Anda di halaman 1dari 64

Bab 8 LEMBAGA-

LEMBAGA KEUANGAN
Defenisi dan Macam-macam
Lembaga Keuangan
 Lembaga Keuangan dimaksudkan sebagai perantara
pihak-pihak yang kelebihan dana (surplus of funds)
dengan pihak-pihak yang kekurangan dan memerlukan
dana (lack of funds).
 Definisi Lembaga Keuangan menurut Undang-undang
Perbankan No.14 Tahun 1967, pasal 1 ayat b, yang
dimaksud dengan Lembaga Keuangan adalah semua
badan yang melalui kegiatan-kegiatannya di bidang
keuangan menarik uang dari dan menyalurkannya ke
dalam masyarakat. Di dalam UU Perbankan No.7 tahun
1992 tidak dicantumkan definisi tentang Lembaga
Keuangan.
Jenis Lembaga Keuangan

Selama ini bentuk atau jenis Lembaga Keuangan di


Indonesia dibedakan dalam dua jenis, yaitu:

Bank
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Bank
Definisi Bank menurut Undang-undang
yang lama yaitu Undang-undang Pokok
Perbankan N0.14 tahun 1967, Bank
adalah Lembaga Keuangan yang
usaha pokoknya memberikan kredit
dan jasa-jasa dalam lalu lintas
pembayaran dan peredaran uang.
Bank
 Menurut Undang-undang Perbankan yang baru yaitu
Undang-undang No.7 tahun 1992 dan No.10/1998 definisi
Bank adalah:
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Bank
Bank adalah suatu badan yang bertujuan
untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik
dengan alat-alat pembayarannya sendiri
atau uang yang diperolehnya dari orang
lain, maupun dengan jalan
memperedarkan alat-alat penukar baru
berupa uang giral.
Bank
 Bank adalah salah satu badan usaha lembaga keuangan
bertujuan menghimpun dana dan memberikan kredit
serta jasa-jasa. Adapun pemberian kredit itu dilakukan
baik dengan modal sendiri atau dana-dana yang
dipercayakan pihak ketiga, maupun dengan jalan
memperedarkan alat-alat pembayaran berupa uang giral,
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Tugas-tugas Bank secara umum:

1. Menghimpun dana atau tempat


penyimpanan uang masyarakat.
2. Memberi atau menyalurkan kredit
kepada masyarakat.
3. Sebagai perantara dalam lalu lintas
pembayaran.
Menghimpun dana atau tempat
penyimpanan uang masyarakat.

Bank menawarkan cara penyimpanan uang dalam bentuk sebagai:

 Rekening Koran atau giro (Demand Deposit) yaitu simpanan


masyarakat pada bank umum yang setiap saat diminta kembali
atau dipergunakan untuk melakukan pembayaran dengan
mempergunakan cek atau bilyet giro.
 Deposito Berjangka (Time Deposit), yaitu simpanan
masyarakat yang dititipkan ke bank untuk jangka waktu
tertentu, misalnya 1, 3, 6 atau 12 bulan. Dalam artian bahwa
uang tersebut dapat dipergunakan kalau waktu yang ditetapkan
telah tiba atau telah jatuh tempo.
Menghimpun dana atau tempat
penyimpanan uang masyarakat.

Bank menawarkan cara penyimpanan uang dalam bentuk sebagai:

 Tabungan, pada hakekatnya sama dengan Time Deposit, tapi


tabungan mempunyai persyaratan tertentu yang berbeda dengan
Time Deposit.
 Sertifikat Deposito adalah simpanan berjangka atas unjuk,
yang dengan izin Bank Indonesia dikeluarkan oleh bank sebagai
bukti simpanan yang dapat diperjualbelikan atau
dipindahtangankan kepada pihak ketiga, bunganya di bayar
dimuka dalam arti dipotong dari harga nominalnya pada waktu
sertifikat deposito itu dibeli.
Bank sebagai lembaga pemberi
dan penyalur kredit
 Dalam hal ini bank dapat memanfatkan uang yang disimpan oleh
nasabah pada bank tersebut dikarenakan tidak semua orang
sekaligus akan datang beramai-ramai ke bank untuk mengambil
uangnya kembali.
 Pemanfaatan uang tersebut dilakukan dengan menyalurkannya
pada pihak yang membutuhkan kredit atau dibelikan surat-surat
berharga yang menghasilkan bunga.
Bank sebagai lembaga pemberi
dan penyalur kredit
 Pendapatan bank adalah berupa selisih antara bunga simpanan
dengan bunga pinjaman.
 Apabila bank ingin meningkatkan penerimaannya dia harus
memberikan pinjaman sebanyak-banyaknya, tapi ini berarti
likuiditasnya terganggu. Oleh karena itu bank akan selalu
menjaga keseimbangan antara profitabilitas dan likuiditasnya.
Bank sebagai perantara dalam lalu
lintas pembayaran
 Bank bertindak sebagai penghubung antara nasabah
yang satu dengan yang lainnya jika keduanya
melakukan transaksi. Dalam hal ini kedua orang
tersebut tidak secara langsung melakukan
pembayaran tetapi cukup memerintahkan kepada
bank untuk menyelesaikannya. Surat perintah ini
berbentuk cek ataupun bilyet giro.
Bank sebagai perantara dalam lalu
lintas pembayaran
 Di samping itu bank menyelenggarakan jasa-jasanya antara
lain:
1. Sebagai perantara dalam pengiriman uang.
2. Memperjualbelikan valuta asing
3. Bisa menagih uang atas langganan/inkaso.
4. Menawarkan jasa dalam menyimpan barang-barang berharga
5. Sebagai bank garansi.
6. Pembukaan Letter of Credit (L/C)
Jenis-jenis Bank di Indonesia

Berdasarkan Undang-undang Perbankan


No.14/1967 yang lalu Bank di Indonesia
berdasarkan fungsinya yaitu:
Bank Sentral (Bank Indonesia)
Bank Umum
Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)
Bank Tabungan Negara (BTN)
Bank Desa
Jenis-jenis Bank di
Indonesia
Sedangkan sejak diberlakukannya
Undang-Undang No.7/1992 jenis Bank di
Indonesia hanya terdiri dari:
Bank Umum
Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Jenis-jenis Bank di
Indonesia
Berdasarkan Undang-undang No.10/1998 jenis bank tetap dua yaitu
Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Dalam Konstelasi
Perbankan Indonesia saat ini, kepemilikan bank dapat dibedakan
menjadi :
Bank Pemerintah (BUMN)
Bank Swasta Nasional
Bank Pembangunan Daerah (Milik pemerintah daerah)
Bank Asing
Bank BUMN

Bank badan usaha milik Negara pada dasarnya adalah bank yang
sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Sekarang ini
Bank BUMN terdiri dari empat bank yaitu:
Bank Negara Indonesia (BNI)
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank Tabungan Negara (BTN)
Bank Mandiri (yaitu gabungan dari Bank Dagang Negara
(BDN), Bank Bumi Daya (BBD), Bank Ekspor Impor (Bank
EXIM), dan Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO)
Bank Pemerintah Daerah

Bank milik pemerintah daerah adalah bank pembangunan daerah


yang pendirinnya didasarkan kepada Undang-undang No.13/1962.
Dengan di Undang-undangkannya UU No.7/1992 sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang No.10/1998 BPD-BPD
tersebut harus memilih dan menetapkan badan hukumnya apakah
menjadi perseroan terbatas, koperasi atau perusahaan daerah.
Bank Swasta Nasional

 Bank Swasta Nasional adalah bank berbadan hokum


Indonesia dan sebagian atau seluruh modalnya dimiliki
oleh warga negara Indonesia dan atau badan hukum
Indonesia.
 Dilihat dari lingkup usahanya Bank swasta nasional
dibedakan dalam bank devisa dan bank non devisa.
Bank non devisa adalah bank yang tidak dapat
melakukan kegiatan usaha yang berkaitan dengan valuta
asing.
Bank Asing

Bank asing merupakan kantor cabang dari suatu bank di luar


Indonesia yang saat ini diperkenankan beroperasi di Jakarta
dan membuka kantor cabang pembantu di Ibukota Propinsi
selain Jakarta yaitu Semarang, Bandung, Denpasar, Ujung
Pandang, Medan dan Batam. Jumlah Bank Asing uang
beroperasi di Indonesia saat ini ada 10 buah bank yaitu
Citibank, American Express, Bank of Tokyo, Standart
Chartered Bank, Hongkong and Sanghai Bank, Deutsche
Bank, ABN-Amro Bank, Bank of America, Bangkok Bank,
Chase Manhattan Bank.
Bank Perkreditan Rakyat

BPR adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam


bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu. Usaha BPR yang
diperbolehkan adalah sebagai berikut:
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan
Memberikan kredit
Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan
prinsip bagi hasil
Menempatkan dananya dalam bentuk SBI, deposito dan
atau tabungan pada bank lain.
Bank Perkreditan Rakyat

Kegiatan usaha yang tidak diperkenankan


dilakukan BPR antara lain:
Menerima simpanan dalam bentuk giro
Melakukan penyertaan modal
Melakukan usaha perasuransian
Melakukan usaha diluar kegiatan usaha
sebagaimana disebut diatas.
Lembaga Keuangan Bukan Bank
(LKBB)

 Lembaga Keuangan Bukan Bank di Indonesia saat ini


pada dasarnya meliputi semua lembaga keuangan yang
kegiatan pokok memberikan jasa-jasa keuangan dan
menarik dana dari masyarakat secara tidak langsung
atau dengan kata lain lembaga keuangan bukan bank
adalah lembaga keuangan non depositori.
Lembaga Keuangan Bukan Bank
(LKBB)

 Pembinaan, pengaturan dan pengawasan kegiatan usaha


lembaga keuangan bukan bank saat ini dilakukan oleh
Bank Indonesia. Sedangkan dulu adalah Departemen
Keuangan.
Lembaga Keuangan Bukan Bank
(LKBB)

Jenis lembaga keuangan bukan bank yang saat ini


beroperasi di Indonesia adalah:
 Lembaga pembiayaan
 Perusahaan asuransi
 Perusahaan dana pensiun
 Perusahaan Efek
 Reksadana
 Perusahaan penjamin
 Perusahaan Modal Ventura
 Pegadaian
Lembaga Pembiayaan

 Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan


kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang
modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari
masyarakat.
 Ketentuan mengenai lembaga pembiayaan ini baru ada setelah
dikeluarkannya Keputusan Presiden No.61 tahun 1988 tanggal 20
Desember 1988 atau yang dikenal dengan Paket Deregulasi
PAKDES 1988.
Lembaga Pembiayaan

Perusahaan-perusahaan yang khusus didirikan untuk melakukan


kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan:
 Perusahaan Pembiayaan konsumen (Consumers Finance
Corporation)
 Perusahaan Kartu Kredit (Credit Card Company)
 Perusahaan Anjak Piutang (Factoring Company)
 Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing Company)
 Perusahaan Perdagangan Surat Berharga (Securities
Company)
Perusahaan Asuransi

Jenis usaha perasuransian di Indonesia diatur


dalam undang-undag No.2 tahun 1992 dapat
digolongkan:
1. Usaha asuransi terdiri atas asuransi kerugian,
asuransi jiwa, dan reasuransi.
2. Usaha penunjang asuransi terdiri atas pialang
asuransi, penilai kerugian, konsultan, agen
asuransi.
Dana Pensiun

Adalah badan hukum yang mengelola dan


menjalankan program yang menjanjikan
manfaat pensiun. Dana Pensiun diatur dengan
Undang-undang No.11 tahun 1992.
Reksadana

Menurut Undang-undang No.8 tahun 1998 tentang


pasar modal, yang dimaksud dengan Reksadana
disebut juga Investment Fund atau Mutual Fund
adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portpolio oleh
manager investasi.
Perusahaan Modal Ventura

Modal ventura pada dasarnya adalah usaha pembiayaan


dalam bentuk penyertaan modal kedalam suatu perusahaan
yang menerima bantuan pinjaman untuk jangka waktu
tertentu. Sejak tahun 1993 kegiatan usaha modal ventura
di;lakukan secara terpisah dari bidang usaha lembaga
pembiayaan.
Perusahaan Penjamin

