NPM : 1913031051
Kelas :A
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Dosen Pengampu : Dr. Pujiati, M.Pd.
Jawab :
Jawab :
Akuntabilitas publik dalam LKD pengaturannya dalam PSAP No. 1 merupakan
peranan dan tujuan pelaporan keuangan antara lain :
Pertama, untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi
keuangan danseluruh transaksi yang dilakukan suatu entitas pemerintah
selama satu periode pelaporan.
Kedua, untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan
anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi
aktifitas dan efisiensi suatu entitas, dan membantu menentukan ketaatannya
terhadap peraturan perundang-undangan.
Ketiga, untuk kepentingan akuntabilitas, manajerial, transparansi, dan
keseimbangan antar generasi.
Desentralisasi adalah pelimpahan kekuasaan dan pembuatan keputusan
secara meluaskepada tingkatan tingkatan yang lebih rendah. Keuntungan
desentralisasi adalah sama dengandelegasi, yaitu mengurangi beban atasan dalam
suatu tugas pekerjan yang berat atau tidak dapat dikerjakan sendiri.Dalam
pemerintahan, desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari
pemerintahpusat kepada pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah
tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam
kerangka NKRI. Dengan adanya desentralisasi maka munculah otonomi bagi
suatu pemerintahan daerah.
Ketika dikaitkan antara akuntansi sektor publik dan otonomi daerah maka
otonomi daerahmemecah akuntansi sektor publik menjadi pelaporan keuangan di
daerah-daerah otonom.Sehingga sebenarnya tingkat akuntabilitas sektor publik
dapat lebih ditingkatkan karenamemang jangkauan pertanggungjawabannya lebih
sempit. Singkatnya otonomi daerah lebihmemberikan kemudahan kepada aparat
sektor publik dalam menyampaikan laporankeuangannya kepada masyarakat.
Sumber Rujukan :
https://www.academia.edu/14931203/Akuntansi_Sektor_Publik_Peran_Akuntan
si_Sektor_Publik_di_Era_DesentralisasiOtonomi_Daerah (Diakses pada 13
Desember 2021 pukul 13.10 )
3. Jelaskan pengertian public, sector public, dan organisasi sector public!
Jawab :
Public adalah Masyarakat umum yang memilki kepentingan sendiri – sendiri atas
kepetingannya dari berkelompok maupun tidak berkelompok.
Sektor publik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan
umum dan penyedia barang atau jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak
atau pendapatan negara lain yang diatur dengan hukum. Bidang kesehatan,
pendidikan, keamanan dan transportasi adalah contoh sektor publik.
Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berorientasi pada kepentingan
publik. Karena orientasinya pada kepentingan publik maka organisasi ini tidak
berorientasi pada laba sebagai tujuan utamanya.
Sumber Rujukan :
Majid, Jamaludin. (2019). Akuntansi Sektor Publik. Sulawesi Selatan: CV.
Berkah Utami
4. Deskripsikan serangkaian tahapan dalam siklus akuntansi sector public secara
berurutan!
Jawab :
1. Perencanaan Publik
Suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, yaitu
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia
sebagaimana tertuang dalam UU RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 1 Poin 1. Lebih dari itu, proses
perencanaan yang dilaksanakan tersebut akan menentukan aktivitas dan fokus
strategi organisasi sektor publik. Dalam prosesnya, memang perencanaan
membutuhkan partisipasi publik yang akan sangat menentukan kualitas serta
berterimanya arah dan tujuan organisasi.
Tujuan perencanaan publik adalah perencanaan pencapaian kesejahteraan
publik secara bertahap dan sistematis. Dapat diartikan bahwa perencanaan
publik menjadi ilmu yang mempunyai karakter tersendiri. Berkaitan dengan
itu, topik dilanjutkan dengan penganggaran publik.
2. Penganggaran Publik
Berdasarkan penjelasan UU Nomor 17 Tahun 2003, anggaran adalah alat
akuntabilitas, manajemen, dan kebijakan ekonomi. Sebagai instrumen
kebijakan ekonomi, anggaran berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan dan
stabilitas perekonomian serta pemerataan pendapatan supaya mencapai tujuan
bernegara
3. Realisasi Anggaran Publik
Secara teori, realisasi anggaran publik merupakan pelaksanaan anggaran
publik yang telah direncanakan dan ditetapkan dalam bentuk program dan
kegiatan nyata. Hal ini berarti fokus pelaksanaan anggaran terletak pada
operasionalisasi program atau kegiatan yang telah direncanakan dan
ditetapkan. Selain itu, realisasi anggaran menunjuk pada arahan atau
pengendalian sistematis dari proses-proses yang mengubah input menjadi
barang dan jasa. Dalam hal ini, proses tersebut sangat terkait erat dengan
kualitas keluaran. Perlu diketahui, realisasi anggaran terangkai dari suatu
siklus yang terdiri atas kegiatan persiapan, proses pelaksanaan, dan
penyelesaian. Siklus tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain.
