5
Objektif :
Contoh :
Misalkan hendak dibuktikan rerata waktu tunggu konsumen yang datang ke
sebuah kantor pelayanan masyarakat kurang daripada 15 menit. Rerata waktu
tunggu yang lebih lama daripada 15 menit dianggap tidak memuaskan dan
akan mengakibatkan perlunya dilakukan perombakan dalam tata kerja di
kantor pelayanan tersebut. Hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang diajukan
di sini adalah :
𝑯𝟎 ∶ µ ≤ 𝟏𝟓 𝒗𝒆𝒓𝒔𝒖𝒔 𝑯𝟏 ∶ µ > 𝟏𝟓
Jika data yang terkumpul mendukung secara kuat pernyataan hipotesis
alternatif 𝐻1 ∶ µ > 15, dinyatakan kesimpulan bahwa hipotesis nol 𝐻0 ∶ µ ≤
15 ditolak, sebaliknya jika data yang ada tidak mendukung pernyataan
hipotesis alternatif 𝐻1 ∶ µ > 15, dinyatakan kesimpulan bahwa hipotesis nol
𝐻0 ∶ µ ≤ 15 tidak ditolak.
Karena ‘perubahan’ dalam bidang apapun akan terkait dengan masalah biaya
atau hal-hal lain yang umumnya membebani pelaksanaannya, maka
B. Jenis-jenis Hipotesis
Menurut tingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji, maka hipotesis dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu :
1) Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel
mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan.
2) Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan
nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.
3) Hipotesis Hubungan (Asosiatif)
Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan yang menunjukkan
dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.
Keadaan sebenarnya
Keputusan
Hipotesis benar Hipotesis salah
Terima
Tidak membuat kesalahan Kesalahan tipe II
hipotesis
Menolak
Kesalahan Tipe I Tidak membuat kesalahan
hipotesis
Contoh:
Sebuah perusahaan rokok menyatakan bahwa kadar nikotin rata-rata
rokok yang diproduksinya tidak melebihi 2,5 miligram (H0 : µ ≤ 2,5 dan H1 :
µ > 2,5).
Contoh:
Sebuah pabrik sereal ingin mengetes unjuk kerja dari mesin pengisinya.
Mesin tersebut dirancang untuk mengisi 12 ons setiap boksnya. (karena
hanya ingin menguji apakah rata-rata mesin pengisi tersebut dapat mengisi
12 ons setiap boksnya atau tidak, H0 : µ = 12, dan H1 : µ ≠ 12).
Daerah Penolakan
𝑯𝟎 𝑯𝟏
Uji Z Uji t
µ ≤ µ0 µ > µ0 𝑍𝑢𝑗𝑖 > 𝑍𝛼 𝑡𝑢𝑗𝑖 > 𝑡𝛼
µ ≥ µ0 µ < µ0 𝑍𝑢𝑗𝑖 < −𝑍𝛼 𝑡𝑢𝑗𝑖 < −𝑡𝛼
