Anda di halaman 1dari 9

(Pertemuan 4)

Kategorisasi e-Commerce

Banyak faktor yang menunjang keberhasilan usaha penyedia layanan e-commerce.


Dalam menjalankan usahanya tersebut setiap penyedia layanan e-commerce mampu
bertahan bukan hanya dengan mengandalkan manfaat atau kelebihan dari produk yang
ditawarkan saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat
waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur
dan keamanan, serta desain situs web yang bagus. Faktor lain yang menunjang adalah:

1. Menyediakan harga yang kompetitif

2. Menyediakan jasa pembelian yang cepat tanggap dan ramah

3. Menyediakan informasi produk dan jasa yang lengkap dan jelas.

4. Menyediakan banyak promo seperti diskon, penawaran istimewa, dan bonus.

5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.

6. Menyediakan ruang untuk berdiskusi, menerima masukan dari pelanggan, dan


lain- lain.

Bisnis dijalankan sedemikian rupa untuk menarik pelanggan dan meningkatkan


volume transaksi serta adanya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang
mutakhir oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan
mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan, dapat berupa
berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan
produktivitas dan profit. Dari beragam proses menjalankan bisnis tersebut dapat
dikelompokan dalam beberapa kategori e-commerce. Pengkategorian ini melibatkan
beberapa hal yakni:

a. Pelaku E-Business / E-Commerce

‐ Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis

b. Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan

‐ Teknologi informasi dan komunikasi


‐ Komputer

- data dan informasi yang telah terkomputerisasi

‐ internet

- media visual

c. Kegiatan Sasaran

‐ Kegiatan bisnis

‐ Proses bisnis utama

‐ Pembelian, penjualan,pelayanan, transaksi

‐ Operasi bisnis utama

d. Tujuan

‐ Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi

‐ Transformasi proses bisnis

‐ Sharing informasi

e. Keuntungan

– Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi

– Memberikan nilai bisnis yang berbeda

– Efisien

– Peningkatan produktivitas dan keutungan

Dari hal-hal tersebut diatas, kemudian dilakukan pendekatan untuk melakukan


pengkategorian e-commerce.
Kategori e-commerce dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. B2C (Business to Consumers)

Business to Consumers (B2C) adalah jenis bisnis yang dilakukan antara


pelaku bisnis dengan konsumen, seperti antara produsen yang menjual dan
menawarkan produknya ke konsumen umum secara online. Disini pihak produsen
akan melakukan bisnis dengan menjual dan memasarkan produknya ke konsumen
tanpa adanya feedback dari konsumen untuk melakukan bisnis kembali kepada
pihak produsen, yang artinya produsen hanya menjual atau memasarkan produk
ataupun jasanya dan pihak konsumen hanya sebagai pemakai atau pembeli.
Kategori ini merupakan komunikasi bisnis antar pelaku bisnis (perusahaan)
dengan konsumen untuk dapat memenuhi kebutuhan tertentu pada saat yang
tertentu.

Business to consumers atau business to costumer menggambarkan


kegiatan bisnis melayani konsumen dengan produk atau jasa. Misalkan orang
membeli sepasang sepatu dari perusahaan sepatu secara online. Transaksi yang
mengarah ke sepatu agar tersedia untuk pembeli, yaitu pembelian kulit, tali, karet,
dll serta penjualan sepatu dari pembuat sepatu ke pengecer akan dianggap
transaksi B2C. B2C adalah jenis e-commerce antara perusahaan dan konsumen
akhir. Hal ini sesuai dengan bagian ritel dari e-commerce yang biasa dioperasikan
oleh perdagangan ritel tradisional.Jenis ini bisa lebih mudah dan dinamis, namun
juga lebih menyebar secara tak merata atau bahkan bisa terhenti. Jenis e-
commerce ini berkembang dengan sangat cepat karena adanya dukungan
munculnya website serta banyaknya toko virtual bahkan mal di internet yang
menjual beragam kebutuhan masyarakat.

Karakteristik B2C :

- Antara organisasi dengan perorangan

- Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil

- Transaksi tidak sering terjadi

- informasi disebarkan secara luas dan umum

- Relatif sederhana
B2C adalah jenis e-commerce antara perusahaan dan konsumen akhir. Hal ini
sesuai dengan bagian ritel dari e-commerce yang biasa dioperasikan oleh
perdagangan ritel tradisional.Jenis ini bisa lebih mudah dan dinamis, namun juga
lebih menyebar secara tak merata atau bahkan bisa terhenti. Jenis e-commerce ini
berkembang dengan sangat cepat karena adanya dukungan munculnya website
serta banyaknya toko virtual bahkan mal di internet yang menjual beragam
kebutuhan masyarakat.

2. B2B (Business to Business)

Kategori e-commerce ini merupakan bisnis yang terjadi antar pelaku


bisnis secara elektronik antar perusahaan, yang dilakukan dengan rutin serta
dalam kapasitas produk yang besar interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi
antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi). menggambarkan transaksi
perdagangan antara perusahaan, seperti antara manfaktur dan grosir, atau antara
grosir dan pengecer. Jenis e-commerce Business to Business atau B2B adalah
bisnis yang dilakukan oleh orang atau pihak yang saling memiliki kepentingan
bisnis, atau bisa juga disebut bisnis antar perusahaan. Biasanya bisnis B2B
dilakukan menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) dan email yang
berguna untuk pembelian barang dan jasa, informasi dan konsultasi, atau
pengiriman dan permintaan proposal bisnis. EDI (Electronic Data Interchange)
adalah proses transfer data yang terstruktur, dalam format standar yang disetujui,
dari satu sistem komputer ke sistem komputer lainnya, dalam bentuk elektronik.

Contoh website E-commerce B2B adalah : PT Krakatau Steel


(www.krakatausteel.com). PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di
Indonesia, untuk melakukan pemesanan baja di Krakatau Steel setiap perusahaan
harus mendaftarkan perusahaannya. Setelah terdaftar Perusahaan Mitra dapat
memesan baja di Krakatau Steel dengan menggunakan EDI.Volume transaksi
B2B jauh lebih tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utamanya
karena dalam rantai pasokan (Supply chain) ada banyak transaksi B2B yang
mencakup bahan baku dan penjualan produk jadi ke konsumen. Sebagai contoh,
sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B seperti membeli ban,
kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan. Transaksi terakhir
adalah saat kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen yang merupakan
transaksi (B2C) tunggal.

Karakteristik B2B :

- Antar organisasi

- Nilai uang yang dilibatkan lebih besar

- Hubungan yang kuat dan berkelanjutan

- Pertukaran informasi yang dilakukan antara pembisnis tersebut


atas dasar kebutuhan serta saling percaya

- Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan

- Lebih kompleks

Strategi marketing B2B adalah bagaimana Anda bisa membuat calon pelanggan
Anda percaya terhadap kualitas brand Anda. Pelanggan Anda yang merupakan
pemilik bisnis tentu akan membandingkan seberapa kuat brand Anda dengan
brand lain, serta apakah brand Anda ini dapat dipercaya. Perbedaan mendasar dari
target marketing B2B adalah pelayanan, kualitas produk dan kepercayaan.
Sedangkan pada B2C yang harus Anda dahulukan lebih kepada kepuasaan
pelanggan terhadap produk serta harga yang bersaing.

Jika melihat secara risiko, bisnis atau produk dari B2B memiliki risiko yang lebih
besar dibandingkan B2C. Dikarenakan produk yang Anda hasilkan harus dalam
jumlah yang cukup besar, biaya perawatan dan pembuatan yang harus Anda
keluarkan juga sedikit lebih besar. Bisnis B2B dan B2C mempunyai target
marketing yang sangat berbeda, untuk B2C Anda mempunyai target marketing
perorangan atau grup. Lalu untuk B2B, target marketingnya adalah
bisnis/perusahaan. Serta yang menjadi perbedaan lagi adalah kemampuan
pembelian antara B2C dan B2B sangat berbeda, untuk B2C perusahaan tidak bisa
memprediksi daya beli calon pelanggan Anda. Tetapi untuk B2B, perusahaan bisa
mempunyai calon pelanggan yang mempunyai daya beli sangat tinggi, karena
target marketing Anda perusahaan/bisnis yang sudah besar dan tentu mempunyai
uang yang cukup banyak.
3. Consumer-to-Consumer (C2C)

Consumers to Consumers dilakukan antara konsumen dengan


konsumen, yaitu perorangan yang menjual barang atau jasanya melalui situs
market place atau situs jual beli. Ini adalah model perorangan yang menjual
barang atau jasa kepada perorangan juga.

Karakteristik C2C :

– Antar perorangan

– Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil

– Transaksi jarang terjadi

– Relatif sederhana

Kegiatan pemasaran dalam konsep C2C adalah sangat penting untuk pengecer.
Ketika konsumen membeli suatu produk, dan mereka merasa puas maka bisa jadi
mereka berbagi dengan temannya lain. Hal ini yang akan mendorong lalu lintas
transaksi yang signifikan. Selain itu, pembeli lebih percaya kepada rekomendasi
yang diberikan oleh sesama pembeli apabila dibandingkan dengan rekomendasi
yang diberikan oleh penjual. Situs-situs C2C seperti eBay, telah merambah cara
perdagangan atau pemasaran antar perorangan sebagai contoh seperti kegiatan
cuci gudang dan pasar loak dengan memanfaatkan antarmuka situs mereka untuk
melakukan pemasaran terhadap barang dan jasa yang ingin dijual.

Ketika produk telah didaftarkan di situs C2C untuk pelelangan misalnya, biaya
tambahan yang dibebankan kepada pengguna situs berdasarkan harga yang
diumumkan saat pelelangan pertama. Setelah lelang selesai, nilai akhir biaya
dibebankan. Biaya ini umumnya berkisar 1,25 persen sampai 5 persen dari harga
jual akhir. Setelah situs C2C tersebut mengatur sistem dimana penawaran bisa
ditempatkan, barang bisa disiapkan untuk dijual, dan transaksi dapat diselesaikan.
Pada akhir lelang, situs C2C memberi notifikasi kepada pembeli melalui e-mail
bahwa ia telah memenangkan lelang tersebut. Situs C2C juga memberikan e-mail
kepada penjual untuk melaporkan siapa pembeli yang memenangkan pelelangan
dan berapa harga lelang yang telah selesai disepakati. Pada tahap ini penjual dan
pembeli dapat menyelesaikan transaksi secara independen dari situs C2C yang
digunakan.

Situs C2C yang menghasilkan keuntungan dengan mengenakan biaya tambahan


atau komisi kepada para penjual, Meskipun dalam penggunaannya penjual dapat
menjual dan memasarkan produk secara gratis, membuat promo untuk menarik
pembeli, dan menyelesaikan transaksi dengan pembeli dengan layanan dan fitur
yang disediakan.

Banyak situs C2C telah diperluas dan dikembangkan dengan menggunakan


kategori-kategori produk dan chat room, dan pengintegrasian kategori dengan
konten tertentu. eBay sebagai contoh situs C2C secara khusus juga telah
memperluas jangkauan produk yang ditawarkan dengan menghadirkan layanan
pembayaran, jasa pengiriman, otentikasi, penilaian, pemeriksaan kendaraan dan
layanan rekening bersama.

Kategori e-commerce yang lain adalah:

C2B ( Consumer to Business ), C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan


utuh dari transaksi pertukaran atau jual beli barang secara tradisional. Jenis e-
commerce ini sangat umum dalam proyek dengan dasar multi sumber daya.

Business-to- Administration (B2A), B2A adalah jenis e-commerce yang mencakup


semua transaksi yang dilakukan secara online antara perusahaan dan administrasi
publik. Jenis e-commerce ini melibatkan banyak layanan, khususnya di bidang-
bidang seperti fiskal, jaminan sosial, ketenagakerjaan, dokumen hukum dan
register, dan lainnya.

Consumer-to-Administration (C2A). Jenis C2A meliputi semua transaksi


elektronik yang dilakukan antara individu dan administrasi publik. Contoh
penerapan C2A sama dengan B2A, hanya saja pembedanya ada pada pihak
individu-administrasi publik dan perusahaan-administrasi publik.

Online to Offline (O2O), O2O adalah jenis e-commerce yang menarik pelanggan
dari saluran online untuk toko fisik. O2O mengidentifiaksikan pelanggan di bidang
online seperti email dan iklan internet, kemudian menggunakan berbagai alat dan
pendekatan untuk menarik pelanggan agar meninggalkan lingkup online.
B2G ( Businness to Government). merupakan turunan dari B2B dalam ilmu
pemasaran dan dikenal sebagai pemasaran sektor publik yang mencakup
pemasaran produk-produk dan jasa untuk instansi pemerintah melalui teknik
komunikasi pemasaran terpadu seperti branding,marcom,iklan dan komunikasi
berbasis web.

G2C ( Government to Consumer ). G2C merupakan aplikasi pengembangan e-


government dimana pemerintah menciptakan dan menerapkan berbagai portofolio
Teknologi Informasi dengan tujuan untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan
masyarakat dan melakukan pelayanan bagi masyarakat.Hal ini bertujuan untuk
mendekatkan pemerintah dengan rakyat melalui saluran akses yang beragam agar
masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan
berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari (contohnya BPS,PLN dan PDAM)
melalui internet.

Keberhasilan setiap kategori sangat tergantung pada enam variabel: interaktivitas,


penawaran produk, tingkat kepercayaan, tingkat pertumbuhan dan adopsi, jaringan, tingkat
komitmen, dan pilihan pembayaran. Interaksi antara pengguna sangat penting, untuk itu
website harus dapat diakses dan mudah dinavigasi. E-mail, forum komunitas, dan umpan
balik adalah jenis-jenis fitur yang dihadirkan untuk meningkatkan interaktivitas. Dengan
semakin banyaknya penipuan online, kepercayaan adalah hal yang penting dalam sebuah
situs. Pengguna harus dapat diberikan garansi bahwa informasi pribadi mereka akan tetap
aman dan bahwa mereka akan menerima produk yang dibeli dalam kondisi sempurna dan
dalam waktu yang tepat.

Dengan pesatnya kemajuan teknologi, situs harus menanggapi perubahan ini


dengan terus menghadirkan pembaruan. Selain itu, situs-situs ini diharapkan perlu untuk
terus mencari peluang-peluang bisnis dalam rangka memperluas pasar mereka, karena
jaringan besar pengguna adalah juga penting. Memiliki sebuah siklus dalam hubungan dari
berbagai penjual, pembeli, pemasok, dan agen pengiriman akan meningkatkan jumlah
pengguna, yang juga akan meningkatkan tingkat interaktivitas. Selain itu, membentuk
aliansi dengan mitra yang berbeda juga akan membantu dalam kesuksesan situs ini.
Tingkat komitmen antara pembeli dan penjual juga memainkan peran dalam kesuksesan
situs jual beli online ini. Mirip dengan tingkat kepercayaan, pembeli harus memastikan
bahwa mereka menerima barang yang dibeli, dan penjual harus benar-benar menerima
pembayaran. Penggunaan transaksi online dapat bermanfaat untuk menawarkan berbagai
pilihan pembayaran yang akan menampung pembeli yang berbeda-beda.

Source:

- E-commerce: Business, Technology, Society, Volume 1. Authors, Kenneth


C. Laudon, Carol Guercio Traver. Edition, 2, illustrated. Publisher,
Pearson/Addison Wesley, 2004
- https://id.wikipedia.org
- ttp://www.academia.edu/24063692/Contoh_Perusahaan_B2B_B2C_C2C_C
2B_di_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai