A. Pengertian E-bisnis
E-business adalah salah satu jenis kegiatan usaha yang dilakukan dengan menggunakan
sistem informasi yang terkomputerisasi.
Menurut Steven Alter, pengertian e-business adalah pelaksanaan dan pengelolaan bisnis
mulai dari pemasokan bahan baku, perancangan produk, penjualan, pemenuhan pesanan,
manufaktur, serta juga penyediaan service lainnya, menggunakan teknologi komunikasi
serta sistem yang sudah terkomputerisasi.
Dalam bukunya yang berjudul Cases in Electronic Commerce, Sid L. Huff menjelaskan
bahwa pengertian e-business adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
dalam menjalankan aktivitas bisnis mulai dari proses produksi antar perusahaan, hingga
distribusi pada para konsumennya.
B. Manfaat E-Bisnis
1. Memperluas pasar
2. Menghemat Biaya
Manfaat e-business yang ketiga adalah praktis. Bagi konsumen yang ingin membeli
barang atau jasa, dapat melihat katalog dan informasi mengenai produk melalui
internet, sehingga konsumen tidak perlu repot-repot untuk datang ke toko hanya
untuk mengetahui wujud barang tersebut.
4. Meningkatkan Citra
Manfaat e-business yang terakhir adalah meningkatkan kesan baik di mata konsumen.
Sebab, dengan media informasi berbasis internet dapat lebih efisien dalam
menggerakkan kampanye serta promosi bisnis untuk menaikan engagement rate
perusahaan.
1. Consumer To Consumer(C2C)
Jenis e-business yang pertama adalah consumer to consumer. Pada jenis ini,
konsumen menjual atau memasarkan produk pada konsumen lainnya. Contoh e-
business di Indonesia dari jenis ini antara lain ketika seorang konsumen menjual dan
menawarkan mobil di laman jual-beli. Mobil di sini sebenarnya merupakan
komoditas atau produk buatan perusahaan. Barulah setelah membelinya, ia kemudian
memasarkannya pada konsumen lainnya dengan nominal tertentu supaya memperoleh
keuntungan.
2. Business To Consumer(B2C)
Jenis selanjutnya ini biasa dilakukan oleh perusahaan atau industri yang memasarkan
produk dan jasanya pada konsumen secara langsung melalui teknologi
digital.Kelebihan dari business to consumer ini adalah konsumen dapat memilih
produk dengan lebih cepat dan membandingkan nominal dari kompetitor lainnya.
Bahkan tak jarang perusahaan akan mematok harga khusus pada waktu-waktu
tertentu.
3. Consumer To Business(C2B)
Berikutnya merupakan kebalikan dari business to consumer. Di mana, pada model ini
konsumen lebih aktif melakukan praktik jual beli produk hingga bertransaksi. Namun,
proses tersebut dilakukan dengan basis online saja. Contoh e-business di Indonesia
dari jenis ini adalah ketika seorang individu menjual dan menawarkan barang atau
jasanya kepada perusahaan atau organisasi.
4. Business To Business(B2B)
Jenis e-business yang terakhir adalah business to business. Pada jenis ini, transaksi
antar produk dilakukan dari perusahaan satu ke lainnya. Semua proses jual beli
tersebut dilakukan secara online, seperti melalui email hingga menggunakan wadah
khusus seperti Electronic Data Interchange atau disingkat EDI.
1. Pertama, e-commerce adalah aktivitas jual beli melalui internet. Berbeda dengan e-
business yang merupakan seluruh kegiatan bisnis dilakukan melalui internet, sehingga
tidak hanya praktik jual beli saja.
Di lain sisi, e-business tidak hanya membutuhkan situs web, melainkan juga perencanaan
sumber daya perusahaan, manajemen hubungan dengan pelanggan, dan sebagainya.
E. Konsep E-Bisnis
1. Customer Expectation
Berarti harapan pelanggan. Harapan pelanggan disini maksudnya adalah apa yang
diinginkan atau diharapkan pelanggan untuk “ada” di suatu tempat perbelanjaan,
terutama saat sedang berbelanja.
2. Competitive Imperatives
Globalisasi telah membentuk sebuah arena persaingan dunia usaha yang sangat ketat
Pelanggan akan dengan mudah membandingkan kualitas produk dan pelayanan antar
perusahaan, hal ini memaksa perusahaan mengembangkan strategi bisnis yang tepat.
3. Deregulation
4. Technology
F. Infrastruktur E-Bisnis
Dalam infrastruktur e-business terdapat dua komponen utama yang berperan penting,
yaitu:
H. Strategi E-Bisnis