Pemberi pinjaman dan penerima pinjaman terlebih dahulu harus melakukan registrasi dan mengisi data diri
yang diperlukan sebelum dapat mengajukan pemberian pinjaman ataupun permohonan pinjaman.
Penyelenggara Fintech Lending harus mendapatkan tanda terdaftar sebelum menjalankan kegiatan
operasionalnya. Maksimal 1 (satu) tahun setelah mendapatkan tanda terdaftar, Penyelenggara wajib
mengajukan permohonan perizinan ke OJK. Keduanya dapat menjalankan kegiatan operasional sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Penyelenggara berizin tidak memiliki masa kadaluwarsa atas tanda. Ada Beberapa Fintech ilegal OJK telah
melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo
RI) dan Satgas Waspada Investasi (SWI). Sejak awal 2018 hingga September 2019 sudah terdapat 1350
entitas fintech illegal yang telah diblokir oleh SWI.
1. Penggunanya adalah pemberi pinjaman dan penerima pinjaman.
2. Fintech Lending dapat memberikan penyaluran pendanaan yang cepat, (sebagian besar) tanpa
agunan, dan syarat/proses lebih mudah karena dapat dilakukan secara remote dengan
menggunakan smartphone.
3. Pemberi pinjaman adalah suatu individu atau badan hukum, lokal maupun asing, yang dapat
memenuhi kriteria untuk memberikan dananya untuk dipinjamkan kepada penerima pinjaman.
4. Penerima pinjaman adalah suatu individu (Warga Negara Indonesia) atau badan hukum lokal
yang dapat memenuhi kriteria untuk menerima dana dari pemberi pinjaman.
5. Pemberi pinjaman harus senantiasa membaca syarat dan ketentuan perjanjian yang disepakati.
6. Penerima pinjaman harus senantiasa membaca syarat dan ketentuan perjanjian yang
disepakati.
Pengguna harus memahami besaran biaya pinjaman (bunga) yang akan
ditanggung, serta mekanisme transaksi dari awal hingga pembayaran
kembali (repayment), dan ketentuan lainnya.
Negara-negara peminjam biasanya merupakan negara berkembang yang notabene-nya tergolong “miskin”,
apalagi jika dibandingkan dengan negara maju. Mereka membutuhkan suntikan modal untuk proyek-proyek di
berbagai bidang, meskipun biasanya berujung pada satu harapan, yaitu menggerakkan dan menggeliatkan roda
perekonomian. Dengan hal tersebut, mereka bisa mendongkrak keuangan dan pendapatan dalam negeri. Modal
inilah yang seringkali tidak bisa mereka dapatkan kecuali melalui lembaga-lembaga keuangan internasional.
Dalam konteks ini, Bank Dunia memberikan keuntungan bagi negara-negara peminjam karena biasanya
pinjaman yang diberikan tergolong berbunga rendah. Bergeraknya roda perekonomian merupakan sesuatu
yang sangat penting bagi suatu negara. Dengan roda perekonomian yang terus bergerak positif, negara-
negara dunia ketiga memiliki sedikit harapan untuk menyusul atau setidaknya menyamai perekonomian di
negara-negara maju.
Peran Bank Dunia Bagi Indonesia
Kebijakan politik pemerintahan Presiden Soekarno yang mendekat ke blok Uni Soviet menyulitkan Bank Dunia
yang memiliki paham berseberangan untuk mengambil peran lebih banyak bagi Indonesia. Oleh karena itu, Bank
Dunia baru mulai berperan sebagai lembaga pemberi pinjaman bagi Indonesia pada saat awal masa
pemerintahan Presiden Soeharto, yaitu sekitar tahun 1968.
Di masa-masa awal pemberian pinjaman, Indonesia masih dianggap sebagai negara yang memiliki nilai credit
worthiness yang rendah. Oleh karena itu, pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia pada saat itu menggunakan
skema IDA atau pinjaman tanpa bunga, kecualiadministrative fee ¾ persen per tahun dan jangka waktu
pembayaran 35 tahun dengan masa tenggang 10 tahun. Dana pinjaman pertama yang diberikan kepada
Indonesia adalah sebesar 5 juta dolar AS pada September 1968.
Pada masa-masa awal tersebut, dana pinjaman dari Bank Dunia digunakan untuk pembangunan di bidang
pertanian, perhubungan, perindustrian, tenaga listrik, dan pembangunan sosial. Pada tahun-tahun berikutnya,
Indonesia berhasil menunjukkan performa ekonomi yang memuaskan, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi
sebesar 7 persen per tahun, jauh lebih besar dari rata-rata pertumbuhan ekonomi negara peminjam yang lain.
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
FINANCIAL TECHNOLOGY DAN LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL
Cara Menghitung
Pokok : Rp. 3.000.000 : 12 = Rp. 250.000,-
Bunga : Rp. 3.000.000 x 2,95% = Rp. 88.500,- +
Total Angsuran = Rp. 338.500,-
Lembaga keuangan internasional adalah lembaga Worldbank adalah Intergovermental yang
keuangan yang telah ditetapkan oleh lebih dari satu mendasarkan pada pasar-pasar modal
negara, dan merupakan subyek hukum internasinal. didunia untuk sumber keuangannya.Peran
Pemiliknya atau pemegang saham umumnya pemerintah utama yang pertama kali dilakukan adalah
nasional, meski lain lembaga – lembaga internasional dan proses Rekonstruksi negara-negara
organisasi lain kadang – kadang sosok sebagai pemegang akibat PD II. Setelah itu konsentrasi
saham. kegiatannya untuk kegiatan pembangunan
di negara-negara yang membutuhkan
KEUNTUNGAN
Bagi nasabah :
Pengiriman uang lebih cepat
Aman sampai tujuan
Pengiriman dapat dilakukan lewat telepon melalui pembebanan rekening
Prosedur mudah dan murah
Bagi Bank akan memperoleh:
Biaya kirim, Biaya provisi dan komisi, Pelayanan kepada nasabah
Kliring (Clearing) merupakan jasa penyelesaian utang piutang antar bank dengan cara saling
menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan dilembaga kliring (Penagihan warkat
seperti cek atau BG yang berasal dari dalam kota)
Proses penyelesaian inkaso yang dilakukan oleh bank dibagi ke dalam dua bagian yaitu:
Inkaso berdokumen, dimana surat-surat yang diinkasokan disertai oleh dokumen tang
newakili surat/barang tersebut
Inkaso tidak berdokumen, surat yang diinkasokan tidak mewakili dokumen yang
mewakili surat/barang tersebut.
Penyelesaian inkaso keluar negeri merupakan penagihan warkat keluar negeri dan
merupakan proses inkaso keluar, sedangkan penerimaan warkat dari luar negeri
merupakan inkaso masuk dari luar negeri.
Menyewakan kepada nasabah yang berkepentingan untuk menyimpan dokumen atau benda-benda berharga
miliknya seperti: sertifikat deposito, sertifikat tanah, saham, obligasi, surat perjanjian, akte kelahiran,
surat nikah, ijazah, paspor, dan surat/dokumen lainnya.
Dapat digunakan untuk menyimpan benda-benda berharga seperti: Emas, mutiara, berlian, intan, permata,
dan benda yang dianggap berharga lainnya. Keuntungan bagi bank dengan membuka jasa SDB kepada
masyarakat adalah sbb: biaya sewa, uang setoran jaminan yang mengendap, pelayanan nasabah
Biaya yang dikenalkan kepada nasabah yang menyewa SDB ada dua macam yaitu:Biaya sewa yang besarnya
tergantung ukuran box yang diinginkan serta jangka waktu sewa. Biaya sewa biasanya dibayar per tahun.
Setoran jaminan, meruapakan biaya pengganti, apabila kunci yang dipegang oleh nasabah hilang dan box
harus dibongkar. Akan tetapi, jika tidak terjadi masalah, maka apabila SDB tidak diperpanjang setoran
jaminan dapat diambil kembali.
“Kartu Plastik” yang dikeluarkan oleh bank yang diberikan kepada nasabahnya untuk dapat
dipergunakan sebagai alat pembayaran di tempat-tempat tertentu seperti : supermarket,
pasar swalayan, hotel, restoran, tempat hiburan, dsb. Kartu ini juga dapat berfungsi sebagai
ATM/kartu dapat diuangkan.
Cara kerja kartu ini dimulai dari nasabah mengajukan permohonan sebagai pemegang kartu
dengan memenuhi segala peraturan yang ada
• Bank anak menerbitkan kartu bila “disetujui” dan diserahkan ke nasabah
• Dengan kartu ini pemegang kartu berbelanja di suatu tempat dengan bukti pembayaranPihak
pedagang akan menagihkan ke bank dan bank akan bayar sesuai perjanjian
• Bank akan menagih ke pemegang kartu berdasarkan bukti pembelian dengan disertai suku
bunga
• Pemegang kartu akan membayar sejumlah nominal yang tertera sampai batas waktu yang
ditentukan.
Bank notes merupakan uang kartal yang dilekuarkan dan diterbitkan oleh bank di luar negeri.
Bakn notes dikenal dengan istilah “devisa tunai”.
Pengelompokan bank notes berdasarkan kategori sbb:
• Bank notes mudah diperjualbelikan
• Nilai tukar terkendali/stabil
• Frekuensi penjualan sering terjadi
• Dan pertimbangan lainnya
Alasan bank tidak menerima penjualan dan pembelian bank notes yaitu:
• Kondisi bank notes cacat/rusak
• Tergolong dalam valuta lemah
• Tidak memiliki persediaan
• Diragukan keabasahannya
• Contoh bank notes kuat: USD, SGD, GBP, AUD. DEM, YPN, HKD.
• Sedangkan bank notes yang lemah: ITL, NLG, FRF, CAD, NZD, MYR,THB
Travellers Cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan yang biasa digunakan
oleh mereka yang hendak berpergian atau sering dibawa turis. Travellers Cheque diterbitkan
dalam pecahan-pecahan tertentu seperti halnya uang kartal dan diterbitkan dalam mata uang
rupiah dan mata uang asing.
Keuntungan serta manfaat penggunaan
- Memberikan kemudahan berbelanja,
- Mengurangi risiko kehilangan uang
- Memberikan rasa percaya diri, karena si pemakai Travellers Cheque dilayani secara prima
- Dapat dijadikan cedera mata ataupun hadiah buat teman, kolega atau nasabah
- Biasanya untuk pembelian Travellers Cheque, tidak dikenakan biaya, begitu pula pada saat
pencairannya, namun hal ini sangat tergantung kepada bank yang menerbitkan.
Salah satu jasa bank yang diberikan kepada masyarakat untuk memperlancar arus barang (ekspor – impor) termasuk
barang dalam negeri (antarpulau). Kegunaan LC adalah untuk menampung dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan dari pihak
pembeli (importir) maupun penjual (eksportir) dalam transaksi dagangannya.
Dokumen dalam proses penyelesaian L/C meliputi:Bill of lading (B/L) atau konosemenB/L berfungsi sebagai:Bukti tanda pengirimanBukti
kontrak pengangkutan dan penyerahan barangBukti pemilikan atau dokumen pemilikan barangDraft (Wesel)Faktur (invoice)AsuransiDaftar
pengepakan (packing list)Certificate of originCerticate of inspectionDan lain-lain
Bank Garansi yaitu jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank kepada suatu pihak, baik
perorangan, perusahaan atau badan/lembaga lainnya dalam bentuk surat perjanjian.Didalam
pemberian fasilitas bank garansi ada tiga pihak yang terlibat yaitu: Pihak penjamin (bank)
Pihak terjamin (nasabah) Pihak penerima jaminan (pihak ketiga)
Tujuan pemberian bank garansi oleh bank kepada pihak penerima jaminan atau yang
dijaminkan adalah:
• Memberi bantuan fasilitas dan kemudahan dalam memperlancar transaksi nasabah
• Bagi pemegang jaminan bank garansi adalah untuk memberikan keyakinan bahwa
pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian bila pihak yang dijaminkan melalaikan
kewajibannya, karena pemegang akan mendapatkan ganti rugi dari pihak perbankan.
• Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan, yang dijaminkan dan yang
menerima jaminan
• Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik, bagi bank maupun bagi
pihak lainnya.
• Bagi bank di samping keuntungan yang di atas juga akan memperoleh keuntungan dari
biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta jaminan lawan yang diberikan.
Bank Garansi untuk penanguhan bea masuk => diberikan kepada kantor bea cukai untuk kepentingan pemilik
barang guna penangguhan pembayaran bea masuk atau barang yang dikeluarkan oleh pelabuhan.Bank garansi
untuk pita cukai tembakau => diberikan kepada kantor bea cukai untuk kepentingan yang dijamin (pengusaha
pabrik rokok) guna penangguhan pembayaran pita cukai tembakau atau rokok yang akan dikeluarkan dari
pabrik untuk peredaran.
Bank garansi untuk tender dalam negeri =>diberikan kepada baowheer (yang memberik pekerjaan) untuk
kepentingan kontraktor/leveransir yang akan mengikuti tender.
Bank Garansi => diberikan kepada bouwheer untuk kepentingan kontraktor guna menjamin pelaksanaan
pekerjaan yang diterima bouwheer.
Bank garansi untuk uang muka pekerjaan => diberikan kepada bouwheer untuk kepentingan kontraktor untuk
menerima pembayaran uang muka dari yang memberikan pekerjaan.
Bank garansi untuk tender luar negeri => diberikan untuk kepentingan kontraktor yang akan mengikuti tender
pemborong yang manaa bouwheer adalah pihak luar negeri
Bank garansi untuk perdagangan => diberikan kepada agen atau dealer perdagangan atau depot-depot
perdagangan. Bank garansi untuk penyerahan barang => diberikan kepada nasabah yang akan melakukan
penyerahan barang, baik yang dibiayai oleh bank ataupun tidak Bank garansi untuk mendapatkan keterangan
pemasukan barang =>diberikan untuk pengeluaran barang yang L/C nya belum dibayar penuh oleh importir.
Memberikan jasa-jasa di Pasar Modal
Jasa bank yang diberikan dalam rangka mendukung kelancaran
transaksi di pasar modal antara lain: Penjamin emisi
(underwriter)Penjamin (guarantor)Wali amanat (trustee)Perantara
perdagangan efek/pialang (broker)Pedagang efek (dealer)
Perusahaan pengelola dana (investment company)
Menerima setoran-setoran
Setoran atau pembayaran yang biasa diterima oleh bank antara lain:
Pembayaran Listrik, Pembayaran telepon, Pembayaran pajak,
Pembayaran uang kuliah, Pembayaran rekening air, Setoran ONH
Melakukan Pembayaran
Gaji, Pensiun, Bonus, Hadiah, Deviden
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
SIMULASI BANK MINI
nti dari tugas dari Customer Service adalah melayani nasabah secara baik.
Pelayanan prima yang diberikan untuk mendengar keluhan serta masalah yang dialami oleh
nasabah. Tidak hanya mendengar saja, diwajibkan bahwa seorang Customer Service harus
mampu memberikan solusi atau mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi oleh nasabah.
Menurut Ikatan Bankir Indonesia, (2014) Teller adalah petugas Bank yang bekerja
di front liner banking hall dan melakukan transaksi langsung dengan nasabah dalam
bentuk penerimaan/penarikan baik berupa transaksi tunai/non tunai dan melakukan
pembukuan ke dalam sistem Bank
Dalam penetapan sistem teller terdapat beberapa jenis teller sebagai
berikut:
1. Corporate Teller : Teller yang hanya melaksanakan pembayaran kepada dan menerima setoran dari
nasabah perusahaan.
2. Individual Account Teller: Jenis teller ini adalah teller yang hanya melaksanakan pembayaran kepada
dan menerima setoran dari nasabah perorangan.
3. Non Cash Teller : teller yang hanya melaksanakan penerimaan setoran nontunai.
4. Foreign Exchange Teller : Teller yang hanya melaksanakan pembayaran dan menerima setoran tunai
valuta asing.
5. Local Currency Teller : Teller yang melaksanakan pembayaran dan penerimaan setoran tunai dalam mata
uang negara setempat.
6. Express Teller : Express teller merupakan teller yang hanya melaksanakan pembayaran tunai di bawah
nilai nominal tertentu. Dalam hal ini rekening giro nasabah secara otomatis dianggap cukup untuk meliput
cek yang bersangkutan.
7. Mixed Transaction Teller : Teller yang melaksanakan segala macam jenis transaksi.
8. Special Teller : Teller yang hanya melaksanakan pembayaran dan penerimaan setoran dengan nilai
nominal yang sangat besar
Tugas dan tanggung jawab teller adalah sebagai berikut:
1. Menjalankan segala peraturan atau ketentuan dan prosedur yang telah digariskan oleh manajemen bank
atau Bank Indonesia.
2. Memonitor kegiatan pelayanan kas dan menjamin arus kerja dan arus dokumen.
3. Menjaga mutu pelayanan tetap tinggi.
4. Menerima modal awal untuk membuka transaksi dari kepala operasional.
5. Menghitung jumlah modal awal.
6. Meneliti dan melegalisir hasil - hasil kerja rutin kegiatan kas sebelum diajukan ke bagian akuntansi.
7. Memelihara alat likuiditas bank dan memberikan laporan kepada manajer.
8. Menghitung penerimaan atau pembayaran tunai dari atau kepada nasabah secara terperinci berdasarkan
surat berharga yang berlaku.
9. Melakukan pencatatan dalam buku tentang hal-hal yang menyangkut kegiatan kas .
1. Hard skill : merupakan keahlian yang terlihat. Untuk bekerja di posisi ini, kamu mesti punya
beberapa keahlian seperti hitung cepat, serta kemampuan berbahasa asing (Inggris) baik
verbal maupun non verbal yang baik. Karena nanti pasti akan menemui nasabah yang merupakan
Warga Negara Asing. Sehingga agar tidak mengecewakan dan membuat citra buruk Bank, perlu
punya keahlian ini.
2. Soft skill Kemudian masalah soft skill yang perlu dimiliki oleh seorang pegawai Teller Bank
adalah :
a. Ramah dan Sopan : Karena nanti akan berhadapan dengan nasabah setiap harinya, maka perlu
punya sikap yang ramah dan sopan kepada orang lain karena ini juga berdampak pada citra
Bank itu sendiri
b. Komunikasi : Dalam hal komunikasi, Teller Bank harus punya kemampuan yang baik. Bisa
berbicara dengan jelas dan tidak membuat nasabah menjadi bingung. Karena ketika nanti
menjelaskan kepada nasabah, perlu komunikasi yang baik
c. Sabar dan ulet : Seorang Teller Bank harus sabar dan mempunyai keuletan atas ketelitian
yang tinggi, karena nanti akan berhadapan dengan uang yang jumlah tidak sedikit sehinggi
perlu teliti. Dan jangan sampai mudah emosi, harus sabar
1. Mengenal nasabah : Nasabah adalah bagian vital dunia perbankan karena itu wajib hukumnya bagi
kita sebagai karyawan untuk memberikan yang terbaik kepada mereka. Agar kita dapat memberikan
pelayanan yang prima, kita harus mengenal karakteristik mereka dengan baik. Tipe-tipe nasabah
bermacam-macam, beberapa diantaranya dapat disebut seperti tipe pemimpin, tipe pembujuk, tipe
penyabar, tipe pendiam, tipe hati-hati, dan tipe bebas, masing-masing tipe ini harus dekat dengan
metode yang berbeda sesuai dengan tipe yang nasabah tersebut miliki.
2. Mengetahui kemauan nasabah : Sebagai karyawan bank Teller harus memahami sebenarnya apa saja
kemauan nasabah. Teller harus berprinsip bahwa calon nasabah yang datang akan menjadi nasabah
setia pada Bank. Tunjukka kepadanya bahwa bank adalah bank yang dapat memenuhi keinginannya
sehingga tidak mudah berpaling kepada bank lain
3. Menginformasikan produk-produk bank : Menjadi kewajiban karyawan bank untuk selalu
memperkenalkan produk-produk miliknya kepada nasabahnya. Setiap bank biasanya gencar
mempromosikan dirinya, apalagi kalau ada produk terbaru. Promosi dilakukan dimana saja, tujuannya
agar masyarakat lebih cepat mengenal sehingga diharapkan mereka legih tertarik untuk membeli
produknya.
4. Tidak memaksakan kehendak : Dalam melayani nasabah Teller harus menghindari kesan memaksakan
kehendak. Teller bukan pedagang kaki lima yang suka menarik-narik tangan konsumen atau membujuk
dengan setengah memaksa orang untuk membeli barang dagangan. Karna karyawan Bank harus
memiliki etika tinggi dalam memberikan pelayanan kepada nasabah
5. Luwes dalam melayani : Bersikap luwes merupakan salah satu etika pergaulan yang harus Teller
pahami dengan betul. Sebagai karyawan Teller harus mampu bersikap luwes dalam melayani nasabah.
Itulah pentingnya kenapa harus mengenal karakteristik nasabah dengan baik disamping mengetahui
apa saja keinginan nasabah. Kalau kita bersikap luwes dalam melayani nasabah, nasabah akan merasa
senang dan membutuhkan keakraban antara Teller dengan nasabah
6. Melayani sampai tuntas : Nasabah bisa diibaratkan air bagi ikan. Ikan tidak mungkin bisa bertahan
hidup tanpa air. Sebagai karyawan bank Teller harus menjaga agar ‘air’ itu selalu jernih sehingga
memungkinkan bagi ‘ikan’ untuk berkembang biak dengan sebaik-baiknya. Teller harus bisa
meningkatkan volumenya sehingga Teller bisa lebih leluasa untuk bergerak.
7. Menjamin rahasia nasabah : Menjadi kewajiban pihak perbankan untuk menjaga kerahasian
nasabahnya. Kerahasianan ini akan menjamin rasa aman nasabah menyimpan uangnya dan
menggunakannya tanpa merasa takut mendapat ancaman dari pihak lain. Bank harus mampu
meyakinkan nasabahnya bahwa uangnya terjamin dan aman dari intervensi pihak manapun.
8. Melayani dengan wajah ceria dan senyum : Sebagi karyawan bank yang punyak nilai plus dibanding
institusi dan instansi lain , Teller mestinya memahami betul apa itu politik senyum. Seyum bagi
karyawan bank menjadi wajib hukumnya, dalam arti hilangnya senyum akan mengurangi respek publik
kepadanya. Senyum adalah segala-galanya. Itulah kenapa karywan bank harus memiliki bukan saja
kecerdasan intelektual tetapi juga mengimbanginya dengan kecerdasan emosional. Apaun yang
terjadi Teller harus tetap mampu menampilkan wajag ceria dan selalu senyum main kepada nasabah
9. Tidak berperasangka negatif : Selalu berpikir positif merupakan dasar-dasar bagi keryawan bank
dalam melayani nasabahnya. Berpikir positif akan meningkatkan kualitas kemitraan dengan nasabah,
sebaliknya jika pikiran negaif yang dikedepankan akibatnya sunggu datal. Karyawan bank yang masih
suka berpikir negatif kepada nasabahnya berati belum memahami etika profesionalnya dengan baik.
Sama sekali tidak ada manfaat bagi karyawan bank untuk berperasangka buru kepada nasabah atau
rekan kerja yang lain.
10. Tekun mendengarkan keluhan nasabah : Dengan berprinsip berusaha memberi pelayanan yang baik,
maka Teller dituntut untuk bisa bersikap sabar menghadapi keluahan nasabah. Walaupun Teller selau
berusaha semaksimal mungkin, namun tidak selalu pelayanan yang Teller berikan memuaskan mereka.
Dalam hal ini Teller harus bersikap hatihati mungkin apa yang Teller lakukan setidaknya tidak
mengecewakan nasabah.
11. Mengucapkan terima kasih : Disamping beberapa etika yang kita kemukakan di atas, terakhir tapi tak
kala pentingnya adalah kebiasaan mengucapkan terimakasih. Teller jangan merasa berat untuk
mengucapkan terimakasih kepada mereka meskipun mereka bukan nasabah yang potensial. Kehadiran
nasabah di bank Teller sudah merupakan keuntungan tersendiri meskipun nasabah datang tidak
membawa uang. Ucapan terimakasih dengan wajah ceria dan senyum manis merupakan jurus memikat
yang ampuh bagi untuk menaklukan hati nasabah
Satuan pengamanan (Satpam)
Tugas satuan pengamanan (satpam) dalam memberikan pelayanan sangat
mempengaruhi kualitas pelayanan perusahaan secara keseluruhan. Satpam yang
bertugas melindungi seluruh asset perusahaan juga berkewajiban melindungi
keamanan nasabah.
Sarana dan Prasarana
Kenyamanan ruangan, peralatan (untuk bank kita kenal dengan nama banking hall),
tempat ibadah, toilet, parker, Automatic Teller Machine (ATM) untuk nasabah,
kualitas produk, ragam produk, isi, kemasan, harga, promosi.
Pengertian pelayanan prima diartikan sebagai layanan yang memberikan keramahan
dan kejelasan yang benar-benar jelas. Layanan prima memang tak lepas dari yang
namanya kepuasan pelanggan. Jadi secara umum ini berarti pelayanan yang akan
memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi pelanggan
a. Kredit Produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan
barang dan jasa. Sebagai contoh kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang.
b. Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang
dihasilkan, karena memang digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. Contoh kredit untuk perumahan.
c. Kredit perdagangan
Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan
dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier atau agen – agen
perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. Contoh kredit ekspor dan impor.
3. Dilihat dari segi jangka waktu
a. Kredit pertanian merupakan kredit yang dibiayai untuk sector perkebunan atau pertanian rakyat. Sektor usaha
pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang.
b. Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang kambing atau
sapi.
c. Kredit industri yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menengah atau besar.
d. Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya dalam jangka panjang seperti tambang emas.
e. Kredit pendidikan merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau
dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa.
f. Kredit profesi diberikan kepada para profesional seperti dosen, dokter atau pengacara.
g. Kredit perumahan yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian perumahan
h. Dan sector – sector lainnya
Proses pemberian kredit merupakan rangkaian tahapan yang bersifat terintegrasi secara end to end yang
harus dilalui dimulai dengan insisasi kedit, evaluasi, persetujuan, monitoring,
dan penyelesaian kedit bermasalah
1. Character
Meyakini watak, kemauan/ willingness to pay pemohon untuk membayar kewajiban kepada Bank,
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Pengalaman Usaha
Lama usaha berjalan, pengalaman pemohon/pengurus di bidang usaha, Curiculum vitae
Repayment Capacity
Proyeksi pendapatan dapat mengcover seluruh kewajiban kredit di Bank maupun angsuran kepada pihak
lainnya.
3. Capital
Kondisi asset dan kekayaan yang dimiliki dalam menjalankan usaha
Analisa Keuangan
Laporan Laba Rugi dan Neraca Keuangan, Rasio-rasio keuangan, dan Struktur Modal
Kecukupan Modal (Networth)
Networth : selisih totalaktiva dengan total kewajiban
Debt Service Ratio : 50% pendapatan bersih
Self financing
4. Condition of Economy
Analisi terhadap situasi dan kondisi politik, sosial ekonomi, budaya yang mempengaruhi keadaan
perekonomian pada suatu saat yang dapat mempengaruhi kelancaran usaha.
5.Collateral
Jenis agunan
Jenis agunan pokok dan tambahan
Penilaian agunan
Nilai jual kembali agunan
Kelayakan agunan
Perbankan dalam menyalurkan kreditnya kepada masyarak menggunakan prinsip kehati-hatian agar
terhindar dari risiko kredit yaitu kredit masalah atau pun macet. Oleh karena ini dalam penyaluran
kreditnya perbankan melakukan analisis yang mendalam mengenai pengajuan kredit dari masyarakat.
Adapun anlisis yang dilakukan sebagai berikut:
1. Aspek Legalitas
Identitas
Ijin Usaha
Agunan
2. Aspek Manajemen
Pengalaman
Organisasi
Sistem Layanan Informasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (SLIK OJK) dan Daftar Hitam Nasabah (DHN)
Trade Checking
Community Checking
3. Aspek Teknis Produksi
Kepemilikan Tempat Usaha
Pola Usaha
Kapasitas Produksi
Kontinuitas Bahan Baku
Trade Cheking Supplier
4. Aspek Pemasaran
Kondisi Persaingan & Strategi
Ketergantungan terhadap Buyer pembeli
Trade Checking Buyer
Adapun perhitungan dalam analisis kuantitatif sebagai berikut :
(TERLAMPIR)
B. Analisis Laporan Keuangan
Merupakan alat analisis keuangan untuk menilai kinerja suatu usaha/perusahaan berdasarkan
perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (Neraca, Laporan
Laba/Rugi, Laporan Aliran Kas).
1. Rasio Likuiditas
- Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek melalui aktiva
lancar yang dimiliki
- Rasio likuiditas yang harus diperhatikan adalah Quick Ratio, karena aktiva lancar
yang cepat diubah menjasi kas tanpa memperhitungkan persedian barang dagang
2. Rasio Profitabilitas
- Untuk mengukur tingkat efisiensi usaha/perusahaan dalam menghasilkan laba untuk
setiap penjualan yang dilakukan
- Rasio profitabilitas yang wajib diperhatikan adalah Net Profit Margim
(perbandingan total laba bersih dengan total pendapatan perusahaan)
3. Rasio Solvabilitas
- Besarnya aktiva yang didanai hutang(besar beban hutang yang ditanggung
dibandingkan dengan aktiva)
- Rasio solvabilitas yang wajib diperhatikan adalah Debt Service Coverage,
menunjukkan kemmpuan perusahaan untuk memenuhi beban tetapnya dengan
memasukkan unsur pembayaran bunga atau cicilan pokok pinjaman
4. Rasio Aktivitas
- Menilai efisiensi atau efektivitas perusahaan dalam pemanfaatan semua sumber daya
atau asset (aktiva) yang dimiliki
- Rasio aktivitas yang harus diperhatikan adalah Trade Cycle yang menggambarkan
siklus usaha
a. Liquidity Ratio
Harta Lancar
Current Ratio = -------------------- x 100 %
Hutang Lancar
Laba Operasional
Return On Invesment = --------------------------- x 100 %
Total Aktiva
Laba bersih
Return On Equity = -------------------------- x 100 %
Total Modal
Laba Operasional
Sales Margin = -------------------------- x 100 %
Penjualan
Contoh Soal :
Pak Andi mengajukan Kredit Modal Kerja pada Bank Naya sebesar Rp.
200.000.000 dengan Neraca dan Laba Rugi sebagai berikut:
31-Des-20 31-Des-20
(Rp)
AKTIVA
PASSIVA
- -
Nilai Perolehan Tanah dan Bangunan 420.000.000 Hutang Kepada Pihak Lain -
F ATK - -
J. Pajak Penghasilan - -
2. Kasmir
Kasmir memandang working capital sebagai dana yang dipakai untuk melaksanakan kegiatan operasional
perusahaan. Modal ini mewakili besarnya modal yang ditanam di perusahaan dengan bentuk aktiva lancar
atau jangka pendek. Contoh modal kerja yang dimaksud antara lain kas, surat berharga, deposito, dan
piutang.
Dengan demikian periode terikatnya modal kerjanya secara keseluruhan adalah 35 hari, sehingga
perputaran unsur modal kerjanya adalah 360 : 35 x 1 hari = 10 kali.
Apabila pada tahun 2007 perusahaan diperkirakan akan mampu menjual produknya seharga
Apabila pada tahun 2007 perusahaan diperkirakan akan mampu menjual produknya seharga
Rp. 75.000.000.000 maka kebutuhan modal kerjanya:
= Rp 75.000.000.000
10
= Rp 7.500.000.000.
2. Setelah menghitung kebutuhan Modal Kerja maka menetukan kredit yang akan di berikan oleh perbankan.
Asumsi : Kredit yang diberikan oleh perbankan 70%-80% dari kebutuhan modal kerja
Hitung Angsuran secara Flat, Efektif dan Anuitas (KMK pada perbankan biasanya menggunakan perhitungan
efektif)
Jawaban :
Flat : Rp. 476.875.000
Efektif : Rp. 459.120.000
Anuitas : Rp. 476.875.000
2. Flat
Cr : Kredit/Plafond
i : Bunga flat per tahun
A = Cr + Cr x i n : Jangka waktu
A : Angsuran per bulan
12 x n 12
3. Efektif
Cr : Kredit/Plafond
i : Bunga efektif t per tahun
A = (1+i/12)n.12 X Cr x i n : Jangka waktu
(1+i/12)n.12 - 1 12 A : Angsuran per bulan
PT Sentosa mengajukan KMK ke Bank Toyib sebesar Rp 120.000.000 dengan jangka waktu
kredit selama 36 bulan untuk membiayai hutang dagang kepada supplier. Data keuangan PT
Sentosa yang diperoleh adalah laba bersih Rp 65.838.000 dalam satu tahun, beban
penyusutan Rp 3.500.000/th, suku bunga kredit 14% p.a dan kebijakan RPC Bank Toyib
75%
Diminta :
1. Tentukan nilai RPC
2. Tentukan Jumlah Kredit
Diketahui
Ajuan kredit = Rp 120.000.000
Jangka waktu (n) = 36 bulan
Laba Bersih = Rp 65.838.000/th Rp
5.486.500/bln
Penyusutan = Rp 3.500.000/th Rp
291.667/bln
Suku Bunga (r) = 14% p.a. 1,17% per bulan
RPC = Maks 75%
1. Menghitung nilai RPC
RPC = Maks 75% x (Laba Bersih + Penyusutan – Biaya
Pribadi/Prive/Deviden)
a. Al – Musyarakah
Al – Musyarakah merupakan akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk melakukan
usaha tertentu. Masing – masing pihak memberikan dana atau amal dengan kesepakatan
bahwa keuntungan atau risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
Dalam praktiknya mudharabah terbagi dalam dua jenis yaitu mudharabah muthlaqah dan mudharabah
muqayyah. Pengertian mudharabah muthlaqah merupakan kerja sama antara pihak pertama dan pihak
lain yang cakupannya lebih luas. Maksudnya tidak dibatasi oleh waktu, spesifikasi usaha dan daerah
bisnis. Sedangkan mudharabah muqayyah merupakan kebalikan dari mudharabah muthlaqah di mana
pihak lain dibatasi oleh waktu, spesifikasi usaha dan daerah bisnis.
Dalam dunia perbankan al – mudharabah biasanya diaplikasikan pada produk pembiayaan atau pendanaan
seperti pembiayaan modal kerja. Dana untuk kegiatan mudharabah diambil dari simpanan tabungan
berjangka seperti tabungan haji atau tabungan kurban. Dana juga dapat dilakukan dari deposito biasa
dan deposito special yang dititipkan nasabah untuk usaha tertentu.
Contoh untuk kasus ini :
Ny. Pariani hendak melakukan usaha dengan modal Rp 50.000.000,-.
Diperkirakan dari usaha tersebut akan memperoleh pendapatan Rp
10.000.000,per bulan dan modal disediakan seluruhnya oleh Bank
Syariah Manggar. Dari keuntungan ini disisihkan dulu untuk
mengembalikan modal, misalnya Rp 4.000.000,-. Selebihnya dibagikan
antara Bank Syariah Manggar dengan nasabah sesuai dengan
kesepakatan sebelumnya yaitu 60 : 40, sehingga diperoleh (60% x Rp
6.000.000,- = Rp 3.600.000,-) untuk Bank Syariah Manggar dan 40%
(40% x Rp 6.000.000,- = Rp 2.400.000,-) untuk Ny. Pariani.
c. Al – Muza’arah
Al – Muza’arah merupakan kerja sama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dengan
penggarap. Pemilik lahan menyediakan lahan kepada penggarap untuk ditanami produk pertanian
dengan imbalan bagian tertentu dari hasil panen. Dalam dunia perbankan kasus ini diaplikasikan
untuk pembiayaan bidang platation atas dasar bagi hasil panen.
Pemilik lahan dalam hal ini menyediakan lahan, benih dan pupuk. Sedangkan penggarap menyediakan
keahlian, tenaga dan waktu. Keuntungan diperoleh dari hasil panen dengan imbalan yang telah
disepakati.
d. Al – Musaqah
Al – Musaqah adalah bagian dari Al – Muza’arah yaitu penggarap hanya bertanggung jawab atas
penyiraman dan pemeliharaan dengan menggunakan dana dan peralatan mereka sendiri. Imbalan
tetap diperoleh dari persentase hasil panen pertanian. Jadi tetap dalam kontek adalah kerja sama
pengolahan pertanian antara pemilik lahan dengan penggarap.
Bai Al – Murabahah merupakan kegiatan jual beli pada harga pokok dengan tambahan
keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini penjual harus terlebih dahulu
memberitahukan harga pokok yang ia beli ditambah keuntungan yang diinginkannya.
Contoh harga pokok barang “Gunung Pelawan” Rp 100.000,- Keuntungan yang
diharapkan adalah sebesar Rp 5000,- sehingga harga jualnya Rp 105.000,-. Kegiatan
Bai Al – Murabahah ini baru dilakukan setelah ada kesepakatan dengan pembeli, baru
kemudian dilakukan pemesanan. Dalam dunia perbankan kegiatan Bai Al – Murabahah
pada pembiayaan produk barang – barang investasi baik dalam negeri maupun luar
negeri seperti Letter of credit atau lebih dikenal dengan nama L/C.
Sebagai contoh :
Ny. Solawati memerlukan sebuah mobil senilai Rp 30.000.000,-. Jika Bank Syariah
Muntok yang membiayai pembelian mobil tersebut, maka Bank Syariah Muntok
mengharapkan suatu keuntungan sebesar Rp 6.000.000,- selama 3 tahun, maka harga
yang ditetapkan kepada Ny. Solawati adalah Rp 36.000.000,-. Kemudian jika nasabah
setuju, maka nasabah dapat mencicil dengan angsuran Rp 1.000.000,-. Per bulan
(diperoleh dari Rp 36.000.000,- : 36 bulan) kepada Bank Syariah Muntok.
Bai As – Salam adalah pembelian barang yang diserahkan kemudian hari,
sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Prinsip yang harus dianut adalah
harus diketahui terlebih dulu jenis, kualitas dan jumlah barang dan hukum
awal pembayaran harus dalam bentuk uang.
Sebagai contoh: seorang petani cengkeh yang bernama Ny. Nuryan Migami
hendak menanam cengkeh dan membutuhkan dana sebesar Rp 200.000.000,-
untuk satu hektar. Bank syariah Blinyu menyetujui dan melakukan akad di
mana Bank Syariah Blinyu akan membeli hasil cengkeh tersebut sebanyak 10
ton. Dengan harga Rp 200.000.000,- selama 1 tahun. Pada saat jatuh tempo
petani harus menyerahkan cengkeh sebanyak 10 ton. Kemudian Bank Syariah
Blinyu dapat menjual cengkeh tersebut dengan harga yang relative lebih
tinggi misalnya Rp 25.000,- per kilo. Dengan demikian, penghasilan bank
adalah 10 ton X Rp 25.000,- = Rp 250.000.000,-. Dari hasil tersebut Bank
Syariah Blinyu akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 50.000.000,- setelah
dikurangi modal yang diberikan oleh Bank Syariah Blinyu yaitu Rp
250.000.000,- dikurangi Rp 200.000.000,-.
Bai Al – Istihna adalah bentuk khusus dari akad Bai As – Salam, oleh karena itu ketentuan dalam Bai Al –
Istihna mengikuti ketentuan dan aturan Bai As – Salam. Pengertian Bai Istihna adalah kontrak penjualan
antara pembeli dengan produsen (pembuat barang). Kedua belah pihak harus saling menyetujui atau
sepakat lebih dulu tentang harga dan sistem pembayaran. Kesepakatan harga dapat dilakukan tawar –
menawar dan sistem pembayaran dapat dilakukan di muka atau secara angsuran per bulan atau di belakang.
Sebagai contoh: PT. Bukit Layang yang bergerak dalam bidang pembuatan dan penjualan sepatu dan
memperoleh order untuk membuat topi anak sekolah dasar (SD) senilai Rp 60.000.000,- dan mengajukan
permodalan kepada Bank Syariah Jebus. Harga per pasang sepatu yang diajukan adalah Rp 85.000,- dan
pembayarannya diangsur selama tiga bulan. Harga per pasang sepatu di pasaran sekitar Rp 90.000,-. Dalam
hal ini Bank Syariah Jebus tidak tahu berapa biaya pokok produksi. PT Bukit Layang hanya memberikan
keuntungan Rp 5.000,- per pasang sepatu atau keuntungan keseluruhan adalah Rp 3.529.412,- yang
diperoleh dari hitungan : Rp 60.000.000,- x Rp 5.000 = Rp 3.529.412,-
Rp 85.000
Bank Syariah Jebus dapat menawar harga yang diajukan oleh PT Bukit Layang dengan harga yang lebih
murah sehingga dapat dijual kepada masyarakat dengan harga murah. Katakanlah misalnya Bank Syariah
Jebus menawar harga Rp 86.000,- per pasang sehingga masih untuk Rp 4.000,- per pasang dan keuntungan
keseluruhan adalah:
Rp 60.000.000,- x Rp 4.000 = Rp2.790.698,-
Rp 86.000
Al – Ijarah (Leasing)
Al – Ijarah merupakan akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran
upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itusendiri. Dalam praktiknya
kegiatan ini dilakukan oleh perusahaan leasing, baik untuk kegiatan operating lease maupun
financial lease.
Al – Wakalah (Amanat) Wakalah atau wakilah artinya penyerahan atau pendelegasian atau
pemberian mandat dari satu pihak kepada pihak lain. Mandat ini harus dilakukan sesuai dengan
yang telah disepakati oleh si pemberi mandat.
Al – Kafalah (Garansi) Al – Kafalah adalah jaminan yang diberikan penanggung kepada pihak
ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Dapat pula diartikan sebagai
pengalihan tanggung jawab dari satu pihak kepada pihak lain. Dalam dunia perbankan dapat
dilakukan dalam hal pembiayaan dengan jaminan seseorang.
Al – Hawalah Al – Hawalah merupakan pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang
lain yang wajib menaggungnya. Atau dengan kata lain pemindahan beban utang dari satu pihak
kepada lain pihak. Dalam dunia keuangan atau perbankan dikenal dengan kegiatan anjak piutang
atau factoring.
Ar – Rahn Ar – Rahn adalah kegiatan menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan
atas pinjaman yang diterimanya. Kegiatan seperti ini dilakukan seperti jaminan utang atau gadai.
BAB 12
USULAN KREDIT
I. Pokok Bahasan
1. Perhitungan Usulan plafond kredit
2. Rencana Anggaran biaya
3. Repayment Capacity (RPC)
V. Metode Pembelajaran
1. Alokasi Waktu Kuliah 1 Sks x 50 Menit : 50 Menit
2. Alokasi Waktu untuk responsi: 3 jam 20 menit
Perhitungan WCTO (Working Capital Turn Over)
Penjualan 605.293.251
a. Pada tingkat penjualan sekarang = = =Rp 304.911.505
Perputaran MK 1,99
b. Peningkatan penjualan YAD = 5% X 304.911.505 =Rp 15.245.575 (+)
320.157.080
c. Kebutuhan Modal Kerja = 3.a + 3.b =Rp
d. Modal Kerja Yang Ada :
- Net Working Capital Rp 78.340.076
=Rp 241.817.004
Kebutuhan Belanja
A = (1+i/12)n.12 X Cr x i
n.12
(1+i/12) - 1 12
Kredit/Plafond
i : Bunga efektif t per tahun
n : Jangka waktu
A : Angsuran per bulan
Repayment Capacity
255.040.000,00
KETERANGAN JUMLAH
Jangka Waktu 48
Kewajiban di Bank/Leasing -
VI.
Petunjuk Pelaksanaan:
Faktor
Sumber Daya
Manusia
Faktor Faktor
data teknis
analisis analisis
1. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)
Analis Kredit dalam hal ini Account Officer (AO) harus
memiliki keterampilan yg bersifat teknis maupun pengetahuan
bersifat teoritis disamping harus mempunyai mental yang kuat.
Syarat – syarat bagi seorang Account Officer :
• Sudah terbiasa dengan formolir analisis dan cara
menganalisis.
• Memiliki pengetahuan tentang pengertian yang tepat
mengenai prinsip-prinsip perkreditan.
• Mengetahui praktik/kebiasaan dalam
perdagangan/perusahaan;
• Mempunyai wawasan luas dalam bidang
kauangan/permodalan, manajemen, akuntansi, dan ekonomi;
• Mempunyai mental yang kuat sehingga tidak mudah
terpengaruh;
Peran Account Officer
Account Officer merupakan Point Of Contact antara bank dengan nasabah yang
harus memelihara hubungan antara nasabah dan wajib memonitor kegiatan usaha
nasabah secara terus-menerus. Di samping itu account Officer (AO) harus mengetahui:
• Ketentuan yang berlaku dan larangan-larangan yang ada atas kredit yang
dimohon. SOP Perkreditan.
• Besar kredit yang diminta dan untuk apa kredit tersebut
dipergunakan;
• Rencana pembiayaan dan pelunasan nasabah serta sumber dana pelunasan kredit
atau cash Flow usaha nasabah;
• Informasi dan data utama yg diperlukan sehubungan dengan kredit yang
diminta.
• Informasi dan data tambahan apa yang perlu dilengkapi.
• Dari mana sumber dan bagaimana cara informassi dan data dimaksud dapat
diperoleh.
2. Faktor Data Analisis
a) analisis kuantitatif;
dengan
b) analisis kualitatif.
SOP
• Investasi
Diperlukan
Data Yang
Konsumtif. Ekspor
/ impor
3. Data mengenai aktivitas yang berjalan.
4. Data mengenai rencana usaha pemohon.
5. Izin rekomendasi.
PRINSIP KEHATI-HATIAN
No. 1/BK/XI/2021
Menunjuk dan menindaklanjuti Surat Permohonan Sdr. Andi tanggal ….Oktober 2021 perihal
Pengajuan Kredit Usaha Rakyat – Kredit Modal Kerja maka dengan ini disampaikan hal-hal
sebagai berikut:
I. INFORMASI UMUM PEMOHON
1. Nama Pemohon : Andi
2. Alamat Pemohon : Jl. Rambutan Ujung No. 22 Ciomas Bogor
3. No. Telp / HP : 08111223331
4. NIK Pemohon : 3123457889000203
5. No. NPWP Pemohon : 78.777.585.7-567.000
6. No. Kartu Keluarga : 3123457889000505
7. Status Perkawinan : Menikah
8. Nama Pasangan : Indah Pelangi
9. NIK Pasangan : 312345788900000
10. Permohonan KUR : Rp 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah)
11. Peruntukan Kredit : Modal Kerja Usaha Spare Part Komputer
12. Alamat Usaha : Gedung Pusat Komputer & Elektronik Bogor
Kios AA Lt 1 No 007 Jl. Pajajaran Raya Indah Bogor 16770
13. Jenis Agunan : Bangunan (Toko Usaha Ybs)
14. Bukti Kepemilikan : - SHMSRS No. 007//I/AA-007/Gedung Pusat Komputer &
Elektronik Blok AA Lantai 1 No. 007 An andi
II. ASPEK MANAJEMEN
II.1. Bidang Usaha
Usaha pemohon bergerak di bidang Spare Part Komputer dikenal dengan nama toko
“Need A Spare Part”
II.2. Pengalaman Usaha
Usaha pemohon merupakan usaha perorangan usaha yang telah dirintis oleh pemohon
selama +/- 10 tahun.
III.3. Pengalaman Perbankan
Pemohon belum pernah mendapatkan kredit produktif
Berdasarkan report SLIK OJK adalah sebagai berikut :
No. Bank Jenis Kredit Plafond Baki debet Kolektibilitas Tgl Jatuh Keterangan
Terendah Tempo
1 Bumi Kartu Kredit Rp. 25.000.000 Rp, 549.314 1 31/12/2025 Aktif
2 RIB Konsumsi Rp. 250.000.000 - 1 31/12/2020 Lunas
Total Outstanding kredit Rp, 549.314
HRG
NO JENIS PEKERJAAN SUB TOTAL
SATUAN JUMLAH
AKTIVA PASSIVA
30 Sept 2021 30 Sept 2021
Aktiva Lancar 266.340.076 Hutang Jangka Pendek 188.000.000
Kas & Bank 1.340.076 Hutang Bank 3.000.000
Piutang Usaha 175.000.000 Hutang Usaha 185.000.000
Pendapatan di Bayar Dimuka - Hutang Pajak -
Persediaan Barang Dagangan 90.000.000
- -
Aktiva Tetap 420.000.000 Hutang Jangka Panjang -
Nilai Perolehan Tanah dan Bangunan 420.000.000 Hutang Kepada Pihak Lain -
NIlai Perolehan Kendaraan
Ertiga 2014 995.000.000 Modal 498.340.076
- Modal Awal 100.000.000
Laba Ditahan 272.552.101
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 125.787.975
Catatan :
Current Ratio posisi 30 September 2021 sebesar 141,67%, hal tersebut mengindikasikan asset
lancar pemohon Mampu menutupi seluruh hutang lancar pemohon. CR pemohon diatas ketentuan
Financial Covenant sebesar 120%.
Quick Ratio pemohon pada tahun berjalan yaitu 30 September 2021 sebesar 52,13%, hal tersebut
mengindikasikan pemohon mampu memenuhi kewajiban lancarnya dari asetnya yang paling likuid
(piutang) karena usaha bergerak di bidang perdagangan yang system penjualan / pembayaran rata-
rata dilakukan melalui pemesanan terlebih dahulu, penawaran spesifikasi dan harga, setelah
spesifikasi dan harga deal, dilakukan pembayaran DP 20-50% sesuai negosiasi, baru setelahnya
dilakukan pelunasan setelah pekerjaan selesai pemasangan.
Dengan laba bersih posisi per 30 September 2021 sebesar Rp. 125.787975,-, namun perbandingan
laba per 31 Desember 2020 sebesar Rp 163.601.513,- menunjukkan adanya kenaikan sebesar
kurang lebih 2 % jika diambil rata-rata bersih perbulan.
IX. Analisa SWOT
Strength
Usaha pemohon telah berjalan +/- 10 th dan sudah memiliki cukup pengalaman di bidang
Spare Part Komputer.
Tempat usaha pemohon milik pribadi dan berada di Gedung Pusat yang mana merupakan
Pusat Komputer & Elektronik, lokasi toko cukup strategis & mudah ditemukan.
Target konsumen adalah masyarakat ritel sekitar wiayah Jabodetabek dan korporasi
Weakness
Tingkat persaingan usaha sejenis sangat banyak, namun untuk pelanggan pemohon sudah
memiliki pelanggan tetap, terutama untuk korporasi.
Pada saat awal-awal pandemi Covid19, penjualan relatif menurun, dan pemohon
meliburkan produksinya karena alasan PSBB/PPKM.
Setelah adanya kebijakan dari pemerintah yang diperbolehkan Mall dan pusat perbelanjaan
di buka pemohon sudah aktif membuka pesanan Kembali dan buka toko, dan sudah mulai
banyak pesanan barang, sesuai dengan adanya beberapa penawaran yang sudah ditawarkan
ke beberapa klien korporasi.
Opportunity
Usaha pemohon yang tergolong merupakan kebutuhan masyarakat di era digital, yang
mana selalu menuntut adanya perkembangan teknologi yang terus berkembang.
Threat
Adanya usaha sejenis yang bisa saja muncul dan mengurangi konsumen
KETERANGAN JUMLAH
Kebutuhan Modal Kerja (berdasarkan WCTO) 241.817.003,80
Usulan Kantor Cabang (sesuai permohonan kredit) 190.000.000,00
Self Financing 51.008.000,00
Share Bank (max. 80%) 79%
Share Debitur (min. 20%) 21%
XI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa yang telah dilakukan maka proyek tersebut dapat
dipertimbangkan untuk disetujui dengan catatan syarat dan ketentuan sebagai berikut :
1. Jenis Kredit : Kredit Usaha Rakyat - Kredit Modal Kerja
2. Plafond Kredit : Rp 190.000.000,- (seratus sembilan puluh juta rupiah)
3. Peruntukan : Modal Usaha Spare Part Komputer
4. Sifat Kredit : Non-Revolving
5. Jangka Waktu : 48 (empat puluh delapan) Bulan terhitung sejak penandatanganan
Perjanjian Kredit (PK)
6. Suku Bunga : 6.00 % Adjustable rate, efektif
7. Perhitungan Bunga : Bunga dihitung pada setiap tanggal 26 bulan yang bersangkutan
dan mulai diperhitungkan satu hari setelah tanggal penarikan
kredit
8. Pembayaran Bunga : Bunga dibayar pada tanggal 26 setiap bulan dan dibayarkan pada
bulan yang bersangkutan dengan tenggang waktu sampai dengan
akhir bulan dengan cara mendebet rekening tabungan debitur di
Bank Naya
9. Denda : 1.5% dari jumlah tunggakan bunga apabila melewati batas
tenggang pembayaran
10. Biaya : - Provisi 0% (minimal Rp 250.000)
- Administrasi 0.25%
- Biaya Notaris terdiri sesuai nilai yang telah dikonfirmasi
dengan Notaris
- Biaya pemasangan Hak Tanggungan sebesar 0.75% dari plafond
kredit.
- Asuransi Jiwa sesuai nilai yang telah di konfirmasi oleh Pihak
Asuransi
11. Pinalti 1% : 1% apabila dilakukan pelunasan dipercepat.
12. Jaminan Kredit : Rusun Hunian dengan Bukti Kepemilikan SHMSRS No.
007//I/AA-007/Gedung Pusat Komputer & Elektronik Blok AA
Lantai 1 No. 007 An Andi
Demikian hasil analisa dan perhitungan ini disampaikan, mohon putusan akhir dan pertimbangan
dari Komite Pemutus Kredit (KPK) sebagai dasar pelaksanaan lebih lanjut.
Bogor, November 2021
I. Tugas
Petunjuk Pelaksanaan:
- Tugas dilaksanakan perkelompok
- Waktu Pengerjaan 1 Minggu
- Tugas ditulis tangan
- Tugas diserahkan pada dosen pengampu
Buatlah Paket Analisis kredit sesuai dengan data keuangan yang ada pada pertemuan 11, 12,
kemudian dipresentasikan pada pertemuan 14.
Laporan Praktek Kerja
ANALISIS PENANGANAN KREDIT BERMASALAH
PADA PT BPR PROFIDANA PARAMITRA
i
ii
iii
MOTTO
“Cita-cita tinggi tidak menjamin seseorang dapat meraih kesuksesan, tetapi yang
sukses pasti memiliki cita-cita yang tinggi” (Andri Wongso)
“If you can’t make it good, at least make it look good” (Bill Gates)
“Janganlah larut dalam satu kesedihan karena masih ada hari esok yang
menyongsong dengan sejuta kebahagiaan”
“Berusaha sekuat kemampuan dengan cara sendiri, akan mendapatkan hasil yang
memuaskan”
iv
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk :
1. Allah SWT. Karena hanya dengan izin dan ridho Nya dapat dibuat dan
selesai pada waktunya. Engkaulah yang memberikan karunia nikmat yang
tak terhingga, melindungiku, dan memberiku pengetahuan untuk
menyusun Tugas Akhir ini.
2. Bapak dan Ibu yang telah berjuang dengan penuh keiklasan, yang telah
memberikan do’a yang telah menyemangati saya serta memberikan segala
kebutuhan yang saya butuhkan.
3. Ibu Inon Lisyorini,SE.,M.Si.,Akt.,CA. yang telah membimbing saya
sehingga dapat terselesaikan Tugas Akhir ini. Serta segenap dosen yang
telah mengajari saya.
4. Keluarga besar PT BPR Profidana Paramitra yang telah membantu
kebutuhan data selama menyusun Tugas Akhir.
5. Untuk saudara saya Ahmad Muntoha yang selalu mendo’akan dan
menyemangati saya.
6. Sahabat-sahabat ku Rista, Febrianasari, Haerunisah, Lestari, dan Narman
yang telah menyemangatiku dan selalu ada disaat saya susah. Dan semoga
kita akan menjadi orang sukses.
7. Orang yang saya sayangi Sofian Alfikri yang selalu menyemangatiku.
8. Bapak dan Ibu seluruh karyawan Fakultas Bisnis dan Informasi
Universitas Teknologi Yogyakarta.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rakhmat dan
Hidayah Nya sehingga penulis mampu menyelasaikan laporan tugas akhir ini
dengan lancar.
Laporan tugas akhir ini merupakan persyaratan untuk dinyatakan lulus dari
Program Studi Diploma 3 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Teknologi Yogyakarta. Laporan ini merupakan hasil pengamatan kerja praktek
yang dilakukan di PT BPR profidana Paramitra. Dalam kerja praktek penulis
mengamati proses analisis kredit dalam pemberian kredit terdapat kredit yang
bermasalah. Untuk itu dalam laporan ini penulis menyampaikan beberapa saran
yang dapat dimanfaatkan oleh manajemen PT BPR Profidana Paramitra.
Penulis mampu menyelesaikan tulisan ini atas bantuan berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terimaksih kepada Kaprodi D3 Akuntansi Bpk.
Suyanto yang telah memberi ijin untuk melakukan kunjungan ke perusahaan. Ibu
Inon Listyorini selaku dosen pembimbing. Selain itu penulis juga mengucapkan
terimakasih tak terhingga pada kedua orang tua. Terimaksih juga penulis
sampaikan kepada saudara, teman-teman serta semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tentunya kebaikan semuanya
mendapatkan imbalan dari Allah SWT.
Laporan tugas akhir ini tentunya merupakan hasil yang sempurna untuk itu
dengan segala kerendahan hati penulis mohon kritik dan saran untuk perbaikan
laporan ini. Serta mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam proses
penulisan hasil akhir laporan ini ada pihak-pihak yang berkenan.
Semoga laporan ini memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.
Yogyakarta, 19 Juli 2017
Penulis
Muntayati
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
BAB I PEDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................4
C. Tujuan ............................................................................................................4
D. Batasan Masalah .............................................................................................4
E. Manfaat ...........................................................................................................5
F. Sistematika Penulisan .....................................................................................5
vii
4. Prinsip Dasar Dalam Pemberian Kredit .................................................40
5. Tujuan Kredit..........................................................................................44
6. Fungsi Kredit ..........................................................................................45
7. Jenis Kredit .............................................................................................46
8. Kredit Bermasalah ..................................................................................48
9. Non Performing Loan (NPL)..................................................................49
10. Penyisihan Penghapusan Asset Produktif ..............................................50
11. Penanganan Kredit Bermasalah ..............................................................50
12. Penyelesaian Kredit Bermasalah ............................................................52
C. Analisis Masalah
1. Prosedur Pemberian Kredit Pada PT BPR Profidana Paramitra ............53
2. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kredit Bermasalah Pada PT BPR
Profidana Paramitra ................................................................................73
3. Perkembangan Kolektibilitas Kredit Bermasalah Tahun 2015 Dan 2016
................................................................................................................75
4. Penanganan Kredit Bermasalah pada PT BPR Profidana Paramitra ......80
BAB I PEDAHULUAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................86
B. Saran .............................................................................................................88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Judul Tabel Halaman
Tabel 3.1 Perbandingan SOP Prosedur Pemberian Kredit dan Realisasi
Tabel 3.2 Tingkat Kolektabilitas Kredit pada
PT BPR Profidana Paramitra Per 31 Desember 2015 72
Tabel 3.3 Tingkat Kolektabilitas Kredit pada
PT BPR Profidana Paramitra Per 31 Desember 2016 72
ix
DAFTAR GAMBAR
Judul Tabel Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT BPR Profidana Paramitra 11
Gambar 3.1 Flowchart Prosedur Pemberian Kredit 63
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Laporan Kegiatan Magang
Lampiran 2 : Surat Keterangan Magang
Lampiran 3 : Hasil Penilaian Magang
Lampiran 4 : Formulir Permohonan Kredit
Lampiran 5 : Contoh Dokumen Laporan Survey
Lampiran 6 : Contoh Perjanjian Kredit
Lampiran 7 : Slip Penarikan
Lampiran 8 : Slip Penyetoran
Lampiran 9 : Contoh Laporan Kunjungan SPI
Lampiran 10 : Rekap Kredit PT BPR Profidana Paramitra per 31 Desember 2015
Lampiran 11 : Rekap Kredit PT BPR Profidana Paramitra per 31 Desember 2016
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
teori dan bukan praktisi. Oleh karena itu, banyak mahasiswa yang pada
persaingan dan munculnya pasar bebas yang tidak dapat dihindari oleh
bangsa Indonesia. Perbankan merupakan salah satu dunia usaha yang juga
1998 bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
1
2
jasa yang telah diberikan serta bunga pinjaman yang disalurkan. Semakin
usaha mikro, kecil dan menengah agar dapat berkembang dengan adanya
tambahan modal.
seperti bank umum maupun bank swasta. Penyaluran kredit yang diberikan
pada masalah yaitu resiko kredit yang terdapat kemungkinan kredit yang
pemberian dan analisis kredit yang benar menjadi dasar terhindar dari
yang disepakati.
sehingga perlu upaya penanganan kredit bermasalah yang serius. Selain itu
B. Rumusan Masalah
Paramitra ?
