“Etika Perbankan”
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Perbankan.
Dosen :
Disusunoleh:
R RenataAyuWismaya ( C11190001 )
RidhaNovianti ( C11190005 )
AlnaAjizah ( C11190006 )
LitaFitrianiSigiro ( C11190014 )
SynthiaSafiraAgustine ( C11190015 )
VieriFirgiawanEkaputra ( C11190016 )
NurBaeti ( C11190017 )
GhaidaNurAfifah ( C11190018 )
DindaAndhita ( C11190019 )
2020/2021
KATA PENGANTAR
Segalapujidansyukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan kesehatan kepada kita, tak lupa shalawat beserta salam kami limpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini kami selaku penulis mencoba untuk membua tmakalah mengenai
Etika Perbankan.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada segenap pembaca. Apabila dalam
makalah in iterdapat banyak kekurangan, kami mohon maaf. Dan kami sangat menantikan saran dan
kritik pembaca yang sifatnya membangun. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Bank yang terpercaya adalah bank yang mampu memberikan jasa-jasanya dengan
pelayanan yang baik dan memuaskan agar mendapatkan kepercayaan dari kalangan
masyarakat dan nasabah, maka bank harus dapat memberikan pelayanan (service) yang
murah, sepat adil, dan ramah serta etika yang baik. Dan dalam melakukan kedua hal tersebut,
bank harus mampu melakukannya dengan baik dan benar agar prodik bank dapat dipasarkan
dengan mudah. Pandangan pertama yang terindah yang dialami seorang nasabah bank adalah
pelayanan dan etika yang baik yang diberikan oleh pihak bank,sehingga para nasabah
menjadi simpatik dan tertarik untuk menabung di bank tersebut.
Pelayan atau service menurut Malayu S.P Sihabuan adalah kegiatan pemberian jasa dari suatu
pihak kepada pihak lainnya. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dilakukan dengan
ramah, adil, cepat dan dengan etika yang baik sehingga memenuhi kebutuhan dan kepuasan
bagi penerimanya dalam hal ini adalah nasabah. Sedangkan etika adalah suatu sistem moral
perilaku yang berdasarkan kepada peraturan dan norma-norma sosial, budaya dan agama
yang berlaku dalam suatu sistem masyarakat.
Selain itu, ada beberapa kata kunci yang perlu diketahui dan dilaksanakan dalam praktek
pelayanan nasabah antara lain atensi, senyum, tolong, maaf dan terima kasih. Setiap berbicara
dengan nasabah hendaknya kalimat atau pertanyaan yang dilontarkan harus diawali dengan
maaf sebelum bertanya, dan diakhiri dengan kata terima kasih setelah selesai melayani. Inilah
nilai-nilai etika layanan perbankan yang tidak boleh lepas dan harus terus melekat pada
pribadi karyawan perbankan, walaupun dihadapkan pada kondisi-kondisi yang
menjengkelkan sekalipun, baik dari cara berbicara nasabah yang tidak menyenangkan,
ataupun adanya case-case (kejadian) tertentu yang membuat karyawan menjadi sulit
berkonsentrasi dan lain sebagainya, sehingga perasaan dan hati menjadi tidak nyaman dan
emosi.
Sedangkan, etika merupakan hal yang mutlak yang dilakukan oleh semua manusia dalam
pergaulan sehari-hari, terutama bagi suatu lembaga usaha yang menginginkan usahanya
lancar dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat bahkan oleh lawan usaha (saingan),
terutama dalam dunia pemasaran produk di perbankan.
Dalam dunia perbankan etika bisnis menjadi dasar utama yang sangat berperan penting dan
tidak boleh diabaikan. Mengapa? Karena bank merupakan badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam
bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.
Masyarakat sinilah yang disebut dengan nasabah, nasabah menjadi orang atau badan yang
memiliki simpanan atau pinjaman pada bank. Sehingga dalam perbankan dibutuhkan Etika
layanan nasabah yang berupa rangkaian tindakan baik fisik maupun administrasi yang
ditunjukkan untuk memenuhi keinginan nasabah akan suatu produk dan jasa yang dbutuhkan.
Dalam hal ini, etika menjadi ketentuan yang mengatur tindak dan gerak karyawan bank
dalam melayani nasabah dengan tujuan untuk menciptakan keakraban, keramahtamahan,
untuk dapat menyenangkan dan memuaskan nasabah, menjaga sopan santun pelayanan pada
saat berbicara dengan nasabah , untuk membina dan menjaga hubungan baik dengan nasabah,
tidak menyinggung perasaan nasabah serta dapat menjadi daya tarik termasuk
mempertahankan nasabah lama dan menarik nasabah baru. Adapun etika pelayanan yang
perlu diperhatikan oleh karyawan perbankan di frontliner (Customer service dan Teller)
terhadap nasabah pada umumnya adalah memiliki sikap/perilaku yang baik, memiliki
ekspresi wajah yang baik seperti murah senyum kepada nasabah, berpenampilan baik dan
sopan dari segi berpakaian, berbicara, bertanya dan mendengar.
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pelayanan dan etika bank adalah suatu
bentuk kegiatan memberikan manfaat dan jasa dengan ramah, dan tingkah laku yang baik
serta sopan yang bertujuan untuk menarik simpatik kreditor.
Pelayanan dan etika merupakan dua hal yang berkaitan erat, misalnya; ketika bank ingin
menawarkan suatu produk bank, maka duperlukan pelayanan yang baik, dan dalam
memberikan pelayanan, para petugas bank harus beretika atau berperilaku dengan sopan,
ramah dan wajar, baik dari segi penampilan, etika berbicara, bergerak dan tidak menimbulkan
kesan merayu yang berkelebihan dan memaksa.
Tidak hanya memiliki pengertian mengapa etika perlu dilakukan dalam perbankan,
etika dalam perbankan disini memiliki fungsi, yaitu ;
Setiap bankir di Indonesia wajib mengelola bank secara sehat dan menghormati
norma-norma perbankan yang berlaku, menaati semua tata nilai sebagai pedoman dasar
dalam menentukan sikap dan tindakannya. Norma-norma perbankan yang diakui, diterima
dan ditaati tersebut tertuang dalam Kode Etik Bankir di Indonesia yang isinya, sebagai
berikut :
1. Seorang bankir patuh dan taat pada ketentuan perundang-undangan dan peraturan
yang berlaku.
2. Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang bertalian dengan
kegiatan banknya.
3. Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.
4. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi.
5. Menghindarkan diri dari keterlibatan pengambilan keputusan dalam hal terdapat
pertentangan kepentingan.
6. Menjaga kerahasian nasabah dan banknya.
7. Dapat memperhitungkan dampak yang merugikandari setiap kebijakan yang
ditetapkan banknya terhadap ekonomi, social dan lingkungannya.
8. Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri pribadi maupun
keluarga.
9. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya.
Dalam kaitannya dengan prinsip pengelolaan bank, pihak bankir harus mengupayakan
terselenggaranya iklim usaha perbankan yang sehat yaitu dengan menjaga:
Prinsip etika perbankan itu sendiri adalah merupakan norma, kaidah dan kebiasaan
yang berlaku dan harus dipatuhi, dihormati dan dijunjung tinggi oleh para petugas
bank/bankir. Prinsip etika perbankan tersebut adalah:
1. Prinsip Kepatuhan, pada prinsip ini bankir diharuskan mematuhi semua peraturan
perbankan, undang-undang, kebijakan pemerintah, peraturan ketenagakerjaan yang
terkait dengan masyarakat, nasabah, pemerintah, pemilik dan karyawan
(Stakeholders).
2. Prinsip Kerahasiaan, para bankir dituntut untuk tetap menjaga kerahasiaan pekerjaan
terutama yang berhubungan dengan keadaan keuangan nasbah serta kerahasiaan
jabatannya.
3. Prinsip Kebenaran Pencatatan, peugas bank wajib memelihara arsip atau dokumen
dan mencatat semua transaksi dengan benar serta menjaga kerahasiaannya.
4. Prinsip Kesehatan Bersaing, persaingan disini bias bersifat intern, antar bagian dalam
bank itu sendiri dan bersifat eksten, yaitu bpesaingan antar bank.
5. Prinsip Kejujuran Wewenang, kepercayaan dan wewenang yang telah diberikan oleh
pihak-pihak pemerintah, nasabah, pemilik ataupun karyawan kepada bank hendaknya
tetap diamankan dan tidak dislahgunakan untuk kepentingan diluar etika yang telah
disepakati bersama atau mengorbankan kepentingan salah satu pihak demi
kepentingan pihak lain.
6. Prinsip Keselarasan Kepentingan, dalam hal ini bankir harus mampu menyeleraskan
antara kepentingan berbagai pihak, yaitu kepentingan: nasabah dan masyarakat,
pemerintah, pemilik dana serta karyawan bank.
7. Prsinsip Keterbatasan Keterangan, meskipun petugas bank dan bankir diminta untuk
bersikap informatif terhadap pihak luar, namun sifatnya terbatas.
8. Prinsip Kehormatan Profesi, petugas bank dan bankir harus taat menjaga kehormatan
profesi dengan menghindarkan dan segala bentuk kolusi, pemberian upeti, hadiah dan
fasilitas dari pihak-pihak yang menginginkan kemudahan-kemudahan peraturan dan
prosedur perbankan.
9. Prinsip Pertanggung Jawaban Sosial, dalam pelaksanaan operasional perbankan,
bankir diharuskan tetap memiliki rasa pertanggung jawaban social baik terhadap
nasabah, pemilik, masyarakat ataupun pemerintah.
10. Prinsip Persamaan Perlakuan, pada prinsip ini bankir dituntut untuk tidak melakukan
perlakuan yang dislkriminatif baik kepada para nasabah, masyarakat maupun kepada
karyawan.
11. Prinsip Kebersihan Pribadi, disini sikap bankir adalah harus dapat menjaga
kehormatan dirinya.
Pelayanan dan etika bank mengharuskan para manager bank berkewajiban dan
bertanggung jawab, seperti berikut ;
a. Mengembalikan dana pihak ketiga beserta bunganya tepat pada waktunya sesuai
dengan perjanjian yang telah disepakati.
b. Menjaga kerahasiaan keuangan nasabah bank menurut undang-undang perbankan
yang berlaku.
c. Memberikan informasi yang akurat dan objektif apabila diminta oleh nasabah yang
bersangkutan.
d. Ikut memperlancar LLP Modern dari transaksi komersial dan finansial.
e. Ikut menjaga dan memelihara koresponden bank di antara sesama bank.
f. Menyalurkan kredit sesuai dengan undang-undang perbankan.
b. Organisasi Bank
Setiap bank pasti mempunyai divisi atau departemen organisasi terstruktur, yang
mempunyai bidang sesuai job dengan tugas dan keahliannya yang tercantum dalam
GBHO (Garis-Garis Besar Haluan Organisasi) atau Job Description. Hal ini bertujuan
agar tidak ada tumpang tindih tugas antara karyawan yang satu dengan karyawan
yang lainnya, semua sesuai dengan Job Description yang telah disepakati.
Karyawan bank harus mempunyai mental yang tinggi, kesabaran dan profesionalitas
dalam memberikan pelayanan kepada para nasabah dan para calon nasabah dengan
baik dan benar.
d. Desentralisasi Authority
e. Peralatan Bank
f. Kantor Cabang
Apabila kantor cabang diperbanyak, maka pelayanan kepada masyarakat dapat
ditingkatkan. Kantor cabangpun harus dapat dibangun ditempat yang mungkin mudah
dikunjungi oleh lapisan masyarakat, hal ini dilakukan agar memudahkan pelaksanaan
transfer dan inkaso dengan cepat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan dan etika dalam dunia
perbankan adalah suatu bentuk kegiatan yang memberikan manfaat dan jasa dengan ramah
dan tingkah laku yang baik serta sopan yang bertujuan untauk menarik pihak kreditor.
Tujuan pokok mengenal etika adalah mempengaruhi dan mendorong kehendak kita
supaya mengarah kepada yang bermanfaat dan berguna bagi manusia. Dengan etika, orang
akan mampu bersikap kritis dan rasional dalam membentuk pendapatnya dan bertindak sesuai
dengan apa yang di pertanggung jawabkannya sendiri.
Pentingnya pelayanan dan etika dalam perbankan adalah untuk menciptakan iklim
perbankan yang sejuk untuk menarik simpatik para kreditor juga menghindarkan persaingan
antara bank agar dapa tmelakukan kompetisi yang sportif. Jika para masyarakat simpatik,
maka akan menimbulkan kepercayaan sehingga pemasaran suatu produk perusahaan akan
menjadi lancar.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://juraganmakalah.blogspot.com/2014/04/kode-etik-bank.html?m=1
https://www.edukasikini.com/2017/04/makalah-kode-etik-perbankan.html?m=1
http://mardianasilva.blogspot.com/2014/06/etika-perbankan.html
http://jimelsetunggal.blogspot.com/2016/02/makalah-tentang-bank-lengkap.html
https://www.kompasiana.com/gracenoviyani01203/5c2dc498ab12ae3d0f328972/etika-bisnis-di-
dunia-perbankan#