Anda di halaman 1dari 5

Tugas Sesi 1

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya


Dosen : UMAR MANSUR, S.IP., M.M

1. Sebutkan fungsi-fungsi lembaga keuangan!


Jawaban :
Fungsi Lembaga Keuangan (FI’s):

 Brokerage function → acting as pure broker


Provide: information transaction services → result efisiensi: economies of scale
 Asset transformation function → acting as asset transformer Membeli primary
securities (bonds & saham) dan menjual secondary securities (securities yang
diterbitkan oleh FI dan dijamin oleh primary securities.
Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang
menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini
diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan
ini adalah termasuk perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris), credit
union, pialang saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana
pensiun, pegadaian dan bisnis serupa. Pada umumnya lembaga keuangan ini dibagi
kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank
(asuransi, pegadaian, perusahaan sekuritas, lembaga pembiayaan, dll). Fungsi
lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan
pasar uang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada
perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah
yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari
individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan, sehingga resiko dari para
investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut
dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan. Ini merupakan tujuan utama
dari lembaga penyimpan dana untuk menghasilkan pendapatan.
Namun, fungsi Lembaga Keuangan sendiri cukup berbeda-beda, tergantung dari
jenis lembaganya. Meski begitu, berikut beberapa fungsi Lembaga Keuangan secara
umum. Baik Lembaga Keuangan Bank maupun Non-Bank.
1. Memberikan jaminan keamanan penyimpanan uang
Lembaga Keuangan yang berdiri di bawah hukum Indonesia, tentunya segala
kegiatannya akan diawasi dan aktivitas bisnisnya harus sesuai dengan aturan yang
ada. Salah satu aturannya, yaitu memberikan jaminan moral dan hukum pada nasabah
agar mereka merasa aman dan percaya, bahwa dana yang mereka miliki tersimpan
secara utuh. Kemudian akan dikembalikan saat jatuh temponya tiba, misalnya untuk
tabungan deposito.
2. Memberikan informasi pada nasabah
Masyarakat yang menggunakan jasa Lembaga Keuangan wajib mendapatkan
informasi lengkap tentang produk keuangan yang digunakannya. Melalui Lembaga
Keuangan, nasabah dapat menerima informasi yang telah diberikan dan pengetahuan
sejelas-jelasnya untuk kepentingannya.
Misalnya, saat nasabah ingin mengambil produk KPR, pihak bank wajib memberikan
informasi tentang produk KPR dari A sampai Z. Supaya nasabah paham bagaimana
sistem KPR yang berlaku di sana dan bisa mengikutinya dengan baik.
3. Melancarkan pertukaran produk yang menggunakan kredit dan uang tunai
Lembaga Keuangan pun berfungsi melancarkan jasa pertukaran produk yang
mencakup barang dan jasa menggunakan sistem kredit atau uang tunai. Misalnya,
nasabah yang ingin memiliki rumah dapat melakukan pembayaran melalui KPR lewat
Bank.
4. Sebagai alat transaksi untuk segala kegiatan
Lembaga Keuangan juga berfungsi menyediakan alat transaksi yang bisa digunakan
di mana saja untuk berbagai macam keperluan. Contohnya, seperti transfer antar bank,
pembayaran tagihan harian, hingga ke pembayaran untuk belanja.
5. Memberikan pembiayaan untuk usaha dan kebutuhan konsumtif
Dalam hal ini, Lembaga Keuangan berfungsi menghimpun dana masyarakat dan
kemudian memutarnya kembali, melalui produk pinjaman yang tersedia untuk
pembiayaan sesuai keperluan nasabah.
Masyarakat bisa menggunakan jasa pembiayaan ini sesuai kebutuhan dan harus
memenuhi syarat tertentu terlebih dulu. Misalnya, nasabah yang ingin membuat
usahanya lebih besar, mengajukan pinjaman produktif pada Bank.

2. Sebutkan jenis-jenis lembaga keuangan!


Jawaban :
Lembaga keuangan bank merupakan salah satu jenis dari lembaga keuangan.
Lembaga ini terdiri dari berbagai jenis bank, diantaranya sebagai berikut: 
1. Bank Sentral 
Bank sentral adalah lembaga keuangan yang bertanggung jawab untuk mengawasi
sistem dan kebijakan moneter suatu negara atau kelompok negara, mengatur jumlah
uang beredar, dan menetapkan tingkat suku bunga. Dalam perekonomian modern,
bank sentral biasanya bertanggung jawab atas perumusan kebijakan moneter dan
regulasi bank-bank anggota. Bank sentral secara inheren adalah lembaga non-pasar
atau bahkan anti-persaingan. Meskipun beberapa dinasionalisasi, banyak bank sentral
bukan lembaga pemerintah, sehingga sering disebut-sebut sebagai independen secara
politik. Namun, bahkan jika bank sentral tidak dimiliki secara legal oleh pemerintah, hak-
hak istimewanya ditetapkan dan dilindungi oleh hukum.
2. Bank Umum 
OJK menjelaskan Bank umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara
konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah, dengan kegiatan yang memberikan
jasa dalam transfer pembayaran. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh Bank Umum
adalah menghimpun dana dalam bentuk tabungan atau simpanan, memberikan
pinjaman atau kredit, dan menyimpan surat serta barang berharga. Selain itu, bank
umum juga bertugas untuk membuat dan menerbitkan surat pernyataan hutang. Bank
Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, BRI Syariah, dan
sebagainya merupakan deretan contoh bank umum yang biasanya kamu jumpai di
wilayah atau domisili tempat tinggal kamu.
3. Bank komersial
Bank komersial adalah jenis lembaga keuangan yang menerima deposito,
menawarkan layanan rekening giro, membuat pinjaman bisnis, pribadi, dan hipotek, dan
menawarkan produk keuangan dasar seperti sertifikat deposito (CD) dan rekening
tabungan untuk individu dan usaha kecil. Bank komersial adalah tempat kebanyakan
orang melakukan perbankan mereka, berbeda dengan bank investasi.
4. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Berdasarkan referensi yang diperoleh laman OJK (Otoritas Jasa Keuangan) bahwa
BPR atau Bank Perkreditan Rakyat ialah lembaga keuangan yang menjalankan
aktivitas usaha secara konvensional maupun syariah. Dalam segala aktivitas usahanya,
BPR tidak menyediakan layanan dalam pemindahan dana antara pengirim dan
penerima dana.
Cakupan kegiatan dan fungsi BPR jauh lebih sempit daripada bank umum. Itu karena
BPR tidak diperkenankan untuk menerima simpanan seperti giro, kegiatan valas,
maupun perasuransian. Inilah letak perbedaan antara BPR dengan bank umum.
 Lembaga Keuangan Bukan Bank 
Lembaga keuangan non bank (LKNB) adalah lembaga keuangan yang tidak
memiliki izin perbankan penuh dan tidak dapat menerima simpanan dari masyarakat.
Namun, LKNB memfasilitasi layanan keuangan alternatif, seperti investasi (baik kolektif
maupun individu), pengumpulan risiko, konsultasi keuangan, perantara, pengiriman
uang, dan pencairan cek. Berikut beberapa contoh dari lembaga keuangan bukan bank:
1. Pegadaian 
Lembaga keuangan bukan bank yang satu ini dikenal dengan menawarkan layanan
peminjaman uang kepada masyarakat dengan menyertakan barang atau surat
berharga sebagai jaminan disebut dengan pegadaian. Apabila kamu ingin meminjam
uang ke lembaga ini, kamu wajib menyerahkan suatu barang untuk jadi jaminan
(barang gadai).
Apabila kamu sudah memberikan barang ke pegadaian, kemudian akan mendapatkan
uang pinjaman. kamu boleh menebus kembali barang yang kamu gadaikan. Tentunya
dengan bunga sebagai tambahan biaya. Bunga inilah yang menjadi sumber keuntungan
pihak pegadaian.
2. Pasar Modal 
Lembaga keuangan bukan bank yang memberi pinjaman jangka panjang adalah
pasar modal. Pasar modal merupakan lembaga keuangan bukan bank seperti
perusahaan atau institusi lain yang memerlukan dana dari masyarakat dengan
masyarakat yang memiliki dana untuk diinvestasikan jangka panjang. Dana investasi
tadi umumnya dipakai buat keperluan pengembangan bisnis, ekspansi, penambahan
kapital bisnis, & sebagainya. Kegiatan bisnis yg dilakukan pada pasar kapital mencakup
perdagangan atau jual beli saham & surat berharga lainnya misalnya obligasi,
reksadana, waran, right, surat pernyataan hutang, dan produk derivatif lainnya.
3. Lembaga Asuransi 
Perusahaan asuransi adalah Lembaga Keuangan Bukan Bank yang berfungsi
melindungi nasabah ketika terjadi suatu resiko. Ada berbagai jenis asuransi yang ada di
Indonesia, misalnya, asuransi kesehatan, asuransi perjalanan, asuransi kendaraan,
asuransi jiwa, asuransi pendidikan, serta asuransi kepemilikan rumah dan properti.
Perusahaan ini menghimpun dana melalui premi yang dibayarkan oleh nasabah dalam
jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak yang tercantum
dalam polis asuransi. Asuransi juga dapat mengamankan keuangan pribadi ketika
terjadi hal yang tidak diinginkan.
4. Koperasi Simpan Pinjam 
Koperasi simpan pinjam adalah Lembaga Keuangan Bukan Bank yg menghimpun
dana para anggota koperasi dan menyalurkannya pula baik pada sesama anggota juga
non-anggota. Bunga yg diberikan sang koperasi umumnya lebih akrab daripada bank
atau pegadaian. Di akhir periode, setiap anggota berhak menerima selisih output bisnis
yg diperoleh menurut output bisnis atau pendapatan koperasi pada satu tahun kitab
selesainya dikurangi menggunakan pengeluaran atas aneka macam beban bisnis.

Anda mungkin juga menyukai