AGRONOMI DASAR
TANANAMAN TERONG
Disusun Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
karunianNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Budidaya
Tanaman Terong”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Agronomi Dasar”. Dalam
penulisan makalah ini tentunya disadari masih kurang sempurna, olehnya itu kritik dan saran
sangat diharapkan untuk kesempurnaan pada pembuatan tugas makalah selanjutnya.
Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan........................................................................................................................... 12
B. Saran...................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Terong merupakan tanaman asli India dan Srilanka, dan satu family, tomat dan kentang.
Kandungan gizinya cukup tinggi, meliputi protein, lemak, kalsium, fosofr, besi, Vitamin A,
Vitamin B, dan Vitamin C. Memiliki kadar kalium yang tinggi sekitar 217 mg/100 gr (kalium
sangat penting bagi sistem saraf dan kontraksi otot, menjaga keseimbangan elektrolit tubuh),
sedangka natrium rendah (3 mg/100 g). Dengan demikian buah terung sangat baik bagi
kesehatan, yaitu untuk mencegah hipertensi. Kandungan serat terung sekitar 2,5 gr per 100 gram,
sehingga sangat baik bagi pencernaan
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
C.Tujuan Penulisan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
2. Hidroponik
Hidroponik (hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan
ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya
tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang mamanfaatkan air
dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilles. Pemilihan jenis tanaman
yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan. Sebagai
contoh jenis tanaman yang mempunyai nilai jual di atas rata-rata, yaitu: a. Paprika b.
Tomat c. Timun Jepang d. Melon e. Terong Jepang f. Selada. Selain jenis tanaman itu,
banyak lagi yang dapat dibudidayakan dengan teknik hidroponik apabila dilakukan hanya
pada kegiatan hobi saja.
B. Proses Penanaman Terong Secara Hidroponik
Media tanaman yang dipakai untuk budidaya tanaman terong hidroponik bisa memilih zeolit
atau hidroton. Tapi selain itu bisa menggunakan media lain misalnya campuran cocopeat dan
arang sekam dengan komposisi 1 : 1. Media hidroponik ini lalu dimasukkan dalam pot sambil
ditekan agar menjadi padat.
Sebelum ditanam, bibit terong hidroponik harus disemai dahulu memakai media arang
sekam dengan jarak 3 x 3 cm. Selama proses pembibitan tanaman hidroponik berlangsung, air
yang dipakai untuk menyiram tidak perlu dicampur dengan nutrisi. Penyemaian ini biasanya
perlu waktu sekitar 5 sampai 6 hari. Dalam kurun waktu tersebut media semai harus ditutup
plastik hitam dan diletakkan pada lokasi yang tidak kena sinar matahari secara langsung.
Setelah bibit terong yang berdaun sejati sejumlah 4 hingga 5 helai yang sehat dan berbentuk
bagus, kemudian bibit dipindahkan ke polybag diameter 22 cm yang sudah berisi media berupa
campuran sekam dan cocopeat perbandingan 2 : 1. Media sebelumnya direndam dalam
disinfektan selama 1 hari, kemudian dikeringkan dan siap dipakai. Sebaiknya setiap polybag
ditanami satu buah bibit supaya pertumbuhan tiap bibit tidak saling mengganggu.
Untuk menanam terung sistem hidroponik, anda bisa menerapkan langkah berikut ini.
Bahan
· Ember bekas
· Pompa
· Bak nutrisi
· Benih terung
· Campuran nutrisi AB
Cara Pembuatan
1. Lakukan penyemaian bibit terong pada media tanam yang berupa arang sekam dan
biarkan selama 25 – 30 hari hingga benih tersebut tumbuh.
2. Pastikan anda juga melakukan perawatan dengan menyemprot air secara berkala dan
tutup dengan plastik hitam agar tidak terkena sinar matahari
3. Campurkan sekam arang dan cocopeat dengan perbandingan 1 : 1 dan tekan sedikit
jangan sampai terlalu padat
4. Setelah bibit terong berumur 25 – 30 hari, anda bisa mencabut benih dari media tanam
dan memindahkannya pada pot yang berisi sekam dengan menjaga agar akar tidak rusak
5. Lakukan penyiraman pada pot dengan air nutrisi yang memiliki ppm rendah
6. Tempatkan tanaman pada tempat yang teduh selama 3 – 4 hari agar tanaman beradaptasi
Pemenuhan Nutrisi Terung Hidroponik
Untuk menunjang pertumbuhan dalam menanam terung sistem hidroponik, anda harus
memenuhi kebutuhan nutrisi dari tanaman tersebut. Untuk itu, kebutuhan nutrisi bisa anda
lakukan dengan cara berikut ini.
a. Pada masa tanam 0 – 3 minggu setelah pemindahan dari media tanam, maka tanaman
terung harus mendapatkan nutrisi sebesar ppm 1000.
b. Setelah tanaman berusia 3 minggu hingga mencapai masa generative, anda harus
menaikkan kebutuhan nutrisi tanaman menjadi ppm 1500
c. Ketika tanaman telah masuk masa generative, maka kebutuhan nutrisi dinaikkan menjadi
1.750. Lakukan hal ini secara rutin hingga terung memasuki masa berbuah
Kontruksi hidroponik dengan drips irrigation menggunakan pompa speck 2m, 1 pompa mampu
untuk mengairi 50 polybag. Untuk usia tanaman terong 0-1 bulan dilakukan 2x penyiraman/hari
dengan nutrisi AB mix, pagi dan sore masing-masing selama 1 menit. Usia 1 bulan-panen
pemompaan diselang seling, hari pertama 2x, hari berikutnya 3x, hari ke 3 sebanyak 2x, begitu
seterusnya berulang-ulang dengan lama pemompaan masing-masing 1 menit. Disamping juga
melihat kondisi tanaman di lapangan. Jika media agak kering, penyiraman bisa lebih sering.
Mulai hari pertama hingga memasuki usia 3 minggu, tanaman terong sistem hidroponik
memerlukan asupan nutrisi yang mempunyai kandungan ppm 1000. Setelah itu bisa dinaikan
hingga 1500 hingga tanaman terong hidroponik mulai berbunga.
Ketika sudah mengeluarkan bunga, kandungan ppm dinaikan lagi jadi 1.750. Kenaikan ppm ini
dilakukan terus menerus sampai budidaya terong hidroponik tersebut berusia dewasa dan
memasuki masa panen.
Adapun tekniknya, larutan nutrisi yang sebelumnya sudah dimasukan dalam tandon langsung
dialirkan ke tanaman. Alat untuk mengalirkan larutan nutrisi hidroponik ini memakai selang
fergitasi dan pipa inlet yang digerakan dengan pompa yang dinyalakan dari jam 7 pagi hingga 5
sore.
Jenis hama yang paling sering menyerang tanaman hidroponik terong antara lain adalah ulat
grayak, kumbang pengerek daun, lalat buah, ulat tanah, kutu daun dan bekicot. Cara terbaik
untuk mengatasinya adalah melakukan rotasi tanaman tersebut atau mengambil hama secara
langsung dan dibuang. Pemakaian pestisida dan bahan kimia lainnya sebaiknya dihindari agar
kualitas panen terong hidroponik tetap terjaga dengan baik.
6. Panen
Panen mulai ±3 bulan setelah tanam, setiap 3 hari sekali. Waktu yang tepat untuk panen
adalah pagi dan sore hari. Buah dipetik dengan tangkainya. Buah terong tidak tahan lama, oleh
karena itu harus segera dipasarkan begitu selesai panen. Sortasi untuk budidaya terong dilakukan
berdasarkan ukuran dan warna buah
Terong di pasaran
1 kg = Rp. 7000.000
1 tanaman = 2,5 kg
Pendapatan 1x panen
Hasil 1x panen – total operasioanal
Rp. 1.750.000 - 715.000 = Rp.1.035.000
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terong sangat mudah dibudidayakan dan tidak perlu penanganan yang rumit. Terong
dapat hidup didataran rendah dan tinggi dengan ketinggian 1-1.200 dpl dan suhu optimum 18 –
25 derajat Celcius. Untuk pembentukan warna buah , terong memerlukan pencahayaan yang
cukup. Terung tumbuh dengan baik di tanah lempung berpasir dan mengandung abu vulkanis
dengan PH 5-6. Waktu penanaman terung yang tepat adalah pada awal musim kemarau.
Terong pada umumnya diperbanyak dengan biji. Untuk memperoleh biji terong
yang betul-betul berkualitas dapat diperoleh dengan membeli ditoko pertanian. Setiap satu hektar
dibutuhkan 150 s/d 500 gram biji atau tergantung luasan lahan yang akan dipakai. Sebelum
ditanam biji terung disemaikan terlebih dahulu di- bedengan semai.
Terong pada masa pertumbuhannya tidak terlepas dari hama dan penyakit. Hama yang
menyerang tanaman terung antara lain belalang, kutu daun, kutu trip, kumbang totol hitam, lalat
buah, lembing hijau, penggerek batang, tungau kuning, tungau merah, ulat jengkal dan ulat
tanduk. Sedangkan penyakit yang menyerang terung adalah bakteri dan virus. Cara pencegahan
hama dan penyakit dengan disemprot bahan kimia.
B. Saran
Rawatlah tanaman denganprosedur yang telah ada karena bila dirawat dengan baik tanaman
dapat berproduksi hingga umur 5-6 bulan. Panen yang baik dilakukan sore atau pagi hari
terutama saat musim kemarau. Waktu seperti itu merupakan saat yang tepat karena buah sedang
bagus-bagusnya sehingga bisa diperoleh terung berkualitas
DAFTAR PUSTAKA