0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
54 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang lembaga keuangan bank dan non bank. Secara singkat, dibahas tentang definisi dan fungsi lembaga keuangan, perbedaan antara lembaga keuangan bank dan non bank, serta faktor yang mempengaruhi kerentanan perbankan nasional pada krisis 1997. Juga dijelaskan pengelompokan bank berdasarkan kegiatan usaha, bentuk badan hukum, serta kepemilikan dan target pasarnya.
Dokumen tersebut membahas tentang lembaga keuangan bank dan non bank. Secara singkat, dibahas tentang definisi dan fungsi lembaga keuangan, perbedaan antara lembaga keuangan bank dan non bank, serta faktor yang mempengaruhi kerentanan perbankan nasional pada krisis 1997. Juga dijelaskan pengelompokan bank berdasarkan kegiatan usaha, bentuk badan hukum, serta kepemilikan dan target pasarnya.
Dokumen tersebut membahas tentang lembaga keuangan bank dan non bank. Secara singkat, dibahas tentang definisi dan fungsi lembaga keuangan, perbedaan antara lembaga keuangan bank dan non bank, serta faktor yang mempengaruhi kerentanan perbankan nasional pada krisis 1997. Juga dijelaskan pengelompokan bank berdasarkan kegiatan usaha, bentuk badan hukum, serta kepemilikan dan target pasarnya.
NIM: 041277335 Dosen: Yessi Fitri, S.E., M.Si., Ak., CA SOAL 1 1. Jelaskan pengertian dan fungsi Lembaga Keuangan? Jawab: Lembaga keuangan adalah suatu badan usaha yang mengumpulkan suatu asset dalam bentuk dana dari masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan suatu proyek pembangunan serta untuk kegiatan ekonomi dengan mendapatkan hasil dalam bentuk bunga sebesar presentase tertentu dari besarnya sana yang disalurkan. Fungsi Lembaga Keuangan: - Berfungsi untuk menghinpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalutkan ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau dengan kata lain Lembaga keuangan menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana dan menyalurkan ke pihak yang kekurangan dana. - Berfungsi untuk memberikan pengetahuan dan informasi, yakni: a. Lembaga keunagn melaksanakan suatu tugas sebagai pihak yang ahli dalam analisis ekonomi dan kredit untuk suatu kepentingan sendiri dan kepentingan lain (nasabah). b. Lembaga keuangan berkewajiban untuk menyebarkan informasi dan kegiatan yang berguna dan menguntungkan bagi nasabahnya. - Memberikan jaminan Lembaga keuangan bisa memberikan suatu jaminan hukum dan moral mengenai keamanan dana masyarakat yang dipercayakan kepada Lembaga keuangan tersebut. - Menciptakan dan memberikan likuiditas Lembaga keuangan bisa memberikan suatu keyakinan kepada nasabahnya bahwa dana yang disimpan akan dikembalikan pada waktu dibutuhkan atau pada waktu jatuh tempo. - Fungsi penyimpanan kekayaan Instrumen keuangan yang diperjualbelikan dalam pasar uang dan pasar modal menyediakan suatu cara untuk menyimpan kekayaan yanitu dengan cara menahan nilai asset yang dimiliki disamping menerima pendapatan dengan resiko tertentu. - Fungsi transmutasi kekayaan Dimana Lembaga keuangan memiliki asset dalam bentuk janji-janji memberikan imbalan kepada pemilik dana. Bentuk janji-janji tersebut pada dasarnya adalah pembiayaan/kredit yang diberikan kepada unit deficit dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan. Lembaga keuangan dalam membiayai asset tersebut diperoleh dengan menerima simpanan dari para penabung. Lembaga keuangan sebenarnya hanyalah mengalihkan kewajiban menjadi asset dengan jangka waktu jatuh tempo sesuai dengan kegiatan penabung. Proses pengalihan kewajiban oleh Lembaga keuangan menjadi asset disebut transmutasi kekayaan. Dalam system Syariah proses transmutasi kekayaan tersebut haruslah didasari oleh akad/kontrak yang jelas, transparan dan sah secara Syariah. 2. Jelaskan perbedaan Lembaga keuangan bank dan Lembaga keuangan bukan bank? Jawab: a. Menjalankan kegiatan lebih yang lengkap dari lembaga keuangan bukan bank, yaitu mengumpulkan dana dari masyarakat kemudian menyalurkannya kembali ke masyarakat yang membutuhkan dana, serta memberikan jasa-jasa keuangan lainnya seperti jual beli surat-surat berharga dan sebagainya. Sedangkan pada lembaga keuangan bank, setiap perusahaan hanya fokus pada satu kegiatan. Contohnya perusahaan asuransi, mereka hanya fokus untuk memberikan layanan tanggungan kepada masyarakat yang tergabung dalam layanan mereka, contoh lain perusahaan pegadaian, mereka hanya menyalurkan dana pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan dan dengan jaminan tertentu. b. Lembaga keuangan bank dapat secara langsung menciptakan uang resmi yang dapat memengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Sedangkan lembaga keuangan bukan bank tidak bisa. Lembaga keuangan bank dapat mengumpulkan dana dari masyarakat langsung baik dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito. Sedangkan lembaga keuangan bukan bank tidak dapat secara langsung mengumpulkan dana dalam bentuk tersebut. 3. Jelakan faktor apa saja yang mengakibatkan kondisi perbankan nasional menjadi rentan terhadap gejolak ekonomi yang terjadi tahun 1997? Jawab: - Adanya jaringan terselubung (implicity guarantee)dari bank sentral atas kelangsungan hidup suatu bank untuk mencegah kegagalan sistematik dalam industri perbankan telah menimbulkan moral hazarddi kalangan pengelola dan pemilik bank. - Sistem pengawasan oleh bank sentral belum efektif karena belum sepenuhnya dapat mengimbangi pesat dan kompleksnya kegiatan operasional perbankan. - Besarnya pemberian kredit dan jaminan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada individu/kelompok usaha yang terkait dengan bank (connectedlending)telah mendorong tingginya risiko kemacetan kredit yang dihadapi bank. - Relatif lemahnya kemampuan manajerial bank telahmengakibatkan penurunan kualitas asset produktif dan peningkatan risiko yang dihadapi bank. - Kurang transparannya informasi mengenai kondisi perbankan selain telah mengakibatkan kesulitan dalam melakukan analisis secara akurat tentang kondisi keuangan suatu bank juga telah melemahkan upaya untuk melakukan kontrol sosial dan menciptakan disiplin pasar. 4. Jelaskan pengelompokkan bank menurut kegiatan usaha, bentuk badan usaha, dan pendirian dan kepemilikannya serta target pasar? berikan contoh Jawab: 1) Menurut kegiatan usaha a) Bank Umum Bank Umum didefinisikan oleh Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. b) Bank Perkreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat didefinisikan oleh Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksnakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam jasa lalu lintas pembayaran. 2) Menurut badan usaha Setiap pihak yang melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan wajib terlebih dahulu memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum atau Bank Perkreditan Rakyat dari pimpinan Bank Indonesia, kecuali apabila kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dimaksud diatur dengan undang-undang tersendiri. Untuk memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum atau Bank Perkreditan Rakyat, suatu Lembaga keuangan wajib memnuhi persyaratan mengenai: a) Susunan organisasi dan permodalan b) Permodalan c) Kepemilikan d) Kehalian dibidang perbankan e) Kelayakan rencana kerja Badan hukum mutu Bank Umum dapat berupa: a) Perseroan terbatas b) Koperasi c) Perusahaan daerah Sedangkan badan hukum Bank Perkreditan Rakyat dapat berupa: a) Perusahaan daerah b) Koperasi c) Perseroan terbatas d) Bentuk lain yang ditetapkan dengan pertauran pemerintah 3) Menurut pendirian dan kepemilikannya Undang-undang nomor 10 tahun 1998 dan surat keputusan direktur BI Nomor 32/33/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Umum menetapkan ketentuan-ketentuan tentang pendirian dan kepemilikan bank seperti diuraikan dibawah ini: a) Bank Umum o Pendirian Bank Umum hanya dapat didirikan dan melakukan kegiatan usaha dengan izin Direksi Bank Indonesia oleh: 1. Warga negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia 2. Warga negara Indonesia dana tau badan hukum Indonesia dengan warga negara asing dana tau badan hukum asing secara kemitraan. o Kepemilikan Kepemilikan bank oleh badan hukum Indonesia setinggi-tingginya sebesar modal sendiri bersih badan hukum yang bersangkutan. Modal sendiri bersih merupakan: 1. Penjumlahan dari modal yang disetor, cadangan dan laba, dikurangi penyertaan dan keinginan, bagi badan hukum Perseroan Terbatas/Perusahaan Daerah. 2. Penjumlahan dari simpanan pokok, simpanan wajib, hibah, modal penyertaan, dana cadangan, dan sisa hasil usaha, dikurangi penyertaan dan kerugian, bagi badan hukum koperasi. Sumber dana yang digunakan dalam rangka kepemilikan bank dilarang: 1. Berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari bank atau pihak lain di Indonesia. 2. Berasal dari dan untuk tujuan pencucian uang. Yang dapat menjadi pemilik bank adalah adalah pihak-pihak yang: 1. Tidak termasuk dalam daftar orang tercela di bidang perbankan seusai dengan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 2. Menurut penilaian Bank Indonesia yang bersangkutan memiliki integritas yang baik. b) Bank Perkreditan Rakyat BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh warga negara Indonesia, badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya warga negara Indonesia, pemerintah daerah, atau dapat dimiliki Bersama diantara ketiganya. Bank Umum dan BPR yang bentuk badan hukumnya Perseroan Terbatas sangat dimungkinkan untuk mengalami perubahan kepemilikan. Perubahan kepemilikan ini terutama karena Bank Umum dan BPR yang bentuk hukumnya Perseroan Terbatas dapat menerbitkan saham, meskipun hanya saham atas nama. Khusus untuk Bank Umum dapat menjual sahamnya melalui emisi saham di bursa efek. Saham yang harus diterbitkan berupa saham atas nama agar Bank Indonesia tetap dapat memonitor perubahan kepemilikan bank. Meskipun kepemilikan sangat mungkin terjadi dengan cara jual beli saham di bursa efek, tetapi mengingat sahamnya atas nama maka perubahan tersebut dapat terus dipantau oleh Bank Indonesia untuk tujuan pengawasan dan pembinaan. 4) Menurut target pasar Sebagian bank memfokuskan pelayanan dan transaksinya pada jenis-jenis nasabah tertentu. Dengan pemfokusan ini diharapkan bank-bank tersebut dapat lebih menguasai karakteristik nasabahnya sehingga kegiatan usaha dapat dilaksanakan dengan lebih efisien antara lain karena: 1. Pelayanan, jasa-jasa, dan iklan yang diberikan oleh bank lebih sesuai dengan karakteristik nasabah. 2. Proporsi kredit bermasalah lebih sedikit. 3. Manajemen dan karyawan lebih terbiasa dan berpengalaman berinteraksi dengan nasabahnya. Secara umum, jenis bank atas dasar target pasarnya dapat digolongkan menjadi 3: o Retail Bank Bank jenis ini memfokuskan pelayanan dan transaksi kepada nasabah- nasabah retail. Pengertian retail dsini adalah nasabah-nasabah individual, perusahaan, dan Lembaga lain yang skalanya kecil. Meskipun pengertian dari kata “kecil” atau “retil” adalah relative, namun biasanya apabila ditinjau dari jasa kredit yang diberikan, nasabah debitor yang dilayani adalah yang memerlukan fasilitas kredit tidak lebih besar daripada Rp.20 Miliar. Angka tersebut bukan merupakan angka yang standar atau baku, tapi setidaknya dapat memberikan gambaran tentang kelompok nasabah yang dilayani oleh bank jenis ini. o Corporate Bank Bank jenis ini memfokuskan pelayanan dan transaksi kepada nasabah- nasabah yang berskala besar. Mengingat nasabah yang berskala besar ini biasnya berbentu korporasi, maka bank kelompok ini disebut corporate bank meskipun namanya korporat tidak berarti seluruh nasabahnya berbentuk suatu perusahaan. Pelayanan dan transaksi yang diberikan kepada suatu perusahaan sering kali membawa konsekuensi berupa pelayanan yang harus diberikan juga kepada karyawan, direksi dan komisaris dari perusahaan tersebut secara individual. Pelayanan yang diberikan secara perorangan disini diarahkan untuk menjalin kerja sama yang lebih baik dengan nasabah-nasabah korporasi. o Retail-Corporate Bank Disamping kedua jenis bank diatas, terdapat juga bank yang tidak memfokuskan pada kedua pilihan jenis nasabah diatas. Bank jenis ini memberikan pelayannya tidak hanya kepada nasabah retail juga kepada nasabah korporasi. Penyebab munculnya bank jenis ini tidaklah seragam. Ada bank yang sejak awal sudah menetukan untuk menjadi bank yang melayani baik nasabah retail maupun nasabah korporasi. Bank jenis ini memandang bahwa potensi baik pasar retail dan korporasi harus dimanfaatkan untuk mengoptimalkan keuntungan maksimal, meskipun terdapat kemungkinan penurunan efisiensi. Ada juga bank yang semula memfokuskan pada nasabah korporasi, tapi kemudian juga memberikan pelayanan kepada nasabah retail atau sebaliknya karena berbagai alasan. Hal tersebut bisa terjadi karena manajemen memandang telah terjadi perubahan kondisi pasar atau karena terjadi penggantian manajemen sehingga terjadi perubahan strategi pemasaran. Hal tersebut bisa juga terjadi karena adanya program pemerintah yang menghendaki agar bank- bank tertentu melaksanakan program pemerintah tertentu. SOAL 2 1. Jelaskan dua peranan asset keuangan dalam perekonomian berserta contoh penjelasannya? Jawab: a) Sebagai media untuk memindahkan dana, asset keuangan dapat mengalihkan dana dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. b) Sebagai media untuk membagi resiko (risk sharing), asset keuangan mampu membagikan resiko arus kas dari asset fisik yang tak terhindarkan. Bagi pengusaha, resiko ketidakpastian pendapatan usahanya adalah sesuatu yang pasti ada (tak terhindarkan). Apabila usahanya dibiayai dengan menjual saham kepada beberapa pihak, maka resiko ketidakpastian tersebut tidak akan ditanggung sendiri, melainkan ditanggung oleh banyak pihak yang memegang saham tersebut. 2. Sebutkan dan jelaskan klarifikasi pasar keuangan berdasarkan jatuh tempo klaim? Jawab: a) Pasar uang: merupakan pasar yang memperdagangkan asset keuangan dengan instrument utang jangka pendek. Pada umumnya jangka waktu tempo surat utang dibawah 12 bulan. b) Pasar modal: adalah pasar bagi aset-aset keuangan jangka panjang, yaitu asset keuangan yang jatuh temponya diatas 12 bulan. Di pasar ini asset keuangan yang di perdagangkan bisa dengan instrument utang, bisa juga dengan instrument ekuitas. 3. Sebutkan manfaat dari suatu system keuangan yang modern atau system keuangan yang baik bagi suatu perekonomian? Jawab: a) Kemudahan untuk melakukan transaksi pembayaran sehingga produksi dan perekonomian dapat tumbuh dengan pesat. b) Memudahkan pemindahan dana dari pihak yang kelebihan kepada pihak yang membutuhkan yang selanjutnya akan dibelanjakan alat-alat investasi untuk meningkatkan produksi. c) Membrikan keleluasaan bagi rumah tangga dan institusi-institusi lain untuk melakukan investasi, meskipun mereka tidak perlu melakukan usaha secara teknis. d) Menentukan harga aset keuangan termasuk didalamnya bunga kredit. e) Mampu memberikan sinyal perkembangan ekonomi makro ke depan. 4. Jelaskan jasa-jasa keuangan utama apa saja yang dapat diberikan/ditawarkan oleh Lembaga keuangan sebagai industry jasa keuangan? Jawab: a) Mengubah asset keuangan yang didapatkan dari pasar menjadi bentuk asset keuangan yang berbeda, untuk tujuan yang berbeda pula. b) Membantu menciptakan berbagai asset keuangan untuk kepentingan klien perusahaannya. c) Memperdagangkan asset keuangan untuk berbagai kepentingan, baik kepentingan perusahaan keuangan sendiri, maupun kepentingan pihak lain (klien). d) Memberikan jasa perlindungan atas resiko yang mungkin dihadapi oleh kliennya, baik resiko bisnis, maupun resiko yang lain. e) Memberikan jasa konsultasi untuk para investor dari pelaku pasar keuangan lainnya. f) Memberikan jasa pengelolaan portofolio, baik untuk pelaku pasar keuangan maupun untuk masyarakat umum. 5. Sebutkan klarifikasi Lembaga keuangan sebagai Lembaga perantara (intermediary) beserta contohnya? Jawab: a) Lembaga keuangan depository, sebagian besar dananya diperoleh dengan cara menghimpun dana dari masyarakat, yang bisa dilakukan dengan cara menawarkan jasa tabungan atau simpanan. Simpanan ini bisa berupa giro, tabungan, deposito, dan simpanan-simpanan lainnya. Selanjutnya dana ini ditawarkan pada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk lain misalnya kredit atau untuk membeli asset keuangan lain. Contoh bank dan Lembaga simpan pinjam. b) Lembaga keuangan non depository adalah Lembaga keuangan dimana penghimpunan dana masyarakat tidak dilakukan dengan menawarkan produk tabungan atau simpanan melainkan dengan cara lain. Contoh asuransi, Lembaga pembiayaan, Lembaga dana pension, Lembaga reksa dana dan Lembaga lainnnya. 6. Sebutkan dan jelaskan peranan mendasar dan fungsi utama dari Bank Sentral dalam perekonomian? Jawab: a) Fungsi Kebijakan Moneter, untuk menjaga stabilitas nilai uang, bank sentral diberi beberapa kewenangan antara lain merumuskan dan melaksanakan lebijakan moneter untuk mengendalikan jumlah uang beredar. b) Melakukan pengaturan dan pelaksanaan sistem pembayaran, fungsi terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan sistem pembayaran, mencakup sekumpulan kesepakatan, aturan, standar dan prosedur peredaran uang antar pihak dengan menggunakan instrumen pembyaran yang sah. c) Bank sentral sebagai banknya para bank, selain sebagai otorias moneter dan pengatur sistem pembayaran, bank sentral juga berperan sebagai banknya para bank. d) Mengatur dan mengawasi perbankan, bank merupakan lembaga yang cukup vital dalam proses intermediasi. Di beberapa negara khususnya negara sedang berkembang, proses intermediasi antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana lebih banyak menggunakan bank dari pada lembaga keuangan lain. 7. Sebutkan dan jelaskan 2 pendekatan yang dilakukan BI dalam menjalankan tugas pengawasan bank? Jawab: a) Pengawasan berdasarkan kepatuhan, pada dasarnya menekankan pemantauan kepatuhan bank untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan yang terkait operasi dan pengelolaan bank. Pendekatan ini mengacu pada kondisi bank di masa lalu dengan tujuan memastikan bahwa bank telah beroperasi dan dikelola secara baik dan benar menurut prinsip-prinsip kehati-hatian. b) Pengawasan berdasarkan resiko, merupakan pendekatan pengawasan yang berorientasi ke depan. Dengan menggunakan pendekatan tersebut pengawasan/pemeriksaan suatu bank difokuskan pada resiko-resko yang melekat pada aktivitas fungsional bank serta sistem pengendalian resiko. Melalui pendekatan ini akan lebih memungkinkan otoritas pegawasan bank untuk proaktif dalam melakukan pencegahan terhadap permasalahan yang potensial timbul di bank. 8. Sebutkan tiga tugas pokok Bank Indonesia berdasarkan UU No,23 Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU No.3 Tahun 2004? Jawab: a) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter b) Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran c) Mengatur dan mengawasi bank