Anda di halaman 1dari 16

Cara Budidaya Pare Lengkap Hasil

Buah Melimpah
Tanaman pare atau paria termasuk dalam tanaman herba. Tanaman ini
tumbuh secara menjalar dan merambat. Pare juga termasuk sayuran buah
dengan daun yang berbentuk menjari. Bunganya berwarna kuning.
Permukaan buah pare berbintil dan rasanya pahit. Tanaman pare termasuk
tanaman yang mudah dibudidayakan. Tumbuhnya tidak tergantung musim.
Sehingga jika Anda tertarik untuk budidaya pare, maka Anda bisa lakukan
penanaman pada musim apapun.

Budidaya pare
Bagi Anda yang tertarik budidaya pare, kami akan berikan beberapa tips
awal bagaimana cara memulai budidaya pare yang baik dan benar.
Persiapan Benih
Dalam melakukan suatu budidaya tanaman, gunakanlah selalu benih yang
unggul dan kualitas terbaik. Begitu pula dalam budidaya pare, gunakanlah
benih pilihan. Sebelum menanam benih, pecahkanlah terlebih dahulu dengan
menggunakan gunting kecil atau potongan kuku. Potong kulit luarnya pada
bagian pangkal benih agar lebih cepat berkecambah. Setelah itu rendamlah
benih dengan menggunakan larutan fungisida Saromil 0,5g/l selama 10
menit. Setelah perendaman, sebar benih secara merata pada handuk atau
kertas merang. Setelah 2 – 3 hari biasanya benih akan mengeluarkan
radikula.
Proses Penanaman
Proses penanaman dalam budidaya pare ada beberapa cara, antara lain:
 Cara pertama, benih langsung dimasukkan ke dalam lubang tanam.
Kemudia bisa Anda tutup dengan abu jerami.
 Cara kedua, benih bisa Anda rendam dahulu di dalam air bersih selama
setengah hari. setelah itu tiriskan dan bibit di peram dalam handuk basah.
Peram sampai keluar akar pertama. Jika akar sudah keluar segera
dipindahkan ke dalam lubang tanam. Untuk posisi penanaman, akar
berada di bawah kemudia ditutup dengan abu jerami.
 Cara ketiga, hampir sama dengan cara kedua. Jika cara kedua ketika
akar tumbuh kemudian ditanam dalam lubang tanam, maka cara ketiga
bibit dipindahkan dulu ke media plastik yang telah diisi tanah dan kompos.
Anda bisa menggunakan plastik dengan ukuran 6 x 10. Setelah bibit
tumbuh berdaun dua, Anda bisa memindahkan ke lubang tanam. Lakukan
pemindah tanaman pada sore hari. Hal ini mencegah terjadinya layu pada
bibit karena terkena sinar matahari.
Lubang tanam yang bisa Anda gunakan:
 Lubang tanam sejajar. Lubang tanam dibuat sejajar lurus. Tepat
ditengan guludan dengan jarak lubang tanam 40 – 60 cm.
 Lubang tanam dua jajar. Disini Anda membuat lubang tanam dua jajar
pada pinggir guludan. Gunakan jarak tanam seperti model tanam sejajar.
Dengan lubang tanam model dua jajar memungkinkan Anda untuk
memasang ajir model gawang.

Bibit pare siap pindah tanam


Perawatan
Dalam budidaya pare, perawatan adalah hal penting yang harus Anda
lakukan secara rutin. Adapun beberapa cara perawatan yang bisa Anda
lakukan adalah sebagai berikut:
Penyiraman.
Anda bisa melakukan penyiraman tanaman pare apabila tanah guludan
dalam kondisi kering. Penyiraman pada budidaya pare bisa Anda lakukan
pada pagi atau sore hari.
Penyulaman.
Anda bisa melakukan penyulaman pada tanaman yang rusak atau mati
dengan tanaman pare yang baru. Lakukan penyulaman sesegera mungkin
untuk menjaga keseragaman tumbuh pada tanaman pare.
Penyiangan.
Pembersihan tanaman gulma sangat penting dalam budidaya pare. Agar
persaingan memperebutkan unsur hara dalam tanah bisa dikurangi. Lakukan
penyiangan secara berkala.
Pemasangan ajir
Untuk pemasangan ajir pada budidaya pare, Anda bisa melakukan dengan
dua cara:
 Ajir bisa Anda pasang seperti cara biasa. Ajir ditancapkan dipinggir
guludan dan bisa Anda ikat dengan menggunakan tali plastik.
 Ajir dipasang seperti model gawang. Ajir ditancapkan di tiap pinggir
guludan. Setelah itu satukan dengan ajir dari guludan lain dengan
menggunakan ajir lagi sebagai penghubung sehingga mirip seperti
gawang.

Pemupukan
Ada beberapa tahap pemupukan pada budidaya pare. Tahapan tersebut
antara lain:
 Pemupukan pertama bisa Anda lakukan pada umur 15 – 20 hari
setelah proses pindah tanam. Pemupukan menggunakan NPK 16 – 16 – 16
dengan menggunakan takaran 40 – 50 kg/Ha. Pemberian pupuk dilakukan
dengan sistem dikucur.
 Pemupukan kedua Anda lakukan pada 8 – 10 hari setelah pemupukan
pertama. Pupuk yang digunakan sama dengan pemupukan pertama tetapi
dengan takaran 50 – 100 kg/Ha. Cara pemukupan dengan dikucur.
 Selanjutnya Anda bisa melanjutkan pemupukan setiap 8 – 10 hari
dengan takaran seperti pemupukan tahap kedua. Cara pemupukan bisa
ditabur atau bisa juga dikucur.
 Jangan lupa untuk melakukan pemupukan susulan. Jarak untuk pupuk
susulan sekitar 10 cm dari tanaman. Pemupukan pada saat umur 15hst
dosis yang digunakan NPK 5 – 10 g/tanaman, pada saat umur 35 hst dosis
yang digunakan NPK 5 – 10 g/tanaman, pada umur 55 hst dosis pupuk
NPK 5 – 10 g/tanaman. Pada fase vegetatif Anda bisa menyemprotkan
pupuk dengan kadar N tinggi. Sedangkan pada masa generatif Anda bisa
menyemrotkan pupuk dan dengan kandungan P tinggi. Untuk
mempercepat proses munculnya buah Anda bisa menggunakan ZPT
berbahan aktif etilen biggest.
Penanggulangan hama penyakit
Lakukan pengamatan hama penyakit terhadap budidaya pare Anda. Lakukan
secara rutin dan teliti. Jika terdapat tanda – tanda serangan hama dan
penyakit segeralah lakukan tindakan pengendalian. Pengendalian hama dan
penyakit dapat Anda lakukan dengan cara penyemprotan pestisida,
pengemposan, pengasapan dan lain sebagainya.
Panen buah pare
Pemanenan
Panen pada budidaya pare tergantung pada jenis varietas yang Anda tanam.
Panen buah pare pertama bisa Anda lakukan pada saat umur tanaman 40 –
50 hst. Seterusnya dapat Anda melakukan panen setiap 2 – 4 hari sekali.
Untuk ukuran buah pare layak panen, Anda bisa menyesuaikan dengan
permintaan pasar.
Cara Menanam Cabe Merah yang Baik dan
Benar
Pinterest1

Terdapat banyak jenis cabe di Indonesia, salah satunya yang banyak digemari
masyarakat adalah cabe besar.

Selain terkenal kaya akan rempah-rempah, Indonesia juga terkenal karena


makanan pedasnya. Maraknya makanan khas daerah yang berbahan dasar
cabe juga mempengaruhi tingginya permintaan cabe di pasaran. Cabe besar
terbagi atas tiga jenis yakni cabe merah, cabe hijau, dan cabe keriting.

Sesuai namanya cabe merah memiliki kulit berwarna merah, mulus, licin,
terlihat mengkilap, cukup tebal dan berukuran panjang. Ujungnya lonjong dan
biasanya lancip.

Cabe hijau merupakan cabe yang dipanen ketika masih muda dan berwarna
hijau. Biasanya cabe hijau memiliki aroma yang khas namun rasanya tidak
terlalu pedas dibandingkan dengan cabe jenis lainnya. Sedangkan cabe
keriting memiliki kulit yang keriting dan bergelombang dan cukup tipis.

Budidaya cabe merah terbilang cukup menjanjikan. Biasanya cara budidaya


cabe hampir sama disetiap jenisnya. Cabe merah sendiri sangat cocok
dibudidayakan di daerah tropis termasuk Indonesia, terutama di dataran
rendah. Sedangkan untuk di dataran tinggi, cabe merah masih bisa tumbuh
akan tetapi hasil produksi tidak semaksimal di dataran rendah.

Perlu diketahui bahwa cabe merah memiliki suhu optimal berkisar 24-28
derajat Celcius. Jika suhu di bawah 15 hingga terlalu dingin atau sebaliknya
di atas 32 derajat bisa mengganggu pertumbuhan cabe.
Nah, berikut cara menanam cabe merah yang baik dan benar:

1. Pemilihan benih cabe merah

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menanam cabe merah adalah


pemilihan bibit.  Penyesuaian jenis benih cabe dengan lokasi penanaman,
kualitas benih dan nilai ekonominya tentu saja sangat berpengaruh.

Anda bisa mendapatkan benih cabe merah dengan dua cara yakni
memperoleh benih sendiri dari para petani atau membelinya di toko benih.

Untuk memperoleh benih dari tanaman cabe sebelumnya dapat dilihat dari
tampilan fisiknya, ukuran induknya yang besar, bentuknya sempurna dan
kelihatan sehat. Kriteria tersebut  akan menghasilkan cabe merah yang
berkualitas pula. Biarkan buah menua pada pohonnya jika perlu hingga
mengering sendiri. Pilih buah cabe merah dari hasil panen ke empat hingga ke
enam karena pada periode tersebut menghasilkan biji yang optimal. Hasil
panen pada periode pertama hingga ketiga biasanya menghasilkan buah yang
sedikit. Sedangkan ketika periode akhir diperoleh buah yang banyak namun
cenderung menghasilkan buah yang kecil-kecil.

Potong buahnya menjadi tiga bagian, ambil biji pada potongan bagian tengah
karena biasanya biji di bagian tengah lebih berkualitas. Rendamlah biji cabe
merah tersebut dalam air bersih. Pilihlah biji yang tenggelam dalam air dan
jangan gunakan bijinya yang mengapung. Jemur biji tersebut sampai kering,
selama 3 hari atau lebih.
Untuk benih organik Anda bisa merendamnya dengan fungisida agar benih
terhindar dari serangan jamur. Simpan pada tempat yag kering supaya benih
bisa bertahan lama.

2. Penyemaian benih cabe merah

Tahap berikutnya adalah penyemaian benih. Untuk lahan seluas satu hektar
membutuhkan benih cabe merah sekitar 1/2 kg. Sebelum menjadi bibit, benih
tersebut harus disemaikan terlebih dahulu. Kenapa harus disemai dulu?
Kenapa tidak ditanam langsung di lahan? Ya, tahap ini mungkin dianggap
ribet oleh sebagian orang namun perlu diketahui tidak semua benih yang
ditanam tumbuh dengan baik. Penyemaian dilakukan untuk menyeleksi bibit
benar-benar sudah tumbuh dan sudah kuat untuk ditanam pada lahan yang
lebih luas. Agar benih yang Anda tanam berhasil sepenuhnya sebaiknya
tempat penyemaian diberi naungan agar terhindar dari teriknya sinar matahari
langsung, terpaan angin dan derasnya hujan.

Siapkan media tanam dan polybag berukuran 5X10 cm. Isi polybag dengan
media tanam hingga mencapai 3/4 bagian. Media tanam bisa berisi campuran
tanah, kompos dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Aduk hingga
tercampur dengan rata.

Sementara menyiapkan media tanam, rendamlah benih terlebih dahulu pada


air hangat sekitar 6 jam. Hal ini dilakukan untuk merangsang pertumbuhan
benih. Setelah selesai tanamlah benih tipis-tipis (sedalam 1,5 cm), tutupi
kembali dengan media tanam. Letakkan polybag di tempat yang aman, jangan

sampai dipatoki ayam

Ketika bibit sudah tumbuh 4-6 helai daun (kira-kira berumur 1 bulan atau
lebih) Anda sudah bisa memindahkannya ke lahan yang lebih luas.
Siram setiap pagi dan sore. Anda bisa menutupi permukaan polybag
menggunakan kertas koran agar benih tidak rusak akibat kucuran air. Siram
permukaan kertas koran hingga menetes pada permukaan polybag. Biasanya
setelah 2 minggu telah tumbuh bibit cabe merah bahkan pada hari ke 3-4
sudah terlihat tanda-tanda pertumbuhan.

3. Pengolahan lahan

Agar cabe merah tumbuh dengan lebat diperlukan pengolahan lahan yang baik
dan tepat. Pada umumnya tahap pengolahan tanah terdiri dari penggemburan
tanah, penyesuaian tingkat pH dan penambahan pupuk agar unsur hara dalam
tanah terpenuhi. Jika perlu pengolahan tanah sebaiknya bersamaan saat
memulai pembibitan agar lahan sudah siap ketika bibit cabe juga siap
dipindahkan. Seminggu sebelum penanaman siramlah media tanam dengan
larutan perangsang pertumbuhan.

Mulailah dengan membajak atau mencangkul lahan sedalam 40 cm.


Singkirkan kerikil atau batu dan sisa akar tanaman. Gulma yang terlalu
banyak bisa dimusnahkan dengan menggunakan herbisida.

Buat bedengan dengan tinggi 40 cm dan lebar 1 m. Jarak antar bedengan 60


cm. Agar memudahkan pemeliharan buatlah panjang bedengan maksimal 15
meter. Tanaman cabe merah tidak menyukai genangan air sehingga
diperlukan saluran drainase yang baik.

Tingkat keasaman tanah dengan pH 6-7 adalah tingkat optimal untuk


pembudidayaan cabe merah. Jika terlalu asam akan menghasilkan tumbuhan
cabe yang muda terserang virus dan daunnya akan terlihat pucat. Untuk
mencegah hal tersebut bisa digunakan dolomit atau kapur pertanian
sebanyak 2-4 ton/ha. Lakukan pemberian dolomit atau kapur saat proses
pembajakan dan pembuatan lahan.

Berilah pupuk organik pada setiap bedengan secara merata, bisa dengan
pupuk kandang atau pupuk kompos. Budidaya cabe merah membutuhkan
pupuk organik sebanyak 20 ton/ha. Diperlukan juga tamabahn pupuk KCL
sebanyak 200kg/ha dan urea 350kg/ha.
Pemberian mulsa berfungsi untuk menekan erosi, mempertahankan
kelembaban, menjaga kebersihan lahan dan mampu mengendalikan gulsa.

Budidaya cabe secara intensif sebaiknya menggunakan mulsa plastik untuk


menutupi bedengan. Meskipun harus mengeluarkan biaya lebih namun
penggunaan mulsa plastik cukup menguntungkan. Mulsa berfungsi untuk
menekan erosi, mempertahankan kelembaban, menjaga kebersihan lahan dan
mampu mengendalikan gulsa.

Buatlah lubang tanam dalam setiap bedengan sebanyak dua baris dan beri
jarak 60 hingga 70 cm. Lubang tanam sebaiknya dibuat tidak sejajar atau zig
zag. Hal tersebut dilakukan agar sirkulasi udara tetap teratur dan mampu
menetrasi sinar matahari. Kedalaman dan diameter lubang dibuat sekitar 10
cm atau bisa disesuaikan dengan ukuran polybag tempat menyemai.

4. Pemindahan / Penanaman bibit

Setelah bibit memiliki 3-4 helai daun atau ketika berumur sekitar 3 minggu
bibit sudah bisa dipindahkan pada lahan. Lakukan penanaman serentak dalam
satu hari dan saat pagi atau sore hari agar terhindar dari stress tanaman.
Tahap pemindahan dan penanaman bibit cabe merah pada lahan.

Masukkan bibit cabe merah bersama dengan media tanamnya ke dalam


lubang tanam dengan cara merobek atau membuka polybag semau. Usahakan
agar media tanam tetap utuh dan tidak terpecah. Siram tanaman akan
kelembaban tetap terjaga.

5. Perawatan cabe merah

Lakukan penyiraman ketika musim kering dengan cara penggenangan.


Usahakan berhati-hati saat menyiram bibit ketika masih sangat mudah dan
belum cukup kuat. Lakukan pemeriksaan satu sampai dua minggu sekali
untuk melihat kondisi tanaman. Jika terdapat tanaman yang rusak atau mati,
cabutlah segera dan gantikan dengan bibit yang baru.

Ilustrasi pemasangan ajir sebagai penopang tanaman dengan cara mengikat


batang tanaman pada ajir setelah berumur di atas satu bulan atau tanaman
sudah cukup tinggi.

Diperlukan ajir atau tongkat sebagai penopang tumbuhnya cabe merah tetap
tegak. Tancapkan ajir di samping pangkal batang dengan jarak 4 cm dan
jangan sampai melukai akar. Penancapan ajir tersebut dilakukan seminggu
setelah bibit dipindahkan.

Setelah 1 bulan, lakukan pemotongan tunas untuk lahan pada dataran tinggi
dan 3 minggu pada dataran rendah. Potonglah tunas yang terdapat pada
ketiak daun. Lakukan pemotongan hingga tumbuh cabang utama yang
ditandai dengan munculnya bunga pertama atau kedua.

Selanjutnya dilakukan pemupukan susulan tiap dua minggu sekali hingga


panen akhir. Agar lebih praktis gunakan pupuk cair sebanyak 100 ml liter
yang telah diencerkan lalu siramkan langsung pada tanaman. Jika perlu
tambahkan pupuk NPK ke dalam campuran tersebut.

6. Panen

Masa panen cabe merah adalah setelah berumur 75-85 hari sejak tanam.
Proses pemanenan bisa dilakukan berkali-kali, tergantung pada jenis cabe,
kondisi lahan, dan teknik budidaya. Untuk memperpanjang masa simpan,
petiklah cabe merah bersama dengan tangkainya sekaligus. Panen bisa
dilakukan tiap 2-5 hari sekali.

Pilih buah yang sudah matang ditandai dengan kulit buahnya yang berwarna
oranye hingga kemeraha dan petiklah pada pagi hari.

Budidaya cabe merah bisa mencapai 10-15 ton/ha, bergantung pada teknik
budaya dan varietasnya. Jika budidaya yang optimal hasil panen bisa
mencapai 20 ton/ha.
Ilustrasi hasil panen petani cabe merah.

CARA MENANAM DAN BUDIDAYA GAMBAS


SEKILAS TENTANG TANAMAN GAMBAS

        Menanam /budidaya gambas, Gambas/oyong ( Luffa acutangula) adalah


tanaman semak yang menjalar dapat dimanfaatkan buahnya untuk sayuran
.Tanaman ini dapat tumbuh dimana saja ,di dataran rendah maupun tinggi. Untuk
pertumbuhan gambas yang optimal   dibutuhkan suhu 18-29 derajat Celsius,tanah
gembur ,subur ,penuh dengan unsur hara ,mempunyai ph tanah antara 5,6-6,8 dan
tata air yang baik.tanaman ini termasuk tahan terhadap penyakit.

                            
PENANAMAN GAMBAS/OYONG

PERSIAPAN LAHAN

          Tanah digemburkan dengan dibajak atau ditraktor dengan kedalaman 20cm-
30cm ,sebar kompos dari kotoran ternak 20 ton /ha atau bokasi 2-3 ton/ha.Kemudian
buat bedengan/gulutan dengan tinggi 25cm – 30cm, lebar  bedengan  80cm –
90cm ,jarak bedengan  50cm – 60cm. Jarak bedengan / kalen berfungsi untuk  jalan
perawatan ataupun pemanenan selain untuk drainase.Permukaan bedengan dibuat
melengkung ,kemudian bedengan ditutup mulsa/plastic.Ukuran mulsa/plastic  110co
– 120 cm. Mulsa berfungsi menjaga kelembaban tanah,mengurangi pertumbuhan
gulma dan mengurangi hama dan penyakit .

PEMILIHAN  BIBIT

            Pilih bibit gambas hibrida/ f1( karena benih hibrida  terjaga mutunya)yang
sesuai untuk iklim , tempat ketinggian lahan,dan yang juga sesuai dengan
kebutuhan pasar .Pemilihan bibit yang tepat dapat memudahkan perawatan dan
memberikan keuntungan dari  hasil panen yang melimpah

PENANAMAN
         Buatlah lubang pada bedengan  sekitar 10cm – 15cm  dari tepi mulsa, jarak
antar lubang 60cm.Sebelum ditanam biji dicampur/ aduk dengan insektisida
Karbosulfan dengan dosis 25g/3kg bibit.  Masukan  biji gambas kedalam lubang ,tiap
lubang diisi 2 biji gambas. kemudian tutup dengan sedikit tanah tanah.,agar tidak
terlalu padat. 

baca juga : cara menanam / budidaya gambas di pot /polybag 

                             
       Gb. Penanaman gambas dengan jarak 60cm dan tanaman umur 6 hst
     
PEMUPUKAN

Pemupukan dasar 

       Pemupukan ini dilakukan pada saat olah tanah sebelum bedengan dikerjakan
,agar pupuk dasar terpendam dalam bedengan. Komposisinya : Phonska 120 kg/ha, 
ZA 150 kg/ha, phospat 100 kg/ha.

Pemupukan lanjutan   1

        Pemupukan ini dilakukan pada saat tanaman umur 7 hst – 35 hst ,dengan cara 
campuran air dan pupuk dikocorkan kelubang  tanaman dengan takaran 200ml –
250 ml setiap lubang tanaman. Komposisi : NPK  35 – 45 kg/ha,insektisida berbahan
aktif karbofuran 7kg/ha.pemupukan ini dilakukan 1 minggu sekali. Untuk pemupukan
dengan dicampur insektisida dilakukan apabila ada serangan hama dari dalam tanah
(ulat tanah ,gayas,dll).

Pemupukan lanjutan 2

            Pemupukan dilakukan pada saat tanaman umur 35 hst dan seterusnya . 
komposisi : NPK  280 kg/ha atau campuran Phonska + ZA  300 kg/ ha .

  Cara pemupukan : tanah ditugal sedalam 5cm pupuk dimasukan kedalm lubang
kemudian ditutup dengan tanah. Jarak pupuk dengan batang tanaman sekitar 5cm.
pemupukan dilakukan dengan interval 10 – 15 hari.

PEMELIHARAAN

           Penyiangan dan pembersihan gulma dilakukan 2 minggu sekali.  Penyiraman


dilakukan 1 minggu sekali setelah pemberian pupuk  atau apabila tanah bedengan
terlihat kering.  caranya  parit dialiri air 1/2 dari tinggi bedengan. Pemasangan tajuk
dilakukan ketika tanaman berumur 7 hst .Tinggi tajuk 150cm – 200 cm agar batang
dan daun dapat berkembang leluasa.Memasang tali/gawar untuk menghubungkan
antar tajuk untuk perambatan tanaman.Agar buah gambas terhindar dari lalat
buah/manyang. dilakukan pembungkusan buah dengan plastik
       Gb.4 tanaman gambas dengan tajuk anjang anjang/rumah rumahan

HAMA DAN PENYAKIT

          Hama yang terdapat pada tanaman gambas antara lain :Ulat bunga (Maruca
testualis)  lalat buah ( Bactrocera sp),  kutu daun  ( Aphis cracivora Koch)  Ulat grayak
(spodoptera litura),penanggulangan semprot dengan insektisida ber bahan aktif
:Abamectin,Imidakloprit,Sipermetrin.
           Penyakit yang menyerang tanaman Gambas antara lain: Bercak daun
(Cescospora sp), Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum),Antraknos, Layu
Fusarium ( Fusarium oxysporum). Penanggulangan semprot dengan fungisida
berbahan aktif : Mankozeb,Propinep,Oksitetrasiklin

.
PEMANENAN

           Gambas mulai dapat di panen umur 45 hst .Buah yang siap dipetik berwarna
hijau gelap .panen dilakukan dengan interval 3-4  hari.panen dapat dilakukan sampai
20 x panen dalam satu kali budidaya, tergantung jenis  varietas dan perawatan.
             
         Gb. Buah gambas siap dipetik dengan dibungkus plastic.

Anda mungkin juga menyukai