Proses Pembelajaran
No Waktu (menit) Uraian Kegiatan Keterangan
I 10 Pendahuluan
a. Pengantar Salam pembuka dan dilanjutkan dengan obrolan yang
difokuskan pada materi yang akan disampaikan
b. Penjelasan TIK Menjelaskan tentang tujuan penyuluhan dan hasil yang ingin
dicapai
II 40 Pelaksanaan
a. Penjelasan Isi materi Menjelaskan teknis Budidaya padi sisitem jajar legowo
Menjelaskan alat dan bahan serta kebutuhan benih padi
yang dibutuhkan
3. Pemupukan
Pemupukan tidak hanya dilakukan pada saat anda melakukan pengolahan lahan saja tetapi juga setelah anda
melakukan penanaman.
Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan pupuk di kiri dan kanan secara merata dengan jenis pupuk :
Sebelumnya agar lebih praktis dan mudah, anda bisa mengambil posisi di antara 2 barisan padi. Dengan begini
anda hanya perlu sekali berjalan ketika melakukan pemupukan.
Atau anda juga bisa memupuk dengan menaburkan pupuk di tengah alur barisan legowonya
Untuk dosis serta jenis pupuk yang bisa digunakan saat masa tanam yaitu urea sebanyak 50 kg, SP 36 sebanyak
75 kg, dan KCl sebanyak 50 kg ber hektarnya
Adapun pemupukan lanjutan harus anda berikan yaitu menggunakan jenis pupuk urea yaitu saat skor BWD
dengan usia 6 MST sebanyak 150 kg/ ha
4. Penyiangan pada Jajar Legowo
Untuk melakukan penyiangan anda bisa menggunakan alat seperti landak maupun secara tradisional
menggunakan tangan
Akan lebih baik dan praktis jika anda menggunakan alat, karena jika anda melakukan penyiangan menggunakan
alat maka anda hanya perlu melakukannya satu arah saja
Lakukan penyiangan di tengah barisan legowo, juga di bagian pinggir legowo
Namun anda tidak harus melakukan penyiangan pada bagian pinggir legowo sesering mungkin karena
pertumbuhan akan kalah dengan tanaman padi
5. Hama dan Penyakit
Tidak hanya harus dicegah simak juga Cara Memilih Bibit Ikan Louhan, untuk pemaksimalan hasil panen yang
memuaskan maka anda juga perlu mengendalikan hama dan penyakit pada padi jajar legowo seperti berikut ini :
Untuk mengendalikan hama dan penyakit pada sistem cara menanam padi jajar legowo ini anda bisa
menggunakan alat semprot khusus
Alat semprot ini bisa anda temukan di berbagai toko peralatan pertanian
Agar lebih praktis, saat anda menggunakan semprotan pastikan anda berada pada barisan kosong di antara 2
barisan legowo
Semprotkan pestisida maupun obat padi pada sisi kanan dan kiri secara merata, ini harus dilakukan secara
berkala
Cara ini sangatlah praktis karena anda hanya perlu melakukan satu kali jalan saja dalam penyemprotan untuk 2
barisan legowo
LEMBARAN PERSIAPAN MENYULUH
Proses Pembelajaran
No Waktu (menit) Uraian Kegiatan Keterangan
I 10 Pendahuluan
a. Pengantar Salam pembuka dan dilanjutkan dengan obrolan yang
difokuskan pada materi yang akan disampaikan
b. Penjelasan TIK Menjelaskan tentang tujuan penyuluhan dan hasil yang ingin
dicapai
II 40 Pelaksanaan
a. Penjelasan Isi materi Menjelaskan Fungsi dan manfaat kelembagaan petani
Daftar pustaka :
Shinta. 2017. Dinamika Kelompok Dalam Sebuah Kelompok. Leles: BPP Leles. [PPT]
Effendy, Lukman. 2017. Penguatan Kelembagaan Tani. Bogor: STPP Bogor. [PPT]
LEMBARAN PERSIAPAN MENYULUH
Proses Pembelajaran
No Waktu (menit) Uraian Kegiatan Keterangan
I 10 Pendahuluan
a. Pengantar Salam pembuka dan dilanjutkan dengan obrolan yang
difokuskan pada materi yang akan disampaikan
b. Penjelasan TIK Menjelaskan tentang tujuan penyuluhan dan hasil yang ingin
dicapai
II 40 Pelaksanaan
a. Penjelasan Isi materi Menjelaskan Budidaya kopi Arabika
b. Menjelaskan tentang Menjelaskan tentang Budidaya kopi arabika
budidaya kopi
arabika
c. Tanya jawab Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
III 10 Pengakhiran
a. Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada peserta mengenai budidaya
kopi arabika
Kopi arabika termasuk kedalam jenis kopi yang tumbuh pada dataran tinggi sekitar 1.000-2.000 dpl. Budidaya kopi ini
sejatinya tidaklah sulit, asal Anda melakukan cara-cara yang tepat dan sesuai.
Pemilihan Bibit Unggul
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk bisa menghasilkan panen berkualitas adalah pemilihan bibit kopi yang
unggul. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk persiapan bibit unggul antara lain:
1. Pilih indukan yang sehat dan terbebas dari hama penyakit. Indukan berkualitas memiliki ciri-ciri batang
pendek, bentuk tajuk yang bagus, serta berbuah lebat.
2. Setelah didapat indukan yang sesuai, ambil buah kopi yang matang dan juga sehat.
3. Buang bagian kulit dan daging buah kopi. Rendam biji kopi yang telah dikupas kedalam air dan biarkan selama
24 jam.
4. Keringkan biji yang sudah direndam selama 1-2 hari di tempat yang teduh. Sortir biji dan pisahkan dari biji
berkualitas buruk.
5. Setelah biji kering berkualitas sudah didapatkan, Anda sudah bisa langsung melakukan penyemaian.
Sebagai catatan, proses penyemaian jangan melebihi batas 3 bulan dari proses pemilihan bibit yang telah dilakukan,
karena akan mempengaruhi produktivitas tanaman kedepannya.
Penyemaian dan Pembibitan Kopi
Sebelum melakukan penyemaian, buatlah bedengan pada lahan dengan ukuran 120 cm x 25 cm. Sedangkan jarak
pada bedengan dibuat dengan kisaran 50 cm. Untuk panjang bedengan, Anda bisa menyesuaikan dengan luas lahan.
Agar bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup, buatlah bedengan yang menghadap ke timur. Setelah bedengan
selesai dibuat, campurkan tanah bedengan dengan pupuk kandang dengan jumlah 20 kg pupuk per m2.
Setelah bedengan selesai dibuat, maka penyemaian dan pembibitan bibit kopi sudah bisa dilakukan. Langkah-langkah
penyemaian dan pembibitan yang harus dilakukan antara lain:
1. Siapkan bibit unggul yang sudah dipiih lalu semai pada lahan dengan kedalam sekitar 0,5 cm dan jarak
penanaman sekitar 2,5 cm. Semai bibit dengan posisi telungkup.
2. Siram bibit yang sudah disemai secara rutin. Jika sudah berusia 10-12 minggu, maka bibit semai sudah bisa
dipindahkan ke polybag.
3. Lakukan penyiraman dan penyiangan gulma secara rutin.
4. Proses pemupukan bisa dilakukan dengan menggunakan penyemprotan. Cara membuat larutan pupuk yaitu
siapkan 1 kg pupuk SS dan rendam dalam 5 liter air. Larutan pupuk tadi kemudian diencerkan lagi dengan 15-
20 liter air. Setelah siap, pemupukan bibit kopi bisa dilakukan selama 15-20 hari sekali.
Penanaman dan Pemeliharaan Kopi
Bibit kopi yang sudah berumur 7-9 bulan sudah bisa ditanam langsung di area perkebunan. Untuk kopi arabika jenis
Castor misalnya, Anda bisa melakukan penanaman dengan jarak tanam 2m x 2m.
Buat lubang tanam dengan ukuran 60cm x 60cm x 60cm lalu isi tiap lubang tanam dengan 10 kg bahan organik
terfermentasi.
Lakukan pemupukan tanaman secara rutin dengan menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang. Sedangkan
pemupukan kimia menggunakan Urea, TSP, dan KCL dilakukan 3 kali dalam setahun.
Anda juga bisa menggunakan beberapa jenis insektisida seperti Perothion, Thiodan, dan Lannate untuk
mengendalikan hama. Hama yang sering menyerang tanaman kopi adalah kutu hijau.
Pemangkasan Tajuk Kopi
Ketika tanaman sudah berumur 3-4 tahun, maka Anda sudah bisa melakukan pemangkasan tajuk kopi. Tujuan dari
pemangkasan tajuk sendiri yaitu untuk mencegah pohon tumbuh terlalu tinggi. Pemangkasan dilakukan dengan jarak
30-40 cm dari bagian pucuk.
Selain melakukan pemangkasan bagian pucuk, Anda juga harus melakukan pemangkasan pada bagian ranting yang
rusak, kering, dan beberapa ranting yang tumbuh liar. Pemangkasan pada kopi ini bisa dilakukan selama 3 bulan
sekali.
Pemanenan Buah Kopi
Tanaman kopi sudah bisa dipanen ketika berumur 2,5-3 tahun. Rata-rata budidaya kopi arabika jenis lokal
menghasilkan panen sebanyak 0,5 kg biji kopi per batangnya.
Dalam satu bulan, proses pemanenan bisa dilakukan sebanyak 3 kali atau rotasi 12 hari sekali. Ciri-ciri dari buah kopi
yang sudah bisa dipanen yaitu buahnya sudah matang dan berubah warna menjadi merah tua.
Proses Pemasaran Kopi Arabika
Kopi arabika biasanya dipasarkan dalam bentuk bijian. Dibandingkan dengan jenis kopi yang lain, kadar kafein kopi
arabika jauh lebih rendah sehingga nyaman dikonsumsi dan tidak terlalu pahit.
Salah satu sentra kopi arabika yang terkenal di Indonesia yaitu provinsi Lampung. Kopi arabika sendiri mendominasi
hampir 65% perdagangan ekspor impor kopi di seluruh dunia.
Karena tingginya permintaan pasar, tak heran jika harga kopi arabika juga lebih tingi hingga dua kali lipat
dibandingkan dengan robusta.
LEMBARAN PERSIAPAN MENYULUH
Proses Pembelajaran
No Waktu (menit) Uraian Kegiatan Keterangan
I 10 Pendahuluan
a. Pengantar Salam pembuka dan dilanjutkan dengan obrolan yang
difokuskan pada materi yang akan disampaikan
b. Penjelasan TIK Menjelaskan tentang tujuan penyuluhan dan hasil yang ingin
dicapai
II 40 Pelaksanaan
a. Penjelasan Isi materi Menjelaskan buku kelompok tani
b. Menjelaskan fungsi Menjelaskan fungsi dan manfaat buku kelompok tani
dan manfaat buku
kelompok
c. Tanya jawab Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
III 10 Pengakhiran
a. Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada peserta mengenai buku
kelompok tani
b. Kesimpulan Menyimpulkan hasil yang diperoleh setelah kegiatan
penyuluhan
c. Penutup Salam penutup
Proses Pembelajaran
No Waktu (menit) Uraian Kegiatan Keterangan
I 10 Pendahuluan
- Pengantar Salam pembuka dan dilanjutkan dengan obrolan yang
difokuskan pada materi yang akan disampaikan
- Penjelasan TIK Menjelaskan tentang tujuan penyuluhan dan hasil yang ingin
dicapai
II 40 Pelaksanaan
- Penjelasan Isi materi Menjelaskan teknik persemaian cabe rawit
- Demonstrasi cara Menjelaskan teknik persemaian cabe rawit
menjelaskan teknik
persemaian cabe rawit
- Tanya jawab Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
III 10 Pengakhiran
- Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada peserta mengenai
persemaian cabe rawit
- Kesimpulan Menyimpulkan hasil yang diperoleh setelah kegiatan
penyuluhan
- Penutup Salam penutup
Persemaian adalah kegiatan yang membuat bibit cabai yang ditanam dalam sebuah media dengan tujuan supaya benih
cabai (alam hal ini Cabai Rawit Merah) tersebut dapat tumbuh secara maksimal. Umumnya benih yang melewati proses
persemaian dapat terlindung dari hama penyakit. Dengan menyemaikan benih cabe yang ditanam bisa terpelihara
dengan optimal dibandingkan dengan tanaman yang ditanam langsung. Proses persemaian ini tentunya merupakan
bagian yang paling penting, termasuk dalam pembudidayaan tanaman cabai rawit merah. Adapun tujuan persemaian itu
sendiri adalah : (1). Pemeliharaan secara optimal, umumnya persemaian lebih mudah dan lebih rapi dalam hal
perawatan. Mengingat tanaman cabai penting untuk dilakukan perawatan. Terlebih lagi tujuan persemaian itu sendiri
dapat mempermudah merawat dan mengontrol tanaman cabai; (2). Tanaman lebih mudah beradaptasi, tanaman yang
usianya masih terlalu muda tentu merasa kaget jika langsung ditempatkan di lingkungan ekstrim. Akan tetapi lewat
proses persemaian tanaman, tentu membuatnya lebih mudah berdaptasi bersama lingkungan luar yang ekstrim.
Cara menyemai bibit cabai rawit merah dengan teknik bedengan, syarat yang harus dipenuhi adalah : (a). membuat
bedengan pada sebidang tanah yang gembur. Kemudian tanah gembur itu harus dibenamkan pupuk TSP (opsional) jika
Anda memakai pemupukan organik TSP bisa diabaikan dan juga pupuk kandang. Adapun proses pemupukan tersebut
bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan pada bibit cabai rawit merah yang disemai; (b). Apabila bedengan telah
siap, maka benih cabai kering (yang telah direndam selama 2 hari kemudian diriskan selama 1 hari) ditaburkan ke setiap
media bedengan yang telah dibuat; (c). Pada bagian atas media bedengan pun harus ditutup memakai tanah kering
sesudah benih cabai rawit tadi ditaburkan ke dalam bedengan; (d). gulma disini bisa disiasati dengan memakai alang-
alang yang kering melalui penyangga kayu jarak. Selain itu, persemaian benih yang baik tentu harus selalu
memperhatikan kondisi tanah pada bedengan sebagai tempat bibit cabai rawit tersebut dilakukan persemaian. Untuk
memperhatikan keadaan tanah persemaian ini yaitu dengan menyiraminya secara teratur setiap hari tepat di bagian
atas penutup bedengan media persemaiannya. Adapun tujuannya supaya air tidak jatuh ke tanah secara langsung.
Sebab apabila air langsung jatuh ke tanah hanya membuat bibit cabai yang disemai pada bedengan hanyut. Selanjutnya
tunggu bibit cabai tumbuh hingga menjadi tanaman cabai yang kecil minimal sebanyak 4 helai daun. Ketika tanaman
sudah mempunyai setidaknya 4 daun tersebut, maka tanaman cabai rawit pun telah siap dipindah pada lahan media
tanam yang telah dipersiapkan.
Proses Pembelajaran
No Waktu (menit) Uraian Kegiatan Keterangan
I 10 Pendahuluan
- Pengantar Salam pembuka dan dilanjutkan dengan obrolan yang
difokuskan pada materi yang akan disampaikan
- Penjelasan TIK Menjelaskan tentang tujuan penyuluhan dan hasil yang ingin
dicapai
II 40 Pelaksanaan
- Penjelasan Isi materi Menjelaskan teknik budidaya bawang merah
- Demonstrasi cara Menjelaskan teknik budidaya bawang merah
menjelaskan budidaya
bawang merah
- Tanya jawab Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
III 10 Pengakhiran
- Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada peserta mengenai budidaya
bawang merah
- Kesimpulan Menyimpulkan hasil yang diperoleh setelah kegiatan
penyuluhan
- Penutup Salam penutup
Bawang merah (Allium asclonicum) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Keberhasilan yang diperoleh dari budidaya bawang merah ini, tentu saja dihadapkan pada berbagai masalah (resiko) di
lapangan. Diantaranya cara budidaya, serangan hama dan penyakit, kekurangan unsur mikro, dll yang menyebabkan
produksi menurun.
Meskipun kandungan terbesar yang dimiliki bawang merah adalah air, namun ada unsur lain yang perlu diperhatikan
agar kita bisa menghasilkan umbi bawang merah dengan produksi tinggi dan berkualitas. Kuantitas bawang merah
berkaitan erat dengan ukuran dan banyaknya umbi yang dihasilkan. Kualitas bawang merah ditentukan oleh aroma yang
tajam serta warna kulit umbinya. Semakin besar dan banyak umbinya dengan aroma yang tajam, maka semakin tinggi
pula harga jualnya.
Penambahan bahan organik berupa pupuk kandang, kompos atau bahan hijauan segar lainnya dapat memperbaiki
struktur tanah, meningkatkan agregasi, meningkatkan daya memegang air serta memperkaya tanah dengan berbagai
macam unsur hara hasil peruraian dari bahan organik yang dimasukkan ke dalam tanah (Hendrata et al, 2014).
Potensi, Peluang & Masalah
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, bawang merah
sangat potensial untuk dikembangkan meskipun struktur tanahnya berpasir. Bisa mencontoh keberhasilan
pengembangan bawang merah, di Kabupaten Bantul, DIY yang menanam bawang merah di sepanjang pesisir pantai
selatan Menurut pangamatan di lapangan, hampir seluruh komoditas sayuran yang ada Kepulauan Bangka Belitung
dipasok dari Pulau Jawa dan sekitarnya. Berkurangnya pasokan bawang merah di sejumlah pasar di Pangkalpinang,
pasca-lebaran mengakibatkan harga bawang merah cenderung meningkat. Harga bawang merah di Pasar Atrium
Pangkalpinang, berkisar antara Rp 55.000 - Rp 60.000 per kg
Menurut Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, akibat tingginya curah hujan di daerah sentra produksi, diperkirakan
impor bawang merah yang akan masuk wilayah Indonesia mencapai 10.000 ton. Berdasarkan data Kemendag, harga
bawang merah terus menunjukkan tren kenaikan harga. Rata-rata bulan Juli, harga bawang merah nasional mencapai Rp
35.086 per kg, atau naik 19% jika dibandingkan Juni sebesar Rp 29.456 per kg
(https://bangka.tribunnews.com/2013/08/02/bulan-ini-10000-ton-bawang-merah-impor-masuk-pasar).
Badan Litbang Pertanian sejak beberapa tahun yang lalu telah menghasilkan aneka jenis Varietas Unggul Baru (VUB)
bawang merah, diantaranya Maja (potensi 10,9 ton/ha, cocok untuk dataran rendah), Kuning (potensi 21,39 ton/ha,
cocok untuk dataran rendah), Bima Brebes (potensi 9,9 ton/ha, cocok untuk dataran rendah), Katumi (potensi 24,1
ton/ha, cocok untuk dataran medium), Sembrani (potensi 24 ton/ha, cocok untuk dataran rendah sampai medium),
Mentes (potensi 27,58 ton/ha)
TEKNIK BUDIDAYA
Persiapan bibit
1. Bawang merah yang dipilih adalah varietas yang adaptif dengan ukuran kecil atau sedang.
2. Ukuran umbi bibit yang optimal adalah 3 - 4 gram/umbi.
3. Umbi bibit yang baik yang telah disimpan 2 - 3 bulan dan umbi masih dalam ikatan (umbi masih ada daunnya)
4. Umbi bibit harus sehat, ditandai dengan bentuk umbi yang kompak (tidak keropos), kulit umbi tidak luka (tidak
terkelupas atau berkilau)
5. Benih direndam dengan larutan Hormon Organik sehari sebelum tanam selama 10 menit.
6. Setelah bibit ditiriskan, lalu ditaburi merata dengan satu bungkus (100 g) agensia hayati berbahan
aktif Gliocladium + Trichoderma (Hendrata dan Murwati, 2008).
7. Sebelum dilakukan penanaman, ujung umbi bawang merah dipotong 1/3 bagian atau sesuai kebutuhan
(Hendrata et all, 2005).
Persiapan lahan
Pengolahan tanah dilakukan untuk menciptakan kondisi struktur tanah dan aerasi yang lebih baik.
1. Sebaiknya tanah diratakan terlebih dahulu lalu dibuat jalan untuk penyiraman dengan lebar ± 50 cm.
2. Lahan diolah dengan kedalaman ± 30 cm lalu diberi campuran kotoran sapi matang (2,5 ton/ha) + agensia hayati
berbahan aktif Gliocladium + Trichoderma.
3. Setelah itu dibiarkan selama seminggu.
Penanaman
1. Sebelumnya tanah dibasahi dulu lalu dibuat lubang yang sudah diatur jarak tanamnya.
2. Bibit ditanam dalam keadaan berdiri.
3. Penanaman sebaiknya jangan terlalu dalam, cukup ditutup tipis dengan tanah/pasir.
4. Jarak tanam yang digunakan 20 x 20 cm dengan jumlah bibit sebanyak 1 bibit per lubang.
PEMELIHARAAN
Penyiraman
1. Penyiraman dapat dilakukan dengan gembor atau selang besar, dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) atau
sesuai kondisi tanah/tanaman terutama sehabis hujan atau turun embun untuk menghindari penyebaran
penyakit Alternaria porii (trotol).
2. Kunci dari penyiraman adalah memberikan air secara baik pada tanaman sehingga tanaman tidak layu atau
sebelum tanaman mengalami stress.
Penyiangan
1. Penyiangan sebaiknya dilakukan pada kondisi gulma masih kecil, apabila sudah besar cukup dipotong dengan
sabit, jangan dicabut agar tidak merusak akar bawangnya.
2. Penyiangan dilakukan 2 kali : 7 – 10 hst & 30 – 35 hst, tergantung situasi & kondisi atau saat umbi pecah
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pada dasarnya untuk mengatasi serangan OPT gunakan konsep PHT, pestisida kimia dapat digunakan sebagai alternatif
terakhir.
1. 1. Bercak Ungu (Alternaria porii (ELL) Cif.
Akibat serangan :
- Daun bawang kering dan mati
- Umbi yang berbentuk tidak sempurna (kecil - kecil)
Gejala serangan:
- Bercak kecil, cekung
- Warna putih hingga kelabu
- Jika membesar bercak seperti membentuk cincin
Pengendalian teknis :
- Penyemprotan dengan air bersih pada tanaman sehabis turun hujan
Pengendalian kimia:
- Aplikasi fungisida berbahan aktif tembaga hidroksida dan Iprodion.
Pengendalian biologi :
- Aplikasi agensia hayati berbahan aktif Gliocladium dan Trichoderma
1. 2. Bercak daun Cercospora (Cercospora duddiae)
Akibat serangan :
- Terjadi klorosis pada daun
Gejala serangan:
- Bercak klorosis, bulat, berwarna kuning
- Terdapat pada ujung daun
Pengendalian kimia:
- Aplikasi fungisida berbahan aktif tembaga hidroksida dan Iprodion
3. Busuk Daun (Peronospora destructor)
Akibat serangan :
- Daun kering dan mati
Gejala serangan :
- Saat tanaman mulai membentuk umbi pada cuaca yang cukup lembab maka gejala serangan akan berupa bercak
hijau pucat dan selanjutnya berubah menjadi kapang.
Pengendalian teknis :
- Penyemprotan dengan air bersih sehabis hujan atau pada pagi hari sebelum matahari terbit
Pengendalian kimia :
- Aplikasi fungisida berbahan aktif metalaksil dan tebu konazold.
Pengendalian biologi :
- Aplikasi agensia hayati berbahan aktif Gliocladium dan Trichoderma.
4. Rebah bibit (Phytium debaryanum Hesse)
Akibat serangan :
- Tanaman yang baru tumbuh akan busuk dan mati
Gejala serangan :
- Bibit di persemaian busuk, rebah dan selanjutnya akan mati
Pengendalian teknis :
- Menjaga kelembaban disekitar persemaian agar tidak terlalu tinggi
Pengendalian kimia :
- Aplikasi bakterisida
Pengendalian biologi :
- Aplikasi agensia hayati berbahan aktif Gliocladium dan Trichoderma.
5. Ulat (Spodophtera exigua)
Akibat serangan :
- Daun tanaman menjadi putus-putus atau robek dan rusak
Gejala serangan :
- Terdapat telur ulat di sekitar tanaman
- Daun bila diteropong tampak bekas dimakan ulat
Pengendalian teknis :
- Memotong daun yang terserang dan dibuang di lokasi yang berjauhan.
Pengendalian kimia :
- Aplikasi insektisida yang berbahan aktif Klorpirifos, Tebufenosida.
Pengendalian biologi :
- Aplikasi agensia hayati yang berbahan aktif SE-NPV (Spodophtera Exigua-Nuclear Polyhedrosis Virus).
1. Thrips dapat diberikan agensia hayati Beauveria bassiana (BVR) dosis 100 gram untuk 1000 m.
Pemupukan
1. Tanaman bawang merah dipupuk dengan : Urea 150 kg/ha, ZA 200 kg/ha, SP36 150 kg/ha, KCl 150 kg/ha.
Pemupukan diberikan 2 kali yaitu umur 7 hst 1/3 bagian dan 2/3 bagian diberikan pada umur 30 hst.
2. Tanaman sebaiknya ditambah dengan Pupuk Organik Padat (POP) dosis 1 sdm untuk 1 gembor kapasitas 10 liter,
dosis pupuk kimia dikurangi sepertiganya.
3. Umur 7 hst tanaman disemprot Pupuk Organik Cair (POC) dosis 4 - 5 tutup per tangki, tiap 7 – 10 hari sekali
hingga 50 hst. Mulai 30 hst tanaman disemprot dengan hormon organik dosis 2 tutup per tangki.
PANEN
1. Panen dilakukan saat tanaman umur antara 60 – 63 hst, tergantung varietasnya.
2. Tanaman siap panen dicirikan dengan 60% populasi dari seluruh tanaman, daun tanamannya sudah rebah, daun-
daunnya mengering, umbi tersembul ke permukaan tanah, leher batang semu apabila ditekan lunak atau tidak
keras.
3. Panen dilakukan saat udara cerah.
4. Seluruh tanaman dicabut secara hati-hati dengan tangan agar tidak ada umbi yang tertinggal didalam tanah
(Hendrata et al, 2014).
LEMBARAN PERSIAPAN MENYULUH
Jahe merah dikenal sebagai tanaman herbal yang juga bisa digunakan sebagai bumbu makanan. Cara menanam jahe
merah ternyata sangat mudah. kamu bisa melakukannya di rumah dengan hasil melimpah.
Manfaat Jahe Merah
Jahe merah yang memiliki nama ilmiah Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma adalah tanaman rimpang berbentuk
jemari yang bergelembung. Rimpang jahe merah tumbuh di bawah tanah, menjalar dan bertambah besar seiring
dengan umurnya.
Jahe merah mengandung zat gingerol dan shogaol sebagai antioksidan. Kadar zat gingerol pada jahe merah lebih
tinggi dibanding jahe gajah (jahe biasa yang ukurannya besar).
Adapun manfaat dari jahe merah adalah sebagai berikut:
Meredakan rasa mual
Meredakan nyeri dan peradangan
Meringankan gejala flu, demam, dan batuk
Menjaga kinerja jantung
Membantu menurunkan berat badan
Mencegah penuaan karena mengandung
Melancarkan sirkulasi darah dengan kandungan L-arginine
Media Tanam Jahe Merah
Sebelum kamu mengetahui cara menanam jahe merah, pahami dulu tentang media tanamnya. Jahe merah bisa
ditanam di tanah yang gembur dan subur. Agar hasil lebih melimpah, tanaman jahe merah bisa di-stimulasi dengan
pupuk kandang.
Kamu bisa menanam jahe secara langsung di tanah yang sudah digemburkan atau dengan media karung bekas dan
polybag. Tergantung dengan keinginanmu dan ketersediaan lahan yang ada. Jika lahan yang kamu miliki sempit, maka
gunakan polybag agar lebih efisien.
Cara Menanam Jahe Merah
Meskipun kamu memilih media tanam di lahan terbuka secara langsung maupun dengan polybag, cara menanam jahe
merah kurang lebih memiliki tahapan yang sama. Berikut cara menanam jahe merah yang mudah dengan penjelasan
lengkap.
1. Menyiapkan Media Tanam
Cara menanam jahe merah yang pertama adalah menyiapkan media tanam. Tanah yang sudah digemburkan atau
dibajak diberi pupuk kandang. Jika kamu menggunakan polybag, maka rasio tanah dengan pupuk kandang adalah 1 :
Rasio ini juga berlaku untuk penanaman di lahan perkebunan. Dimana 10 kilogram pupuk kandang ditabungkan ke
lahan seluas 10 meter. Tanah yang sudah ditaburkan pupuk kandang kemudian didiamkan dulu selama seminggu agar
proses fermentasi alami terjadi dan tanah lebih siap ditanam jahe merah.
2. Memilih Bibit Jahe Merah
Cara selanjutnya yakni memilih bibit jahe merah. Bibit yang berupa rimpang jahe merah bisa mudah kamu dapatkan
di pasar tradisional. Ci-ciri bibit yang berkualitas di antaranya sebagai berikut:
Menurut beberapa pengusaha jahe merah, rata-rata hasil panen dari satu karung atau polybag bisa menghasilkan sekitar
3 kg jahe merah. Jadi, bila kita membuat 500 karung media tanam maka hasil panen yang bisa diharapkan adalah:
500 x 3kg = 1.500 kg
Harga jahe merah memang sering naik turun, dan biasanya berada pada range harga Rp20.000 – Rp. 25.000 per
kilogram. Kita ambil harga tengahnya saja, yaitu Rp. 22.500 per kg. Maka hasil penjualan adalah:
Angka ini merupakan perhitungan kasar, namun bisa dijadikan acuan untuk melihat potensi usaha budidaya jahe merah.
Usaha budidaya jahe merah bisa dikatakan susah-susah gampang. Jika Anda melakukan penanaman pada 1 polybag
dapat menghasilkan kurang lebih 20 kg jahe merah bahkan lebih saat panen. Jika ada 20 sak karung maka dapat
menghasilkan 400 kg setiap panen. Itu berarti Anda dapat meraup keuntungan hingga 10 juta rupiah jika harga per
kilonya 25 ribu.
Jika kalian ingin memulai pengusaha jahe, tapi modal belum ada, kami siap membantu mewujudkan mimpi anda sebagai
pengusaha muda yg sukses.
untuk proses pencairan tidak perlu repot2 datang k kantor, kalian bisa mengajukannya dari rumah.
LEMBARAN PERSIAPAN MENYULUH
Salah satu hal yang mungkin jarang dilakukan oleh petani kita sebelum menyemai benih padi yaitu menyeleksi benih.
Setelah membeli benih di toko pertanian, para petani beranggapan bahwa kualitas benih yang mereka beli tadi pastilah
bagus, kan sudah berlabel, begitu kira-kira. Kalau jaman ortu atau mbah saya dulu, mereka menyeleksi benih padi
dengan cara memilih gabah yang memang betul-betul baik penampakannya dan kualitasnya tentu saja. Mereka
memilih/mengambil gabah calon benih sebelum tanaman dipanen semua di lahan dengan menggunakan ani-ani,
sehingga butir gabah calon benih tidak rusak/pecah.
Benih padi yang unggul sangat penting sekali dalam suatu usahatani, karena benih merupakan faktor utama dan
penentu keberhasilan suatu budidaya. Benih bermutu adalah benih dengan tingkat kemurnian dan daya tumbuh yang
tinggi, berukuran penuh dan seragam, daya kecambah diatas 80 %, bebas dari biji gulma, penyakit dan hama atau bahan
lain.
Kini sangat banyak benih padi yang beredar di pasaran, namun tidak semuanya mempunyai kualitas yang baik. Seringkali
ditemukan kejadian walaupun benih yang digunakan tersebut telah bersertifikat dan berlabel namun setelah ditanam
hasilnya kurang memuaskan.
Untuk itu perlu dilakukan seleksi benih, sehingga akan dihasilkan benih yang bernas dan seragam, yang nantinya
diharapkan menghasilkan bibit yang sehat dan seragam pada saat dipindahkan ke pertanaman. Salah satu cara yang
dapat dilakukan dengan menggunakan larutan garam dengan indikator telur yang merapung untuk menentukan jumlah
garam yang digunakan.
Seleksi Benih
Alat dan bahan :
1. Ember atau panci (isi 10 liter) 2 buah
2. Saringan 1 buah
3. Benih padi (sesuai kebutuhan)
4. Garam dapur
5. Telur ayam/bebek 1 buah
6. Air secukupnya
Tahap Kegiatan seleksi benih padi ini adalah:
1. Siapkan semua alat dan bahan yang digunakan untuk tahapan kegiatan seleksi benih padi
2. Isi ember dengan air sampai 2/3 bagiannya
3. Tuang garam dapur lebih kurang 1 kg sambil diaduk sampai larut.
4. Setelah garam larut, masukan satu butir telur ayam kedalam larutan garam, dan perhatikan posisi telur, apakah
masih terbenam, melayang atau sudah mengambang/mengapung di permukaan air.
o Jika telur masih terbenam/ tenggelam maka perlu dilakukan penambahan garam yang ditambahkan
sedikit demi sedikit sampai telur mengambang di permukaan air. Setelah telur mengambang, maka
penambahan garam dihentikan. Telur dikeluarkan dari larutan garam dan benih segera dicuci.
o Jika telur telah mengambang pada permukaan air, artinya garam tidak perlu ditambah lagi dan siap
digunakan untuk seleksi benih.
5. Tuangkan benih kedalam larutan garam yang telah diuji tadi, dan dilakukan pengadukan secara merata.
6. Benih yang mengapung adalah benih hampa atau kurang bernas, sedangkan benih yang tenggelam adalah benih
yang bernas
7. Angkat benih yang mengapung dengan bantuan saringan dan taruh dalam sebuah wadah, angkat benih yang
bernas (tenggelam) kemudian cuci segera sampai bersih lalu masukkan kedalam karung, diamkan benih yang
bernas selama 12 - 24 jam, atau bisa langsung disemai di persemaian yang telah dipersiapkan.