SKRIPSI
Oleh
SABARIA
105730468714
Program StudiAkuntansi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2018
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
PERSEMBAHAN
MOTTO
“Barang siapa menempuh satu jalan untuk mencari ilmu pengetahuan, maka
dengan sebab kekuatan itu Allah akan membukakan jalan untuk menju
kesana”
(H.R.Muslim)
KATA PENGANTAR
Sedikit mengalami kesulitan dan hambatan, namun berkat kerja keras penulis dan
adanya bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak akhirnya skripsi ini dapat
Penulis sadar bahwa skripsi ini dapat terselesaikan seperti sekarang ini
karena berkat bantuan dari orang-orang yang selama ini telah membantu,
terimakasih kepada:
Makassar.
2. Ismail Rasulong, SE. MM selaku Dekan beserta seluruh Staff Fakultas Ekonomi
dan Bisnis.
membantu penulis melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan
skripsi ini.
Muhammadiyah Makassar.
6. Ayahanda dan sepupu yang selama ini selalu memberikan dukungan, doa dan
penelitian denganbaik.
selama perkuliahan.
9. Serta semua pihak tanpa terkecuali yang turut membantu penulis selama ini
masih jauh dari unsur kesempurnaan, masih banyak terdapat kekeliruan dan
pengalaman penulis miliki. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
dibalas oleh Allah SWT dan semoga tugas akhir ini dinilai ibadah di sisi-Nya dan
Makassar. Akhir kata semoga segenap aktivitas yang kita lakukan mendapat
Makassar, 2018
Penulis
ABSTRAK
Harga jual air yang lebi rendah disbanding harga pokok produksi, pada
tahun 2014 harga jual air Rp.2.383,91 per m3 sedangkan harga pokok air
Rp.7.492,80 per m3, pada tahun 2015 harga jual air Rp.2.926,83 per m3
sedangkan harga pokok air sebesar Rp.3.455,40 per m3, harga jual air pada tahun
2016 sebesar Rp.3.148,97 dengan harga pokok sebesar Rp.5.310,54 per m3.
Tingginya tingkat kehilangan air, persentase air tanpa rekening pada tahun
2014 sebesar 20,87% dari jumlah air yang di distribusikan, pada tahun 2015 jumlah
persentase air tanpa rekening sebesar 61,18% dan pada tahun 2016 jumlah
persentase air tanpa rekening sebesar 42,08% jumlah tersebut masih jauh diatas
standar yang telah ditetapkan sebesar 20%.
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
A. Kesimpulan ................................................................................... 71
B. Saran ............................................................................................ 71
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...72
LAMPIRAN……………………………………………………………………………...74
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memiliki target atau tujuan yang ingin di capai, baik dalam aspek sarana dan
perusahaan milik daerah atau bagian laba BUMD. Perusahaan daerah harus
mampu untuk mengelolah aset milik daerah, disamping itu juga setiap BUMD
1
sosialpada umumnya tidak bertujuan untuk mengejar keuntungan semata,tetapi
Sehingga PDAM sebagai salah satu BUMD yang berorientasi sosial dituntut
Enrekang juga harus mampu untuk membiayai diri sendiri dan harus
sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam bentuk unit moneter yang
masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang di susun dinyatakan dalam
keuangan. Dalam anggaran, suatu kegiatan dan satuan uang menempati posisi
penting dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang,
sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang
dilakukan.
laba yang akan diberikan untuk PAD. Pendapatan pada PDAM Kabupaten
penjualan air lainnya pendapatan yan berasal dari non air PDAM Kabupaten
non air lainnya seperti geser meter, pipa distribusi dan lainn-lain. Anggaran
pendapatan yang berasal dari penjualan air, non airmaupun pendapatan lainnya
Enrekang.
perlu dilakukan. Hal ini memiliki tujuan agar dapat diperoleh ketepatan dalam
laporan keuangan.
maka hal itu dinilai kurang baik. Apabila target pendapatan dapat dicapai
bahkan terlampaui, maka hal itu dianggap. Tetapi jika target pendapatan tidak
tercapai, hal ini butuh tindakan lebih lanjut terkait dengan penyebab tidak
dan meneliti dalam bentuk tugas ahir dengan judul “Analisis Faktor-Faktor
Kabupaten Enrekang”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Enrekang.
D. Manfaat Penelitian
perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Anggran
bentuk angka dan dinyatakan dalam satuan uang yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan untuk jangka waktu (Priode) tertentu dimasa yang akan datang.
dengan bentuk susunan formal dan sistematis yang dibuat dalam suatu priode
tertentu yang umunya adalah satu tahun.Satu tahun merupakan jangka wakyu
jangka waktu tiga atau enam bulan,tergantung atas sifat bisnis perusahaan.
pengendalian. Keberhasilan suatu perusahaan tidak lepas dari usaha dan upaya
terlalu rendah atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah,
karena itu, anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan suatu
perusahaan.
6
Menurut M. Nafarin (2013), penyusunan suatu anggaran perlu
mengalami kegagalan jika pembuatan anggaran tidak baik, tidak mampu berfikir
kedepan, dan tidak memiliki wawasan yang luas, wewenag dalam membuat
anggaran tidak tegas, tidak didukung oleh masyarakat, dan danah tidak cukup.
dinyatakan dalam suatuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan
barang/jasa.
rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam satu periode
yang tertuang secara kuantitatif. Informasi yang dapat diperoleh dari anggaran
B. Jenis Anggaran
3. Fixed budget adalah anggaran yang dibuat untuk suatu tingkat kegiatan
selama jangka waktu tertentu, dimana tingkat kegiatan ini dapat dinyatakan
jangka waktu tertentu pada fixed budget hanya digunakan jika diketehui
dengan pasti bahwa volume real yang akan dicapai tidak jauh berbeda
4. Flexible budget adalah bahwa untuk setiap tingkat kegiatan terdapat norma-
norma atau ketentuan antar biaya yang diperlukan. Norma itu merupakan
berbeda.
b. Anggaran tetap (fixed budget), yaitu anggaran yang disusun berdasarkan
statis.
suatu periode tertentu, umumnya satu tahun, yan disusun setiap akhir
priode anggaran.
mengalami perubahan.
anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama satu tahun.
pendek.
jangka pendek.
4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri atas anggaran operasional dan
biaya pabrik (meliputi anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga
tertentu saja.
manfaat lain.
b. Anggaran kinerja (Performance Budget) adalah anggaran yang disusun
diperlukan untuk tujuan yang ingin dicapai. Anggar perusahaan dapat tumbuh
kegiatan.
apa-apa saja yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Hal ini merupakan
digunakan. Pilihan metode ini sangat tergantung pada kondisi dan kegiatan
adalah tahap kegiatan yang dilakukan dalam anggaran sehingga tersusun dan
yang merugikan.
Menurut Sasongko dan Parulian (2013) tujuan lain yang terkait dengan
1. Perencanaan
perusahaan.
2. Koordinasi
perusahaan.
3. Motivasi
4. Pengendalian
perusahaan.
sebagai berikut :
investasi dana.
b. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
c. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang
maksimal.
6. Sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan dan dana yang dapat
untuk dilaksanakan.
tersebut.
4. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yan
luwas.
anggaran, yang hanya selisih antara pendapatan atau beban item baris dalam
model anggaran fleksibel dan hasil aktual. Untuk menyiapkan varian ini, anda
menunggu sampai ahir priode pelaporan untuk melihat hasil aktual, dan
kemudian memuat aktifitas yang relevan dalam model untuk bisa menentukan
hasil aktual, dan kemudian memuat aktivitas yang relevan dalam model untuk
rencana atau target dan suatu hasil.Varians memberikan indikasi atau suatu
F. Pengertian Realisasasi
Realisasi adalah tindakan untuk mencapai sesuatu yang direncanakan
aktiva, barang dan jasa menjadi cash atau piutang yang melalui tahapan
penjualan.
merupakan bagian dari laporan keuangan pada suatu instansi yang berisi
dana tersebut dalam satu priode beberapa hal yang wajib disertakan dalam
ikhtisar sumber alokasi dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola
Anggaran tahunan disajikan dengan suatu periode yang lebih panjang atau
pendek dari satu tahun, entitas harus mengungkapkan informasi berupa alasan
menggunakan periode pelaporan tidak satu tahun dan fakta bahwa jumlah-
jumlah komparatif dalam Laporan Realisasi Anggaran dan catatan-catatan
G. Pengertian Pendapatan
penting bagi perusahaan yang dijual ke publik melalui saham utuk menarik
infestor.
bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama satu
priode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan entitas, yang tidak
berasal dari kontribusi penanaman modal pendapatan adalah arus masu aktiva
operasi utama atau inti perusahaan yang berkelanjutan selama satu priode.
penghasilan yang berasal dari aktivitas normal dari suatu entitas dan merujuk
distibusi barang dan jasa kepada pelangan sampai dengan timbulnya piutang.
2010 maka mulai tahun 2015, pemda wajib menggunakan basis akrual.Basis
akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa
lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat
basis kas, maka Laporan Realisasi Anggaran (LRA) disusun berdasarkan basis
kas diterimah di rekening kas umum daerah atau oleh entitas pelaporan serta
sumber alokasi, dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelolah oleh
No.2).
sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikeola oleh
anggaran dan realisasinya dalam satu periode. Unsur yang dicakup secara
umum negara atau bendahara umum daerah atau oleh entitas pemerintah
lainnya yang membahas saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar
b. Belanja
Belanja adalah semuah pengeluaran oleh bendahara umum negara atau
c. Transfer
d. Pembiayaan (Financing)
tidak berpengaruh pada kekayaan bersih entitas yang perlu dibayar kembali
atau akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun
suber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat atau daerah,yang
menjadi dua, yaitu dari atas ke bawa (to-down) dan dari bawah ke atas
(button-up).
a. Dari atas ke bawah (Top-down)
tersebut.
sebelumnya metode ini tidak berdasar pada teori,tidak memiliki tujuan yang
yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan dengan
pada dua hal, yaitu persentase penjualan dan sejumlah pengembalian yang
uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitas promosi lainnya.
Sesuai dengan arti kata lainnya, investasi berarti penanaman modal dengan
tiga metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yaitu:
beriringan terdapat tiga langkah yang ditempu dalam langka ini, yakni
mencapai titik impas (break even point) antara biaya dengan promosi
pemakaiannya.
daya ekonomi,
yang berguna dalam mengevaluasi kerja pemerintah dalam hal efisien dan
dalam memproduksi sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai
kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam priode mendatang dengan cara
didefinisikan sebagai arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbuldari
aktivitas normal perusahaan. kenaikan aktifitas yang tidak berasal dari kontribusi
modal. Dalam PSAK No.23 pernyataan ini harus ditetapkan dalam akuntansi
untuk pendapatan tibul dari transaksi dan peristiwa ekonomi sebagai berikut:
1. Penjualan barang
2. Penjualan jasa
1. Pendapatan operasi
a. Penjualan kotor
potongan penjualan.
b. Pejunjalan bersih
a. Pendapatan bunga
b. Pendapatan sewa
4. Biaya yang terjadi untuk transaksi dan dan untuk enyelesaikan transasi
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul
dari aktivitas normal peruahaan selama satu priode, bila arus masuk tersebut
modal. (IAI,2010)
dihasilkan oleh lebih dari aksi tunggal dan hanya ketika jasa meebihi satu
jasa.
sangat tinggi atau estimasi beban yang terkait dengan pendapat tidak dapat
hanya ketika kas diperoleh. metode ini serupa dengan metode pemulihan
sebagai berikut :
menjadi terhambat.
sebesarRp151.256.060,-
menunjukan bahwa
secara eseluruhan PD
efisiensi biay.persentase
rumus variance
anggaran.
menunjukkan bahwa
Realisasi Anggaran di
BAPPELITBANG
Kabupaten Minahasa
efektif.Sebaliknya
penerimaan Kabupaten
Minahasa Utara lebih
mengoptimalkan
pendapatan/penerimaan
penentuan anggaran
pembelanjaan di daerah
daerah.
kesenjangan anggaran
peningkatan untuk
perubahan BBJ,
sedangkan perubahan
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
anggaran 2012.
permasalahan yang
dialami yang
mempengaruhi realisasi
anggaran,Dinas PU
baik.
Kabupaten merealisasikan
Minahasa pendapatandaerahnya.
penelitian Pemerintah
Kabupaten Minahasa
dianggarakan
L. Kerangka Pikir
menggambarkannya dalam suatu kerangka pikir seperti pada gambar berikut ini:
HASILBAB
PENELITIAN
III
METODE PENELITIAN
salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian dan subyek dari
1. Jenis data yang digunakan pada penelitian kali ini adalah data kualitatif, yaitu
1. Data sekunder, adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui
2. Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung melalui data hasil
wawancara peneliti dengan narasumber. Dalam hal ini keterangan dari staf
1. Lokasi Penelitian
tersebut.
kepada pihak yang terkait. Metode ini dingunakan untuk meperoleh data
ilmiah mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan,
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
Gambar 3.1: Alur Penelitian
- Wawancara
Faktor-Fakor Penyebab Terjadinya - Dokumen
Selisih Anggaran Dengan Realisasi
Analisis Data
Analisis Deskriptif
menjadi 5 priode yaitu sebelum tahun 1970. Sekitar tahun 1970-1980, 1980-
dari zaman kolenial semua. Ada beberapa kantor perusahaan daerah air
minum yang sudah dibangun pada masa ini. Kantor PDAM semarang
yang di bangun pada tahun 1911, PDAM kota solo dibangun pada tahun
1929, PDAM kota salatiga pada tahun 1921, dan PDAM jaya yang sudah
didirikan sejak tahun 1943, memeng pada masa itu daerah jawa masi
jawa mempunyai sumber air yang lebih banyak. Jadi sebagian besar
minum tidak begitu menjadi prioritas. Pada masa ini lebih banyak
ekonomi yang sangat pesat. Harga minyak dunia naik tinggi, membuat
meningkat tajam. Pada tahun ini juga mulai dicanangkan decade air
1. Visis PDAM
masyarakat.
1. Bupati
Mempunyai tugas :
2. Badan Pengawas
Mempunyai tugas :
3. Direktur
Mempunyai tugas :
c. Membina pegawai
peralatan/perlengkapan perusahaan
Membawahi :
Terdiri atas :
khususnya.
Mempunyai tugas :
langsung.
Mempunyai tugas:
pelanggaran lainnya.
Mempunyai tugas:
perawatan.
saran pemecahannya.
f. Melaksanakan koordinasi dengan instansi unit kerja dalam
pelaksanaan tugas.
Mempunyai tugas:
bidang tugasnya.
kepegawaian.
Mempunyai tugas:
kepada atasan.
Mempunyai tugas:
bidang tugasnya .
gudag.
kepada atasan.
mengalami kerusakan
penggantian.
bidang tugasnya.
Terdiri dari:
Mempunyai tugas:
a. Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas
pengelolaan rekening.
bidang tugasnya.
Mempunyai tugas:
bidang tugasya.
b. Melaksanakan kegiatan pembukuan umum, pembukuan biaya dan
waktunya.
buku besar.
diperlukan.
dengan tugasnya.
Memppunyai tugas:
bidang tugasnya.
b. Menerima setoran hasil tagihan rekening air, non air, dan penerimaan
maupun eksteren.
tugasnya.
Mempunyai tugas:
bidang tugasnya.
b. Membuat rekening air dan non air yang telah dibuatkan
penagihan.
e. Mencatat bukti/taggal pelunasan pada daftar rekening air dan non air
yang ditagihkan.
atasannya.
tugasnya.
D. Hasil Penelitian
PDAM KAb. Enrekang dan berdasarkan analisa laporan Rencana Kerja dan
diwilaya teknis yang terlayani sebanyak 80.541 jiwa atau 60,40% dari jumlah
penduduk yang ada dijaringan pipa PDAM sebanyak 133.354 jiwa. cakupan
kebutuhan masyarakat akan air bersih relative mudah di dapat. Pada tahun
terlayani sebanyak 48.912 jiwa atau 33,77% dari jumlah penduduk yang ada
yang diakibatkan tariff belum bisa menutupi biaya secara keseluruhan. Pada
tahun 2016 jumlah penduduk yang masuk dalam daftar pelayanan PDAM
terlayani sebanyak 69.852 jiwa atau 48,33% dari jumlah penduduk yang ada
internal PDAM untuk investasi sitem penyediaan air minum serta fotografi
yang besar.
Harga jual air per m3 pada tahun 2014 sebesar Rp.2.384 atau
31,82% dari harga pokok air per m3 sebesar Rp.7.493 atau lebih rendah
sebesar 68,18% dari titik impas yang berarti perusahaan mendapat kerugian
sebesar Rp.5.109 per m3, karena PDAM Kabupaten Enrekang pada tahun
Enrekang yang berasal dari pertambahan biaya penyusutan aset. Harga jual
air per m3 pada tahun 2015 sebesar Rp.2.927 atau 84,70% dari harga pokok
air per m3, harga pokok air per m3 sebesar Rp.3.456 lebih rendah 15,30%
dari titik impas (break even point, karena tingginya beban penyusutan aset
tetap. Dan pada tahun 2016 harga jual air per m3 sebesar Rp.3.149 atau
59,30% dengan harga pokok sebesar Rp.5.311 per m3 dimana harga jual
rebih rendah 40,70% dari titik impas (Break even point) yang berarti
harga jual air masih brada di bawah harga pokok air, sehingga tariff rata-rata
yang berlaku belum dapat menutupi biaya produksi secara penuh. Karena
tariff penjualan air yang telah ditetapkan untuk tahun 2016 belum
disebabkan umur instalasi distribusi banyak yang sudah tua sehingga rentan
mengalami kebocoran, instalasi induk sering bocor karena tekanan air yang
sangat kuat, dan meteran air pelanggan banyak yang rusak atau tidak
normal, pada tahun 2015 persentase air tanpa rekening sebesar 60,18%
perhitungan dengan baik atas kehilangan air distribusi dan meteran induk
yang tidak berfungsi dan pada tahun 2016 persentase air tanpa rekening
pelanggan tida diganti secara berkala, ketidak akuratan data jumlah air yang
didistribusikan karena tidak ada meter induk produksi dan meter induk
disrtribusi tidak berfungsi. Persentase tersebut masi diatas jumlah yang telah
E. Pembahasan
pelayanan air minum kepada masyarakat PDAM sebagai entitas yang tidak
untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal seperti pemilik dan kreditur dalam
dapat diketahui jumlah aggaran dan realisasih atas pendapatan pada PDAM
Realisasi
N Tah Anggaran Persentas
Pendapatan
o un (Rp) e (%)
(Rp)
Dari tabel 5.1 di atas, dapat diketahui selama dua tahun ini anggaran
dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam satuan uang yang meliputi
dan dianalisis, suatu selisih dapat disebabkan oleh kejadian yang tidak
diharapkan baik itu masalah sistematis yang dapat di perbaiki atau standar
atau dengan kata lain target yang telah ditetapkan dapat tercapai bahkan
terlampaui.
atau dengan kata lain target yang telah ditetapkan tidak dapat terapai.
Tabel 4.2
Realisasi
N Anggaran Selisih K
Uraian Pendapatan (%)
o (Rp) Pendapatan et
(Rp)
Pendapat
an Usaha
Penjualan U 10,0
1 5.072.931.000 4.563.286.000 509.645.000
Air F 5
Penjualan U
2 855.718.000 849.136.000 6.582.000
Non Air F 0,77
U
Total 5.928.649.000 5.412.422.000 516.227.000 8,71
F
Sumber: Data PDAM Kabupaten Enrekang tahun 2014
F = Favorable (Menguntungkan).
Dari tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah anggaran penjualan air
penjualan air lebih kecil disbanding dengan jumlah yang telah dianggarkan/
Pada tahun 2014 jumlah penduduk yang masuk dalam daftar pelayanan
PDAM Kabupaten Enrekang sebanyak 133.354 jiwa atau 40,68% dari jumlah
terlayani sebanyak 80.541 jiwa atau 60,40% dari jumlah penduduk yang ada
PDAM, dana untuk investasi instalasi produksi dan transmisi tidak mencukupi,
serta kebutuhan masyarakat akan air bersih relative mudah di dapat. Upaya
Harga jual air per m3 pada tahun 2014 sebesar Rp.2.384 atau 31,82%
dari harga pokok air per m3 sebesar Rp.7.493 atau lebih rendah sebesar
68,18% dari titik impas yang berarti perusahaan mendapat kerugian sebesar
yang berasal dari pertambahan biaya penyusutan aset. Upaya yang dilakukan
PDAM Kabupaten Enrekang untuk meningkatkan harga jual air yaitu dengan
mengajukan usulan perbaikan tariff air mulai tahun 2014 sampai 2017 kepada
Persentase air tanpa rekening pada tahun 2014 sebesar 20,87% jumlah
tersebut masih diatas jumlah yang telah ditetapkan perusahaan sebersar 20%.
Karena umur instalasi distribusi banyak yang sudah tua sehingga rentan
mengalami kebocoran, instalasi induk sering bocor karena tekanan air yang
sangat kuat, dan meteran air pelanggan banyak yang rusak atau tidak normal.
Upaya yang dilakukan PDAM Kabupaten Enrekang untuk mengurangi tingkat air
tanpa rekening yaitu dengan cara perbaikan kebocoran jaringan distribusi dan
Realisasi
N Anggaran Selisih K
Uraian Pendapatan (%)
o (Rp) Pendapatan et
(Rp)
Pendapat
an Usaha
Penjualan U 15,9
1 6.574.122.000 5.522.786.000 (1.051.336.000)
Air F 9
Penjualan U 13,4
2 972.715.000 841.534.000 (131.181.000)
Non Air F 9
(1.182.516.142 U 15,6
Total 7.546.837.000 6.364.320.000
) F 7
Sumber: Data PDAM Kabupaten Enrekang tahun 2015
F = Favorable (Menguntungkan).
Dari tabel 5.3 diatas dapat dilihat bahwa jumlah anggaran penjualan air
atau 88,19% dengan selisih yang tidak menguntungkan sebesar Rp.5.525.000 atau
11,81% dan anggaran pendapatan non air lainnya sebesar Rp.36.901.000 dengan
tingkat realisasi sebesar Rp.2.981.000 atau 8,08% terdapat selisih yang tidak
PDAM Kabupaten Enrekang sebanyak 144.842 jiwa atau 24,40% dari jumlah
terlayani sebanyak 48.912 jiwa atau 33,77% dari jumlah penduduk yang ada
yang diakibatkan tariff belum bisa menutupi biaya secara keseluruhan. Upaya
b. Harga jual air lebih tinggi disbanding harga pokok produksi air
Harga jual air per m3 pada tahun 2015 sebesar Rp.2.927 atau 84,70%
dari harga pokok air per m3, harga pokok air per m3 sebesar Rp.3.456 lebih
rendah 15,30% dari titik impas (break even point. Karena tingginya beban
untuk meningkatkan harga jual air yaitu dengan mengajukan usulan perbaikan
tariff air mulai tahun 2014 sampai 2017 kepada Pemerintah Kabupaten
Enrekang.
persentase tersebut masi diatas jumlah yang telah ditetapkan oleh perusahaan
melakukan perhitungan dengan baik atas kehilangan air distribusi dan meteran
induk yang tidak berfungsi. Upaya yang dilakukan PDAM Kabupaten Enrekang
untuk mengurangi tingkat air tanpa rekening yaitu dengan cara melakukan
perhitungan dengan baik atas kehilangan air distribusi dan meter induk yang
tidak berfungsi.
Tabel 4.4
Realisasi
N Anggaran Selisih K
Uraian Pendapatan (%)
o (Rp) Pendapatan et
(Rp)
Pendapat
an Usaha
Penjualan 6.147.630.13 U 24,0
1 8.094.233.280 (1.946.603.150)
Air 0 F 5
Penjualan U 47,5
2 941.044.248 (451.477.573)
Non Air 493.485.401 F 6
6.641.115.53 U 26,5
Total 9.035.277.528 (2.398.080.723)
1 F 0
Sumber: Data PDAM Kabupaten Enrekang tahun 2016
F =Favorable (Menguntungkan).
Dari tabel 5.4 diatas dapat dilihat bahwa jumlah anggaran penjualan air
Rp.4.060.675 atau 8,51% dan anggaran pendapatan non air lainnya sebesar
PDAM Kabupaten Enrekang sebanyak 144.525 jiwa atau 34,93% dari jumlah
terlayani sebanyak 69.852 jiwa atau 48,33% dari jumlah penduduk yang ada
penyediaan air minum serta fotografi wilayah yang sebagian besar wilaya
b. Harga jual air yang lebih rendah disbanding harga pokok produksi air
Pada tahun 2016 harga jual air per m3 sebesar Rp.3.149 atau 59,30%
dengan harga pokok sebesar Rp.5.311 per m3 dimana harga jual rebih rendah
40,70% dari titik impas (Break even point) yang berarti perusahaan mengalami
kerugian sebesar Rp.2.162 per m3, dengan demikian harga jual air masih brada
di bawah harga pokok air, sehingga tariff rata-rata yang berlaku belum dapat
menutupi biaya produksi secara penuh. Karena tarif penjualan air yang telah
tarif tahun 2015. Upaya yang dilakukan PDAM Kabupaten Enrekang untuk
permendagri nomor 71 tahun 2016 yaitu tariff yang telah ditetapkan Bupati
persentase tersebut masi diatas jumlah yang telah ditetapkan oleh perusahaan
sebesar 20%. Karena kebocoran pada jaringan distribusi, meter air pelanggan
tida diganti secara berkala, ketidak akuratan data jumlah air yang didistribusikan
karena tidak ada meter induk produksi dan meter induk disrtribusi tidak
tingkat air tanpa rekening yaitu dengan cara lebih cepat menanggulangi jika
Realisasi
N Anggaran
Uraian Pendapatan %
o (Rp)
(Rp)
Pendapatan
Usaha
5.072.931.00 4.563.286.00 89,0
1 Penjualan Air
0 0 5
Penjualan Non 5.928.649.00 5.412.422.00 99,2
2
Air 0 0 3
5.928.649.00 5.412.422.00 91,2
Total
0 0 9
Sumber: Data PDAM Kabupaten Enrekang tahun 2014
target penjualan air tahun 2014 yang ditetapkan dalam Rencana Kerja
Realisasi
N Anggaran
Uraian Pendapatan %
o (Rp)
(Rp)
Pendapatan
Usaha
6.574.122.00 5.522.786.00 84,0
1 Penjualan Air
0 0 1
Penjualan Non 86,5
2
Air 972.715.000 841.534.000 1
7.546.837.00 6.364.320.00 84,3
Total
0 0 3
Sumber: Data PDAM Kabupaten Enrekang tahun 2015
target penjualan air tahun 2015 yang ditetapkan dalam Rencana Kerja
Realisasi
Anggaran
No Uraian Pendapatan %
(Rp)
(Rp)
Pendapatan
Usaha
8.094.233.28 6.147.630.13 75,9
1 Penjualan Air
0 0 5
Penjualan Non 52,4
2
Air 941.044.248 493.485.401 4
9.035.277.52 6.641.115.53 73,5
Total
8 1 0
Sumber: Data PDAM Kabupaten Enrekang tahun 2016
yang ditetapkan untuk tahun 2016 dan masih memberlakukan tarif penjualan
Anggeraja.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
60,40% dari jumlah penduduk yang ada dijaringan pipa PDAM sebanyak
Pada tahun 2015 jumlah penduduk yang masuk dalam daftar pelayanan
teknis yang terlayani sebanyak 48.912 jiwa atau 33,77% dari jumlah
atau 40,68% dan pada tahun 2015 sebesar 48.912 jiwa atau 24,40%.
Pada tahun 2016 jumlah penduduk yang masuk dalam daftar pelayanan
7
PDAM Kabupaten Enrekang sebanyak 144.525 jiwa atau 34,93% dari
teknis yang terlayani sebanyak 69.852 jiwa atau 48,33% dari jumlah
atau 24,40% dan pada tahun 2016 sebesar 69.852 jiwa atau 34,93%.
2. Harga jual air lebih rendah dibanding harga pokok produksi air
Harga jual air per m3 pada tahun 2014 sebesar 2.383,91 atau
31,82% dari harga pokok air per m3 sebesar 7.492,80 atau lebih rendah
kerugian sebesar Rp.108.89 per m3. Harga jual air per m3 pada tahun
2015 sebesar 2.926,83 atau 84,70% dari harga pokok air per m3, harga
pokok air per m3 sebesar Rp.3.455,40, lebih rendah 15,30% dari titik
impas (break even point)dan pada tahun 2016 harga jual air per m3
Rp.5.310,54 per m3 dimana harga jual rebih rendah 40,70% dari titik
sebesar Rp.2.161,57 per m3, dengan demikian harga jual air masih brada
di bawah harga pokok air, sehingga tariff rata-rata yang berlaku belum
disebabkan umur instalasi distribusi banyak yang sudah tua sehingga rentan
mengalami kebocoran, instalasi induk sering bocor karena tekanan air yang
sangat kuat, dan meteran air pelanggan banyak yang rusak atau tidak
normal, pada tahun 2015 persentase air tanpa rekening sebesar 60,18%
perhitungan dengan baik atas kehilangan air distribusi dan meteran induk
yang tidak berfungsi dan pada tahun 2016 persentase air tanpa rekening
pelanggan tida diganti secara berkala, ketidak akuratan data jumlah air yang
didistribusikan karena tidak ada meter induk produksi dan meter induk
disrtribusi tidak berfungsi. Persentase tersebut masi diatas jumlah yang telah
B. Saran
Enrekang diantaranya:
2. Perlu menaikkan harga jual air agar harga jual air bias menutupi harga pokok
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim dan Syam Kusfi. 2012. Akntansi sektor publik: Teori konsep dan
aplikasi. Salemba Empat : Jakarta.
Bastian Indra. 2011. Sistem Akntansi Sektor Pblik. Jakarta :Salemba Empat.
Dwi Ratmono dan Mahfud Sholihin. 2017. Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis
Akral. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Runik Puji Rahayu. “Analisis Atas Laporan Realisasi Anggaran Untuk Mengukur
Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten Peakasan”. Makro, Jurnal Manajemen
Dan Kewirausahaan. Vol 1 No. 01 Mei 2016.
72
Sandi Candra Saputra, I Wayan Suwendra, Faridayana Yudiaatmaja. “Analisis
Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Di Kabupaten Jembrana Tahun 2010-2014”. E-
Jurnal. Bisma Universitas Pendidikan Genasha Jurnal Manajemen Volume 4
Tahun 2016”.