Tanah sawah ( paddy soil ) merupakan tanah yang dikeluarkan sedemikian rupah untuk
budidaya tanaman padi sawah. Pengolahan meliputi :
1. Peralatan lahan
2. Pelumpuran tanah dicangkul atau dibajak dan dihaluskan dalam jenuh air
3. Penggenangan tanah dengan air setinggi 5-10 cm
4. Drainase air dan pengeringan lahan pada saat panen
5. Penggenangan kembali setelah interval waktu, sekitar beberapa minggu hingga
beberapa bul;an.
Secara umum Penggenangan akan meningkatkan Ph tanah yang semulah asam
(kecuali tanah yang rendah kadar basinya) sebaliknya akan menuunkan Ph tanah yang
semulah basah menjadi netral.
Ciri khas tanah sawah antara lain memiliki lapisan oksidasi di bawah permukaan
air akibat difusi O2 setebal 0-1 cm, selanjutnya lapisan reduksi setebal 25-30 cm dan
diikuti lapisan bajak yang kedap air. Selain itu selama pertumbuhan tanaman padi akan
terjadi sekresi O2 oleh akar padi yang menimbulkan kenampakan yang khas pada tanah
sawah (Sanchez, 1993).
Dalam metode SRI, padi ditanam pada kondisi tanah yang tidak
tergenang (macak-macak). Tujuannya, agar oksigen yang dapat dimanfaatkan
oleh akar tersedia lebih banyak di dalam tanah, sehingga tanaman padi tidak
memerlukan sel aerenchyme untuk mengambil oksigen yang ada di udara.
Fotosintat yang dihasilkan juga dapat digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan bagian tanaman yang lain selain dari pembentukan sel
aerenchym . Selain itu, dalam kondisi tidak tergenang, akar bisa tumbuh lebih
subur dan besar sehingga tanaman dapat menyerap nutrisi sebanyak-
banyaknya.