Tujuan : Memberikan pengetahuan petani tentang apa itu pengolahan tanah dan manfaatnya
Waktu : 60 Menit
Penyuluh Pertanian
WKPP Sungai Limau dan Kulipak,
Pengolahan tanah adalah proses membalik tanah dari lapisan bawah tanah ke permukaan
tanah agar terjadi proses pertukaran aliran udara, air bias meresap masuk dan sinar matahari
masuk ke dalamnya. Pada saat ang sama,sisa-sisa jerami atau rumput pada lapisan atas berada
di bawah agar terjadi proses pebusukan.
Di dalam usaha pertanian, pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan
kondisi fisik, khemis dan biologi tanah yang lebih baik sampai kedalaman tertentu agar sesuai
pertumbuhan tanaman. Di samping itu pengolahan tanah bertujuan pula untk :
Berdasarkan atas tahapan kegiatan, hasil kerja dan dalamnya tanah yang menerima perlakuan
pengolahan tanah, kegiatan pengolahan tanah dibedakan menjadi dua macam, yaitu
pengolahan tanah pertama atau awal (primary tillage) dan pengolahan tanah kedua (secondary
tillage).
Dalam pengolahan tanah yang pertama, tanah dipotong kemudian diangkat terusdibalik agar
sisa-sisa tanaman yang ada di permukaan tanah dapat terbenam didalam tanah. Kedalaman
pemotongam dan pembalikan umumnya di atas 15 cm. Pada umumnya hasil pengolahan tanah
masih berupa bongkah-bongkah tanah yang cukup besar, karena pada tahap pengolahan tanah
ini penggemburan tanah belum dapat dilakukan dengan efektif.
Dalam pengolahan tanah kedua, bongkah-bongkah tanah dan sisa-sisa tanaman yang telah
terpotong pada pengolahan tanah pertama akan dihancurkan menjadi lebih halus dan sekaligus
mencapurnya dengan tanah.
Proses pengolahan tanah pada padi sawah biasanya diawali dengan mengalirkan air ke dalam.
Setelah beberapa hari tanah sawah dikeringkan kemudian d hand traktor. Bila menggunakan
hand traktor, prosesnya bias any seperti spiral,memutar dan menempit. Oleh sebab itu
biasanya, tanah padi perlu dipacul kembali pada bagian-bagian sudut dan pinggirnya. Setelah
prosesini selesai, sebaiknya ditambahkan pupuk kandang. Kebutuhan pupuk kandang minimal
1-2 ton per hektar. Lebih baik lagi diberikan jerami padi yang telah dikompos atau bias juga
dimasukkan sekam padi atau gabah. Semakin banyka semakin baik.
Selanjutnya tanah kembali diratakan, agar proses percampuran lapisan dan bahan organic atau
sekam ini dapat terurai dengan baik. Biarkanlah proses ini berlangsung selama 15-20 hari. Jadi
setelah bibit berumur kurang lebih 20 HST, lahan sawah juga sudah siap ditanami. Boleh
dibilang lahan sawah tersebut sudah sehat.
Setelah 15-20 hari setelah prose percampuran tersebut, lahan sawah yang telah dibalik dan
dicampurkan (digemburkan) diproses kembali. Proses ini dinamakan pelumpuran lahan. Bila
benih yang kita hasilkan sudah sehat,maka akan bertambah subur bila tanah sawah yang kita
akan Tanami bibit-bibit tersebut juga tanah sehat.
Kotabaru, 31 Januari
2020
Penyuluh Pertanian,
WKPP Sungai Limau dan Kulipak
Tujuan : Memberikan pengetahuan petani tentang cara pembuatan kompos tricoderma spp dan
bahan-bahannya
Waktu : 60 Menit
Penyuluh Pertanian
WKPP Sungai Limau dan Kulipak
Pendahuluan
Kompos merupakan dekomposisi bahan bahan organik atau peruses perombakan senyawa
yang sederhana dengan bantuan mikroorganisme. Bahan dasar pembuatan kompos ini adalah
jerami padi/serbuk gergaji, pupuk kandang dan cendawan antagonis Tricoderma spp . Jerami
padi/serbuk gergaji dan pupuk kandang dipilih karena selain banyak tersedia bagi petani juga
memiliki kandungan nitrogen, phospat dan kalium. Sedangkan cendawan antagonis
Tricoderma spp selain berfungsi sebagai decomposer juga terbukti mampu memgendalikan
beberapa penyakit tular tanah yang menyerang tanaman.
Prinsip yang digunakan dalam pembuatan kompos ini adalah proses pengubahan limbah
organik menjadi pupuk organik untuk tempat yang baik bagi berkembangnya cendawan
antagonis Tricoderma spp melalui aktifitas biologis pada kondisi yang terkontrol.
Bahan :
Alat :
Cangkul/sekop
Pisau/parang pencacah jerami
Plastik penutup
Ember/timba
Pembuatan Kompos
I. Persiapan :
Jerami/serbuk gergaji sebanyak 2 karung dibagi menjadi 5 bagian
Jika memakai serbuk gergaji, sebelumnya direndam 24 jam agar hilang getahnya
Pupuk kandang dibagi dalam4 bagian
Biakan cendawan antagonis juga dibagi menjadi 4 bagian.
5 pupuk
4 kandang
Cara Aplikasi :
Aplikasi akan lebih efektif bila dilakukan pada saat 7 hari sebelum tanam atau pada
lubang tanam
Dosis 1 – 2 ton/ha untuk tanaman sayuran, sedangkan untuk tanaman buah-buahan 2 –
4 ton/ha atau 5 – 10 kg/lubang tanam
Cara aplikasi dicampur dengan media tanah
Waktu aplikasi pagi atau sore hari
Penyakit Sasaran :
Selain untuk mengendalikan serangan penyakit layu fusarium dapat juga untuk mengendalikan
penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia solani dan phytium sp. Untuk
tanaman pisang pada layu bakteri menggunakan larutan cendawan antagonis PF (Pseudomonas
fluerens).
Penyuluh Pertanian,
WKPP Sungai Limau dan Kulipak