Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbanyakan tanaman merupakan usaha atau cara untuk menghasilkan bibit

tanaman. Secara teknis perbanyakan tanaman digolongkan menjadi dua,

perbanyakan generatif dan perbanyakan vegetatif. Perbanyakan generatif disebut

juga perbanyakan cara kawin atau perbanyakan seksual. Perbanyakan ini

merupakan usaha atau cara penggandaan benih tanaman yang menggunakan biji.

Sedangkan perbanyakan vegetatif disebut juga perbanyakan cara tak kawin atau

perbanyakan aseksual. Perbanyakan ini menggunakan bagian-bagian vegetatif

tanaman. Bagian vegetatif adalah bagian sel atau jaringan tanaman yang memiliki

kemampuan menumbuhkan kembali (regenerasi) bagian-bagian tubuhnya.

Saat ini tanaman dan buah dapat diperoleh dengan mudah di pasar

tradisional maupun di pasar swalayan.Komoditas hortikultura ini banyak

dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan.

Semakin tinggi tingkat kesadaran manusia akan pentingnya kandungan gizi yang

terdapat pada produk hortikultura seperti vitamin, mineral, serta protein yang

sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan manusia.

Tanaman hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang

potensial dalam memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan

ekonomi dan memegang peranan penting dalam sumber pendapatan petani,

perdagangan maupun tenaga kerja. Komoditas tanaman hortikultura di indonesia

1
dapat dibagi menjadi empat kelompok besar, yaitu tanaman buah-buahan,

tanaman sayuran, tanaman biofarma, dan tanaman hias.

Bugenvile atau bunga kertas adalah salah satu contoh tanaman hias yang

akrab di mata dan telinga masyarakat, keberadaannya cukup banyak dan mudah

untuk di tanam serta bunga yang menarik dapat menjadi pilihan tanaman hias

yang menghiasi halaman rumah. Bugenville atau kembang kertas berbentuk

pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. Keindahanya dari segudang bunganya yang

berawarna cerah dan menarik perhatian. Tanaman yang berasal dari amerika

selatan ini tergolong dalam keluarga nyctaginaceae. Tanaman ini bisa tumbuh

sampai setinggi 4 meter. Tak hanya tumbuh dengan cara dibiarkan secara alami

saja, tetapi tanaman ini juga dapat ditanam dengan menggunakan cara okulasi,

stek, cangkok, bonsai dan sambung pucuk.

Dengan adanya praktik kerja lapangan yang bertempat di UPT Balai Benih

Hortikuluta dan Aneka Tanaman, Banteran, Wangon penulis ingin mengetahui

lebih detail bagaimana cara melakukan proses perbanyakan vegetatif tanaman

Bugenville. Bahan dasar praktek lapangan ini yaitu tanaman Bugenville yang

sudah tersedia di lingkungan UPT Balai Benih Hortikuluta dan Aneka Tanaman,

Banteran, Wangon.

B. Tujuan dan Sasaran Praktik Kerja Lapangan

1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan

a. Menambah pengetahuan (wawasan) dan keterampilan mahasiswa dalam

bidang agribisnis.

2
b. Mampu mengadakan perbandingan antara ilmu yang diperoleh di

perkuliahan secara teori dangan selama peraktek kerja lapangan.

c. Melahirkan sikap bertanggung jawab, disiplin, sikap mental, etika yang

baik serta dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

2. Sasaran Praktik Kerja Lapangan

Sasaran dari praktik kerja lapangan ini yaitu kegiatan yang berkaitan

dengan sistem agribisnis perbanyakan vegetatif tanaman Bugenville

(bougainvillea) dengan metode sambung pucuk di UPT Balai Benih

Hortikultura dan Aneka Tanaman, Banteran, Wangon.

C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan yang akan diaksanakan diharapkan dapat

memberikan manfaat antara lain:

1. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman kerja sebagai bekal pada dunia

kerja yang sesungguhnya.

2. Mengetahui rangkaian kegiatan sub sistem agribisnis pada UPT Balai Benih

Hortikultura dan Aneka Tanaman.

3. Menambah wawasan mengenai kegiatan sub sistem agribisnis pada UPT

Balai Benih Hortikultura dan Aneka Tanaman.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman hias merupakan bagian dari hortikultur non pangan yang

digolongkan dalam florikultur. Florikultur merupakan cabang ilmu hortikultura

yang mempelajari tanaman hias sebagai bunga potong, daun potong, tanaman pot

atau Tanaman penghias taman. Komoditi ini dibudidayakan dalam kehidupan

sehari-hariuntuk dinikmati keindahannya(Lakitan, 1995).

Pengelompokkan jenis-jenis tanaman hias beraneka ragam, salah satunya

pada tanaman Bugenville atau bunga kertas berasal dari Amerika Latin dan

ditemukan oleh Antonie de Bougainveille pada tahun1769-1776 di Brazil.

Bugenvil disebut tanaman bunga kertas karena bentuk seludang bunganya yang

tipis dan mempunyai cirri-ciri seperti kertas. Nama Inggris bunga ini adalah

Bougainvillea yang diambil dari nama Sir Louis Antoine de Bougainville, seorang

prajurit AL Perancis. Antara jenis pokok bunga kertas tersohor ialah

Bougainvillea ‘Elizabeth Angus’; Bougainvillea ‘Red’; Bougainvillea Pultonii;

Bougainvillea ‘Easter Parade’ dan Bougainvillea ‘Lady Mary Baring’.

Bougenville banyak digunakan untukpenghias pagar, dirambatkan pada

pagar, atau pengisi taman sebagai tanaman pangkasyang dibentuk bermacam-

macam. Akan tetapi, fase pembungaan bunga kertas ini sedikit aneh karena

pada umumnya tumbuh di tempat yang kurang subur dan kering. Dari spesies

bunga kertas ini, yang paling banyak diminati adalah bougenvilia spectabilis dan

bougenvillia glabra.

4
Tanaman bougenvill termasuk tanaman perdu tegak, tinggi tanaman 2-4

meter. Sistem perakarannya adalah tunggang, dengan akar-akar cabang yang

melebar ke semua arah dengan kedalaman 40-80 cm, akar yang terletak dekat

permukaan tanah kadang tumbuh terus atau akar bakal tanaman baru. Batang

memiliki cabang berkayu bulat, beruas, dan memiliki diameter 5-8 mm, berwarna

coklat dan mejemuk. Bunga bougenville termasuk bunga majemuk, payung 3-15

bunga. Bunga beranekaragam ada kuning, merah, merah jambu, ungu, putih dan

sebagainya. Kelopak bunga berbentuk tabung 2-4 mm. Taju bunga 5-8, berbentuk

paku, berambut halus. (Neni, 12 Maret 2016).

Keindahannya berasal dari seludang bunganya yang berwarna cerah dan

menarik perhatian karena tumbuh dengan rimbunnya. Seludang bunga ini kerap

dianggap sebagai bagian bunga, walaupun bunganya yang benar adalah bunga

kecil yang terlindung oleh seludang.

Berasal dari Amerika Selatan, tanaman ini sering ditanam di taman dan

kawasan perumahan. Pada waktu tanaman ini berbunga, tanaman ini mempunyai

kebiasaan merontokkan beberapa daunnya.Bentuknya adalah pohon kecil yang

sukar tumbuh tegak. (Seludang bunga atau spatha) merupakan daun pelindung,

yang seringkali berukuran besar, yang menyelubungi seluruh bunga majemuk

waktu belum mekar.Seludang bunga dapat dijumpai pada struktur generatif

("bunga") tumbuhan anggota suku aren-arenan (Arecaceae dan suku talas-talasan

Araceae). Seludang bunga sebenarnya merupakan suatu bentuk khusus dari daun

pelindung (bractea).

5
Perawatannya pun mudah, tidak memerlukan waktu yang lama karena

spesies tumbuhan ini sangat sesuai ditanam di kawasan beriklim tropis

dan khatulistiwa seperti negara kita dan bisa tumbuh hingga 10 meter

tingginya.Batang tanaman bunga ini agak keras, mempunyai duri yang tajam dan

bercabang-cabang. Perkembang biakannya pula hanya memerlukan keratan

batang yang disemai di dalam bungkus plastik ataupun pot dengan cara mudah.

Selain itu, tanaman ini juga mempunyai sulur yang rapat, daun yang lebar dan

berbentuk bujur tirus yang mampu membentuk rimbunan pokok di kawasan

halaman rumah atau juga sebagai tumbuhan pagar di kawasan yang menarik.

Walaupun tanaman ini berukuran kecil dan berbentuk corong, namun

memiliki banyak manfaat. Contohnya saja untuk hiasan rambut, campuran bunga

untuk upacara siraman, dan sebagai kegunaan di upacara pemakaman bagi

bangsa Cina dan India,untuk menyembuhkanbeberapa penyakit, seperti

:mengobati bisul, menghilangkan biang keringat dan gatal-gatal (pruritis),

mengobati hepatitis dan melancarkan haid tidak teratur. (Yuni,12 Maret 2016).

Sedikit perawatan ringkas, penyiraman air dan pemupukan sempurna

mampu mengembalikan kesegaran tanaman bunga kertas ini dalam jangka waktu

kurang dua minggu. Dan jika ingin tanaman bunga kertas ini berbunga seterusnya,

kita hanya perlu mengurangi pemberian air dan pupuk lantas meletakkan pot

tanaman di tempat yang terkena sinar matahari

A.

6
BAB III
METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

1. Tempat Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan UPT Balai Benih Hortikuluta dan

Aneka Tanaman, Banteran, Wangon.

2. Waktu Praktik Kerja Lapangan

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini akan dilaksanakan yaitu dari 28 Januari

sampai 28 Februari 2018.

B. Materi Praktik Kerja Lapangan

Materi yang dikaji dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di UPT Balai

Benih Hortikuluta dan Aneka Tanaman, Banteran, Wangon meliputi kondisi

umum instansi dan Praktek kerja lapang akan lebih mengkhususkan pada

beberapa aspek teknik budidaya tanaman Bugenvil yaitu perbanyakan vegetatif

tanaman Bugenvil dengan cara sambuk pucuk.

C. Metode Pelaksanaan

1. Metode pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Metode yang digunakan adalah:

a. Metode Observasi Langsung

Metode observasi langsung dilakukan dengan cara pengamatan langsung

atau praktik secara cermat dan langsung setiap kegiatan yang dilakukan

di perusahaan.

7
b. Metode Partisipasi Aktif

Suatu metode pelaksanaan dengan cara mengikuti secara aktif setiap

kegiatan yang dilakukan di perusahaan.

2. Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data yang dilakukan adalah:

a. Pengambilan data primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara mengadakan

wawancara dengan petugas atau observasi langsung pada bagian kegiatan

subsistem agribisnis di UPT Balai Benih Hortikuluta dan Aneka Tanaman,

Banteran, Wangon.

b. Pengambilan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari catatan-catatan

dan dokumen Instansi atau literatur yang berkaitan dengan kegiatan subsistem

agribisnis di UPT Balai Benih Hortikuluta dan Aneka Tanaman, Banteran,

Wangon.

8
D. Jadwal Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan pada 28 Januari sampai

dengan 28 Februari 2018. Berikut ini disajikan rincian jadwal pelaksanaan Praktik

Kerja Lapangan dalam bentuk tabel:

Tabel Jadwal pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.

No Jenis kegiatan Minggu ke-


1 2 3 4
1. Perkenalan 28 januari –
1 februari
2. Kegiatan 4 februari –
perbanyakan 8 februari
tanaman dan
sambung pucuk
tanan bugenvile.
3. Perawatan 11 februari –
tanaman 20 februari

4. Pemisahan hasil 21 februari –


sambung pucuk 28 februari
dari tanaman
indukan

9
DAFTAR PUSTAKA

Santoso, B. B. 2010. Materi1 Budidaya Tanaman Hias dan Bunga. Fakultas

Pertanian Universitas Mataram, Mataram.

http://www.satwa.net/952/mengenal-bunga-bougenville.html, oleh Gita Adi

Saputra, diakses pada tanggal, pukul17.44 wib.

Lakitan, B. 1995. Hortilkultura :Teori, Budaya, dan Pasca Panen. Raja

Grafindo Persada,Jakarta.

Latief.2012. Bisnis Tanaman Hias Bakal Menyegarkan. Diakses tgl 22 desember

2018. http://properti.kompas.com.

10

Anda mungkin juga menyukai