C. Tujuan
tepat.
D. Batasan Masalah
E. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Perusahaan
F. Sistematika Penulisan
yang terdiri dari BAB I, BAB II, BAB III, dan BAB IV
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan segala hal yang terkait dengan perusahaan
perusahaan.
BAB IV : PENUTUP
meningkatkan kinerja.
BAB II
orang.
1. Visi
Menengah.”
7
8
2. Misi
Agar arah dan tujuan pendirian tersebut dapat tercapai maka PT BPR
1. Tabungan
b. Tabungan Taspro
d. Tabungan Profidana
e. Tabungan Sejahtera
f. Tabungan Mitra
2. Deposito
3. Kredit
D. Tempat Kedudukan
1. Kantor Pusat
2. Kantor Kas
3. Kantor Cabang
Gambar 2.1
a. Tugas
rencana kerja.
b. Wewenang
a. Tugas
optimal
b. Wewenang
keseluruhan.
a. Tugas
anggaran.
efisien.
b. Wewenang
undang-undang lainya.
a. Tugas
maupun Eksternal.
perusahaan.
b. Wewenang
a. Tugas
perusahaan.
karyawan.
karyawan.
b. Wewenang
ada.
17
SDM.
a. Tugas
operasional.
maupun operasional.
transaksi harian.
b. Wewenang
a. Tugas
dibawahnya.
b. Wewenang
berlaku.
19
frontliner.
a. Tugas
b. Wewenang
a. Tugas
b. Wewenang
bidang frontliner.
dan tanggungjawabnya.
21
a. Tugas
ditetapkan.
b. Wewenang
komite kredit.
a. Tugas
maupun deposito.
b. Wewenang
a. Tugas
lainnya.
23
pelunasan kredit.
b. Wewenang
a. Tugas
yang disajikan.
b. Wewenang
a. Tugas
b. Wewenang
pemeriksaan.
a. Tugas
b. Wewenang
a. Tugas
perusahaan.
b. Wewenang
a. Tugas
perlengkapannya.
b. Wewenang
a. Tugas
transportasi.
tanggungjawab perusahaan.
b. Wewenang
operasional perusahaan.
operasional perusahaan.
29
a. Tugas
kantor lainnya.
b. Wewenang
1) Membersihkan dan merapihkan seluruh ruangan di lingkungan
kantor.
2) Merawat dan menjaga seluruh barang investaris kantor.
a. Tugas
a) Mengatur parkir.
keluar kantor.
b. Wewenang
dilingkungan kantor.
a. Tugas
b. Wewenang
a. Tugas
berlaku.
b. Wewenang
a. Tugas
b. Wewenang
a. Tugas
b. Wewenang
diberikan.
a. Tugas
kantor.
b. Wewenang
produk-produk simpanan.
a. Tugas
permohonan kredit.
35
b. Wewenang
a. Tugas
b. Wewenang
perikatan kredit.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Aktivitas Magang
sebagai berikut :
3. Merapikan arsip/dokumen
kesehatan bank
5. Melakukan literasi
deposito, dan NPL kantor pusat, kantor cang, dan kantor kas selama 6
tahun.
36
37
B. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Bank
yaitu:
check, credit card, safe deposito box, jual beli surat berharga, dll.
2. Pengertian Kredit
undang Pokok Perbankan NO. 14 tahun 1967 bab 1 pasal 1,2 yang
a. Kepercayaan
b. Kesepakatan
c. Jangka waktu
d. Risiko
e. Balas jasa
tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam
keuntungan bank.
a. Character ( Watak/Kepribadian )
b. Capacity (Kemampuan)
melunasi kewajibannya.
c. Capital ( Modal )
dilihat dari segi mana saja sumber modal yang diperoleh calon
diberikan.
42
d. Colecteral ( Jaminan/Agunan )
calon debitur.
a. Personality
b. Party
c. Purpose
d. Prospect
Yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang apakah
sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang
dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi akan
e. Payment
yang telah diambil dari sumber mana saja dana untuk pengembalian
semakin baik. Sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat
f. Profitability
akan diberikan.
g. Protection
5. Tujuan Kredit
6. Fungsi Kredit
Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh debitur
devisa Negara.
46
7. Jenis Kredit
jangka waktu hingga satu tahun atau tidak lebih dari satu tahun.
d. Cara penggunaan
cara pemakaiannya.
8. Kredit Bermasalah
a. Lancar
c. Kurang lancar
d. Diragukan
e. Macet
nilai rasio NPL maka semakin tinggi kredit yang bermasalah dengan
……(1)
50
ini dibentuk untuk mengatasi risiko kerugian pada bank, maka Bank
A. Pembinaan Kredit
B. Restrukturisasi kredit
angsuran kreditnya.
laba komulatif.
negeri.
C. Analisis Masalah
berikut:
perorangan.
a) Fotocopy KTP
sebagai berikut :
dengan lengkap.
sebagai berikut :
Setelah proses analisa kredit selesai dibuat oleh Account Officer, maka
debitur.
ditolak.
Officer (AO) dan kepala bagian kredit. untuk plafon 20 juta sampai
57
dengan 100 juta harus mendapat peretujuan dari direksi. Dan untuk
komisaris.
dan benar.
kredit.
daftar debitur.
debitur.
kunjungan debitur.
angsuran.
1) Pengajuan Kredit
2) Analisis Kredit
telah didapat pada waktu survey lapangan. Setelah itu analisa kredit
3) Persetujuan Kredit
4) Penandatanganan Kredit
5) Pencairan Kredit
6) Pengawasan kredit
pembinaan kredit.
62
Tabel 3.1
kredit terdapat prosedur yang dilakukan tidak sesuai SOP yaitu dalam
usaha dan agunan yang dijaminkan calon debitur. Serta tidak mencari
sebagai berikut :
5) AK : Analisa Kredit
66
6) PK : Perjanjian Kredit
7) JA : Jadwal Angsuran
8) SP : Slip Pencairan
2) Buku besar
Gambar 3.2
Keterangan :
Keterangan :
AK : Analisa Kredit
69
Keterangan :
Keterangan :
PK : Perjanjian Kredit
JA : Jaminan Kredit
SP : Slip Pencairan
71
72
73
Profidana
faktor. Faktor- faktor tersebut dapat disebabkan oleh pihak bank atau
melunasi hutangnya.
1) Bencana Alam
biaya operasioanl usaha debitur juga semakin naik dan bank juga
dan 2016
Performing Loan (NPL). Semakin tinggi nilai rasio NPL maka semakin
Tabel 3.1
Lancar Rp27.586.594.671 -
Tabel 3.2
Lancar Rp34.966.990.672 -
= 4,03%
= 4,2%
b. PPAP khusus
Dari data diatas dapat dihitung PPAP yang dibentuk oleh PT BPR
= Rp137.932.973
PPAP khusus
= Rp12.100.125
= Rp16.268.925
= Rp157.712.271
= Rp174.834.953
79
PPAP khusus
= Rp858.291
= Rp6.743.461.
= Rp303.110.893
pada tahun 2015 sebesar 4,03% dan pada tahun 2016 sebesar 4,2%. Pada
tahun tersebut rasio NPL meningkat sebesar 0,17% ini berati tingkat kredit
bermasalah meningkat.
meningkat. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kredit bermasalah pada
maka akan menurunkan kualitas asset yang dimiliki oleh bank. Oleh sebab
1. Pembinaan kredit
sebagai berikut :
b. Kolektibilitas diragukan
kreditnya.
c. Kolektibilitas macet
tunggakannya.
jaminan.
2. Restrukturisasi kredit
direstrukturisasi.
yang berwenang.
melunasi hutangnya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
bermasalah.
beberapa faktor yaitu faktor intern dari pihak bank, faktor intern dari
pihak bank.
sebesar 4,03% dan 4.2% ditahun 2016. Rasio NPL meningkat 0,17%
86
87
rasio maka kredit yang bermasalah semakin tinggi dan risiko kerugian
pada bank juga semakin tinggi. Meskipun nilai rasio NPL masih wajar
bermasalah melalui AYDA atau lelang dan hapus tagih atau hapus
buku.
88
B. Saran
disebabkan oleh faktor dari sisi debitur dan dari sisi bank. Oleh karena
dikeluarkan.
DAFTAR PUSTAKA