Dosen Pengampu :
Muhammad Aidil Faras
NPM. 150610220050
Disusun Oleh :
Ir. Aep Wawan Irwan, M.P
Hormat Saya,
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….
DAFTAS ISI……………………………………………………………………………
BAB 1 : PENDAHULUAN………………………………………………………………
BAB 2 : PEMBAHASAN………………………………………………………………....
2.3 Pengamatan……………………………………………………………………………
2.4 Pembahasan……………………………………………………………………………
BAB 3 : PENUTUPAN……………………………………………………………………
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Keterangan
Tanggal : Rabu, 17 Mei 2023
Waktu : 13.00-16.00 WIB
Tempat : Bale Tatanen (Fakultas Pertanian)
2.3 Pengamatan
2.4 Pembahasan
Secara garis besar, media tanam dibedakan menjadi dua, yaitu media tanam organik dan
anorganik. Media tanam organik adalah media tanam yang menggunakan bahan organik yang pada
umumnya menggunakan komponen dari organisme hidup. Sementara itu, media tanam anorganik
merupakan media tanam yang menggunakan bahan yang memiliki kandungan unsur mineral tinggi
dan berasal dari proses pelapukan yang ada terdapat di inti bumi. Media tanam digunakan sebagai
nutrisi, penyangga akar, dan tempat penampungan udara dan air bagi tanaman. Ini merupakan
komponen utama dalam kegiatan bercocok tanam. Pada praktikum ini, media tanam terdiri dari
campuran tanah, arang, sekam, dan pupuk kompos. Tanah merupakan media utama karena menjadi
tempat tumbuh tanaman meski strukturnya padat. Namun, tanah tidak bisa digunakan sebagai media
tanam tunggal, sehingga memerlukan campuran media lainnya.
Arang sekam, yang terbuat dari sekam padi yang diproses, adalah salah satu media tanam
yang berpori dan dapat mengendurkan tanah yang padat ketika dicampurkan. Pupuk kompos, yang
berasal dari dekomposisi bahan organik, berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan
memberikan nutrisi bagi tanaman.
Polybag, yang merupakan plastik hitam dengan lubang kecil di bagian bawahnya untuk
sirkulasi air, digunakan sebagai media pengganti pot. Polybag memiliki keunggulan dalam harga
yang terjangkau, tahan lama, dan mudah didapatkan.
Pencampuran media tanam yang terdiri dari tanah, arang sekam, dan pupuk kompos telah
digunakan untuk memperlihatkan pertumbuhan tanaman kangkung dan selada air. Polybag
berfungsi sebagai alternatif media pot, dengan beberapa keunggulan dan bisa digunakan dalam
kegiatan bercocok tanam.
Air memiliki peran penting dalam pertumbuhan tanaman kangkung dan selada air. Air
berfungsi sebagai pengisi cairan dalam tubuh tanaman, pelarut unsur hara dalam media tanam, serta
membantu dalam proses penyerapan unsur hara oleh akar tanaman.
a. Penanaman
Penanaman merupakan tindakan transfer bibit dari tempat penanaman awal ke lokasi yang
dituju, dengan tujuan memperoleh hasil panen dari tanaman yang dibudidayakan. Proses transfer ini
tidak boleh dilakukan secara sembarangan, melainkan memerlukan metode yang memungkinkan
tanaman beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan baru tersebut. Penanaman tanaman
kangkung menggunakan 8 benih lalu dimasukkan ke dalam media tanam yang sudah dicampur,
terdiri dari tanah, pupuk kompos, dan arang sekam di dalam polybag. Penanaman tanaman selada
menggunakan 2 benih lalu dimasukkan ke media tanam yang sama seperti kangkung tetapi di
polybag yang berbeda.
b. Penyiraman
Penyiraman tanaman perlu dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan bisa
memenuhi hidrasi tanaman. Penyiraman harus rutin dilakukan agar menghindari tanaman dari
kekeringan dan untuk menjaga pola pertumbuhan tanaman dengan baik sehingga tanaman bisa
tumbuh subur.
c. Pemupukan
Pemupukan adalah proses pemberian nutrisi tambahan kepada tanaman dengan
menggunakan pupuk. Pupuk mengandung zat-zat hara seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium
(K) yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan yang optimal. Pemupukan dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman yang mungkin tidak cukup terpenuhi dari sumber alami
dalam media tanam. Pemberian pupuk secara tepat dapat meningkatkan produktivitas tanaman,
meningkatkan kualitas hasil panen, dan mencegah kekurangan nutrisi yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Pemupukan pada budidaya tanaman kangkung dan selada air
ini menggunakan pupuk NPK, karena pupuk NPK memiliki manfaat sebagai salah satu komponen
utama asam amino, dan masih banyak lagi.
d. Pemanenan
Pemanenan adalah proses pengambilan hasil tanaman yang telah matang atau siap untuk
dipanen. pemanenan merupakan tahap penting dalam siklus budidaya tanaman yang membantu
memastikan hasil yang optimal, mencegah kerugian, memenuhi kebutuhan pasar, dan menjaga
keberlanjutan budidaya tanaman.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam budidaya tanaman kangkung dan selada, tidak diperlukan lahan yang luas atau proses
yang rumit. Hal ini terbukti dengan kemampuan tanaman kangkung dan selada untuk tumbuh
dengan baik dalam media tanam polybag yang menggunakan campuran tanah, pupuk kompos, dan
arang sekam. Meskipun demikian, dalam proses pertumbuhannya, tanaman selada dan kangkung
tetap membutuhkan kegiatan penyiraman harian dan pemupukan tambahan untuk meningkatkan
pertumbuhannya.
DAFTAR PUSTAKA