==================================================================
I. Pendahuluan
Manajemen proyek telah menjadi suatu bidang yang berkembang dengan dua teknik
analisis untuk perencanaan, penjadwalan dan pengawasan suatu proyek.
Pada dasarnya kedua teknik (CPM) dan (PERT) analisis ini adalah sama. Perbedaan
hanya terletak pada perkiraan waktu, dimana CPM menaksir waktu dengan cara pasti
(deterministic) sementara PERT dengan cara kemungkinan (probabilistic). Kedua teknik analisis
ini yang dikenal dengan network analysis atau teori jaringan kerja. Karena teori jaringan kerja
merupakan teknik analisis dapat membantu manajemen proyek untuk melaksanakan tugas :
• Membuat perencanaan
• Melakukan pengawasan
• Mengambil keputusan
Terhadap proyek yang sedang berjalan atau proyek yang sama sekali baru. Suatu pada
hakikatnya adalah sejumlah kegiatan yang dirangkaikan satu dengan yang lain maupun tidak.
Dalam hal ini, teori jaringan kerja dapat mengatur rangkaian dari kegiatan-kegiatan tersebut
sehingga benar-benar dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. Dalam mengatur
rangkaian dari kegiatan-kegiatan ini, teori jaringan kerja harus dapat :
1
✓ Menggambarkan interelasi kegiatan dengan urutan yang logis.
✓ Mengidentifikasi unsur-unsur kritis secara mudah
✓ Mendeteksi masalah-masalah yang gawat (penting).
2
Kegiatan A B C D E F G H
Duration 2 3 5 8 7 7 9 10
Kegiatan yg mengikuti B,D D E F G H H -
3
A B
111bbbbb 111bbbbb 111bbbbb
1 2 3
• kegiatan B1 hanya dapat dimulai setelah kegiatan A selesai. Perlu diperhatikan bahwa
kejadian merupakan
1 awal dan akhir suatu kegiatan. Jadi kegiatan B mulai pada kejadian
dimana kegiatan
1 A berakhir.
111bbbbb
1
A
C
111bbbbb 111bbbbb
3 4
111bbbbb B
2
• kegiatan C hanya dapat dimulai setelah kegiatan A dan kegiatan B selesai. Kegiatan A dan B
boleh berlangsung secara bersama sama, A dan B berakhir pada kejadian yang sama.
111bbbbb
2 D1
A
B C benar . . . !
111bbbbb
111bbbbb 111bbbbb
4
1 3
1
A,B C salah . . . !
111bbbbb 111bbbbb 111bbbbb
1 2 3
4
• Nomor kejadian terkecil adalah nomor dari kejadian awal dan nomor kejadian terbesar
adalah nomor kejadian akhir. Nomor kejadian ditulis dalam lingkaran kejadian.
• Tiap kejadian diberi selain dari kode berupa huruf besar juga boleh diberi kode dengan simbol
(i,j), i menyatakan nomor kejadian awal kegiatan dan j menyatakan nomor kejadian akhir
kegiatan.
Untuk memahami keterangan dan ketentuan diatas dalam praktek, berikut ini kita mencoba
merencanakan suatu jaringan kerja proyek:
Contoh soal :
Soal ke 1:
Diketahui
✓ Kegiatan A adalah kegiatan permulaan
✓ Kegiatan H adalah kegiatan terakhir.
✓ Hubungan ketergantungan antara tiap tiap kegiatan adalah sebagai berikut.
Kegiatan A B C D E F G H
Duration 2 3 5 8 7 7 9 10
Kegiatan yg mengikuti B,D D E F G H H -
Yang ditanyakan :
✓ Bagaimana nework diagramnya.
✓ Berapa hari project-duration nya ? = 33
Jawab :
3 5
3 D 8
A 2 B F 7 H 10 8
1 2 7
5 9
C 6 G
4
E 7
Kegiatan A B C D E F G H I
Duration 5 9 8 3 10 15 15 11 9
Kegiatan yg mendahului - - - A B C B,D E,F,G F
D 3
2 5
Jawab : 5 15 G
A D1 H 11 kc 35
7 8
1 3
9 B E 10
8C D2
4 6
F 15 9 I
Catt: harus dimulai oleh satu titik dan diakhiri dengan satu titik
6
Soal ke 3:
Kegiatan Lama
No Kegiatan Kode sebelumnya pelaksanaan
(hari)
1 Membeli lemari dan etalase A - 10
5 Mengurus izin E D 7
6 Persiapan tempat F E 3
7
Jawab :
E (7) F (3) 4
2 3
1 6 9 11
B (3) J (3)
I(4) D1(0)
C (1) 7 M (4)
D2 (0)
8
Definisi 2.
Waktu kejadian paling lambat (WKL) untuk kejadian i adalah waktu paling lambat,
dimana kejadian i terwujut tanpa menunda penyelesaian proyek.
Untuk menggambarkan dua definisi diatas perlu setiap lingkaran kejadian dibagi atas tiga ruang,
seperti berikut :
WKC wmc dan wsc
2
Untuk menentukan harga-harga waktu kejadian paling cepat dan waktu kejadian paling lambat,
pertama-tama harus digambarkan diagram jaringan kerja proyek yang memuat waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan setiap kegiatan. Sesudah itu, baru waktu kejadian paling cepat dan
waktu kejadian paling lambat dihitung dengan cara berikut :
Dalam menghitung WKC kita bergerak dari kiri ke kanan. Cara menentukan WKC dapat dijelaskan
dengan menggunakan model matematika sederhana:
WMC : waktu paling cepat suatu kegiatan adalah tercepat yang paling mungkin suatu kegiatan
di mulai.
WSC : waktu selesai paling cepat suatu kegiatan adalah waktu tercepat yang paling mungkin
9
Kegiatan Kode kegiatan waktu {WMC}ij {WSC}ij
A 1,4 10 0 10
B 1,6 3 0 3
C 1,8 1 0 1
D 1,2 2 0 2
E 2,3 7 2 9
F 3,4 3 9 12
G 4,5 5 12 17
H 5,6 4 17 21
I 6,7 4 21 25
J 6,9 3 21 24
D1 7,8 0 25 25
D2 7,9 0 25 25
K 9,10 6 25 31
L 5,10 3 17 20
M 8,11 4 25 29
N 10,11 7 31 38
Menghitung WKL
Dalam menghitung waktu kejadian paling lambat WKL, kita harus menghindari hal-hal di mana
proyek dilaksanakan dengan terlambat. Oleh karena itu WKL harus diambil sama dengan waktu
paling cepat WKC untuk kejadian yang terakhir.
10
Sesudah itu baru dilakukan analisis untuk memperoleh waktu kejadian paling lambat tiap kejadian.
Operasinya dilakukan terbalik dari waktu kejadian paling cepat, yaitu dari kanan ke kiri atau nomor
kejadian terbesar ke nomor kejadian terkecil, operasi mundur.
Di samping waktu lejadian paling lambat WKL, kita juga dapat menentukan waktu selesai paling
lambat WSL dan waktu mulai paling lambat WML tiap kegiatan.
WSL : adalah suatu kegiatan waktu paling lambat suatu kegiatan selesai, tanpa mengganggu
waktu penyelesaian proyek.
WML : adalah suatu kegiatan waktu paling lambat suatu kegiatan di mulai, tanpa mengganggu
waktu penyelesaian proyek.
A 1,4 10 2 12
B 1,6 3 18 21
C 1,8 1 33 34
D 1,2 2 0 2
E 2,3 7 2 9
F 3,4 3 9 12
G 4,5 5 12 17
H 5,6 4 17 21
I 6,7 4 21 25
J 6,9 3 22 25
D1 7,8 0 34 34
D2 7,9 0 25 25
K 9,10 6 25 31
L 5,10 3 18 31
M 8,11 4 34 38
N 10,11 7 31 38
11
Setelah menghitung WKC dan WKL dari semua kejadian, maka dapat disusun tabel sbb:
1 0 0 =
2 2 2 =
3 9 9 =
4 12 12 =
5 17 17 =
6 21 21 =
7 25 25 =
8 25 34 Tidak sama
9 25 25 =
10 31 31 =
11 38 38 =
Dari perhitungan di atas dapat memperoleh bahwa setidak tidaknya untuk kejadian awal dan
kejadian akhir terdapat WKC = WKL.
Jalur Kritis
Suatu lintasan adalah rangkaian dari sejumlah kegiatan yang mulai dari kejadian awal dan
berhenti pada kejadian akhir. Berdasarkan ketentuan ini, maka definisi jalur kritis adalah sebagai
berikut :
1. Jika suatu lintasan di mana tiap kejadian pada lintasan tersebut mempunyai waktu
kejadian paling cepat = waktu kejadian paling lambat, maka lintasan ini disebut lintasan
kritis atau jalur kritis.
2. Jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu lintasan kritis sama dengan
jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proyek. Pada contoh diatas,
lintasan kritisnya adalah : melalu kejadian 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 9 – 10 – 11 atau
rangkaian kegiatan D – E – F – G – H – I – D1 – K – N.
12
Jawab :
E (7) F (3) 4
2 3
1 6 9 11
B (3) J (3)
I(4) D1(0)
C (1) 7 M (4)
D2 (0)
3. Semua kegiatan yang terletak pada jalur kritis disebut kegiatan kritis. Dalam suatu diagram
jaringan kerja, jalur kritis ini biasanya ditandai dengan warna khusus.
Pada jalur kritis diperkenankan melalui kegiatan dummy atau kegiatan semu,
jalur kritis boleh terdiri dari satu atau lebih jalur kritis dan waktu penyelesaian
suatu kegiatan kritis tidak boleh melebihi waktu yang sudah ditentukan, karena keterlambatan
kegiatan kritis dapat mengganggu (memperpanjang) waktu penyelesaian seluruh proyek.
13
Soal ke 1:
Diketahui
✓ Kegiatan A adalah kegiatan permulaan
✓ Kegiatan H adalah kegiatan terakhir.
✓ Hubungan ketergantungan antara tiap tiap kegiatan adalah sebagai berikut.
Kegiatan A B C D E F G H
Duration 2 3 5 8 7 7 9 10
Kegiatan yg mengikuti B,D D E F G H H -
Yang ditanyakan :
✓ Bagaimana nework diagramnya.
✓ Berapa hari project-durationnya ? =
Jawab :
3 5
3 D 8
A 2 B F 7 H 10 8
1 2 7
5 9
C 6 G
4
E 7
Jaringan ini di mulai dari satu titik (lingkaran) dan diachiri juga disatu titik.
14
Soal ke 2:
Diketahui kegiatan fiftif sebagai berikut :
✓ Tentuka diagram jaringannya.
✓ Berapa hari project durationnya.
Kegiatan A B C D E F G H I
Duration 5 9 8 3 10 15 15 11 9
Kegiatan yg mendahului - - - A B C B,D E,F,G F
D 3
2 5
Jawab : 5 15 G
A D1 H 11 wkc
7 8
1 3
9 B E 10
8C D2
4 6
F 15 9 I
Catt: harus dimulai oleh satu titik dan diakhiri dengan satu titik
D 8 5
2
A 5 15 G
B 9 E 10 15 H 11 8
1 3 7
5
8 C F 6 I 9
4
15
15
V. Waktu Mengambang
Waktu mengambang adalah : Selisih waktu antara waktu yang diperlukan oleh jalur kritis
dengan waktu yang diperlukan oleh jalur yang lain (tidak kritis) disebut waktu slack atau
float atau waktu mengambang. Artinya terdapat waktu longgar atau idle time untuk
penyelesaian kegiatan tak kritis sehingga keterlambatan waktu dalam jalur tak kritis tidak
mempengaruhi selesainya seluruh proyek. Tetapi harus diperhitungkan berapa lama waktu
mengambang yang diperkenankan untuk tiap kegiatan hingga untuk jalur kritis pun tidak
mengalami gangguan.
Dalam tiap diagram jaringan kerja, ada dua jenis waktu mengambang yaitu :
1. Waktu Mengambang Total
Waktu mengambang total kegiatan (i,j) ditulis dengan (WMT) ij, ialah waktu maksimum
yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan (i,j) kurang waktu pelaksanaan kegiatan
yang bersangkutan. Karena waktu maksimum melaksanakan kegiatan (i,j) adalah selisih
antara “waktu selesai paling lambat” dengan “waktu mulai paling cepat” . (WSL) ij -
(WMC)ij , maka :
(WMT)ij = (WSL)ij - (WMC)ij - Wij
Misalnya untuk kegiatan (1,6) dan (4,5), waktu mengambang total ialah berturut turut :
(WMT)1,6 = (WSL)1,6 - (WMC)1,6 - W1,6
= 21 - 0 - 3 = 18
(WMT)4,5 = (WSL)4,5 - (WMC)4,5 - W4,5
= 17 - 17 - 5 = 0
Artinya bahwa kita mempunyai waktu luang 18 hari untuk kegiatan (1,6) dan waktu
luang untuk kegiatan (4,5) tidak ada sama sekali. Karena itu kita dapat memilih
kemungkinan berikut :
a. Segrera mulai kegiatan (1,6) dan menyelesaikannya dalam waktu 3 hari, kemudian
meliburkan pekerja selama 18 hari atau memindahkannya ke kegiatan lain.
b. Menunda pelaksanaan kegiatan (1,6) selama 18 hari (maksimum) atau kurang karena
mungkin perhatian dikerahkan pada kegiatan (1,2) yang tidak boleh ditunda barang
seharipun baru kegiatan lain dikerjakan sesudah penundaan selesai.
16
2. Waktu mengambang bebas.
(WMB)ij = (WKC)j - (WKC)i - Wij
Sebagai contoh kegiatan (1,8) dan kegiatan (8,11). Dapat dilihat bahwa :
(WMB)1,8 = (WKC)8 - (WKC)1 - W1,8
= 25 - 0 - 1 = 24
(WMB)8,11 = (WKC)11 - (WKC)8 - W8,11
= 38 - 25 - 4 = 9
Ini artinya, bahwa kegiatan (1,8) mempunyai kelonggaran selama 24 hari apabiula segera
dimulai dan demikian juga kegiatan (8,11) mempunyai kelonggaran 9 hari apabila ia segara
dimulai.
Tabel :
17
VI. Penjadwalan
Akhir dari suatu rencana jaringan kerja adalah pembuatan satu jadwal. Jadwal ini merupakan
Time Chart yang dituangkan menjadi satu kalender yang sangat dibutuhkan oleh para pelaksana.
Time Chart dari proyek rumah makan kita ambil sebagai contoh, seperti kita
gambar dibawah ini :
1 2 2 7 3 3 4 4 5 5 6 4 7
6 7
9 10 11
4
8 11
3
5 10
3
6 9
1
1 8
3
1 6
10
1 4
0 5 10 15 20 25 30 35
2 9 12 17 21 31 38
2
18
memperlihatkan jalur kritis (warna merah). Tiap kegiatan kritis dengan jelas
19
• Membuat diagram alokasi sumber apabila kegiatan non kritis dilaksanakan
dengan segera.
• Membeuat diagram alokasi sumber apabila kegiatan non kritis tidak
dilaksanakan denga segera tanpa mengganggu pelaksanaan proyek.
Dalam satu proyek, kedua diagram alokasi sumber ini sebaiknya dibuat bersama
sama, sehingga dapat dibandingkan diagram satu dengan lainnya. Dengan
membendingkan kedua diagram, segera dapat diputuskan diagram mana yang akan
memberikan keuntungan yang lebih besar dari segi pengalokasian sumber sumber,
baik modal, tenaga manusia atau peralatan peralatan lainnya. Ini dapat dilihat dari
distribusi alokasi sumber yang disesuaikan dengan kemampuan proyek.
Contoh :
3 5
3 D (6,8,10)
A 2 B F 7 H 10 8
1 2 7
5 9
C 6 G
4
E 7
20
waktu merupakan variabel acak. Pengalaman oarang-orang yang langsung ikut dalam
pelaksanaan proyek diperlukan tiga macam taksiran waktu pelaksanaan.
1. Taksiran yang pailing optimis, ditulis a, adalah kemungkinan bahwa kegiatan dapat
diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat.
2. Taksiran yang paling mungkin, ditulis dengan m, adalah taksiran waktu yang biasanya
terjadi dalam keadaan normal.
3. Taksiran waktu yang paling pesimis ditulis dengan b, adalah kemungkinan bahwa kegiatan
dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih lama.
Apabila adalah harga rata-rata waktu kegiatan (Wij) dan sebagai deviasi standar,
maka :
a + (4m) + b b−a
= dan =
6 6
Ternyata adalah harga rata-rata dan adalah deviasi baku dari distribusi beta, seperti terlihat
berikut ini :
a 𝜇 m b a 𝜇=m b
Wij Wij
a m 𝜇 b Wij
21
Misalnya , bila a = 4 hari, m = 5 hari dan b = 10
Maka :
4 + (4𝑥5) + 10
𝜇 = = 5,67 ℎ𝑎𝑟𝑖
6
10 − 4
𝜎 = = 1 ℎ𝑎𝑟𝑖
6
Hubungan antara tiga taksiran waktu tersebut diatas dapat diperlihatkan sebagai berikut :
4 5 𝜇 6 7 8 10
6𝜎
a m b
A B
1 2 3
𝜇𝐴 = 15, 𝐴 =3 𝜇𝐵 = 20, 𝐵 =4
Dimana:
𝜇𝐴 = 15, 𝐴 =3 𝜇𝐵 = 20, 𝐵 =4
Maka :
𝜇 𝑇 = 𝜇𝐴 + 𝜇𝐵 = 15 + 20 = 35
𝜎𝑇 = √𝜎𝐴 2 + 𝜎𝐵 2 = √9 + 16 = 5
22
Maka :
𝑛
D (10,25)
2
4
1 3
B (12,30)
A 4 12
B 12 30
C 7 20
D 10 25
E 4 10
Karena itu :
(12 + 20 + 10)
23
2. Deviasi standar :
𝜎𝑇 = √𝜎 2 𝐴 + 𝜎 2 𝐶 + 𝜎 2 𝐸 = √42 + 72 + 42 = 9 ℎ𝑎𝑟𝑖
Timbul pertanyaan, berapa peluang seluruh proyek dapat diselesaikan dalam waktu 60 hari ?.
Jawab :
Karena untuk kegiatan yang jumlahnya banyak dapat kita pakai distribusi normal sebagai waktu
𝜇 = 42, 𝜎 = 9, 𝑥̅ = 60
Maka :
𝑥̅ − 𝜇
𝑍= = 2
𝜎
0,9772
0,0228
𝜇 = 42 𝑥̅ = 60 𝑊𝑖𝑗
2𝜎 18
Dalam daftar distribusi normal kita peroleh untuk Z = 2 terdapat luas dibawah kurva dan 𝑥̅ > 60
ialah 𝑍2 = 0,0228. Ini berarti bahwa luas kurva dibawah kurva normal dan garis 𝑥̅ ≤ 60 ialah
0,9772. Dengan kata lain, peluang waktu proyek dapat diselesaikan dalam 60 hari ialah 0,9772
atau 97,72 %.
24
IX. Soal – soal (buat no. 2,4,6) atau (1, 3, 6) kirim ke : sobri@ub.ac.id
1. Suatu proyek fiktif yang dilakukan pada jaringan yang diberikan data sebagai berikut
1 A 6 B,C
2 B 8 D,F
3 C 10 E,F
4 D 9 H
5 E 14 G
6 F 8 I
7 G 20 I
8 H 7 I
Pertanyaan :
a. Buatlah diagram jaringan nya
b. Berapa proyek durationnya
c. Tentukan jalur kritisnya
25
2. Suatu proyek fiktif yang dilakukan pada jaringan yang diberikan data dibawah ini,
26
3. Sebuah proyek fiftif mempunyai beberapa kegiatan. Kegiatan awalnya A kegiatan akhirnya O,
waktu pelaksanaan dan hubungan ketergantungan masing masing kegiatan adalah :
Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan (haRI) Keg. yg Mengikuti
A 5 G
B 7 H, M
C 16 H, M
D 3 I, J, K, M
E 10 F, H, I, J, K
F 14 L, N
G 11 H, M
H 7 L, N
I 7 L, N, O
J 6 L, N, O
K 15 L, N, O
L 7 -
M 5 N, O
N 15 -
O 7 -
27
4. Sebuah proyek fiftif mempunyai 26 kegiatan. Kegiatan awalnya A kegiatan akhirnya W, Y, Z . waktu
pelaksanaan dan hubungan ketergantungan masing masing kegiatan adalah :
28
5. Suatu proyek fiktif mempunyai 26 kegiatan. Kegiata awalnya adalah A. Kegiatan-kegiatan
akhirnya adalah W, Y dan Z. Waktu pelaksanaan dan hubungan ketergantungan masing-
masing kegiatan adalah sebagai berikut :
A 10 -
B 5 A
C 6 A
D 12 A
E 7 C
F 5 C
G 8 C
H 8 B
I 3 E
J 15 E,F,G
K 5 G
L 4 D
M 11 H,I
N 15 J,M
O 7 J
P 13 K,L
Q 2 P
R 3 N
S 13 O
T 9 J,Q
U 12 T
V 4 R,S,U
W 3 R,S,U
X 7 R,S,U
Y 2 V
Z 3 X
Pertanyaan :
29
• Buat Network diagramnya
• Hitung waktu pelaksanaan proyek
• Hitung waktu mengambang dari masing masing kegiatan
• Tentukan kegiatan kritisnya
6. Pabrik merencanakan untuk mengembangkan dan memasarkan komputer mini dari jenis
terbaru. Kegiatan pengembangan dan pemasaran terlihat dalam tabel berikut :
waktu penyelesaian
kegaiatan keterangan keg sebelumnya
rata2 dev baku
A rancangan hardware - 24 6
B produksi hardware A 16 4
C rancangan hardware A 20 6
D menguji B,C 12 3
E rencana pemasaran - 20 5
F produksi manual D 8 2
G iklan D,E 16 3
30