Anda di halaman 1dari 12

Efektivitas Sistem Hidroponik Statis Wick dan Kratky serta Berbagai Konsentrasi

AB Mix terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans)

Ramadhan F1
1
Mahasiswa Jurusan Agroteknologi, Universitas Bangka Belitung
Kampus Terpadu Universitas Bangka Belitung, Balunijuk, Kecamatan Merawang,
Kabupaten Bangka, 33111

ABSTRAK

Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media


tanah sebagai media tanamnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sistem hidroponik statis apakah yang memberikan pengaruh terbaik, kemudian
untuk mengetahui konsentrasi AB Mix manakah yang memberikan pengaruh
terbaik terhadap pertumbuhan tanaman kangkung (Ipomoea reptans).
Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Kebun Penelitian dan
Percobaan (KP2) Universitas Bangka Belitung, pada tanggal 23 Februari-6
April 2022. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap
(RAL) faktorial. Konsentrasi AB mix yang memberikan pengaruh terbaik
terhadap pertumbuhan kangkung yaitu pada konsentrasi 1000. Kombinasi
sistem hidroponik statis jenis krakty (rakit apung) dengan konsentrasi AB-Mix
1000 ppm memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tanaman
kangkung (Ipomoea reptans).

Kata Kunci: Hidroponik, Ipomoea reptans, AB mix, Krakty

I. PENDAHULUAN dari India yang kemudian


menyebar ke Malaysia,
1.1 Latar Belakang
Indonesia, Cina Selatan,
Tanaman kangkung (Ipomea
Australia dan bagian negara
reptans) tergolong jenis sayuran
Afrika. Kangkung dapat ditanam
yang sangat populer dikonsumsi
di dataran rendah dan dataran
masyarakat. Tanaman ini berasal
tinggi. Kangkung terdiri dari 2
(dua) varietas, yaitu Kangkung pekarangan, sehingga dapat
darat (I. reptans) dan kangkung dijadikan sebagai sesuatu yang
air (I. aquatica). Kangkung darat berguna (Roidah, 2014). Salah
(I. reptans) merupakan salah satu satu teknik hidroponik yang
tanaman sayuran yang digemari dapat digunakan yaitu teknologi
oleh seluruh lapisan masyarakat. hidroponik sistem wick dan
Bagian tanaman kangkung yang kratky.
paling penting dan biasa Hidroponik sistem sumbu
dikonsumsi adalah batang muda (wick) adalah salah satu sistem
dan pucuk-pucuknya sebagai budidaya tanaman secara
bahan sayur-mayur. Selain untuk hidroponik yang dikembangkan
sayuran, kangkung yang dari water culture. Metode
mengandung senyawa tertentu penanaman ini memanfaatkan
juga bermanfaat dalam industry kolam berukuran besar dengan
farmasi (Yenni dan Luthfy, volume larutan hara yang besar
2006). pula, sehingga dapat menekan
Hidroponik adalah suatu fluktuasi konsentrasi larutan hara.
metode bercocok tanam tanpa Pada sistem ini tidak dilakukan
menggunakan media tanah, sirkulasi larutan hara, sehingga
melainkan dengan menggunakan dapat mengurangiketergantungan
larutan mineral bernutrisi atau terhadap ketersediaan energi
bahan lainnya yang mengandung listrik.
unsur hara seperti sabut kelapa, Hidroponik sistem rakit
serat mineral, pasir, pecahan batu apung atau kratky yakni budidaya
bata, serbuk kayu, dan lain-lain tanaman memakai netpot yang di
sebagai pengganti media tanah masukkan di sterofoam yang
(Izzuddin, 2016). Teknologi mengambang diatas permukaan
budidaya pertanian dengan air dalam bak yang mengandung
sistem hidroponik diharapkan nutrisi (Kratky, 2009).
menjadi salah satu alternative Penggunaan nutrisi AB mix
bagi masyarakat yang berfungsi sebagai pertumbuhan
mempunyai lahan terbatas atau dan perkembangan tanaman
kangkung pada sistem 2.2 Alat dan Bahan
hidroponik. Alat – alat yang digunakan pada
praktikum ini adalah TDS meter, pH
1.2 Tujuan meter, temperature meter, ember,
1. Mengetahuisistem hidroponik pengaduk, kamera (untuk
statis apakah yang dokumentasi), gelas ukur, steples,
memberikan pengaruh terbaik bor, timbangan, dan alat tulis. Bahan
terhadap pertumbuhan – bahan yang digunakan pada
tanaman kangkung (Ipomoea praktikum ini adalah benih
reptans). kangkung, AB mix, air, styrofoam,
2. Mengetahui konsentrasi AB plastik, rockwoll, tusuk gigi, baki,
Mix manakah yang net pot, kain flannel, dan lainnya.
memberikan pengaruh terbaik
2.3 Cara Kerja
terhadap pertumbuhan
tanaman kangkung (Ipomoea 2.3.1 Persiapan dan Pelubangan
reptans). Modul . Modul yang digunakan
3. Mengetahui kombinasi sistem yaitu kotak styrofoam. Styrofoam
hidroponik dan konsentrasi dilubangi pada bagian tutupnya
AB Mix manakah yang menggunakan bor sebanyak 6 lubang
memberikan pengaruh terbaik (menyesuaikan dengan jarak tanam
terhadap pertumbuhan kangkung). Pada bagian bawah
tanaman kangkung (Ipomoea Styrofoam dilapisi plastik trashbag
reptans). agar dalam pengisian air nutrisi tidak
terjadi kebocoran. Pada bagian tutup
styrofoam terdapat celah lubang
II. TAHAPAN ditutup menggunakan lakban untuk
PELAKSANAAN menghindari transpirasi pada air
2.1 Waktu dan Tempat nutrisi didalam styrofoam.
Praktikum ini dilaksanakan pada
2.3.2 Persiapan dan Pemotongan
bulan Februari sampai April 2022.
Media Tanam. Media tanam yang
Praktikum dilaksanakan di Kebun
digunakan yaitu rockwoll. Rockwoll
Penelitian dan Percobaan (KP2)
dipotong menggunakan gergaji kecil
Universitas Bangka Belitung .
berbentuk kubus dengan ukuran 3cm Air nutrisi diukur kembali
x 3cm sebanyak 18 kotak (dengan menggunakan TDS Meter, apabila
potongan tidak putus). masih belum sesuai dengan yang
diinginkan maka ditambah lagi
2.3.3 Persiapan dan Penyemaian
airnya atau larutan pekatannya sesuai
Benih. Benih yang digunakan pada
dengan nilai konsentrasi nutrisi yang
praktikum ini yaitu benih kangkung.
akan diaplikasikan.
Media rockwoll diberikan lubang
tanam menggunakan tusuk lidi pada
satu kubus terdapat 9 lubang tanam.
Rockwoll dibasahkan dan
dimasukkan benih kangkung 2.3.5 Penanaman
sebanyak 9 benih per kubus
Bibit yang telah siap pindah tanam
rockwoll. Rockwoll yang telah
telah memiliki 4 helai daun.
diletakkan pada baki semai kemudian
Penanaman dengan memasukan bibit
ditutup menggunakan plastik hitam
(satu kubus rockwoll) kedalam
dan diletakkan pada kondisi cahaya
netpot. Pada sistem wick, potong
yang gelap selama 1 hari agar benih
kain flannel dan letakkan pada
berkecambah sempurna. Bibit yang
netpot. Netpot yang telah siap
dapat dilakukan pindah tanam
diletakkan pada Styrofoam yang
dengan ciri memiliki 4 daun.
telah berisi larutan nutrisi sesuai
2.3.4 Pembuatan Larutan Nutrisi dengan komposisi ppm yang telah
Larutan nutrisi yang digunakan yaitu dikehendaki.
AB mix kemasan 100 L/0,5 L
2.3.6 Perawatan
dengan larutan hara stok A dan B.
Pengaplikasian dengan cara Perawatan dapat dilakukan dengan
melarutkan larutan hara stok A dan B mengecek larutan hara. Jka larutan
dengan 2 L air dan aduk hingga larut hara pada Styrofoam mulai
(tidak terdapat gumpalan pada bagian berkurang dapat ditambahkan dengan
bawah). Larutan sebanyak 5 mL dan larutan hara stok yang sebelumnya
larutan B sebanyak 5 mL dituangkan sudah dibuat.
kemudian diaduk hingga homogen.
2.3.7 Pemanenan
Pemanenan dilakukan dengan cara F) dengan tingkat kepercayaan 95%.
memisahkan tanaman dari netpot dan Data yang dianalisis adalah semua
ditimbang berat segarnya. data peubah yang diamati. Jika hasil
Pemanenan dilakukan saat tanaman menunjukkan beda nyata akan
berumur 14 hari setelah tanam dilanjutkan dengan uji DMRT
(HST). (Duncan Multiple Range Test) pada
α 5% dengan menggunakan program
2.4 Metode Praktikum
Metode yang digunakan pada SAS (Statistical Analysis System )

praktikum ini adalah metode III. HASIL DAN PEMBAHASAN


eksperimental dengan menggunakan
3.1 Hasil
Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Perlakuan yang digunakan adalah 3.1.1 Data Hasil Peubah yang
Diamati
sistem hidroponik statis dan
komposisi AB mix. Pada praktikum Tabel 1. Analisis sidik ragam

digunakan sistem hidroponik statis (Anova) dan pengujian pengaruh

wick dan kratky. Komposisi AB mix system dan konsentrasi yang

yang digunakan yaitu 400 ppm , 600 digunakan

ppm, 800 ppm, 1000 ppm dan 1200 Param Sistem Konsen Kombi
ppm. Sehingga terdapat 6 unit eter Hidrop trasi nasi
percobaan pada setiap sistem onik AB Mix (S:K)
(S) (K)
hidroponik statis.
Tinggi 167,29* 24,53** 3,25*
2.5 Peubah yang Diamati Tanam *
Peubah yang akan diamati an
praktikum ini adalah tinggi tanaman, (cm)
jumlah daun, bobot segar, panjang Jumla 0,67tn 1,89tn 1,31tn
akar, dan jumlah batang. h
Daun
2.6 Analisis Data (helai)
Data hasil praktikum akan
Bobot 176,36* 7,30** 3,67*
dianalisis menggunakan analisis Total *

variansi berdasarkan Rancangan (g)


Acak Lengkap (RAL) dengan Jumla 2,36tn 5,75** 5,19**
menggunakan analisis uji varian (uji
h Tabel 2 menunjukkan tinggi tanaman
Batan tertinggi di peroleh pada hidroponik
g
sistem Kratky pada kombinasi 600
Ket: *: berpengaruh nyata; **: ppm.
berpengaruh sangat nyata; tn: tidak
nyata Bobot
Sistem = Sistem =
Konsentrasi
S1 S2
Uji lanjut K1 9.1667 c 30.1667 b
Uji lanjut konsentrasi 16.0000
K2 33.0000 b
Tabel 2. Hasil uji Lanjut DMRT b

(Duncan Multiple Range Test) 21.3333


K3 35.8333 b
terhadap pengaruh konsentrasi ppm ab

yang berbeda 16.5000


K4 43.1667 a
ab
Tinggi tanaman
22.3333
Sistem = Sistem = K5 34.0000 b
Konsentrasi a
S1 S2
Ket: Angka yang diikuti huruf yang
30.3833
K1 48.4833 a sama pada kolom yang sama
b
menunjukan pengaruh nyata pada
K2 37.8333 a 50.9000 a
taraf kepercayaan 95%.
K3 40.3333 a 49.6333 a
Jumlah batang
28.6667 40.1667
K4 Sistem = Sistem =
b b Konsentrasi
S1 S2
29.8733 38.5167
K5 K1 9.0000 a 9.0000 a
b b

Ket: Angka yang diikuti huruf yang K2 8.6667 a 8.0000 b

sama pada kolom yang sama K3 8.6667 a 9.0000 a


menunjukan pengaruh nyata pada
K4 8.6667 a 9.0000 a
taraf kepercayaan 95%.
K5 8.0000 b 8.8333 a
Ket: Angka yang diikuti huruf yang b b b b b
sama pada kolom yang sama
S2 48,4 50,9 49,6 40,1 38,5
menunjukan pengaruh nyata pada 833 000 333 667 167
taraf kepercayaan 95% a a a a a

Ket: Angka yang diikuti huruf yang


Uji Lanjut Sistem
sama pada kolom yang sama
Tabel 3. Hasil uji lanjut DMRT
menunjukan pengaruh nyata pada
(Duncan Multiple Range Test)
taraf kepercayaan 95%.
terhadap pengaruh sistem yang
berbeda. 3.1.2 Data Suhu, Temperatur, dan
Intensitas Cahaya pada
Greenhouse

Sistem Bobot Tanaman Suhu Temperatur Intensitas


Cahaya
Sis Konsentrasi 30.0 °C 71° 16331
te
m K1 K K3 K4 K5
2 3.1.3 Gambar Perbandingan
Pertumbuhan Tanaman
S1 9,16 1 21,3 16,5 22,3 Kangkung pada Sistem
67b 6 333b 000b 333b Hidroponik Statis Wick dan
b Kratky
S2 30,1 3 35,8 43,1 34,0
667a 3 333a 667a 000a
a

Ket: Angka yang diikuti huruf yang


sama pada kolom yang sama
menunjukan pengaruh nyata pada
taraf kepercayaan 95%.

Sistem Tinggi Tanaman

Sis Konsentrasi
te Gambar 1. Perbandingan
m K1 K2 K3 K4 K5 pertumbuhan sistem hidroponik statis
wick dan krakty 400 ppm, 600 ppm,
S1 30,3 37,8 40,3 28,6 29,8
833 333 333 667 733 800 ppm, 1000 ppm dan 1200 ppm.
Pembahasan kratky. Hal ini dikarenakan unsur
nitrogen berperan untuk merangsang
Praktikum kali ini menggunakan
pembentukan daun, pertumbuhan
5 kombinasi perlakuan nutrisi pada
batang serta cabang. Nainggolan dan
dua jenis system hidroponik yang
Ginting (2019) menambahkan bahwa
berbeda yaitu sistem wick dan
komposisi pupuk hidroponik yang
kratky. Hasil analisis pada semua
tepat dengan kandungan unsur hara
parameter berpengaruh nyata
yang sesuai terutama unsur hara
terhadap pertumbuhan dari tanaman
nitrogen (N) yang lebih tinggi
kangkung. Pada bobot basah
menghasilkan tanaman kangkung
tanaman didapatkan yang tertinggi
pertumbuhannya paling baik.
pada sistem kratky dengan
Menurut Oviyianti (2016)
pemberian K4 (1000 ppm) yaitu
kekurangan dan kelebihan Nitrogen
43.667 g dan yang terendah pada
menyebabkan pertumbuhan batang
sistem wick K1 (400 ppm) dengan
dan daun terhambat karena
berat 9.1667 g. Larutan nutrisi
pembelahan dan pembesaran sel
hidroponik mengandung semua
terhambat, sehingga bisa
nutrisi mikro dan makro dalam
menyebabkan tanaman kerdil dan
jumlah sesuai (Anjeliza, 2014). Hal
kekurangan klorofil.
ini sesuai dengan Pairunan (2012)
yang menyatakan semua hara yang Lokasi penelitian sangat
terkandung pada nutrisi hidroponik mempengaruhi intensitas cahaya
adalah unsur esensial yang matahari yang menyinari tanaman.
diperlukan tanaman dalam Saat pelaksanaan praktikum kondisi
pertumbuhan dan perkembangannya. greenhouse yang terbuka dan atap
Apabila unsur hara makro dan mikro greenhouse yang tembus cahaya
tidak lengkap ketersediaannya, dapat masih cukup bagus sehingga tidak
menghambat pertumbuhan dan menghambat cahaya yang menyinari
perkembangan tanaman. tanaman. Tanaman yang kekurangan
cahaya matahari akan mengalami
Hasil analisis pada tinggi tanaman
etiolasi yaitu menjadi berwarna
dan jumlah batang yang terbaik
kuning serta memiliki batang yang
diperoleh pada sistem hidroponik
panjang namun kurus dan terlihat
kurang segar. Tanaman yang
mendapatkan cahaya cukup akan
KESIMPULAN
membentuk warna hijau yang
berhubungan dengan pembentukan 1. Sistem hidroponik terbaik yaitu
klorofil, perangsang fotosintesis dan system Kratky karena sistem ini
memiliki struktur normal memiliki nilai yang baik dan
(Komalasari, 2016). berpengaruh paling nyata terhadap
pertumbuhan dan perkembangan
Berdasarkan diperoleh nilai suhu
kangkung.
greenhouse yaitu 30°C . Menurut
Nugrahani (2018) , Larutan nutrisi 2. Tingkat konsentrasi nutrisi Ab
lebih baik dijaga pada kisaran suhu Mix paling berpengaruh nyata
25-30ºC jika melebihi dari suhu terhadap tinggi tanaman, jumlah
tersebut maka air tersebut tergolong batang dan bobot tanaman. Tingkat
pada air hangat dan menyebabkan konsentrasi nutrisi Ab Mix terbaik
pathogen hidup di larutan nutrisi ialah 1000 ppm.
berpengaruh pada berkurangnya
kadar oksigen terlarut yang
dibutuhkan akar tanaman.

Besaran nilai suhu larutan nutrisi


dipengaruhi oleh suhu lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Hasil penelitian dari (Widianty,
2016) menyebutkan bahwa terjadi Anjeliza, Rispa Yeusy . 2014.
Pertumbuhan dan Produksi
kenaikan suhu, baik suhu udara
Tanaman Sawi Hijau Pada
maupun suhu larutan nutrisi maka Berbagai Desain Hidroponik.
nilai EC pun ikut naik namun suhu Jurusan Biologi Fakultas
tidak terlalu mempegaruhi pH. Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas
Ketika terjadi kenaikan suhu, baik Pertanian Universitas
suhu udara maupun suhu larutan Hasanuddin. Makassar
nutrisi maka nilai EC pun ikut naik. Izzuddin A. 2016. Wirausaha Santri
Berbasis Budidaya Tanaman
Hidroponik.JurnalPengabdia
n Masyarakat/ DIMAS. 12(2) Pairunan. 2013. Dasar-dasar Ilmu
: 351-366. Tanah. Badan Kerja Sama
P.T.NIndonesia Timur, Ujung
Komalasari, D. (2016). Modifikasi Pandang.http://scholar.unand.
dan Uji Kinerja Sistem ac.id
Autopot Menggunakan Media
Tanam Tanam Arang Sekam Widianty, S. (2016). Kajian
dan Hukum untuk Budidaya Perubahan Suhu, pH, dan
Tanaman Selada Merah Electric Conductivity dalam
(Lactuca sativa Lollo rossa.). Larutan Nutrisi pada
Universitas Padjadjaran. Pertumbuhan Tanaman
Paprika Hidroponik di
Nainggolan, F.S., dan Ginting, M., Autopot.
2019. Rancangan Sistem
Irigasi Hidroponik NFT
(Nutrient Film Technique)
pada Budidaya Tanaman
Pakcoy (Brassica rapa L.).
Jurnal Teknik Sipil. 8(1):1-11

Nugrahani, L. (2018). Kajian


Perubahan Suhu Lingkungan
terhadap EC dan pH Larutan
Nutrisi dalam autopot pada
Pertumbuhan Tanaman
Tomat Cherry (Solanum
LycopersicumVar.Cerasiform
e). Fakultas Teknologi
IndustriPertanian. Universitas
Padjadjaran.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai