Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN

PROYEK
“MENGELOLA RISIKO”
Rasendria Rafii Pratama (241)
Dimas Setyo Prayoga (252)
Ilza Agung Gunawan (253)
MENGELOLA RISIKO

DANA
PROSES KONTINGENSI
MANAJEMEN
RISIKO
2 DAN
PENYANGGA
4
WAKTU

PERENCANAAN MANAJEMEN
KONTINGENSI PENGENDALIAN
PERUBAHAN
1 3
01
03
PROSES MANAJEMEN
RISIKO
Grafik Peristiwa Risiko
MANAJEMEN RISIKO

Adalah sebuah pendekatan proaktif, bukan reaktif. Ia


merupakan proses preventif. Manajemen risiko
menyiapkan manajer proyek untuk menanggung risiko
ketika waktu, biaya, dan atau keunggulan teknis dapat
dicapai. Manajemen risiko proyek memberi manajer
proyek pengendalian yang lebih baik atas masa depan
dan dengan signifikan meningkatkan peluang mencapai
sasaran proyek secara tepat waktu, sesuai anggaran,
dan memenuhi kinerja teknis (fungsional) yang
diperlukan.
PROSES MANAJEMEN RISIKO
IDENTIFIKASI MENYUSUN
RISIKO RESPON
• Mengembangkan
Analisis proyek untuk
mengidentifikasi 2 strategi mengurangi 4
sumber risiko kerusakan yang
mungkin terjadi
• Menyusun rencana
kontingensi

PENILAIAN MENGENDALIKAN
RISIKO RISIKO
Menilai risiko dalam hal: • Implementasi strategi
1 • Tingkat keparahan 3 risiko
dampak • Memonitor dan
• Kemungkinan terjadi menyesuaikan risiko
• Kemampuannya untuk baru
dapat di kontrol • Manajemen perubahan
LANGKAH 1 : IDENTIFIKASI RISIKO

Proses manajemen risiko memulai dengan berusaha


menghasilkan daftar semua risiko yang mungkin yang
dapat memengaruhi proyek. Pada umumnya manajemen
proyek bekerja sama sepanjang tahap perencaaan. Tim
menggunakan brainstorming dan teknik identifikasi
masalah untuk mengidentifikasikan masalah potensial.

Profil risiko adalah alat lain yang dapat membantu


tim manajemen mengidentifikasi dan pada akhirnya
menganalisis risiko. Profil risiko adalah daftar
pertanyaan yang meyoroti area ketidakpastian pada
sebuah proyek. Pertanyaan tersebut dikembangkan
dan ditinggalkan dari proyek-proyek sebelumnya
yang serupa.
LANGKAH 2 : PENILAIAN RISIKO

Analisisis Probabilitas Analisis skenario adalah teknik yang paling umumm digunakan
untuk menganalisis risiko.
1. Pohon keputusan Failure Mode and Effects Analysis (FIMEA) memperluas matriks
2. Variasi statistik net present value (NPV) tingkat keparahan risiko dengan memasukkan kemudahan
3. Korelasi antara arus kas proyek yang mendeteksi, dalam persamaan berikut:
telah lalu dan kurva-S
4. PERT (program evaluation and review Dampak X Kemungkinan X Deteksi = Nilai Risiko
technique) dan simulasi PERT

Gambar 2.
. Contoh format
penilaian risiko
Analisis Skenario: Semikuantitatif
Manajer proyek kerap menggunakan atau
menyediakan probabilitas untuk analisis risiko.
Tantangan disini adalah membuat tim proyek
mengartikulasikan risiko (dalam kata-kata).
Pendekatan ini menggunakan waktu Gambar 3.
karena kebanyakan peristiwa risiko Matriks Tingkat
Keparahan
bergantung pada waktu, dampak Risiko
keterlambatan proyek, dan kemudahan untuk
dipahami oleh anggota tim risiko.
LANGKAH 3 : MENGEMBANGKAN RESPON RISIKO
Mengurangi Risiko
Berbagi Risiko
(1) Mengurangi kemungkinan Mengalokasikan proporsi
terjadinya peristiwa risiko ke beberapa bagian
tersebut dan atau yang berbeda.
(2) Mengurangi dampak
peristiwa tersebut pada Menghindarkan Risiko
proyek.
Mengubah rencana proyek
untuk menghapus kondisi atau
Menahan Risiko risiko.
Semakin besar usaha yang
dikeluarkan untuk merespon Memindahkan Risiko
risiko sebelum proyek Kontak fixed-price adalah contoh
memulai, semakin banyak klasik pemindahan risiko dari pemilik
kesempatan untuk ke kontraktor.
memperkecil kejutan proyek. Cara lain untuk memindahkan risiko
adalah asuransi.
02
03
PERENCANAAN
KONTINGENSI
RENCANA
KONTINGENSI

Rencana kontingensi adalah sebuah rencana alternatif


yang akan digunakan jika suatu peristiwa risiko yang
diperkirakan belum menjadi kenyataan.

Rencana kontingensi menghadirkan tindakan-tindakan


yang akan mengurangi atau memperkecil dampak
negatif dari peristiwa risiko.
METODE MENANGANI RISIKO

RISIKO RISIKO
TEKNIS JADWAL

RISIKO BIAYA RISIKO


PEMBIAYAAN
03

DANA KONTINGENSI
DAN PENYANGGA
WAKTU
DANA CADANGAN KONTINGENSI
Cadangan ini diidentifikasikan untuk paket kerja yang spesifik atau untuk
CADANGAN segmen-segmen sebuah proyek yang ditemukan dalam anggaran baseline atau
WBS. Cadangan anggaran adalah untuk risiko-risiko yang telah di kenali yang
ANGGARAN mempunyai kesempatan kecil untuk terjadi

Cadangan manajemen ditetapkan untuk menutup resiko-resiko yang CADANGAN


tidak dikenal dan dialokasikan untuk resiko yang berhubungan
dengan total proyek.
MANAJEMEN
PENYANGGA WAKTU
(TIME BUFFER)

Aktivitas dengan Aktivitas gabungan yang

01 02
risiko cenderung akan terlambat
menjengkelkan karena satu atau lebih aktivitas
sebelumnya

Aktivitas yang memerlukan


Aktivitas non kritis untuk sumber daya langka untuk
mengurangi kemungkinan memastikan bahwa sumber
bahwa mereka akan
menciptakan jalur kritis
03 04 daya tersedia ketika
diperlukan
lain
LANGKAH 4 :PENGENDALIAN RESPON RISIKO

Masing-masing risiko yang telah dikenali harus


ditugaskan (dibagikan) berdasarkan kesepakatan
bersama dari pemilik, manajer proyek, dan kontraktor atau
orang yang memiliki tanggung jawab atas segmen atau
paket kerja dari proyek.
Penilaian risiko harus menjadi bagian dari agenda
pertemuan yang membahas status proyek, dan ketika
muncul resiko baru, penilaian tersebut perlu dianalisis dan
digabungkan dengan proses manajemen risiko.
04

MANAJEMEN
PENGENDALIAN
PERUBAHAN
MANAJEMEN PENGENDALIANPERUBAHAN
Kebanyakan perubahan masuk dalam tiga kategori:
1. Perubahan cakupan dalam bentuk desain atau
penambahan menghadirkan perubahan besar.
2. Implementasi rencana kontingensi,ketika peristiwa
resiko terjadi dapat menghadirkan perubahan dalam
biaya dan jadwal baseline.
3. Perubahan peningkatan yang diusulkan oleh
anggota tim proyek menghadirkan kategori lain.
SISTEM PENGENDALIAN PROYEK DIRANCANG UNTUK
MEMENUHI HAL BERIKUT:
1. Mengidentifikasi perubahan yang diusulkan.
2. Mendaftarkan efek yang diharapkan dari perubahan jadwal dan anggaran
yang diusulkan.
3. Meninjau ulang,mengevaluasi,dan menyetujui atau tidak menyetujui.
perubahan secara resmi.
4. Merundingkan dan memecahkan konflik perubahan,kondisi,dan biaya.
5. Mengomunikasikan perubahan ke pihak yang terpengaruh.
6. Menetapkan tanggung jawab untuk mengimplementasikan perubahan.
7. Melakukan penyesuaian jadwal master dan anggaran.
8. Melacak semua perubahan yang diimplementasikan.
MANFAAT SISTEM PENGENDALIAN PERUBAHAN:

1. Perubahan tidak penting atau tidak logis dikurangi melalui proses


formal.
2. Biaya perubahan disimpan pada sebuah log.
3. Integritas WBS dan ukuran kinerja dipertahankan.
4. Alokasi dan penggunaan dana cadangan manajemen dan anggaran
dilacak.
5. Tanggung jawab implementasi diperjelas.
6. Efek perubahan diketahui oleh semua bagian yang terlibat.
7. Implementasi perubahan dimonitor.
8. Perubahan cakupan akan dengan cepat dicerminkan dalam ukuran
baseline dan kinerja.
DAFTAR PUSTAKA
 
Gray, Clifford F., dan Erik W. Larson. 2006.
Manajemen Proyek: Proses Manajerial Edisi 3.
Yogyakarta: Andi.

Anda mungkin juga menyukai