𝑍𝑢𝑗𝑖 < −𝑍𝛼/2 𝑡𝑢𝑗𝑖 < −𝑡𝛼/2
µ = µ0 µ ≠ µ0
𝑍𝑢𝑗𝑖 > 𝑍𝛼/2 𝑡𝑢𝑗𝑖 > 𝑡𝛼/2
1. Tentukan H0 dan H1
2. Tentukan statistik uji [z atau t]
3. Tentukan arah pengujian [1 atau 2]
4. Taraf nyata pengujian [α atau α/2]
5. Tentukan nilai titik kritis atau daerah penerimaan-penolakan H0
6. Cari nilai statistik hitung
7. Tentukan kesimpulan [terima atau tolak H0]
H1 : µ ≠ µ0
Daerah Daerah
Penolakan Daerah Penolakan
Penerimaan
H1 : µ > µ0
Daerah
Penolakan
Daerah Penerimaan
Area = α
0 Zα
H1 : µ < µ0
Daerah
Penolakan
Daerah Penerimaan
Area = α
-Zα 0
Gambar 5.1
Tabel 5.1
α 𝑯𝟏 : µ < µ𝟎 𝑯𝟏 : µ > µ𝟎
0.01 𝑍 < −𝑍0.01 (𝑍 < −2.33) 𝑍 > 𝑍0,01 (𝑍 > 2.33)
0.05 𝑍 < −𝑍0.05 (𝑍 < −1.65) 𝑍 > 𝑍0.05 (𝑍 > 1.65)
0.10 𝑍 < −𝑍0.10 (𝑍 < −1.28) 𝑍 > 𝑍0.10 (𝑍 > 1.28)
Tabel 5.2
α 𝑯𝟏 : µ ≠ µ𝟎
0.01 𝑍 < −𝑍0.005 (𝑍 < −2.58) 𝑍 > 𝑍0,005 (𝑍 > 2.58)
0.05 𝑍 < −𝑍0.025 (𝑍 < −1.96) 𝑍 > 𝑍0.025 (𝑍 > 1.96)
0.10 𝑍 < −𝑍0.05 (𝑍 < −1.65) 𝑍 > 𝑍0.05 (𝑍 > 1.65)
Contoh :
Penyelesaian :
Diketahui:
= 0.05
𝑍0,5−0,05
= 𝑍0,45 = 1,65
H0 H0
H1
-2,76 -1,65
2. Ketikkan data pada Script Window seperti di bawah ini, setelah itu blok
semua tulisan atau Ctrl+A dan klik submit/kirim, maka hasilnya akan
terlihat pada output window seperti berikut :
Nilai Statistik
Hitung
Contoh :
PT. Alfalible adalah sebuah perusahaan permen lollipop aneka rasa yang
meramalkan bahwa pada akhir tahun dapat menjual sebanyak 1.500
permen. Untuk menguji apakah hipotesis tersebut benar, maka
perusahaan melakukan pengujian terhadap 25 permen, yaitu :
Varian Jumlah
Coklat 6
Strawberry 6
Vanilla 5
Melon 4
Anggur 4
Penyelesaian :
Diketahui :
n = 25 = 1% µ0 = 500
𝑥̅ = 700 s = 1650
1. H0 : = 1500 H1 : ≠ 1500
2. Statistik Uji : t → karena sampel kecil
3. Arah Pengujian : 2 Arah
4. Taraf Nyata Pengujian
= 1% = 0.01
/2 = 0.005
5. Titik Kritis
db = n - 1 = 15 - 1 = 14
Titik Kritis → 𝑡 < −𝑡𝑑𝑏;𝛼/2 dan 𝑡 > 𝑡𝑑𝑏;𝛼/2
t < -t (14; 0,005) → t < -2.977 dan
t > t (14; 0,005) → t > 2.977
6. Statistik Hitung
𝑥̅ − µ0 1700 − 1500
𝑡= = = 0,6060
𝑠/√𝑛 1650/√25
7. Kesimpulan :
Karena, -t(14; 0,005) = -2.977 ≤ thitung = 0,6060 ≤ t(14; 0,005) = 2.977, maka H0
diterima.
Jadi, pendapat perusahaan bahwa pada akhir tahun dapat terjual 1.500
permen lollipop adalah benar.