Selanjutnya adalah pengadaan barang dan jasa publik.
4. Pengadaan Barang dan Jasa Publik
Pengadaan barang dan jasa publik adalah proses, cara, serta tindakan
dalam menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat atau publik. Barang dan
jasa yang disediakan merupakan bentuk pelayanan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat.
5. Pelaporan Keuangan Sektor Publik
Secara umum, laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi.
Sebagai konsekuensinya, laporan keuangan harus menyajikan informasi yang
berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang
berkepentingan.
6. Audit Sektor Publik
Secara umum, pemeriksaan atau auditing adalah suatu investigasi
independen terhadap beberapa aktivitas khusus. Mekanismenya adalah
memosisikan dan menggerakkan makna akuntabilitas dalam pengelolaan
sektor pemerintahan, badan usaha milik negara (BUMN), instansi pengelola
aset negara lainnya, ataupun organisasi publik nonpemerintah, seperti partai
politik, LSM, yayasan, dan organisasi di tempat peribadatan. Pemeriksaan ini
bertujuan untuk mengekspresikan suatu opini secara jujur mengenai posisi
keuangan, hasil operasi, kinerja, dan aliran kas yang disesuaikan dengan
prinsip akuntansi berterima umum. Maka itu, laporan auditor merupakan
media yang mengekspresikan opini auditor atau dalam kondisi tertentu bisa
juga menyangkal suatu opini.
7. Pertanggungjawaban Publik
Dalam organisasi sektor publik, pertanggungjawaban atau akuntabilitas
adalah pertanggungjawaban tindakan dan keputusan dari para pemimpin atau
pengelola organisasi sektor publik kepada pihak yang memiliki kepentingan
(stakeholder) dan masyarakat yang memberikan amanah kepadanya
berdasarkan sistem pemerintahan yang berlaku. Dari penjelasan elemen
tersebut, sampaikan kesan Anda terhadap kondisi dan kinerja elemen-elemen
itu di Indonesia.
Sumber Rujukan :
Bastian, I. (2019). Lingkup Akuntansi Sektor Publik. Lingkup Akuntansi
Sektor Publik.
5. Uraikan pengertian penganggaran public menurut penjelasan UU No. 17 tahun
2003!
Jawab :
Berdasarkan penjelasan UU Nomor 17 Tahun 2003, anggaran adalah alat
akuntabilitas, manajemen, dan kebijakan ekonomi. Sebagai instrumen
kebijakan ekonomi, anggaran berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan dan
stabilitas perekonomian serta pemerataan pendapatan supaya mencapai tujuan
bernegara.
Sumber Rujukan :
Bastian, I. (2019). Lingkup Akuntansi Sektor Publik. Lingkup Akuntansi
Sektor Publik.
6. Jelaskan mengapa penting memahami terlebih dahulu system akuntansi yang
dipakai oleh organisasi public bagi seorang auditor atau pengawas!
Jawab :
Dikaji dari perspektif proses, audit berhubungan erat dengan prinsip dan prosedur
akuntansi yang digunakan oleh berbagai organisasi sektor publik dan
pemerintahan. Pihak-pihak tertentu, sebagai contoh auditor dan pengawas, wajib
memiliki pemahaman yang komprehensif tentang pemeriksaan yang memang
terlebih dahulu diprioritaskan, apa lagi pada pemahaman tentang sistem akuntansi
yang dipakai oleh organisasi publik. Agar pemeriksaan berjalan lebih efisien,
efektif, dan ekonomis, organisasi publik juga harus memahami bagaimana
mempersiapkan segala sesuatu terkait audit yang akan dilakukan oleh auditor
Sumber Rujukan :
Bastian, I. (2019). Lingkup Akuntansi Sektor Publik. Lingkup Akuntansi
Sektor Publik.
7. Uraikan karakteristik organiasai sector public!
Jawab :
Organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks.
Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi
faktor ekonomi, politik, kultur, dan demografi (Haryanto dkk., 2007).
1. Faktor Ekonomi, faktor ekonomi yang mempengaruhi organisasi sektor publik
antara lain, pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, pertumbuhan pendapatan
perkapita (GNP/GDP), struktur produksi, tenaga kerja, arus modal dalam negeri,
cadangan devisa, nilai tukar mala uang, utang dan bantuan luar negeri,
infrastruktur, teknologi, kemiskinan dan kesenjangan ekonomi, sektor informal.
2. Faktor Politik, faktor politik yang mempengaruhi sektor publik antara lain,
hubungan negara dan masyarakat, legitimasi pemerintah, tipe rezim yang
berkuasa, ideologi Negara, elit politik dan massa, jaringan internasional,
kelembagaan
3. Faktor Kultural, faktor kultural yang mempengaruhi organisasi sektor publik
antara lain, keragaman suku, ras, agama, bahasa, dan budaya, sistem nilai di
masyarakat, histories, sosiologi masyarakat, karakteristik masyarakat, tingkat
pendidikan.
4. Faktor Demografi, faktor demografi yang mempengaruhi organisasi sektor
publik antara lain, pertumbuhan penduduk, struktur usia penduduk, migrasi,
tingkat kesehatan.
Sumber Rujukan :
Majid, Jamaludin. (2019). Akuntansi Sektor Publik. Sulawesi Selatan: CV.
Berkah Utami
8. Jelaskan jenis-jenis organisasi sector public yang ada di Indonesia!
Jawab :
Jika dilihat secara garis besar, jenis-jenis organisasi sektorpublik diatas dapat
dibagi menjadi tiga.
a. Instansi Pemerintah
Instansi pemerintah merupakan bagian organisasi sektorpublik yang
berbentuk instansi pemerintah berikut.
1. Pemerintah Pusat, termasuk di dalamnya:
i. Kementrian seperti Departemen Dalam Negeri, Departemen Sosial,
Departemen Keuangan,dan lainlain.
ii. Lembaga dan badan Negara sepeti KPU,KPK, dan lainlain.
2. Pemerintah Daerah, termasuk di dalamnya:
i. Satuan Kerja Perangkat Daerah seperti Dinas Pendidikan, Dinas
Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Asset Daerah, Kantor Pencatatan Sipil,dan lain-lain.
b. Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah
Organisasi nirlaba milik pemerintah merupakan bagian organisasi sektorpublik
yang bentuknya bukan instansi pemerintah, tetapi milik pemerintah.
Contohnya:
a. Perguruan tinggi BHMN
b. Rumah sakit milik pemerintah seperti RSCM, RS Daerah.
c. Yayasan-yayasan milik pemerintah. Pada perkembangannya, sebagian
organisasi dalam kelompok ini dikategorikan dalam kelompok yang
lebih khusus, yaitu Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD).
c. Organisasi Nirlaba Milik Swasta
Organisasi nirlaba milik swasta ini merupakan bagian organisasi
sektorpublikyang dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta.
Contohnya:
a. Yayasan seperti Sampoerna Foundation, Dompet Dhuafa Republika, dan
lain-lain.
b. Sekolah dan universitas swasta
c. Rumah sakit milik swasta.
12. Identifikasi unit komponen yang terkandung dalam laporan keuangan organisasi
sector public!
Jawab :
A. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan posisi keuangan, atau disebut juga dengan neraca ataupun laporan
aktiva dan kewajiban adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi aktiva,
hutang dan modal pemilik pada satu saat tertentu. Sevara minimum, laporan
posisi keuangan harus memasukkan pos-pos yang menyajikan jumlah berikut
: Properti, pabrik dan peralatan, Aktiva-aktiva tak berwujud, Aktiva-aktiva
finansial, Investasi yang diperlukan dengan metode ekuitas, Persediaan,
Pemulihan transaksi non pertukaran, termasuk pajak dan transfer, Piutang dar
itransaksi pertukaran, Kas dan setara kas , Hutrang pajak dan transfer, Hutang
karena transaksi pertukaran, Cadangan (provision), Kewajiban tidak lancar,
Pertisipasi minoritas,
dan Aktiva/ekuitas neto
B. Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus-Defisit)
Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus-Defisit) atau laporan profit
dan loss adalah laporan keuangan yang menyajikan pendapatan dan biaya
selama periode tertentu. Laporan ini harus mencakup minimum pendapatan
dari aktivitas operasi, surplus atau defisit dari kegiatan operasi, biaya
keuangan, suplus atau defisit netosaham dari asosiasi dan joint venture yang
menggunakan metode ekuitas, surplus atau defisit dari kegiatan biasa, pos-pos
luar biasa, saham partisipasi minoritas dari surplus atau defisit neto, dan
surplus atau defisit neto untuk periode.
C. Laporan Perubahan dalam Aktiva/Ekuitas Neto
Laporan Perubahan dalam Aktiva/ Ekuitas Neto menyajikan total surplus/
defisit neto untuk suatu periode, pendapatan dan biaya lainnya yang diakui
secara langsung sebagai perubahan dalam aktiva/ ekuitas neto dan, setiap
kontribusi oleh dan kepada pemilik dalam kapasitasnya pemilik. Laporan ini
mencakup :
a. Kontribusi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik.
b. Saldo akumulasi surplus dan defisit pada awal periode, pada tanggal
pelaporan, dan pergerakan selama periode.
c. Pengungkapan komponen asset/ ekuitas neto secara terpisah dan
rekonsiliasi antara nilai tercatat setiap komponen asset/ekuitas neto
pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan setiap perubahan.
D. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran
kas selama satu periode tertentu.Penerimaan dan pengeluaran kas
diklasifikasikan menurut kegiatan operasi, kegiatan pembiayaan, dan kegiatan
investigasi.Informasi arus kas sangat bermanfaat bagi pemakai laporan
keuangan karena menyediakan dasar estimasi kemampuan entitas untuk
menghasilkan kas dan setara kas, serta kebutuhan entitas untuk menggunakan
arus kas tersebut.
E. Kebijakan Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan dari entitas harus:
1) Menyajikan informasi mengenai dasar penyusunan laporan keuangan,
dan kebijakan akuntansi spesifik yang dipilih serta diterapkan terhadap
transaksitransaksi dan peristiwa-peristiwa penting lainnya.
2) Mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh standar Akuntansi
Keuangan Sektor Publik, yang tidak disajikan dalam laporan posisi
keuangan, laporan kinerja keuangan, laporan arus kas, dan laporan
perubahan aktiva/ ekuitas neto, dan
3) Menyediakan informasi yang tidak disajikan pada laporan keuangan,
namun persyaratan penyajian wajar tetap diterapkan.
13. Bagaimana alur kerja dalam kegiatan pelaksanaan program public? Jelaskan!
Jawab :
1. Mendefinisikan Masalah atau Peluang (Defining Public Relations Problem).
Tahap pertama meliputi memperhatikan dan mengawasi pengetahuan, opini,
sikap, dan tingkah laku pihak-pihak yang berhubungan dan terpengaruh akan
aksi dan kebijakan dari suatu organisasi. Ini merupakan fungsi intelegensi dan
organisasi. Tahap ini merupakan fondasi dari langkah-langkah berikutnya
dalam proses penyelesaian masalah dengan menentukan “Apa yang terjadi
sekarang?” (Cutlip, Center, & Broom, 2011).
2. Perencanaan dan Pemrograman (Planning and Programming). Informasi yang
dikumpulkan pada tahap pertama digunakan untuk menentukan program
untuk publik, objective (sasaran), strategi aksi dan komunikasi, taktik dan
tujuan. Tahap kedua ini meliputi menerjemahkan temuan-temuan dalam tahap
pertama ke dalam kebijakan dan program organisasi. Tahap ini berupaya
menjawab “Berdasarkan dari apa yang kita ketahui mengenai situasi, apa yang
harus kita rubah, lakukan dan katakan?” (Cutlip et al., 2011).
3. Mengambil Tindakan dan Berkomunikasi (Taking Action and
Communication). Tahap ketiga melibatkan pengimplementasian program aksi
dan komunikasi yang telah dirancang untuk mencapai objective tertentu bagi
tiap publik dan untuk mencapai tujuan program. Pertanyaan yang harus
dijawab dalam taha ini adalah “Siapa yang harus mengatakannya, kapan,
dimana, dan bagaimana?” (Cutlip et al., 2011).
4. Mengevaluasi Program (Evaluating the program). Tahap akhir dalam proses
ini meliputi penilaian terhadap persiapan, implementasi, dan hasil program.
Penyesuaian atau perubahan dibuat ketika program diimplementasikan
berdasarkan evaluasi atas apakah program berjalan lancar atau tidak. Program
dilanjutkan atau diberhentikan setelah mempelajari “Bagaimana hasil dari
upaya yang kita lakukan?” (Cutlip et al., 2011).
Sumber Rujukan :
Sumber Rujukan :