PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mentimun, (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu sayuran yang sangat
populer dan digemari oleh masyarakat sehingga dibudidayakan secara komersial
oleh petani di Indonesia. Tanaman mentimun khusunya mentimun hibrida/F1
memiliki daya adaptasi yang luas dari dataran rendah hingga dataran tinggi dengan
waktu panen relatif singkat sekitar 30 hari setelah pindah tanam. Nilai gizi
mentimun cukup baik karena sayuran buah ini merupakan sumber vitamin dan
mineral. Kandungan nutrisi per 100 g mentimun terdiri dari 15 g kalori, 0,8 g
protein, 0,1 g pati, 3 g karbohidrat, 30 mg fosfor, 0,5 mg besi, 0,02 mg thianine,
0,01 mg riboflavin, natrium 5,00 mg, niacin 0,10 mg, abu 0,40 gr, 14 mg asam, 0,45
mg IU vitamin A, 0,3 mg IU vitamin dan 0,2 mg IU vitamin (Sumpena, 2008).
1
hortikultura di Indonesia antara lain penggunaan benih tanaman hortikultura yang
memiliki mutu genetik dan fisiologisnya kurang baik. Hal tersebut memicu
perkembangan industri di bidang pertanian khususnya industri perbenihan nasional
menyediakan benih bermutu unggul secara berkesinambungan. Mengingat
pentingnya arti benih maka sangat diperlukan pengawasan dan pengendalian mutu
melalui penerapan standarisasi sistem manajemen mutu saat produksi, proses
maupun di tingkat laboratorium (Dirjen Horti, 2011).
PT. Agri Makmur Pertiwi, merupakan salah satu perusahaan besar yang
bergerak di bidang perbenihan tanaman pangan dan hortikultura di Indonesia. Saat
ini Agri Makmur Pertiwi telah menjadi perusahaan nasional yang senantiasa
mengikuti perkembangan teknologi dan memiliki fasilitas laboratorium modern.
Jaminan mutu benih merupakan jaminan perlindungan konsumen bagi petani
pengguna, mutu benih meliputi kebenaran varietas secarah genetik, mutu fisik,
mutu fisiologi maupun status kesehatan tanaman induk. Oleh karena itu, PT. Agri
Makmur Pertiwi dengan fasilitas dan teknologi yang dimilikinya mampu memenuhi
tuntutan industri perbenihan untuk dapat menyediakan benih unggul dan bermutuh
dengan kwalitas baik sesuai dengan standar nasional (SNI) secara
berkesinambungan sehingga dapat menghindarkan petani dari berbagai kerugian
yang akan ditimbulkan.
Kegiatan magang ini sangat berfokus pada teknik budidaya dan produksi
tanaman hortikultura khususnya benih mentimun guna menunjang kwalitas dan
kwantitas produksi benih. Informasi dari hasil magang diharapkan dapat digunakan
sebagai masukan untuk penyempurnaan pedoman sistem teknik budidaya dan
produksi benih tanaman hortikultura khususnya tanaman mentimun ( cucumis
sativus L ).
2
1.2 Perumusan Masalah
Adapun masalah yang di hadapi dalam kegiatan magang ini yaitu :
Bagaimana teknik budidaya produksi benih mentimun F1 (cucumis sativus L) PMT-
07 sehingga mendapatkan benih row material ( RM ) yang optimal, dan tumbuh 100
% dan kemurnian 100 % di PT. Agri Makmur Pertiwi, Provinsi Jawa Timur. ?
3
1.4.3 Bagi program studi
1. Mendapatkan umpan balik mahasiswa yang dapat digunakan untuk
perbaikan kurikulum.
2. Memperkuat hubungan positif dengan para pihak yang bergerak di sektor
pertanian dan masyarakat agribisnis.
3. Meningkatkan hubungan untuk kepentingan masyarakat luas dan
mendorong dukungan masyarakat untuk program-program pendidikan
tinggi pertanian.
4. Mendemostrasikan kepedulian Fakultas Pertanian Universitas Negeri
Gorontalo dalam pendidikan pertanian dan menunjukkan dukungan melalui
kinerja individualitas mahasiswa dalam dunia kerja.
1.5 Waktu kegiatan magang
Kegiatan magang dilaksanakan di PT. Agri Makmur Pertiwi, Jl. Pare Kediri,
Ds. Sambirejo, Kec. Pare, Kab. Kediri, Provinsi Jawa Timur. yang dilakukan pada
tanggal 3 juli sampai dengan 3 September 2018.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
5
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativus L.
2) Batang
6
3) Daun
(a) (b)
Gambar 4. daun mentimun ( cucumis sativus L ) (a) daun betina tanaman
mentimun (b) daun jantan tanaman mentimun.
4) Bunga
(a) (b)
Gambar 5. bunga mentimun ( cucumis sativus L ) (a) bunga betina
(b) bunga jantan.
7
Bunga mentimun berwarna kuning dan berbentuk terompet, tanaman ini
berumah satu artinya, bunga jantan dan bunga betina terpisah, tetapi masih dalam
satu pohon. Bunga betina mempunyai bakal buah berbentuk lonjong yang
membengkok, sedangkan pada bunga jantan tidak mempunyai bakal buah yang
membengkok. Letak bakal buah tersebut di bawah mahkota bunga (Sunarjono,
2007). Tanaman mentimun memiliki jumlah bunga jantan lebih banyak daripada
bunga betina, dan bunga jantan muncul lebih awal beberapa hari. Bunga jantan
muncul lebih awal beberapa hari mendahului bunga betina. Penyerbukan bunga
mentimun adalah penyerbukan menyerbuk silang, penyerbukan buah dan biji
menjadi penentu rendah dan tinggi produksi mentimun (Milawatie, 2006).
(a) (b)
Gambar 6. Buah dan biji mentimun ( cucumis sativus L ) (a) buah tanaman
mentimun (b) biji tanaman mentimun.
Buah mentimun menggantung dari ketiak antara daun dan batang. Bentuk
ukuranya bermacam - macam antara 8 - 25 cm dan diameter 2,3 - 7 cm, tergantung
varietasnya. Kulit buah mentimun ada yang berbintik - bintik, ada pula yang halus.
Warna kulit buah antara hijau keputih - putihan, hijau muda dan hijau gelap sesuai
dengan varietas. Biji mentimun berbentuk pipih, kulitnya berwarna putih atau putih
kekuning - kuningan sampai coklat. Biji ini dapat digunakan sebagai alat
perbanyakan tanaman (Cahyono, 2006).
8
2.3 Komposisi gizi sayuran mentimun
Menurut Rukmana (1994) nilai gizi mentimun cukup baik karena sayuran
ini merupakan sumber vitamin dan mineral. Kandungan nutrisi per 100 g
mentimun terdiri dari 15 g kalori, 0,8 g protein, 0,1 g pati, 3 g karbohidrat, 30 mg
fosfor, 0,5 mg besi, 0,02 mg thianine, 0,01 mg riboflavin, natrium 5,00 mg, niacin
0,10 mg, abu 0,40 gr, 14 mg asam, 0,45 mg IU vitamin A, 0,3 mg IU vitamin dan
0,2 mg IU vitamin.
2.4 Syarat tumbuh
2.4.1 Tanah
2.4.2 Iklim
Sebagaimana diketahui apabila jenis tanamana ini mempunyai daya
adaptasi yang cukup luas terhadap lingkungan tumbuhnya serta tidak memerlukan
perawatan yang khusus. Di Indonesia misalnya yang iklimnya tropis yang mana
tanaman ini dapat ditanam mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi ± 1.000
meter di atas permukaan laut (dpl). Selain itu selama pertumbuhannya, tanaman
mentimun membutuhkan iklim kering, sinar matahari cukup dengan temperatur
9
berkisar antara 21,10 - 26,70 oC. Sedangkan beberapa mentimun hibrida, umumnya
di tanam di dataran tinggi antara 1.000 - 1.200 m dpl. Sebaliknya, tanaman
mentimun kurang tahan terhadap curah hujan yang tinggi.Ini disebabkan karena
dalam cuaca yang ekstrim seperti itu dapat mengakibatkan bunga yang terbentuk
berguguran sehingga gagal membentuk buah. Begitu pula halnya dengan daerah
yang temperatur siang dan malam harinya berbeda sangat tajam, dapat memicuh
munculnya serangan penyakit tepung ( warintek, 2006 ) bahwa di daerah tropis
mentimun dapat di tanaman di dataran rendah sampai dataran tinggi karena daya
adaptasi tanaman pada berbagai iklim cukup tinggi. Untuk pertumbuhan yang
optimum diperlukan iklim kering, sinar matahari yang cukup ( tidak ternaungi ),
temperature 21,1o – 26,7oC dan curah hujan tidak terlalu tinggi.
10
BAB III
Pt. Agri Makmur Pertiwi hingga saat ini memiliki jaringan disribusi
pemasaran yang berkantor di Surabaya, serta toko-toko pertanian yang tersebar di
seluruh wilaya Indonesia.
11
3.1.3 Struktur organisasi
????????????????????????????????????????????????????????????
3.1.4 Lokasi perusahaan
PT. Agri Makmur Pertiwi berlokasi di, Jl. Pare Kediri, Ds. Sambirejo, Kec.
Pare, Kab. Kediri, Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan magang dilaksanakan di PT. Agri Makmur Pertiwi, Jl. Pare Kediri,
Ds. Sambirejo, Kec. Pare, Kab. Kediri.Provinsi jawa timur. yang dilakukan pada
tanggal 3 juli sampai dengan 3 September 2018.
Adapun kegiatan magang pada PT. Agri makmur pertiwi akan dilakukan
dengan cara sebagai berikut.
12
membandingkan pengetahuan teoritis yang didapat selama kuliah dengan praktek
kerja di lapangan.
Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa PT. Agri makmur pertiwi seperti:
kegiatan pertanian on-farm, proses panen dan pasca panen komoditas mentimun,
pengujian mutu benih, proses benih masuk, proses pengemasan, benih siap pasar,
serta kegiatan lainnya yang bermanfaat bagi perusahaan dan mahasiswa sebagai
peserta magang. Semua kegiatan ini akan menambah pengetahuan dan pengalaman
mahasiswa.
Untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk laporan magang kerja serta
menambah wawasan, maka mahasiswa melakukan wawancara dan berdiskusi
dengan para pekerja profesional di PT. Agri makmur pertiwi. Kegiatan wawancara
dan diskusi ini akan menambah wawasan dan data yang diperlukan oleh mahasiswa.
3. Dokumentasi
13
Adapun data yang dikumpulkan dalam kegiatan magang kerja antara
lain berupa:
a. Data primer
Data primer diperoleh dengan cara observasi dan praktek kerja, diskusi
dan wawancara serta dokumentasi. Data primer berupa hasil observasi dan
praktek kerja yang dilakukan mahasiswa di lapang, hasil diskusi dan
wawancara para pekerja profesional di PT. Agri makmur pertiwi serta dokumentasi
kegiatan.
b. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan dan studi literatur yang
dilakukan oleh penulis. Data sekunder digunakan untuk mendukung kevalidan
data primer, yakni dengan cara membandingkan kenyataan yang ada di lapang
dengan dokumentasi perusahaan dan literatur/studi pustaka yang diperoleh oleh
mahasiswa.
14
BAB IV
15
tanaman sangat
membutukan air
5 Lahan Kamis 07.30-10.00 Pengikatan Tujuan dari
petani 12/07/2018 tanaman pada pengikatan yaitu
lajaran tanaman
mentimun yang
berumur 10
sampai seterunya
sudah siap di
lakukan
pengikatan
batang tanaman
pada lanjaran
agar tidak mudah
roboh jika
terkenah angin.
