Disusun Oleh:
NANANG MUTAHIR, SP
2022
Penyuluh
NANANG MUTAHIR, SP
SINOPSIS
Pakcoy merupakan salah satu jenis sawi yang memiliki rasa nikmat dan lezat serta
banyak diminati oleh konsumen. Sayuran pakcoy memiliki kandungan vitamin A tinggi
mampu menjaga kornea mata agar selalu sehat, kandungan vitamin E, kandungan vitamin K
yang sangat tinggi dan folat. Pakcoy cukup menjanjikan untuk dibudidayakan karena
memiliki umur panen yang pendek, kurang lebih umur 45 hari sudah dipanen. Cara
budidayanya juga dibilang tidak sulit. Permintaan sayuran pakcoy ini cukup tinggi dan
peminatnya banyak. Sayuran yang banyak peminatnya tentu akan sangat menguntungkan
untuk dibudidayakan.
Budidaya pakcoy ini tidak hanya dapat dilakukan di lahan yang luas, tapi bagi
masyarakat yang hanya memiliki lahan sempit seperti masyarakat perkotaan dapat
membudidayakan pakcoy menggunakan pot/polybag. Keuntungan budidaya dalam polybag,
selain menghemat ruang dan tempat penanaman, juga mudah dalam perawatan, pengontrolan
terhadap serangan hama dan penyakit per individu lebih jelas, nutrisi yang diberikan
langsung diserap oleh tanaman serta dapat ditanam kapan saja, tidak mengenal musim.
1. Penyemaian
Sebelum penyemaian, siapkan media semai berupa tanah, arang sekam dan kompos
dengan perbandingan 1:1:1. Masukkan media semai ini ke dalam potray /tray semai atau
polybag kecil untuk semai, kemudian siram air secara merata, tunggu beberapa menit hingga
air tidak lagi menetes dari lubang ujung bawah pot tray/tray semai. Setelah itu buat lubang
0,5 cm dan masukkan satu benih ke dalam lubang, kemudian tutup kembali dengan tanah.
Untuk mempercepat proses perkecambahan, tutup penyemaian dengan bahan berwarna gelap,
4 hari kemudian biasanya benih sudah tumbuh. Letakkan persemaian ditempat yang terkena
sinar matahari dan siram persemaian pagi dan sore hari.
2. Penanaman
Sebelum penanaman, siapkan wadah penanaman berupa polybag atau pot dan media
tanam berupa campuran tanah, arang sekam dan kompos/pupuk kandang dengan
perbandingan 1:1:1. Kemudian masukkan media tanam ke dalam pot/polybag tadi. Benih
yang telah disemai dan mempunyai sekitar 4 helai daun, bisa dipindahkan ke media tanam
yang telah disiapkan.
3. Pemeliharaan.
Penyiraman tanaman pakcoy hendaknya dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak
rusak, baik daun maupun batangnya. Jika media tanamnya mudah kering, maka frekuensi
penyiraman sebaiknya dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Jika media tanamnya cenderung
lembab, maka penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari, pagi atau sore. Sebaiknya tidak
melakukan penyiraman di siang hari, karena dapat menimbulkan kelayuan pada tanaman
b. Penyiangan
Beberapa hama yang biasa menyerang tanaman pakcoy antara lain adalah ulat, siput,
trip, dan cacing bulu. Sedangkan jenis penyakit yang biasa menyerang tanaman ini antara lain
adalah serangan jamur dan bakteri. Pemberantasan hama dan penyakit disarankan
menggunakan pestisida nabati terlebih dahulu, jika belum dapat dikendalikan baru digunakan
pestisida an organik dan yang penting kebersihan tanah disekitar pertanaman di polybag
dapat terjaga dengan baik. Untuk mengendalikan hama ulat pada pakcoy dapat dilakukan
dengan pembuatan ekstrak pestisida nabati dengan cara mengeringkan daun allamanda,
babandotan, mengkudu dan kamboja, kemudian ditambah 1 liter air dan diaduk sampai larut.
Kemudian diendapkan satu malam dan disaring dengan kain saring dan dimasukkan ke dalam
handspayer dan siap diaplikasikan.
4. Panen
Pakcoy dapat dipanen pada saat berumur 30 - 45 hari setelah tanam. Caranya dengan
dicabut atau dipotong pada pangkalnya. Waktu yang dibutuhkan masing-masing tanaman
Pakcoy untuk panen pertama memang tidak seragam, karena bergantung dari kualitas
masing-masing benih awal, lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih pada saat
bertunas dan tumbuh, serta perawatan pada masing-masing tanaman Pakcoy tersebut. Pakcoy
yang baru dipanen ditempatkan pada tempat yang teduh agar tidak cepat layu.
Penyuluh
NANANG MUTAHIR, SP