NIM : J0314201057
Kelas : AKN A P2
BAB 8 MODUL
a. Variabel bebas : Variabel bebas adalah suatu variabel yang apabila dalam suatu waktu
berada bersamaan dengan variabel lain, maka (diduga) akan dapat berubah dalam
keragamannya. Variabel bebas ini bisa juga disebut dengan variabel pengaruh,
perlakuan, kuasa, treatment, independent, dan disingkat dengan variabel X.
b. Variabel peramal (tak bebas) : Variabel terikat adalah suatu variabel yang dapat berubah
karena pengaruh variabel bebas (variabel X). Variabel terikat sering disebut juga dengan
variabel terpengaruh atau dependent, tergantung, efek, tak bebas, dan disingkat dengan
nama variabel Y.
Manfaat :
Contoh : Salah satu seorang pemimpin pada perusahaan dengan menggunakan beberapa
korelasi sehingga dapat mengetahui antar hubungan yang kuat dengan kenaikan gaji pegawai
tentang pendapatan perusahaan tersebut.
Hubungan Kausal yaitu hubungan tentang sebab akibat, karena peristiwa yang satu akan
menyebabkan peristiwa yang lain. Hubungan yang menunjukkan bahwa peristiwa yang satu
merupakan sebab terhadap peristiwa yang lain.
a. Pearson Correlation :
Koefisien korelasi momen-produk Pearson (korelasi Pearson, singkatnya) adalah ukuran
kekuatan dan arah hubungan antar dua variabel yang diukur pada setidaknya skala
interval (data numerik).
Contoh: hubungan tinggi ayah dengan tinggi anaknya, berkekuatan sangat kuat dan arah
hubungannya sejajar atau selaras atau linear. Anda juga bisa menggunakan korelasi
Pearson untuk memahami apakah ada hubungan antara nilai ujian mata pelajaran
kewarganegaraan dengan pemilihan aplikasi olah data.
Korelasi Pearson berupaya untuk menggambar garis yang paling cocok melalui data
yang ada. Koefisien korelasi Pearson – r – menunjukkan seberapa jauh semua titik data
dari garis paling cocok (yaitu, seberapa baik titik data tersebut cocok dengan model
matematika).
b. Spearman Correlatin :
Koefisien korelasi peringkat-urutan Spearman (korelasi Spearman, singkatnya) adalah
metode nonparametrik dari kekuatan dan arah hubungan antar dua variabel yang diukur
pada setidaknya skala ordinal. Spearman’s rho dilambangkan dengan simbol rs (atau
huruf Yunani ρ, diucapkan rho). Tes ini digunakan untuk variabel ordinal atau untuk data
kontinu yang tidak terdistribusi secara normal. Sehingga tidak dapat dilakukan uji
korelasi Pearson.
Misalnya, kita bisa menggunakan korelasi Spearman untuk memahami apakah ada
hubungan antara nilai skripsi dengan berapa kali revisi yang dilakukan. Karena datanya
pasti ordinal: 0, 1, 2, 3, 4 dan seterusnya. Kita juga bisa menggunakan spearman’s rho
untuk data kuesioner yang menggunakan skala likert.
Korelasi positif adalah hubungan yang sifatnya satu arah. Korelasi positif terjadi
apabila dalam dua variabel atau lebih berjalan paralel atau searah yang berarti jika variabel X
mengalami kenaikan maka variabel Y juga akan mengalami kenaikan.
Contoh Korelasi Positif adalah: Korelasi dalam intensitas belajar pelajar dengan tingkat
prestasi pelajar tersebut. Dalam hubungan kedua variable di atas, semakin banyak intensitas
belajar pelajar aka n berpengaruh dalam prestasi pelajar. Orang yang rajin belajar tentunya
akan lebih baik dibandingkan orang yang malas belajar. Korelasi antara intesitas belajar
berbanding lurus dengan prestasinya.
Korelasi negatif adalah korelasi antara dua variabel atau lebih yang berjalan dengan arah
yang berlawanan, bertentangan maupun sebaliknya. Korelasi negatif terjadi jika antara dua
variabel atau lebih berjalan berlawanan yang berarti jika variabel X mengalami kenaikan maka
variabel Y mengalami penurunan ataupun sebaliknya. Jika variable X mengalami penurunan
maka variable Y mengalami kenaikan.
Contoh korelasi negatif: Semakin taat pengendara lalu lintas pada peraturan, semakin sedikit
tingkat kecelakaan yang terjadi. Adanya kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam berkendara
tentunya membuat mereka lebih tertib dan terhindar dari kecelakaan dalam berkendara.
6. Kelompokkan contoh dibawah ini yang memiliki hubungan korelasi positif dan korelasi
negative?
Besarnya angka koefisien determinasi r2 = 0.9025 atau 90.25%. angka tersebut mengandung
arti bahwa variabel motivasi (X1) dan variabel minat (X2) secara simultan (bersama-sama)
berpengaruh terhadap variabel prestasi (Y) sebesar 90.25%. sedangkan sisanya (100% -
90.25% = 9.75%) dipengaruhi oleh variabel lain di luar persamaan regresi ini atau variabel
yang tidak diteliti.
PRAKTIKUM KELOMPOK 1 A P2
Soal nomor 9
1. Diketahui: data konsumsi (dalam ribuan rupiah) dan pendapatan (dalam jutaan rupiah) dari
13 orang yang bekerja pada perusahaan X.
Tentukan :
Artinya, dapat digunakan untuk meramal data konsumsi berdasarkan pendapatan. Koefisisien arah
(b) menyatakan rata - rata variabel Y untuk setiap perubahan Variabel X sebesar satu satuan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jika tingkat pendapatan rendah maka konsumsinya pun
rendah demikian pula sebaliknya ila pendapatan tinggi maka peluang tingkat konsumsinya pun
besar.
Korelasi positif (R=0,9431346) antara pendapatan (Y) dengan konsumsi (X), berarti semakin besar
pendapatan semakin besar pula konsumsinya.
C. Hubungan antara konsumsi dan tabungan (koefisien korelasi rank)
No No
1 4.900 1 6,0
2 4.600 2 5,2
3 4.250 3 5,0
4 3.800 4 4,8
5 3.750 5 4,6
6 3.750 6 4,5
7 3.500 7 4,1
8 3.000 8 3,5
9 2.800 9 3,2
10 2.125 10 3,1
11 2.100 11 3,0
12 2.000 12 2,7
13 1.750 13 2,0
Bila dikaitkan dengan pendapatan, konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk
kebutuhan konsumsi. Sedangkan tabungan dalam pendapatan adalah bagian pendapatan yang
disimpan atau tidak dibelanjakan. Sehingga besar pendapatan sama dengan
besar konsumsi ditambah besar tabungan. semakin tinggi pendapatan maka konsumsi dan
tabungan akan semakin meningkat.