Anda di halaman 1dari 20

MEDIA PERKULIAHAN

TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

WAWAN PEMBENGO, SP, M.SI


KARAKTERISTIK KELAPA
- Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu tanaman dari suku
aren-arenan. Kelapa dimanfaatkan hampir semua
bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai
tumbuhan serba guna.
- Asal usul tanaman adalah subyek perdebatan. Banyak
ahli menyarankan asal Indo-Pasifik baik di sekitar
Melanesia dan Malesia atau Samudera Hindia ,
sementara yang lain melihat asal di barat laut Amerika
Selatan. Namun, fosil kelapa tua seperti beberapa buah
telah ditemukan di Amerika.
- Bahkan sebelumnya disebut indica nux, nama yang
digunakan oleh Marco Polo di 1280 sementara di
Sumatera .
- Batang tunggal kadang bercabang. Beruas bila tua tidak terlalu tampak,
khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar , berkayu.
- Akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun.
- Daun tersusun majemuk, menyirip sejajar tunggal, pelepah pada ibu tangkai
daun pendek, duduk pada batang, warna daun hijau kekuningan. Daun
muda kelapa, disebut janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam
pembuatan ketupat
- Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea;
terdapat bunga jantan dan betina, berumah dua (bunga jantan dan betina
terpisah), bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga
jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Tandan bunganya, yang disebut
mayang Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut nira atau
legèn (bhs. Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi
menjadi tuak.
- Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna
kuning, hijau, atau coklat; buah tersusun dari mesokarp berupa serat yang
berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang keras (disebut
batok) dan kedap air; endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi oleh
membran yang melekat pada sisi dalam endokarp. Endospermium berupa
cairan yang mengandung banyak enzim, dan fase padatannya mengendap
pada dinding endokarp ketika buah menua; embrio kecil dan baru
membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebut kentos).
JENIS KELAPA
1. Kelapa Dalam
Ciri-ciri : berbatang tinggi dan besar, tingginya 30 m atau lebih,
berbuah agak lambat dari 6 – 8 tahun setelah tanam dan umurnya
bisa mencapai 100 tahun lebih. Contoh varietas : Varietas Viridis
(kelapa hijau), Rubescens (kelapa merah), Macrocorpu (kelapa
kelabu), Sakarina (kelapa manis), Varietas lokal Gorontalo mis kelapa
dalam Molowahu dan Kramat.
Keunggulan varietas kelapa dalam adalah :
- Produksi kopranya 1 ton kopra/ha/tahun pada umur 10 tahun
- Produktivitas sekitar 90 butir/pohon/tahun
- Daging buah tebal dan keras dengan kadar minyak yang tinggi
- Lebih tahan terhadap hama dan penyakit
2. Kelapa Genjah
Kelapa genjah peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik,
berbuah lebat tapi mudah dipengaruhi oleh fluktuasi iklim, ukuran
buah relatif kecil, kadar kopranya rendah, yakni sekitar 130 gr per
buah dan kadar minyaknya 65 % dari bobot kering daging buah.
3. Kelapa Hibrida
Varietas hibrida diperoleh dari hasil persiilangan kelapa
varietas genjah dengan varietas dalam. Kelapa hibrida
lebih cepat berbuah 3 – 4 tahun setelah tanam ; produksi
kopra 6 – 7 ton/ha/tahun pada umur 10 tahun ;
produksifitas sekitar 140 butir/pohon/tahun ; daging
tebal, keras dan kandungan minyaknya tinggi ;
produktifitas tandan buah sekitar 12 tandan dan berisi
sekitar 10-20 butir buah kelapa, daging buahnya
ketebalan 1,5 centi meter
MANFAAT KELAPA
Kelapa dijuluki pohon kehidupan, karena setiap bagian tanaman dpt dimanfaatkan sbb :

1. Sabut utk keset, sapu, matras, bahan pembuat spring bed.


2. Tempurung utk carbon aktif, kerajinan tangan
3. Daging buah utk kopra, minyak kelapa, coconut cream, santan,kelapa parutan kering
4. Air kelapa utk minuman, cuka, nata de coco
5. Batang kelapa utk bahan bangunan
6. Nira kelapa utk gula merah
Gambar 1. Pohon Industri Kelapa
SYARAT TUMBUH KELAPA
1. Pohon kelapa tumbuh subur pada tanah berpasir dan sangat
toleran terhadap salinitas
2. Tumbuh baik pd curah hujan 1300-2300 mm/tahun, bahkan lebih.
Distribusi curah hujan, lebih penting dari jumlah curah hujan
sepanjang tahun.
3. Angin berperan penting pada penyerbukan bunga (untuk
penyerbukannya bersilang) dan transpirasi tanaman.
4. Lama penyinaran minimum 120 jam/bulan sebagai sumber energi
fotosintesis. Bila dinaungi, pertumbuhan tanaman muda dan buah
akan terlambat.
5. Kelapa peka pada suhu rendah dan tumbuh paling baik pada suhu
20-27 0 C. Pada suhu 15 0 C, akan terjadi perubahan fisiologis dan
morfologis kelapa.
6. Tumbuh baik pd RH bulanan rata-rata 70-80% minimum 65%. Bila
RH sangat rendah, evapotranspirasi tinggi, tanaman kekeringan,
buah jatuh lebih awal (sebelum masak), tetapi bila RH terlalu tinggi
timbul hama dan penyakit. itulah sebabnya mengapa kelapa
jarang terlihat di daerah kelembaban rendah, seperti tenggara
Mediterania atau Andalusia
7. Kelapa tumbuh baik di dataran rendah dengan ketinggian yang
optimal 0-450 m dpl. Pada ketinggian 450-1000 m dpl waktu
berbuah terlambat, produksi sedikit dan kadar minyaknya rendah.
SISTEM TANAM KELAPA
Sistem tanam kelapa yakni : segi empat, segi tiga sama sisi, bujur sangkar,
sistem pagar. Arah barisan dibuat Utara – Selatan shng pemanfaatan cahaya
matahari optimal
1. Penentuan Pola Tanam
Sistem tanam baik yaitu segitiga sama sisi karena pemanfatan lahan dan
pengambilan sinar matahari maksimal. Jarak tanam 9 x 9 x 9 m, lebih
banyak 15% dari sistem bujur sangkar.
2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dilakukan 1-2 bulan sebelum penanaman utk
menghilangkan keasaman tanah, ukuran 60 x 60 x 60 cm s/d 100 x 100 x
100 cm.
3. Cara Penanaman
Penanaman awal musim hujan, setelah hujan turun secara teratur .
Cara penanaman adalah sebagai berikut :
Top soil (tanah permukaan antara 0 – 25 cm ) dicampur dengan pupuk 300
gram per lubang dan dimasukkan ke lubang tanam. Polybag dipotong
melingkar bagian bawah, dimasukkan ke lubang tanam, dan dibuat irisan
sampai ke ujung. Bibit ditimbuan tanah, dipadatkan dengan ketebalan 3-5
cm diatas sabut bibit kelapa. Bibit 1 ha, jarak tanam 9 x 9x 9 m , segitiga
sama sisi, adalah 143 batang dan bibit cadangan disediakan untuk sulaman
17 batang, sehingga jumlah bibit yang harus disediakan 160 batang.
PEMELIHARAAN KELAPA
1. Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman dilakukan pd tanaman yang kerdil, terserang hama dan penyakit
dan mati, dilakukan musim hujan. Kebutuhan tanaman biasanya untuk 143
batang/Ha 17 batang.
2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada piringan selebar 1 meter pada tahun, tahun kedua
1,5 meter, dan ketiga 2 meter. Memotong gulma sampai batas permukaan tanah
dengan interval penyiangan 4 minggu sekali (musim hujan) atau 6 minggu-2
bulan sekali (musim kemarau)
3. Pembubunan
Dilakukan setelah tanaman menghasilkan dengan cara menimbunkan tanah
dibagian atas permukaan sekitar pohon hingga menutup sebagian batang pohon
yang dekat dengan akar.
4. Perempalan
Dilakukan terhadap daun dan penutup bunga yang telah kering (berwarna
coklat), dengan cara memanjat pohon kelapa ataupun dibiarkan sampai jatuh
sendiri.
PEMUPUKAN
a) Umur 1 bulan 100 gram urea/pohon menyebar pada 15 cm dari pangkal
batang.
b) 2 kali setahun yaitu bulan April/mei (akhir musim hujan) dan bulan
Oktober/Nopember (awal musim hujan).
Cara pemberian pupuk :
1. Menyebar dalam lingkaran mengeliling tanaman.
2. Pupuk N, K, Mg diberikan bersamaan sedangkan P 2 minggu
sebelumnya.
3. Sebelum pupuk nitrogen diberikan, tanah digemburkan untuk
menghindari pencampuran dengan pupuk phospat karena dapat
merugikan. Pada tanaman belum menghasilkan disebarkaan 30 cm dari
pangkal batang sampai pinggir tajuk.
4. Dosis pupuk kelapa sesuai umur tanaman (gram/pohon) :
1. Saat tanam : dosis = 100 gram/pohon.
2. Satu bulan setelah tanaman: Urea = 100 gram/pohon, TSP = 100
gram/pohon, KCl = 100 gram/pohon
3. Tahun pertama
1. Aplikasi I: Urea = 200 gram/pohon, KCl = 300 gram/pohon
gram/pohon.
2.Aplikasi II: Urea = 200 gram/pohon, TSP = 250gram/pohon,
KCl = 300 gram/pohon.
4. Tahun Kedua
1. Aplikasi I: Urea = 350 gram/pohon, KCl = 450 gram/pohon
2. Aplikasi II: Urea = 350 gram/pohon, TSP = 600 gram/pohon,
KCl = 450 gram/pohon
5. Tahun ketiga
1. Aplikasi I: Urea = 500 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon
2. Aplikasi II: Urea = 500 gram/pohon, TSP = 800 gram/pohon,
KCl = 600 gram/pohon
6. Tahun Keempat
1. Aplikasi I: Urea = 500 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon
2. Aplikasi II: Urea = 500 gram/pohon, TSP = 800 gram/pohon,
KCl = 600 gram/pohon
HAMA KELAPA
1. Kumbang Nyiur (Orictes hinoceros)
Ciri : bentuk kumbang 20-40 mm ; warna hitam dengan bentuk
cula pada kepala. Gejala : 1. Merusak tanaman umur 1-2 tahun ;
2. Melubangi pangkal batang dapat menimbulkan kematian titik
tumbuh atau terpuntirnya pelepah daun yang dirusak ; 3.
Tanaman dewasa terjadi lubang pada pelepah termuda yang
belum terbuka ; 4. Ciri khas yang ditimbulkan yaitu : janur seperti
digunting berbentuk segi tiga ; 5. Stadium yang berbahaya adalah
stadium imago (dewasa) yang berupa kumbang. Pengendalian : 1.
sanitasi kebun terhadap sisa-sisa tebangan batang kelapa ; 2.
Memberian carbufura (furadan 3G) atau carbaryl (sevin5G)
10/pohon dengan interval 2 bulan sekali.
2. Kumbang Sagu (Rhinchophorus ferruginous)
Ciri : Imago berbentuk kumbang dengan masa perkembangan
11-18. Gejala : merusak tanaman muda batang dan tajuk, pada
tanaman dewasa merusak tajuk, gerekan pada pucuk
menyebabkan patah pucuk, liang gerekan keluar lendir berwarna
coklat. Pengendalian : 1. hindari perlukaan 2. potong dan bakar
tanaman yang terserang 3. sanitasi kebun 4. secara kimia
dengan insektisida Tiodan 35 EC 2-3cc/liter larutan, basudin 10 G
dan sevin 85 SP pada luka
3. Belalang (Sexava sp)
Ciri: belalang sempurna dengan ukuran 70-90 mm,
berwarna hijau kadang-kadang coklat. Masa perkembangan
40 hari. Gejala : (1) merusak daun tua dan dalam keadaan
terpaksa juga merusak daun muda, kulit buah dan bunga
(2) merajalela pada musim kemarau (3) pada serangan
yang hebat daun kelapa tinggal lidi-lidinya saja.
Pengendalian : (1) cara mekanis : menghancurkan telur dan
nimfanya, menangkap belalang (di Sumatera dengan
perekat dicampur Agrocide, Lidane atau HCH, yang
dipasang sekeliling batang) untuk menghalangi betina
bertelur di pangkal batang dan menangkap nimfa yang
akan naik ke pohon; (2) cara kultur teknis: menanam
tanaman penutup tanah (LCC), misalnya Centrosema sp.,
Calopogonium sp., dan sebagainya; (3) cara kimia:
menyemprot dengan salah satu atau lebih insektisida,
seperti BHC atau Endrin 19,2 EC 2cc/liter air,
menyemprotkan disekitar pangkal batang sampai tinggi 1
meter, tanah sekitar pangkal batang diameter 1,5 m 6
liter/pohon.
4. Kutu (Aspiodiotus sp)
Ciri: kutu berperisai, jantan bersayap dengan ukuran 1,5-2
betina, jantan 0,5 mm. Imago jantan berwarna
merah/merah jambu dan betina berwarna kuning sampai
merah.
Gejala : (1) bercak-bercak kuning pada permukaan bagian
bawah daun; (2) pada serangan berat daun berwarna
merah keabu-abuan, tidak berkembang (tetap kecil), tidak
tegak, kemudian tajuknya terkulai dan mati; (3) akibat
serangan dalam waktu 2-5 tahun tidak mau berbuah.
Pengendalian : menggunakan musuh alami yaitu predator
Cryptognatha nodiceps Marshall atau parasit Comperiella
unifasciata Ishii.
5. Parasa Lepida
Ciri : kupu-kupu berentang sayap 32-38 mm berwarna kuning
emas muda, masa pertumbuhan ± 375 hari.
Gejala : memakan anak-anak daun sebelah bawah setempat-
setempat, tetapi tidak sampai tembus, meninggalkan bekas
ketaman/gigitan yang melebar sehingga tinggal uraturatnya
serta jaringan daun atas, ulat yang tua merusak daun dari
pinggir ke tengah sampai lidinya, serangan hebat tinggal lidinya
dan nampak gundul.
Pengendalian : (1) menggunakan musuh alami parasit ulat
Apanteles parasae; (2) kepompong dapat menggunakn lalat
parasit Chaetexorista javana; (3) perogolan pohon yang
terserang pada masa stadium ulat atau dengan
mengumpulkan kepompongnya; (4) penyemprotan dengan
insektisida Dimecron 50 EC. Suprecide 10 atau menyuntik
batang dengan Ambush 2 EC 2-3 cc/liter air pada stadium
larva konsentrasi.
PENYAKIT KELAPA
1. Bercak Daun (Pestalotia palmarum Cooke)
Gejala : 1. timbul bercak-bercak yang tembus cahaya
pada daun-daun dan kemudian berubah warna
menjadi coklat kekuning-kuningan sampai kelabu; 2
bercak-bercak bersatu membentuk bercak yang lebih
besar yang terdapat bintik-bintik yang terdiri dari
acervuli cendawan. Pengendalian : bibit disemprot
dengan fungisida misalnya Dithane M-45 atau
Perenox dengan dosis 0.1-0.2 %.
2. Busuk Janur (Fusarium sp)
Gejala : (1) timbul becak-becak tembus cahaya pada
permukaan daun yang kemudian segera menjadi
coklat kekuningan dan sering bersatu membentuk
becak yang lebih besar; (2) pada becak terdapat
bintik-bintik yang terdiri acervuli cendawan; (3) daun
yang terserang akan mati lebih cepat.
Pengendaliannya : menyemprotan bibit atau tanaman
muda dengan fungisida yang mengandung senyawa
Cu, misalnya Bubur Bordo atau Koper Oxyclorida.
4. Busuk Pucuk (Phythopthora palmivora)
Gejala : (1) pucuk atau tunas bakal daun
mengalami pembusukan sebelum sempat tumbuh
keluar. Pembusukan akan menjalar kebagian
lainnya. Bila pangkal pelepah terkena, tanaman
layu dan lambat laun mati; (2) pada tanaman tua,
mahkota kelihatan menguning dan lambat laun
berguguran mulai dari ujung. Buah-buah yang
masih muda kemudian rontok. Pada kerusakan
yang berat, mahkota daun gugur seluruhnya.
Pengendalian (1) bila nampak gejala ini, berilah
bordo pasta 1% pada bagian yang diperkirakan
terserang penyakit ini, sebelumnya telah
dibersihkan terlebih dulu; (2) semprotkan bubur
Bordo 1% atau fungisida lainnya seperti Koper
oxyclorida, Dithane M-45 dan alin-lain untuk
mencegah penularan.
PANEN
Ciri dan Umur Panen
Ciri: berumur ± 12 bulan, 4/5 bagian kulit kering, berwarna coklat,
kandungn air berkurang dan bila digoyang berbunyi nyaring.
Cara Panen
Buah kelapa dibiarkan jatuh: kekurangan, yaitu buah yang jatuh
sudah lewat masak, sehingga tidak sesuai untuk bahan baku kopra
atau bahan baku kelapa parutan kelapa kering (desiccated
coconut).
Cara dipanjat :
dilakukan pada musim kemarau saja. Keuntungan yaitu (1) dapat
membersihkan mahkota daun; (2) dapat memilih buah kelapa siap
panen dengan kemampuan rata-rata 25 pohon per-orang.
Kelemahan adalah merusak pohon, karena harus membuat
tataran untuk berpijak. Di beberapa daerah di Pulau Sumatera,
sering kali pemetikan dilakukan oleh kera (beruk). Kecepatan
pemetikan oleh beruk 400 butir sehari dengan masa istirahat 1
jam, tetapi beruk tidak dapat membersihkan mahkota daun dan
selektivitasnya kurang.
Cara panen dengan galah: menggunakan bambu yang disambung
dan ujungnya dipasang pisau tajam berbentuk pengait.
Kemampuan pemetikan rata-rata 100 pohon/orang/hari.
 Periode Panen
Frekuensi panen dapat dilakukan sebulan sekali dengan
menunggu jatuhnya buah kelapa yang telah masak, tetapi
umumnya panenan dilakukan terhadap 2 bahkan 3 tandan
sekaligus. Hal ini tidak begitu berpengaruh terhadap mutu buah
karena menurut Padua Resurrection dan Banson (1979) kadar
asam lemak pada minyak kelapa yang berasal dari tandan
berumur tiga bulan lebih muda sama dengan buah dari tandan
yang dipanen sehingga biaya panen dapat dihemat.
 Prakiraan Produksi
Produksi buah bergantung varietas tanaman kelapa, umur
tanaman, keadaan tanah, iklim, dan pemeliharaan. Biasanya
menghasilakn rata-rata 2,3 ton kopra/ha/tahun pada umur 12-25
tahun. Sedangkan untuk kelapa hibrida pada umur 10-25 tahun
mampu menghasilkan rata-rata 3,9 ton/ha/tahun.

Anda mungkin juga menyukai