Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

RUANG LINGKUP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Dosen Pengampu :
Agus Kurniawan, S.E., M.S.Ak.

Kelompok 11 :

Alfindo Ramadhan (2051030239)

Alya Mirdani (2051030281)

Silfy Hana (2051030232)

Yumi Harti (2051030209)

PRODI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Ruang Lingkup Akuntansi Sektor

Publik ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk

memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Selain itu, makalah ini

juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Akuntansi Sektor Publik bagi para

pembaca dan juga bagi penulis.

kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Kurniawan, S.E,. M.S.Ak. selaku dosen

mata kuliah Akuntansi Sektor Publik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat

menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Dan

kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian

pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini. kami menyadari, makalah

yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan

makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi Sektor Publik

B. Jenis-Jenis Akuntansi Sektor Publik

C. Tujuan Akuntansi Sektor Publik

D. Karakteristik Akuntansi Sektor Publik

E. Persamaan dan Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dan Swasta

F. Konsep Value For Money

G. Konsep Good Governance

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................6

B. Saran ................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................8

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan kegiatan pemerintahan atau dikenal akuntansi sektor publik
danorganisasi non-laba terus meningkat sejalan dengan perkembangan kegiatan
pembangunan,globalisasi dan era informasi. Dalam melaksanakan kegiatan yang
semakin rumit, informasimemegang peranan semakin penting. Salah satu informasi
yang dibutuhkan adalah informasiakuntansi sektor publik, baik untuk tujuan
pertanggungjawaban maupun manajerial.Akuntansi sektorpublik memiliki kaitan yang
erat dengan penerapan dan perlakuanakuntansi pada domain publik. Domain publik
sendiri memiliki wilayah yangrelatif luas dankompleks dibandingkan dengan sektor
swasta/bisnis.
Peranan akuntansi sektor public ditujukan untuk memberikan pelayanan public dalam
rangka memenuhi kebutuhan publik. Beberapa tugas dan fungsi sektor publik
sebenarnya dapat juga dilakukan swasta.Akan tetapi, untuk peranan dan tugas tertentu
keberadaan sektor publik tidak dapat digantioleh sektor swasta. Dalam beberapa hal,
akuntansi sektor publik berbeda dengan akuntansipada sektor swasta. Perbedaan sifat
dan karakteristik akuntansi sektor publik dan sektorswasta disebabkan karena adanya
perbedaan lingkungan yang mempengaruhi. Perbedaan sifat dan karakteristik sektor
publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu: tujuan organisasi,
sumber pembiayaan, pola pertanggungjawaban, struktur kelembagaan,karakterisik
anggaran, stake holder yang dipengaruhi, sistem manajemen/akuntansi. Saat ini, sector
public dituntut untuk memperhatikan kualitas dan profesionalisme serta Value for
Money dalam menjalankan aktivitasnya. Value for Money merupakan konsep
pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tigaelemen utama, yaitu:
ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Selain itu, tuntutan yang lain adalah perlunya
akuntabilitas publik dan Good Governace.1

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan Ruang Akuntansi Sektor Publik?

1
Santoso, U., Akuntansi, J., Ekonomi, F., & Palangka Raya, U. (n.d.). Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik Terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dalam Mencegah Fraud Yohanes Joni Pambelum. www.transparency.org

1
2. Apa Saja Jenis-Jenis Akuntansi Sektor Publik?
3. Apa Tujuan Akuntansi Sektor Publik?
4. Bagaimana Karakteristik Akuntansi Sektor Publik?
5. Apa Persamaan dan Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dan Swasta?
6. Apa Itu Konsep Value For Money?
7. Apa itu Konsep Good Governance?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengatahui Pengertian dan Ruang Akuntansi Sektor Publik
2. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Akuntansi Sektor Publik
3. Untuk Mengetahui Tujuan Akuntansi Sektor Publik
4. Untuk Mengetahui Karakteristik Akuntansi Sektor Publik
5. Untuk Mengetahui Persamaan dan Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dan Swasta
6. Untuk Mengetahui Konsep Value For Money
7. Untuk Mengetahui Konsep Good Governance

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi Sektor Publik


Definisi akuntansi dari perspektif “proses”. Akuntansi adalah suatu proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan)
dari suatu organisasi atau entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka
mengambil keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan (American
Accounting Association, 1966) Dari definisi tersebut jelas bahwa salah satu yang harus
dipahami adalah tentang organisasi atau entitas. Organisasi jika dilihat dari tujuannya
dapat digolongkan pada organisasi yang bertujuan atau bermotif mencari laba, dan
organisasi yang bertujuan atau bermotif selain mencari laba. Akuntansi untuk organisasi
yang bertujuan mencari laba dikenal sebagai Akuntansi (Sektor) Bisnis, dan untuk
organisasi yang bertujuan selain mencari laba dikenal sebagai Akuntansi Sektor Publik.
Dengan demikian ASP dapat diberi definisi sebagai: suatu proses pengidentifikasian,
pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dan suatu
organisasi atau entitas publik seperti pemerintah, LSM, dan lain-Iain yang dijadikan
sebagai informasi dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang
memerlukan.2

B. Jenis-Jenis Akuntansi Sektor Publik


1. Akuntansi Pemerintah (Governmental Accounting)
Akuntansi pemerintahan dalam penerapannya menggunakan data akuntansi sebagai
informasi yang berkaitan dengan berbagai transaksi ekonomi dan keuangan
pemerintah yang diberikan kepada pihak eksekutif, legislatif, yudikatif dan
masyarakat di dalamnya. Pada akuntansi pemerintah ini dapat dibedakan menjadi
dua yaitu akuntansi pemerintah pusat dan akuntansi pemerintah daerah. Sementara

2
Dosen, K., Keuangan, P., Universitas, P., & Abstrak, B. (2017). PERSEPSI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VERSUS AKUNTANSI
PEMERINTAHAN (Vol. 11).

3
itu pada akuntansi pemerintah daerah masih dibedakan lagi menjadi akuntansi
provinsi dan akuntansi pemerintah kabupaten atau kota.
2. Akuntansi Sosial (Social Accounting)
Akuntansi sosial atau Social Accounting merupakan bidang akuntansi yang mencatat
peristiwa ekonomi pada organisasi non profit dan nirlaba yang dijalankan khusus
untuk lembaga makro seperti partai politik, masjid dan berbagai lembaga
masyarakat lainnya.

C. Tujuan Akuntansi Sektor Publik


Berikut ini beberapa tujuan dari adanya akuntansi sektor publik yang dijelaskan oleh
American Accounting Association (1970):
1. Accountability, Tujuan dari akuntansi sektor publik adalah digunakan untuk
memberikan informasi yang dapat berguna bagi manager sektor publik dan dapat
digunakan dalam pelaporan pertanggung jawaban bidang, divisi, maupun sumber
daya yang berada di bawah naungannya. Selain itu, maksud dari tujuannya ini adalah
digunakan untuk melaporkan kegiatan-kegiatan pada publik atas operasi
pemerintahan serta pengunaan anggaran public
2. Management Control, Tujuan dari adanya akuntansi sektor publik adalah dapat
memberikan informasi yang memang dibutuhkan dalam pengelolaan suatu
lembaga/organisasi secara tepat, cepat, efisien, dan ekonomis atas operasi serta
penggunaan dari sumber daya yang dianggarkan dalam organisasi/lembaga.

Akuntansi sektor publik berhubungan dengan 3 pokok utama, yaitu sebagai penyedia
informasi pengendalian manajemen serta akuntabilitas. Informasi akuntansi
digunakan sebagai bahan pertimbangan pada saat pengambilan sebuah keputusan,
dalam hal ini membantu kerja dari manajer untuk mengalokasikan seumber daya
yang ada. Informasi akuntansi juga digunakan dalam penentuan biaya-biaya yang
dikeluarkan dalam suatu aktivitas serta kelayakannya dalam hal ekonomis atau
teknis. Selain itu, informasi tersebut juga dapat digunakan dalam memilih program -
program mana sajakah yang tepat, efektif, ekonomis untuk penilaian investasi.
Informasi akuntansi juga sangat dibutuhkan dalam penilaian kinerja sektor publik. 3

3
Sarwenda Biduri, P., Mojopahit, J., & Sidoarjo, B. (n.d.). AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Diterbitkan oleh UMSIDA PRESS .

4
D. Karakteristik Akuntansi Sektor Publik
1. Ciri Struktur Pemerintahan dan Pelayanan Yang Diberikan
a) Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan, pendelegasian
kekuasaan adalah pemisahan wewenang di antara eksekutif, legislatif, dan
yudikatif. Sistem ini dimaksudkan untuk mengawasi dan menjaga
keseimbangan terhadap kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan di antara
penyelenggara pemerintahan. Sebagaimana berlaku dalam lingkungan keuangan
pemerintahan, pihak eksekutif menyusun anggaran dan menyampaikannya
kepada pihak legislatif untuk mendapatkan persetujuan. Pihak eksekutif
bertanggung jawab atas penyelenggaraan keuangan tersebut kepada pihak
legislatif dan rakyat.
b) Sistem pemerintahan otonomi, secara substansial, terdapat tiga lingkup
pemerintahan dalam sistem pemerintahan Republik Indonesia, yaitu pemerintah
pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah yang
lebih luas cakupannya memberi arahan pada pemerintahan yang cakupannya
lebih sempit.
c) Adanya pengaruh proses politik, salah satu tujuan utama pemerintah daerah
adalah meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat. Sehubungan dengan itu,
pemerintah daerah berupaya untuk mewujudkan keseimbangan fiskal dengan
mempertahankan kemampuan keuangan daerah yang bersumber dari pendapatan
pajak dan sumber-sumber lainnya guna memenuhi keinginan masyarakat. Salah
satu ciri yang penting dalam mewujudkan keseimbangan tersebut adalah
berlangsungnya proses politik untuk menyelaraskan berbagai kepentingan yang
ada di masyarakat.
d) Hubungan antara pembayaran pajak dengan pelayanan pemerintah daerah,
walaupun dalam keadaan tertentu pemerintah daerah memungut secara langsung
atas pelayanan yang diberikan, pada dasarnya sebagian besar pendapatan
pemerintah daerah bersumber dari pungutan pajak dalam rangka memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
2. Ciri Keuangan Pemerintah Daerah yang Penting Bagi Pengendalian
a) Anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, target fiskal, dan sebagai alat
pengendalian, anggaran pemerintah daerah merupakan dokumen formal hasil
kesepakatan antara eksekutif dan legislatif tentang belanja yang ditetapkan
5
untuk melaksanakan kegiatan pemerintah daerah dan pendapatan yang
diharapkan untuk menutup keperluan belanja tersebut atau pembiayaan yang
diperlukan bila diperkirakan akan terjadi defisit atau surplus.
b) Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan, pemerintah
daerah menginvestasikan dana yang besar dalam bentuk aset yang tidak secara
langsung menghasilkan pendapatan bagi pemerintah daerah, seperti gedung
perkantoran, jembatan, jalan, taman, dan kawasan reservasi Kemungkinan
penggunaan akuntansi dana untuk tujuan pengendalian, akuntansi dana (fund
accounting) merupakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan yang lazim
diterapkan di lingkungan pemerintah daerah yang memisahkan kelompok dana
menurut tujuannya, sehingga masing-masing merupakan entitas akuntansi yang
mampu menunjukkan keseimbangan antara belanja dan pendapatan atau transfer
yang diterima.4

E. Perbedaan dan Persamaan Akuntansi Sektor Publik dan Swasta


1. Tujuan Organisasi
Setiap organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan spesifikasi yang
akan dicapai. Begitu pula dengan akuntansi sektor publik dan akuntansi sektor
swasta yang memiliki tujuan yang berbeda. Perbedaan ini sangat menonjol terutama
dalam pencapaian perolehan laba. Pada akuntansi sektor publik bukan hanya meraih
keuntungan semata-mata melainkan menyediakan pelayanan publik sebaik mungkin.
Sementara di sektor swasta dalam pencapaian laba atau profit diraih secara
maksimum.
2. Sumber Pembiayaan
Perbedaan pada akuntansi sektor publik dan sektor swasta selanjutnya dapat dilihat
dari sumber pendanaan atau struktur modal yang digunakan. Pada sektor publik
sumber dana berasal dari pajak, retribusi, utang, obligasi pemerintah, laba
BUMN/BUMD, penjualan aset negara dll. Sedangkan sektor swasta berasal dari
pembiayaan internal yang meliputi modal sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva
serta pembiayaan eksternal yang meliputi utang bank, obligasi, penerbitan saham.

4
Ariella Belinda, P., & Costari, N. (n.d.). PENTINGNYA IMPLEMENTASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DALAM SUATU
INSTANSI PEMERINTAHAN. In Jurnal Mahasiswa Akuntansi Unita (Vol. 1, Issue 1).

6
3. Pertanggung jawaban
Pertanggungjawaban pada sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Pada sektor
publik bertanggung jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang digunakan
untuk memberikan pelayanan publik berasal dari masyarakat. Sedangkan pada sektor
swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan atau pemegang saham dan
kreditor atas dana yang diberikan.
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada akuntansi sektor publik bersifat birokratis, kaku dan hirarki.
Sementara pada sektor swasta lebih bersifat secara fleksibel.
5. Karakteristik Anggaran dan Stakeholder
Karakteristik anggaran pada sektor publik lebih dipublikasikan secara terbuka untuk
didiskusikan kepada masyarakat. Bagi pemerintah, anggaran bukan menjadi suatu
rahasia lagi yang harus ditutupi. Berbeda dengan sektor swasta yang lebih bersifat
tertutup dan sudah menjadi rahasia perusahaan.
6. Sistem Akuntansi
Akuntansi sektor swasta menerapkan akuntansi berbasis akrual (accrual accounting)
sementara akuntansi sektor publik masih menggunakan sistem akuntansi berbasis
kas menuju akrual (cash toward accrual). yang dapat kamu pelajari pada buku
berjudul Bunga Rampai Sistem Akuntansi Sektor Publik karya Abdul Halim
dibawah ini.

F. Konsep Value For Money


Salah satu tuntutan terhadap organisasi sektor publik adalah adanya perhatian terhadap
penerapan konsep value for money dalam aktivitas oragnisasi sektor publik. Value For
money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan
pada tiga elemen utama, yaitu: ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
1. Ekonomi : pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga
yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang
di nyatakan dalam satuan moneter. Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi
sektor publik dapat meminimalisir input resources yang digunakan yaitu dengan
menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.
2. Efisiensi: pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau
penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi
merupakan perbandingan output input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau
7
target yang telah ditetapkan.
3. Efektivitas: tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.
Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output
Ketiga hal tersebut merupakan elemen pokok value for money, namun beberapa
pihak berpendapat bahwa tiga elemen saja belum cukup. Perlu ditambah dua
elemen lain yaitu keadilan (equity) dan pemerataan atau kesetaraan (equality).
Keadilan mengacu pada adanya kesempatan sosial (social opportunity) yang sama
untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas dan kesejahteraan ekonomi.
Value for money dapat tercapai apabila organisasi telah menggunakan biaya input
paling kecil untuk mencapai output yang optimum dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Kampanye implementasi konsep value for money pada organisasi
sektor publik gencar dilakukan seiring dengan meningkatnya tuntutan akuntabilitas
publik dan pelaksanaan good gayer-liance. Implementasi konsep value for money
diyakini dapat memperbaiki akuntansi sektor publik dan memperbaiki kinerja
sektor publik. Manfaat implementasi konsep value for money pada organisasi
sektor publik antara lain:
a) Meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang
diberikan tepat sasaran;
b) Meningkatkan mutu pelayanan publik;
c) Menurunkan biaya pelayanan publik kinerja inefisiensi dan terjadinya
penghematan dalam penggunaan input.
d) Alokasi belanja lebih berorientasi pada kepentingan publik
e) Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai
akar pelaksanaan akuntabilitas publik. 5

G. Konsep Good Governance


Good Governance sering disebut pada berbagai event dan peristiwa oleh berbagai
kalangan, pengertian Good Governance bisa berlainan antara satu dengan yang lain.
Ada sebagian kalangan mengartikan Good Governance sebagai kinerja suatu lembaga,
misalnya kinerja pemerintahan suatu negara, perusahaan atau organisasial masyarakat
yang memenuhi prasyarat-prasyarat tertentu. Sebagian kalangan lain ada yang

5
Rehat, W. U., & Ridzal, N. A. (n.d.). PENERAPAN STANDAR PELAPORAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN PENGAWASAN
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA (Studi Kasus Pada Dinas Perhubungan Kota Baubau).

8
mengartikan good governance sebagai penerjemahan konkret demokrasi dengan
meniscayakan adanya civic culture sebagai penopang sustanaibilitas demokrasi itu
sendiri.
World Bank mendefinisikan good governance sebagai suatu penyelenggaraan
manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan
prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi,
dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan
disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya
aktivitas usaha. Untuk mewujudkan good governance diperlukan reformasi
kelembagaan (institutional reform) dan reformasi manajemen publik (public
management reform). Reformasi kelembagaan menyangkut pembenahan seluruh alat-
alat pemerintahan di daerah baik struktur maupun infrastrukturnya. Kunci reformasi
kelembagaan tersebut adalah pemberdayaan masing-masing elemen di daerah, yaitu
masyarakat umum sebagai “stakeholder” pemerintah daerah sebagai eksekutif, dan
DPRD sebagai “shareholder”
1. Karakterisik Good Governance
a) Transparency Karakter yang terbentuk karena adanya kebebasan dalam
memperoleh informasi
b) Participation Karakter yang terbentuk karena adanya kebebasan dalam
bersosialisasi berbicara, dan berpartisipasi secara konstruktif.
c) Accountability Karakter yang terwujud karena rasa tanggung jawab yang nyata
terhadap publik.
d) Consensus Orientation Karakter ini memiliki orientasi penuh terhadap publik.
e) Equity Dengan adanya karakter ini akan mewujudkan persamaan hak keadilan
dan kesejahteraan publik.
f) Rule of Law Karakter ini memiliki tujuan untuk mewujudkan hukum secara
lebih tegak dan tidak dipandang sebelah mata.
g) Responsiveness Karakter yang sigap dan cepat tanggap terhadap pelayanan
publik.
h) Strategic Vision
Karakter dengan tujuan untuk mewujudkan visi dan misi secara tegas.
i) Efficiency and Effectiveness Karakter ini akan mengelola sumber daya mulai
dari pengumpulan hingga penggunaannya secara efisien dan efektif serta
bertanggung jawab
9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Akuntansi Sektor Publik. Dengan demikian ASP dapat diberi definisi sebagai: suatu
proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi
(keuangan) dan suatu organisasi atau entitas publik seperti pemerintah, LSM, dan lain-
Iain yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh
pihak-pihak yang memerlukan. Janis-jenis akuntanasi sector public yaitu Akuntansi
Pemerintah (Governmental Accounting) dan Akuntansi Sosial (Social Accounting).
Karakteristik Akuntansi Sektor Publik yaitu berupa Ciri Struktur Pemerintahan dan
Pelayanan Yang Diberikan dan Ciri Keuangan Pemerintah Daerah yang Penting Bagi
Pengendalian.
Perbedaan dan Persamaan Akuntansi Sektor Publik dan Swasta meliputi Tujuan
Organisasi, sumber pembiayaan, pertanggungjawaban, struktur organisasi, Karakteristik
Anggaran dan Stakeholder , dan system akuntansi.
Value For money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang
mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu: ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
Good Governance sering disebut pada berbagai event dan peristiwa oleh berbagai
kalangan, pengertian Good Governance bisa berlainan antara satu dengan yang lain. Ada
sebagian kalangan mengartikan Good Governance sebagai kinerja suatu lembaga,
misalnya kinerja pemerintahan suatu negara, perusahaan atau organisasial masyarakat
yang memenuhi prasyarat-prasyarat tertentu.

B. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dansangat
jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya Makalah ini belum
sempurna maka kami sangat meminta kritik dan saran agar pembuatan makalah
selanjutnya bias lebih baik lagi.

10
DAFTAR PUSTAKA

1) Rizky, Harumi & Setiawan, Doddy. (2019). Perkembangan Penelitian Akuntansi Sektor
Publik di Indonesia. Assets: Jurnal Akuntansi dan Pendidikan. 8. 94. 10.25273/jap.v8i2.4647.

2) Dosen, K., Keuangan, P., Universitas, P., & Abstrak, B. (2017). PERSEPSI
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VERSUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN (Vol. 11).

3) Ariella Belinda, P., & Costari, N. (n.d.). PENTINGNYA IMPLEMENTASI


AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DALAM SUATU INSTANSI PEMERINTAHAN.
In Jurnal Mahasiswa Akuntansi Unita (Vol. 1, Issue 1).

4) Rehat, W. U., & Ridzal, N. A. (n.d.). PENERAPAN STANDAR PELAPORAN


AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN PENGAWASAN KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA (Studi Kasus Pada Dinas
Perhubungan Kota Baubau).

5) Kristiyani Hamidah, D. (2020). MODEL PENERAPAN AKUNTANSI SEKTOR


PUBLIK UNTUK MENCEGAH FRAUD PADA SEKTOR PUBLIK DI ERA DIGITAL
(Vol. 22, Issue 2).

6) Sarwenda Biduri, P., Mojopahit, J., & Sidoarjo, B. (n.d.). AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK Diterbitkan oleh UMSIDA PRESS.

7) Santoso, U., Akuntansi, J., Ekonomi, F., & Palangka Raya, U. (n.d.). Pengaruh
Penerapan Akuntansi Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Dalam Mencegah Fraud Yohanes Joni Pambelum. www.transparency.org

8) Maschuroh, A., & Priono, H. (n.d.). EVALUASI KINERJA REFORMASI


AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK PADA PEMERINTAH KABUPATEN
SIDOARJO DENGAN PENDEKATAN KUALITATIF. In Jurnal Proaksi (Vol. 8,
Issue 2).

9) Manossoh, H., Akuntansi, J., Ekonomi, F., & Bisnis, D. (2015). IMPLEMENTASI
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DALAM MEWUJUDKAN GOOD
GOVERNMENT GOVERNANCE PADA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI
UTARA THE IMPLEMENTATION OF GOVERNMENTAL ACCOUNTING
SYSTEM TO INITIATE GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE IN NORTH
SULAWESI PROVINCE. In Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi (Vol. 15, Issue 05).

10) Rafarni Gea, I., Studi Akuntansi, P., Ekonomi, F., & Korespondensi Ilmi Rafarni Gea,
P. (2021). SINTAMA: Jurnal Sistem Informasi, Akuntansi dan Manajemen Pengaruh
Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Kualitas Laporan Keuangan Terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Deli Serdang (Vol. 1, Issue 1).
https://adaindonesia.or.id/journal/index.php/sintamai

11

Anda mungkin juga menyukai