OLEH:
RAFIALDY PRATAMA YUSRI (2202124451)
ANGGI PRAYOGA (2202124454)
FERDIAN SUKRI (2202110718)
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “
Laporan Keuangan Sektor Publik”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada doen mata
kuliah Akuntansi Sektor Publik yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan Langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………...4
A. Latar Belakang………………………………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….5
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………………………..5
BAB II PEMBAHASAN
A. Laporan keuangan sektor publik…………………………………………………….6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen. Kompleksitas sektor
publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian
manajemen lebih bervariasi. Demikian juga stakeholder sektor publik,mereka membutuhkan
informasi yang lebih bervariasi, handal, dan relevan untuk pengambilan keputusan. Tugas dan
tanggung jawab akuntan sektor publik adalah menyediakan informasi baik untuk memenuhi
kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan pihak eksternal.
Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai
salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan laporan keuangan
mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian
informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi.
Karena kebutuhan informasi di sektor publik lebih bervariasi, maka informasi tidak terbatas pada
informasi keuangan yang dihsilkan dari sistem akuntansi organisasi. Informasi non-moneter
seperti ukuran output pelayanan harus juga dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.
Informasi akuntansi merupakan alat untuk melaksanakan akuntabilitas sektor publik secara
efektif, bukan tujuan akhir akuntansi sektor publik itu sendiri, karena kebutuhan informasi sektor
publik lebih bervariasi. Pada bab ini akan berfokus pada teori pelaporan dalam sektor publik,
sistem pelaporan keuangan sektor publik , siklus pelaporan keuangan, teknik laporan keuangan
sektor publik, contoh laporan keuangan sektor publik, dan unsur-unsurnya dalam organisasi
sektor publik (pemerintah pusat,pemerintah daerah,LSM,yayasan, serta partai politik.
Untuk itulah kelompok kami yang mendapatkan kesempatan untuk menyajikan
pembahasan mengenai laporan keuangan sektor publik, berusaha menyajikan pembahasan
mengenai laporan keuangan sektor publik dengan singkat, padat, dan jelas.
4
H. RUMUSAN MASALAH
I. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Secara spesifik, tujuan khusus pelaporan keuangan sektor publik adalah menyediakan
informasi yang relavan dalam pengambilan keputusan, dan menunjukkan akuntabilitas entitas
atas sumber daya yang dipercayakan, dengan cara:
6
B. TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN
Mardiasmo (2002) menyebutkan tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor
publik sebagai berikut:
7
C. PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Identifikasi pengguna laporan keuangan sektor publik dapat dilakukan denga melihat
kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap organisasi sektor publik. Pihak-pihak
tersebut memiliki kebutuhan akan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
organisasi sektor publik.
10
6. Laporan operasional
Laporan operasional adalah laporan yang menunjukkan kinerja organisasi selama
periode pelaporan. Laporan ini mencakup informasi seperti pendapatan, biaya
operasional, dan hasil program atau kegiatan.
7. Laporan perubahan saldo anggara lebih
Laporan perubahan saldo anggaran lebih adalah laporan yang menunjukkan
perubahan saldo anggaran lebih organisasi selama periode pelaporan. Laporan ini
menguraikan penerimaan anggaran lebih, penggunaan anggaran lebih, dan saldo akhir
anggaran lebih.
F. LAPORAN KEUANGAN EKUITAS NONLABA BERDASARKAN ISAK 45
Ada enam laporan ekuitas nonlaba yang berdasarkan ISAK 45 yaitu sebagai berikut.
11
G. DAMPAK LAPORAN KEUANGAN
Dampak jika laporan keuangan organisasi sektor publik buruk maka akan
menyebabkan :
1. Kepercayaan masyarakat kepada pengelola dana publik { pemerintah } akan menurun.
2. Penanam modal atau investor tidak berani menanamkan modalnya lagi.
3. Para donatur atau penyumbang dana akan mengurangi atau menghentikan bantuannya.
4. Mempengaruhi pengambilan keputusan.
5. Laporan keuangan tidak dapat untuk mengukur kinerja.
6. Laporan keuangan tidak dapat diaudit.
10
BAB III
KESIMPULAN
A. SIMPULAN
Akuntansi Sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan
sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Dilihat dari sisi internal
organisasi laporan keuangan sektor publik merupakan alat pengendalian dan evaluasi
kinerja manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi eksternal, laporan keuangan
merupakan alat pertanggungjawaban terhadap publik dan sebagai dasar untuk mengambil
keputusan. Akuntansi sektor publik bertujuan untuk memberi informasi yang bertujuan
untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, politik, dan sebagai bukti
pertanggungjawaban dan pengelolaan, serta untuk memberi informasi yang digunakan
untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional. Laporan keuangan pemerintahan
dan laporan keuangan komersial memiliki perbedaan. Pernedaan tersebut meliputi jenis
laporan yang dihasilkan, elemen laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, dan teknik
akuntansi yang digunakan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Harahao, Sofyan S. Teori Akuntansi, edisi revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004
Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK 45. IAI, 2002.
Ikatan Akuntansi Indonesia. Standar Akuntansi Indonesia. IAI, 2004
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2010). PSAK 45: Akuntansi Organisasi Nirlaba. Jakarta: Ikatan
Akuntan Indonesia
Bastian, Indra, 1999(a), Orientasi Pendidikan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, Edisi
Pertama, Yogyakarta, BPFE
12