6 Lahan Jum’at 06.30-09.45 Pemberian Pemberian
petani 13/07/2018 pupuk pada pupuk pada
tanaman tanaman yaitu
mentimun untuk memenuhi
unsur hara yang
di butuhkan
tanaman
7 Lahan Sabtu Penyiraman dan - Penyiraman
petani 14/07/2018 06.30-10.00 pengikatan tanaman
tanaman mentimun di
lakukan agar
tanaman tetap
subur, jika
tanaman
kekurangan air
maka perlu
adanya
penyiraman.
- Tujuan dari
pengikatan
yaitu tanaman
mentimun
yang berumur
10 sampai
seterunya
sudah siap di
lakukan
pengikatan
batang
tanaman pada
16
lanjaran agar
tidak mudah
roboh jika
terkenah
angin.
8 Rumah Mengantar bibit Bibit semangka
petani Senin semangka yang sudah di
16/07/2018 semai yang
02.30-04.00 berumur 5-6 hari
sudah siap di
berikan pada
petani yang siap
menanam.
9 Lahan Selasa 07.00-11.00 Pengolahan Pengolahan
petani 17/07/2018 tanah tanah bertujuan
untuk
memperbaiki
sifat fisik,
biologi dan
kimia tanah.
Pengolahan
menggunakan
cangkul.
10 Lahan Rabu 06.00-10.00 Polinasi tanaman Tanaman
petani 18/07/2018 mentimun mentimun yang
berumur 25 hari
sudah siap di
polinasi dan
untuk melakukan
polinasi
dilakukan pagi
hari dari pukul
06.00-10.00 Wib
11 Lahan Kamis 06.30-16.30 Pindah tanam / Bibit tanaman
petani 19/07/2018 penanaman mentimun yang
berumur 5-6 hari
yang di semai
pada trey sudah
siap di
pindahkan pada
lahan yang sudah
di olah.
12 Pabrik Selasa, 07.30-03.30 Persemaian Benih semangka
24/07/2018 6.000 benih yang sudah
semangka muncul
kecambah siap di
17
semai pada
media, media
yang di gunakan
yaitu blotong
dan cocofit di
campur menjadi
satu kemudian di
beri fungsida
secara merata
lalu di isi pada
tempat media (
trey )
13 Pabrik Rabu, 07.30-03.30 Persemaian Benih semangka
25/07/2018 9.000 benih yang sudah
semangka muncul
kecambah siap di
semai pada
media, media
yang di gunakan
yaitu blotong
dan cocofit di
campur menjadi
satu kemudian di
beri fungsida
secara merata
lalu di isi pada
tempat media (
trey )
14 Pabrik Kamis, 07.30-03.30 Persemaian Benih semangka
26/07/2018 9.000 benih yang sudah
semangka muncul
kecambah siap di
semai pada
media, media
yang di gunakan
yaitu blotong
dan cocofit di
campur menjadi
satu kemudian di
beri fungsida
secara merata
lalu di isi pada
tempat media (
trey )
18
15 Pabrik Jum’at 07.30-03.30 Persemaian Benih semangka
27/07/2018 15.000 benih yang sudah
semangka muncul
kecambah siap di
semai pada
media, media
yang di gunakan
yaitu blotong
dan cocofit di
campur menjadi
satu kemudian di
beri fungsida
secara merata
lalu di isi pada
tempat media (
trey )
16 Pabrik Sabtu 07.30-03.30 Persemaian Benih semangka
28/07/2018 15.000 benih yang sudah
semangka dan muncul
Persemaian kecambah siap di
1.800 benih semai pada
jantansemangka media, media
yang di gunakan
yaitu blotong
dan cocofit di
campur menjadi
satu kemudian di
beri fungsida
secara merata
lalu di isi pada
tempat media (
trey )
Lahan Selasa 06.30-11.00 Penyiraman - Penyiraman
17 petani 31/07/2018 tanaman dan tanaman
pemberian mentimun di
pestisida lakukan agar
(furadan) tanaman tetap
subur, jika
tanaman
kekurangan air
maka perlu
adanya
penyiraman.
