Anda di halaman 1dari 5

Sumber : https://www.ocbcnisp.

com/id/article/2022/05/27/lembaga-keuangan-adalah
Lembaga keuangan adalah lembaga yang menyediakan jasa di bidang keuangan.
Sistem perekonomian ditunjang oleh berbagai aspek. Untuk mempermudah kegiatan transaksi keuangan, pemerintah menyediakan
fasilitas kebutuhan tersebut melalui lembaga keuangan non bank maupun bank. Lembaga keuangan adalah lembaga yang memberikan
fasilitas serta produk di bidang keuangan.
Apa perbedaan lembaga keuangan bank dan non-bank? Dalam artikel ini, Sobat OCBC akan mengetahuinya beserta fungsi, peran,
sampai pada bahasan lembaga keuangan mikro. Simak selengkapnya!
Pengertian Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah badan resmi yang bertugas menyediakan produk serta fasilitas dalam bidang keuangan, dan juga memutar
arus uang di sistem perekonomian. Pada umumnya tugas lembaga keuangan adalah mencakup proses mengumpulkan dana dari
masyarakat, lalu menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Namun ada juga yang hanya salah satunya.
Dalam kegiatan usahanya, lembaga keuangan biasanya mendapat keuntungan berbentuk bunga atau persentase. Karena berurusan
dengan dana serta perputaran uang, lembaga keuangan umumnya diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah.
Secara umum, terdapat beberapa bentuk lembaga keuangan seperti perbankan, credit union, aset manajemen, pialang saham, building
society (sejenis koperasi di Inggris), modal ventura, asuransi, koperasi, dana pensiun, dan lainnya. Di Indonesia sendiri, lembaga
keuangan dibagi menjadi dua jenis yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank.
Fungsi Lembaga Keuangan
Fungsi lembaga keuangan adalah salah satunya sebagai perantara dari pasar uang dan pemilik modal yang bertanggung jawab
menyalurkan dana dari para investor untuk perusahaan yang memerlukan suntikan dana. Di luar itu, berikut beberapa fungsi lembaga
keuangan:

 Mengumpulkan dana dari masyarakat dengan bentuk simpanan lalu menyalurkannya kembali pada masyarakat dalam bentuk
pinjaman. Atau dapat dikatakan bahwa lembaga keuangan memutar dana dari kalangan yang memiliki dana berlebih kepada
yang kekurangan.
 Memberi pengetahuan dan informasi. Sebagai pihak yang ahli dalam aspek ekonomi, lembaga keuangan memiliki tugas
menggunakan pengetahuannya untuk kepentingan nasabah. Selain itu, lembaga keuangan juga wajib menyebarkan informasi
bermanfaat yang dapat berguna untuk nasabahnya.
 Melancarkan pertukaran barang dan jasa lewat uang serta instrumen lainnya seperti kredit.
 Menciptakan dan memberikan likuiditas.
Jenis-Jenis Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan di Indonesia terbagi menjadi dua, sesuai bentuk serta fungsi dari lembaganya. Berikut jenis-jenis lembaga
keuangan adalah:
1. Lembaga Keuangan Bank
Jenis-jenis lembaga keuangan yang pertama adalah lembaga keuangan bank atau depository financial institution. Artinya adalah
lembaga perantara keuangan dimana memiliki wewenang menerima serta menghimpun simpanan dana, meminjamkannya, sampai
menerbitkan nota bank.
2. Lembaga Keuangan Non-Bank
Jenis berikutnya adalah lembaga keuangan non-bank (non-depository financial institution), atau disebut juga dengan Lembaga
Keuangan Bukan Bank (LKBB). Yaitu lembaga keuangan yang menjalankan proses penghimpunan dana melalui cara mengeluarkan
surat-surat berharga.
Proses penyaluran surat berharga kepada masyarakat bisa secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan lembaga keuangan jenis ini
ialah untuk mendanai investasi perusahaan dan menjadi bagian dalam pengembangan pasar modal dan pasar uang. Selain itu juga
berfungsi sebagai pendorong pasar modal serta menopang modal usaha mikro kecil dan menengah.
Contoh Lembaga Keuangan
Sesuai dengan jenisnya, lembaga keuangan memiliki banyak contoh, baik dari instansi negara sampai perusahaan. Beberapa contoh
lembaga keuangan adalah:
Contoh Lembaga Keuangan Bank

 Bank Sentral
 Bank Umum
 Bank Perkreditan Rakyat
Contoh Lembaga Keuangan Non Bank

 Perusahaan Sewa Guna (leasing) atau Multifinance


 Pasar Modal (Bursa Efek)
 Perusahaan Modal Ventura
 Koperasi Simpan Pinjam
 Perusahaan Asuransi
 Pegadaian
 Perusahaan Dana Pensiun
 Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
 Baitul Mal wat Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro berbasis syariah
Peran Lembaga Keuangan
Semua lembaga yang beroperasi dalam sektor keuangan tentu memiliki peran penting serta manfaat untuk perekonomian dan
masyarakat secara luas. Secara umum dalam jalannya perekonomian, peran yang dijalankan oleh lembaga keuangan adalah menjadi
fasilitator terselenggaranya aktivitas ekonomi sehari-hari.
Sebagai contoh misalnya bank sentral berperan mencetak uang rupiah, bank umum menerbitkan cek, serta lembaga keuangan lainnya
turut berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi secara rutin. Selain itu, beberapa peran lembaga keuangan adalah:
1. Penyalur Likuiditas
Pertama, peran lembaga keuangan adalah sebagai badan penyalur likuiditas. Likuiditas sendiri artinya kemampuan untuk mendapatkan
dana berupa uang tunai ketika diperlukan. Dengan adanya lembaga keuangan yang memiliki peran ini, maka akan menghilangkan
kekhawatiran publik perihal ketersediaan uang tunai yang berputar di masyarakat.
2. Transaksi Keuangan
Berikutnya, peran penting lembaga keuangan adalah menopang jalannya transaksi keuangan. Dengan adanya lembaga keuangan,
aktivitas bisnis dan ekonomi lainnya dapat berjalan dengan mudah serta tetap terjamin keamanannya. Penyediaan jasa transaksi
memberi kemudahan bagi setiap orang untuk menjalankan kegiatan ekonominya.
3. Pengalihan Aset
Selanjutnya peran lembaga keuangan adalah sebagai lembaga yang bermanfaat untuk melakukan pengalihan aset. Proses pengalihan
aset ini bisa dilakukan melalui cara peminjaman dana dari tabungan kalangan masyarakat kepada pihak lain, kemudian dikelola dalam
jangka waktu tertentu.
Sumber : https://www.jurnal.id/id/blog/lembaga-keuangan-2/
Sebagai informasi, ada banyak pengertian lembaga keuangan, baik pengertian secara formal maupun menurut para ahli. Pengertian
lembaga keuangan disebutkan dalam Pasal 1 UU No. 14 Tahun 1967 diganti UU No. 7 Tahun 1992.Undang-undang tersebut
menjelaskan bahwa lembaga keuangan adalah suatu badan usaha atau lembaga yang aktivitasnya menarik dana dari masyarakat dan
kemudian menyalurkan ke masyarakat.
Selain itu, ada pula pengertian menurut Kep. SK Menkeu RI No. 792 Tahun 1990 yang menyebutkan bahwa lembaga keuangan adalah
semua badan usaha yang berada di suatu bidang keuangan yang melakukan suatu penghimpunan dana, menyalurkan ke masyarakat,
dan yang paling utama memberikan biaya untuk investasi pembangunan.
Dengan demikian, lembaga keuangan adalah seluruh lembaga yang bergerak di bidang keuangan dengan aktivitas menghimpun dan
menyalurkan dana kepada masyarakat, serta berperan penting dalam pembangunan dan investasi.
Definisi Lembaga Keuangan
“Lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menanamkannya dalam bentuk aset keuangan lain, misalnya kredit, surat-
surat berharga, giro, dan aktiva produktif lainnya; yang termasuk dalam lembaga keuangan adalah bank dan lembaga keuangan
nonbank (financial institution).” Otoritas Jasa Keuangan
“Badan di bidang keuangan yang bertugas menarik uang dan menyalurkannya kepada masyarakat.” Kamus Besar Bahasa Indonesia
Apa itu Lembaga Keuangan?
Lembaga keuangan adalah lembaga yang memberikan fasilitas dan produk di bidang keuangan serta memutar arus uang dalam
perekonomian. Umumnya kegiatan operasional dari sebuah lembaga keuangan meliputi proses pengumpulan dana dari masyarakat
dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun, pada prakteknya beberapa lembaga keuangan hanya
menjalankan salah satu dari kegiatan operasional tersebut.
Contoh proses pengumpulan dana yang dilakukan oleh lembaga keuangan yang cukup konvensional adalah penyediaan layanan
penyimpanan dana (tabungan) dan contoh dari kegiatan proses penyaluran dana bisa seperti penyediaan jasa pinjaman (kredit).
Pengertian Lembaga Keuangan Menurut Para Ahli
Keraf (2001: 284)
Laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung
jawab yang dibebankan kepadanya.
J.C. Denyern
Laporan adalah suatu alat komunikasi tempat penulis membuat beberapa kesimpulan atau keadaan yang telah diselidiki.
Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo
Laporan adalah setiap tulisan yang berisikan hasil pengolahan data dan informasi.
Fungsi lembaga keuangan bank
1. Tempat penyimpanan uang
Fungsi bank sebagai tempat penyimpanan uang tentu sudah kamu ketahui dengan baik. Hingga saat ini, bank memang menjadi tujuan
utama masyarakat untuk menyimpan dana karena terjamin keamanannya. Apalagi simpanan di bank juga dijamin Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS). Simpanan tersebut tidak hanya berbentuk tabungan, tetapi juga bisa berupa deposito ataupun giro.
2. Menyalurkan kredit/pinjaman
Tidak hanya mengumpulkan dana dari masyarakat, bank juga berfungsi menyalurkannya kepada masyarakat lain yang membutuhkan
dana tersebut. Dana tersebut disalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya, Kredit
Kepemilikan Rumah (KPR), kredit usaha, atau kredit nonagunan. Tujuannya adalah menyejahterakan masyarakat agar tidak terjadi
ketimpangan ekonomi dalam negara.
3. Menyediakan jasa
Salah satu tugas utama bank adalah menyediakan jasa layanan keuangan untuk memudahkan seluruh urusan masyarakat yang
berkaitan dengan transaksi keuangan. Layanan ini beragam jenisnya, mulai dari layanan pembayaran tagihan, penjualan saham dan
valuta asing (valas), hingga pengiriman uang ke luar negeri.
Tidak hanya itu, bank juga harus menyediakan layanan bagi masyarakat yang membutuhkan informasi terkait produk-produk
keuangan yang mereka butuhkan. Artinya, bank juga harus berperan aktif dalam edukasi literasi keuangan masyarakat.
4. Mencetak uang
Fungsi mencetak uang hanya bisa dilakukan bank sentral dalam hal ini adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia adalah satu-satunya
lembaga di Indonesia yang berwenang untuk mencetak uang sah dalam bentuk mata uang rupiah yang sah digunakan untuk transaksi
sehari-hari.
Fungsi lembaga keuangan nonbank
Pada dasarnya, fungsi lembaga keuangan non bank (LKBB) adalah menjadi pengumpul dan penyalur dana guna menunjang
perkembangan pasar uang maupun pasar modal. Ini penjelasan selengkapnya.
1. Menghimpun dana masyarakat
Lembaga keuangan nonbank seperti perusahaan asuransi, leasing, pasar modal, maupun koperasi berfungsi menghimpun dana
masyarakat dengan menerbitkan surat-surat berharga. Fungsi ini memungkinkan masyarakat menyimpan dana dalam bentuk nontunai
yang lebih aman dan terjamin.
2. Memberi pinjaman/kredit
Seperti halnya lembaga keuangan bank, LKBB juga berfungsi untuk memberikan pinjaman atau kredit, baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Perusahaan leasing misalnya, dapat memberikan kredit kepada nasabah yang memungkinkan mereka untuk memiliki
kendaraan. Begitu juga dengan koperasi yang memberikan pinjaman kepada anggotanya. Pinjaman tersebut bisa digunakan untuk
mengembangkan usaha yang dimiliki anggota.
3. Menjadi perantara pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan
Lembaga keuangan nonbank juga bisa menjadi perantara di antara pemilik modal, baik di dalam maupun luar negeri, dengan pihak-
pihak yang membutuhkan modal. Misalnya, perusahaan A bisa memperoleh dana dari investor luar negeri dengan cara menjual surat
berharga berupa saham atau obligasi melalui pasar modal.
Fungsi Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan juga memiliki peran sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam
penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Selain itu, berikut adalah fungsi dari lembaga
keuangan:

 Melancarkan pertukaran produk (barang dan jasa) dengan menggunakan uang dan instrumen kredit.
 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan ke masyarakat dalam bentuk pinjaman. Atau
dengan kata lain, Lembaga Keuangan menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana dan menyalurkan ke pihak yang
kekurangan dana.
 Memberikan pengetahuan dan informasi, yaitu :
a) Lembaga Keuangan melaksanakan tugas sebagai pihak yang ahli dalam analisis ekonomi dan kredit untuk kepentingan pihak
lain (nasabah).
b) Lembaga Keuangan berkewajiban menyebarkan informasi dan kegiatan yang berguna dan menguntungkan bagi nasabahnya.
 Memberikan Jaminan
a) Lembaga Keuangan mampu memberikan jaminan hukum dan moral mengenai keamanan dana masyarakat yang
dipercayakan kepada lembaga keuangan tersebut.
 Menciptakan dan memberikan likuiditas
a) Lembaga Keuangan mampu memberikan keyakinan kepada nasabahnya bahwa dana yang disimpan akan dikembalikan pada
waktu jatuh tempo.
Manfaat Lembaga keuangan
Baik lembaga keuangan bank maupun nonbank, keduanya memiliki peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian.
Pengetahuan ini perlu kamu ketahui agar dapat memanfaatkannya secara maksimal. Ini dia beberapa manfaat lembaga keuangan
beserta dengan keterangannya.
1. Manfaat likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban berupa utang jangka pendek yang ditanggung. Likuiditas juga
dapat digunakan untuk mengukur keuangan atau kekayaan perusahaan. Bagi nasabah lembaga keuangan bank atau nonbank, likuiditas
penting dalam menjamin ketersediaan dana yang bisa ditarik secara tunai atau dipinjam/kredit.
2. Pengalihan aset
Lembaga keuangan juga bermanfaat menjadi wadah untuk pengalihan aset dari pemilik modal. Sebuah lembaga keuangan akan
mengalihkan aset tersebut dengan cara meminjamkan dana dari masyarakat/nasabah kepada pihak lain untuk dikelola dalam kurun
waktu yang telah disepakati.
3. Realokasi pendapatan
Manfaat lainnya adalah menjadi wadah bagi masyarakat untuk melakukan realokasi pendapatan. Dengan begitu, dana yang disimpan
di lembaga keuangan tersebut dapat digunakan sewaktu-waktu oleh nasabah.
4. Kemudahan transaksi
Bayangkan jika tidak ada lembaga keuangan yang tersedia dan seluruh urusan keuangan harus kamu handle sendiri? Tentu sulit dan
memakan waktu, kan? Nah, salah satu manfaat penting lembaga keuangan adanya mempermudah seluruh transaksi keuangan yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Jadi, kamu bisa menghemat banyak waktu dan tenaga untuk mengurus segala sesuatu yang berhubungan
dengan urusan keuangan.
Sumber : https://roboguru.ruangguru.com/forum/jelaskan-bagaimana-hubungan-kelembagaan-antara-bank-indonesia-
otoritas-jasa-keuangan-dan-lembaga_FRM-295JE7JD?action=register&_tracker=forum_detail_lock
Hubungan BI , OJK, LPS dan Menteri keuangan
Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah lembaga yang berperan penting dalam
mengatur stabilitas sistem keuangan. Ketiga lembaga tersebut saling bekerjasama sesuai dengan peranan masing- masing.
Keterkaitan antara Bank Indonesia, OJK, dan LPS adalah koordinasi antar lembaga, dimana OJK berperan sebagai pengawas terhadap
kegiatan perbankan, dalam melakukan tugas tersebut OJK dapat berkoordinasi dengan Bank Indonesia yang berperan dalam hal
regulasi-regulasi terkait perbankan, kewajiban pemenuhan modal minimum bank ataupun kebijakan penerimaan dana dari luar negeri,
penerimaan dana valuta asing maupun pinjaman komersial luar negeri. Sedangkan LPS berperan sebagai penjamin dan melakukan
likuiditas terhadap bank-bank yang tidak sehat, untuk melindungi para nasabah dari kerugian.
Jadi OJK dan LPS bekerjasama untuk mengawasi kesehatan dan stabilitas perbankan dan siste keuangan dan Bank Indonesia berperan
membuat regulasi/peraturannya.
Sumber :https://www.bi.go.id/id/tentangbi/profil/governance/process.aspx#:~:text=Hubungan%20dengan%20Lembaga
%20Lain&text=Kedudukan%20BI%20juga%20tidak%20sama,%2C%20Pemerintah%2C%20dan%20pihak%20lainnya.
Hubungan dengan Lembaga Lain
Dilihat dari sistem ketatanegaraan Republik Indonesia, kedudukan BI sebagai lembaga negara yang independen, tidak sejajar dengan
lembaga tinggi negara seperti Dewan Perwakilan Rakyat, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Mahkamah Agung. Kedudukan BI juga
tidak sama dengan Departemen karena kedudukan BI berada di luar pemerintahan. Meskipun BI berkedudukan sebagai lembaga
negara independen, dalam melaksanakan tugasnya, BI mempunyai hubungan kerja dan koordinasi yang baik dengan DPR, BPK,
Pemerintah, dan pihak lainnya.
Dalam hubungannya dengan Presiden dan DPR, setiap awal tahun anggaran BI menyampaikan informasi tertulis mengenai evaluasi
pelaksanaan kebijakan moneter dan rencana kebijakan moneter yang akan datang. Khusus kepada DPR, pelaksanaan tugas dan
wewenang setiap triwulan dan sewaktu-waktu bila diminta oleh DPR. Selain itu, BI menyampaikan rencana dan realiasasi anggaran
tahunan kepada Pemerintah dan DPR. Dalam hubungannya dengan BPK, BI wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada
BPK.
Hubungan BI dengan Pemerintah
Hubungan Keuangan
Dalam hal hubungan keuangan dengan Pemerintah, Bank Indonesia membantu menerbitkan dan menempatkan surat-surat hutang
negara guna membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tanpa diperbolehkan membeli sendiri surat-surat hutang
negara tersebut. Bank Indonesia juga bertindak sebagai kasir Pemerintah yang menatausahakan rekening Pemerintah di Bank
Indonesia, dan atas permintaan Pemerintah, dapat menerima pinjaman luar negeri untuk dan atas nama Pemerintah Indonesia.
Namun demikian, agar pelaksanaan tugas Bank Indonesia benar-benar terfokus serta agar efektivitas pengendalian moneter tidak
terganggu, pemberian kredit kepada Pemerintah guna mengatasi deficit spending - yang selama ini dilakukan oleh Bank Indonesia
berdasarkan undang-undang yang lama - kini tidak dapat lagi dilakukan oleh Bank Indonesia.
Independensi dalam Interdependensi
Meskipun Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang independen, tetap diperlukan koordinasi yang bersifat konsultatif dengan
Pemerintah, sebab tugas-tugas Bank Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan-kebijakan ekonomi nasional
secara keseluruhan. Koordinasi di antara Bank Indonesia dan Pemerintah diperlukan pada sidang kabinet yang membahas masalah
ekonomi, perbankan, dan keuangan yang berkaitan dengan tugas-tugas Bank Indonesia. Dalam sidang kabinet tersebut Pemerintah
dapat meminta pendapat Bank Indonesia.
Selain itu, Bank Indonesia juga dapat memberikan masukan, pendapat, serta pertimbangan kepada Pemerintah mengenai Rancangan
APBN serta kebijakan-kebijakan lain yang berkaitan dengan tugas dan wewenangnya. Di lain pihak, Pemerintah juga dapat
menghadiri Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dengan hak bicara tetapi tanpa hak suara. Oleh sebab itu, implementasi
independensi justru sangat dipengaruhi oleh kemantapan hubungan kerja yang proporsional di antara Bank Indonesia di satu pihak dan
Pemerintah serta lembaga-lembaga terkait lainnya di lain pihak, dengan tetap berlandaskan pembagian tugas dan wewenang masing-
masing.
Kerjasama BI dengan Lembaga Lain
Menyadari pentingnya dukungan dari berbagai pihak bagi keberhasilan tugasnya, BI senantiasa bekerja sama dan berkoordinasi
dengan berbagai lembaga negara dan unsur masyarakat lainnya. Beberapa kerjasama ini dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU),
keputusan bersama (SKB), serta perjanjian-perjanjian, yang ditujukan untuk menciptakan sinergi dan kejelasan pembagian tugas antar
lembaga serta mendorong penegakan hukum yang lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai