Anda di halaman 1dari 8

E-COMMERCE DAN E-BUSINNES

Dosen Pengampu : Ulfa Afifah, S.E., M.Acc

Oleh:
M.Gaza Al-Razzaq (2202112158)
Jovan Dafa (2202110734)
Anggi Prayoga (2202124454)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
E-BUSINESS DAN E-COMMERCE

E-BUSINESS

1. Pengertian E-Business
E-Business atau Electronic business dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang
berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang
dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan
transaksi, dan salah satu aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis
internal, melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan
pengembangan usaha. Terminologi ini pertama kali dikemukakan oleh Lou
Gerstner, CEO dari IBM. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk
berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih
efisien dan fleksibel. E-business jugabanyak dipakai untuk berhubungan dengan
suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani
kepuasan pelanggan secara lebih baik.

2. Jenis E-Business berdasarkan pelaku dan kategori aktivitas


Berikut merupakan jenis-jenis dari E-Business, yaitu:

a. Business-to-Business (B2B). Semua partisipan di dalam B2B e-commerce adalah


pebisnis atau organisasi lain. Sebagai contoh beberapa aplikasi Mark&Spencer’s
terdiri B2B dengan supplier. Saat ini, 85% dari volume EC adalah B2B
(Cunningham 2001).

b. Business-to-consumer (B2C). Meliputi transaksi eceran (Retail transaction) dari


suatu produk dan jasa dari pebisnis ke pembeli individu. Tipe pembeli seperti di
Mark&Spencer online atau pada Amazon.com adalah customer atau consumer. EC
tipe ini disebut juga e-tailing.

c. Consumer-to-consumer (C2C). Dalam kategori ini, konsumen yang satu akan


menjual langsung kepada konsumen yang lain. Sebagai contoh seorang individu
menjual mobil, rumah (property), dan seterusnya dalam klasifikasi online.
Penawaran jasa individu melalui internet dan menjual pengetahuan dan keahlian
secara online adalah contoh dari C2C.

d. Mobile commerce (m-commerce). Transaksi EC yang dilakukan secara penuh atau


sebagian di dalam lingkunagn nirkabel (Wireless). Sebagai contoh, beberapa orang
yang diperlengkapi dengan cell phones, orang dapat melakukan order buku dari
amazon.com atau hal-hal yang berhubungan dengan perbankan. Banyak aplikasi m-
commerce terdiri dari perangkat bergerak berbasis internet (Internet-enabled mobile
devices).

3. Manfaat E-Business
Manfaat yang didapat atau manfaat dari e business itu sebagai berikut :
a. Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global, sehingga
perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan
menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.
b. Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan
mengakses informasi berbasis kertas (paperbased information).
c. Memungkinkan perusahaan untuk menerapkan mass customization terhadap
produk dan jasanya.
d. Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk/jasa.
e. Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis.

4. Kelemahan E-Business

a. Tingkatan kriminal dalam networking yang sering terjadi menyebabkan


turunnya tingkat kepercayaan masyarakat dalam berbisnis di internet.

b. Dalam hal networking suatu koneksi internet sangat dominan. Jika ada
kesalahan atau masalah internet maka web itu tidak dapat diakses, dan tidak
menutup kemungkinan data yang telah didapat, lenyap.
E-COMMERCE

1. Pengertian E-Commerce

Pengertian E-Commerce atau definisi e-commerce adalah kegiatan komersial


dengan penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.
Kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business)
yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik,
SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran
online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction
processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
Electronic Data Interchange (EDI) adalah protocol standar untuk secara elektronik
mentransfer antar-organisasi serta dalam berbagai proses bisnis.
E-commerce juga dapat didefinisikan sebagai suatu cara berbelanja atau
berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet di
mana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. Faktor
kunci sukses dalam e-commerce dalam sebuah perusahaan tidak
hanyamengandalkan kekuatan produk saja, tetapi dengan tim manajemen yang
handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi
bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus.
Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :

a. Presentasi elektronis (Pembuatan website) untuk produk dan layanan.


b. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
c. Otomasi account pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun
nomor kartu kredit).
 Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan
transaksi.
2. Perbedaan antara E-commerce bisnis-ke-konsumen dan E-commerce bisnis-ke-bisnis
E-commerce bisnis-ke-konsumen (business-to-consumer-B2C) mengacu pada transaksi–
transaksi yang terjadi antara sebuah bisnis dan konsumen akhir produk.Sedangkan e-commerce
bisnis-ke-bisnis (business-to-business-B2B) mengacu pada transaksi antarbisnis di mana tidak ada
pihak yang menjadi konsumen akhir.
Transaksi B2B melibatkan jumlah orang yang relative sedikit, biasanya mereka yang
berada di dalam kelompok layanan informasi dari perusahaan yang terpengaruh. Orang-orang yang
terlibat dalam transaksi B2B biasanya sangat terlatih dalam penggunaan sistem informasi dan
mengenal proses bisnis yang terpengaruh oleh transaksi tersebut. Karena transaksi terjadi
antarbisnis, jumlah transaksi B2B dapat relatif kecil tetapi dengan nilai yang cukup tinggi.
Transaksi B2C membutuhkan perbedaan desain yang mendasar.Konsumen mungkin tidak
memiliki keahlian dalam bidang teknologi informasi, sehingga situs Web harus memberikan
intruksi dan bantuan.Jika konsumen berkomunikasi dengan bisnis melalui koneksi telepon yang
lambat, jumlah gambar yang ditampilkan mungkin perlu dikurangi. Cara pembayaran perlu dibuat
dalam sistem B2C (sistem B2B pada umumnya mendapatkan informasi pembayaran dalam sistem
yang terpisah dari sistem perdagangan elektronik).
Layanan informasi memainkan peran penting dalam mengubah hubungan perusahaan
dengan lingkungannya. Dimasa lalu, konsumen bukan merupakan perhatian utama dari layanan
informasi, namun konsumen menjadi semakin penting artinya dan akan menjadi fokus utama bagi
sebagian besar perusahaan di masa mendatang. Seluruh antarmuka transaksi dari konsumen hingga
pemsok, pemerintah dan pihak lainnya terkena dampak dari diterimanya e-commerce secara luas.

3. Contoh Aplikasi E-Commerce

E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga


sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading
(perdagangan). Beberapa aplikasi e-commerce, antara lain: Industri pariwisata
dan biro perjalanan, contoh: www.expedia.com, internet job market, contoh:
www.monster.com, real estate, contoh: www.ired.com, perdagangan saham
online, contoh: www.etrade.com, internet banking, contoh: www.bii.co.id,
lelang online, contoh: www.bekas.com, online publishing, contoh:
sebagainya.

4. E-Business Vs E-Commerce
Perbedaan yang mendasar antara e-commerce dan e-business adalah bahwa
tujuan e-commerce memang benar-benar money oriented (berorientasi pada
perolehan uang), sedangkan e-business berorientasi pada kepentingan jangka
panjang yang sifatnya abstrak seperti kepercayaan konsumen, pelayanan terhadap
konsumen, peraturan kerja, relasi antar mitra bisnis, danpenanganan masalah sosial
lainnya. Selain perbedaan seperti yang telah disebutkan, e-commerce dan e-business
juga memiliki kesamaan tujuan utama yaitu memajukan perusahaan yang lebih besar
dari sebelumnya. E-commerce dan e-business merupakan terobosan yang dapat
mendongkrak penjualan melalui online marketing dan sebagai sarana
mempromosikan produk melalui media Internet.

5. Konsep Utama dari E-COMMERCE: Pasar Digital dan Barang Digital


di dalam Pasar Global
Model bisnis untuk menentukan lokasi, waktu, dan pendapatan
didasarkan sebagian pada biaya dan distribusi informasi. Internet telah
menciptakan pasar digital di mana jutaan manusia di seluruh dunia bisa
bertukar informasi dalam jumlah yang besar secara langsung, instan, dan
gratis. Akibatnya, internet telah mengubah carà perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya dan dalam memperiuas jangkauan globalnya. Internet
mengurangi ketidaksamaan informasi. Sebuah ketimpangan informasi
(information asymmetry) terjadi saat salah satu pihak dalam transaksi
memiliki informasi penting yang lebih banyak untuk melalukan transaksi
dibandingkan dengan pihak lainnya. Informasi tersebut berguna dalam
menentukan kekualan dari masing-masing pihak. Di dalam pasar digital,
konsumen dan penjual bisa melihat harga yang ditetapkan untuk sebuah
barang, oleh karena itu pasar digital dikatakan lebih trasnparan dibandingkan
dengan pasar tradisional. Misalnya, sebelum situs pembelian ritel otomatis
muncul di web, ada ketinıpangan informasi yang signifikan antara diler mobil
dengan konsumen. Hanya penyalur yang tahu harga perolehan, dan sulit bagi
konsumen untuk mencari barang dengan harga yang paling sesuai.
Keuntungan yang didapatkan penyalur bergantung pada ketimpangan
informasi. Saat ini, konsumen memiliki akses ke banyak situs yang
menyediakan informasi harga yang kompetitif, dan 75 persen pembeli mobil
di Amerika serikat menggunakan internet untuk berbelanja dan mendapatkan
kesepakataan harga yang terbaik. Sehingga web menurunkan angka
ketimpangan informasi di antara penjualan mobil. Internet juga membantu
sebuah bisnis dalam mencari barang/jasa dari bisnis lain dengan mengurangi
ketimpangan informasi dan mengalokasikan harga yang lebih bagus. Pasar
digital sangat fleksibel dan efisien karena mereka beroperasi dengan
menurunkan biaya pencarian barang dan biaya transaksi, biaya menu (menu
cost) yang lebih rendah (biaya penjual untuk mengubah harga), dikriminasi
harga yang lebih tinggi, dan kemampuan untuk mengubah harga secara
bersamaan sesuai dengan kondisi pasar. Di dalam dynamic pricing (penentuan
harga dinamis), variasi harga dari suatu barang bergantung pada karakteristik
permintaan dari konsumen atau persediaan barang yang ada di penjual.
Misalnya, penjual ritel online dari Amazon ke Walmart
DAFTAR PUSTAKA

C. Laudon, Kenneth, & Jane P. Laudon. 2015. Sistem Informasi Manajemen.


Edisi 13. Jakarta Selatan : Salemba Empat.

Mcleod, Jr. Raymond & George P. Schell. 2008. Sistem Informasi


Manajemen. Edisi 10.Jakarta : Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai