Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN HOLTIKULTURA

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN


(Cucumis sativus L) TERHADAP APLIKASI PUPUK NPK PELANGI

Oleh:
1. Shella Sihombing 198210107
2. Jan Priagus sinaga 198210013
3. Indah Mutia Sari 198210019
4. Tomu Tua Sianturi 198210095
5. Triana Tarigan 198210085

Dosen Pengampu:
Ir. Asmah Indrawati,MP

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan yang Maha Esa
atas terselesaikannya Makalah mengenai Respons pertumbuhan dan hasil
tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) terhadap aplikasi pupuk NPK.
Makalah ini kami tujukan sebagai tugas dengan mata pelajaran Dasar
Budidaya Tanaman khususnya kepada dosen yang telah membimbing kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
.Tetapi harap dimaklumi karena kami masih pada tahap pembelajaran .Untuk
itu kami tunggu kritik dan saran maupun pendapat demi kelancaran
penyusunan makalah selanjutnya.
Pada kesempatan ini kami akan mengucapkan terima kasih kepada
UNIVERSITAS MEDAN AREA ini dan khususnya pada dosen yang
bersangkutan.
Akhir kata tiada gading yang tak retak, demikian juga dengan makalah
ini. Oleh karena itu saya ucapkan terima kasih.

Medan, 25 oktober 2021

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................................ii
Pendahuluan...................................................................................................................1
1. Latar Belakang...................................................................................................1
2. Rumusan Masalah..............................................................................................2
3. Tujuan Penelitian...............................................................................................2
4. Hipotesis............................................................................................................3
5. Manfaat..............................................................................................................3
Kesimpulan dan Saran...................................................................................................4
Daftar Pustaka................................................................................................................5

ii
iii
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan tanaman semusim yang
bersifat menjalar atau memanjat dengan perantaraan alat pemegang
berbentuk pilin atau spiral. mentimun adalah salah satu sayuran buah yang
banyak di konsumsi oleh masyarakat Indonesia. dalam dunia kesehatan
mentimun dikenal sebagai obat batuk, penurunan panas dalam, bahkan
mentimun yang dikukus dan disimpan sehari semalam lalu di diamkan
langsung akan berkhasiat mengurangi sakit tenggorokan dan batuk - batuk.
Mentimun banyak dibudidayakan oleh petani sebagai tanaman usaha
pertanian untuk memenuhui kebutuhan sehari-hari. Produksi mentimun dari
tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal ini berdasarkan data dari Dinas
Pertanian Kabupaten Gorontalo (2012). bahwa produksi mentimun pada
tahun 2011 sebesar 11,98 ton/ha, sedangkan pada tahun 2012 produksinya
sebesar 3,98 ton/ha. Berdasarkan data tersebut, maka perlu dilakukan
budidaya tanaman mentimun secara baik untuk meningkatkan produksi
mentimun.
Budidaya tanaman mentimun meliputi benih yang bersertivikasi,
penanaman/pembibitan, pemeliharaan dan pengolahan tanah yang baik.
Tanah yang dapat digunakan untuk menanam mentimun yaitu tanah yang
mempunyai unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan tanaman mentimun
sehingga mentimun dapat tumbuh dan berproduksi maksimal sesuai dengan
harapan. mentimun menjadi salah satu pilihan komoditas karena penanganan
jenis sayuran ini relatif mudah, murah, dan berumur pendek. Tanah yang
kurang akan unsur hara dapat dilakukan pemupukan untuk menambahkan
unsur hara pada tanah tersebut.
Penggunaan pupuk sebagai bahan tambahan dalam meningkatkan
pertumbuhan dan produksi mentimun. untuk itu pemupukan sangat penting
bagi tanaman mentimun, sehingga unsur hara yang diperlukan tersedia di
dalam tanah.Pemupukan dapat dilakukan dengan memperhatikan jenis pupuk
yang digunakan Jenis pupuk yang digunakan yaitu pupuk NPK Pelangi.

1
Pupuk NPK Pelangi merupakan pupuk majemuk. yaitu pupuk yang
mengandung lebih dari satu unsur hara yang digunakan untuk menambah
kesuburan tanah. Pupuk majemuk NPK Pelangi, yaitu jenis pupuk yang
mengandung unsur hara makro Nitrogen, Phospor dan Kalium yang sangat
dibutuhkan tanaman, Kandungan haranya 20% N, 10% P 2O5, dan 10% K2O.
Selain itu, juga mengandung unsur mikro MgO 20%, Bo, dan Ca. Bahan
baku NPK pelangi berupa Urea granul mengandung 46% N, Diammonium
phospat (DAP) mengandung 18% N, 46% P2O5, dan KCL yang mengandung
60% K2O.
Manfaat pupuk NPK pelangi bagi tanaman adalah Mempercepat
pertumbuhan tanaman, pembentukan anakan, tinggi tanaman, lebar daun,
panjang malai dan jumlah gabah, Menjadikan daun tanaman lebih hijau
sehingga menjamin berlangsungnya proses fotosintesis dengan baik,
Merangsang pertumbuhan akar tanaman, Menjadikan batang tanaman lebih
kokoh sehingga mengurangi resiko rebahnya tanaman, Meningkatkan
ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit, Memacu
pembungaan, pembentukan dan pemasakan biji/buah sehingga biji/buah
lebih cepat panen, Meningkatkan kandungan protein, gula dan minyak/lemak
tanaman, Memperbesar ukuran biji,buah dan umbi yang dipanen. dengan
memperhatikan manfaat dan kebutuhan pupuk yang diperlukan tanaman
mentimun, maka judul penelitian ini yaitu Respon pertumbuhan dan produksi
tanaman mentimun melalui perlakuan pupuk NPK Pelangi.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini, adalah :
1) Bagaimana pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun melalui perlakuan
pupuk NPK Pelangi?
2) Perlakuan pupuk NPK pelangi manakah yang paling baik mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.)?

3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :

2
1) Mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun melalui perlakuan
pupuk NPK Pelangi.
2) Mengetahui perlakuan pupuk NPK pelangi yang terbaik dalam mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.)

3. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian ini yaitu :
1) Perlakuan pupuk NPK pelangi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi
tanaman mentimun (Cucumis sativus L.)
2) Terdapat salah satu perlakuan yang memberi pengaruh terbaik terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.)

4. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu :
1) Menjadi informasi dan masukan kepada petani tentang pentingnya penggunaan
pupuk NPK pelangi pada tanaman mentimun (Cucumis sativus L.)
2) Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang penggunaan pupuk NPK pelangi
pada tanaman mentimun (Cucumis sativus L.)

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Mentimun
Klasifikasi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan,
diklasifikasikan kedalam :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae

3
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativus L

2.1.1 Morfologi Tanaman Mentimun


Adapun morfologi dari tanaman mentimun sebagai berikut:

A. Akar
Akar Tanaman mentimun berakar tunggang dan berakar serabut. Akar tunggangnya tumbuh lurus
ke dalam sampai kedalaman sekitar 20 cm, sedangkan akar serabutnya tumbuh menyebar
secara horizontal dan dangkal.

B. Batang
Tanaman mentimun memiliki batang yang berwarna hijau, berbulu dengan panjang yang bisa
mencapai 1,5 m dan umumnya batang mentimun mengandung air dan lunak. Mentimun
mempunyai sulur dahan berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun. Sulur mentimun
adalah batang yang termodifikasi dan ujungnya peka sentuhan. Bila menyentuh galah sulur
akan mulai melingkarinya. Dalam 14 jam sulur itu telah melekat kuat pada galah/ajir
(Sunarjono, 2007).

C. Daun
Daun mentimun berbentuk bulat dengan ujung daun runcing berganda, berwarna hijau muda
sampai hijau tua. selain itu daun bergerigi, berbulu sangat halus, memiliki tulang daun
menyirip dan bercabang-cabang, kedudukan daun pada batang tanaman berselang seling
antara satu daun dengan daun diatasnya (Cahyono, 2006).

D. Bunga Dan Buah


Bunga mentimun berwarna kuning dan berbentuk terompet, tanaman ini berumah satu artinya,
bunga jantan dan bunga betina terpisah, tetapi masih dalam satu pohon. Bunga betina
mempunyai bakal buah berbentuk lonjong yang membengkok, sedangkan pada bunga jantan
tidak mempunyai bakal buah yang membengkok. Letak bakal buah tersebut di bawah
mahkota bunga (Sunarjono, 2007).
Buah mentimun menggantung dari ketiak antara daun dan batang. bentuk ukuranya bermacam -
macam antara 8 - 25 cm dan diameter 2,3 - 7 cm, tergantung varietasnya. Kulit buah
mentimun ada yang berbintik - bintik, ada pula yang halus. Warna kulit buah antara hijau
keputih - putihan, hijau muda dan hijau gelap sesuai dengan varietas. Biji mentimun
berbentuk pipih, kulitnya berwarna putih atau putih kekuning - kuningan sampai coklat. Biji
ini dapat digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman (Cahyono, 2006).

2.1.2 Syarat Tumbuh Tanaman Timun

4
Mentimun cocok ditanam di lahan yang jenis tanahnya lempung sampai lempung berpasir yang
gembur dan mengandung bahan organik. Mentimun membutuhkan pH tanah di kisaran 6 - 7
dengan ketinggian tempat 100 - 1000 M di atas permukaan laut (dpl). Mentimun juga
membutuhkan sinar matahari terbuka, drainase air lancar dan bukan bekas penanaman
mentimun dan familinya seperti melon, semangka, dan waluh. Aspek agronomi penanaman
mentimun tidak berbeda dengan komoditas sayuran komersil lainnya, seperti kecocokan
tanah dan tinggi tempat, serta iklim yang sesuai meliputi suhu, cahaya, kelembapan dan
curah hujan. Untuk pertumbuhan yang optimum diperlukan iklim kering, sinar matahari
yang cukup dengan temperatur optimal antara 210 C – 300 C. sementara untuk suhu
perkecambahan biji optimal yang dibutuhkan antara 250 C – 350 C. kelembapan udara (RH)
yang dikehendaki oleh tanaman mentimun agar hidup dengan baik adalah antara 50 - 85%.
Sementara curah hujan optimal untuk budidaya mentimun adalah 200 - 400 mm/bln, curah
hujan yang terlalu tinggi tidak baik untuk pertumbuhan apalagi pada saat berbunga karena
akan mengakibatkan menggugurkan bunga (Wahyudi, 2011)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari hasil penelitian dengan judul respon pertumbuhan dan produksi
tanaman mentimun (Cucumis Sativus L.) melalui perlakuan pupuk NPK
Pelangi dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pupuk NPK Pelangi berpengaruh nyata pada semua parameter yang diamati.
2. Perlakuan Pupuk NPK Pelangi terbaik yang berpengaruh pada pertumbuhan dan

