatif kedua tidak sama. Gunakan taraf nyata 10%, asumsikan
kedua populasi menghampiri distribusi normal dengan varians yang
sama.

14
• Diketahui:
• n1 = 12 n2 = 10
• 𝑋1 = 80 𝑋2 = 75
• 𝑠1 = 4 𝑠2 = 4,5
• Formula Hipotesis:
• Ho = μ1 = μ2
• H1 = μ1 ≠ μ2
• Taraf nyata dan nilai t tabel:
• α = 10%
• α/2 = 0,05
• db = 𝑛1 + 𝑛2 − 2 = 12 + 10-2 = 20
• t0,05:20 = 1,72472 ≈ 1,725
• Kriteria pengujian:
• -1,725 ≤ t0 ≤ 1,725
• -1,725 > t0 atau t0 > 1,725
15
Langkah 1
𝑋1−𝑋2 80−75
•𝑡= 𝑡=
𝑛1 −1 𝑆𝐷1 2 + 𝑛2 −1 𝑆𝐷2 2 1 1 12−1 42 + 10−1 4,52 1 1
( 𝑛 +𝑛 ) (12+10 )
𝑛1 +𝑛2 −2 1 2 12+10−2
5 5
•𝑡= 11 16+ 9 20,25 10+12
𝑡=
176+182,25
20
( 120 ) (0,183 )
20
5 5
•𝑡= 𝑡=
358,25 3,278
20
(0,183 )
5
•𝑡=
1,810
• 𝑡 = 2,762
• Kesimpulan:
• 2,762 > t0,05:20 = 1,725, H0 ditolak, jadi kedua metode yang digunakan dalam
pelatihan tidak sama hasilnya
16
Langkah 2
𝑋1−𝑋2 𝑛1 𝑛2 (𝑛1 +𝑛2 −2)
• 𝑡=
𝑛1 +𝑛2
𝑛1 −1 𝑆𝐷1 2 +(𝑛2 −1)𝑆𝐷2 2

80−75 12(10)(12+10−2)
•𝑡=
12+10
12−1 42 +(10−1)4,52

5 120(20) 5 2400
•𝑡= 𝑡=
11 16+ 9 20,25 22 176+182,25 22
5 5
•𝑡= 109,091 𝑡= 10,445
358,25 18,927
• 𝑡 = 2,759
• Kesimpulan:
• 2,759 > t0,05:20 = 1,725, H0 ditolak, jadi kedua metode yang digunakan dalam
pelatihan tidak sama hasilnya
17
UJI BEDA DUA RATA-RATA UNTUK SAMPEL
BESAR (n>30)
• Jika Simpangan baku populasi diketahui:
• Rumus:
𝑋1−𝑋2
• 𝑍=
𝜎1 2 𝜎2 2
𝑛1
+𝑛
2

• Jika Simpangan baku sampel diketahui:


• Rumus:
𝑋1−𝑋2
• 𝑍=
𝑠1 2 𝑠2 2
+
𝑛1 𝑛2

• Contoh Soal:
• Seseorang berpendapat bahwa rata-rata jam kerja buruh di Kab. Banjar dan Kab. Batola sama
dengan alternative Banjar lebih besar dari pada Batola. Untuk itu, diambil sampel di kedua
daerah, masing 100 orang dan 70 orang dengan rata-rata dan simpangan baku 38 dan 9 jam
per minggu serta 35 dan 7 jam per minggu. Ujilah pendapat tersebut dengan taraf nyata 5%!
18
• Penyelesaian
• Diketahui:
• n1= 100 𝑋1 = 38 s 1= 9
• n2= 70 𝑋2= 35 s 2= 7
• Formulasi hipotesis:
• H0 : μ1 = μ2
• H1 : μ1 > μ2
• Taraf nyata dan nilai Z tabel
• α= 5% = 0,05
• Z0,05 = 1,64
• Kriteria pengujian:
• H0 diterima jika Z ≤ 1,64
• H1 ditolak jika Z > 1,64
𝑋1−𝑋2 38−35
• 𝑍= 𝑍=
𝑠1 2 𝑠2 2 92 72
+ +
100 70
𝑛1 𝑛2
38−35 38−35
• 𝑍= 𝑍=
81 49 5670 4900
+ +
100 70 7000 7000
3
• 𝑍= 𝑍0 = 2,44
1,51
• Kesimpulan :
• Z0 = 2,44 > 1,64, Ho ditolak, rata-rata jam kerja buruh di Kab. Banjar tidak sama dengan di Kab. Batola 19
Uji Beda Proporsi
• Uji Beda Dua Proprosi merupakan uji hipotesis yang menganalisis
perbedaan antara dua kelompok dengan memeriksa proporsi item-item
dalam setiap kelompok yang berada dalam kategori tertentu. Pada tes ini
pengujian statistik didasarkan pada perbedaan dalam proporsi sampel dari
kedua kelompok. Diperlukan proporsi sampel kejadian di grup 1 dan
proporsi sampel kejadian di grup 2. Ukuran sampel di kedua grup harus
mencukupi serta distribusinya diasumsikan mengikuti distribusi normal.
• Uji hipotesis proporsi dua populasi adalah pengujian dua proporsi yang
masing-masing proporsi tersebut berasal dari dua populasi yang berbeda
serta independen. Pengujian dua proporsi digunakan ketika akan
membandingkan apakah proporsi pada populasi pertama lebih kecil, sama
atau lebih besar dibandingkan proporsi pada populasi kedua.

20
• Mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat ditugaskan untuk menguji
formula pupuk terbaru untuk tanaman cabe. Mereka
mengelompokkan tanaman-tanaman cabe menjadi dua kelompok..
Kelompok tanaman cabe pertama diberi pupuk dan kelompok
tanaman cabe kedua tidak diberi pupuk. Dari 250 batang tanaman
cabe yang diberi pupuk, mati sebanyak 15 batang. Sedangkan dari
200 batang tanaman cabe yang tidak diberi pupuk, juga mati
sebanyak 15 batang. Dengan tingkat kepercayaan 95 persen, apakah
pemberian pupuk formula terbaru pada cabe akan menjadi lebih baik
daripada tidak diberi pupuk?

21
22

Anda mungkin juga menyukai