Anda di halaman 1dari 3

LEMBAGA KEUANGAN

PENGERTTIAN LEMBAGA KEUANGAN :

Menurut Wikipedia.org Lembaga keuangan (financial institution) : sebagai suatu badan usaha yang
aset utamanya berbentuk aset keuangan (financial assets) maupun tagihan-tagihan (claims) yang
dapat berupa saham (stocks), obligasi (bonds) dan pinjaman (loans), daripada berupa aktiva riil
misalnya bangunan, perlengkapan (equipment) dan bahan baku.

Menurut Pasal 1 UU No. 14/1967 diganti UU No. 7/1992, Lembaga keuangan adalah suatu badan
atau lembaga yang aktivitasnya untuk menarik hasil dana dari masyarakat yang kemudian disalurkan
kepada masyarakat kembali.

Menurut Kep. SK Menkeu RI no. 792 Th 1990, Lembaga keuangan adalah semua badan usaha yang
berada di suatu bidang keuangan yang melakukan suatu penghimpunan dana, menyalurkan dan
kepada masyarakat yang paling utama dalam memberikan biaya investasi pembangunan.

Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Lembaga keuangan adalah bagian dari
sistem ekonomi yang aktivitasnya sebagai lembaga intermediasi menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan
perekonomian negara.

FUNGSI LEMBAGA KEUANGAN :

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk produk simpanan dengan memberikan suku
bunga deposito kepada masyarakat. Seperti tabungan berjangka, tabungan sekolah, tabungan haji,
deposito, safe deposit box dan produk-produk tabungan lainnya.

b. Menyalurkan dana kepada masyarakat dengan bentuk produk pinjaman dengan menetapkan suku
bunga kredit kepada para kreditor guna untuk meningkatkan perekonomian negara.

c. Membantu perekenomian kerakyatan agar bisa mengatasi masalah ekonomi modern yang sering
dihadapi oleh para pebisnis.

e. Mengatasi inflasi dengan menaikkan cadangan kas bank sentral agar perputaran uang bertambah.

d. Sebagai penyedia jasa-jasa sistem pembayaran seperti bilyet giro, cek, transfer uang, RTGS, kartu
kredit, kliring antar bank sehingga dapat membantu mekanisme pembayaran para pebisnis.

JENIS LEMBAGA KEUANGAN

A. Lembaga Keuangan Bank

1. Bank Sentral

Bertanggung jawab atas kebijakan moneter guna untuk mengatasi inflasi yang terjadi dengan
melakukan pencadangan kas bank sentral agar bertambahnya perputaran uang pada masyarakat.
Selain itu juga bank sentral bertugas untuk menjaga kestabilan nilai mata uang, kestabilan sektor
industri, kestabilan sektor perbankan dan kestabilan sektor ekonomi secara menyeluruh. Contoh
bank sentral di Indonesia ini diberikan kepada Bank Indonesia dengan memiliki kewenangan khusus
yang diatur dalam undang-undang.

2. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Bank umum melakukan berbagai jenis kegiatan seperti :

 menghimpun dana dalam bentuk tabungan,


 memberikan kredit kepada pebisnis,
 menerbitkan surat pengakuan utang,
 menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga atau pihak ketiga lainnya.

Bank umum terbagi dalam 2 jenis jenis bank yakni

 Bank umum devisa : Bank BRI Agroniaga, Bank BNI Syariah, Bank Bukopin, Bank Bumi Artha,
Bank BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon Indonesia dan lain-lain.
 Bank umum non devisa : Bank BCA Syariah, Bank Bisnis International, Bank Fama
International, Bank Sahabat Sampoerna, Bank Mayora, Bank Panin Syariah, Bank Pundi
Indonesia dan masih banyak lainnya.

3. Bank Perkreditan Rakyat

Bank perkreditan rakyat adalah bank yang memaksimalkan kegiatan usaha secara konvensional atau
berprinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Dalam kegiatannya bank perkreditan rakyat hampir sama dengan kegiatan bank umum seperti
menghimpun dana dan menyalurkan dana dari kepada masyarakat. Akan tetapi bank perkreditan
rakyat tidak diperbolehkan memberikan jasa keuangan dan menerima simpanan giro, kegiatan
valuta asing dan perasuransian.

Beberapa contoh BPR yang ada di kota Jakarta seperti PT. BPR Pesona Letris Pratama, PT. BPR Dana
Usaha, PT. Daya Artha, PT. BPR Nusantara Bona Pasogit dan masih banyak lagi.

B. Lembaga Keuangan Bukan Bank

Lembaga keuangan bukan bank atau disingkat dengan LKBB yang aktivitas sama dengan lembaga
keuangan bank namun LKBB tidak boleh menerima dana dari masyarakat berupa bentuk giro,
tabungan dan deposito. Lembaga keuangan bukan bank biasanya menghimpun dana dari
masyarakat dengan mengeluarkan surat berharga atau sertifikat deposito dan memberikan kredit
sebagai dana investasi perusahaan. Adapun beberapa yang tergolong dalam lembaga keuangan
bukan bank, diantaranya sebagai berikut:

1. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang berasaskan
prinsip kekeluargaan dengan skala lebih kecil dari perbankan. Sumber pemasukan koperasi berasal
dari anggotanya dan pinjaman dari lembaga keuangan lainnya sehingga peranan koperasi sangat
membantu dalam memajukan perekonomian kerakyatan.

Adapun beberapa jenis koperasi yang berlaku di Indonesia seperti koperasi unit desa (KUD), koperasi
serba usaha (KSU), dan koperasi pasar. Biasanya koperasi unit desa (KUD) ini komoditas jenis usaha
yang sama dalam satu desa. Koperasi serba usaha (KSU) sama halnya dengan koperasi unit desa
(KUD) akan tetapi kumpulan dari berbagai jenis usaha para anggotanya. Sedangkan koperasi pasar
itu dibentuk dengan anggotanya kumpulan para pedagang di pasar.

2. Pegadaian

Pegadaian adalah salah satu lembaga keuangan bukan bank yang secara resmi mempunyai izin untuk
melaksanakan kegiatan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas
dasar hukum gadai seperti dalam Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150.

Sedangkan berdasarkan Peraturan Pemerintah No 10 tahun 1990, dalam pegadaian adanya laba
yang diperoleh digunakan untuk 55% dana pembangunan semesta, 20% untuk cadangan umum, 5%
untuk cadangan tujuan dan 20% untuk kepentingan dana sosial.

3. Asuransi

Lembaga keuangan bukan bank yang terakhir adalah asuransi dengan adanya perjanjian diantara
dua pihak dimana pihak satu berkewajiban membayar iuran atau premi sedangkan dipihak lain
memberikan kewajiban jaminan sepenuhnya kepada pembayar premi tersebut apabila terjadi yang
menimpa pihak pertama.

Adapun beberapa contoh jenis produk asuransi seperti asuransi pendidikan, asuransi jiwa, asuransi
kesehatan, asuransi kendaraan, asuransi bisnis dan asuransi property.

Anda mungkin juga menyukai