NIM : 040983183
Mata Kuliah : Bank & Lembaga Keuangan Non-Bank
TUGAS 1
1. Jelaskan Pengertian dan fungsi Lembaga Keuangan?
Definisi Lembaga Keuangan adalah perusahaan yang memberikan jasa layanan utama berupa
jasa keuangan dan juga Lembaga keuangan merupakan badan usaha atau institusi di bidang jasa
keuangan yang bergerak dengan cara menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
untuk pendanaan serta dengan mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga atau persentase.
Meski demikian, kegiatan usaha lembaga ini dapat berupa penghimpunan dana saja,
menyalurkan dana saja, atau keduanya sekaligus.
Fungsi Lembaga Keuangan adalah :
1. Bank berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun dana masyarakat dengan cara
mengeluarkan dokumen berharga. Dengan cara ini, dana masyarakat akan lebih aman dan
tersimpan dengan baik.
2. Selanjutnya, bank akan menyalurkan kembali dana yang sudah terhimpun tersebut dan
menggunakannya untuk pembiayaan, baik di bidang ekonomi maupun pembangunan
dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, dana yang terhimpun tidak akan diam di
tempat melainkan dikelola dan berpotensi menjadi berkembang.
3. Selain itu, bank juga berfungsi untuk memberikan bantuan modal usaha kepada
masyarakat atau perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya. Bantuan modal ini
biasanya diberikan dalam bentuk kredit.
4. Ada pula pegadaian, yang merupakan lembaga keuangan non-Bank. Pegadaian didirikan
dengan tujuan agar dapat memberikan pinjaman kepada nasabah namun dengan jaminan
berupa barang atau surat berharga.
5. Selanjutnya, ada pula koperasi yang memiliki fungsi dan tujuan yang mirip dengan bank.
Koperasi memberikan jasa simpan-pinjam kepada anggotanya dengan bunga yang relatif
rendah sehingga membebaskan masyarakat dari rentenir dan dapat mengelola uang secara
lebih produktif.
2. Jelaskan perbedaan Lembaga keuangan bank dan Lembaga keuangan bukan bank?
1) Lembaga keuangan bank merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya
yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada
masyarakat dalam bentuk pinjaman serta melaksanakan kegiatan jasa keuangan lainnya,
sedangkan Lembaga keuangan non bank kegiatannya difokuskan pada salah satu kegiatan
keuangan saja. Misalnya : *perusahaan leasing menyalurkan dana dalam bentuk barang
modal kepada perusahaan penyewa (lessee), *pegadaian menyalurkan dana dalam bentuk
pinjaman jangka pendek dengan jaminan barang bergerak.
2) Lembaga keuangan bank dapat secara langsung menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk giro, tabungan, deposito berjangka. Sedangkan Lembaga keuangan Non Bank
tidak dapat secara langsung menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro,
tabungan, dan deposito berjangka.
3) Bank Umum dapat menciptakan uang giral yang dapat mempengaruhi jumlah uang yang
beredar dimasyarakat. Sedangkan Lembaga keuangan Non Bank tidak bisa melakukan hal
tersebut.
3. Jelakan faktor apa saja yang mengakibatkan kondisi perbankan nasional menjadi rentan
terhadap gejolak ekonomi yang terjadi tahun 1997?
Krisis moneter alias krismon yang diawali melelehnya nilai tukar rupiah pada pertengahan 1997,
mengakhiri booming industri perbankan di era 1990-an. Satu per satu bank rontok dan jadi biang
kerok krisis ekonomi sangat parah di Tanah Air. Adapun faktor-faktor penyebabnya sebagai
berikut :
A. Bank Umum
Bank umum didefinisikan oleh Undang- undang nomor 10 Tahun 1998 sebagai bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan- kegiatan usaha yang
dapat dilakukan oleh bank umum secara lengkap adalah:
1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka,
sertifikat deposito, tabungan dan bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.
2) Memberikan kredit.
3) Menerbitkan surat pengakuan utang.
4) Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya
Bank Perkreditan Rakyat didefinisikan oleh Undang- undang nomor 10 Tahun 1998 sebagai
bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan-
kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat secara lengkap adalah:
1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2) Memberikan kredit
3) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
4) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia(SBI), deposito berjangka,
dan tabungan pada bank lain.
A. Bank Umum
Pendirian
Bank umum hanya dapat didirikan dan melakukan kegiatan usaha dengan ijin Direksi Bank
Indonesia
BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh warga Negara Indonesia, Badan Hukum Indonesia
yang seluruh pemiliknya warga Negara Indonesia, Pemerintah Daerah, atau dapat di miliki
bersama di antar ketiganya.Bank umum dan BPR yang bentuk badan hukumnya perseroan
terbatas sangat di mungkinkan mengalami perubahan kepemilikan. Perubahan kepemilikan ini
terutama karena Bank Umum dan BPR yang bentuk hukumnya Perseroan Terbatas dapat
menerbitkan saham, meskipun hanya saham atas nama. Khusus untuk Bank Umum dapat
menjual sahamnya melalui emisi saham di Bursa Efek. Saham yang harus diterbitkan berupa
saham atas nama agar Bank Indonesia dapat memonitor perubahan kepemilikan bank. Meskipun
kepemilikan sangat mungkin terjadi dengan cara jual beli saham di bursa efek, tetapi mengingat
sahamnya atas nama maka perubahan tersebut dapat terus dipantau oleh Bank Indonesia untuk
tujuan pengawasan dan pembinaan.
Bank milik pemerintah merupakan bank yang didirikan oleh pemerintah atau negara dan
sebagian besar sahamnya dimiliki oleh negara. Contoh bank milik pemerintah di Indonesia
adalah BRI, BNI, BTN, dan Mandiri.
Bank milik pemerintah juga meliputi bank yang dimiliki oleh pemerintah daerah yang disebut
juga Bank Pemerintah Daerah (BPD).
Bank milik swasta nasional didirikan oleh pihak swasta nasional. Saham pada bank ini juga
sebagian besar dimiliki oleh swasta nasional. Contoh bank swasta nasional di Indonesia adalah
BCA, bank Muamalat, Bank Permata, Bank Danamon, dan lain sebagainya.
Bank milik asing di Indonesia contohnya seperti Citibank, HSBC, Bank of America, Deutsche
Bank dan masih banyak lagi.
Bank milik koperasi merupakan bank yang kepemilikan saham dan pendiriannya dimiliki oleh
perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contohnya Bank Umum Koperasi Indonesia
Bank milik campuran merupakan bank yang kepemilikan sahamnya bercampur antara pihak
asing dan pihak swasta nasional. Namun kepemilikan saham tersebut didominasi oleh warga
negara tempat bank tersebut didirikan.
Contoh bank milik campuran di Indonesia adalah Rabobank International Indonesia, Bank DBS
Indonesia, Bank Capital Indonesia, Bank Mizuho Indonesia, dan masih banyak lagi.
A. Retail Bank
Bank jenis ini memfokuskan pelayanan dan transaksi kepada nasabah- nasabah retail. Pengertian
retail di sini adalah nasabah- nasabah individual, perusahaan, dan lembaga lain yang skalanya
kecil. Meskipun dari pengertian kata ‘kecil’ atau ‘retail’(retail) adalah relative, namun biasanya
apabila ditinjau dari jasa kredit yang diberikan, nasabah debitor yang dilayani adalah yang
memerlukan fasilitas kredit tidak lebih besar dari Rp 20 miliar. Angka tersebut bukan
merupakan angka yang standar atau baku, tapi setidaknya dapat memberikan gambaran tentang
kelompok nasabah yang dilayani oleh bank jenis ini.
B. Corporate Bank
Bank jenis ini memfokuskan pelayanan dan transaksi kepada nasabah- nasabah yang berskala
besar. Mengingat nasabah yang berskala besar ini biasanya berbentuk suatu korporasi, maka
bank kelompok ini disebut corporate bank. Meskipun namanya adalah bank korporat tidak
berarti seluruh nasabahnya berbentuk suatu perusahaan. Pelayanan dan transaksi yang diberikan
kepada suatu perusahaan sering kali membawa konsekuensi berupa pelayanan yang harus
diberikan juga kepada karyawan, direksi, dan komisaris dari perusahaan tersebut secara
individual. Pelayanan yang diberikan secara perorangan di sini diarahkan untuk menjalin
kerjasama yang lebih baik dengan nasabah- nasabah korporasi.