Disusun Oleh:
Fandhi Dwi M : 141180073
Shania Cahya N : 141180077
Muh. Ichsan : 141180092
A. Latar belakang
Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yang disebut dunia maya.
Di dunia maya, setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berinteraksi dengan
individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya. Globalisasi yang
sempurna sebenarnya telah berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh
komunitas digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran
internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak dari
perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh.
Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan
layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk mengatasi
masalah tersebut, kini muncul transaksi yang menggunakan media internet untuk
menghubungkan produsen dan konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih dikenal
dengan nama e-business dan e-commerce. Banyak perusahaan di Indonesia sekarang
dituntut untuk mempersiapkan diri dengan berbagai perangkat e-business sebagai bagian
baru dari pola interaksinya dengan para pelanggannya, pemasoknya, dan bahkan juga
dengan karyawannya sendiri. Hal ini sejalan dengan semakin beratnya tantangan
persaingan dari luar yang dihadapi perusahaan di Indonesia. Untuk itu perusahaan-
perusahaan nasional harus meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan penggalangan
kekuatan bersama atau kolaborasi. Pemanfaatan e-business merupakan salah satu cara
perusahaan untuk meningkatkan daya saing melalui perolehan efisiensi biaya operasi,
kecepatan menjangkau pasar, maupun jangkauan geografis usaha yang lebih luas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Menurut James A. O’Brien (2008) e-commerce merupakan mengubah bentuk persaingan,
kecepatan bertindak, dan perampingan interaksi, produk dan pembayaran dari pelanggan
ke perusahaan lain dan dari perusahaan ke pemasok. E-commerce adalah penggunaan
jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis (McLeod dan
Shell, 2008). E- commerce atau e-dagang atau perdagangan elektronik adalah konsep
umum yang melingkupi segala macam bentuk dari transaksi bisnis atau pelaksanaan
pertukaran informasi dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (David
Whiteley, 2000).
Bentuk kategori aplikasi e-commerce yang umumnya digunakan menurut
McLeod dan Shell(2008), David Whiteley(2000) ialah e-commerce business-to-consumer
(B2C) dan e- commerce business-to-business (B2B). Sedangkan pendapat James A.
O’Brien menambahkan satu kategori lain yakni e-commerce consumer-to-consumer
(C2C). Penambahan satu kategori lagi oleh O’Brien dikarenakan adanya kemungkinan
sebuah proses bisnis yang dilakukan antar konsumen.
E-commerce business-to-consumer menurut O’Brien, McLeod dan Shell, serta
Whiteley merupakan mekanisme pendekatan perusahaan kepada consumer, misalnya
dengan menggunakan “electronic shopping mall” atau dengan membuat sebuah portal.
Bentuk ini bersifat terbuka, dimana informasi disebarkan ke publik (konsumen).
E-commerce business-to-business menurut O’Brien(2008), McLeod dan
Shell(2008), serta Whiteley(2000) biasanya menggunakan mekanisme Electronic Data
Interchage (EDI).
Sayangnya banyak standart EDI yang digunakan dapat menyulitkan kinerja
interkomunikasi antar pelaku bisnis. Sehingga muncul mekanisme-mekanisme lain yang
digunakan dalam business-to-business, yakni pendekatan Extensible Matkup Language
(XML) yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C).
Dan e-commerce consumer-to-consumer menurut James A. O’Brien(2008)
merupakan proses bisnis yang dilakukan antar konsumen dengan menggunakan
mekanisme transaksi antar konsumen. Dalam jaringan C2C ini konsumen menjual barang
dan jasa kepada konsumen lain. Bentuk ini memungkinkan untuk mendapatkan
keuntungan dari berkurangnya biaya yang digunakan
Ketigakategori aplikasi dari e-commerce business-to-consumer menggunakan
mekanisme pendekatan, e-commerce bussiness-to-bussiness dengan pendekatan EDI dan
e-commerce consumer-to-consumer menggunakan mekanisme transaksi antar konsumen.
Dalam penerapan ruang lingkup e-commerce menurut James A. O’Brien(2008)
kegiatan bisnis di dalamnya meliputi penjualan, pembelian, promosi, pelayanan
produk/jasa yang menggunakan e-commerce. Sedangkan menurut Raymond dan Shell
ruang lingkup e-commerce hanya pada sektor penjualan (perdagangan) perusahaan yang
bersifat dinamis dan dapat berubah dalam jangka waktu beberapa bulan. Berbeda pula
dengan pendapat David yang menganggap ruang linkup e-commerce terdapat pada
Elektronik Markets, EDI, dan Internet Commerce. Tetapi dari ketiganya semuanya
membutuhkan elemen dasar dalam e-commerce. Elemen dasar dari e- commerce adalah
e-Shop sebagai web server, pengguna web browser, dan koneksi internet diantara kedua
itu.
Jadi, e-commerce merupakan konsep umum yang melingkupi segala macam
bentuk dari transaksi bisnis atau pelaksanaan pertukaran informasi dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi (David Whiteley, 2000). Dan bentuk kategori
aplikasi dari e-commerce yang umumnya digunakan ialah e-commerce business-to-
consumer, e-commerce business-to-business (O’Brien(2008), McLeod dan Schell(2008),
dan Whiteley(2000)) dan e-commerce consumer-to- consumer (Whiteley,2000). Serta
penerapan dalam ruang lingkup kegiatan e-commerce ialah mengenai proses bisnis
online.
B. Perkembangan E-commerce
E-Commerce termasuk salah satu istilah pada ”perdagangan elektronik” yang berubah
sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas
perdagangan yang memanfaatkan transaksi komersial, misalnya mengirim dokumen
komersial seperti pesanan pembelian secara elektronik.
Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang
lebih tepat yaitu “perdagangan web” (pembelian barang dan jasa melalui World Wide
Web). Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis
memperkirakan bahwa e-Commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Sehingga
Antara pada era 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs
web perdagangan ini.
E-com, atau Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi yang
berkembang pesat dalam dunia bisnis dan per-internet-an. Penggunaann sistem e-
Commerce, sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen,
maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Misalnya bagi pihak konsumen,
menggunakan E-Commerce dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Selain itu,
harga barang-barang yang dijual melalui E-Commerce biasanya lebih murah
dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak
penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional.
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita
sehari- hari dewasa ini. Salah satu bentuk nyata bisnis yang memanfaatkan internet
tersebut dinamakan e-Commerce, yang merupakan perkembangan dari commerce dengan
menggunakan media elektronik yaitu internet. Walaupun masih banyak para pelaku
bisnis yang belum mengenal betul tentang internet tersebut tetapi karena desakan bisnis
yang semakin mengarah ke media ini, banyak para pelaku bisnis mulai menggunakan ini.
Bagi pebisnis yang belum benar-benar mengerti akan menggunakan jasa outsourcing
dalam aktifitas ini. Disini lain, pebisnis yang mulai mengerti atas manfaat dari e-
Commerce ini mulai membangun sebuah sistem untuk mengimplementasikan sistem ini
dalam aktifitas perusahaannya.
Adapun keuntungan utama yang didapat dengan menggunakan teknologi ini
adalah open platform yang tidak tergantung kepada satu vendor tertentu, sehingga sistem
e-Commerce tersebut dapat dikembangkan dengan cepat tanpa terikat dengan satu vendor
tertentu.
Walapun hingga saat ini belum ada defenisi baku dari e-Commerce, beberapa
mengatakan bahwa e-Commerce adalah website yang digunakan untuk berdagang
(semacam storefront), di lain pihak ada menghubungan e-Commerce dengan EDI
(electronik data interchange) dan seterusnya. Sebagai contoh, berikut ini adalah salah satu
definisi dari e-Commerce yang mendekati aktifitas dari e-Commerce tersebut yang
diambil dari sebuah buku Electronic Commerce, A Managerial Prespective (Turban,
2002): E-Commerce is an emerging concept that describes the process of buying, selling,
or exchanging products, services, and information via computer networks, including
internet. Sehingga, jika kita lebih mendalami defenisi diatas, dapatlah dikatakan bahwa e-
Commerce dalam prespektif komunikasi merupakan aktifitas pengiriman atau penjualan
produk, service dan informasi atau pembayaran melalui jaringan computer atau internet,
sedangkan dalam prespektif proses bisnis adalah suatu sistem yang menggunakan
teknologi informasi dalam mewujudkan otomisasi transaksi bisnis dan work flow, dalam
perspektif service dikatakan bahwa e- Commerce merupakan suatu cara bagi perusahaan,
konsumen dan manajemen untuk memangkas biaya yang ada, selama hal itu tetap
meningkatkan kualitas dari produk/service dan kecepatan dalam distribusinya sedangkan
yang terakhir dalam prespektif online, e- Commerce menyediakan kesempatan untuk
membeli dan menjual produk/service dan informasi dengan menggunakan internet dan
sarana pelayanan online lainnya. Dengan melihat tujuan-tujuan di atas, dapat disimpulkan
bahwa e-Commerce merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi
informasi untuk meningkatkan kualitas dari produk/service dan informasi serta
mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga harga dari produk/service dan
informasi tersebut dapat ditekan sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang
ada.
C. Komponen E-Commerce
Dalam transaksi yang sesungguhnya, pembeli akan mendatangi toko atau tempat
penjualan untuk memilih barang yang akan dibelinya. Setelah itu pembeli tersebut akan
menyerahkan kartu kreditnya kepada kasir untuk dilakukan otoritas kepada bank, apakah
kartu kredit tersebut valid atau tidak, over limit atau tidak, bermasalah atau tidak. Apabila
otoritas telah selesai dilakukan,transaksi dianggap sudah terjadi.
Demikian pula dalam e-commerce atau transaksi online. Akan ada beberapa pihak
yang terlibat dalam transaksi online ini. Pihak-pihak ini lebih tepat disebut dengan
komponen, karena semuanya bersifat maya atau virtual. Sesuai dengan standar protokol
SET (Secure Electronic Transactions), komponen-komponen yang terlibat dalam e-
commerce ini adalah:
1. Virtual/Physical Smart Card
Virtual atau physical smart card ini sesungguhnya adalah media
yang digunakan pembeli atau pelaku transaksi dalam menyerahkan kartu
kreditnya kepada kasir di counter.
Penyerahan kartu kredit ini tidak dilakukan secara fisik lagi, tetapi
melalui alat yang disebut dengan Smart Card. Dengan smart card ini
pembeli akan mengirimkan informasi dari kartu kredit yang dibutuhkan
oleh penjual barang untuk selanjutnya dilakukan otoritas atas informasi
yang diperolehnya.
2. Virtual Point of Sale
Sebagai tempat penjualan tentunya penjual harus mempunyai
software aplikasi yang benar-benar baik dan lengkap yang mendukung
transaksi online, antara lain: menyediakan Interface untuk operasi-operasi
penjualan seperti manajemen dan laporan penjualan.
Pengiriman laporan transaksi ke pembeli dan ke bagian keuangan
yang juga online, pengontrolan persediaan barang atau invertori, memiliki
interface untuk otoritas secara transparan dan mendukung SET demi
keamanan pengiriman dan penerimaan data antara pembeli dan penjual.
Jadi dengan adanya softawre virtual point of sale, pembeli akan
benar- benar merasakan seolah-olah berada di toko atau tempat penjualan
yang sesungguhnya. Pembeli dapat melakukan pemilihan barang yang
dibutuhkan, berapa stok barang yang tersedia, mengetahui berapa jumlah
barang yang dibelinya, berapa banyak transaksinya, kapan barang yang
dibelinya akan tiba, tanpa rasa was-was akan salah tagih atau salah debet
atas kartu kreditnya. Penyebabnya, pembeli akan dapat langsung mencetak
dengan printer segala transaksi yang telah dilakukannya pada saat itu juga
melalui komputernya, juga tanpa merasa kuatir akan keamanan
informasinya yang telah dikirim atau diterimanya saat melakukan
transaksi kepada penjual barang tersebut. Verifone incorporation yang
memang berkecimpung khusus dalam teknologi e- commerce, merilis
software virtual point of sale ini, yaitu vPos.
3. Virtual Acquirer atau Payment Gateway
Dalam transaksi yang sesungguhnya pihak penjual akan
melakukan otoritas kartu kredit pembeli kepada pihak bank yang bekerja
sama dengan visa atau master card, sehingga dapat diperoleh informasi
apakah kartu kredit itu valid atau tidak, bermasalah atau tidak. Apabila
memang tidak bermasalah, pihak penjual akan mengirim jumlah transaksi
yang dilakukan pembeli ke pihak bank.
Selanjutnya pihak bank akan mengeluarkan kartu kredit melakukan
penagihan kepada pemilik kartu kredit untuk dibayarkan ke pihak penjual.
Pada bank sentral, transaksi yang terjadi adalah transfer sejumlah dana
antar bank, di mana bank A akan mengirimkan memo kepada bank
senteral atas pemindahan dana nasabahnya ke pada nasabah dari bank B,
Bank senteral akan meneruskan memo ini ke bank B, selanjutnya setelah
bank B menerima memo ini, bank B akan menambahkan sejumlah dana ke
account nasabahnya. Dalam e-commerce, karena seluruh transaksi
dilakukan secara online maka software lah yang memegang peranan dalam
transaksi ini. Software ini dapat saja diletakkan di bank tertentu yang
bekerja sama dengan beberapa penjual untuk membangun suatu sistem e-
commerce atau bisa juga diletakkan di ISP. Ada beberapa contoh
perusahaan Amerika yang telah menjalankan e- commerce dalam
menjalankan bisnis mereka. Perusahaan-perusahaan itu antara lain adalah:
4. Wells Fargo
Wells Fargo merupakan perusahaan yang cukup tua berdiri yaitu
sekitar 1870. Perusahaan ini memiliki bisnis utama di bidang perbankan.
Wells Fargo juga menyediakan layanan- layanan di bidang dana investasi,
dana pensiun, asuransi dan kredit. Dalam bisnis perbankannya, Wells
Fargo telah menyediakan fasilitas online di Internet bagi para nasabah.
Online banking, commerce banking dan personal banking adalah layanan-
layanan yang sudah 100% berjalan di Internet. Dengan adanya layanan ini
para nasabah dapat melakukan transfer dana, cek saldo sampai dengan
kliring melalui internet. Sedangkan calon nasabahnya akan dapat
membuka account secara online di Internet.
5. General Electric
Perusahaan ini didirikan oleh Thomas Alpha Edison yang terkenal
sebagai penemu bola lampu pada tahun 1892. Awal mulanya General
Electric memang hanya bergerak di bidang peralatan listrik, seperti bola
lampu, circuit breaker, generator, dan lain-lain. Sejalan dengan
perkembangan zaman, General Electric mengembangkan bisnis seperti
plastik, silikon, polimer, peralatan rumah tangga sampai dengan sistem
informasi. Bisnis di bidang sistem informasi inilah yang membawa
General electric dalam kancah e-commerce.
6. Visa Credit Card
Tak pelak lagi bagi Visa adalah suatu keharusan untuk dapat
mendukung 100% transaksi online di Internet. Mereka berkerja sama
dengan berbagai bank di seluruh dunia dan pihak- pihak pengembang
software e-commerce. Visi sendiri harus menyediakan database yang
handal dan terjaga kerahasiannya yang dapat diakses setiap saat oleh para
pembeli. Di internet ini pun Visa menyediakan layanan-layanan online
seperti ATM Locator, Electronic Banking, Bill Payment, dan lain
sebagainya.
D. Karakteristik E-Commerce
Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki
beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :
1. Transaksi tanpa batas
Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang
suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga,
hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat
memasarkan produknya ke luar negeri.Dewasa ini dengan internet
pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara
internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang
iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja
pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan
melakukan transaksi secara on line.
2. Transaksi anonym
Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak
harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama
dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh
penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu
kredit.
3. Produk digital dan non digital
Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan
produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan
cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek
yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan
hidup lainnya.
4. Produk barang tak berwujud
Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commercen dengan
menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang
dijual melalui internet.
Kesimpulan