Anda di halaman 1dari 17

Bahan Ajar Ekonomi

KELAS X

BANK DAN
INDUSTRI KEUANGAN NON BANK

SMA NEGERI 1 TUNTANG


KABUPATEN SEMARANG
1. IDENTITAS
Mata pelajaran : Ekonomi
Semester :2
Sekolah : SMA Negeri 1 Tuntang
Materi : Bank dan Industri Keuangan Non Bank

3.1 Memahami konsep Bank dan Industri Keuangan Non Bank


4.1 Menganalisis konsep Bank dan Industri Keuangan Non Bank

KOMPETENSI DASAR
PETAKONSEP
A. Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan merupakan badan usaha atau institusi di bidang jasa


keuangan yang bergerak dengan cara menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkannya untuk pendanaan serta dengan mendapatkan
keuntungan dalam bentuk bunga atau persentase. Meski demikian, kegiatan
usaha lembaga ini dapat berupa penghimpunandana saja, menyalurkan dana saja, atau
keduanya sekaligus.

Lembaga keuangan (financial institution) dapat didefinisikan sebagai suatu badan usaha
yang aset utamanya berbentuk aset keuangan (financial assets) maupun tagihan-tagihan
(claims) yang dapat berupa saham (stocks), obligasi (bonds) dan pinjaman (loans),
daripada berupa aktiva riil misalnya bangunan, perlengkapan (equipment) dan bahan
baku.

B. Manfaat Lembaga Keuangan

Setiap lembaga yang bergerak di bidang keuangan memiliki peranan penting dan manfaat
bagi masyarakat dan perekonomian. Beberapa manfaat yang dapat ditemukan antara lain
adalah:
1. Manfaat likuiditas

Manfaat pertama ini berhubungan dengan likuiditas, yaitu kemampuan mendapatkan


uang tunai saat diperlukan. Sehingga tidak akan ada kekhawatiran akan kurangnya
ketersediaan uang tunai yang beredar di masyarakat.

2. Pengalihan aset

Salah satu peran pentingnya adalah sebagai wadah untuk melakukan kegiatan
pengalihan aset. Di sini, lembaga tersebut akan mengalihkan aset dengan cara
meminjamkan dana kepada pihak lain untuk dikelola dalam masa waktu tertentu. Dana
yang dialihkan ini berasal dari simpanan masyarakat yang menabung di lembaga
tersebut.

3. Realokasi pendapatan

Manfaat selanjutnya adalah sebagai wadah untuk melakukan realokasi pendapatan.


Dengan demikian pendapatan yang masuk dan tersimpan di lembaga tersebut dapat
digunakan di masa depan dengan mudah.

4. Kemudahan transaksi

Terakhir, juga memiliki manfaat besar dan peranan yang penting dalam penyediaan
jasa yang mempermudah transaksi keuangan. Dengan adanya lembaga ini,
masyarakat bisa menghemat waktu dan tenaga dalam melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan keuangan.

C. Fungsi Lembaga Keuangan

Setelah memahami definisi dan manfaat lembaga keuangan, maka dapat ditarik
kesimpulan beberapa fungsi dan tujuan lembaga tersebut. Meski demikian, fungsinya
juga cukup berbeda tergantung dari jenis lembaganya. Berikut ini beberapa fungsinya
baik yang merupakan Bank maupun non-Bank.

1. Bank berfungsi

Sebagai lembaga yang menghimpun dana masyarakat dengan cara mengeluarkan


dokumen berharga. Dengan cara ini, dana masyarakat akan lebih aman dan tersimpan
dengan baik.

2. Selanjutnya Bank Menyalurkan

bank akan menyalurkan kembali dana yang sudah terhimpun tersebut dan
menggunakannya untuk pembiayaan, baik di bidang ekonomi maupun pembangunan
dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, dana yang terhimpun tidak akan diam
di tempat melainkan dikelola dan berpotensi menjadi berkembang.

3. Selain itu Bank Memberikan Bantuan Modal Usaha

Bank juga berfungsi untuk memberikan bantuan modal usaha kepada masyarakat atau
perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya. Bantuan modal ini biasanya diberikan
dalam bentuk kredit.
4. Ada pula pegadaian

Merupakan lembaga keuangan non-Bank. Pegadaian didirikan dengan tujuan agar


dapat memberikan pinjaman kepada nasabah namun dengan jaminan berupa barang
atau surat berharga.

5. Selanjutnya, ada pula koperasi

Memiliki fungsi dan tujuan yang mirip dengan bank. Koperasi memberikan jasa simpan-
pinjam kepada anggotanya dengan bunga yang relatif rendah sehingga membebaskan
masyarakat dari rentenir dan dapat mengelola uang secara lebih produktif.

D. Jenis dan Pengertian Lembaga Keuangan Bank

1) Bank Sentral

Jenis lembaga keuangan ini sangat berpengaruh pada perekomian negara dan
sebagai lembaga penetapan instrumen kebijakan moneter di suatu negara.
Bertanggung jawab atas kebijakan moneter guna untuk mengatasi inflasi yang terjadi
dengan melakukan pencadangan kas bank sentral agar bertambahnya perputaran
uang pada masyarakat. Selain itu juga bank sentral bertugas untuk menjaga
kestabilan nilai mata uang, kestabilan sektor industri, kestabilan sektor
perbankan dan kestabilan sektor ekonomi secara menyeluruh. Contoh bank
sentral di Indonesia
ini diberikan kepada Bank Indonesia dengan memiliki kewenangan khusus yang
diatur dalam undang-undang.

2) Bank Umum

Menurut undang-undang no 10 tahun 1998, apakah yang dimaksud dengan bank


umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Dalam meningkatkan perekonomian negeri bank umum melakukan
berbagai jenis kegiatan seperti menghimpun dana dalam bentuk
tabungan, memberikan kredit kepada pebisnis, menerbitkan surat
pengakuan utang, menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga
atau pihak ketiga lainnya. Selain itu bank umum terbagi dalam 2 jenis jenis
bank yakni bank umum devisa dan bank umum non devisa. Bank umum devisa
seperti Bank BRI Agroniaga, Bank BNI Syariah, Bank Bukopin, Bank Bumi Artha, Bank
BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon Indonesia dan lain-lain. Sedangkan bank
umum non devisa seperti Bank BCA Syariah, Bank Bisnis International, Bank Fama
International, Bank Sahabat Sampoerna, Bank Mayora, Bank Panin Syariah, Bank
Pundi Indonesia dan masih banyak lainnya.
3) Bank Perkreditan Rakyat

Bank perkreditan rakyat berawal dari zaman kolonial Belanda yakni awal abad 19 dan
pada saat itu dikenal dengan istilah Lumbung Desa, Bank Desa, Bank Tania tau Bank
Dagang Desa. Hingga 27 Oktober 1988 pemerintah mengeluarkan regulasi perbankan
Undang-undang no 07 tahun 1988 menetapkan bank perkreditan rakyat adalah
bank yang memaksimalkan kegiatan usaha secara konvensional atau
berprinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Sehingga dalam kegiatannya bank perkreditan rakyat
hampir sama dengan kegiatan bank umum seperti menghimpun dana dan
menyalurkan dana dari kepada masyarakat. Akan tetapi bank perkreditan rakyat
tidak diperbolehkan memberikan jasa keuangan dan menerima simpanan giro,
kegiatan valuta asing dan perasuransian. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) ada sekitar 1545 macam BPR yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun
beberapa contoh BPR yang ada di kota Jakarta seperti PT. BPR Pesona Letris
Pratama, PT. BPR Dana Usaha, PT. Daya Artha, PT. BPR Nusantara Bona Pasogit dan
masih banyak lagi.

E. Jenis dan Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank/Non-Bank


1) Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank/Non-Bank

Lembaga Keuangan Bukan Bank, atau yang biasa disingkat sebagai LKBB sangat
berperan penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia. LKBB dengan
semua karakternya, mendorong pergerakan ekonomi, dengan mengoptimalisasi pola
konsumsi. Dengan demikian, tidak ada masalah stagnansi karena pola konsumsi yang
rendah.

LKBB sebenarnya adalah badan usaha atau lembaga yang memiliki aktivitas terkait
keuangan, yang secara langsung maupun tidak, mengumpulkan dana masyarakat.
Sesuai SK Menteri Keuangan RI, LKBB berhak menerbitkan surat berhaga serta
menyalurkan dana yang telah dihimpun untuk berinvestasi pada berbagai usaha atau
perusahaan.

2) Fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank/Non-Bank

Dengan pengertian yang telah dijelaskan di atas, dapat kita simpulkan bahwa LKBB
memiliki banyak aktivitas keuangan. Berbagai aktivitas ini, jika dikembangkan dengan
baik, akan dapat memberikan banyak manfaat untuk berbagai sektor. Berikut ini
adalah fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank yang ada di Indonesia.

1. Tempat Menyimpan Uang

Beberapa jenis LKBB menjadi alternatif tempat menyimpan uang bagi orang yang
tak ingin membuka rekening di bank, atau sekedar ingin memisahkan uang untuk
berbagai kepentingan. Dengan adanya alternatif ini, masyarakat memiliki cara lain
untuk menabung dan mengatur keuangan mereka.
2. Menyediakan Modal

Sama seperti bank yang menyediakan uang untuk dapat dipinjam sebagai modal,
LKBB juga memiliki fasilitas penyediaan modal. Modal ini dapat diakses
perseorangan untuk usaha kecil dan menengah, atau perusahaan-perusahaan
swasta. Tiap lembaga punya kebijakan masing-masing terkait syarat dan
ketentuan penyediaan modal.

3. Pengadaan Kredit

Sebagian LKBB juga menyediakan jasa untuk pembelian barang-barang tertentu


seperti motor, handphone, laptop, mobil dan masih banyak lagi. Dengan kontrak
kredit yang jelas di awal, Anda bisa mengetahui jumlah yang perlu Anda cicil
setiap bulan untuk barang yang dibeli. Pengadaan kredit ini dapat dimanfaatkan
sesuai dengan kesanggupan membayar.

Untuk pengajuan kredit, biasanya para petugas LKBB akan melakukan survey
terlebih dulu. Disetujui atau tidaknya pengajuan Anda, sangat tergantung pada
nominal kesanggupan membayar, jumlah tanggungan, serta reputasi Anda dalam
mencicil kredit sebelumnya.

4. Pengajuan Pinjaman

LKBB juga ada yang memberikan pinjaman, disertai dengan jaminan. Dengan
demikian, Anda dapat menjaminkan harta berharga untuk dinilai, kemudian
dicairkan pinjamannya. Yang patut diperhatikan adalah adanya bunga yang
dikenakan, serta denda bila terlambat membayar. Jika Anda menggunakan
fasilitas ini, baca dengan baik ketentuannya.

5. Pelaksana Kegiatan Keuangan

LKBB dapat melakukan berbagai kegiatan keuangan selain yang telah disebutkan
di atas. Meskipun demikian, semua jenis aktivitasnya harus sesuai dengan
persetujuan dari menteri keuangan Indonesia. Kegiatan keuangan ini nantinya
diharapkan dapat mendorong pembangunan industri dan perkembangan
perekonomian Indonesia.

3) Jenis atau Contoh Lembaga Keuangan Bukan Bank/Non-Bank di


Indonesia

1. Pasar Modal

Definisi pasar modal sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal (UUPM) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran
Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek
yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.

2. Pasar Valuta Asing


Pasar valuta asing atau valas adalah jenis transaksi yang
memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang
negara lainnya. Valuta asing bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang
sah, saat melakukan transaksi ekonomi internasional atau perdagangan
internasional.

3. Asuransi

Perusahaan yang bergerak di bidang asuransi kini sudah sangat banyak.


Asuransi menghimpun dana masyarakat dengan cara menarik premi
dengan jumlah yang telah disepakati pada awal kontrak. Jumlah premi
dan polis asuransi bisa saja berbeda, tergantung dari kesepakatan awal antara
pihak asuransi dan nasabah.

4. Perusahaan Dana Pensiun

Perusahaan-perusahaan tertentu serta lembaga-lembaga, bekerja sama dengan


LKBB ini untuk menyisihkan dan menyimpan sebagian dari gaji karyawan tiap
bulan. Nantinya pada masa pensiun, uang ini akan dikembalikan tiap bulan. Bisa
disimpulkan, perusahaan dana pensiun menyediakan layanan tabungan jangka
panjang.

Contoh dari perusahaan dana pensiun yang paling terkenal adalah PT


Taspen. Namun selain itu sebenarnya ada juga BPJS Ketenagakerjaan, PT Asabri,
DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) dan DPPK (Dana Pensiun Pemberi
Kerja.

5. Pegadaian

Pegadaian adalah satu BUMN yang bergerak dalam bidang penyaluran kredit
dengan hukum gadai. Harapan dari LKBB ini adalah masyarakat tidak akan lagi
terjebak rentenir. Proses yang dibutuhkan untuk pengajuan kredit ini juga tidak
lama. Namun sesuai hukum gadai, ada barang yang harus dijasikan jaminan.

6. Perusahaan Investasi

Perusahaan Investasi adalah lembaga keuangan non-bank yang bergerak dalam


bisnis jual beli sekuritas. Sederhananya, sebuah perusahaan yang mengumpulkan
sumber daya investor untuk menginvestasikannya kembali dalam sekuritas yang
dapat dipasarkan mulai dari saham hingga surat utang hingga instrumen pasar
uang disebut perusahaan investasi. Perusahaan Investasi dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu :
1) Perusahaan Investasi Manajemen Open-End (Reksadana)

Perusahaan ini tidak memiliki batasan pada jumlah unit masalah dana yang
berarti, investor dapat terus membeli atau menebus sahamnya pada nilai aset
bersih saat ini (NAV). Reksa dana Open-end lebih nyaman bagi investor karena
memungkinkan mereka untuk membeli sebanyak mungkin saham yang mereka
inginkan dan dapat dengan mudah menebusnya sesuai dengan keinginan
mereka. Contoh: Bareksa, Bibit, Tanamduit, Welma, dll

2) Perusahaan Investasi Manajemen Tertutup

Perusahaan ini menerbitkan sejumlah saham tetap melalui penawaran umum


perdana. Ini pada dasarnya adalah perusahaan publik yang meningkatkan
jumlah modal tetap melalui penerbitan sejumlah saham yang diperdagangkan
di bursa saham. Di sini, saham terbatas dan karenanya investor tidak dapat
membeli sebanyak mungkin saham yang mereka inginkan dan juga mereka
tidak dapat menjual saham mereka yang ada sebelum berakhirnya skema.
Namun, jika ada investor yang ingin menjual sahamnya, yang sama
diperdagangkan di bursa saham.

3) Perusahaan Investment Trust

Perusahaan investasi memegang portofolio saham, saham, surat utang, dan


instrumen pasar uang lainnya murni untuk tujuan investasi. Seperti, dana ujung
terbuka, sebagian besar dapat dibeli dan dijual langsung dari perusahaan
investasi yang menerbitkan sementara dalam beberapa kasus ini juga
diperdagangkan di pasar sekunder. Unit trust sering memiliki persyaratan
investasi minimum yang rendah dan saham dapat dibeli dan dijual kapan saja
investor inginkan. Contoh: Mirae Asset Sekuritas, BCA sekuritas, MOST, IPOT,
Ajaib, MNC Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan masih banyak lagi.
7. Fintech Pinjaman Online

Fintech sendiri adalah gabungan dari kata financial dan technology yang biasa
diartikan sebagai inovasi teknologi digital untuk mengubah dan mempercepat
berbagai aspek pelayanan dalam jasa keungan. Inovasi dari fintech membantu
masyarakat untuk lebih mudah mendapatkan akses terhadap produk keuangan
dan mempermudah transaksi. Sementara itu, Fintech Lending/ Peer-to-Peer
Lending adalah layanan pinjam meminjam uang dalam mata uang rupiah secara
langsung antara kreditur/lender (pemberi pinjaman) dan debitur/borrower
(penerima pinjaman) berbasis teknologi informasi. Fintech lending juga disebut
sebagai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi (LPMUBTI). Dengan
adanya fintech sekarang tidak harus susah-susah meminjam uang ke Bank karena
sudah bisa menggunakan aplikasi dari fintech pinjaman online. Contoh Fintech
Pinjaman Online Uangteman, Kredit Pintar, Rupiah Cepat, AdaKami, Pinjam Yuk,
Dana Rupiah, dan masih banyak lagi.
8. Lembaga Pembiayaan Leasing

Leasing adalah pembiayaan peralatan atau barang modal suatu


perusahaan yang akan digunakan untuk proses produksi baik secara
langsung maupun tidak langsung. Maksud dari pembiayaan disini adalah jika
anda membutuhkan barang modal untuk usaha atau produksi tertentu misalnya
mobil dapat di sewa atau di beli secara kredit melalui leasing. Pihak leasing dapat
membiayai keinginan anda sesuai perjanjian yang disepakati antara kedua pihak.
Leasing dapat diartikan juga sebagai kegiatan pembiayaan perusahaan dalam
rangka penyediaan barang- barang modal yang dapat digunakan dalam jangka
waktu tertentu. Pembayaran dilakukan secara berkala dan juga bisa menjadi hak
milik perusahaan untuk memperpanjang waktu berdasrkan sisa uang yang ada
dan telah melalui kesepakatan bersama. Jadi leasing adalah suatu perjanjian
antara pemilik leasing (lessor) dan nasabah (lesse), Pihak lessor yang
menyediakan barang yang akan di gunakan oleh lesse sebagai modal. Kemudian
imbalan untuk lessor berupa bayaran sewa oleh lesse dalam waktu tertentu. Contoh
Leasing BCA Finance, Mandiri Tunas Finance, Toyota Astra Finance, Indomobil
Finance, Astra Credit Company (ACC), Adira Finance.
Daftar Pustaka

https://www.harmony.co.id/blog/lembaga-keuangan-pengertian-jenis-fungsi-dan-
contohnya

https://www.akseleran.co.id/blog/lembaga-keuangan/

https://cpssoft.com/blog/akuntansi/pengertian-lembaga-keuangan-bank-dan-
jenisnya/

Anda mungkin juga menyukai