Anda di halaman 1dari 12

Nama : Devi Lisnawaty Sihite

Nim : 7183143024

Kelas : A Reguler

Prodi : Pendidikan Bisnis

1. Uraikan secara lengkap hal-hal yang terkandung dalam pengertian bank menurut Undang-Undang
Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun1998.

Jawab :

Bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu :

- menghimpun dana

- menyalurkan dana

- memberikan jasa bank lainnya.

2. Jelaskan pengertian kegiatan simpanan dan pinjaman dalam perbankan berikut contohnya.

Jawab :

Simpanan adalah dana yang dihimpun dari masyarakat yang disimpan oleh pihak bank yang dapat
diambil sewaktu waktu yang berupa tabungan,deposito maupun giro. Sedangkan pinjaman adalah dana
yang dikeluarkan oleh pihak bank untuk masyarakat atau nasabah yang harus dibayar sesuai perjanjian
antara pihak bank maupun peminjam, misalnya kredit.

3. Jelaskan pula pengertian spread based dan fee based, apa maksudnya bagi bank, kemudian menurut
saudara mana yang paling penting.

Jawab :

PREAD BASED & FEE BASED adalah dua cara bank dalam memperoleh keuntungan. SPREAD
BASED merupakan cara bank dalam mendapatkan keutungan melalui kegiatan POKOKNYA yakni
menghimpun dana dan menyalurkan dana. Adapun komponen utama pendapatan bank adalah bunga
simpanan dan bunga pinjaman/kredit. Sedangkan FEE BASED merupakan cara bank dalam mendapatkan
keuntungan melalui kegiatan SAMPINGAN yakni transaksi yang dari jasa-jasa lainnya di luar kegiatan
pokok. Komponen pendapatan pada fee based ini seperti biaya kirim, biaya tagih, biaya administrasi,
biaya sewa, biaya iuran dan lain sebagainya.

Menurut saya bisa dikatakan yang lebih penting adalah SPREAD BASED karena merupakan kegiatan
pokok atau kegiatan inti bank sebagai lembaga keuangan. Meski begitu, Fee Based juga tak bisa
disepelekan karena merupakan faktor pendukung penting Spread Based mengingat persaingan antara
bank sangat ketat.

4. Uraikan perbedaan antara spread based dengan profit sharing dan apa landasan penggunaan sistem
profit sharing.

Jawab :

Spread Based (Bunga Bank) keuntungan dari bank konvensional sedangkan Profit Sharing (Bagi hasil)
adalah keuntungan untuk bank syariah.

Spread based income adalah keuntungan menghimpun dana dan menyalurkan dana. Spread Base
Income, pendapatan yang diperoleh dari bunga yang diperoleh oleh bank. Pada dasarnya bank
memberikan bunga kepada kreditur atau peminjam uang dan bank juga memberikan bunga kepada
pemilik uang tersebut. Selisih dari bunga yang dipinjam dengan bunga yang diberikan itulah yang disebut
Spread Base Income.

Profit sharing menurut etimologi Indonesia adalah bagi keuntungan. Dalam kamus ekonomi diartikan
pembagian laba. Profit secara istilah adalah perbedaan yang timbul ketika total pendapatan (total revenue)
suatu perusahaan lebih besar dari biaya total (total cost). Di dalam istilah lain profit sharing adalah
perhitungan bagi hasil didasarkan kepada hasil bersih dari total pendapatan setelah dikurangi dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.

Landasan Profit sharing

Perhitungan bagi hasil adalah atas dasar laba dan rugi bulanan (dengan sistem revenue sharing). Sistem
revenue sharing adalah suatu sistem bagi hasil yang didasarkan kepada tingkat pendapatan usaha.
Sedangkan Sistem profit sharing adalah suatu sistem bagi hasil yang didasarkan kepada tingkat laba
usaha. Secara umum, prinsip bagi hasil dalam Perbankan Syari’ah dapat dilakukan dalam 4 (empat) akad
utama, yaitu : al–musyarakah, al-mudharabah, al-muzara’ah dan al-musaqah.
5. Jelaskan jenis-jenis bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998.

Jawab :

1. Dilihat dari Segi Fungsinya

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 14 Tahun1967 jenis perbankan menurut fungsinya terdiri
dari : Bank Umum, Bank Pembangunan, Bank Tabungan, Bank Pasar, Bank Desa, Lumbung Desa, Bank
Pegawai dan bank lainnya.

Namun setelah keluar UU Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya
Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri dari : Bank Umum dan Bank
Perkreditan Rakyat (BPR).

Adapun pengertian Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998 adalah sebagai berikut :

a. Bank Umum

Bank umum adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang
diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah
yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya di sini kegiatan
BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

2. Dilihat dari segi Kepemilikannya

Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Bank milik pemerintah

Di mana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan
bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. Contoh bank milik pemerintah antara lain : Bank Negara
Indonesia 46 (BNI), Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank Mandiri.
Sedangkan bank milik pemerintah daerah (pemda) terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-
masing provinsi. Sebagai contoh : BPD DKI Jakarta, BPD Jawa Barat dan BPD Jawa Tengah.
b. Bank milik swasta nasional

Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun
didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula. Contoh bank
milik swasta nasional antara lain : Bank Muamalat, Bank Centra Asia dan Bank Danamon.ox

c. Bank milik koperasi

Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Sebagai
contoh adalah : Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin)

d. Bank milik asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau
pemerintah asing. Jelas kepemilikannya pun dimiliki oleh pihak luar negeri. Contoh bank asing antara
lain : Bank of America, Bank of Tokyo dan Standard Chartered Bank.

e. Bank milik campuran

Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan
sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. Contoh bank campuran antara lain :
Sumitomo Niaga Bank, Mitsubishi Buana Bank dan Paribas BBD Indonesia.

3. Dilihat dari Segi Status

Dilihat dari kemampuannya dalam melayani masyarakat, maka bank umum dapat dibagi ke dalam dua
macam. Pembagian jenis ini disebut juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut.
Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari
segi jumlah produk, modal maupun kualitas pelayanannya. Oleh karena itu, untuk memperoleh status
tersebut diperlukan penilaian-penilaian dengan kriteria tertentu.

Status bank yang dimaksud adalah : Bank Devisa, Bank non Devisa

4. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga

Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga baik harga jual maupun harga beli
terbagi dalam dua kelompok yaitu : Bank yang berdasarkan prinsip konvensional, Bank yang
berdasarkan prinsip syariah.

6. Uraikan lima macam perbedaan antara bank umum dengan Bank Perkreditan Rakyat.
Jawab :

a. Perbedaan Fasilitas Jasa Transaksi Keuangan Perbedaan bank umum dan BPR yang paling mudah
ditemukan adalah ada tidaknya fasilitas jasa lalu lintas transaksi keuangan. Bank umum memfasilitasi jasa
lalu lintas pembayaran seperti kliring, inkaso, valuta asing, dan transfer sedangkan BPR tidak
menyediakan fasilitas tersebut.

b. Perbedaan Jenis Simpanan Selain dari ada tidaknya fasilitas jasa lalu lintas pembayaran, perbedaan
bank umum dan BPR juga terletak pada jenis simpanan yang disediakan. Bank umum diberi kewenangan
untuk menghimpun dana masyarakat melalui giro, tabungan, dan deposito, sementara bank BPR hanya
diberi kewenangan untuk menerima deposito saja.

c. Perbedaan Lalu lintas Giral Fasilitas lalu lintas giral antara bank umum dan BPR juga berbeda. Lalu
lintas giral yang dilakukan oleh bank umum di antaranya adalah cek dan bilyet giro, sementara bank BPR
tidak memiliki fasilitas lalu lintas giral ini.

d. Perbedaan Kredit Perbedaan bank umum dan bank BPR juga terletak pada proses penyaluran kredit.
Bank umum dapat menyalurkan kredit dalam bentuk investasi, modal kerja, maupun untuk ranah
konsumtif, sementara bank BPR memiliki keterbatasan dalam proses penyaluran kredit.

e. Perbedaan Jangkauan Jangkauan bank umum dan bank BPR juga berbeda. Perbedaan keduanya sangat
tampak karena bank umum memiliki jangkauan yang lebih luas yakni tingkat nasional hingga
internasional, sementara bank BPR hanya memiliki jangkauan di tingkat lokal atau daerah. Selain kelima
perbedaan di atas, bank umum dan BPR juga berbeda dalam ada tidaknya laragan dalam meluncurkan
sebuah kegiatan finansial. Bank BPR tidak diperkenankan membuka usaha asuransi, melaksanakan
penyertaan modal, melaksanakan aktivitas usaha berbentuk valuta asing, menerima simpanan berbentuk
giro, dan menjalankan lalu lintas pembayaran.

7. Jelaskan secara singkat inti-inti kegiatan bank umum dan BPR.

Jawab :

1. Kegiatan-kegiatan Bank Umum

a. Menghimpun dana dari masyarakat (funding) dalam bentuk : Simpanan Giro (Demand Deposit),
Simpanan Tabungan (Saving Deposit) dan Simpanan Deposito (Time Deposit).
b. Menyalurkan dana ke masyarakat (lending) dalam bentuk : Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja dan
Kredit Perdagangan.

c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (Services) seperti : Transfer (Kiriman Uang), Inkaso (Collection),
Kliring (Clearing), Safe Deposit Box, Bank Card, Bank Notes (Valas), Bank Garansi, Referensi Bank,
Bank Draft, Letter of Credit (L/C), Cek wisata (Travellers Cheque), Jual beli surat berharga, Menerima
setoran-setoran, Melayani pembayaran-pembayaran.

2. Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

a. Menghimpun dana dalam bentuk : Simpanan Tabungan dan Simpanan Deposito

b. Menyalurkan dana dalam bentuk : Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja dan Kredit Perdagangan.

c. Larangan-larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat adalah sebagai berikut : Menerima simpanan giro,
Mengikuti Kliring, Melakukan Kegiatan Valuta Asing dan Melakukan Kegiatan Perasuransian.

8. Menurut statusnya jenis-jenis bank umum dibagi dalam dua jenis. Coba saudara jelaskan secara
lengkap kedua jenis yang dimaksud.

Jawab :

a. Bank Devisa

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata
uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, travelers cheque,
pembukaan, dan pembayaran Letter of Credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank
devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.

b. Bank non Devisa

Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa
sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi bank non devisa merupakan
kebalikan dari bank devisa, di mana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas negara.
9. Uraikan secara asal mula kegiatan perbankan secara lengkap.

Jawab :

Sejarah mencatat asala mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di
daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang.
Perkembangan perbankan di Asia, Afrika, dan Amerika dibawa oleh Bangsa Eropa pada saat melakukan
penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Dalam sejarah perbankan,
arti bank dikenal sebagai meja tempat menukarkan uang. Dalam perjalanan sejarah tempo dulu mungkin
penukaran uangnya dilakukan antarkerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran
uang ini sekarang dikenal dengan nama valuta asing (money changer).

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi
tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan
bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat oleh perbankan
dipinjamkan kembali ke masyarakat yang membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai
dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Akibat dari kebutuhan
masyarakat akan jasa keuangan semakin meningkat dan beragam, maka peranan dunia perbankan
semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik yang berada di negara maju maupun negara
berkembang.

10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kesehatan bank dan bagaimana ciri-ciri bank yang tidak sehat,
kemudian bagaimana pula saran saudara terhadap bank yang sakit tersebut.

Jawab :

Penilaian kesehatan bank digunakan untuk menilai suatu kesehatan bank dapat dilihat dari berbagai segi.
Penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat,
kurang sehat, dan tidak sehat sehingga Bank Indonesia sebagai pengawas dan Pembina bank-bank dapat
memberikan arahan atau petunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan dihentikan
kegiatan operasinya.

Penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank biasanya menggunakan analisis CAMELS.

1. Aspek permodalan

Yang dinilai adalah permodalan yang ada didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum
bank. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR (Capital Adequaci Ratio) yang telah ditetapkan BI.
Perbandingan rasio tersebut adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (AMTR) dan
sesuai ketentuan pemerintah CAR tahun 1999 minimal 8%.

2. Aspek kualitas asset

Yaitu untuk menilai jenis-jenis aset yang dimiliki oleh bank. Penilaian aset harus sesuai dengan Peraturan
oleh Bank Indonesia dengan memperbandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan
aktiva produktiv. Kemudian rasio penyisihan penghapusan aktiva produktiv terhadap aktiva produktiv
diklasifikasikan. Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang telah dilaporkan secara berkala kepada Bank
Indonesia.

3. Aspek Kualitas Manajemen (Management)

Dalam mengelola kegiatan bank sehari-hari juga dinilai kualitas manajemennya. Kualitas manajemen
dapat dilihat dari kualitas manusianya dalam bekerja. Kualitas manajemen juga dilihat dari segi
pendidikan dan pengalaman dari karyawannya dalam menangani berbagai kasus-kasus yang terjadi.
Dalam aspek ini yang dinilai adalah manajemen permodalan, manajemen kualitas aktiva, manajemen
umum, manajemen rentabilitas, dan manajemen likuiditas.

4. Aspek Likuiditas

Suatu bank dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan dapat membayar semua utang-utangnya
terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua
permohonan kredit yang layak dibiayai. Secara umum rasio ini merupakan rasio antara jumlah aktiva
lancar dibagi dengan utang lancar.

5. Aspek Rentabilitas

Merupakan ukuran kemampuan bank dalam meningkatkan labanya setiap periode atau untuk mengukur
tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Bank yang sehat adalah
bank yang diukur secara rentabilitas terus meningkat. Penilaian juga dilakukan dengan : rasio laba
terhadap Total Aset (ROA) dan perbandingan biaya operasi dengan pendapatan operasi (BOPO).

6. Aspek Sensitivitas (Sensitivity)

Aspek ini mulai diberlakukan oleh Bank Indonesia sejak bulan Mei 2004. Dalam melepaskan kreditnya,
perbankan harus memperhatikan dua unsur, yaitu : tingkat perolehan laba yang harus dicapai dan risiko
yang akan dihadapi. Pertimbangan risiko yang harus diperhitungkan berkaitan erat dengan sensitivitas
perbankan. Sensitivitas terhadap risiko ini penting agar tujuan memperoleh laba dapat tercapai dan pada
akhirnya kesehatan bank juga terjamin. Risiko yang dihadapi terdiri dari risiko lingkungan, risiko
manajemen, risiko penyerahan, dan risiko keuangan.

11. Berikan uraian secara lengkap singkat pengertian merger, konsolidasi, dan akuisisi, kemudian jelaskan
perbedaannya dengan menggunakan contoh.

Jawab :

a. Merger adalah penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya
salah satu dari bank dan membubarkan bank-bank lainnya tanpa melikuidasi terlebih dahulu.
Penggabungan tersebut dapat dilakukan dengan cara menggabungkan seluruh saham bank lainnya yang
ikut bergabung menjadi satu dengan bank yang dipilih untuk dijadikan bank yang akan dipertahankan.

Biasanya bank hasil merger memakai salah satu nama yang dipilih secara bersama. Sebagai contoh : Bank
A melakukan merger dengan Bank B dan disepakati memakai nama Bank A maka Bank B diganti
menjadi Bank A.

b. Konsolidasi yaitu Penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara mendirikan bank baru dan
membubarkan bank-bank tersebut tanpa melikuidasi terlebih dulu. Contoh konsolidasi, misalnya Bank A
melakukan konsolidasi dengan Bank B, maka nama kedua bank tersebut dibubarkan dan menamakan
bank yang baru misalnya Bank C.

c. Akuisisi merupakan pengambilalihan kepemilikan suatu bank yang berakibat beralihnya pengendalian
terhadap bank. Dalam penggabungan dengan bentuk akuisisi biasanya nama bank yang diakuisisi tidak
berubah dan yang berubah hanya kepemilikannya. Contoh : Bank A diakuisisi oleh Bank B, maka nama
Bank A tidak berubah dan yang berubah adalah kepemilikannya saja, yaitu Bank B.

12. Jelaskan secara lengkap apakah tujuan bank melakukan merger, konsolidasi dan akuisisi ?

Jawab :

a. Masalah kesehatan bank maksudnya apabila bank sudah dinyatakan tidak sehat oleh Bank Indonesia
untuk beberapa periode, maka sebaiknya bank tersebut melakukan merger dengan bank yang sehat atau
dengan melakukan konsolidasi dengan bank yang sama-sama tidak sehat serta dapat pula diakuisisi oleh
bank lain yang berminat.
b. Modal yang dimiliki relatif kecil sehingga untuk melakukan ekspansi terlalu sulit. Dengan adanya
penggabungan atau usaha peleburan, otomatis lebih mudah untuk mengembangkan usahanya. Yang jelas
setelah melakukan penggabungan modal dari beberapa bank yang ikut bergabung modal bank yang baru
bertambah besar.

c. Manajemen bank yang semrawut atau kurang professional sehingga perusahaan terus merugi dan sulit
berkembang. Jenis bank ini pun sebaiknya melakukan penggabungan atau peleburan usaha dengan bank
yang lebih professional.

d. Administrasi yang kurang teratur dan masih tradisional, sebaiknya bank melakukan penggabungan atau
peleburan sehingga diharapkan administrasi menjadi baik.

e. Ingin menguasai pasar. Tujuannya tidak diumumkan secara jelas kepada pihak luar biasanya hanya
diketahui oleh mereka yang hendak ikut merger. Dengan adanya penggabungan dari beberapa bank, maka
jumlah cabang dan jumlah nasabah yang dimiliki bertambah. Tujuan ini juga untuk menghilangkan atau
melawan pesaing yang ada.

13. Dalam pendirian bank harus memenuhi berbagai persyaratan dari pemerintah. Coba saudara jelaskan
persyaratan-persyaratan dimaksud secara lengkap.

Jawab :

Pendirian suatu perusahaan dalam bentuk apa pun haruslah mendapat izin dari instansi yang terkait
terlebih dahulu, demikian pula izin untuk melakukan usaha perbankan. Bagi perbankan sebelum
melakukan kegiatannya harus memperoleh izin dari Bank Indonesia. Artinya jika ingin mendirikan bank
atau pembukaan cabang baru, maka diharuskan untuk memenuhi berbagai persyaratan yang telah
ditentukan Bank Indonesia.

Izin pendirian bank umum dan BPR biasanya diberikan sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Untuk
memperoleh izin usaha bank, persyaratan yang wajib dipenuhi menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1998 sekurang-kurangnya adalah :

1. Susunan Organisasi dan Kepengurusan

2. Permodalan

3. Kepemilikan
4. Keahlian di bidang Perbankan

5. Kelayakan Rencana Kerja

14. Jelaskan jenis-jenis kantor bank yang ada di Indonesia dewasa ini serta fungsi masing-masing.

Jawab :

a. Kantor Pusat

Merupakan kantor dimana semua kegiatan perencanaan sampai kepada pengawasan terdapat di kantor ini.
Setiap bank memiliki satu kantor pusat dan kantor pusat tidak melakukan kegiatan operasional
sebagaimana kantor bank lainnya, akan tetapi mengendalikan jalannya kebijaksanaan kantor pusat
terhadap cabang-cabangnya. Dapat diartikan pula bahwa kegiatan kantor pusat tidak melayani jasa bank
kepada masyarakat umum.

b. Kantor Cabang Penuh

Merupakan salah satu kantor cabang yang memberikan jasa bank paling lengkap. Dengan kata lain,
semua kegiatan perbankan yang ada di kantor cabang penuh dan biasanya kantor cabang penuh
membawahi kantor cabang pembantu.

c. Kantor Cabang Pembantu

Merupakan kantor cabang yang berada di bawah kantor cabang penuh di mana kegiatan jasa bank yang
dilayani hanya sebagian saja. Perubahan status dari cabang pembantu ke cabang penuh dimungkinkan
apabila memang cabang tersebut sudah memenuhi kriteria sebagai cabang penuh dari kantor pusat.

d. Kantor Kas

Merupakan kantor bank yang paling kecil di mana kegiatannya hanya meliputi teller/kasir saja. Dengan
kata lain, kantor kas hanya melakukan sebagian kecil dari kegiatan perbankan dan berada di bawah
cabang pembantu atau cabang penuh. Bahkan sekarang ini banyak kantor kas yang dilayani dengan mobil
dan sering disebut kas keliling.

15. Uraikan pengertian rahasia bank berikut sanksi yang dikenakan terhadap pelanggar rahasia bank
tersebut
Jawab :

Bank wajib menjamin keamanan uang agar benar-benar aman. Agar keamanan nasabahnya terjamin pihak
perbankan dilarang untuk meberikan keterangan yang tercatat pada bank tentang keadaan keuangan dan
hal-hal lain dari nasabahnya. Dengan kata lain, bank harus menjaga rahasia tentang keadaan keuangan
nasabah dan apabila melanggar kerahasian ini perbankan akan dikenakan sanksi. Bagi pihak yang merasa
dirugikan oleh keterangan yang diberikan oleh bank, mereka berhak untuk mengetahui isi keterangan
tersebut dan meminta pembetulan jika terdapat kesalahan dalam keterangan yang diberikan. Pelanggaran
terhadap berbagai aturan yang berlaku, termasuk kerahasiaan bank, maka akan dikenakan sanksi tertentu
sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.

Anda mungkin juga menyukai