Bidang usaha perusahaan penjaminan adalah


melakukan kegiatan dalam bentuk pemberi jasa penjamin
untuk menanggung pembayaran kewajiban keuangan
terjamin, apabila terjamin tidak dapat memenuhi
kewajiban perikatannya kepada menerima jaminan yang
timbul dari transaksi kredit sewa guna usaha, anjak
piutang, pembiayaan konsumen, dan pembiayaan dengan
pola bagi hasil serta pembelian barang secara angsuran.
Pegadaian
Merupakan lembaga yang menjebatani kebutuhan dana
masyarakat dengan memberi uang penjamin berdasarkan hukum
gadai. Dasar hukum pegadaian telah beberapa kali mengalami
perubahan terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun
1990 yang sebelumnya berupa perusahaan jawatan pegadaian,
bertujuan membantu masyarakat agar tidak terjerat dalam praktek
lintah darat, ijon, atau pelepas utang lainnya (Money Lender).
Peranan Lembaga Keuangan Ditinjau dari Siklus Uang dalam
Perekonomian
Pendapatan (Balas Jasa Faktor Produksi)

Faktor Produksi
(Tenaga kerja, tanah dan enterpreneur)
Rumah Tangga Perusahaan

Barang dan Jasa

Pengeluaran

Menarik Lembaga-lembaga Menyalurkan


Tabungan Investasi
Keuangan
Surplus of Fund Lack of Fund
Peranan Lembaga Keuangan Ditinjau Dari Segi Tabungan
Masyarakat
(6) Pembelian surat-surat berharga

Tabungan
Pasar Modal
Masyarakat (7) Surat-surat berharga diserahkan

a
(2)
rh arg (8)
Giro,deposito t be Hasil penjualan
s ura
tabungan disimpan n kan surat-surat
j u ala rb it
(2) l pe
n dite berharga
asi a r ga (5)
Giro,deposito ) H
tb erh Surat-surat berharga
tabungan dilunasi (10 ra
Su diterbitkan
(9)

(3) Kredit diberikan Perusahaan-


Bank
perusahaan

(4) Pembayaran kembali kredit


Bab 9 Hak dan Kewajiban
Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah penduduk yang dianggap dapat
bekerja dan sudah berada di usia kerja. Dalam
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 20003 tentang
ketenagakerjaan Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan,
tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan/atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat.
A. Hak-Hak dan Kewajiban Tenaga
Kerja

1. Hak-hak para Tenaga Kerja


a) Hak mempeoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi
(Pasal 6 UU No. 13 Tahun 2003)
b) Hak memperoleh pelatihan kerja (Pasal 11 UU No. 13 Tahun
2003)
c) Hak pengakuan kompetisi dan kualifikasi kerja (Hak
Pengakuan Kompetisi, Pasal 18 Ayat 1 UU No. 13 Tahun
2003 serta Kualifikasi kerja, Pasal 23 UU No. 13 Tahun
2003)
A. Hak-Hak dan Kewajiban Tenaga
Kerja
f) Hak memilih penempatan kerja (Pasal 31 UU No. 13 Tahun
2003)
g) Hak-Hak Pekerja perempuan dalam UU No. 13 Tahun 2003
(Pasal 76 Ayat 1, 2, 3, 4, Pasal 81, Pasal 82 ayat 1, 2 dan Pasal
83)
h) Hak lamanya waktu bekerja dalam Pasal 77 UU No, 13 Tahun
2003
i) Hak bekerja kembur dalam Pasal 78 UU No. 13 Tahun 2003
j) Hak istirahat dan cuti bekerja dalam Pasal 79 Ayat 2 UU. No.
13 Tahun 2003
A. Hak-Hak dan Kewajiban Tenaga
Kerja

k) Hak beribadah (Pasal 80 UU No. 13 Tahun 2003)


l) Hak perlindungan kerja (Pasal 86 UU No. 13 Tahun
2003)
m) Hak mendapatkan upah (Pasal 79 Ayat 2, Pasal 80,Pasal
82 dan Pasal 93 Ayat 2 UU No. 13 Tahun 2003)
n) Hak kesejahteraan (Pasal 99 UU No. 13 Tahun 2003)
o) Hak bergabung dengan serikat pekerja (Pasal 104 UU
No. 13 Tahun 2003)
A. Hak-Hak dan Kewajiban Tenaga
Kerja

q) Hak Mogon kerja (Pasal 138 UU No. 13 Tahun 2003)


r) Hak uang pesangon (Pasal 156 UU No. 13 Tahun
2003)
A. Hak-Hak dan Kewajiban Tenaga
Kerja

2. Kewajiban para Tenaga kerja


Pasal 102 Ayat 2
Pasal 126 Ayat 1
Pasal 126 Ayat 2
Pasal 136 Ayat 1
Pasal 140
B. Penyelesaian Perselisihan
Ketenagakerjaan

Menurut Pasal 1 Ayat 1 UU No. 2 Tahun


2004, perselisishan hubungan insustrial
adalah perbedaan pendapat uang
mengakibatkan pertentangan antara
pengusaha atau gabungan pengusaha
dengan pekerja/buruh atau serikat
pekerja/serikat buruh .
B. Penyelesaian Perselisihan
Ketenagakerjaan

Adapun cara mengatasi perselisihan tersebut, yang


dapat dilakukan sebagai berikut,
1.Perundingan bipartit, yaitu perundingan secara
musyawarah untuk mencapai mufakat.
2.Perundingan melalui mediasi, perundingan secara
musyawarah yang ditengahi oleh seorang atau lebih
mediator netral.
B. Penyelesaian Perselisihan
Ketenagakerjaan

Adapun cara mengatasi perselisihan tersebut, yang dapat


dilakukan sebagai berikut,
3.Penyelesaian melalui konsoliasi, yaitu penyelesaian
perselisihan yang dilakukan melalui seorang atau beberapa
orang atau badan disebut sebagai konsiliator yang akan
mengengahi pihak yang neselisish untuk menyelesaikan
perselisihannya secara damai.
4.Pengadilan Hubungan Industri (PHI), pengadilan khusus
yang dibentuk di lingkungan pengadilan negeri yang
berwenang memeriksa, mengadili, dan memberi putusan
terhadap perselisihan hubungan isndustrial.
Bab 10 Dokumen
Perdagangann Dalam dan
Luar Negeri
Perdagangan internasional merupakan
perdagangan yang dllakukan oleh penduduk suatu
negara dengan negara lain atas dasar kesepakatan
bersama, Adapun kegiatan pokok dalam
perdagangan internasional, yaitu impor dan ekspor.
A. Ekspor

Kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri,


sedangkan orang yang melakukan kegiatan ekspor
disebut eksportir. Kegiatan ekspor (menjual barang
ke luar negeri) dapat menghasilkan devisa bagi
negara. Devisa adalah alat pembayaran internasional
yang diuangkan dengan mata uang asing.
B. Impor

Impor merupakan proses pembelian barang atau jasa asing dari


negara lain. Orang yang melakukan kegiatan impor disebut
importir.
Impor secara garis besar membutuhkan campur tangan dari bea
cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor sangat
dipengaruhi pajak dan kouta. Pemerintah mngenakan tarif
pajak pada produk impor. Pajak dibayar langsung importir,
kemudian mengakibatkan pembebanan kepada konsumen
berupa harga lebih tinggi dari produknya.
Bab 11 Konsep Ilmu
Ekonomi
A. Hakikat Ilmu Ekonomi

1. Pengertian ilmu ekonomi


Ilmu ekonomi berasal dari Bahasa Yunani, oikonomia.
Kata oikonomia terdiri atas kata oikos yang artinya
rumah tangga dan nomos berarti aturan. Jadi,
oikonomia mengandung arti aturan yang berlaku
dalam suatu rumah tangga.
2. Tujuan ilmu ekonomi
a. Untuk mempelajari berbagai usaha manusia dalam mencapai
kemakmuran.
b. Untk mempelajari berbagai peristiwa ekonomi dan cara
pemecahannya.
c. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang hidup bermasyarajkat yang
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan.
d. Untuk mempelajaro sarana dan prasarana yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan.
2. Manfaat ilmu ekonomi
3. Membantu kita menentukan cara yang tepat dalam memanfaatkan
sumber daya yang langka menjadi alat pemuas kebtuhan yang
memberikan kepuasan maksimal.
4. Membantu kita menggunakan alat pemuas kebutuhan yang terbatas
dalam kombinasi dan pilihan yang memberikan kepuasan maksimal.
5. Membantu kita untuk menetapkan prioritas kebutuhan dari yang
paling penting sampai kurang penting.
4. Pembagian Ilmu ekonomi
a.Ilmu ekonomi deskriptif, yaitu analisis yang menggambarkan keadaan
ekonomi berdasarkan fakta yang sebenarnya dan berhubungan dengan persoalan
ekonomi atau topik tertentu. Misalnya, keadan ekonomi suatu daerah tertentu
yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
b.Ilmu ekonomi teori, yaitu ilmu ekonomi mikro (mempelajari kegiatan-
kegiatan unit-unit ekonomi individu baik sektor rumah tangga maupun
perusahaan dalam memengalokasikan sumber daya) ilmu ekonomi makro
(bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari kegiatan perekonomian secara
keseluruhan dalam cakupan yang lebih besar.
c.Ilmu ekonomi terapan, analisis dari teori ekonomi yang merumsuskan alat
membuat kebijakan daan pedoman yang tepat untuk mengatasi masalah tertentu.
Misalnya ekonomi perbankan, ekonomi koperasi,dsb.
B. Konsep-Konsep Ilmu Ekonomi

1. Konsep scarcity (kelangkaan) merupakan dasar yang sentral


dari ilmu ekonomi keadaannya terbatas.
2. Konsep spesialisasi, yaitu konsep produksi baru yang
dihasilkan dari kelangkaan sumber produksi, dikembangkan
metode-metode produksi baru yang mampu menghasilkan
jumlah produk yang banyak dengan meminimalkan
penggunaan bahan dan waktu,
B. Konsep-Konsep Ilmu Ekonomi

1. Konsep moneter dan tranformasi, yaitu konsep yang tumbuh


dari adanya spesialisasi yang mengakibatkan terjadinya saling
ketergatungan,
2. Konsep kesejahteraan masyarakat, konsep keputusan pasar
yang dipengaruhi kebijaksanaan atau politik pemerintah .
3. Konsep pasar, dalam ilmu ekonomi mainstream. Konsep pasar
adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan
penjual untuk menukar jenis barang, jasa, dan, informasi.
C. Kebutuhan Manusia

Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan


manusia untuk mempertahankan hidupnya dengan
tujuan mencapai kesejahteraan.
C. Kebutuhan Manusia

2. Pengelompokkan Kebutuhan ekonomi


a. Kebutuhan menurut tingkat kepentingan
1) Kebutuhan primer
2) Kebutuhan sekunder
3) Kebutuhan tersier
C. Kebutuhan Manusia

b. Kebutuhan menurut sifatnya


1)Kenutuhan jasmani
2) Kebutuhan rohani
D. Tindakan, Prinsip, dan Motif
EKonomi

1. Kegiatan ekonomi
a. Kegiatan konsumsi
b. Kegiatan Produksi
c. Kegiatan Distribusi
D. Tindakan, Prinsip, dan Motif
EKonomi

2. Prinsip ekonomi adalah manusia dalam


memenuhi segala kebutuhannya selalu berusaha
dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.
a.Prinsip Produsen
b.Prinsip Pembeli/Konsumen
c.Prinsip Penjual/pedagang/Distributor
D. Tindakan, Prinsip, dan Motif
EKonomi

3. Motif ekonomi adalah setiap dorongan yang


menyebabkan manusia melakukan Tindakan ekonomi.
a.Dorongan untuk mencukupi kebutuhan.
b.Dorongan untuk mendapatkan keuntungan.
c.Dorongan untuk mendapatkan penghargaan.
d.Dorongan untuk mendapatkan kekuasaan.
e.Doronan berbuat sosial.

Anda mungkin juga menyukai