Anda di halaman 1dari 14

Tugas Terstruktur: Dosen Pengampu:

Akuntansi Sektor Publik Dr. Taufeni Taufik, SE., M. Si, Ak., CA

Laporan Keuangan Sektor Publik

OLEH:
RAFIALDY PRATAMA YUSRI (2202124451)
ANGGI PRAYOGA (2202124454)
FERDIAN SUKRI (2202110718)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS RIAU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “
Laporan Keuangan Sektor Publik”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada doen mata
kuliah Akuntansi Sektor Publik yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan Langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………...4
A. Latar Belakang………………………………………………………………………..4

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….5

C. Tujuan Penelitian……………………………………………………………………..5

BAB II PEMBAHASAN
A. Laporan keuangan sektor publik…………………………………………………….6

B. Tujuan dan fungsi laporan keuangan………………………………………………...7

C. Pengguna laporan keuangan sektor publik…………………………………………..8

D. Perbedaan laporan sektor publik dan swasta………………………………………...9

E. Bentuk-bentuk laporan keuangan……………………………………………………9

F. Laporan keuangan ekuitas nonlaba berdasarkan ISAK 45………………………….10

G. Dampak Laporan Keuangan………………………………………………………...12

BAB III PENUTUP


A. Simpulan…………………………………………………………………………….11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen. Kompleksitas sektor
publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian
manajemen lebih bervariasi. Demikian juga stakeholder sektor publik,mereka membutuhkan
informasi yang lebih bervariasi, handal, dan relevan untuk pengambilan keputusan. Tugas dan
tanggung jawab akuntan sektor publik adalah menyediakan informasi baik untuk memenuhi
kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan pihak eksternal.
Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai
salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan laporan keuangan
mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian
informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi.
Karena kebutuhan informasi di sektor publik lebih bervariasi, maka informasi tidak terbatas pada
informasi keuangan yang dihsilkan dari sistem akuntansi organisasi. Informasi non-moneter
seperti ukuran output pelayanan harus juga dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.
Informasi akuntansi merupakan alat untuk melaksanakan akuntabilitas sektor publik secara
efektif, bukan tujuan akhir akuntansi sektor publik itu sendiri, karena kebutuhan informasi sektor
publik lebih bervariasi. Pada bab ini akan berfokus pada teori pelaporan dalam sektor publik,
sistem pelaporan keuangan sektor publik , siklus pelaporan keuangan, teknik laporan keuangan
sektor publik, contoh laporan keuangan sektor publik, dan unsur-unsurnya dalam organisasi
sektor publik (pemerintah pusat,pemerintah daerah,LSM,yayasan, serta partai politik.
Untuk itulah kelompok kami yang mendapatkan kesempatan untuk menyajikan
pembahasan mengenai laporan keuangan sektor publik, berusaha menyajikan pembahasan
mengenai laporan keuangan sektor publik dengan singkat, padat, dan jelas.

4
H. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Laporan Keuangan Sektor Publik?

2. Apa tujuan dan fungsi Laporan Keuangan Sektoe Publik?

3. Bagaimana mengelola para pengguna informasi Laporan Sektor Publik?

4. Apa perbedaan Laporan Keuangan Sektor Publik dan Swasta?

5. Bagaimana dampak Laporan Keuangan Sektor Publik?

I. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Laporan Keuangan Sektor Publik

2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik

3. Untuk mengetahui mengelola para pengguna informasi laporan sektor publik

4. Untuk mengetahui perbedaan laporan sektor publik dan swasta

5. Untuk mengetahui dampak laporan keuangan sektor publik

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK


Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi posisi keuangan dari
transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sektor publik. Tujuan umum pelaporan
keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan arus
kas dari suatu entitas yang berguna bagi sejumlah besar pemakai (wide range users) dalam
membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya yang dipakai oleh
suatu entitas dalam aktivitasnya untuk mencapai tujuan.

Secara spesifik, tujuan khusus pelaporan keuangan sektor publik adalah menyediakan
informasi yang relavan dalam pengambilan keputusan, dan menunjukkan akuntabilitas entitas
atas sumber daya yang dipercayakan, dengan cara:

1. Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya


keuangan atau finansial;
2. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas mendanai aktivitasnya dan
memenuhi kebutuhan kasnya;
3. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas dalam
pendanaan aktivitasnya dan memenuhi kewajiban serta komitmennya;
4. Menyediakan informasi mengenai kondisi finansial suatu entitas dan perubahan di
dalamnya;
5. Menyediakan informasi agregat yang berguna untuk mengevaluasi kinerja entitas dalam
hal biaya jasa,efisiensi, dan pencapaian tujuan.

6
B. TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN
Mardiasmo (2002) menyebutkan tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor
publik sebagai berikut:

1. Kepatuhan dan Pengelolaan (Compliance and Stewardship)


Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan
keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa pengeloaan sumber daya telah
dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan lain yang telah ditetapkan.

2. Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif (Accountability and Retrospective


Reporting)
Laporan keuangan digunakan untuk memonitor kerja dan mengevaluasi manajemen,
memberikan dasar untuk mengamati tren antarkurun waktu, pencapaianatas tujuan
yang telah ditetapkan, dan membandingkannya dengan kinerja organisasi lain yang
sejenis jika ada. Laporan keuangan juga memungkinkan pihak luar untuk
memperoleh informasi biaya atas barang dan jasa yang diterima, serta memungkinkan
bagi mereka untuk menilai efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya
informasi.

3. Perencanaan dan Informasi Otorisasi (Planning and Authorization Information)


Laporan keuangan berfungsi untuk memberikana dasar perencanaan kebijakan dan
aktivitas di masa yang akan datang. Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan
informasi pendukung mengenai otorisasi pengunaan dana.

4. Kelangsungan Organisasi (Viability)


Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pengguna dalam menentukan apakah
suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa
(pelayanan) di masa yang akan datang.

5. Hubungan Masyarakat ( Public Relation)


Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi untuk
mengemukakan pernyataan atau prestasi yang telah dicapai kepada pengguna yang
dipengaruhi karyawan dan masyarakat. Laporan keuangan berfungsi sebagai alat
komunikasi dengan publik dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

6. Sumber fakta dan Gambaran (Source of Facts and Figures)


Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada berbagai kelompok
kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih dalam.

7
C. PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Identifikasi pengguna laporan keuangan sektor publik dapat dilakukan denga melihat
kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap organisasi sektor publik. Pihak-pihak
tersebut memiliki kebutuhan akan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
organisasi sektor publik.

Drebin et al. (1981) mengidentifikasikan sepuluh kelompok pengguna laporan keuangan


sektor publik sebagai berikut:
1. Pembayar pajak
2. Pemberi bantuan (grantors)
3. Investor
4. Pengguna jasa
5. Karyawan
6. Pemasok
7. Dewan Legislatif
8. Manajemen
9. Pemilih (voters)
10. Badan pengawas (oversight bodies)
Pengklasifikasikan tersebut didasarkan kepada pertimbangan bahwa enam pengguna pertama
( pembayar pajak, pemberi bantuan investor, pengguna jasa, karyawan, dan pemasok) merupakan
penyedia sumber daya organisasi, baik sumber daya finansial, tenaga kerja, maupun material.

Borgonovi dan Anessi-Pessina (1997) mengklasifikasikan pengguna laporan keuangan sektor


publik sebagai berikut:
1. Masyarakat pengguna jasa publik
2. Masyarakat pembayar pajak
3. Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan publik sebagai
input atas aktivitas organisasi
4. Bank dan masyarakat sebagai kreditor pemerintah
5. Badan-badan internasional
6. Investor asing dan analisis negara (country analyst)
7. Generasi yang akan datang
8. Lembaga negara
9. Kelompok politik
10. Manajer publik
11. Pegawai pemerintah
8
D. PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DAN SWASTA
Adapun perbedaan dari laporan keuangan sektor publik dan swasta adalah
sebagai berikut:

- Laporan keuangan sektor publik:


1. Fokus finansial dan politik
2. Kinerja diukur secara finansial dan nonfinansial
3. Pertanggungjawaban kepada parlemen dan masyarakat
4. Berfokus pada organisasi
5. Melihat ke masa depan secara detail
6. Aturan pelaporan di tentukan oleh departemen keuangan
7. Laporan diperiksa oleh treasury
8. Cash accounting

- Laporan keuangan sektor swasta:


1. Fokus finansial
2. Sebagian besar kinerja diukur secara finansial
3. Pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditur
4. Berfokus pada organisasi secara keseluruhan
5. Aturan pelaporan ditentukan oleh undang-undang, standar akuntansi, pasar modal,
dan praktik akuntansi
6. Laporan keuangan diperikasi oleh auditor independent
7. Accrual Accounting

E. BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN


Bentuk-bentuk laporan keuangan dijadikan sebagai pedoman dalam pembuatan
laporan keuangan sektor publik adalah sebagai berikut:
1. Laporan posisi keuangan (Neraca)
Laporan posisi keuangan, atau disebut juga neraca ataupun laporan aktiva dan
kewajiban adalah laporan keuangan menyajikan posisi aktiva, hutang, dan modal
pemilik pada satu saat tertentu. Secara minimum, laporan posisi keuangan harus
memasukkan pos-pos yang menyajikan jumlah berikut:
a. Properti, pabrik dan peralatan
b. Aktiva-aktiva tidak berwujud
c. Aktiva-aktiva finansial
d. Persediaan
e. Pemulihan transaksi non-pertukaran, termasuk pajak & transfer
f. Piutang dari transaksi pertukaran
g. Kas dan setara kas
9
h. Hutang pajak dan transfer
i. Hutang karena transaksi pertukaran
j. Cadangan (provision)
k. Kewajiban tidak lancer
l. Partisipasi minoritas
m. Aktiva/ ekuitas neto

