Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AGRONOMI DASAR

“BUDIDAYA TANAMAN HOLTIKULTURA SECARA HIDROPONIK”

TANANAMAN TERONG

Disusun Oleh :

NUR NILAM SARI


(1902406138)

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
karunianNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Budidaya
Tanaman Terong”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Agronomi Dasar”. Dalam
penulisan makalah ini tentunya disadari masih kurang sempurna, olehnya itu kritik dan saran
sangat diharapkan untuk kesempurnaan pada pembuatan tugas makalah selanjutnya.

Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkanya.

Palopo, 11 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Holtikultura dan


Hidroponik.................................................................................................................................. 3

B. Proses penanaman terong


hidroponik…………………....................................................................................................... 4

C. Daftar Biaya Produksi


Penyemaian................................................................................................................................. 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................................... 12

B. Saran...................................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 14
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Terong merupakan tanaman asli India dan Srilanka, dan satu family, tomat dan kentang.
Kandungan gizinya cukup tinggi, meliputi protein, lemak, kalsium, fosofr, besi, Vitamin A,
Vitamin B, dan Vitamin C. Memiliki kadar kalium yang tinggi sekitar 217 mg/100 gr (kalium
sangat penting bagi sistem saraf dan kontraksi otot, menjaga keseimbangan elektrolit tubuh),
sedangka natrium rendah (3 mg/100 g). Dengan demikian buah terung sangat baik bagi
kesehatan, yaitu untuk mencegah hipertensi. Kandungan serat terung sekitar 2,5 gr per 100 gram,
sehingga sangat baik bagi pencernaan

Terong (Solanum melongena L) termasuk suku Solanaceae dan termasuk tanaman


setahun yang berbentuk perdu. Buahnya beraneka ragam bentuk dan warnanya. Kulit buah liat
tapi kalau digigit renyah. Kebanyakan buahnya tunggal walaupun bunganya terdapat dalam satu
tandan tetapi yang dapat menjadi buah hanya satu, bunga berbentuk terompet dengan bentuk biji
gepeng.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Holtikultura dan hidroponik?

2. Bagaimana Proses Penanaman Terong Secara Hidroponik?

3. Bagaimana Biaya yang digunakan dalam Penanaman Terong Secara Hidroponik?

C.Tujuan Penulisan

Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1.Untuk Mengetahui Pengertian Dari Holtikultura dan hidroponik?

2. Untuk Mengetahui Bagaimana Proses Penanaman Terong Secara Hidroponik?

3. Untuk Mengetahui Kisaran Biaya Penanam Terong Secara Hidroponik?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Holtikulura dan Hidroponik


1. Holtikultura

Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus (tanaman kebun)


dan cultura/colere (budidaya), dan dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun.
Kemudian hortikultura digunakan secara lebih luas bukan hanya untuk budidaya di
kebun. Istilah hortikultura digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan. Bidang
kerja hortikultura meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi
tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi. Hortikultura merupakan
salah satu metode budidaya pertanian modern. Hortikultura merupakan cabang
dari agronomi. Berbeda dengan agronomi, hortikultura memfokuskan pada budidaya
tanaman buah (pomologi/frutikultur), tanaman bunga (florikultura),
tanaman sayuran (olerikultura), tanaman obat-obatan (biofarmaka), dan taman (lansekap).
Salah satu ciri khas produk hortikultura adalah perisabel atau mudah rusak karena segar.
Orang yang menekuni bidang hortikultura dengan profesional disebut sebagai
hortikulturis

2. Hidroponik

Hidroponik (hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan
ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya
tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang mamanfaatkan air
dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilles. Pemilihan jenis tanaman
yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan. Sebagai
contoh jenis tanaman yang mempunyai nilai jual di atas rata-rata, yaitu: a. Paprika b.
Tomat c. Timun Jepang d. Melon e. Terong Jepang f. Selada. Selain jenis tanaman itu,
banyak lagi yang dapat dibudidayakan dengan teknik hidroponik apabila dilakukan hanya
pada kegiatan hobi saja.
B. Proses Penanaman Terong Secara Hidroponik

1. Menyiapkan Media Tanaman

Media tanaman yang dipakai untuk budidaya tanaman terong hidroponik bisa memilih zeolit
atau hidroton. Tapi selain itu bisa menggunakan media lain misalnya campuran cocopeat dan
arang sekam dengan komposisi 1 : 1. Media hidroponik ini lalu dimasukkan dalam pot sambil
ditekan agar menjadi padat.

2. Menyiapkan Bibit dan Penyemaian

Sebelum ditanam, bibit terong hidroponik harus disemai dahulu memakai media arang
sekam dengan jarak 3 x 3 cm. Selama proses pembibitan tanaman hidroponik berlangsung, air
yang dipakai untuk menyiram tidak perlu dicampur dengan nutrisi. Penyemaian ini biasanya
perlu waktu sekitar 5 sampai 6 hari. Dalam kurun waktu tersebut media semai harus ditutup
plastik hitam dan diletakkan pada lokasi yang tidak kena sinar matahari secara langsung.

3. Penanaman dan Pemeliharaan

Setelah bibit terong yang berdaun sejati sejumlah 4 hingga 5 helai yang sehat dan berbentuk
bagus, kemudian bibit dipindahkan ke polybag diameter 22 cm yang sudah berisi media berupa
campuran sekam dan cocopeat perbandingan 2 : 1. Media sebelumnya direndam dalam
disinfektan selama 1 hari, kemudian dikeringkan dan siap dipakai. Sebaiknya setiap polybag
ditanami satu buah bibit supaya pertumbuhan tiap bibit tidak saling mengganggu.

Untuk menanam terung sistem hidroponik, anda bisa menerapkan langkah berikut ini.

Bahan

· Ember bekas

· Polybag dengan ukuran yang lebih kecil dari ember


· Selang fertigasi serta nepple

· Pompa

· Bak nutrisi

· Media tanam berupa arang sekam dan cocopeat

· Benih terung

· Campuran nutrisi AB

Cara Pembuatan

1. Lakukan penyemaian bibit terong pada media tanam yang berupa arang sekam dan
biarkan selama 25 – 30 hari hingga benih tersebut tumbuh.

2. Pastikan anda juga melakukan perawatan dengan menyemprot air secara berkala dan
tutup dengan plastik hitam agar tidak terkena sinar matahari

3. Campurkan sekam arang dan cocopeat dengan perbandingan 1 : 1 dan tekan sedikit
jangan sampai terlalu padat

4. Setelah bibit terong berumur 25 – 30 hari, anda bisa mencabut benih dari media tanam
dan memindahkannya pada pot yang berisi sekam dengan menjaga agar akar tidak rusak

5. Lakukan penyiraman pada pot dengan air nutrisi yang memiliki ppm rendah

6. Tempatkan tanaman pada tempat yang teduh selama 3 – 4 hari agar tanaman beradaptasi
Pemenuhan Nutrisi Terung Hidroponik

Untuk menunjang pertumbuhan dalam menanam terung sistem hidroponik, anda harus
memenuhi kebutuhan nutrisi dari tanaman tersebut. Untuk itu, kebutuhan nutrisi bisa anda
lakukan dengan cara berikut ini.

a. Pada masa tanam 0 – 3 minggu setelah pemindahan dari media tanam, maka tanaman
terung harus mendapatkan nutrisi sebesar ppm 1000.

b. Setelah tanaman berusia 3 minggu hingga mencapai masa generative, anda harus
menaikkan kebutuhan nutrisi tanaman menjadi ppm 1500

c. Ketika tanaman telah masuk masa generative, maka kebutuhan nutrisi dinaikkan menjadi
1.750. Lakukan hal ini secara rutin hingga terung memasuki masa berbuah

Kontruksi hidroponik dengan drips irrigation menggunakan pompa speck 2m, 1 pompa mampu
untuk mengairi 50 polybag. Untuk usia tanaman terong 0-1 bulan dilakukan 2x penyiraman/hari
dengan nutrisi AB mix, pagi dan sore masing-masing selama 1 menit. Usia 1 bulan-panen
pemompaan diselang seling, hari pertama 2x, hari berikutnya 3x, hari ke 3 sebanyak 2x, begitu
seterusnya berulang-ulang dengan lama pemompaan masing-masing 1 menit. Disamping juga
melihat kondisi tanaman di lapangan. Jika media agak kering, penyiraman bisa lebih sering.

4. Perhitungan Kebutuhan Nutrisi

Mulai hari pertama hingga memasuki usia 3 minggu, tanaman terong sistem hidroponik
memerlukan asupan nutrisi yang mempunyai kandungan ppm 1000. Setelah itu bisa dinaikan
hingga 1500 hingga tanaman terong hidroponik mulai berbunga.
Ketika sudah mengeluarkan bunga, kandungan ppm dinaikan lagi jadi 1.750. Kenaikan ppm ini
dilakukan terus menerus sampai budidaya terong hidroponik tersebut berusia dewasa dan
memasuki masa panen.

Adapun tekniknya, larutan nutrisi yang sebelumnya sudah dimasukan dalam tandon langsung
dialirkan ke tanaman. Alat untuk mengalirkan larutan nutrisi hidroponik ini memakai selang
fergitasi dan pipa inlet yang digerakan dengan pompa yang dinyalakan dari jam 7 pagi hingga 5
sore.

5. Pengendalian Hama Penyakit Terong

Jenis hama yang paling sering menyerang tanaman hidroponik terong antara lain adalah ulat
grayak, kumbang pengerek daun, lalat buah, ulat tanah, kutu daun dan bekicot. Cara terbaik
untuk mengatasinya adalah melakukan rotasi tanaman tersebut atau mengambil hama secara
langsung dan dibuang. Pemakaian pestisida dan bahan kimia lainnya sebaiknya dihindari agar
kualitas panen terong hidroponik tetap terjaga dengan baik.

6. Panen

Panen mulai ±3 bulan setelah tanam, setiap 3 hari sekali. Waktu yang tepat untuk panen
adalah pagi dan sore hari. Buah dipetik dengan tangkainya. Buah terong tidak tahan lama, oleh
karena itu harus segera dipasarkan begitu selesai panen. Sortasi untuk budidaya terong dilakukan
berdasarkan ukuran dan warna buah

C. Daftar Biaya Produksi Penyemaian.

NO PERALATAN JUMLAH HARGA


1 Ember Bekas 5 buah Rp. 25.000
2 Polybag 100 buah Rp. 30.000
3 Selang Fertifigasi 5 meter Rp. 150.000
4 Pompa Speck 2m 1 buah Rp. 105.000
5 Bak Nutrisi 50 buah Rp. 125.000
6 Benih Terong 1 pcs Rp. 30.000
1000 ml dan 1500
7 Nutrisi AB ml Rp. 250.000
JUMLAH Rp. 715.000
Akumulasi

Terong di pasaran

1 kg = Rp. 7000.000

100 lubang tanaman = 100 tanaman

1 tanaman = 2,5 kg

100 tanaman = 250 kg x 7000.000 = Rp. 1.750.000 (1 x panen)

 Pendapatan 1x panen
Hasil 1x panen – total operasioanal
Rp. 1.750.000 - 715.000 = Rp.1.035.000
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terong sangat mudah dibudidayakan dan tidak perlu penanganan yang rumit. Terong
dapat hidup didataran rendah dan tinggi dengan ketinggian 1-1.200 dpl dan suhu optimum 18 –
25 derajat Celcius. Untuk pembentukan warna buah , terong memerlukan pencahayaan yang
cukup. Terung tumbuh dengan baik di tanah lempung berpasir dan mengandung abu vulkanis
dengan PH 5-6. Waktu penanaman terung yang tepat adalah pada awal musim kemarau.

Terong pada umumnya diperbanyak dengan biji. Untuk memperoleh biji terong
yang betul-betul berkualitas dapat diperoleh dengan membeli ditoko pertanian. Setiap satu hektar
dibutuhkan 150 s/d 500 gram biji atau tergantung luasan lahan yang akan dipakai. Sebelum
ditanam biji terung disemaikan terlebih dahulu di- bedengan semai.

Terong pada masa pertumbuhannya tidak terlepas dari hama dan penyakit. Hama yang
menyerang tanaman terung antara lain belalang, kutu daun, kutu trip, kumbang totol hitam, lalat
buah, lembing hijau, penggerek batang, tungau kuning, tungau merah, ulat jengkal dan ulat
tanduk. Sedangkan penyakit yang menyerang terung adalah bakteri dan virus. Cara pencegahan
hama dan penyakit dengan disemprot bahan kimia.
B. Saran

Rawatlah tanaman denganprosedur yang telah ada karena bila dirawat dengan baik tanaman
dapat berproduksi hingga umur 5-6 bulan. Panen yang baik dilakukan sore atau pagi hari
terutama saat musim kemarau. Waktu seperti itu merupakan saat yang tepat karena buah sedang
bagus-bagusnya sehingga bisa diperoleh terung berkualitas

DAFTAR PUSTAKA

http://hengkikristiantoateng.blogspot.com/2014/02/cara-membuat- makalah-yang-baik- dan-


benar.html

http://Tanaman Terong.com/cara- budidaya-Tanaman.html

http://istono- girimulyo.blogspot.com/2012/11 /cara-budidaya-Tanaman terong. Html

http://google.com. Budidaya terong.html

Anda mungkin juga menyukai