H0
H1 H1
-2,977 0,6060 2,977
Nilai Statistik
Hitung
(x̅1 − x̅2 ) − d0
Z0 =
12 22
√
n1 + n2
d0 = µ1 − µ2
(𝑥̅1 − 𝑥̅2 ) − d0
𝑍0 =
s12 s22
√ +
𝑛1 𝑛2
Contoh :
Penjualan Produksi
Rata-rata Banyaknya
𝑥̅1 = 71 𝑥̅2 = 18
Membolos (hari/tahun)
Simpangan Baku 1 = 15 2 = 51
Ukuran Sampel 𝑛1 = 80 𝑛2 = 71
Penyelesaian :
Diketahui :
𝑥̅1 = 71 =5% 1 = 15 n1 = 80
𝑥̅2 = 18 d0 = 51 2 = 51 n2 = 71
1. H0 : µ1 − µ2 ≤ 51 H1 : µ1 − µ2 > 51
2. Statistik Uji : Z → karena sampel besar
3. Arah Pengujian : 1 Arah
4. Taraf Nyata Pengujian = = 5%
5. Titik Kritis → Z > 𝑍5% → Z > 1.65
6. Statistik Hitung
(𝑥̅1 − 𝑥̅2 ) − d0 (71 − 18) − 51
𝑍= = = 0,32
2 22 √225 + 2601
√ 1 80 71
𝑛1 + 𝑛2
H0 diterima, H1 ditolak.
H0 H0
H1
0,32 1,65
2. Ketikkan data pada Script Window seperti di bawah ini, setelah itu blok
semua tulisan atau Ctrl+A dan klik submit/kirim, maka hasilnya akan
terlihat pada output window seperti berikut :
Nilai Statistik
Hitung
(x̅1 − x̅2 ) − d0
t=
s12 s22
√
n1 + n2
d̅
t0 = s
d
√n
∑𝑑
d̅ =
𝑛
(∑𝑑)2
∑𝑑2 −
𝑆𝑑2 = 𝑛
𝑛−1
𝑆𝑑 = √𝑆𝑑2
Contoh 1 :
Perusahaan tekstil memiliki dua produksi yang dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Batik Tenun
Rata-rata 𝑥̅1 = 23 𝑥̅ 2 = 20
Simpangan Baku 𝑠1 = 6 𝑠2 = 5
Ukuran Sampel 𝑛1 = 14 𝑛2 = 14
Ujilah dengan taraf nyata 5%, apakah produksi antara kedua hasil tekstil
tersebut lebih dari sama dengan 5!
Penyelesaian :
Diketahui =
n1 = 14 n2 = 14 d0 = 5
𝑥̅1 = 23 𝑥̅2 = 20
𝑠1 = 6 𝑠2 = 5
1. H0 : µ1 − µ2 ≥ 5 H1 : µ1 − µ2 < 5
2. Statistik Uji : t → karena sampel kecil
3. Arah Pengujian : 1 Arah
4. Taraf Nyata Pengujian
= 5% = 0,05
5. Titik Kritis
db = n1 + n2 - 2 = 14 + 14 – 2 = 26
Titik kritis → t (26; 0,05) = -1,706
6. Statistik Hitung
(x̅1 − x̅2 ) − d0
t=
s12 s22
√
n1 + n2
(23 − 20) − 5
t= = −0,9581
2 2
√6 + 5
14 14
7. Kesimpulan :
Karena, t hitung = -0,9581 > t (26; 0,05) = -1,706, maka H0 diterima.
H0 diterima, H1 ditolak.
Jadi, perbedaan produksi antara batik dan tenun lebih dari sama dengan 5
adalah benar.
H0 H0
H1
-1,706 -0,9581
2. Ketikkan data pada Script Window seperti di bawah ini, setelah itu blok
semua tulisan atau Ctrl+A dan klik submit/kirim, maka hasilnya akan
terlihat pada output window seperti berikut :
Nilai Statistik
Hitung
Contoh 2 :
Tahun
1 2 3 4 5
Anggota 7,0 7,0 7,3 7,1 7,4
Bukan Anggota 7,2 6,9 7,5 7,3 7,4
Penyelesaian :
1. H0 : µd ≥ 0 H1 : µd < 0
2. Statistik Uji : t → karena sampel kecil
3. Arah Pengujian : 1 Arah
4. Taraf Nyata Pengujian
= 1% = 0,01
5. Titik Kritis
db = n – 1 = 5 – 1 = 4
Titik kritis → t(4; 0,01) = -3,747
6. Statistik Hitung
−0,5
d̅ = = −0,1
5
0,25
0,13 −
𝑆𝑑2 = 5 = 0,02
4
𝑆𝑑 = √0,02 = 0,14
d̅
t0 = s
d
√n
−0,1
t0 = = −1,597 ≈ −1,6
0,14
5
7. Kesimpulan :
Karena, t0 = -1,6 > t(4; 0,01) = -3,747, maka H0 diterima.
H0 diterima, H1 ditolak.
H0 H0
H1
-3,747 -1,6
2. Ketikkan data pada Script Window seperti di bawah ini, setelah itu blok
semua tulisan atau Ctrl+A dan klik submit/kirim, maka hasilnya akan
terlihat pada output window seperti berikut :
Nilai Statistik
Hitung
Contoh :
Diantara 900 petani sebagai sampel acak petani di DIY, 610 orang adalah
buruh tani. Dengan α = 0,05 akan diuji apakah proporsi buruh tani di DIY
tidak kurang daripada 65%. Seandainya proporsi buruh tani pada populasi
petani DIY melebihi 65%, diperlukan perubahan untuk memperbaiki dan
meningkatkan taraf kehidupan populasi petani di DIY.
Penyelesaian :
Diketahui :
610
n = 900 p = 900 = 0,678
H0 ditolak, H1 diterima
Jadi, proporsi buruh tani di DIY > 65%, diperlukan perubahan untuk
memperbaiki dan meningkatkan taraf kehidupan populasi petani di DIY.
H0 H0
H1
1,65 1,76
2. Ketikkan data pada Script Window seperti di bawah ini, setelah itu blok
semua tulisan atau Ctrl+A dan klik submit/kirim, maka hasilnya akan
terlihat pada output window seperti berikut :
Nilai Statistik
Hitung
Contoh :
Penyelesaian :
Diketahui :
n1 = 100 n2 = 150
80 75
P1 = = 0,8 P2 = = 0,5
100 150
1. H0 : P1 = P2 H1 : P1 ≠ P2
2. Statistik Uji : Z → karena sampel besar
3. Arah Pengujian : 2 Arah
4. Taraf Nyata Pengujian
= 5% = 0,05
α/2 = 2,5% = 0,025
5. Titik Kritis
𝑍 < −𝑍𝛼/2 atau 𝑍 > 𝑍𝛼/2
Z < −𝑍0,025 atau Z > 𝑍0,025
Z < −1,96 atau Z > 1,96
6. Statistik Hitung
𝑃1 − 𝑃2 − 𝑑𝑜 0,8 − 0,5 − 0
𝑍= = = 5,25
𝑃𝑄 𝑃𝑄
√ 1 1+ 2 2 √(0,8)(0,2) + (0,5)(0,5)
𝑛1 𝑛2 100 150
H0 ditolak, H1 diterima.
Jadi, tidak ada perbedaan antara obat pertama dengan obat kedua.
H0
H1 H1
2. Ketikkan data pada Script Window seperti di bawah ini, setelah itu blok
semua tulisan atau Ctrl+A dan klik submit/kirim, maka hasilnya akan
terlihat pada output window seperti berikut :
Nilai Statistik
Hitung
TABEL Z
TABEL t
Referensi :
Harlan, Johan. 2005. Metode Statistika 2. Depok: Gunadarma.
Sugiyono. 2019. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Lind, Douglas, William G. Marchal, Samuel A. Wathen. 2006. Basic Statistics for
Bussiness and Economics (5th edition). New York: The McGraw-Hill Companies.
Modul Statistika 2 dan Praktikum ATA 2019-2020.
Hasan, Iqbal. 2003. Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensial). Jakarta:
Bumi Aksara.
Sujana. 2001. Metode Statistik. Bandung: Tersito.