Oleh :
FITRA
05.01.20.2022
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ramli, SP., MP
NIP.19741010 200604 1 038
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Alhamdulillah
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) II. Shalawat serta salam semoga
senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W, sebagai
pembawa risalah Allah terakhir dan penyempurna seluruh risalahNya.
Penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Drs.Ismail Tandi,
M.Pd, dan kepada Ibu Vandalisna, SP.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing
yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta nasehat yang sangat
berguna bagi penulis, serta penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr. Detia Tri Yunandar, S.P., M.SI selaku Direktur Politeknik
Pembangunan Pertanian Gowa
2. Ramli, SP., MP selaku Ketua Jurusan Pertanian
3. Arief Sirajuddin S, S.ST., M. I. Kom selaku Ketua Prodi Penyuluhan
Pertanian Berkelanjutan
4. Kedua orang tua yang selalu mendoakan, Serta teman-teman posko
yang selalu membantu dalam segala hal.
Penulis menyadari sepenuhya bahwa isi Laporan ini masih jauh dari
kata sempurna, maka kritik dan saran membangun dari semua pihak
penulis sangat di harapkan untuk perbaikan selanjutnya.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 3
C. Manfaat 3
II. TINJAUAN PUSTAKA 5
A. Pengertian Penyuluhan 1
B. Materi Penyuluhan 3
C. Media Penyuluhan 3
D. Metode dan Teknik Penyuluhan 1
E. Pemilihan Metode Penyuluhan 3
F. Asas, Tujuan dan Fungsi Penyuluhan 3
III. METODE PELAKSANAAN 7
A. Waktu dan Tempat 7
B. Materi Kegiatan 7
C. Prosedur Pelaksanaan 7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 11
A. Potensi Wilayah 11
B. Elemen Kompetensi 12
V. PENUTUP 21
A. Kesimpulan 21
B. Rekomendasi 21
DAFTAR PUSTAKA 23
iv
DAFTAR TABEL
No Uraian Halaman
1. Materi Kegiatan PKL II 8
2. Wilayah Administrasi Kecamatan Bissappu 9
3. Potensi Pengembangan Komoditi Tanaman 9
Pangan
DAFTAR GAMBAR
v
No Uraian Halaman
1. Kegiatan Penyuluhan 8
2. Kunjungan Ke lahan Petani 9
3. Pertemuan di Kantor Desa Botocinde 9
DAFTAR LAMPIRAN
vi
No Uraian Halaman
1. RKTP Desa Bontomanai 8
2. Sinopsis Penyuluhan 9
3. Media Penyuluhan Power Point 9
4. Media Penyuluhan Power Point
5. Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
6. Daftar Hadir Penyuluhan
7. Kwitansi
8. Dokumentasi
vii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Mahasiswa Polbangtan Gowa semester VI setelah melaksanakan
kegiatan PKL II diharapkan memiliki kompetensi untuk melakukan
penyuluhan yang akuntabel berdasarkan UU SP3K Nomor 16 Tahun
2006. Disamping itu, pada pelaksanaan PKL II ini dapat
mengimplementasikan Permentan No. 52 Tahun 2009, diantaranya
menetapkan materi penyuluhan, menetapkan metode penyuluhan yang
akan digunakan, menyusun media penyuluhan serta melaksanakan
penyuluhan yang baik dan benar.
B. Tujuan
C. Manfaat
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Penyuluhan
B. Materi penyuluhan
3
C. Media Penyuluhan
1. Metode penyuluhan
4
2) Temu Lapang (field day), pertemuan antara pelaku utama dan pelaku
usaha dengan penyuluh pertanian dan/atau peneliti/ahli pertanian di
lapangan untuk mendiskusikan keberhasilan usahatani dan/atau
mempelajari teknologi yang sudah diterapkan.
3) Temu Karya, pertemuan sesama pelaku utama dan pelaku usaha
untuk tukar menukar informasi, pengalaman dan gagasan dalam
kegiatan usahatani.
4) Temu Usaha, pertemuan antar pelaku utama dengan pelaku
usaha/pengusaha di bidang agribisnis dan/atau agroindustri agar
terjadi tukar menukar informasi berupa peluang usaha, permodalan,
teknologi produksi, pasca panen, pengolahan hasil, serta pemasaran
hasil, dengan harapan akan terjadi kontrak kerjasama.
5
c. Pengembangan kerukunan dengan masyarakat antara lain :
6
12) Pemberian Penghargaan, Kegiatan memotivasi pelaku utama melalui
pemberian penghargaan atas prestasinya dalam kegiatan usahatani.
13) Pemutaran Film, metode penyuluhan menggunakan alat film bersifat
visual dan massal, serta menggambarkan proses suatu kegiatan.
14) Pemasangan Poster/Spanduk, penyuluhan menggunakan gambar
dan kata-kata yang dicetak pada kertas dan ditempelkan pada
tempat-tempat yang sering dilalui orang sebagai tempat orang
berkumpul dluar suatu ruangan.
15) Penyebaran Brosur, Folder, Leaflet dan Majalah, metode penyuluhan
dengan menggunakan brosur, folder, leaflet dan majalah yang
dibagikan kepada masyarakat pada saat-saat tertentu, antara lain
pada saat pameran, kursus tani, temu wicara, temu karya dan lain-
lain atau berlangganan khusus untuk majalah.
16) Perlombaan Unjuk Ketangkasan, kegiatan dengan aturan dan waktu
yang ditentukan untuk menumbuhkan persaingan yang sehat antar
petani untuk mencapai prestasi yang diinginkan secara maksimal.
17) Diskusi, pertemuan yang jumlah pesertanya tidak lebih dari 20 orang
dan biasanya diadakan untukbertukar pendapat mengenai suatu
kegiatan yang akan diselenggarakan, atau mengumpulkan saran-
saran untuk memecahkan permasalahan.
18) Pertemuan Umum, rapat atau pertemuan yang melibatkan instansi
terkait, tokoh masyarakat dan organisasi-organisasi yang ada di
masyarakat. Pada pertemuan ini disampaikan beberapa informasi
tertentu untuk dibahas bersama dan menjadikan kesepakatan yang
dicapai sebagai pedoman pelaksanaannya.
19) Siaran Pedesaan Melalui Radio, siaran khusus yang ditujukan bagi
para petani dan keluarganya dengan maksud menyebarkan secara
cepat informasi- informasi dan pengetahuan baru di bidang pertanian
secara luas. Dengan dilakukannya dengar pendapat, diskusi dan
gerak oleh kelompok pendengar maka efektivitas penangkapan
informasi ditingkatkan sehingga memungkinkan terjadinya adopsi.
7
20) Temu Akrab, Pertemuan untuk menjalin keakraban antara pelaku
utama dengan masyarakat setempat/sekitar lokasi pertemuan.
21) Temu Karya, Pertemuan antar pelaku utama untuk bertukar pikiran
dan pengalaman serta belajar atau saling mengajarkan sesuatu
pengetahuan dan keterampilan untuk diterapkan. Bentuk kegiatannya
merupakan ungkapan pengalaman seseorang yang telah berhasil
menerapkan teknologi baru di bidang usahataninya.
22) Temu Lapang, pertemuan antara petani dengan peneliti untuk saling
tukar menukar informasi tentang teknologi yang dihasilkan oleh
peneliti dan umpan balik dari petani.
23) Temu Tugas, pertemuan berkala antara pengemban fungsi
penyuluhan, peneliti, pengaturan dan pelayanan dalam rangka
pemberdayaan petani beserta keluarganya.
24) Widyawisata, perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompoktani
untuk belajar dengan melihat suatu penerapan teknologi dalam
keadaan sesungguhnya, atau melihat suatu akibat tidak
ditetapkannya teknologi di suatu tempat.
2. Teknik penyuluhan
8
E. Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian
Adopsi inovasi pada diri pelaku utama dan atau pelaku usaha
berlangsung melalui serangkaian pengalaman mental psikologis
secara bertahap sebagai berikut:
1) Tahap penumbuhan perhatian, di man pelaku utama dan/atau
pelaku usaha sekedar mengetahui adanya gagasan/idea tau
praktek baru untuk pertama kalinya.
2) Tahap penumbuhan minat, di mana pelaku utama dan/atau
pelaku usaha ingin mengetahui lebih banyak hal baru tadi, dan
berusaha mencari informasi lebih lanjut.
3) Tahap menilai, di mana pelaku utama dan/atau pelaku usaha
mampu membuat perbandingan.
4) Tahap mencoba, di mana pelaku utama dan/atau pelaku usaha
mencoba gagasan baru atau praktek baru.
5) Tahap menetapkan, di mana pelaku utama dan/atau pelaku
usaha meyakini gagasan atau praktek baru itu dan menetapkan
sepenuhnya secara berkelanjutan di dalam usahataninya.
9
3. Sasaran (Pelaku Utama dan Pelaku Usaha)
a) Kemampuan penyuluh
b) Materi penyuluhan
c) Sarana dan biaya penyuluhan
5. Keadaan Daerah
a) Musim
b) Keadaan usahatani
c) Keadaan lapangan
10
yang produktif, efektif, efisien, terdesentrali sasi, partisipatif,
terbuka, berswadaya, bermitra sejajar, kesetaraan gender,
berwawasan luas ke depan, berwawasan lingkungan, dan
bertanggung gugat yang dapat menjamin terlaksananya
pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan;
4. memberikan perlindungan , keadilan, dan kepastian hukum bagi
pelaku utama dan pelaku usaha untuk mendapatkan pelayanan
penyuluhan serta bagi penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan,
5. mengembangkan sumber daya manusia, yang maju dan sejahtera,
sebagai pelaku dan sasaran utama pembangunan pertanian,
perikanan, dan kehutanan.
11
perikanan, dan kehutanan yang maju dan modern bagi pelaku
utama.
12
III. METODE PELAKSANAAN
B. Materi Kegiatan
13
3. Penetapan Metode Penyuluhan
C. Prosedur Pelaksanaan
Prosedur Pelaksanaan PKL II tentang “Pelaksanaan Penyuluhan
Pertanian di Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng” terkait teknis
kegiatan yang dilakukan pada praktik di lapangan sesuai dengan jadwal
kegiatan secara khusus berorientasi pada pemenuhan elemen kompetensi
tersaji dalam lampiran...
14
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
15
2. Wilayah Administrasi Kecamatan Bissappu
16
masyarakat di Kecamatan Bissappu, Tanaman pangan merupakan
komoditas yang paling dominan, khususnya Padi dan Jagung. Adapun
potensi pengembangan untuk komoditi tanaman hortikultura adalah
bawang merah, jeruk, mangga dan cabe, sedangkan untuk
pengembangan peternakan adalah sapi,kambing,kuda,ayam,itik dan
lainnya.
Tabel 2. Potensi Pengembangan Komoditi Tanaman Pangan Kecamatan
Bissappu
Potensi pengembangan (Ha)
No Des./kel.
Padi Jagung
1 Bonto Jai 152,00 10,00
2 Bonto Manai 144,00 190,00
3 Bonto Langkasa 201,00 176,00
4 Bonto Cinde 231,00 196,00
5 Bonto Loe 20,00 148,00
6 Bonto Jaya - 323,00
7 Bonto Lebang 68,00 47,00
8 Bonto Salluang 91,00 255,50
9 Bonto Sunggu - 149,00
10 Bonto Atu - 79,00
11 Bonto Rita 125,00 33,00
Sumber : Data Sekunder, 2020
B. Elemen Kompetensi
17
eksternal yaitu Bapak Mulyadi. Hasil dari koordinasi tersebut penulis dapa
meneruskan untk menetapkan materi yang akan disuluhkan kepada
gabungan kelompok tani. Hasil kegiatan menetapkan materi penyuluhan
pertanian adalah tersusunnya materi penyuluhan pertanian berdasarkan
RKTP. Didalam RKTP terdapat permasalahan sebagian petani ketika
menyemai biji atau benih tanaman, kerap kali kita menemukan tanaman
yang lambat pertumbuhannya dibandingkan yang lainnya. Ada beberapa
penyebab, seperti faktor genetik, percampuran media tanam yang tak
merata, juga hama penyakit bawaan atau endemik lahan penanaman,
sehingga materi yang disusun untuk disuluhkan adalah cara pembuatan
pupuk organik cair dari jamur jakaba. Rencana kerja tahunan penyuluh
dapat dilihat pada lampiran II pada halaman 24.
18
d) Menerangkan alat dan bahan yang digunakan, dan
e) Menerangkan kegunaan dari bahan bahan pembuatan pupuk jakaba.
Sedangkan media penyuluhan dalam bentuk leaflet mempunyai
judul Jakaba Super. Materi yang tercantum dalam leaflet ialah pengertian
jakaba super, tata cara dan alat bahan dalam pembuatan, bagaimana
dalam menggunakannya, serta manfaat dalam pengaplikasian. Leaflet
dapat dilihat pada lampiran V halaman 27.
19
agar materi penyuluhan akan mudah dibaca apabila akan diterapkan oleh
sasaran serta menggunakan media power point.
20
V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
21
metode penulis dapat menetapkan penggunaan metode penyuluhan
pertanian.
B. Rekomendasi
22
DAFTAR PUSTAKA
Adini, Devi Nurhivilda, Hana Putri K dan Victor Sumadi, 2013. Programa
Penyuluhan Tingkat Desa. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Damin, Erwin. SP., 2011. : Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian. Diakses
Maret 2016. https://munalakanti.wordpress.com/category/metode-dan-
teknik-penyuluhan-pertanian
Totok, Mardikanto dan Sri Sutarni. 2006. Metode Penyuluhan Pertanian. UNS
Press. Surakarta.
23