BAHAN INDUK
(Batuan)
PELAPUKAN
Berubahnya bahan penyusun batuan menjadi bahan
penyusun tanah (Geologi Destruktif)
Contoh : Batuan feldsfar mineral lempung (clay),
Batuan besar kerikil
BAHAN INDUK (parent materials)
• Material yang merupakan bahan atau batuan
pembentuk tanah
• Bahan Induk tidak selalu berupa batuan induk
namun dapat berupa material yang tidak solid
atau merupakan deposit (debris matles) dari
bahan tidak padu (unconsolidated material)
hasil fragmentasi dan pelapukan batuan induk
(fragmented rock material)
BATUAN INDUK
Olivin
Mudah sukarnya pelapukan
mineral Mudak Lapuk
Piroksin
Ca-Plagioklas
Hornblende
Na-Plagioklas
Biotit K-Feldspat
Muscovit
Sukar Lapuk
Kuarsa
Goldich
Formasi Batuan
Batuan Induk
e.g., marble
Siklus Batuan
Kristalisasi
Metamorfosis
Litifikasi
Erosi
Pemindahan Sedimentasi
Batuan dibedakan menjadi :
1. Batuan Beku
~ terbentuk karena magma yg membeku
BATUAN BEKU JENIS BATUAN
Umur batuan 208-245 juta tahun dan termasuk dalam Zaman Trias.
2. Batuan Sedimen Batuan endapan tua
a. Batuan Gamping
~ endapan laut, sebagian besar terdiri kalsit dan dolomit
b. Batu Pasir
~ banyak mengandung pasir kuarsa
c. Batu Konglomerat & Breksi
~ macam-macam mineral
d. Batu Liat/Lempung/Klei
~ Kadar lempung tinggi
Ex. napal atau shale
3. Batuan Metamorfose
~ Berasal dari batuan beku atau sedimen yang karena
tekanan & suhu tinggi berubah menjadi jenis lain
Ex. kuarsit dari batu pasir, marmer dari batu kapur, mika
dengan lembar halus
Hornfels
Marmer
Proses Pelapukan
Phase I
~ hasil pelapukan kehilangan Cl dan S
Phase II
~ hasil pelapukan kehilangan basa-basa Ca, Na, K dan Mg
Phase III
~ basa-basa hilang, Al dan Si menjadi mobil
Phase IV
~ hasil pelapukan berakhir sebagian besar terdiri atas
seskuioksida
Proses yang Mengatur Perkembangan
Pembentukan Tanah
1. Podsolisasi
Di daerah dingin yang basah
Menghasilkan tanah Podzolik dan Podzol
Podzolik : berkembang di daerah yang ditanami
berbagai tanaman, termasuk hutan berdaun lebar atau
berganti daun, juga di daerah padang rumput dan
lahan yang diolah
Podzol :berkembang di daerah hutan cemara, padang
rumput, padang alang-alang
Podsolisasi menghasilkan penumpukan seresah, air hujan yang
meresap melalui seresah yang terurai asam, sehingga mencuci
hara di bagian tanah atas berwarna pucat
Lempung dan BO diendapkan di lapisan bawah horison B
Terjadi illuviasi atau horison spodik
Jika di horison B banyak diendapkan liat horison argilik
2. Kalsifikasi
Di daratan benua yang curah hujannya rendah sehingga proses
pencucian jarang terjadi
Sering terjadi horizon kalsik merupakan tempat terkumpulnya
kalsium karbonat (CaCO3)
3. Ferrallitisasi
Di daerah tropika yang lembab udaranya
Proses perubahan BI menjadi tanah yang mengandung kaolinit dan
seskuioksida (Al2O3 dan Fe2O3)
Menghasilkan tanah Latosol dan Laterit
4. Salinisasi
Di daerah kering (arid & semi arid)
Proses penimbunan garam2 dalam tanah, terutama NaCl di tanah
bagian atas, karena adanya penguapan air tanah shg tertinggallah
garam-garam
Air laut mengalami interusif ke daratan tanpa ada pencucian
Menghasilkan tanah alkali putih atau Solonchak yg memiliki horizon
salik
Jika ion Na sangat banyak di daerah komplek lempung & humus
komplek terurai struktur tidak stabil pH tinggi menghasilkan
tanah alkali hitam atau tanah Solonetz yg mempunyai horizon natrik
5. Solonisasi
Proses pencucian
Menghilangkan garam-garam pada proses salinisasi sampai ke
keadaan netral
Ion-ion garam seluruhnya diganti ion hidrogen reaksi asam
Menghasilkan tanah Solod
6. Hidromorpik
Di tanah yg selalu jenuh air, shg anaerobik menimbulkan
gleysasi pembentukan tanah gley
Jika drainase sangat jelek, air selamanya tergenang tanah
gambut/peatsoil (bo > 20 %)
Tanah gley air permukaan jika ada lapisan kedap air di dalam
profil tanah
Tanah gley air tanah jika ada lapisan kedap air di bawah tanah
TUGAS KELOMPOK
3. Buat reviewnya
(Layout: Pendahuluan, Metode, Hasil Pembahasan,
Kesimpulan, Daftar Pustaka)