KARAKTERISTIK KELAPA - Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu tanaman dari suku aren-arenan. Kelapa dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna. - Asal usul tanaman adalah subyek perdebatan. Banyak ahli menyarankan asal Indo-Pasifik baik di sekitar Melanesia dan Malesia atau Samudera Hindia , sementara yang lain melihat asal di barat laut Amerika Selatan. Namun, fosil kelapa tua seperti beberapa buah telah ditemukan di Amerika. - Bahkan sebelumnya disebut indica nux, nama yang digunakan oleh Marco Polo di 1280 sementara di Sumatera . - Batang tunggal kadang bercabang. Beruas bila tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar , berkayu. - Akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun. - Daun tersusun majemuk, menyirip sejajar tunggal, pelepah pada ibu tangkai daun pendek, duduk pada batang, warna daun hijau kekuningan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat - Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat bunga jantan dan betina, berumah dua (bunga jantan dan betina terpisah), bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Tandan bunganya, yang disebut mayang Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut nira atau legèn (bhs. Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak. - Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat; buah tersusun dari mesokarp berupa serat yang berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang keras (disebut batok) dan kedap air; endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi dalam endokarp. Endospermium berupa cairan yang mengandung banyak enzim, dan fase padatannya mengendap pada dinding endokarp ketika buah menua; embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebut kentos). JENIS KELAPA 1. Kelapa Dalam Ciri-ciri : berbatang tinggi dan besar, tingginya 30 m atau lebih, berbuah agak lambat dari 6 – 8 tahun setelah tanam dan umurnya bisa mencapai 100 tahun lebih. Contoh varietas : Varietas Viridis (kelapa hijau), Rubescens (kelapa merah), Macrocorpu (kelapa kelabu), Sakarina (kelapa manis), Varietas lokal Gorontalo mis kelapa dalam Molowahu dan Kramat. Keunggulan varietas kelapa dalam adalah : - Produksi kopranya 1 ton kopra/ha/tahun pada umur 10 tahun - Produktivitas sekitar 90 butir/pohon/tahun - Daging buah tebal dan keras dengan kadar minyak yang tinggi - Lebih tahan terhadap hama dan penyakit 2. Kelapa Genjah Kelapa genjah peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik, berbuah lebat tapi mudah dipengaruhi oleh fluktuasi iklim, ukuran buah relatif kecil, kadar kopranya rendah, yakni sekitar 130 gr per buah dan kadar minyaknya 65 % dari bobot kering daging buah. 3. Kelapa Hibrida Varietas hibrida diperoleh dari hasil persiilangan kelapa varietas genjah dengan varietas dalam. Kelapa hibrida lebih cepat berbuah 3 – 4 tahun setelah tanam ; produksi kopra 6 – 7 ton/ha/tahun pada umur 10 tahun ; produksifitas sekitar 140 butir/pohon/tahun ; daging tebal, keras dan kandungan minyaknya tinggi ; produktifitas tandan buah sekitar 12 tandan dan berisi sekitar 10-20 butir buah kelapa, daging buahnya ketebalan 1,5 centi meter MANFAAT KELAPA Kelapa dijuluki pohon kehidupan, karena setiap bagian tanaman dpt dimanfaatkan sbb :
1. Sabut utk keset, sapu, matras, bahan pembuat spring bed.
2. Tempurung utk carbon aktif, kerajinan tangan 3. Daging buah utk kopra, minyak kelapa, coconut cream, santan,kelapa parutan kering 4. Air kelapa utk minuman, cuka, nata de coco 5. Batang kelapa utk bahan bangunan 6. Nira kelapa utk gula merah Gambar 1. Pohon Industri Kelapa SYARAT TUMBUH KELAPA 1. Pohon kelapa tumbuh subur pada tanah berpasir dan sangat toleran terhadap salinitas 2. Tumbuh baik pd curah hujan 1300-2300 mm/tahun, bahkan lebih. Distribusi curah hujan, lebih penting dari jumlah curah hujan sepanjang tahun. 3. Angin berperan penting pada penyerbukan bunga (untuk penyerbukannya bersilang) dan transpirasi tanaman. 4. Lama penyinaran minimum 120 jam/bulan sebagai sumber energi fotosintesis. Bila dinaungi, pertumbuhan tanaman muda dan buah akan terlambat. 5. Kelapa peka pada suhu rendah dan tumbuh paling baik pada suhu 20-27 0 C. Pada suhu 15 0 C, akan terjadi perubahan fisiologis dan morfologis kelapa. 6. Tumbuh baik pd RH bulanan rata-rata 70-80% minimum 65%. Bila RH sangat rendah, evapotranspirasi tinggi, tanaman kekeringan, buah jatuh lebih awal (sebelum masak), tetapi bila RH terlalu tinggi timbul hama dan penyakit. itulah sebabnya mengapa kelapa jarang terlihat di daerah kelembaban rendah, seperti tenggara Mediterania atau Andalusia 7. Kelapa tumbuh baik di dataran rendah dengan ketinggian yang optimal 0-450 m dpl. Pada ketinggian 450-1000 m dpl waktu berbuah terlambat, produksi sedikit dan kadar minyaknya rendah. SISTEM TANAM KELAPA Sistem tanam kelapa yakni : segi empat, segi tiga sama sisi, bujur sangkar, sistem pagar. Arah barisan dibuat Utara – Selatan shng pemanfaatan cahaya matahari optimal 1. Penentuan Pola Tanam Sistem tanam baik yaitu segitiga sama sisi karena pemanfatan lahan dan pengambilan sinar matahari maksimal. Jarak tanam 9 x 9 x 9 m, lebih banyak 15% dari sistem bujur sangkar. 2. Pembuatan Lubang Tanam Lubang tanam dilakukan 1-2 bulan sebelum penanaman utk menghilangkan keasaman tanah, ukuran 60 x 60 x 60 cm s/d 100 x 100 x 100 cm. 3. Cara Penanaman Penanaman awal musim hujan, setelah hujan turun secara teratur . Cara penanaman adalah sebagai berikut : Top soil (tanah permukaan antara 0 – 25 cm ) dicampur dengan pupuk 300 gram per lubang dan dimasukkan ke lubang tanam. Polybag dipotong melingkar bagian bawah, dimasukkan ke lubang tanam, dan dibuat irisan sampai ke ujung. Bibit ditimbuan tanah, dipadatkan dengan ketebalan 3-5 cm diatas sabut bibit kelapa. Bibit 1 ha, jarak tanam 9 x 9x 9 m , segitiga sama sisi, adalah 143 batang dan bibit cadangan disediakan untuk sulaman 17 batang, sehingga jumlah bibit yang harus disediakan 160 batang. PEMELIHARAAN KELAPA 1. Penjarangan dan Penyulaman Penyulaman dilakukan pd tanaman yang kerdil, terserang hama dan penyakit dan mati, dilakukan musim hujan. Kebutuhan tanaman biasanya untuk 143 batang/Ha 17 batang. 2. Penyiangan Penyiangan dilakukan pada piringan selebar 1 meter pada tahun, tahun kedua 1,5 meter, dan ketiga 2 meter. Memotong gulma sampai batas permukaan tanah dengan interval penyiangan 4 minggu sekali (musim hujan) atau 6 minggu-2 bulan sekali (musim kemarau) 3. Pembubunan Dilakukan setelah tanaman menghasilkan dengan cara menimbunkan tanah dibagian atas permukaan sekitar pohon hingga menutup sebagian batang pohon yang dekat dengan akar. 4. Perempalan Dilakukan terhadap daun dan penutup bunga yang telah kering (berwarna coklat), dengan cara memanjat pohon kelapa ataupun dibiarkan sampai jatuh sendiri. PEMUPUKAN a) Umur 1 bulan 100 gram urea/pohon menyebar pada 15 cm dari pangkal batang. b) 2 kali setahun yaitu bulan April/mei (akhir musim hujan) dan bulan Oktober/Nopember (awal musim hujan). Cara pemberian pupuk : 1. Menyebar dalam lingkaran mengeliling tanaman. 2. Pupuk N, K, Mg diberikan bersamaan sedangkan P 2 minggu sebelumnya. 3. Sebelum pupuk nitrogen diberikan, tanah digemburkan untuk menghindari pencampuran dengan pupuk phospat karena dapat merugikan. Pada tanaman belum menghasilkan disebarkaan 30 cm dari pangkal batang sampai pinggir tajuk. 4. Dosis pupuk kelapa sesuai umur tanaman (gram/pohon) : 1. Saat tanam : dosis = 100 gram/pohon. 2. Satu bulan setelah tanaman: Urea = 100 gram/pohon, TSP = 100 gram/pohon, KCl = 100 gram/pohon 3. Tahun pertama 1. Aplikasi I: Urea = 200 gram/pohon, KCl = 300 gram/pohon gram/pohon. 2.Aplikasi II: Urea = 200 gram/pohon, TSP = 250gram/pohon, KCl = 300 gram/pohon. 4. Tahun Kedua 1. Aplikasi I: Urea = 350 gram/pohon, KCl = 450 gram/pohon 2. Aplikasi II: Urea = 350 gram/pohon, TSP = 600 gram/pohon, KCl = 450 gram/pohon 5. Tahun ketiga 1. Aplikasi I: Urea = 500 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon 2. Aplikasi II: Urea = 500 gram/pohon, TSP = 800 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon 6. Tahun Keempat 1. Aplikasi I: Urea = 500 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon 2. Aplikasi II: Urea = 500 gram/pohon, TSP = 800 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon HAMA KELAPA 1. Kumbang Nyiur (Orictes hinoceros) Ciri : bentuk kumbang 20-40 mm ; warna hitam dengan bentuk cula pada kepala. Gejala : 1. Merusak tanaman umur 1-2 tahun ; 2. Melubangi pangkal batang dapat menimbulkan kematian titik tumbuh atau terpuntirnya pelepah daun yang dirusak ; 3. Tanaman dewasa terjadi lubang pada pelepah termuda yang belum terbuka ; 4. Ciri khas yang ditimbulkan yaitu : janur seperti digunting berbentuk segi tiga ; 5. Stadium yang berbahaya adalah stadium imago (dewasa) yang berupa kumbang. Pengendalian : 1. sanitasi kebun terhadap sisa-sisa tebangan batang kelapa ; 2. Memberian carbufura (furadan 3G) atau carbaryl (sevin5G) 10/pohon dengan interval 2 bulan sekali. 2. Kumbang Sagu (Rhinchophorus ferruginous) Ciri : Imago berbentuk kumbang dengan masa perkembangan 11-18. Gejala : merusak tanaman muda batang dan tajuk, pada tanaman dewasa merusak tajuk, gerekan pada pucuk menyebabkan patah pucuk, liang gerekan keluar lendir berwarna coklat. Pengendalian : 1. hindari perlukaan 2. potong dan bakar tanaman yang terserang 3. sanitasi kebun 4. secara kimia dengan insektisida Tiodan 35 EC 2-3cc/liter larutan, basudin 10 G dan sevin 85 SP pada luka 3. Belalang (Sexava sp) Ciri: belalang sempurna dengan ukuran 70-90 mm, berwarna hijau kadang-kadang coklat. Masa perkembangan 40 hari. Gejala : (1) merusak daun tua dan dalam keadaan terpaksa juga merusak daun muda, kulit buah dan bunga (2) merajalela pada musim kemarau (3) pada serangan yang hebat daun kelapa tinggal lidi-lidinya saja. Pengendalian : (1) cara mekanis : menghancurkan telur dan nimfanya, menangkap belalang (di Sumatera dengan perekat dicampur Agrocide, Lidane atau HCH, yang dipasang sekeliling batang) untuk menghalangi betina bertelur di pangkal batang dan menangkap nimfa yang akan naik ke pohon; (2) cara kultur teknis: menanam tanaman penutup tanah (LCC), misalnya Centrosema sp., Calopogonium sp., dan sebagainya; (3) cara kimia: menyemprot dengan salah satu atau lebih insektisida, seperti BHC atau Endrin 19,2 EC 2cc/liter air, menyemprotkan disekitar pangkal batang sampai tinggi 1 meter, tanah sekitar pangkal batang diameter 1,5 m 6 liter/pohon. 4. Kutu (Aspiodiotus sp) Ciri: kutu berperisai, jantan bersayap dengan ukuran 1,5-2 betina, jantan 0,5 mm. Imago jantan berwarna merah/merah jambu dan betina berwarna kuning sampai merah. Gejala : (1) bercak-bercak kuning pada permukaan bagian bawah daun; (2) pada serangan berat daun berwarna merah keabu-abuan, tidak berkembang (tetap kecil), tidak tegak, kemudian tajuknya terkulai dan mati; (3) akibat serangan dalam waktu 2-5 tahun tidak mau berbuah. Pengendalian : menggunakan musuh alami yaitu predator Cryptognatha nodiceps Marshall atau parasit Comperiella unifasciata Ishii. 5. Parasa Lepida Ciri : kupu-kupu berentang sayap 32-38 mm berwarna kuning emas muda, masa pertumbuhan ± 375 hari. Gejala : memakan anak-anak daun sebelah bawah setempat- setempat, tetapi tidak sampai tembus, meninggalkan bekas ketaman/gigitan yang melebar sehingga tinggal uraturatnya serta jaringan daun atas, ulat yang tua merusak daun dari pinggir ke tengah sampai lidinya, serangan hebat tinggal lidinya dan nampak gundul. Pengendalian : (1) menggunakan musuh alami parasit ulat Apanteles parasae; (2) kepompong dapat menggunakn lalat parasit Chaetexorista javana; (3) perogolan pohon yang terserang pada masa stadium ulat atau dengan mengumpulkan kepompongnya; (4) penyemprotan dengan insektisida Dimecron 50 EC. Suprecide 10 atau menyuntik batang dengan Ambush 2 EC 2-3 cc/liter air pada stadium larva konsentrasi. PENYAKIT KELAPA 1. Bercak Daun (Pestalotia palmarum Cooke) Gejala : 1. timbul bercak-bercak yang tembus cahaya pada daun-daun dan kemudian berubah warna menjadi coklat kekuning-kuningan sampai kelabu; 2 bercak-bercak bersatu membentuk bercak yang lebih besar yang terdapat bintik-bintik yang terdiri dari acervuli cendawan. Pengendalian : bibit disemprot dengan fungisida misalnya Dithane M-45 atau Perenox dengan dosis 0.1-0.2 %. 2. Busuk Janur (Fusarium sp) Gejala : (1) timbul becak-becak tembus cahaya pada permukaan daun yang kemudian segera menjadi coklat kekuningan dan sering bersatu membentuk becak yang lebih besar; (2) pada becak terdapat bintik-bintik yang terdiri acervuli cendawan; (3) daun yang terserang akan mati lebih cepat. Pengendaliannya : menyemprotan bibit atau tanaman muda dengan fungisida yang mengandung senyawa Cu, misalnya Bubur Bordo atau Koper Oxyclorida. 4. Busuk Pucuk (Phythopthora palmivora) Gejala : (1) pucuk atau tunas bakal daun mengalami pembusukan sebelum sempat tumbuh keluar. Pembusukan akan menjalar kebagian lainnya. Bila pangkal pelepah terkena, tanaman layu dan lambat laun mati; (2) pada tanaman tua, mahkota kelihatan menguning dan lambat laun berguguran mulai dari ujung. Buah-buah yang masih muda kemudian rontok. Pada kerusakan yang berat, mahkota daun gugur seluruhnya. Pengendalian (1) bila nampak gejala ini, berilah bordo pasta 1% pada bagian yang diperkirakan terserang penyakit ini, sebelumnya telah dibersihkan terlebih dulu; (2) semprotkan bubur Bordo 1% atau fungisida lainnya seperti Koper oxyclorida, Dithane M-45 dan alin-lain untuk mencegah penularan. PANEN Ciri dan Umur Panen Ciri: berumur ± 12 bulan, 4/5 bagian kulit kering, berwarna coklat, kandungn air berkurang dan bila digoyang berbunyi nyaring. Cara Panen Buah kelapa dibiarkan jatuh: kekurangan, yaitu buah yang jatuh sudah lewat masak, sehingga tidak sesuai untuk bahan baku kopra atau bahan baku kelapa parutan kelapa kering (desiccated coconut). Cara dipanjat : dilakukan pada musim kemarau saja. Keuntungan yaitu (1) dapat membersihkan mahkota daun; (2) dapat memilih buah kelapa siap panen dengan kemampuan rata-rata 25 pohon per-orang. Kelemahan adalah merusak pohon, karena harus membuat tataran untuk berpijak. Di beberapa daerah di Pulau Sumatera, sering kali pemetikan dilakukan oleh kera (beruk). Kecepatan pemetikan oleh beruk 400 butir sehari dengan masa istirahat 1 jam, tetapi beruk tidak dapat membersihkan mahkota daun dan selektivitasnya kurang. Cara panen dengan galah: menggunakan bambu yang disambung dan ujungnya dipasang pisau tajam berbentuk pengait. Kemampuan pemetikan rata-rata 100 pohon/orang/hari. Periode Panen Frekuensi panen dapat dilakukan sebulan sekali dengan menunggu jatuhnya buah kelapa yang telah masak, tetapi umumnya panenan dilakukan terhadap 2 bahkan 3 tandan sekaligus. Hal ini tidak begitu berpengaruh terhadap mutu buah karena menurut Padua Resurrection dan Banson (1979) kadar asam lemak pada minyak kelapa yang berasal dari tandan berumur tiga bulan lebih muda sama dengan buah dari tandan yang dipanen sehingga biaya panen dapat dihemat. Prakiraan Produksi Produksi buah bergantung varietas tanaman kelapa, umur tanaman, keadaan tanah, iklim, dan pemeliharaan. Biasanya menghasilakn rata-rata 2,3 ton kopra/ha/tahun pada umur 12-25 tahun. Sedangkan untuk kelapa hibrida pada umur 10-25 tahun mampu menghasilkan rata-rata 3,9 ton/ha/tahun.