2. Laporan Kinerja Keuangan


Laporan kinerja keuangan atau disebut juga dengan Laporan Pendapatan dan biaya
Laporan Surplus-Rugi, Laporan Operasi Surplus-Defisit, atau Laporan Profit dan
Loss adalah laporan keuangan yang menyajikan pendapatan dan biaya selama periode
tertentu.
Laporan kinerja keuangan minimal harus mencakup pos-pos lini berikut:
a. Pendapatan dari aktivitas operasi
b. Surplus atau deficit dari aktivitas operasi
c. Biaya keuangan
d. Surplus atau deficit neto saham dari asosiasi dan joint venture yang menggunakan
metode ekuitas
e. Surplus atau deficit dari aktivitas biasa
f. Pos-pos luar biasa
g. Saham partisipasi minoritas dari surplus atau deficit neto
h. Surplus atau deficit neto untuk satu periode

3. Laporan Realisasi Anggaran


Laporan realisasi anggaran adalah laporan yang menunjukkan yang menunjukkan
pengeluaran organisasi selama periode pelaporan. Laporan ini menguraikan
pengeluaran berdasarkan seumber pendanaan.

4. Laporan arus kas


Laporan arus kas adalah salah satu bentuk laporan keuangan yang menyajikan
informasi kas sehubungan dengan kegiatan operasional, investasi, pembiayaan, dan
transaksi non anggaran yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran,
dan saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama periode tertentu.

5. Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukkan kenaikan atau
penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan
ini mencakup informasi seperti modal awal, laba atau rugi, investasi, dan modal akhir.

10
6. Laporan operasional
Laporan operasional adalah laporan yang menunjukkan kinerja organisasi selama
periode pelaporan. Laporan ini mencakup informasi seperti pendapatan, biaya
operasional, dan hasil program atau kegiatan.
7. Laporan perubahan saldo anggara lebih
Laporan perubahan saldo anggaran lebih adalah laporan yang menunjukkan
perubahan saldo anggaran lebih organisasi selama periode pelaporan. Laporan ini
menguraikan penerimaan anggaran lebih, penggunaan anggaran lebih, dan saldo akhir
anggaran lebih.
F. LAPORAN KEUANGAN EKUITAS NONLABA BERDASARKAN ISAK 45
Ada enam laporan ekuitas nonlaba yang berdasarkan ISAK 45 yaitu sebagai berikut.

1. Laporan posisi keuangan


Laporan posisi keuangan menggambarkan posisi asset, liabilitas, dan asset bersih
pada waktu tertentu. Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan
informasi mengenai asset, liabilitas, dan asset neto serta informasi mengenai
hubungan antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.
2. Laporan Penghasilan Komprehensif
Laporan penghasilan komprehensif adalah laporan yang menyajikan laporan laba rugi
untuk suatu periode yang merupakan kinerja keuangan selama periode tersebut.
3. Laporan perubahan asset neto
Dalam penyusunan laporan keuangan berdasarkan interprestasi standar akuntansi
keuangan (ISAK 45) merupakan laporan perubahan asset neto menyajikan informasi
asset neto tanpa pembatasan dari pemberi sumber daya dan asset neto dengan
pembatasan dari pemberi sumber daya.
4. Laporan arus kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas
setara kas selama periode tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas operasional,
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
5. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan adalah bagian yang tidak terpisah dari laporan-laporan
diatas. Tujuan untuk memberikan informasi tambahan tentang perkiraan-perkiraan
yang dinyatakan dalam laporan keuangan.

11
G. DAMPAK LAPORAN KEUANGAN
Dampak jika laporan keuangan organisasi sektor publik buruk maka akan
menyebabkan :
1. Kepercayaan masyarakat kepada pengelola dana publik { pemerintah } akan menurun.
2. Penanam modal atau investor tidak berani menanamkan modalnya lagi.
3. Para donatur atau penyumbang dana akan mengurangi atau menghentikan bantuannya.
4. Mempengaruhi pengambilan keputusan.
5. Laporan keuangan tidak dapat untuk mengukur kinerja.
6. Laporan keuangan tidak dapat diaudit.

10

BAB III
KESIMPULAN

A. SIMPULAN

Akuntansi Sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan
sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Dilihat dari sisi internal
organisasi laporan keuangan sektor publik merupakan alat pengendalian dan evaluasi
kinerja manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi eksternal, laporan keuangan
merupakan alat pertanggungjawaban terhadap publik dan sebagai dasar untuk mengambil
keputusan. Akuntansi sektor publik bertujuan untuk memberi informasi yang bertujuan
untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, politik, dan sebagai bukti
pertanggungjawaban dan pengelolaan, serta untuk memberi informasi yang digunakan
untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional. Laporan keuangan pemerintahan
dan laporan keuangan komersial memiliki perbedaan. Pernedaan tersebut meliputi jenis
laporan yang dihasilkan, elemen laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, dan teknik
akuntansi yang digunakan.

11
DAFTAR PUSTAKA
Harahao, Sofyan S. Teori Akuntansi, edisi revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004
Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK 45. IAI, 2002.
Ikatan Akuntansi Indonesia. Standar Akuntansi Indonesia. IAI, 2004
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2010). PSAK 45: Akuntansi Organisasi Nirlaba. Jakarta: Ikatan
Akuntan Indonesia
Bastian, Indra, 1999(a), Orientasi Pendidikan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, Edisi
Pertama, Yogyakarta, BPFE

12

Anda mungkin juga menyukai