Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARi

DAFTAR ISIii

BAB I PENDAHULUAN1

1.1 Latar Belakang1

1.2 Rumusan Masalah2

1.3 Tujuan Pembahasan2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lembaga Keuangan Bank6

2.2 Apa saja Manfaat Lembaga Keuangan Bank6

2.3 Apa saja Fungsi Lembaga Keuangan Bank7

2.4 Jenis dan Pengertian Lembaga Keuangan Bank8

2.5 Jenis dan Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank/Non-Bank10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan15

3.2 Daftar Pustaka15

BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG

Lembaga keuangan merupakan badan usaha atau institusi di bidang jasa keuangan yang bergerak
dengan cara menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya untuk pendanaan serta
dengan mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga atau persentase. Meski demikian, kegiatan
usaha lembaga ini dapat berupa penghimpunan dana saja, menyalurkan dana saja, atau keduanya
sekaligus. Misalnya deposito, giro, tabungan. Selain menghimpun juga memberikan jasa pelayanan
keuangan kepada masyarakat. Lembaga ini biasanya menawarkan jasa sama seperti bank yang
memudahkan dalam transaksi keuangan.

Adapun jasa layanan masyarakat yang di berikan oleh lembaga keuangan bank adalah sebagai
berikut: Jasa pemindahan uang (transfer), Jasa penagihan (inkaso), Jasa penjualan mata uang asing
(valas), Jasa safe deposit box, Jasa kliring (clearing), Travelers cheque, Bank card, Bank draft, Letter
of credit (L/C), Dll.

1.2RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Lembaga Keuangan

2.Apa saja Manfaat Lembaga Keuangan

3.Apa saja Fungsi Lembaga Keuangan

2. Jenis dan Pengertian Lembaga Keuangan Bank

3. Jenis dan Pengertian Lembaga Keuangan Non-Bank/Bukan Bank

1.3TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Untuk mengetahui apa itu Lembaga Keuangan


2. Untuk mengetahui apa saja Manfaat Lembaga Keuangan
3. Untuk mengetahui apa saja Fungsi Lembaga Keuangan
4. Untuk mengetahui jenis-jenis Lembaga Keuangan Bank
5. Untuk mengetahui jenis-jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank/Non-Bank

BAB II
PEMBAHASAN

2.1Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan merupakan badan usaha atau institusi di bidang jasa keuangan yang bergerak
dengan cara menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya untuk pendanaan serta
dengan mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga atau persentase. Meski demikian, kegiatan
usaha lembaga ini dapat berupa penghimpunan dana saja, menyalurkan dana saja, atau keduanya
sekaligus.

Lembaga keuangan (financial institution) dapat didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang aset
utamanya berbentuk aset keuangan (financial assets) maupun tagihan-tagihan (claims) yang dapat
berupa saham (stocks), obligasi (bonds) dan pinjaman (loans), daripada berupa aktiva riil misalnya
bangunan, perlengkapan (equipment) dan bahan baku.

2.2Manfaat Lembaga Keuangan

Setiap lembaga yang bergerak di bidang keuangan memiliki peranan penting dan manfaat bagi
masyarakat dan perekonomian. Beberapa manfaat yang dapat ditemukan antara lain adalah:

1. Manfaat likuiditas

Manfaat pertama ini berhubungan dengan likuiditas, yaitu kemampuan mendapatkan uang tunai saat
diperlukan. Sehingga tidak akan ada kekhawatiran akan kurangnya ketersediaan uang tunai yang
beredar di masyarakat.

2. Pengalihan aset

Salah satu peran pentingnya adalah sebagai wadah untuk melakukan kegiatan pengalihan aset. Di
sini, lembaga tersebut akan mengalihkan aset dengan cara meminjamkan dana kepada pihak lain
untuk dikelola dalam masa waktu tertentu. Dana yang dialihkan ini berasal dari simpanan masyarakat
yang menabung di lembaga tersebut.

3. Realokasi pendapatan

Manfaat selanjutnya adalah sebagai wadah untuk melakukan realokasi pendapatan. Dengan
demikian pendapatan yang masuk dan tersimpan di lembaga tersebut dapat digunakan di masa
depan dengan mudah.

4. Kemudahan transaksi

Terakhir, juga memiliki manfaat besar dan peranan yang penting dalam penyediaan jasa yang
mempermudah transaksi keuangan. Dengan adanya lembaga ini, masyarakat bisa menghemat waktu
dan tenaga dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan.

2.3Fungsi Lembaga Keuangan

Setelah memahami definisi dan manfaat lembaga keuangan, maka dapat ditarik kesimpulan
beberapa fungsi dan tujuan lembaga tersebut. Meski demikian, fungsinya juga cukup berbeda
tergantung dari jenis lembaganya. Berikut ini beberapa fungsinya baik yang merupakan Bank maupun
non-Bank.

1. Bank berfungsi

Sebagai lembaga yang menghimpun dana masyarakat dengan cara mengeluarkan dokumen
berharga. Dengan cara ini, dana masyarakat akan lebih aman dan tersimpan dengan baik.

2. Selanjutnya Bank Menyalurkan

bank akan menyalurkan kembali dana yang sudah terhimpun tersebut dan menggunakannya untuk
pembiayaan, baik di bidang ekonomi maupun pembangunan dalam jangka waktu tertentu. Dengan
demikian, dana yang terhimpun tidak akan diam di tempat melainkan dikelola dan berpotensi menjadi
berkembang.

3. Selain itu Bank Memberikan Bantuan Modal Usaha

Bank juga berfungsi untuk memberikan bantuan modal usaha kepada masyarakat atau perusahaan
untuk mengembangkan bisnisnya. Bantuan modal ini biasanya diberikan dalam bentuk kredit.

4. Ada pula pegadaian

Merupakan lembaga keuangan non-Bank. Pegadaian didirikan dengan tujuan agar dapat
memberikan pinjaman kepada nasabah namun dengan jaminan berupa barang atau surat berharga.

5. Selanjutnya, ada pula koperasi

Memiliki fungsi dan tujuan yang mirip dengan bank. Koperasi memberikan jasa simpan-pinjam
kepada anggotanya dengan bunga yang relatif rendah sehingga membebaskan masyarakat dari
rentenir dan dapat mengelola uang secara lebih produktif.

2.4Jenis dan Pengertian Lembaga Keuangan Bank

Bank Sentral

Jenis lembaga keuangan ini sangat berpengaruh pada perekomian negara dan sebagai lembaga
penetapan instrumen kebijakan moneter di suatu negara. Bertanggung jawab atas kebijakan moneter
guna untuk mengatasi inflasi yang terjadi dengan melakukan pencadangan kas bank sentral agar
bertambahnya perputaran uang pada masyarakat. Selain itu juga bank sentral bertugas untuk
menjaga kestabilan nilai mata uang, kestabilan sektor industri, kestabilan sektor perbankan dan
kestabilan sektor ekonomi secara menyeluruh. Contoh bank sentral di Indonesia ini diberikan kepada
Bank Indonesia dengan memiliki kewenangan khusus yang diatur dalam undang-undang.
Bank Umum

Menurut undang-undang no 10 tahun 1998, apakah yang dimaksud dengan bank umum adalah bank
yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Dalam meningkatkan perekonomian negeri bank umum melakukan berbagai jenis kegiatan seperti
menghimpun dana dalam bentuk tabungan, memberikan kredit kepada pebisnis, menerbitkan surat
pengakuan utang, menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga atau pihak ketiga lainnya.

Selain itu bank umum terbagi dalam 2 jenis jenis bank yakni bank umum devisa dan bank umum non
devisa. Bank umum devisa seperti Bank BRI Agroniaga, Bank BNI Syariah, Bank Bukopin, Bank
Bumi Artha, Bank BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon Indonesia dan lain-lain.

Sedangkan bank umum non devisa seperti Bank BCA Syariah, Bank Bisnis International, Bank Fama
International, Bank Sahabat Sampoerna, Bank Mayora, Bank Panin Syariah, Bank Pundi Indonesia
dan masih banyak lainnya.

Bank Perkreditan Rakyat

Bank perkreditan rakyat berawal dari zaman kolonial Belanda yakni awal abad 19 dan pada saat itu
dikenal dengan istilah Lumbung Desa, Bank Desa, Bank Tania tau Bank Dagang Desa. Hingga 27
Oktober 1988 pemerintah mengeluarkan regulasi perbankan Undang-undang no 07 tahun 1988
menetapkan bank perkreditan rakyat adalah bank yang memaksimalkan kegiatan usaha secara
konvensional atau berprinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.

Sehingga dalam kegiatannya bank perkreditan rakyat hampir sama dengan kegiatan bank umum
seperti menghimpun dana dan menyalurkan dana dari kepada masyarakat. Akan tetapi bank
perkreditan rakyat tidak diperbolehkan memberikan jasa keuangan dan menerima simpanan giro,
kegiatan valuta asing dan perasuransian.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ada sekitar 1545 macam BPR yang tersebar di
seluruh Indonesia. Adapun beberapa contoh BPR yang ada di kota Jakarta seperti PT. BPR Pesona
Letris Pratama, PT. BPR Dana Usaha, PT. Daya Artha, PT. BPR Nusantara Bona Pasogit dan masih
banyak lagi.

2.5Jenis dan Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank/Non-Bank

Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank/Non-Bank

Lembaga Keuangan Bukan Bank, atau yang biasa disingkat sebagai LKBB sangat berperan penting
dalam perkembangan perekonomian Indonesia. LKBB dengan semua karakternya, mendorong
pergerakan ekonomi, dengan mengoptimalisasi pola konsumsi. Dengan demikian, tidak ada masalah
stagnansi karena pola konsumsi yang rendah.
LKBB sebenarnya adalah badan usaha atau lembaga yang memiliki aktivitas terkait keuangan, yang
secara langsung maupun tidak, mengumpulkan dana masyarakat. Sesuai SK Menteri Keuangan RI,
LKBB berhak menerbitkan surat berhaga serta menyalurkan dana yang telah dihimpun untuk
berinvestasi pada berbagai usaha atau perusahaan.

Fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank/Non-Bank

Dengan pengertian yang telah dijelaskan di atas, dapat kita simpulkan bahwa LKBB memiliki banyak
aktivitas keuangan. Berbagai aktivitas ini, jika dikembangkan dengan baik, akan dapat memberikan
banyak manfaat untuk berbagai sektor. Berikut ini adalah fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank
yang ada di Indonesia.

1. Tempat Menyimpan Uang

Beberapa jenis LKBB menjadi alternatif tempat menyimpan uang bagi orang yang tak ingin membuka
rekening di bank, atau sekedar ingin memisahkan uang untuk berbagai kepentingan. Dengan adanya
alternatif ini, masyarakat memiliki cara lain untuk menabung dan mengatur keuangan mereka.

2. Menyediakan Modal

Sama seperti bank yang menyediakan uang untuk dapat dipinjam sebagai modal, LKBB juga memiliki
fasilitas penyediaan modal. Modal ini dapat diakses perseorangan untuk usaha kecil dan menengah,
atau perusahaan-perusahaan swasta. Tiap lembaga punya kebijakan masing-masing terkait syarat
dan ketentuan penyediaan modal.

3. Pengadaan Kredit

Sebagian LKBB juga menyediakan jasa untuk pembelian barang-barang tertentu seperti motor,
handphone, laptop, mobil dan masih banyak lagi. Dengan kontrak kredit yang jelas di awal, Anda bisa
mengetahui jumlah yang perlu Anda cicil setiap bulan untuk barang yang dibeli. Pengadaan kredit ini
dapat dimanfaatkan sesuai dengan kesanggupan membayar.

Untuk pengajuan kredit, biasanya para petugas LKBB akan melakukan survey terlebih dulu. Disetujui
atau tidaknya pengajuan Anda, sangat tergantung pada nominal kesanggupan membayar, jumlah
tanggungan, serta reputasi Anda dalam mencicil kredit sebelumnya.

4. Pengajuan Pinjaman

LKBB juga ada yang memberikan pinjaman, disertai dengan jaminan. Dengan demikian, Anda dapat
menjaminkan harta berharga untuk dinilai, kemudian dicairkan pinjamannya. Yang patut diperhatikan
adalah adanya bunga yang dikenakan, serta denda bila terlambat membayar. Jika Anda
menggunakan fasilitas ini, baca dengan baik ketentuannya.

5. Pelaksana Kegiatan Keuangan


LKBB dapat melakukan berbagai kegiatan keuangan selain yang telah disebutkan di atas. Meskipun
demikian, semua jenis aktivitasnya harus sesuai dengan persetujuan dari menteri keuangan
Indonesia. Kegiatan keuangan ini nantinya diharapkan dapat mendorong pembangunan industri dan
perkembangan perekonomian Indonesia.

Jenis atau Contoh Lembaga Keuangan Bukan Bank/Non-Bank di Indonesia

1. Asuransi

Perusahaan yang bergerak di bidang asuransi kini sudah sangat banyak. Asuransi menghimpun dana
masyarakat dengan cara menarik premi dengan jumlah yang telah disepakati pada awal kontrak.
Jumlah premi dan polis asuransi bisa saja berbeda, tergantung dari kesepakatan awal antara pihak
asuransi dan nasabah.

2. Perusahaan Dana Pensiun

Perusahaan-perusahaan tertentu serta lembaga-lembaga, bekerja sama dengan LKBB ini untuk
menyisihkan dan menyimpan sebagian dari gaji karyawan tiap bulan. Nantinya pada masa pensiun,
uang ini akan dikembalikan tiap bulan. Bisa disimpulkan, perusahaan dana pensiun menyediakan
layanan tabungan jangka panjang.

Contoh dari perusahaan dana pensiun yang paling terkenal adalah PT Taspen. Namun selain itu
sebenarnya ada juga BPJS Ketenagakerjaan, PT Asabri, DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan)
dan DPPK (Dana Pensiun Pemberi Kerja.

3. Pegadaian

Pegadaian adalah satu BUMN yang bergerak dalam bidang penyaluran kredit dengan hukum gadai.
Harapan dari LKBB ini adalah masyarakat tidak akan lagi terjebak rentenir. Proses yang dibutuhkan
untuk pengajuan kredit ini juga tidak lama. Namun sesuai hukum gadai, ada barang yang harus
dijasikan jaminan.

4. Perusahaan Investasi

Perusahaan Investasi adalah lembaga keuangan non-bank yang bergerak dalam bisnis jual beli
sekuritas. Sederhananya, sebuah perusahaan yang mengumpulkan sumber daya investor untuk
menginvestasikannya kembali dalam sekuritas yang dapat dipasarkan mulai dari saham hingga surat
utang hingga instrumen pasar uang disebut perusahaan investasi. Perusahaan Investasi dapat
dibedakan menjadi 3 yaitu :

4.1 Perusahaan Investasi Manajemen Open-End (Reksadana)

Perusahaan ini tidak memiliki batasan pada jumlah unit masalah dana yang berarti, investor dapat
terus membeli atau menebus sahamnya pada nilai aset bersih saat ini (NAV). Reksa dana Open-end
lebih nyaman bagi investor karena memungkinkan mereka untuk membeli sebanyak mungkin saham
yang mereka inginkan dan dapat dengan mudah menebusnya sesuai dengan keinginan mereka.
Contoh: Bareksa, Bibit, Tanamduit, Welma, dll

4.2 Perusahaan Investasi Manajemen Tertutup

Perusahaan ini menerbitkan sejumlah saham tetap melalui penawaran umum perdana. Ini pada
dasarnya adalah perusahaan publik yang meningkatkan jumlah modal tetap melalui penerbitan
sejumlah saham yang diperdagangkan di bursa saham. Di sini, saham terbatas dan karenanya
investor tidak dapat membeli sebanyak mungkin saham yang mereka inginkan dan juga mereka tidak
dapat menjual saham mereka yang ada sebelum berakhirnya skema. Namun, jika ada investor yang
ingin menjual sahamnya, yang sama diperdagangkan di bursa saham.

4.3 Perusahaan Investment Trust

Perusahaan investasi memegang portofolio saham, saham, surat utang, dan instrumen pasar uang
lainnya murni untuk tujuan investasi. Seperti, dana ujung terbuka, sebagian besar dapat dibeli dan
dijual langsung dari perusahaan investasi yang menerbitkan sementara dalam beberapa kasus ini
juga diperdagangkan di pasar sekunder. Unit trust sering memiliki persyaratan investasi minimum
yang rendah dan saham dapat dibeli dan dijual kapan saja investor inginkan. Contoh: Mirae Asset
Sekuritas, BCA sekuritas, MOST, IPOT, Ajaib, MNC Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan masih banyak
lagi.

5. Fintech Pinjaman Online

Fintech sendiri adalah gabungan dari kata financial dan technology yang biasa diartikan sebagai
inovasi teknologi digital untuk mengubah dan mempercepat berbagai aspek pelayanan dalam jasa
keungan. Inovasi dari fintech membantu masyarakat untuk lebih mudah mendapatkan akses
terhadap produk keuangan dan mempermudah transaksi. Sementara itu, Fintech Lending/ Peer-to-
Peer Lending adalah layanan pinjam meminjam uang dalam mata uang rupiah secara langsung
antara kreditur/lender (pemberi pinjaman) dan debitur/borrower (penerima pinjaman) berbasis
teknologi informasi. Fintech lending juga disebut sebagai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis
Teknologi (LPMUBTI). Dengan adanya fintech sekarang tidak harus susah-susah meminjam uang ke
Bank karena sudah bisa menggunakan aplikasi dari fintech pinjaman online. Contoh Fintech
Pinjaman Online Uangteman, Kredit Pintar, Rupiah Cepat, AdaKami, Pinjam Yuk, Dana Rupiah, dan
masih banyak lagi.

6. Lembaga Pembiayaan Leasing

Leasing adalah pembiayaan peralatan atau barang modal suatu perusahaan yang akan digunakan
untuk proses produksi baik secara langsung maupun tidak langsung. Maksud dari pembiayaan disini
adalah jika anda membutuhkan barang modal untuk usaha atau produksi tertentu misalnya mobil
dapat di sewa atau di beli secara kredit melalui leasing. Pihak leasing dapat membiayai keinginan
anda sesuai perjanjian yang disepakati antara kedua pihak.
Leasing dapat diartikan juga sebagai kegiatan pembiayaan perusahaan dalam rangka penyediaan
barang-barang modal yang dapat digunakan dalam jangka waktu tertentu. Pembayaran dilakukan
secara berkala dan juga bisa menjadi hak milik perusahaan untuk memperpanjang waktu berdasrkan
sisa uang yang ada dan telah melalui kesepakatan bersama. Jadi leasing adalah suatu perjanjian
antara pemilik leasing (lessor) dan nasabah (lesse), Pihak lessor yang menyediakan barang yang
akan di gunakan oleh lesse sebagai modal. Kemudian imbalan untuk lessor berupa bayaran sewa
oleh lesse dalam waktu tertentu. Contoh Leasing BCA Finance, Mandiri Tunas Finance, Toyota Astra
Finance, Indomobil Finance, Astra Credit Company (ACC), Adira Finance, dan masih banyak lagi.

BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan
Semua lembaga keuangan tersebut telah membantu masyarakat dan menciptakan regulasi yang
mampu untuk mendorong kemajuan negara ini, khususnya dalam bidang keuangan ekonomi dan
perbankan. Dengan adanya lembaga keuangan tentunya ini akan memudahkan Anda dalam
mengetahui kebijakan apa saja yang berpengaruh pada Anda, terutama untuk bisnis Anda. Lembaga
keuangan sebagai lembaga perantara baik bank maupun lembaga keuangan bukan bank,
mempunyai peran yang penting bagi aktivitas perekonomian. Bank dan lembaga keuangan bukan
bank merupakan lembaga perantara keuangan sebagai prasarana pendukung yang amat vital untuk
menunjang kelancaran perekonomian. Menurut Pasal 1 Undang-Undang No.14/1967 yang kemudian
diganti dengan Undang-Undang No. 7/1992 tentang perbankan di Indonesia bahwa lembaga
keuangan merupakan badan atau lembaga yang kegiatannya menarik dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kepada masyaraka

3.2Daftar Pustaka

https://www.harmony.co.id/blog/lembaga-keuangan-pengertian-jenis-fungsi-dan-contohnya

https://www.akseleran.co.id/blog/lembaga-keuangan/

https://cpssoft.com/blog/akuntansi/pengertian-lembaga-keuangan-bank-dan-jenisnya/
http://eprints.dinus.ac.id/22743/10/bab1_19724.pdf

Anda mungkin juga menyukai