- Pemberian
pestisida pada
tanaman
19
mentimun
agar tanaman
terhindar dari
hama dan
nematoda
20
3 Lahan Selasa 07.30-11.00 pengwiwilan Membersihkan
petani 07/08/2018 bungan jantan
pada tanaman
betina
4 Lahan Rabu 07.30-10.00 Penyiraman Penyiraman
petani 08/08/2018 tanaman
mentimun di
lakukan agar
tanaman tetap
subur karena
pada musim
kemarau
tanaman sangat
membutukan air
5 Lahan Kamis 07.30-11.00 Pengwiwilan Membersihkan
petani 09/08/2018 bungan jantan
pada tanaman
betina
6 Lahan Jum’at 07.30-10.00 Penyiraman Penyiraman
petani 10/08/2018 tanaman
mentimun di
lakukan agar
tanaman tetap
subur karena
pada musim
kemarau
tanaman sangat
membutukan air
7 Lahan Sabtu 07.30-11.00 Pemetikan OP Memetik buah m
petani 11/08/2018 dan entimun yang tid
21
pemangkasan ak terpolinasi se
tanaman jantan hingga tidak
berpengaru
terhadap
kwalitas
produksi benih.
Setelah selesa
polinasi
tanaman jantan
di babat karena
tanaman jantan
tidak dapat di
pelihara.
8 Lahan Minggu 07.30-11.30 Ekstraksi benih Pemisahan
petani 12/08/2018 biji/benih dari
daging buah
dengan
mengunakan
mesin maupun
manual
9 Lahan Senin 07.30-11.30 Ekstraksi benih Pemisahan
petani 13/08/2018 biji/benih dari
daging buah
dengan
mengunakan
mesin maupun
manual
10 Lahan Selasa 07.30-10.30 Pencucian Biji/benih yang
petani 14/08/2018 biji/benih dan sudah di
penjemuran permentasi di
22
bersihkan
mengunakan air
agar sisah daging
yang menempel
pada biji bener –
benar bersih.
11 Lahan Kamis 07.00-10.00 Polinasi Tanaman
petani 16/08/2018 mentimun yang
berumur 25 hari
setelah tanam,
siap di polinasi
dan untuk
melakukanya
pada pagi hari
dari jam 06.00-
10.00 Wib.
12 Lahan Jum’at 07.00-10.00 Polinasi Tanaman
petani 17/08/2018 mentimun yang
berumur 25 hari
setelah tanam,
siap di polinasi
dan untuk
melakukanya
pada pagi hari
dari jam 06.00-
10.00 Wib.
13 Lahan Sabtu 07.30-10.00 Penyiraman Penyiraman
petani 18/08/2018 tanaman tanaman
mentimun mentimun di
lakukan pada
23
pada pagi hari
agar tanaman
tetap subur
karena tanaman
di musim
kemarau sangat
membutuhkan
air.
14 Lahan Minggu 07.00-10.00 Pemetikan OP Memetik buah m
petani 19/08/2018 entimun yang tid
ak terpolinasi se
hingga tidak
berpengaru
terhadap
kwalitas
produksi benih.
15 Lahan Senin 07.00-09.00 - Pemetikan - Memetik
petani 20/082018 14.00-16.30 OP buah men
- Penanaman timun ya
ng tidak t
erpolinasi
sehingga
memper
mudah
panen.
Bibit tanaman m
entimun yang su
dah berumur 5-6
hari telah di
semai pada trey
24
sudah siap di
pindahkan ke
lahan yang sudah
di olah.
16 Lahan Selasa 07.00-09.00 Penyiraman Penyiraman
petani 21/08/2018 tanaman tanaman
mentimun mentimun di
lakukan pada
pada pagi hari
agar
tanaman tetap su
bur karen
tanaman di musi
m kemarau sang
at membutuhkan
air.
25
4.2 Hasil Dan Pembahasan
4.2.1 Teknik Budidaya Produksi Benih Mentimun F1( Cucumis Sativu L )
PMT-07
1. Pengolahan lahan
26
(a) (b)
Gambar 7. Teknik pengolahan tanah (a) teknik pengemburan tanah (b) teknik
pembuatan bedengan.
27
3. Pemasangan lanjaran (ajir)
(a) (b)
Gambar 9. Teknik pemasangan lanjaran (a) bahan lanjaran (b) lanjaran yang sudah
terpasang pada bedengan.
28
di larukan secara merata. Fungsi dari penyemprotan ini yaitu agar media terbebas
dari penyakit.
5. Persemain benih
29
Pada tanaman mentimun (Cucumis Sativu L ) hibrida atau F1, persemaian
dilakukan pada benih jantan dan benih betina. Cara persemaian benih baik
jantan maupun betina ialah sama, yang berbeda adalah umur semainya.
Persemaian benih jantan di semai terlebih dahulu sebelum benih betina.
Persemaian benih betina dilakukan setelah persemaian jantan selesai atau 3 hari
setelah persemain benih jantan.
(a) (b)
Gambar 12. persemaian benih (a) persemaian benih pada trey (b) benih yang siap
tumbuh
Tanaman jantan ditanam baris ganda (double row) dengan jarak tanam
60 x 60 cm. Lubangi mulsa 1 hari sebelum tanam atau pada pagi harinya menjelang
tanam. Bibit ditanam pada saat sudah memasuki umur siap tanam dengan ciri
daun palsu/kotiledon sudah terbuka total dan daun sempurna sudah terbuka.
30
(a) (b)
Gambar 13. Penanaman bibit mentimun ( cucumis sativus L ) (a) bibit mentimun (b)
penanaman pada lahan
7. Pengairan
Waktu pemberian air yang perlu diperhatikan adalah pada saat: (a) tanam
dan penyulaman, (b) pemupukan, serta (c) pembungaan, pembentukan buah, dan
pengisian biji. Pengairan sebaiknya diberikan setiap 7-10 hari, tergantung jenis
tanah, kebutuhan tanaman dan kondisi lahan. Jangan biarkan lahan terlalu kering
karena dapat mengakibatkan stres pada tanaman yang mengakibatkan dapat
terhambatnya pertumbuhan tanaman (tanaman kerdil/layu/mati).
(a) (b)
Gambar 14. penyiraman (a) alat pengocoran (b) pengocoran
pada tanaman.
31
8. Pengikatan tanaman pada lanjaran (ajir)
Berdasarkan kegiatan, pengikatan tanaman pada lanjaran dilakukan pada
umur 14 hst. Tanaman di ikat menggunakan daun kelapa yang di potong sesuai
keinginan kemudian di tahan menggunakan estapet agar pengikatan terlihat rapi.
Pengikatan ini dilakukan agar tanaman tidak menjalar di permukaan tanah, fungsi
lainya yaitu menjaga tanaman tidak roboh jika terkena tiupan angin.
32
(a) (b) (c)
Gambar 16. Hama dan penyakit (a) hama bekicot (achatinidae) (b) hama oteng-oteng
(aulocophora similis oliver) (c) penyakit cucumber mozaik virus (CMV)
33
Gambar 17. penyiangan tanaman Mentimun
(Cucumis Sativu L )
34
(a) (b)
Gambar 19. Pemupukan (a) pelarutan pupuk (b) pengocoran
pupuk pada tanaman.
35
Penyungkupan pada bunga betina pada tanaman betina dilakukan untuk
mencegah terjadinya penyerbukan sendiri. Penyungkupan dilakukan pada bunga
betina yang kemungkinan keesokan harinya akan mekar. Bunga yang siap
disungkup biasanya ditandai dengan kelopak bunga telah membesar dan berwarna
kekuningan. Pada bungan yang telah disungkup/klip diberi tanda benang merah
pada bagian yang mudah dilihat sesuai jumlah bunga yang disungkup. Benang
merah sebagai penanda agar memudahkan polinasi mengetahui bunga yang siap
polinasi keesokan harinya.
(a) (b)
Gambar 20. penyungkupan (a) bunga betina belum disungkup (b) bunga
betina sesudah disungkup
36
Roguing tanaman betina kembali di lakukan pada 38 HST. Roguing di
lakukan dengan cara seleksi pada tanaman dengan mencari dan mencabut tanaman
yang tidak sama/berbeda seperti yang di lakukan pada tanaman jantan. Sehingga
sebelum panen tanaman betina sudah 100% murni (tidak ada campuran dengan
tanaman jenis lain).
12. Polinasi
Persiapan alat dan bahan polinasi di sediakan sebelum melakukan polinasi.
alat dan bahan yang di butukan dalam polinasi adalah, penjepit/klip, benang siet (
warna merah), keranjang plastik, bungan jantan.
Pemeraman bunga jantan di lakukan sore hari dengan memilih bunga jantan
dari tanaman jantan yang diperkirakan akan mekar keesokan harinya. Bunga yang
di ambil biasanya ditandai dengan kelopak bunga yang telah membesar dan
berwarna kuning. Proses pemeraman dilakukan secara manual dengan merendam
bunga jantan selama 10 menit kemudia diletakan pada kain basah di bungkus
kemudian di masukan dalam ember plastik di simpan selama semalam.
37
Polinasi merupakan proses bertemunya serbuk sari dengan kepala putik.
Dalam proses budidaya tanaman mentimun hibrida/F1, harus dilakukan tindakan
pencegahan agar tanaman tidak menyerbuk sendiri. Tanaman mentimun yang siap
di polinasi biasanya dilakukan saat tanaman berumur 25-30 HST. Periode polinasi
berlangsung singkat sekitar 5-7 hari tergantung dari jumlah tanaman dan tenaga
kerja. Polinasi di lakukan dengan cara mengoleskan polen pada kepala putik secara
merata. Setelah di polinasi, bakal buah ditandai dengan benang merah pada tangkai
buahnya serta menutup lagi kelopak bunga mengunakan penjepit khusus polinasi.
menjepit kelopak dengan klip serapat mungkin.
(a) (b)
Gambar 23. polinasi (a) bunga betina belum dipolinasi (b) bunga betina
sesudah dipolinasi
Pemetikan OP( open pollin ation ) buah mentimun yang tumbuh dan
berkembang melalui polinasi secara alami (tidak dilakukan oleh petani sesuai
dengan standar yang diterapkan). OP akan merusak keseragaman produksi benih
yang diinginkan oleh perusahaan, sehingga harus dihilangkan dari tanaman
budidaya. Selain itu, pemetikan OP dilakukan agar pertumbuhan tanaman
mentimun yang sudah dipolinasi maksimal, karena tanaman tidak harus mensuplai
hasil fotosintesis ke OP. ciri OP yang harus dihilangkan dari lahan ialah buah
mentimun yang tidak memiliki tanda benang merah yang menandakan telah
dilakukan polinasi oleh petani.
38
Gambar 24. Buah OP
13. Panen
Panen adalah akhir dari kegiatan budidaya dan awal dari kegiatan pasca
panen. Sebelum panen harus di lakukan seleksi pada buah yang tidak bertanda
(buah OP). buah OP harus dibuang karena bukan hasil polinasi. Panen di lakukan
dengan cara memetik buah yang sudah tua (masak fisiologis) kemudian di
kumpulkan pada suatu tempat untuk diproses. Jangan sampe memanen buah busuk
karena akan menghasilkan kualitas benih yang kurang baik.
Selain kegiatan panen buah itu sendiri, pencatatabn terhadap jumlah buah
yang dipanen sangat diperlukan guna keperluan perhiungan produktivitas tanaman.
Pencatatan ini bertujuan untuk menghitung jumlah buah yang di panen yang
nantinya dapat digunakan sebagai indikator perhitungan jumlah produksi benih dan
produktivitas setiap tanaman dalam menghasilkan benih.
(a) (b)
Gambar 25. panen (a) buah siap dipetik/panen (b) buah sudah selesai
dipetik/panen.
39
14. Pengolahan benih dilapangan
a. Curing
b. Ekstraksi benih
40
Teknik mengunakan mesin yaitu buah dipotong menjadi dua bagian
kemudian biji dipisahkan dari dagingnya mengunakan mesin sesuai cara
mengunakanya dan biji ditampung pada wadah plastik. Namun teknik ini
membutukan biaya dan waktu yang lama.
c. Fermentasi
(a) (b)
Gambar 28. fermentasi (a) biji/benih yang di fermentasi (b) biji/benih sudah siap
fermentasi.
d. Pencucian
41
Benih di bersikan menggunakan air bersih sebanyak 3-4 kali sampai benar-
benar bersih dari lendir dan daging buah yang menempel. Setelah benih dipastikan
bersih, selanjutnya benih digenangi dengan air mengalir dalam bak untuk
memisakan benih yang mengapung dan benih yang tengelam. Biji/benih yang
mengapung dipermukaan air dibuang dan disisakan biji/benih yang tengelam.
(a) (b)
Gambar 28. pencucian (a) proses pencucian biji/benih (b) biji/benih yang
sudah di bersikan
e. Pengeringan
42
(a) (b)
Gambar 29. pengeringan (a) proses pengeringan (b) pengeringan
memanfaatkan cahaya matahari.
f. Sortati benih
Sortati benih dilakukan dengan tujuan memisakan benih yang baik (bernas)
dengan benih yang kurang baik ( setengah bernas) proses sortasi dilakukan setelah
benih kering. Setelah benih benar-benar kering (jika di patakan langsung patah
menjadi dua), dilakukan penampian agar kotoran dan benih hampa hilang. Setelah
benih selesai disortati, benih di kemas dalam kantung plastik dan dikirim ke pabrik.
43
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan magang maka dapat di tarik kesimpulan yaitu,
pelaksanaan kegiatan magang kerja memberi pengetahuan dan pengalaman bagi
mahasiswa dengan teknik budidaya produksi benih mentimum F1 ( Cucumis Sativu
L ) PMT-07 yang di kelolah sendiri oleh perusahaan atau petani mitra. Kegiatan
yang di lakukan meliputi, pengolahan lahan, pemasangan MPHP, pemasangan
lanjaran, persiapan media tanam, persemaian benih, penanaman, pengairan,
pengikatan tanaman pada lanjaran, pengendalian HPT, pemeliharaan, penggunaan
pupuk, roguing tanaman, polinasi, panen, pengolahan benih dilapangan.
5.2 Saran
Koordinasi antar semua departemen yang ada di perusahaan sekaligus
petani mitra harus ditingkatkan, sehingga jika terjadi suatu masalah menyangkut
teknik budidaya produksi mentimun dapat di cari solusi untuk pemecahan masalah
yang sesuai tampa merugikan semua pihak.
44
DAFTAR PUSTAKA
Anwar A., sudarsono dan ilyas. 2005 perbenihan sayuran di indonesia: kondisi
teknik dan prospek bisnis benih sayur. Bul. Agron. 33(1): 38-47.
Sutapraja H. 2008. Pengaruh Jarak Tanam Dan Ukuran Umbi Bibit Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Mentimun Untuk Bibit. J. Hort. 18(2):155-
159.
45
Warintek. 2006. Mentimun. Available at: http//warintek. Progressio.or.id/ ( 18
Februari 20016).
46
LAMPIRAN
47
benih siap tumbuh penanaman pada lahan
48
bunga betina sesudah dipolinasi buah OP
49
Lampiran 2. Dokumentasi bersama petani
50