Anda di halaman 1dari 5

Weekly assignment

1. Perbankan berperanan sangat penting dalam perekonomian sehingga jika mengalami


krisis selalu diupayakan penyehatannya, mengapa demikian? dan hal ini berbeda
dengan industri keuangan lainnya.
jawab: peranan perbankan terhadap perekonomian sangat penting karena sangat
berperan dalam menyalurkan dana ke semua sektor pembangunan seperti sektor
pembangunan riil. Melemahnya peranan bank bisa juga dipengaruhi oleh masalah-
masalah intern yang umumnya disebabkan oleh tata pengelolaan perusahaan yang
kurang baik. Jika dibiarkan, industri di sektor perbankan akan melemah sehingga akan
berpengaruh pada penyerapan pertumbuhan risiko kredit serta perubahan harga di
dalam negeri yang sangat signifikan. Penyebab lainnya bisa juga berasal dari kurang
adanya praktik pengelolaan yang transparan sehingga mengakibatkan pihak pengawas
perbankan sulit dalam mendeteksi adanya praktik-praktik kecurangan yang dilakukan
oleh pengurus atau pejabat perbankan.

2. Bagaimanakah hubungan antara perbankan dengan Lembaga-lembaga keuangan


lainnya yang ada di Indonesia? Jelaskan sekurangnya dengan 3 lembaga keuangan
dimaksud? Apakah dimungkinkan suatu Bank untuk dapat mendirikan anak-anak
perusahaan? Bagaimanakah pengaturannya? Jika suatu bank akan mendirikan anak
perusahaan, mengapa ada pembatasannya ?
Jawab : hubungan antara perbankan dengan Lembaga-lembaga keuangan lainnya yitu
lembaga keuangan berperan sebagai lembaga perantara keuangan yang menyediakan
jasa-jasa untuk mempermudah transaksi moneter. Peran lembaga keuangan baik bank
maupun lembaga keuangan bukan bank yang sangat penting dalam memberikan
distribusi keadilan kepada masyarakat yaitu:
- Berkaitan dengan peranan Lembaga keuangan dalam mekanisme pembayaran
antar pelaku ekonomi sebagai akibat transaksi yang mereka lakukan (transmission
role)
- Berkaitan dengan pemberian fasilitas mengenai aliran dana dari pihak yang
kelebihan dana ke pihak yang membutuhkan dana (intermedition role)
- Berkaitan dengan peranan Lembaga keuangan dalam mengurangi kemungkinan
resika yang ditanggung pemilik dana penabung.

Hubungan bank dengan Lembaga keuangan:

- Bank BRI dengan Pegadaian, Ruang lingkup sinergi BUMN ini mencakup Bank
BRI beserta entitas perusahaan anak (BRI Group) dengan Pegadaian, penerbitan
Kartu Kredit BRI co branding Pegadaian serta pengembangan jaringan bersama
untuk jasa dan produk bagi kedua belah pihak.
- Empty
- Empty

Suatu bank dapat mendirikan anak-anak perusahaan, pengaturannya ada pada


Penjelasan Pasal 29 Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas (“UUPT 1995”). Penjelasan ini mengatakan, yang dimaksud dengan
“Perusahaan Anak” (subsidiary) adalah Perseroan yang mempunyai hubungan khusus
dengan Perseroan lainya yang dapat terjadi karena:
a. lebih dari 50% (lima puluh persen) sahamnya dimiliki oleh induk
perusahaannya;
b. lebih dari 50% (lima puluh persen) suara dalam RUPS dikuasai oleh induk
perusahaannya; dan atau
c. kontrol atas jalannya perseroan, pengangkatan, dan pemberhentian Direksi dan
Komisaris sangat dipengaruhi oleh induk perusahaannya.

Dengan demikian apa yang dikemukakan pada penjelasan Pasal 29 UUPT 1995
masih dianggap relevan sebagai landasan memahami dan menerapkan Perseroan
Induk(parent atau Holding Company) dan Perseroan Anak (subsidiary).

Jika bank ingin mendirikan suatu anak perusahaan harus ada pembatasnya agar ..

3. Mengapa hanya ada 2 jenis bank saja dan apa beda keduanya? Jelaskan pula jenis
badan usaha yang dapat digunakan oleh Bank? Bagaimanakah persyaratan dan
prosedur pendirian Bank ?
Jawab:
- Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lintas pembayaran. Usaha bank umum salah satunya menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan deposito, tabungan
berjangka, sertifikat deposito, tabungan.
- Sedangkan BPR (Bank Perkreditan Rakyat) adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Usaha BPR
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan, dan bentuk lainnya yang disamakan dengan itu.

Perbedaan bank Umum dan BPR berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 Pasal 1
- Dalam bentuk kegiatannya adalah memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
seperti kliring dan jual beli valuta asing sedangkan pada kegiatan BPR tidak.
Karena kegiatan BPR ini tidak melayani pemberian jasa dalam lalu lintas
pembayaran maka BPR tidak terlibat dalam kliring dan kegiatan usaha valuta
asing.
- Dalam bentuk simpanan dana yang dihimpun dari masyarakat. Jika bank umum
menghimpun dananya dalam bentuk giro dan sertifikat deposito, maka BPR tidak
menghimpun dananya dalam bentuk giro dan sertifikat deposito, namun BPR
hanya menerima dalam bentuk tabungan deposito. Maka dapat disimpulkan bahwa
BPR tidak dapat melakukan transaksi giral namun bank ini terdapat larangan
untuk melakukan penyertaan modal dan melakukan usaha peransurasian.

Persyaratan dan prosedur pendirian bank:


Pada Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992
Tentang Perbankan Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998 Menurut jenisnya, 
- Bank Umum
Bank Umum disebut juga sebagai “Bank dagang”, “Bank komersial”, “bank
kredit”, bahkan di beberapa Negara disebut sebagai “bank deposito”.Bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip
syariah ini dalam kegiatannya memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas
pembayaran.Sebagai Bank konvensional, Bank Umum melakukan usaha
perbankan dengan memberikan kredit kepada nasabah baik perorangan maupun
perusahaan. Sedangkan Bank Umum yang menganut prinsip syariah
menggunakan aturan perjanjian berdasarkan Hukum Islam antara bank dengan
pihak lain untuk menyimpan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau
kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah.
Bank Umum ini sendiri dapat berupa Bank Milik Negara, Swasta, maupun
Koperasi, yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam
bentuk giro, deposito, serta tabungan dan dalam usahanya terutama memberikan
kredit jangka pendek. Kredit jangka pendek ini dipilih karena dana utama yang
diterima juga berjangka waktu pendek, sehingga pemberian kredit jangka pendek
diharapkan tidak mengganggu kemampuan bank untuk memenuhi jangka
pendeknya. Suatu bank dikatakan sebagai Bank Umum karena bank tersebut
mendapatkan keuntungan dari selisih bunga yang diterima dari peminjam dengan
yang dibayarkan oleh bank kepada depositor (disebut spread).
- Bank Perkreditan Rakyat
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah ini dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.Jadi disini, terlihat bahwa perbedaan antara bank umum
dengan BPR terletak dalam kegiatan pemberian jasa dalam lalu lintas
pembayaran.Bank Perkreditan Rakyat memberikan jasa berupa menerima
simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 16 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 disebutkan
bahwa:
1) Setiap pihak yang melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan wajib terlebih dahulu memperoleh izin usaha
sebagai Bank Umum atau Bank Perkreditan Rakyat dari Pimpinan Bank
Indonesia, kecuali apabila kegiatan menghimpun dana dari masyarakat
dimaksud diatur dengan Undang-undang tersendiri.
2) Untuk memperoleh izin usaha Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), wajib dipenuhi persyaratan
sekurang-kurangnya tentang:
a) Susunan organisasi dan kepengurusan;
b) Permodalan;
c)  Kepemilikan;
d) Keahlian di bidang Perbankan;
e) Kelayakan rencana kerja.
- Pendirian Bank Umum
Bank Umum dapat didirikan dan menjalankan usahanya dengan izin Bank
Indonesia selaku Bank Sentral.Pemberian izin untuk mendirikan Bank Umum
dilakukan melalui 2 tahapan.Pertama, tahap persetujuan untuk melakukan
persiapan Pendirian Bank yang bersangkutan.Tahap kedua berupa pemberian izin
usaha yakni izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan usaha setelah
persiapan selesai dilakukan.Selama belum mendapat izin usaha, pihak yang
mendapat persetujuan prinsip tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan
usaha apapun di bidang perbankan.
Penjelasan secara rinci untuk pendirian bank umum dijabarkan dalam SK
Direksi BI No: 32/33/Kep/Dir, Tentang Bank Umum tanggal 12 Mei 1999.
Syarat Umum
Dalam pasal 3 disebutkan:
1) Bank hanya dapat didirikan dan melakukan kegiatan usaha dengan izin DIreksi Bank
Indonesia.
2) Bank hanya dapat didirikan oleh:
a) WNI dan/atau Badan Hukum Indonesia
b) WNI dan/atau Badan Hukum Indonesia dengan WNA dan/atau Badan Hukum
Asing secara kemitraan.
Selanjutnya dalam pasal 4 disebutkan:
1) Modal disetor untuk mendirikan Bank ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar
Rp.3000.000.000 (tiga triliun rupiah)
2) Modal disetor bagi Bank yang berbentuk hukum Koperasi adalah simpanan pokok,
simpanan wajib, dan hibah sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang
Perkoperasian.
3) Modal disetor yang berasal dari Warga Negara Asing dan/atau badan hukum asing,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka (2) huruf b setinggi-tingginya sebesar 99%
dari modal disetor Bank.

4. Jelaskan mengenai pasar uang dan pasar modal dan bagaimana hubungan antara bank
dengan pasar modal?
Jawab :
 Pasar uang atau money market merupakan mekanisme pasar yang memungkinkan
seseorang melakukan transaksi jual beli dalam bentuk sekuritas keuangan. Di sisi
lain, pasar uang juga diartikan sebagai tempat di mana suatu pihak bisa meminjam
dana dari pihak lain dengan tingkat bunga tertentu sebagai imbalannya. 
Adapun jangka waktu peminjaman di pasar uang cenderung pendek, mulai dari
satu hari hingga maksimal satu tahun. Lebih dari setahun maka akan digolongkan
sebagai pasar hutang. Transaksi pasar uang sendiri bisa dilakukan secara langsung
atau melalui perantara/broker. Dilihat dari jenis mata uangnya, pasar uang
dibedakan menjadi pasar domestik serta pasar valuta asing. 
 Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),
ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar
modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain
(misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan
demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual
beli dan kegiatan terkait lainnya.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen
jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran,
right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan
lain-lain.
Hubungan antara Bank dan pasar modal

5. Mengapa untuk perbankan Syariah hanya dimungkinkan berbadan hukum Perseroan


Terbatas hal yang berbeda dengan perbankan konvensional? Jelaskan jawaban
Saudara disertai argumentasi hukum membandingkan Badan-badan usaha yang
berbadan hukum. dengan membandingkan badan-badan usaha yang berbadan hukum.

Anda mungkin juga menyukai