5
produksi mentimun yakni terdapat pada pemberian dosis pupuk V4 600 kg/ha.

Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis
mengaharapkan skripsi ini:
1. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi petani tentang pentingnya penggunaan
pupuk NPK pelangi pada tanaman mentimun.
2. Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang penggunaan pupuk NPK pelangi
pada tanaman mentimun.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, B. 2006. Timun. Aneka Ilmu. Semarang.


Darsana, L., Wartoyo, SP. dan Tri wahyuti. 2003. Pengaruh Saat Panen dan
Suhu Penyimpanan Terhadap Umur Simpan dan Kualitas Mentimun Jepang.
http://pertanian.uns.ac.id/~agronomi/agrosains/peng_saatpanen_anggur_l
inayanti.pdf. [1 Maret 2013].
Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo. 2012. Produksi dan Produktivitas Sayur.

6
Kabupaten Gorontalo.
Hanibal dan Sosiawan Nusifera. 2006. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Pelengkap
Cair Plant Catalyst 2006 Terhadap Tanaman Mentimun (Cucumis sativus.
L).http://onlinejournal.unja.ac.id/index.php/agronomi/article/viewFile/29 6/212.
[2 Maret 2013].
Harist. 2004. Karakteristik Mentimun Hercules 56. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hendri. 2009. NPK Pelangi.
http://cvprimamitrakita.indonetwork.co.id/1920274. [2 Maret 2013].
Jaya, F. 2013. Budidaya Mentimun Hibrida. http://faedahjaya.com/budidaya-
mentimun-hibrida [1 Maret 2013].
Lingga, P 2007. Aneka Jenis Tanam dan Pengunaanya. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Lingga, P. Marsono. 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Lubis F. A, 2004. “Pengaruh pemberian Gibberellin (GA3) dan pupuk majemuk
NPK terhadap pertumbuhan dan produksi terung (solanum melongena L.”.
Skripsi : Dipublikasikan, Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara 2004.
Marsono, 2007. Serapan Unsur Kalium di Dalam Tanah. PT. Argo Media
Pustaka. Depok Estate.
Mulyani. 2002. Peranan Pupuk fosfor Terhadap Tanaman Sayuran. Sinar Baru
Algesindo. Bandung.
Nursyamsi, D. dan Suprihati. 2005. Sifat-sifat Kimia dan Mineralogi Tanah
serta Kaitannya dengan Kebutuhan Pupuk NPK Pelangi untuk Jagung, Padi,
dan Kedelai. http://online-
journal.unja.ac.id/index.php/agronomi/article/download/357/274 [4 Juli
2013]
Onggo T. M. 2001 : “Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat pada Aplikasi
Berbagai Formula dan Dosis Pupuk Majemuk Lengkap”. Jurnal :
Dipublikasikan, Laboratorium Hortikultura, Jurusan Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian Unpad. Kampus Jatinangor, Bandung 2001
Saeri Mohamad dan Suwono 2012 “Kajian efektivitas pupuk N.P.K pelangi

7
20:10:10 dalam upaya penigkatan hasil dan pendapatan petani jagung
dilahan kering kabupaten Tuban”. Jurnal : Dipublikasikan, Fakultas
Pertanian Universitas Trunojoyo Madura 2012.
Sumpena. 2004. Budidaya Mentimun Intensif, dengan Mulsa, secara Tumpang
Gilir. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sunarjono, H, H. 2007. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Syafruddin dan Zubachtirodin. 2010. Penggunaan Pupuk NPK Majemuk
20:10:10
Pada Tanaman Jagung.
http://balitsereal.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/p23.pdf.[4 Maret
2013].
Tuherkih, E. dan I. A. Sipahutar. 2010. Pengaruh Pupuk Majemuk NPK Pelangi
(20:10:10) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays L) di Tanah
Inceptisols. Jurnal Tanah dan Iklim No.23. Hal 78.
http://jurnal.usu.ac.id/index.php/agroekoteknologi/article/download/540/ 462
[8 juli 2013].
Vyza, A. 2012. Anjuran Umum Pemupukan Berimbang Menggunakan Pupuk
Majemuk.http://vyza-aprizal.blogspot.com/2012/04/anjuran-umum
pemupukan berimbang.html. [3 Maret 2013].
Wahyudi, 2011. Dasar-Dasar ilmu tanah. Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai