Anda di halaman 1dari 24

LEMBARAN PERSIAPAN MENYULUH

1. Nama Penyuluh : Enny Yas


2. NIP :-
3. Materi Penyuluhan : Budidaya Tanaman Padi sisten Jarwo
4. Waktu : 90 Menit
5. Tempat : Sekretariat Kelompok Tani
6. TIU : Setelah Penyuluhan ini diharapkan petani mampu
mengetahui teknik budidaya padi sistem jajar legowo
7. TIK : Petani mampu menjelaskan teknik budidaya padi sistem
jajar legowo
8. Metoda : Ceramah
9. Alat dan bahan
a. Bahan : Benih padi
b. Alat : Peta singkap, caplak, tali, dll

Proses Pembelajaran
No Waktu (menit) Uraian Kegiatan Keterangan
I 10 Pendahuluan
a. Pengantar Salam pembuka dan dilanjutkan dengan obrolan yang
difokuskan pada materi yang akan disampaikan
b. Penjelasan TIK Menjelaskan tentang tujuan penyuluhan dan hasil yang ingin
dicapai
II 40 Pelaksanaan
a. Penjelasan Isi materi Menjelaskan teknis Budidaya padi sisitem jajar legowo
Menjelaskan alat dan bahan serta kebutuhan benih padi
yang dibutuhkan

b. Demonstrasi cara Mempraktekkan teknik penerapan pola tanam padi sistem


menjelaskan teknik jajar legowo
budidaya padi sistem
jarwo
c. Tanya jawab Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
III 10 Pengakhiran
a. Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada pesertamengenai teknik
budidaya padi sitem jajar legowo

b. Kesimpulan Menyimpulkan hasil yang diperoleh setelah kegiatan


penyuluhan
c. Penutup Salam penutup

Mengetahui Talang Babungo, 3 Januari 2020


Kepala BPP Hiliran Gumanti Penyuluh

Fitra Eldi, S.ST Enny Yas


NIP. 19741015 200501 1010 NIP.
SINOPSIS TATA CARA TANAM LEGOWO
Jajar legowo merupakan salah satu cara maupun sistem yang digunakan dalam dunia pertanian untuk menanam padi
maupun jenis tanaman sawah lainnya.
Legowo sendiri merupakan gabungan dari kata “lego” dan “ dowo”, dimana lego sendiri memiliki arti luas dan dowo
memiliki arti panjang. Cara menanam padi dengan sistem jajar legowo merupakan salah satu jenis cara menanam
tradisional dan dikembangkan sejak tahun 1996.
Selain mudah dan praktis, dengan sistem jajar legowo maka hasil panen yang dihasilkan lebih berkualitas dan melimpah.

Cara Menanam Padi Jajar Legowo


1. Mengolah Lahan Tanam
Langkah pertama dalam cara menanam padi jajar legowo yaitu mengolah lahan terlebih dahulu, pastikan juga
bahwa sawah anda sudah melalui langkah pembersihan dan persiapan.
Dan berikut langkah untuk mengolah lahan sawah anda setelahnya :
 Dalam keadaan lahan sawah yang sudah siap untuk diolah, lakukan pembentukan garis tanam yang sebelumnya
sawah juga sudah melalui tahap 2 kali bajak dan 1 kali garu
 Garis tanam harus dibuat lurus dan jelas, sebagai alat bantu anda bisa mengikatkan tali rafia secara lurus di
pinggiran sawah
 Ikuti saja tali rafia yang anda pasang dan lepaskan setelah membuat garis lurus di sawah
 Adapun cara tepat untuk mengaplikasikan decomposer yaitu dengan mencampurkan 4 kg / ha dengan 400 l air
bersih lalu disemprotkan secara merata pada jerami di petakan sawah
 Biarkan terlebih dahulu kondisi sawah anda dalam kondisi lembab namun tidak tergenang air selama 7 hari
sebelum masa tanam
2. Penanaman Bibit
Langkah berikutnya dalam cara menanam padi jajar legowo yaitu menanam bibit padi yang sudah siap tanam
seperti berikut :
 Ada 2 tipe pada sistem penanaman padi jajar legowo yaitu jajar legowo 2 : 1 dan 4 : 1 dengan perbedaan pada
letak penanaman padi
 Pada cara 2 : 1, anda menanam padi jajar legowo dengan posisi tanaman padi berselang- seling 2 baris dan 1
baris dikosongkan
 Sedangkan pada cara 4 : 1, anda menanam padi dengan pola posisi tanaman padi berselang- seling 4 baris dan 1
baris dikosongkan
 Buatlah lubang tanam pada lahan tanam tepat pada perpotongan garis yang sudah anda buat sebelumnya
 Tanam 1 hingga 3 bibit padi pada tiap lubang tanam
 Sisipkan bibit padi pada alur kanan dan kiri di antara 2 lubang tanam tiap barisan legowo untuk menambah
populasi tanaman padi

3. Pemupukan
Pemupukan tidak hanya dilakukan pada saat anda melakukan pengolahan lahan saja tetapi juga setelah anda
melakukan penanaman.
Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan pupuk di kiri dan kanan secara merata dengan jenis pupuk :
 Sebelumnya agar lebih praktis dan mudah, anda bisa mengambil posisi di antara 2 barisan padi. Dengan begini
anda hanya perlu sekali berjalan ketika melakukan pemupukan.
 Atau anda juga bisa memupuk dengan menaburkan pupuk di tengah alur barisan legowonya
 Untuk dosis serta jenis pupuk yang bisa digunakan saat masa tanam yaitu urea sebanyak 50 kg, SP 36 sebanyak
75 kg, dan KCl sebanyak 50 kg ber hektarnya
 Adapun pemupukan lanjutan harus anda berikan yaitu menggunakan jenis pupuk urea yaitu saat skor BWD
dengan usia 6 MST sebanyak 150 kg/ ha
4. Penyiangan pada Jajar Legowo
 Untuk melakukan penyiangan anda bisa menggunakan alat seperti landak maupun secara tradisional
menggunakan tangan
 Akan lebih baik dan praktis jika anda menggunakan alat, karena jika anda melakukan penyiangan menggunakan
alat maka anda hanya perlu melakukannya satu arah saja
 Lakukan penyiangan di tengah barisan legowo, juga di bagian pinggir legowo
 Namun anda tidak harus melakukan penyiangan pada bagian pinggir legowo sesering mungkin karena
pertumbuhan akan kalah dengan tanaman padi
5. Hama dan Penyakit
Tidak hanya harus dicegah simak juga Cara Memilih Bibit Ikan Louhan, untuk pemaksimalan hasil panen yang
memuaskan maka anda juga perlu mengendalikan hama dan penyakit pada padi jajar legowo seperti berikut ini :
 Untuk mengendalikan hama dan penyakit pada sistem cara menanam padi jajar legowo ini anda bisa
menggunakan alat semprot khusus
 Alat semprot ini bisa anda temukan di berbagai toko peralatan pertanian
 Agar lebih praktis, saat anda menggunakan semprotan pastikan anda berada pada barisan kosong di antara 2
barisan legowo
 Semprotkan pestisida maupun obat padi pada sisi kanan dan kiri secara merata, ini harus dilakukan secara
berkala
 Cara ini sangatlah praktis karena anda hanya perlu melakukan satu kali jalan saja dalam penyemprotan untuk 2
barisan legowo

LEMBARAN PERSIAPAN MENYULUH

1. Nama Penyuluh : Enny Yas


2. NIP :-
3. Materi Penyuluhan : Kelembagaan petani
4. Waktu : 90 Menit
5. Tempat Sekretariat Kelompok Tani
6. TIU : Setelah Penyuluhan ini diharapkan petani mampu
Mengetahui fungsi dan manfaat kelembagaan petani
7. TIK : Petani mampu menjelaskan fungsi dan mafaat kelembagaan petani
8. Metoda : Ceramah
9. Alat dan bahan
a. Bahan : Leafleat
b. Alat : Laptop dan

Proses Pembelajaran
No Waktu (menit) Uraian Kegiatan Keterangan
I 10 Pendahuluan
a. Pengantar Salam pembuka dan dilanjutkan dengan obrolan yang
difokuskan pada materi yang akan disampaikan
b. Penjelasan TIK Menjelaskan tentang tujuan penyuluhan dan hasil yang ingin
dicapai
II 40 Pelaksanaan
a. Penjelasan Isi materi Menjelaskan Fungsi dan manfaat kelembagaan petani

b. Menjelaskan fungsi Menjelaskan alat kelengkapan kelembagaan petani


dan manfaat
kelembagaan petani
c. Tanya jawab Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
III 10 Pengakhiran
a. Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada peserta mengenai fungsi
dan manfaat kelembagaan petani
b. Kesimpulan Menyimpulkan hasil yang diperoleh setelah kegiatan
penyuluhan
c. Penutup Salam penutup

Mengetahui Talang Babungo, 3 Januari 2020


Kepala BPP Hiliran Gumanti Penyuluh

Fitra Eldi, S.ST Enny Yas


NIP. 19741015 200501 1010 NIP.
SINOPSIS
MOTIVASI PENUMBUHAN KELOMPOK DAN DINAMIKA KELOMPOK
Kelompok merupakan sebuah wadah untuk memberikan aspirasi dan menyelesaiakan masalah atau kesulitan yang
menimpa salah seorang petani. Sehinggan untuk menyatukan dan mempermudah dalam kegiatan pembelajaran dan
wahana kerjasama. Di desa Cangkuang diadakan kegiatan penumbuhan dan pengembangan kelompok tani perikanan
darat. Karena masih baru teumbuh dan terbentuk kelompok tani sehingga perlu di berikan pemahaman tentang cara
dinamika kelompok. Dinamika kelompok ini perlu disampaikan karena dalam rangka memberikan pengetahuan dalam
menjalankan aktivitas kelompoknya.
Dalam penumbuhan sebuah kelompok tani harus diberikan motivasi dan didasarakan pada kebutuhan suatu
masyarakat. Seperti yang terjadi di Desa Cangkuang Kelompok Tani Teratai Mekar yang dibentuk pada hari Selasa, 23
Mei 2017 ini di bentuk berdasarkan kebutuhan, keprihatinan, dan motivasi atau dorongan dari pemerintah untuk
dilakukan pengelolaan tindak lanjut terrhadap perairan darat yaitu Situ Cangkuang. Dalam pembentukan sebuah
kelompok perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) pembentukan atau pemilihan nama kelompok; 2)
pembentukan atau penyusunan struktur organisasi kelompok tani; 3) daftarkan ke desa untuk dikukuhkan/ diberikan SK
Pengukuhan; 4) daftarkan ke SIMLUH agar terdaftar secara nasional sehingga jika ada bantuan akan mendapatkan
jatah;5) konsolidasi/ mengadakan pertemuan minimal 1 bulan sekali; 6) pembuatan kesekretariatan kelompok dengan
dilengkapi papan nama/ plang kelompok tani (Shinta, 2017). Prinsip pengembangan sebuah kelompok tani ini yaitu
1) melaksanakan pertemuan rutin; 2) menjaga semangat dan keinginan untuk maju; 3) rencana kegiatan dan
pelaksanaannya dilakukan secara bersama; 4) memfasilitasi usaha tani yg berorientasi pasar; 5) menjalin kemitraan
dengan pihak lain; 6) melakukan pemupukan modal; 7) menjamin adanya arus informasi dan teknologi; 8) melaksanakan
tertib administrasi kegiatan (Lukman Effendy, 2017). Administrasi dibedakan menjadi dua yaitu: a) administrasi
kegiatan yang terdiri dari: 1) Buku Induk Anggota; 2) Buku Kegiatan Kelompok; 3) Buku Tamu; 4) Buku Notulen
Rapat; 5) Buku Produktivitas dan Hasil Produksi; 6) Buku Agenda Surat Masuk dan Surat Keluar; 7) Buku
Ekspedisi; 8) Buku Kepemilikan Sarana/ Prasarana Anggota; 9) Buku Luas Lahan Garapan; 10) Buku Pengurus; 11) Buku
Daftar Hadir; dan 12) administrasi keuangan, b) administrasi keuangan terdiri dari: 1) Buku Kas; 2) Buku Iuran
Anggota; 3) Buku Tabungan Anggota; 4) Buku Inventaris; 5) Buku Penjualan; 6) Buku Pembelian. Sedangkan untuk
administrasi lainya yaitu: 1) Sekretariat Kelompok Tani; 2) Papan Nama (Plank) Kelompok Tani; 3) Stempel Kelompok
Tani; 4) Arsip Surat Masuk dan Surat Keluar; 5) Arsip Dokumen Berita Acara Pembentukan Kelompok Tani; 6) Arsip
Dokumen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kelompok Tani; 7) Arsip Dokumen Berita Acara Benah Kelompok
Tani; 8) Rencana Kerja Kelompok atau Rencana Definitif Kelompok Tani (RDK); 9) Rencana Kebutuhan Kelompok Tani
(RDKK); 10) Rencana Usaha Anggota (RUA); 11) Arsip Dokumen Biodata Anggota Kelompok Tani; 12) Dokumen berupa
papan data (Monografi) Kelompok Tani; dan 13) Peta Wilayah Kelompok Tani (Lukman Effendy, 2017).
Dengan diberikan atau disampaikanya materi tentang dinamika kelompok maka diharapakan akan munculnya motovasi
atau dorongan untuk menumbuhkan dan membentuk kelompok tani berdasarkan kebutuhan dari anggotanya. Dan
dalammenjalankan sebuah aktivitas kelompok dapat berjalan dengan baik dan dapat melakukan tertib administrasi
kelompok. Serta dapat terinvenarisir dengan baik semua barang yang dimiliki oleh kelompok tersebut.

Daftar pustaka :
Shinta. 2017. Dinamika Kelompok Dalam Sebuah Kelompok. Leles: BPP Leles. [PPT]
Effendy, Lukman. 2017. Penguatan Kelembagaan Tani. Bogor: STPP Bogor. [PPT]
LEMBARAN PERSIAPAN MENYULUH

1. Nama Penyuluh : Enny Yas


2. NIP : 19710424 202121 2004
3. Materi Penyuluhan : Budidaya kopi arabika
4. Waktu : 90 Menit
5. Tempat Sekretariat Kelompok Tani
6. TIU : Setelah Penyuluhan ini diharapkan petani mampu
mengetahui Budidaya Kopi Arabika
7. TIK : Petani mampu menjelaskan budidaya kopi arabika
8. Metoda : Ceramah
9. Alat dan bahan
 Bahan : Leafleat
 Alat : Laptop dan

Proses Pembelajaran
No Waktu (menit) Uraian Kegiatan Keterangan
I 10 Pendahuluan
a. Pengantar Salam pembuka dan dilanjutkan dengan obrolan yang
difokuskan pada materi yang akan disampaikan
b. Penjelasan TIK Menjelaskan tentang tujuan penyuluhan dan hasil yang ingin
dicapai
II 40 Pelaksanaan
a. Penjelasan Isi materi Menjelaskan Budidaya kopi Arabika
b. Menjelaskan tentang Menjelaskan tentang Budidaya kopi arabika
budidaya kopi
arabika
c. Tanya jawab Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
III 10 Pengakhiran
a. Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada peserta mengenai budidaya
kopi arabika

b. Kesimpulan Menyimpulkan hasil yang diperoleh setelah kegiatan


penyuluhan
c. Penutup Salam penutup

Mengetahui Talang Babungo, 5 April 2020


Kepala BPP Hiliran Gumanti Penyuluh

Fitra Eldi, S.ST Enny Yas


NIP. 19741015 200501 1010 NIP. 19710424 2021212004
SINOPSIS BUDIDAYA KOPI ARABIKA

Kopi arabika termasuk kedalam jenis kopi yang tumbuh pada dataran tinggi sekitar 1.000-2.000 dpl. Budidaya kopi ini
sejatinya tidaklah sulit, asal Anda melakukan cara-cara yang tepat dan sesuai.
Pemilihan Bibit Unggul
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk bisa menghasilkan panen berkualitas adalah pemilihan bibit kopi yang
unggul. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk persiapan bibit unggul antara lain:
1. Pilih indukan yang sehat dan terbebas dari hama penyakit. Indukan berkualitas memiliki ciri-ciri batang
pendek, bentuk tajuk yang bagus, serta berbuah lebat.
2. Setelah didapat indukan yang sesuai, ambil buah kopi yang matang dan juga sehat.
3. Buang bagian kulit dan daging buah kopi. Rendam biji kopi yang telah dikupas kedalam air dan biarkan selama
24 jam.
4. Keringkan biji yang sudah direndam selama 1-2 hari di tempat yang teduh. Sortir biji dan pisahkan dari biji
berkualitas buruk.
5. Setelah biji kering berkualitas sudah didapatkan, Anda sudah bisa langsung melakukan penyemaian.
Sebagai catatan, proses penyemaian jangan melebihi batas 3 bulan dari proses pemilihan bibit yang telah dilakukan,
karena akan mempengaruhi produktivitas tanaman kedepannya.
Penyemaian dan Pembibitan Kopi
Sebelum melakukan penyemaian, buatlah bedengan pada lahan dengan ukuran 120 cm x 25 cm. Sedangkan jarak
pada bedengan dibuat dengan kisaran 50 cm. Untuk panjang bedengan, Anda bisa menyesuaikan dengan luas lahan.
Agar bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup, buatlah bedengan yang menghadap ke timur. Setelah bedengan
selesai dibuat, campurkan tanah bedengan dengan pupuk kandang dengan jumlah 20 kg pupuk per m2.
Setelah bedengan selesai dibuat, maka penyemaian dan pembibitan bibit kopi sudah bisa dilakukan. Langkah-langkah
penyemaian dan pembibitan yang harus dilakukan antara lain:
1. Siapkan bibit unggul yang sudah dipiih lalu semai pada lahan dengan kedalam sekitar 0,5 cm dan jarak
penanaman sekitar 2,5 cm. Semai bibit dengan posisi telungkup.
2. Siram bibit yang sudah disemai secara rutin. Jika sudah berusia 10-12 minggu, maka bibit semai sudah bisa
dipindahkan ke polybag.
3. Lakukan penyiraman dan penyiangan gulma secara rutin.
4. Proses pemupukan bisa dilakukan dengan menggunakan penyemprotan. Cara membuat larutan pupuk yaitu
siapkan 1 kg pupuk SS dan rendam dalam 5 liter air. Larutan pupuk tadi kemudian diencerkan lagi dengan 15-
20 liter air. Setelah siap, pemupukan bibit kopi bisa dilakukan selama 15-20 hari sekali.
Penanaman dan Pemeliharaan Kopi
Bibit kopi yang sudah berumur 7-9 bulan sudah bisa ditanam langsung di area perkebunan. Untuk kopi arabika jenis
Castor misalnya, Anda bisa melakukan penanaman dengan jarak tanam 2m x 2m.
Buat lubang tanam dengan ukuran 60cm x 60cm x 60cm lalu isi tiap lubang tanam dengan 10 kg bahan organik
terfermentasi.
Lakukan pemupukan tanaman secara rutin dengan menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang. Sedangkan
pemupukan kimia menggunakan Urea, TSP, dan KCL dilakukan 3 kali dalam setahun.
Anda juga bisa menggunakan beberapa jenis insektisida seperti Perothion, Thiodan, dan Lannate untuk
mengendalikan hama. Hama yang sering menyerang tanaman kopi adalah kutu hijau.
Pemangkasan Tajuk Kopi
Ketika tanaman sudah berumur 3-4 tahun, maka Anda sudah bisa melakukan pemangkasan tajuk kopi. Tujuan dari
pemangkasan tajuk sendiri yaitu untuk mencegah pohon tumbuh terlalu tinggi. Pemangkasan dilakukan dengan jarak
30-40 cm dari bagian pucuk.
Selain melakukan pemangkasan bagian pucuk, Anda juga harus melakukan pemangkasan pada bagian ranting yang
rusak, kering, dan beberapa ranting yang tumbuh liar. Pemangkasan pada kopi ini bisa dilakukan selama 3 bulan
sekali.
Pemanenan Buah Kopi
Tanaman kopi sudah bisa dipanen ketika berumur 2,5-3 tahun. Rata-rata budidaya kopi arabika jenis lokal
menghasilkan panen sebanyak 0,5 kg biji kopi per batangnya.
Dalam satu bulan, proses pemanenan bisa dilakukan sebanyak 3 kali atau rotasi 12 hari sekali. Ciri-ciri dari buah kopi
yang sudah bisa dipanen yaitu buahnya sudah matang dan berubah warna menjadi merah tua.
Proses Pemasaran Kopi Arabika
Kopi arabika biasanya dipasarkan dalam bentuk bijian. Dibandingkan dengan jenis kopi yang lain, kadar kafein kopi
arabika jauh lebih rendah sehingga nyaman dikonsumsi dan tidak terlalu pahit.
Salah satu sentra kopi arabika yang terkenal di Indonesia yaitu provinsi Lampung. Kopi arabika sendiri mendominasi
hampir 65% perdagangan ekspor impor kopi di seluruh dunia.
Karena tingginya permintaan pasar, tak heran jika harga kopi arabika juga lebih tingi hingga dua kali lipat
dibandingkan dengan robusta.
LEMBARAN PERSIAPAN MENYULUH

1. Nama Penyuluh : Enny Yas


2. NIP : 19710424 202121 2004
3. Materi Penyuluhan : Buku Kelompok tani
4. Waktu : 90 Menit
5. Tempat Sekretariat Kelompok Tani
6. TIU : Setelah Penyuluhan ini diharapkan petani mampu
mengetahui buku kelompok tani
7. TIK : Petani mampu menjelaskan buku kelompok tani
8. Metoda : Ceramah
9. Alat dan bahan
a. Bahan : Leafleat
b. Alat : Laptop dan

Proses Pembelajaran
No Waktu (menit) Uraian Kegiatan Keterangan
I 10 Pendahuluan
a. Pengantar Salam pembuka dan dilanjutkan dengan obrolan yang
difokuskan pada materi yang akan disampaikan
b. Penjelasan TIK Menjelaskan tentang tujuan penyuluhan dan hasil yang ingin
dicapai
II 40 Pelaksanaan
a. Penjelasan Isi materi Menjelaskan buku kelompok tani
b. Menjelaskan fungsi Menjelaskan fungsi dan manfaat buku kelompok tani
dan manfaat buku
kelompok
c. Tanya jawab Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
III 10 Pengakhiran
a. Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada peserta mengenai buku
kelompok tani
b. Kesimpulan Menyimpulkan hasil yang diperoleh setelah kegiatan
penyuluhan
c. Penutup Salam penutup

Mengetahui Talang Babungo, 5 April 2020


Kepala BPP Hiliran Gumanti Penyuluh

Fitra Eldi, S.ST Enny Yas


NIP. 19741015 200501 1010 NIP. 19710424 2021212004
SINOPSIS BUKU ADMINISTRASI KELOMPOK TANI
Administrasi merupakan segenap rangkaian usaha bersama yang dilaksanakan sekelompok orang dalam wadah
organisasi untuk mencapai tujuan. Dapat juga di katakan bahwa manajemen adalah proses aktifitas dari pada
administrasi dan karena pimpinan dari organisasi adalah sekaligus merupakan pimpinan manajemen, maka dia juga yang
mempunyai kewenangan menggerakkan kemudi administrasinya.
Administrasi kelompok tani adalah seperangkat catatan atau dokumen yang menyangkut semua kegiatan yang dilakukan
oleh kelompok tersebut. Perangkat administrasi kelompok yang baik dan benar diperlukan sebagai bahan informasi bagi
kelompok maupun pihak luar yang berkaitan dengan kelompok itu. Perangkat administrasi itu dibedakan menjadi dua
bagian pokok, yaitu administrasi kegiatan dan administrasi keuangan
Diantara buku-buku administrasi kegiatan adalah
1. Buku Daftar Anggota/Buku Induk anggota
Yaitu dokumen tertulis yang berisi tentang biodata anggota kelompok
2. Buku Rencana Kegiatan/Jadwal Kegiatan
Yaitu buku yang berfungsi untuk mencatat jadwal kegiatan yang akan dilakukan oleh kelompok tani. Selain berfungsi
untuk mengingatkan terhadap kegiatan juga berfungsi sebagai dokumentasi kegiatan
3. Buku Kegiatan
Adalah dokumen tertulis yang mencatat tentang segala kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok
4. Buku Notulen Rapat/Pertemuan
Buku yang berisi catatan tentang hal-hal yang telah dibahas dalam setiap pertemuan kelompok, baik pertemuan
pengurus maupun pertemuan anggota
5. Buku Agenda Surat
Adalah dokumen tertulis yang berisi catatan tentang surat-surat yang dibuat kelompok untuk para anggota maupun
pihak luar, serta surat-surat yang diterima kelompok dari pihak luar
6. Buku Inventaris Barang
Yaitu buku yang berisi datar nama sarana dan prasarana yang dimiliki kelompok tani beserta keterangan dan
kepemilikannya dari awal kelompok tani berdiri sampai seterusnya.
7. Buku Tamu
Yaitu dokumen tertulis yang berisi tentang pihak-pihak luar yang pernah berkunjung ke dalam kelompok
8. Buku Susunan Pengurus
Adalah dokumen tertulis yang berisi tentang biodata setiap anggota yang menjadi pengurus kelompok. Buku ini
bermanfaat untuk mengetahui namap-nama pengurus disetiap periode kepengurusan yang disepakati
9. Buku Daftar Hadir Rapat/Pertemuan
Dokumen tertulis yang berisi kehadiran setiap anggota dalam setiap kali kelompok mengadakan kegiatan
10. Buku Produktifitas dan Hasil Produksi
Dokumen tertulis yang mencatat tentang segala hasil tingkat produktifitas pemanenan dan produksi usaha tani seluruh
komoditi yang diusahakan oleh anggota kelompok
Sedangkan buku-buku administrasi keuangan meliputi:
1. Buku KAS
Dokumen tertulis yang mencatat tentang segala kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok yang menyangkut keluar
masuknya keuangan kelompok
2. Buku Iuran Anggota
Dokumen tertulis yang mencatat tentang masuknya iuran dalam bentuk uang tunai ke dalam kas kelompok
3. Buku Simpanan/Tabungan Anggota
Dokumen tertulis yang mencatat tentang masuknya tabungan dalam bentuk uang tunai ke dalam kas kelompok
4. Buku Pinjaman
Dokumen tertulis yang mencatat tentang jumlah pinjaman anggota kelompok dalam bentuk uang tunai di dalam kas
kelompok
5. Buku Penjualan
Dokumen tertulis yang mencatat tentang segala kegiatan penjualan hasil produksi usaha tani yang dihasilkan anggota
kelompok
6. Buku Pembelian
Dokumen tertulis yang mencatat tentang segala kegiatan pengeluaran uang yang digunakan untuk membeli sarana dan
prasarana kelompok
Selain hal diatas, ada juga beberapa hal yang harus dimiliki kelompok tani
1. Sekretariat
2. Papan nama kelompok tani
3. Stempel kelompok
4. Arsip surat masuk dan surat keluar
5. Arsip Dokumen Berita Acara Pembentukan Kelompok
6. Arsip Dokumen AD dan ART Kelompok
7. Arsip Dokumen Berita Acara Benah Kelompok
8. Rencana Kerja Kelompok/Rencana Defenitif Kelompok (RDK)
9. Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)
10. Rencana Usaha Anggota (RUA)
11. Arsif Dokumen biodata anggota
12. Dokumen papan data (Monografi) Kelompok
13. Peta Wilayah Kelompok
LEMBARAN PERSIAPAN MENYULUH

1. Nama Penyuluh : Enny Yas


2. NIP : 19710424 202121 2004
3. Materi Penyuluhan : Persemaian cabe rawit
4. Waktu : 90 Menit
5. Tempat Sekretariat Kelompok Tani
6. TIU : Setelah Penyuluhan ini diharapkan petani mampu
mengetahui teknik persemaian cabe rawit
7. TIK : Petani mampu menjelaskan teknik persemaian cabe rawit
8. Metoda : Ceramah
9. Alat dan bahan
a. Bahan : Leafleat
b. Alat : Laptop dan

Proses Pembelajaran
No Waktu (menit) Uraian Kegiatan Keterangan
I 10 Pendahuluan
- Pengantar Salam pembuka dan dilanjutkan dengan obrolan yang
difokuskan pada materi yang akan disampaikan
- Penjelasan TIK Menjelaskan tentang tujuan penyuluhan dan hasil yang ingin
dicapai
II 40 Pelaksanaan
- Penjelasan Isi materi Menjelaskan teknik persemaian cabe rawit
- Demonstrasi cara Menjelaskan teknik persemaian cabe rawit
menjelaskan teknik
persemaian cabe rawit
- Tanya jawab Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
III 10 Pengakhiran
- Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada peserta mengenai
persemaian cabe rawit
- Kesimpulan Menyimpulkan hasil yang diperoleh setelah kegiatan
penyuluhan
- Penutup Salam penutup

Mengetahui Talang Babungo, 1 Juni 2020


Kepala BPP Hiliran Gumanti Penyuluh

Fitra Eldi, S.ST Enny Yas


NIP. 19741015 200501 1010 NIP. 19710424 2021212004
SINOPSIS PERSEMAIAN CABE RAWIT

Persemaian adalah kegiatan yang membuat bibit cabai yang ditanam dalam sebuah media dengan tujuan supaya benih
cabai (alam hal ini Cabai Rawit Merah) tersebut dapat tumbuh secara maksimal. Umumnya benih yang melewati proses
persemaian dapat terlindung dari hama penyakit. Dengan menyemaikan benih cabe yang ditanam bisa terpelihara
dengan optimal dibandingkan dengan tanaman yang ditanam langsung. Proses persemaian ini tentunya merupakan
bagian yang paling penting, termasuk dalam pembudidayaan tanaman cabai rawit merah. Adapun tujuan persemaian itu
sendiri adalah : (1). Pemeliharaan secara optimal, umumnya persemaian lebih mudah dan lebih rapi dalam hal
perawatan. Mengingat tanaman cabai penting untuk dilakukan perawatan. Terlebih lagi tujuan persemaian itu sendiri
dapat mempermudah merawat dan mengontrol tanaman cabai; (2). Tanaman lebih mudah beradaptasi, tanaman yang
usianya masih terlalu muda tentu merasa kaget jika langsung ditempatkan di lingkungan ekstrim. Akan tetapi lewat
proses persemaian tanaman, tentu membuatnya lebih mudah berdaptasi bersama lingkungan luar yang ekstrim.

Cara menyemai bibit cabai rawit merah dengan teknik bedengan, syarat yang harus dipenuhi adalah : (a). membuat
bedengan pada sebidang tanah yang gembur. Kemudian tanah gembur itu harus dibenamkan pupuk TSP (opsional) jika
Anda memakai pemupukan organik TSP bisa diabaikan dan juga pupuk kandang. Adapun proses pemupukan tersebut
bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan pada bibit cabai rawit merah yang disemai; (b). Apabila bedengan telah
siap, maka benih cabai kering (yang telah direndam selama 2 hari kemudian diriskan selama 1 hari) ditaburkan ke setiap
media bedengan yang telah dibuat; (c). Pada bagian atas media bedengan pun harus ditutup memakai tanah kering
sesudah benih cabai rawit tadi ditaburkan ke dalam bedengan; (d). gulma disini bisa disiasati dengan memakai alang-
alang yang kering melalui penyangga kayu jarak. Selain itu, persemaian benih yang baik tentu harus selalu
memperhatikan kondisi tanah pada bedengan sebagai tempat bibit cabai rawit tersebut dilakukan persemaian. Untuk
memperhatikan keadaan tanah persemaian ini yaitu dengan menyiraminya secara teratur setiap hari tepat di bagian
atas penutup bedengan media persemaiannya. Adapun tujuannya supaya air tidak jatuh ke tanah secara langsung.
Sebab apabila air langsung jatuh ke tanah hanya membuat bibit cabai yang disemai pada bedengan hanyut. Selanjutnya
tunggu bibit cabai tumbuh hingga menjadi tanaman cabai yang kecil minimal sebanyak 4 helai daun. Ketika tanaman
sudah mempunyai setidaknya 4 daun tersebut, maka tanaman cabai rawit pun telah siap dipindah pada lahan media
tanam yang telah dipersiapkan.

Sumber : Cecep Suryadi, S.Pt


LEMBARAN PERSIAPAN MENYULUH

1. Nama Penyuluh : Enny Yas


2. NIP : 19710424 202121 2004
3. Materi Penyuluhan : Budidaya Bawang Merah
4. Waktu : 90 Menit
5. Tempat Sekretariat Kelompok Tani
6. TIU : Setelah Penyuluhan ini diharapkan petani mampu
mengetahui Budidaya Bawang Merah
7. TIK : Petani mampu menjelaskan teknik Budidaya Bawang Merah
8. Metoda : Ceramah
9. Alat dan bahan
a. Bahan : Leafleat
b. Alat : Laptop dan

Proses Pembelajaran
No Waktu (menit) Uraian Kegiatan Keterangan
I 10 Pendahuluan
- Pengantar Salam pembuka dan dilanjutkan dengan obrolan yang
difokuskan pada materi yang akan disampaikan
- Penjelasan TIK Menjelaskan tentang tujuan penyuluhan dan hasil yang ingin
dicapai
II 40 Pelaksanaan
- Penjelasan Isi materi Menjelaskan teknik budidaya bawang merah
- Demonstrasi cara Menjelaskan teknik budidaya bawang merah
menjelaskan budidaya
bawang merah
- Tanya jawab Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
III 10 Pengakhiran
- Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada peserta mengenai budidaya
bawang merah
- Kesimpulan Menyimpulkan hasil yang diperoleh setelah kegiatan
penyuluhan
- Penutup Salam penutup

Mengetahui Talang Babungo, 1 Juni 2020


Kepala BPP Hiliran Gumanti Penyuluh

Fitra Eldi, S.ST Enny Yas


NIP. 19741015 200501 1010 NIP. 19710424 2021212004
SINOPSISTEKNIS BUDIDAYA BAWANG MERAH

Bawang merah (Allium asclonicum) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Keberhasilan yang diperoleh dari budidaya bawang merah ini, tentu saja dihadapkan pada berbagai masalah (resiko) di
lapangan. Diantaranya cara budidaya, serangan hama dan penyakit, kekurangan unsur mikro, dll yang menyebabkan
produksi menurun.
Meskipun kandungan terbesar yang dimiliki bawang merah adalah air, namun ada unsur lain yang perlu diperhatikan
agar kita bisa menghasilkan umbi bawang merah dengan produksi tinggi dan berkualitas. Kuantitas bawang merah
berkaitan erat dengan ukuran dan banyaknya umbi yang dihasilkan. Kualitas bawang merah ditentukan oleh aroma yang
tajam serta warna kulit umbinya. Semakin besar dan banyak umbinya dengan aroma yang tajam, maka semakin tinggi
pula harga jualnya.
Penambahan bahan organik berupa pupuk kandang, kompos atau bahan hijauan segar lainnya dapat memperbaiki
struktur tanah, meningkatkan agregasi, meningkatkan daya memegang air serta memperkaya tanah dengan berbagai
macam unsur hara hasil peruraian dari bahan organik yang dimasukkan ke dalam tanah (Hendrata et al, 2014).
Potensi, Peluang & Masalah
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, bawang merah
sangat potensial untuk dikembangkan meskipun struktur tanahnya berpasir. Bisa mencontoh keberhasilan
pengembangan bawang merah, di Kabupaten Bantul, DIY yang menanam bawang merah di sepanjang pesisir pantai
selatan Menurut pangamatan di lapangan, hampir seluruh komoditas sayuran yang ada Kepulauan Bangka Belitung
dipasok dari Pulau Jawa dan sekitarnya. Berkurangnya pasokan bawang merah di sejumlah pasar di Pangkalpinang,
pasca-lebaran mengakibatkan harga bawang merah cenderung meningkat. Harga bawang merah di Pasar Atrium
Pangkalpinang, berkisar antara Rp 55.000 - Rp 60.000 per kg
Menurut Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, akibat tingginya curah hujan di daerah sentra produksi, diperkirakan
impor bawang merah yang akan masuk wilayah Indonesia mencapai 10.000 ton. Berdasarkan data Kemendag, harga
bawang merah terus menunjukkan tren kenaikan harga. Rata-rata bulan Juli, harga bawang merah nasional mencapai Rp
35.086 per kg, atau naik 19% jika dibandingkan Juni sebesar Rp 29.456 per kg
(https://bangka.tribunnews.com/2013/08/02/bulan-ini-10000-ton-bawang-merah-impor-masuk-pasar).
Badan Litbang Pertanian sejak beberapa tahun yang lalu telah menghasilkan aneka jenis Varietas Unggul Baru (VUB)
bawang merah, diantaranya Maja (potensi 10,9 ton/ha, cocok untuk dataran rendah), Kuning (potensi 21,39 ton/ha,
cocok untuk dataran rendah), Bima Brebes (potensi 9,9 ton/ha, cocok untuk dataran rendah), Katumi (potensi 24,1
ton/ha, cocok untuk dataran medium), Sembrani (potensi 24 ton/ha, cocok untuk dataran rendah sampai medium),
Mentes (potensi 27,58 ton/ha)
TEKNIK BUDIDAYA
Persiapan bibit
1. Bawang merah yang dipilih adalah varietas yang adaptif dengan ukuran kecil atau sedang.
2. Ukuran umbi bibit yang optimal adalah 3 - 4 gram/umbi.
3. Umbi bibit yang baik yang telah disimpan 2 - 3 bulan dan umbi masih dalam ikatan (umbi masih ada daunnya)
4. Umbi bibit harus sehat, ditandai dengan bentuk umbi yang kompak (tidak keropos), kulit umbi tidak luka (tidak
terkelupas atau berkilau)
5. Benih direndam dengan larutan Hormon Organik sehari sebelum tanam selama 10 menit.
6. Setelah bibit ditiriskan, lalu ditaburi merata dengan satu bungkus (100 g) agensia hayati berbahan
aktif Gliocladium + Trichoderma (Hendrata dan Murwati, 2008).
7. Sebelum dilakukan penanaman, ujung umbi bawang merah dipotong 1/3 bagian atau sesuai kebutuhan
(Hendrata et all, 2005).
Persiapan lahan
Pengolahan tanah dilakukan untuk menciptakan kondisi struktur tanah dan aerasi yang lebih baik.
1. Sebaiknya tanah diratakan terlebih dahulu lalu dibuat jalan untuk penyiraman dengan lebar ± 50 cm.
2. Lahan diolah dengan kedalaman ± 30 cm lalu diberi campuran kotoran sapi matang (2,5 ton/ha) + agensia hayati
berbahan aktif Gliocladium + Trichoderma.
3. Setelah itu dibiarkan selama seminggu.

Penanaman
1. Sebelumnya tanah dibasahi dulu lalu dibuat lubang yang sudah diatur jarak tanamnya.
2. Bibit ditanam dalam keadaan berdiri.
3. Penanaman sebaiknya jangan terlalu dalam, cukup ditutup tipis dengan tanah/pasir.
4. Jarak tanam yang digunakan 20 x 20 cm dengan jumlah bibit sebanyak 1 bibit per lubang.
PEMELIHARAAN
Penyiraman
1. Penyiraman dapat dilakukan dengan gembor atau selang besar, dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) atau
sesuai kondisi tanah/tanaman terutama sehabis hujan atau turun embun untuk menghindari penyebaran
penyakit Alternaria porii (trotol).
2. Kunci dari penyiraman adalah memberikan air secara baik pada tanaman sehingga tanaman tidak layu atau
sebelum tanaman mengalami stress.
Penyiangan
1. Penyiangan sebaiknya dilakukan pada kondisi gulma masih kecil, apabila sudah besar cukup dipotong dengan
sabit, jangan dicabut agar tidak merusak akar bawangnya.
2. Penyiangan dilakukan 2 kali : 7 – 10 hst & 30 – 35 hst, tergantung situasi & kondisi atau saat umbi pecah
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pada dasarnya untuk mengatasi serangan OPT gunakan konsep PHT, pestisida kimia dapat digunakan sebagai alternatif
terakhir.
1. 1. Bercak Ungu (Alternaria porii (ELL) Cif.
Akibat serangan :
- Daun bawang kering dan mati
- Umbi yang berbentuk tidak sempurna (kecil - kecil)
Gejala serangan:
- Bercak kecil, cekung
- Warna putih hingga kelabu
- Jika membesar bercak seperti membentuk cincin
Pengendalian teknis :
- Penyemprotan dengan air bersih pada tanaman sehabis turun hujan
Pengendalian kimia:
- Aplikasi fungisida berbahan aktif tembaga hidroksida dan Iprodion.
Pengendalian biologi :
- Aplikasi agensia hayati berbahan aktif Gliocladium dan Trichoderma
1. 2. Bercak daun Cercospora (Cercospora duddiae)
Akibat serangan :
- Terjadi klorosis pada daun
Gejala serangan:
- Bercak klorosis, bulat, berwarna kuning
- Terdapat pada ujung daun
Pengendalian kimia:
- Aplikasi fungisida berbahan aktif tembaga hidroksida dan Iprodion
3. Busuk Daun (Peronospora destructor)
Akibat serangan :
- Daun kering dan mati
Gejala serangan :
- Saat tanaman mulai membentuk umbi pada cuaca yang cukup lembab maka gejala serangan akan berupa bercak
hijau pucat dan selanjutnya berubah menjadi kapang.
Pengendalian teknis :
- Penyemprotan dengan air bersih sehabis hujan atau pada pagi hari sebelum matahari terbit
Pengendalian kimia :
- Aplikasi fungisida berbahan aktif metalaksil dan tebu konazold.
Pengendalian biologi :
- Aplikasi agensia hayati berbahan aktif Gliocladium dan Trichoderma.
4. Rebah bibit (Phytium debaryanum Hesse)
Akibat serangan :
- Tanaman yang baru tumbuh akan busuk dan mati
Gejala serangan :
- Bibit di persemaian busuk, rebah dan selanjutnya akan mati
Pengendalian teknis :
- Menjaga kelembaban disekitar persemaian agar tidak terlalu tinggi
Pengendalian kimia :
- Aplikasi bakterisida
Pengendalian biologi :
- Aplikasi agensia hayati berbahan aktif Gliocladium dan Trichoderma.
5. Ulat (Spodophtera exigua)
Akibat serangan :
- Daun tanaman menjadi putus-putus atau robek dan rusak
Gejala serangan :
- Terdapat telur ulat di sekitar tanaman
- Daun bila diteropong tampak bekas dimakan ulat
Pengendalian teknis :
- Memotong daun yang terserang dan dibuang di lokasi yang berjauhan.
Pengendalian kimia :
- Aplikasi insektisida yang berbahan aktif Klorpirifos, Tebufenosida.
Pengendalian biologi :
- Aplikasi agensia hayati yang berbahan aktif SE-NPV (Spodophtera Exigua-Nuclear Polyhedrosis Virus).
1. Thrips dapat diberikan agensia hayati Beauveria bassiana (BVR) dosis 100 gram untuk 1000 m.
Pemupukan
1. Tanaman bawang merah dipupuk dengan : Urea 150 kg/ha, ZA 200 kg/ha, SP36 150 kg/ha, KCl 150 kg/ha.
Pemupukan diberikan 2 kali yaitu umur 7 hst 1/3 bagian dan 2/3 bagian diberikan pada umur 30 hst.
2. Tanaman sebaiknya ditambah dengan Pupuk Organik Padat (POP) dosis 1 sdm untuk 1 gembor kapasitas 10 liter,
dosis pupuk kimia dikurangi sepertiganya.
3. Umur 7 hst tanaman disemprot Pupuk Organik Cair (POC) dosis 4 - 5 tutup per tangki, tiap 7 – 10 hari sekali
hingga 50 hst. Mulai 30 hst tanaman disemprot dengan hormon organik dosis 2 tutup per tangki.
PANEN
1. Panen dilakukan saat tanaman umur antara 60 – 63 hst, tergantung varietasnya.
2. Tanaman siap panen dicirikan dengan 60% populasi dari seluruh tanaman, daun tanamannya sudah rebah, daun-
daunnya mengering, umbi tersembul ke permukaan tanah, leher batang semu apabila ditekan lunak atau tidak
keras.
3. Panen dilakukan saat udara cerah.
4. Seluruh tanaman dicabut secara hati-hati dengan tangan agar tidak ada umbi yang tertinggal didalam tanah
(Hendrata et al, 2014).
LEMBARAN PERSIAPAN MENYULUH

a. Nama Penyuluh : Enny Yas


b. NIP : 19710424 202121 2004
c. Materi Penyuluhan : Budidaya Jahe Merah
4.Waktu : 90 Menit
5. Tempat Sekretariat Kelompok Tani
6. TIU : Setelah Penyuluhan ini diharapkan petani mampu
mengetahui Budidaya Jahe Merah
7. TIK : Petani mampu menjelaskan teknik Budidaya Jahe Merah
8. Metoda : Ceramah
9. Alat dan bahan
a. Bahan : Leafleat
b. Alat : Laptop dan
Proses Pembelajaran
No Waktu (menit) Uraian Kegiatan Keterangan
I 10 Pendahuluan
- Pengantar Salam pembuka dan dilanjutkan dengan obrolan yang
difokuskan pada materi yang akan disampaikan
- Penjelasan TIK Menjelaskan tentang tujuan penyuluhan dan hasil yang ingin
dicapai
II 40 Pelaksanaan
- Penjelasan Isi materi Menjelaskan teknik budidaya Jehe merah
- Menjelaskan budidaya Menjelaskan teknik budidaya jahe merah
jahe merah
- Tanya jawab Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
III 10 Pengakhiran
- Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada peserta mengenai budidaya
jahe merah
- Kesimpulan Menyimpulkan hasil yang diperoleh setelah kegiatan
penyuluhan
- Penutup Salam penutup

Mengetahui Talang Babungo, 1 Juni 2020


Kepala BPP Hiliran Gumanti Penyuluh

Fitra Eldi, S.ST Enny Yas


NIP. 19741015 200501 1010 NIP. 19710424 2021212004
Sinopsis Menanam Jahe Merah

Jahe merah dikenal sebagai tanaman herbal yang juga bisa digunakan sebagai bumbu makanan. Cara menanam jahe
merah ternyata sangat mudah. kamu bisa melakukannya di rumah dengan hasil melimpah.
Manfaat Jahe Merah
Jahe merah yang memiliki nama ilmiah Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma adalah tanaman rimpang berbentuk
jemari yang bergelembung. Rimpang jahe merah tumbuh di bawah tanah, menjalar dan bertambah besar seiring
dengan umurnya.
Jahe merah mengandung zat gingerol dan shogaol sebagai antioksidan. Kadar zat gingerol pada jahe merah lebih
tinggi dibanding jahe gajah (jahe biasa yang ukurannya besar).
Adapun manfaat dari jahe merah adalah sebagai berikut:
 Meredakan rasa mual
 Meredakan nyeri dan peradangan
 Meringankan gejala flu, demam, dan batuk
 Menjaga kinerja jantung
 Membantu menurunkan berat badan
 Mencegah penuaan karena mengandung
 Melancarkan sirkulasi darah dengan kandungan L-arginine
Media Tanam Jahe Merah
Sebelum kamu mengetahui cara menanam jahe merah, pahami dulu tentang media tanamnya. Jahe merah bisa
ditanam di tanah yang gembur dan subur. Agar hasil lebih melimpah, tanaman jahe merah bisa di-stimulasi dengan
pupuk kandang.
Kamu bisa menanam jahe secara langsung di tanah yang sudah digemburkan atau dengan media karung bekas dan
polybag. Tergantung dengan keinginanmu dan ketersediaan lahan yang ada. Jika lahan yang kamu miliki sempit, maka
gunakan polybag agar lebih efisien.
Cara Menanam Jahe Merah
Meskipun kamu memilih media tanam di lahan terbuka secara langsung maupun dengan polybag, cara menanam jahe
merah kurang lebih memiliki tahapan yang sama. Berikut cara menanam jahe merah yang mudah dengan penjelasan
lengkap.
1. Menyiapkan Media Tanam
Cara menanam jahe merah yang pertama adalah menyiapkan media tanam. Tanah yang sudah digemburkan atau
dibajak diberi pupuk kandang. Jika kamu menggunakan polybag, maka rasio tanah dengan pupuk kandang adalah 1 :
Rasio ini juga berlaku untuk penanaman di lahan perkebunan. Dimana 10 kilogram pupuk kandang ditabungkan ke
lahan seluas 10 meter. Tanah yang sudah ditaburkan pupuk kandang kemudian didiamkan dulu selama seminggu agar
proses fermentasi alami terjadi dan tanah lebih siap ditanam jahe merah.
2. Memilih Bibit Jahe Merah
Cara selanjutnya yakni memilih bibit jahe merah. Bibit yang berupa rimpang jahe merah bisa mudah kamu dapatkan
di pasar tradisional. Ci-ciri bibit yang berkualitas di antaranya sebagai berikut:

 Ukuran rimpang besar


 Kondisi masih segar, tidak keriput
 Utuh, sehat dan tidak ditemui kecacatan atau bekas hama dan parasit
 Warna rimpang masih cerah
Jika kamu sudah memiliki bibit jahe merah berkualitas, maka letakkan di ruangan bersuhu sejuk. Kemudian, siram
dengan air dan biarkan beberapa waktu hingga rimpang jahe terlihat mengeluarkan tunas.
Saat menunggu tumbuhnya tunas, bisa saja ditemukan bibit yang busuk dan harus segera dipisahkan agar tak
menular ke bibit lainnya. Bibit yang bertunas ini lah yang siap ditanam.
3. Menanam Jahe Merah
Proses penanaman adalah tahapan dari cara menanam jahe merah yang paling ditunggu. Jika tanah dan pupuk
kandang sudah menyatu dan dibiarkan seminggu, baru lah tanam bibit jahe merah.
Perlu diketahui, jahe merah sebaiknya ditanam setelah musim hujan dan memasuki musim kemarau. Sebab bibit jahe
merah rentan busuk jika curah air di lingkungan sekitarnya tinggi.
Masukkan bibit jahe ke setiap lubang tanam atau polybag, lalu tutup dengan tanah kembali. Tapi, jangan tutup bibit
terlalu rapat di bagian tunas, agar bisa tumbuh dengan leluasa. Tunas akan tumbuh dalam waktu kurang lebih 2
minggu.
Setelah itu, taburkan anti jamur (furadan) untuk mencegah tumbuhnya jamur pada tanaman. Siram juga dengan air,
lalu pantau pertumbuhan jahe merah.
Jika tunas tak kunjung tumbuh ke permukaan tanah, maka periksa kembali. Karena ini menandakan terjadinya
pembusukan bibit dan harus segera diganti bibit baru.
4. Pemeliharaan Tanaman Jahe Merah
Kemudian, cara menanam jahe merah dilanjut dengan pemeliharan berupa penyiraman, pemupukan, dan penyiangan
gulma. Untuk penyiraman, dilakukan setiap hari dengan air yang diseprot dengan alat spray. Volume air yang
disemprotkan tidak terlalu banyak agar bibit tidak membusuk.
Kemudian pemupukan dilakukan sebulan sekali. Sebagai info, masa tanam jahe merah adalah 3 bulan. Jadi,
pemupukan dilakukan saat tanaman jahe merah berusia 1 bulan, 2 bulan, dan memasuki bulan ketiga sesaat sebelum
panen.
Penyiangan gulma dilakukan 2-3 minggu sekali. Bersihkan gulma, rumput liar, dan parasit lainnya secara rutin.
5. Proses Panen
Tahapan terakhir dari cara menanam jahe merah adalah saat masa panen. Panen dilakukan setelah jahe memasuki
umur 3 sampai 4 bulan. Caranya yakni dengan menggemburkan tanah terlebih dulu agar pencabutan tanaman lebih
mudah dilakukan.
Cabut tanaman beserta umbinya, kemudian potong bagian batangnya. Setelah itu, bersihkan umbi dari sisa tanah,
dan pisahkan umbi dengan kualitas baik dan yang kurang sehat.
Itu lah cara menanam jahe merah yang bisa kamu lakukan di rumah. Tambahan modal usaha kini bisa didapatkan
dengan mudah lewat pengajuan KTA di CekAja.com. Yuk, bandingkan dan ajukan sekarang juga!
LEMBARAN PERSIAPAN MENYULUH

a. Nama Penyuluh : Enny Yas


b. NIP : 19710424 202121 2004
c. Materi Penyuluhan : Agribisnis Jahe Merah
4. Waktu : 90 Menit
5. Tempat Sekretariat Kelompok Tani
6. TIU : Setelah Penyuluhan ini diharapkan petani mampu
mengetahui Agribisnis Jahe Merah
7. TIK : Petani mampu menjelaskan teknik Agribisnis Jahe Merah
8. Metoda : Ceramah
9. Alat dan bahan
a. Bahan : Leafleat
b. Alat : Laptop dan
Proses Pembelajaran
No Waktu (menit) Uraian Kegiatan Keterangan
I 10 Pendahuluan
- Pengantar Salam pembuka dan dilanjutkan dengan obrolan yang
difokuskan pada materi yang akan disampaikan
- Penjelasan TIK Menjelaskan tentang tujuan penyuluhan dan hasil yang ingin
dicapai
II 40 Pelaksanaan
- Penjelasan Isi materi Menjelaskan teknik Agribisnis Jehe merah
- Menjelaskan Agribisnis Menjelaskan teknik Agribisnis jahe merah
jahe merah
- Tanya jawab Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
III 10 Pengakhiran
- Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada peserta mengenai
agribisnis jahe merah
- Kesimpulan Menyimpulkan hasil yang diperoleh setelah kegiatan
penyuluhan
- Penutup Salam penutup

Mengetahui Talang Babungo, 1 Juni 2020


Kepala BPP Hiliran Gumanti Penyuluh

Fitra Eldi, S.ST Enny Yas


NIP. 19741015 200501 1010 NIP. 19710424 2021212004
Sinopsis Analisa Usaha jahe merah
analisis sederhana usaha budidaya jahe merah, mulai dari modal awal memulai usaha, biaya pemeliharaan, sampai
dengan target omset, penjualan berdasarkan perkiraan hasil yang masuk akal. Pada analisis usaha budidaya jahe merah
ini, diasumsikan menggunakan 500 karung sebagai media tanamnya.

Menurut beberapa pengusaha jahe merah, rata-rata hasil panen dari satu karung atau polybag bisa menghasilkan sekitar
3 kg jahe merah. Jadi, bila kita membuat 500 karung media tanam maka hasil panen yang bisa diharapkan adalah:
500 x 3kg = 1.500 kg

Harga jahe merah memang sering naik turun, dan biasanya berada pada range harga Rp20.000 – Rp. 25.000 per
kilogram. Kita ambil harga tengahnya saja, yaitu Rp. 22.500 per kg. Maka hasil penjualan adalah:

1.500 kg x Rp. 22.500 = Rp. 33.750.000,-

Keuntungan bersih dari penjualan jahe merah tersebut adalah:

Rp. 33.750.000 – Rp. 7.750.000 = Rp. 25.250.000,-

Angka ini merupakan perhitungan kasar, namun bisa dijadikan acuan untuk melihat potensi usaha budidaya jahe merah.

Usaha budidaya jahe merah bisa dikatakan susah-susah gampang. Jika Anda melakukan penanaman pada 1 polybag
dapat menghasilkan kurang lebih 20 kg jahe merah bahkan lebih saat panen. Jika ada 20 sak karung maka dapat
menghasilkan 400 kg setiap panen. Itu berarti Anda dapat meraup keuntungan hingga 10 juta rupiah jika harga per
kilonya 25 ribu.

Jika kalian ingin memulai pengusaha jahe, tapi modal belum ada, kami siap membantu mewujudkan mimpi anda sebagai
pengusaha muda yg sukses.
untuk proses pencairan tidak perlu repot2 datang k kantor, kalian bisa mengajukannya dari rumah.
LEMBARAN PERSIAPAN MENYULUH

c. Nama Penyuluh : Enny Yas


d. NIP : 19710424 202121 2004
e. Materi Penyuluhan : Seleksi Benih
10. Waktu : 90 Menit
11. Tempat Sekretariat Kelompok Tani
12. TIU : Setelah Penyuluhan ini diharapkan petani mampu
mengetahui Cara Seleksi Benih
13. TIK : Petani mampu menjelaskan melakukan seleksi benih
14. Metoda : Ceramah
15. Alat dan bahan
a. Bahan : Benih padi, telur, air, garam
b. Alat : ember
Proses Pembelajaran
No Waktu (menit) Uraian Kegiatan Keterangan
I 10 Pendahuluan
- Pengantar Salam pembuka dan dilanjutkan dengan obrolan yang
difokuskan pada materi yang akan disampaikan
- Penjelasan TIK Menjelaskan tentang tujuan penyuluhan dan hasil yang ingin
dicapai
II 40 Pelaksanaan
- Penjelasan Isi materi Menjelaskan Seleksi benih
- Menjelaskan Seleksi Menjelaskan teknik Seleksi Benih
Benih
- Tanya jawab Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
III 10 Pengakhiran
- Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada peserta mengenai Seleksi
benih
- Kesimpulan Menyimpulkan hasil yang diperoleh setelah kegiatan
penyuluhan
- Penutup Salam penutup

Mengetahui Talang Babungo, 1 Juni 2020


Kepala BPP Hiliran Gumanti Penyuluh

Fitra Eldi, S.ST Enny Yas


NIP. 19741015 200501 1010 NIP. 19710424 2021212004
SINOPSIS SELEKSI BENIH

Salah satu hal yang mungkin jarang dilakukan oleh petani kita sebelum menyemai benih padi yaitu menyeleksi benih.
Setelah membeli benih di toko pertanian, para petani beranggapan bahwa kualitas benih yang mereka beli tadi pastilah
bagus, kan sudah berlabel, begitu kira-kira. Kalau jaman ortu atau mbah saya dulu, mereka menyeleksi benih padi
dengan cara memilih gabah yang memang betul-betul baik penampakannya dan kualitasnya tentu saja. Mereka
memilih/mengambil gabah calon benih sebelum tanaman dipanen semua di lahan dengan menggunakan ani-ani,
sehingga butir gabah calon benih tidak rusak/pecah.
Benih padi yang unggul sangat penting sekali dalam suatu usahatani, karena benih merupakan faktor utama dan
penentu keberhasilan suatu budidaya. Benih bermutu adalah benih dengan tingkat kemurnian dan daya tumbuh yang
tinggi, berukuran penuh dan seragam, daya kecambah diatas 80 %, bebas dari biji gulma, penyakit dan hama atau bahan
lain.
Kini sangat banyak benih padi yang beredar di pasaran, namun tidak semuanya mempunyai kualitas yang baik. Seringkali
ditemukan kejadian walaupun benih yang digunakan tersebut telah bersertifikat dan berlabel namun setelah ditanam
hasilnya kurang memuaskan.
Untuk itu perlu dilakukan seleksi benih, sehingga akan dihasilkan benih yang bernas dan seragam, yang nantinya
diharapkan menghasilkan bibit yang sehat dan seragam pada saat dipindahkan ke pertanaman. Salah satu cara yang
dapat dilakukan dengan menggunakan larutan garam dengan indikator telur yang merapung untuk menentukan jumlah
garam yang digunakan.
Seleksi Benih
Alat dan bahan :
1. Ember atau panci (isi 10 liter) 2 buah
2. Saringan 1 buah
3. Benih padi (sesuai kebutuhan)
4. Garam dapur
5. Telur ayam/bebek 1 buah
6. Air secukupnya
Tahap Kegiatan seleksi benih padi ini adalah:
1. Siapkan semua alat dan bahan yang digunakan untuk tahapan kegiatan seleksi benih padi
2. Isi ember dengan air sampai 2/3 bagiannya
3. Tuang garam dapur lebih kurang 1 kg sambil diaduk sampai larut.
4. Setelah garam larut, masukan satu butir telur ayam kedalam larutan garam, dan perhatikan posisi telur, apakah
masih terbenam, melayang atau sudah mengambang/mengapung di permukaan air.
o Jika telur masih terbenam/ tenggelam maka perlu dilakukan penambahan garam yang ditambahkan
sedikit demi sedikit sampai telur mengambang di permukaan air. Setelah telur mengambang, maka
penambahan garam dihentikan. Telur dikeluarkan dari larutan garam dan benih segera dicuci.
o Jika telur telah mengambang pada permukaan air, artinya garam tidak perlu ditambah lagi dan siap
digunakan untuk seleksi benih.
5. Tuangkan benih kedalam larutan garam yang telah diuji tadi, dan dilakukan pengadukan secara merata.
6. Benih yang mengapung adalah benih hampa atau kurang bernas, sedangkan benih yang tenggelam adalah benih
yang bernas
7. Angkat benih yang mengapung dengan bantuan saringan dan taruh dalam sebuah wadah, angkat benih yang
bernas (tenggelam) kemudian cuci segera sampai bersih lalu masukkan kedalam karung, diamkan benih yang
bernas selama 12 - 24 jam, atau bisa langsung disemai di persemaian yang telah dipersiapkan.

Anda mungkin juga menyukai