Anda di halaman 1dari 28

PERTEMUAN KE

SEMBILAN-
PENGERTIAN BANK
PENGERTIAN BANK

 Menurut Dr. B.N.  Ajuha,Bank adalah Tempat menyalurkan modal dari mereka yang tidak
dapat menggunakan secara menguntungkan kepada mereka yang dapat membuatnya dapat lebih
produktif untuk dapat keuntungan masyarakat.
 Menurut Pierson, seorang ahli ekonomi dari Belanda, bank adalah badan atau lembaga yang
menerima kredit. Bank menerima simpanan dari masyarkat dalam bentuk giro, deposito
berjangka dan tabungan. Simpanan dari masyarakat tersebut kemudian dikelola dengan cara
menyalurkannya dalam bentuk investasi dan kredit kepada badan usaha swata atau pemerintah.
Dari kegiatan tersebut, bank memeperoleh keuntungan berupa dividen atau pendapatan bunga
yang dapat digunakan untuk membayar biaya operasional dan mengambangkan usaha.
 Pengertian Bank Menurut UU No.10 Thn 1998 ialah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan juga menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit atau juga bentuk-bentuk lainnya dalam rangka untuk meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.
PENGERTIAN BANK
 Thomas Mayer, James D. Duesenberry dan Z. Aliber
Bank adalah lembaga keuangan yang sangat penting bagi kita, menciptakan beberapa uang dan
mempunyai berbagai aktivitas yang lainnya. Frederic S. Mishkin, mengemukakan dalam
bukunya The Economics Of Money, Banking, And Financial Markets, bahwa Bankers are
financial institution that accept money deposits and make loans. Included under the term banks
are firms such as comercial banks, savings and loan associations, mutual savings banks, and
credit unions.
 RG. Howtery dalam bukunya Currency on Credit, menyatakan bahwa uang di tangan
masyarakat berfungsi sebagai alat penukar (medium exchange) dan sebagai alat pengukur nilai
(standard on value). Masyarakay memperoleh alat penukar (uang) berdasarkan kredit yang
diperoleh oleh badan perantara utang dan piutang, yaitu bank. Dari pendapat ini, dapat
disimpulkan suatu definisi bank, yaitu badan perantara kredit.
 Menurut F.E. Perry, bank adalah suatu badan usaha yang traksaksinya berkaitan dengan
uang, menerima simpanan (deposito) dari nasabah, menyediakan dana atas setiap penarikan,
melakukan penagihan cek-cek atas perintah nasabah, memberikan kredit dan atau menanamkan
kelebihan simpanan tersebut sampai dibuthkan untuk pembayaran kembali.
PENGERTIAN BANK
 Sedangkan menurut Hasibuan (2005:2),
pengertian bank adalah: “Bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam
bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotif profit juga sosial, jadi bukan
hanya mencari keuntungan saja”.
 Selain itu Kasmir (2008:2)
berpendapat bahwa “Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan
kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya”.
 Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002 : 31.1),
Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial
intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana,
serta lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran”.
PENGERTIAN BANK

 Menurut J.D Parera (2004 : 137), defenisi bank adalah sebagai berikut :
Di Indonesia, sebagaimana diatur dalam undang-undang yang dimaksud dengan bank adalah : badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kembali
kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak.
 Menurut Sommary, bank adalah suatu badan yang berfungsi sebagai pengambil dan pemberi kredit, baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
 Menurut Dendawijaya“Bank adalah suatu badan usaha yang tugas  utamanya sebagai lembaga perantara
keuangan yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana pada waktu yang ditentukan”.
 A. Abdurracham Dalam bukunya Ensiklopedi Ekonomi Keuangan dan Perdagangan, A. Abdurrachman
merumuskan defisini bank sebagai suatu lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti
pinjaman, mengedarkan mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai
usaha perusahaan, dan lain-lain. Menurutnya bank adalah suatu usaha perdagangan yang menjual jasa
penyimpanan uang dan pemberian kredit dengan tujuan mencari keuntungan yang wajar dari bermoral.
PENGERTIAN BANK MENURUT
UNDANG-UNDANG
Definisi bank menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan : Bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Definisi bank menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun
1992 tentang Perbankan : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
UU No. 14 Tahun 1967
UU No. 14 Tahun 1967 mengatur tentang pokok-pokok perbankan. Dalam memberikan kredit didefinisikan sebagai
lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan pengedaran
uang. Pemberian kredit dapat dilakukan dengan modal sendiri. Dengan dana yang dipercayakan oleh pihak ketiga,
atau dengan mengedarkan alat-alat pembayaran berupa uang giral.
UU No. 7 Tahun 1992 pasal 1 ayat 1
UU No. 7 Tahun 1992 pasal 1 ayat 1 yang mengatur tentang perbankan memberikan definisi tentang bank sebagai
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanand an menyalutkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Definisi ini menjelaskan bahwa dalam menjalankan usahanya bank tidak hanya mencari keuntunga samara,
tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pendapatan.
PENGERTIAN BANK MENURUT
MALAYU S.P. HASIBUAN
 Bank adalah badan usaha kekayaan terutama didalam bentuk aset keuangan (financial assets) dan juga bermotifkan
profit serta sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan saja.
 Bank ialah pencipta dan juga pengedar uang kartal. Pencipta serta pengedar uang kartal (uang kertas dan juga logam)
merupakan otoritas tunggal dari bank sentral (Bank Indonesia), sedangkan uang giral dapat diciptakan dengan bank
umum.
 Bank adalkah pengumpul dana dan juga penyalur kredit, berarti bank dalam operasinya tersebut mengumpulkan dana
kepada SSU dan juga menyalurkan kredit kepada DSU.
 Bank selaku pelaksana lalu lintas pembayaran (LLP)  berarti Bank menjadi pelaksana penyelesaian pembayaran
transaksi komersial ataupun finansial dari pembayar kepada penerima. Lalu lintas pembayaran diartikan ialah sebagai
proses penyelesaian transaksi komersial atau finansial dari pembayar kepada penerima melalui media suatu bank.
 Bank selaku Stabilisator moneter yakni bank mempunyai suatu kewajiban yang ikut serta menstabilkan nilai tukar
uang, nilai kurs, ataupun harga barang-barang relatif stabil atau juga tetap, baik itu  secara langsung ataupun dengan
melalui mekanisme Giro Wajib Minimum (GWM) Bank, Operasi Pasar Terbuka, maupun kebijakan diskonto.
JENIS-JENIS
BANK ?
Jenis-Jenis Bank
• Bank Sentral, yakni jenis bank yang bertugas untuk menerbitkan uang kertas dan juga uang logam untuk
dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah di dalam suatu negara dan juga mempertahankan
konversi uang yang dimaksud terhadap emas maupun perak maupun keduanya.
• Bank Umum, yakni jenis bank yang bukan saja dapat untuk meminjamkan ataupun menginvestasikan
berbagai jenis tabungan yang diperolehnya, namun tetapi juga dapat memberikan pinjaman dari
menciptakan sendiri suatu uang giral.
• Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu jenis bank yang melaksanakan kegiatan usaha dengan secara
konvensional maupun yang didasarkan pada suatu prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak dapat
memberikan jasa di dalam lalu lintas pembayaran.
• Bank Syariah, yakni jenis bank yang  beroperasi dengan berdasarkan prinsip bagi hasil maupun sesuai
dengan kaidah ajaran islam mengenai hukum riba.
Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya
Bank Sentral      
Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang
secara tegas diatur dalam undang-undang ini.
Bank Umum      
Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.
Bank umum sering disebut bank komersial (commercial bank).
Bank Perkreditan Rakyat (BPR)      
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan
kegiatan bank umum.
Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya
Bank Milik Pemerintah    
Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh
keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada
juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank
DKI, Bank Jateng, dan sebagainya.
Bank Milik Swasta Nasional    
Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta
pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula.
Contohnya Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain.
Bank Milik Asing     
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing.
Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.
Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan
Operasionalnya
Bank Konvensional
Bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar, misalnya dari nasabah berupa rekening
giro, deposit on call, sertifikat deposito, dana transfer, saham, dan obligasi. Sumber ini merupakan
pendapatan bank yang paling besar. Pendapatan bank tersebut, kemudian dialokasikan untuk
cadangan primer, cadangan sekunder, penyaluran kredit, dan investasi. Bank konvensional
contohnya bank umum dan BPR. Kedua jenis bank tersebut telah kalian pelajari pada subbab
sebelumnya.
Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya
adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang
menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.
Fungsi Bank
Fungsi bank secara umum adalah menghimpun dana dari masyrakat luas(funding) dan
menyalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit(lending) untuk berbagai tujuan.
Tetapi sebenarnya fungsi bank dapat dijelaskan dengan lebih spesifik seperti yang
diungkapkan oleh Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru, dan A. Totok Budi Santoso (2006),
yaitu sebagai berikut :
– Fungsi Bank Sebagai Agent Of Trust
fungsi bank sebagai agent of trust ialah suatu lembaga yang berlandasakan pada
suatu kepercayaan. Dasar utama pada kegiatan perbankan yaitu kepercayaan, baik
itu sebagai penghimpun dana ataupun penyaluran dana. Dalam hal tersebut
Masyarakat akan mau menyimpan dana dananya di bank apabila dilandasi dengan
kepercayaan.
Fungsi Bank
– Fungsi Bank Sebagai Agent Of Development
Fungsi bank ialah sebagai agent of development ialah suatu lembaga yang memobilisasi dana
berguna untuk  pembangunan ekonomi suatu negara. Kegiatan bank tersebut berupa
penghimpun dan juga penyalur dana sangatlah diperlukan bagi lancarnya suatu kegiatan
perekonomian di sektor riil. Dalam hal tersebut bank memungkinkan masyarakat itu untuk
melakukan kegiatan untuk investasi,  distribusi, dan juga kegiatan konsumsi barang serta jasa,
mengingat bahwa kegiatan investasi , distribusi dan juga konsumsi tidak terlepas dari adanya
penggunaan uang.
– Fungsi Bank Sebagai Agent Of Services
Fungsi bank sebagai agent of service ialah merupakan lembaga yang memberikan suatu
pelayanan kepada masyarakat. Dalam hal tersebut bank memberikan jasa pelayanan perbankan
kepada masyarakat agar masyarakat tersebut  merasa aman dan juga nyaman dalam menyimpan
dananya itu. Jasa yang ditawarkan didalam bank tersbut sangat erat kaitannya dengan suatu
kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
FUNGSI DAN PERANAN BANK SENTRAL

Penciptaan uang        


Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat
mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral
menyebabkan possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter.
Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran      
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran
mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan
bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran.
Penghimpunan Dana Simpanan
Masyarakat                                                                                                            
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia
dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan
atau bentuk lainnya
FUNGSI DAN PERANAN BANK SENTRAL

Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional       


Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar
transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal.
Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul
karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing
negara.
Penyimpanan Barang-Barang Berharga       
Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang
ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga
yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja
disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box).     Pemberian
Jasa-Jasa Lainnya
KEGIATAN BANK SECARA UMUM

1. Menghimpun Dana (Funding)


Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan ini
dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara
menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama reke­ning atau
account. Jenis-jenis simpanan yang ada dewasa ini adalah:
• Simpanan Giro (Demand Deposit),
• Simpanan Tabungan (Saving Deposit),
• Simpanan Deposito (Time Deposit),
KEGIATAN BANK SECARA UMUM

2. Menyalurkan Dana (Lending)


Sebelum kredit dikucurkan bank terlebih dulu menilai kelayakan kredit yang diajukan oleh nasabah. Kelayakan ini
meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima kredit akan dikenakan bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank yang
menyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit sangat mempengaruhi keuntungan bank, mengingat keuntungan utama
bank adalah dari selisih bunga kredit dengan bunga simpanan. Secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi :
• Kredit Investasi,
• Kredit Modal Kerja,
• Kredit Perdagangan,
• Kredit Produktif,
• Kredit Konsumtif,
• Kredit Profesi
KEGIATAN BANK SECARA UMUM
3. Memberikan jasa- jasa Bank Lainnya (Services)
Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Sekalipun sebagai
kegiatan penunjang, kegiatan ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan dewasa ini kegiatan ini memberikan
kontribusi keuntungan yang tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi keuntungan dari spread based semakin mengecil, bahkan cenderung negatif
spread (bunga sim­panan lebih besar dari bunga kredit).
Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka akan semakin baik. Kelengkapan ini  ditentukan dari permodalan bank serta
kesiapan bank dalam menyediakan SDM yang handal. Disamping itu ,juga perlu didukung oleh kecanggihan teknologi yang dimilikinya. Dalam
praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi :
• Kiriman Uang (Transfer)
• Kliring (Clearing)
• Inkaso (Collection)
• Safe Deposit Box
• Bank Card (Kartu kredit)
• Bank Notes
• Bank Garansi
• Bank Draft
Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat
(BPR)
Kegiatan BPR pada dasarnya sama dengan kegiatan Bank umum, hanya yang
menjadi perbedaan adalah jumlah jasa bank yang dilaku­kan BPR jauh lebih sempit.
BPR dibatasi oleh berbagai persyaratan, sehingga tidak dapat berbuat seleluasa bank
umum. Keterbatasan kegiatan BPR juga dikaitkan dengan misi pendirian BPR itu
sendiri. Dalam praktiknya kegiatan BPR adalah sebagai berikut :
1. Menghimpun dana hanya dalam bentuk :
– Simpanan Tabungan
– Simpanan Deposito
Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat
(BPR)
2. Menyalurkan dana dalam bentuk :
– Kredit Investasi
– Kredit Modal Kerja
– Kredit Perdagangan
– Karena keterbatasan yang dimiliki oleh BPR, maka ada beberapa larangan yang tidak boleh
dilakukan BPR. Larangan ini meliputi hal­-hal sebagai berikut :
– Menerima Simpanan Giro
– Mengikuti Miring
– Melakukan Kegiatan Valuta Asing
– Melakukan kegiatan Perasuransian
K E G I ATA N B A N K C A M P U R A N D A N B A N K A S I N G

Bank-bank asing dan bank campuran yang bergerak di Indonesia adalah jelas
bank umum. Kegiatan bank asing dan bank campuran, memiliki tugasnya sama
dengan bank umum lainnya. Yang mem­bedakan kegiatannya dengan bank umum
milik Indonesia adalah mereka lebih dikhususkan dalam bidang-bidang tertentu dan
ada la­rangan tertentu pula dalam melakukan kegiatannya.
Kebijakan-kebijakan yang Diambil Bank
Indonesia

1. Kebijakan Penguatan Stabilitas Moneter


BI mengarahkan suku bunga BI Rate yang konsisten dengan tingkat
inflasi yakni 5% plus minus 1% di 2011. Dan terus mewaspadai
tekanan
inflasi kedepan, sekaligus melakukan normalisasi atas beberapa
kebijakan pada saat krisis. Kerbijakan tersebut mencakup:
• Penerapan kembali saldo harian pinjaman luar negeri bank jangka
pendek. (Rekening Vostro)
• Pencabutan ketentuan penyediaan pasokan valas bagi perusahaan
domestik
Kebijakan-kebijakan yang Diambil Bank
Indonesia
2. Kebijakan Mendorong Peran Intermediasi Perbankan

Ini ditujukan untuk mendorong perbankan lebih efisien dan transparan serta
membuka financial inclusion. Kebijakan ini mencakup:
• Penerapan standar operasi administrasi sekuritisasi KPR
• Pemberlakuan kebijakan pengumuman suku bunga kredit ke masyarakat (prime
lending rate)
• ATMR bank umum yang lebih rendah untuk UMKM dan Ritel
• Pengaturan, Perijinan dan Pengawasan Biro Kredit Swasta.
Adapun priogram inisiatif intermediasi meliputi:
• Program BPD Regional Champion
• Perluasan aksesfinancial inclusion
Kebijakan-Kebijakan yang Diambil Bank
Indonesia

3. Kebijakan Meningkatkan Ketahanan Perbankan

Kebijakan ini dalam rangka menghadapi persaingan yang mengacu pada Good Corporate
Governance. Kebijakan ini mencakup:
• Penyempurnaan aturan fit and proper testbanker
• Peningkatan fungsi kepatuhan Bank Umum
• Perhitungan ATMR dengan pendekatan standar
• Penerapan manajemen risiko pada bank yang melakukan aktivitas kerjasama dengan
perusahaan asuransi (bancassurance).
• Pengaturan penilaian kualitas aktiva bagi bank umum syariah dan unit usaha syariah serta
kualitas aktiva bagi bank pembiayaan rakyat syariah
• Penyempurnaan aturan restrukturisasi pembiayaan bank syariah dan UUS (unit usaha syariah)
• Penyempurnaan batas maksimum pembiayaan dana BPR
Kebijakan-Kebijakan yang Diambil Bank
Indonesia

4. Penguatan Kebijakan Makro Prudensial

Hal ini ditujukan untuk lebih memperkuat stabilitas moneter dan


stabilitas sistem keuangan Kebijakan ini mencakup:
• Penyempurnaan ketentuan penggunaan informasi Rencana Bisnis
Bank
• Menaikkan rasio GWM Valas
• Mengembalikan fasilitas FPJP ke kondisi normal
Kebijakan-Kebijakan yang Diambil Bank
Indonesia

5. Peningkatan fungsi pengawasan

Ini diterapkan untuk meningkatkan evektifitas pengawasan khususnya


early warning systemdan macroprudential supervision Kebijakan ini
mencakup:
• Penyempurnaan istem pengawasan bank berdasarkan risiko
• Penetapan status dan tindak lanjut pengawasan bank (exit policy)
• Penyempurnaan penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan risiko
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai